Kriteria Diagnostik Retardasi Mental Menurut DSM

2
DIAGNOSIS Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu: 1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata- rata. IQ kira-kira 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ. 2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan. 3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun Untuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk mengetahui penyebab kelainan ini organic atau non organic, apakah kelainannya dapat diobati/tidak danapakah ada factor genetic/tidak. Dengan melakukan skrining secara rutin misalnya denganmenggunakan DDST ( Denver Developmental Screening Test), maka diagnosis dini dapatsegera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang tuanya, pengasuh atau gurunya, sangat membantu dalam diagnosis kelainan ini. Setela h anak berumur enam tahun dapatdilakukan tes IQ. Sering kali has il evaluasi medis tidak khas dan tidak dapat diambilkesimpula n. Pada kasus seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada system susunan saraf pusat, perlu anamnesis yang teliti apakah ada keluarga yang cacat, mencari m a s a l a h lingkungan/factor non organic lainnya dimana diperkirakan mempengaruhi kelainan pada otak anak. Pemeriksaan fisik : Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris) Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll

description

RM

Transcript of Kriteria Diagnostik Retardasi Mental Menurut DSM

Page 1: Kriteria Diagnostik Retardasi Mental Menurut DSM

DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu:1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.

2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.

3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun

Untuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk mengetahui penyebab kelainan ini organic atau non organic, apakah kelainannya dapat diobati/tidak danapakah ada factor genetic/tidak. Dengan melakukan skrining secara rutin misalnya denganmenggunakan  DDST (Denver Developmental Screening Test), maka diagnosis dini dapatsegera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang tuanya, pengasuh atau gurunya, s anga t  memban tu  da l am  d i agnos i s   ke l a inan   i n i .   Se t e l ah   anak  be rumurenam   t ahun  dapa t d i l a k u k a n   t e s   I Q .   S e r i n g   k a l i   h a s i l   e v a l u a s i  m e d i s   t i d a k   k h a s   d a n   t i d a k   d a p a t   d i a m b i l kesimpulan. Pada kasus seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada system susunan saraf   p u s a t ,   p e r l u   a n a m n e s i s   y a n g   t e l i t i   a p a k a h   a d a   k e l u a r g a y a n g c a c a t ,   m e n c a r i   m a s a l a h lingkungan/factor non organic lainnya dimana diperkirakan mempengaruhi kelainan pada otak anak.

Pemeriksaan fisik : Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris) Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll Hidung   :   j emba t an /punggung  h idung  menda t a r ,   uku ran  kec i l ,

cup ing melengkung ke atas, dll M u l u t   :   b e n t u k   “ V ”   y a n g   t e r b a l i k   d a r i   b i b i r

a t a s , l a n g i t - l a n g i t lebar/melengkung tinggi Geligi : odontogenesis yang tdk normal Telinga : keduanya letak rendah; dll Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan

lebar, klinodaktil, dll Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll Kak i   :   j a r i   kak i   s a l i ng   t umpang   t i nd ih ,   pan j ang  &   t egap /pan j ang

kec i l  meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk 

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan kromosom Pemeriksaan urin, serum atau titer virus T e s t   d i a g n o s t i k   s p t   :   E E G ,   C T   S c a n   u n t u k   i d e n t i f i k a s i

a b n o r m a l i t a s   p e r k e m b a n g a n   j a r i n g a n   o t a k ,   i n j u r y   j a r i n g a n  o t a k   a t a u   t r a u m a   y a n g mengakibatkan perubahan.

Page 2: Kriteria Diagnostik Retardasi Mental Menurut DSM

Diagnosis Banding

Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan “cerebral palsy” membuat anak kelihatan terbelakang, biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. “early infantile” dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental.