retardasi mental.docx

47
1. MM tumbuh kembang anak 1.1 periode tumbuh kembang anak 1.2 gizi pada periode pertumbuhan anak & remaja Kecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur setahun berat badan anak menjadi 3 kali BB lahir, tetapi pada umur 2 tahun BB anak hanya 4 kali BB lahir. Panjang badan anak bertambah 50% pada umur setahun, namun panjang badan lahir baru tercapai pada umur 4 tahun. Pada anak yang baru sembuh dari suatu penyakit atau anak mengalami kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Anak membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak mempunyai risiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya buruk, asupan makanan yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energi dibutuhkan oleh anak untuk keperluan metabolisme basal, pertumbuhan dan aktifitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 25-30% lemak. Dalam menghitung kebutuhan energi pada anak normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis kelamin anak.Anak umur 1 – 3 tahun mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, dan akibat dari diet anak yang tidak cukup mengandung energi. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang dan mempertahankan pertumbuhan tulang. Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin D dan fosfor. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang. Seng sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Defisiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan atau pengecapan, dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari. (Moersintowati, 2008) Faktor – faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah : a. Keluarga b. Media c. Teman sebaya d. Penyakit Masalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :

description

retardasi mental

Transcript of retardasi mental.docx

1. MM tumbuh kembang anak1.1 periode tumbuh kembang anak

1.2 gizi pada periode pertumbuhan anak & remajaKecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur setahun berat badan anak menjadi 3 kali BB lahir, tetapi pada umur 2 tahun BB anak hanya 4 kali BB lahir. Panjang badan anak bertambah 50% pada umur setahun, namun panjang badan lahir baru tercapai pada umur 4 tahun. Pada anak yang baru sembuh dari suatu penyakit atau anak mengalami kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Anak membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak mempunyai risiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya buruk, asupan makanan yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energi dibutuhkan oleh anak untuk keperluan metabolisme basal, pertumbuhan dan aktifitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 25-30% lemak. Dalam menghitung kebutuhan energi pada anak normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis kelamin anak.Anak umur 1 – 3 tahun mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, dan akibat dari diet anak yang tidak cukup mengandung energi. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang dan mempertahankan pertumbuhan tulang. Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin D dan fosfor. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang. Seng sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Defisiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan atau pengecapan, dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari. (Moersintowati, 2008)

Faktor – faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah :a. Keluargab. Mediac. Teman sebayad. Penyakit

Masalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :a. Obesitasb. Kurang gizic. Defisiensi besid. Defisiensi vitamin Ae. Karies gigif. Alergi makanang. Gizi pada masa prasekolah

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

a. UmurUmur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan

penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan (Depkes, 2008).

b. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Depkes, 2007).

c. Tinggi Badan Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes, 2009).Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (Soekirman, 2000).

Prinsip Gizi Pa da Remaja Dan Dewasa Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penelitian membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk

pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. (Phyllis, 2000)

2.2 Jenis gizi anak dan remaja

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak. (Soekirman, 2000)

Fungsi zat-zat giziJenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah: *Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak baru. *Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain. *Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.*Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat. Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi. DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.

Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh hingga anak berusia dua tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita harus mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya.Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, diantaranya adalah kelompok asam lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).

1. Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan diketahui bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak tak jenuh itu adalah:*DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat mengganggu perkembangan

sistem saraf. Akibatnya, terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.*AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari. (Moersintowati, 2008)

2. Kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya, minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.

3. Zat besiZat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam pembentukan eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.

4. Kelompok vitamin BBerbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6, dan B12. Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3 menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan eritrosit, serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak; B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu pembentukan eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.

5. Seng (Zn)Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu, seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Jenis Nutrisi Fungsi SumberAir Pelarut untuk pertukaran seluler

Transportasi nutrien dan produk buangan tubuhMengatur suhu tubuh

Air, makanan

Protein Menyediakan asam amino untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringanMenjaga keseimbangan osmotikMembentuk hemoglobin, nukleoprotein, glikoprotein, lipoprotein, enzim, dan antibodi

Susu, telur, daging, kacang-kacangan,

padi-padian

Karbohidrat Sebagai sumber energiMembentuk glikogen dan lemakMembantu pembentukan asam amino

Susu, padi-padian, buah, sirup, tepung,

sayuranLemak Sebagai sumber cadangan energi

Melindungi pembuluh darah, saraf, dan organ-organ tubuhMelindungi tubuh dari perubahan suhu luarMembantu penyerapan vitamin A, D, E, dan KMemperlambat proses pengosongan lambung

Susu, mentega, telur, daging, ikan, minyak

sayur

Jenis Vitamin Fungsi Sumber

Vitamin APenglihatanPerkembangan dan pemeliharaan jaringan epitelDiferensiasi sel-sel epitel

Susu, telur, buah, sayur, cod & halibut

liver oilVitamin BThiamine

Riboflavin

Niasin

Asam PantothenatPiridoksin

Asam Folat

Kobalamin

Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidratKonduksi membran dan sarafSebagai komponen dalam koenzim FAD dan FMNBerperan sebagai kofaktor enzim, seperti NAD dehidrogenaseMerupakan komponen dari hampir semua zat-zat pembawa elektron dalam sel hidupBerperan dalam berbagai proses metabolismeSebagai bagian dari koenzim A dan protein pembawa asilSebagai koenzim piridoksal fosfat dan piridiksamine fosfatKoenzim dalam mitokondria dan sitosol dalam metabolisme asam amino, purin, dan nukleatKofaktor enzim sintesis DNA dan RNA

Padi-padian, ragi, jeroan

Susu, telur, daging, kacang-kacangan

Ikan tuna dan halibut, daging, sereal gandum

Kuning telur, susu, kacang-kacangan

Daging, ikan, tepung kedelai, ragi

Sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, ikan

Telur, susu

Vitamin C

Sebagai antioksidan yang mempengaruhi redoks potensial tubuhIntegritas epitel melalui kesehatan kolagenMekanisme imunitasMempercepat absorbsi besiSintesis hormon norepinefrin dan reseptor neurotransmitter asetilkolin

Kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-

buahan

Vitamin D Homeostasis kalsium dalam plasma Minyak ikan laut,

Mengatur sintesis protein yang mengatur transpor CaPembentukan garam Ca di jaringan yang membutuhkan

kuning telur

Vitamin ESebagai antioksidan alam paling kuatBerperan dalam metabolisme selenium

Minyak biji-bijian, buah, sayur, lemak

Vitamin KSintesis protrombin, faktor VII, IX, dan XSebagai kofaktor enzim yang mempercepat reaksi karboksilase pada hati

Sayuran hijau, sereal, susu, telur

Jenis Vitamin Fungsi Sumber

Vitamin APenglihatanPerkembangan dan pemeliharaan jaringan epitelDiferensiasi sel-sel epitel

Susu, telur, buah, sayur, cod & halibut

liver oilVitamin BThiamine

Riboflavin

Niasin

Asam PantothenatPiridoksin

Asam Folat

Kobalamin

Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidratKonduksi membran dan sarafSebagai komponen dalam koenzim FAD dan FMNBerperan sebagai kofaktor enzim, seperti NAD dehidrogenaseMerupakan komponen dari hampir semua zat-zat pembawa elektron dalam sel hidupBerperan dalam berbagai proses metabolismeSebagai bagian dari koenzim A dan protein pembawa asilSebagai koenzim piridoksal fosfat dan piridiksamine fosfatKoenzim dalam mitokondria dan sitosol dalam metabolisme asam amino, purin, dan nukleatKofaktor enzim sintesis DNA dan RNA

Padi-padian, ragi, jeroan

Susu, telur, daging, kacang-kacangan

Ikan tuna dan halibut, daging, sereal gandum

Kuning telur, susu, kacang-kacangan

Daging, ikan, tepung kedelai, ragi

Sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, ikan

Telur, susu

Vitamin C

Sebagai antioksidan yang mempengaruhi redoks potensial tubuhIntegritas epitel melalui kesehatan kolagenMekanisme imunitasMempercepat absorbsi besiSintesis hormon norepinefrin dan reseptor neurotransmitter asetilkolin

Kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-

buahan

Vitamin D

Homeostasis kalsium dalam plasmaMengatur sintesis protein yang mengatur transpor CaPembentukan garam Ca di jaringan yang membutuhkan

Minyak ikan laut, kuning telur

Vitamin ESebagai antioksidan alam paling kuatBerperan dalam metabolisme selenium

Minyak biji-bijian, buah, sayur, lemak

Vitamin KSintesis protrombin, faktor VII, IX, dan XSebagai kofaktor enzim yang mempercepat reaksi karboksilase pada hati

Sayuran hijau, sereal, susu, telur

Makanan yang Mempengaruhi Kecerdasan

Mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap orang tua. Untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal, yang pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian kecukupan zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman serta suasana keluarga yang harmonis. Berikut ini adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :*Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3-DHA and EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak.*Telur, kuning telur padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu perkembangan daya ingat.*Kacang tanah, merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.*Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.*Daging sapi tanpa lemak, selain mengandung zat besi daging sapi juga dapat memelihara daya ingat dan kecerdasan anak.*Gandum murni, serat pada gandum, dapat membantu mengatur pelepasam glukosa dalam tubuh, selain itu juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum juga mempunyai kemampuan untuk mendukung kebutuhan sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan.*Strawberry, cherry, blueberry. Buah-buahan ini kaya antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C. Biji dari buah berry kaya asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kecerdasan otak. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisinya.(Hurlock, 2007)

Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi

Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang telah dimulai sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut setelah anak lahir dan perkembangan yang berlangsung hingga usia 2 tahun merupakan periode emas atau periode pacu tumbuh otak. *Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%.*Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%.*Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.*Pada umur 10 mencapai 99%.

Faktor genetik hanya berperan 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak.DHA merupakan bahan baku pembentuk 60% asam lemak esensial otak, yang memiliki fungsi penting, yaitu membentuk sel-sel saraf otak, melindungi serabut saraf otak, dan memelihara fungsi otak serta indera penglihatan (terutama retina).Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan produktifitas kerja serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.

(Moersintowati, 2008)2.3 Kebutuhan gizi anak remajaMasa remaja menurut WHO adalah antara 10 –24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).

Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal, sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-lain.

*ProteinKebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan yang lebih cepat.Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0gr/kgBB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.

*KalsiumKebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular, skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.

*Zat BesiKebutuhan zat besi pada remaja meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb). Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi dibandingkan laki-laki. Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau dengan kehilangan besi yang meningkat, akan mengalami anemia defisiensi besi.

*Seng (Zink)

Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan serta laki-laki.

*Vitamin Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.

Kebutuhan Gizi Bayi*Kalori100-120 per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal.*Protein1,5-2 gram per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi  8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram.*Karbohidrat 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram.*Lemak20 persen dari total kalori. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram.(Soekirman, 2000)Kebutuhan gizi pada balita :Beda orang dewasa dengan balita *Gula & GaramJika anak sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Anak membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. *Kebutuhan Energi & NutrisiBahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. *Susu PertumbuhanSusu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari.*Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.*Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarin. (Moersintowati, 2008)

Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Status ini merupakan tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi (Sunarti, 2004). Menurut Supariasa, dkk (2001) menyatakan bahwa status gizi yaitu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

1. Penyebab Langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang.

2. Penyebab tidak Langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : *Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya. *Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial. *Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. Penilaian Status Gizi Anak Sekolah Dasar

1. Penilaian Status Gizi Secara Antropometri Supariasa, dkk (2002), mendefenisikan antropometri adalah ukuran tubuh. Jika dilihat dari tujuannya antropometri dapat dibagi menjadi dua yaitu : *Untuk ukuran massa jaringan : Pengukuran berat badan, tebal lemak dibawah kulit, lingkar lengan atas. Ukuran massa jaringan ini sifanya sensitif, cepat berubah, mudah turun naik dan menggambarkan keadaan sekarang. *Untuk ukuran linier : pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar dada. Ukuran linier sifatnya spesifik, perubahan relatif lambat, ukuranya tetap atau naik, dapat menggambarkan riwayat masa lalu. Parameter dan indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status gizi anak adalah indikator Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) (Depkes RI, 2006).

a. Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang memberikan gambaran tentang massa tubuh (otot dan lemak), karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan yang mendadak misalnya karena penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunya makanan yang dikonsumsi maka berat badan merupakan ukuran

antropometri yang sangat labil. Berdasarkan sifat-sifat ini, maka indeks berat badan menurut umur (BB/U) digunakan sebagai salah satu indikator status gizi. Oleh karena sifat berat badan yang stabil maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang pada saat kini (current nutritional status). Penggunaan indeks BB/U sebagai indikator status gizi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Kelebihan indeks BB/U yaitu : *Dapat lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum. *Sensitif untuk melihat perubahan status gizi jangka pendek. *Dapat mendeteksi kegemukan (Over weight).

Kelemahan dari indek BB/U adalah : *Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat udema.*Memerlukan data umur yang akurat. *Sering terjadi kesalahan pengukuran misalnya pengaruh pakaian, atau gerakan anak pada saat penimbangan. *Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini masih ada orang tua yang tidak mau menimbangkan anaknya karena seperti barang dagangan (Supariasa, 2002).

b. Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Tinggi badan merupakan ukuran antropometri yang menggambarkan pertumbuhan skeletal. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Kelemahan penggunaan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) yaitu : *Tidak dapat memberi gambaran keadaan pertumbuhan secara jelas.*Dari segi operasional, sering dialami kesulitan dalam pengukuran terutama bila anak mengalami keadaan takut dan tegang (Jahari, 2002).

c. Indeks Massa Tubuh Menurut (IMT/U) Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menetapkan pelaksanaan perbaikan gizi adalah dengan menentukan atau melihat. Komposisi tubuh mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass) (Riyadi, 2004).

Pengukuran status gizi anak sekolah dapat dilakukan dengan indeks antropometri dan menggunakan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) anak sekolah. Rumus IMT :

IMT = BB (kg) : (TB (m) x TB (m))

Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Antropometri

Dalam penelitian status gizi, khususnya untuk keperluan klasifikasi diperlukan ukuran baku (reference). Pada tahun 2009, Standar Antropometri WHO 2007 diperkenalkan oleh WHO sebagai standar antopometri untuk anak dan remaja di dunia. Indeks BB/U Indeks TB/U Indeks IMT/Ua. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDb. Kurang : ≥ -3 SD s/d < -2 SDc. Sangat Kurang : < -3 SD

a. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDb. Pendek : ≥ -3 SD s/d < -2 SDc. Sangat pendek : < -3 SD

a. Sangat gemuk : > 3 SDb. Gemuk : > 2 SD s/d ≤ 3 SDc. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDd. Kurus : ≥ -3 SD s/d < -2 SDe. Sangat kurus : < -3 SD

Uraian Perempuan Laki – laki13- 15 th 16 – 19 th 20 - 45 th 13 - 15 th 16 - 19 th 20 - 45 th

Energi (kcal) 2100 2000 2200 2400 2500 2800Protein (g) 62 51 48 64 66 55Kalsium (mg) 700 600 600 700 600 500Besi (mg) 19 25 26 17 23 13Vit. A (RE) 500 500 500 600 700 700Vit. E (mg) 8 8 8 10 10 10Vit B1 (mg) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,2Vit C (mg) 60 60 60 60 60 60Folat (mg) 130 150 150 125 165 170

1.3 gangguan tumbuh kembang anak

2. Retardasi Mental2.1 Definisi

American Association on Mental Deficiency (AAMD) membuat definisi retardasi mental yang kemudian direvisi oleh Rick Heber (1961) sebagai suatu penurunan fungsi intelektual secara menyeluruh yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan dengan gangguan adaptasi sosial.

Ada 3 hal penting yang merupakan kata kunci dalam definisi ini yaitu penurunan fungsi intelektual, adaptasi sosial, dan masa perkembangan. Penurunan fungsi intelektual secara umum menurut definisi Rick Heber diukur ber- dasarkan tes intelegensia standar paling sedikit satu deviasi standar (1 SD) di bawah rata-rata. Periode perkembangan mental menurut definisi ini adalah mulai dari lahir sampai umur 16 tahun. Gangguan adaptasi sosial dalam definisi ini dihubungkan dengan adanya penurunan fungsi intelektual. Menurut definisi ini tidak ada kriteria bahwa retardasi mental tidak dapat diperbaiki seperti definisi retardasi mental se- belumnya.

Banyak pakar menyatakan bahwa definisi ini terlalu liberal, karena dengan batasan tes intelegensia di bawah satu deviasi standar (1 SD) terdapat hampir 16% dari populasi dapat digolongkan sebagai retardasi mental.2 Pada tahun 1973 melalui Manual on Terminology and Classfication in Mental Retardation Grossman merevisi definisi Heber tersebut.

Menurut Grossman retardasi mental adalah penurunan fungsi intelektual yang menyeluruh secara bermakna dan secara langsung menyebabkan gangguan adaptasi

sosial, dan bermanifestasi selama masa perkembangan. Menurut definisi ini pe- nurunan fungsi intelektual yang bermakna berarti pada pengukuran uji intelegensia berada pada dua deviasi standar di bawah rata-rata. Berdasarkan kriteria ini ternyata kurang dari 3% populasi yang dapat digolongkan sebagai retardasi mental. Periode perkembangan menurut definisi ini adalah mulai dari lahir sampai umur 18 tahun. Gangguan adaptasi sosial menurut definisi ini secara langsung di- sebabkan oleh penurunan fungsi intelektual.

2.2 EtiologiTerjadinya retardasi mental tidak dapat dipisahkan dari tumbuh kembang seorang

anak. Seperti diketahui faktor penentu tumbuh kembang seorang anak pada garis besarnya adalah3,4,5 faktor genetik/heredokonstitusional yang menentukan sifat bawaan anak tersebut dan faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan pada anak dalam konteks tumbuh kembang adalah suasana (milieu) dimana anak tersebut berada. Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang ini secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu: 3• Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)

- Pangan (gizi, merupakan kebutuhan paling penting)- Perawatan kesehatan dasar (Imunisasi, ASI, penimbangan bayi secara teratur,

pengobatan sederhana, dan lain lain)- Papan (pemukiman yang layak) - Higiene, sanitasi- Sandang- Kesegaran jasmani,

rekreasi• Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih). Pada tahun-tahun pertama kehidupan

hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin suatu proses tumbuh kembang yang selaras, baik fisis, mental maupun sosial.

• Kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Merupakan cikal bakal proses pembelajaran (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini membantu perkembangan mental psikososial (kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, kepribadian, moral-etika dan sebagainya). Perkembangan ini pada usia balita disebut sebagai perkembangan psikomotor.

Kelainan/penyimpangan tumbuh kembang pada anak terjadi akibat gangguan pada interaksi antara anak dan lingkungan tersebut, sehingga kebutuhan dasar anak tidak terpenuhi. Keadaan ini dapat menyebabkan morbiditas anak, bahkan dapat berakhir dengan kematian. Kalaupun kematian dapat diatasi, sebagian besar anak yang telah berhasil tetap hidup ini mengalami akibat menetap dari penyimpangan tersebut yang dikategorikan sebagai kecacatan, termasuk retardasi mental. Jelaslah bahwa dalam aspek pencegahan terjadinya retardasi mental praktek pengasuhan anak dan peran orangtua sangat penting.2

Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal dan postnatal. Beberapa penulis secara terpisah menyebutkan lebih dari 1000 macam penyebab terjadinya retardasi mental, dan banyak diantaranya yang dapat dicegah. Ditinjau dari penyebab secara langsung dapat digolongkan atas penyebab biologis dan psikososial. Penyebab biologis atau sering disebut retardasi mental tipe klinis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:2,4,7,8

• Pada umumnya merupakan retardasi mental sedang sampai sangat berat • Tampak sejak lahir atau usia dini • Secara fisis tampak berkelainan/aneh

• Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal, perinatal maupun postnatal • Tidak berhubungan dengan kelas sosial Penyebab psikososial atau sering disebut

tipe sosio- kultural mempunyai ciri-ciri sebagai berikut • Biasanya merupakan retardasi mental ringan • Diketahui pada usia sekolah • Tidak terdapat kelainan fisis maupun laboratorium • Mempunyai latar belakang kekurangan stimulasi mental (asah) • Ada hubungan dengan kelas sosial Melihat struktur masyarakat Indonesia,

golongan sosio ekonomi rendah masih merupakan bagian yang besar dari penduduk, dapat diperkirakan bahwa retardasi mental di Indonesia yang terbanyak adalah tipe sosio-kultural.2,3 Etiologi retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam1. Penyebab pranatal

• Kelainan kromosom• Kelainan genetik /herediter • Gangguan metabolik• Sindrom dismorfik• Infeksi intrauterin• Intoksikasi

2. Penyebab perinatal • Prematuritas• Asfiksia• Kernikterus• Hipoglikemia• Meningitis• Hidrosefalus• Perdarahan intraventrikular

3. Penyebab postnatal• Infeksi (meningitis, ensefalitis) • Trauma • Kejang lama • Intoksikasi (timah hitam, merkuri)

Penyebab Pranatal

Kelainan kromosom Kelainan kromosom penyebab retardasi mental yang terbanyak adalah sindrom Down. Disebut demikian karena Langdon Down pada tahun 1866 untuk pertama kali menulis tentang gangguan ini, yaitu bayi yang mempunyai penampilan seperti mongol dan menunjukkan keterbelakangan mental seperti idiot. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian besar dari golongan ini termasuk retardasi mental sedang. Sindrom Down merupakan 10-32% dari penderita retardasi mental. Diperkirakan insidens dari sindrom Down antara 1-1,7 per 1000 kelahiran hidup per tahun. Risiko timbulnya sindrom Down berkaitan dengan umur ibu saat melahirkan. Ibu yang berumur 20-25 tahun saat melahirkan mempunyai risiko 1:2000, sedangkan ibu yang berumur

45 tahun mempunyai risiko 1:30 untuk timbulnya sindrom Down. Analisis kromosom pada sindrom Down 95% menunjukkan trisomi –21, sedangkan 5% sisanya merupakan mosaik dan translokasi .3,4,11 Kelainan kromosom lain yang bermanifestasi sebagai retardasi mental adalah trisomi-18 atau sindrom Edward, dan trisomi-13 atau sindrom Patau, sindrom Cri-du- chat, sindrom Klinefelter, dan sindrom Turner. Berdasarkan pengamatan ternyata kromatin seks, yang merupakan kelebihan kromosom -X pada laki-laki lebih banyak ditemukan di antara penderita retardasi mental dibandingkan laki-laki normal. Diperkirakan kelebihan kromosom-X pada laki-laki memberi pengaruh tidak baik pada kesehatan jiwa, termasuk timbulnya psikosis, gangguan tingkah laku dan kriminalitas.

Kelainan kromosom-X yang cukup sering menimbulkan retardasi mental adalah Fragile-X syndrome, yang merupakan kelainan kromosom-X pada band q27. Kelainan ini merupakan X-linked, dibawa oleh ibu. Penampilan klinis yang khas pada kelainan ini adalah dahi yang tinggi, rahang bawah yang besar, telinga panjang, dan pembesaran testis. Diperkirakan prevalens retardasi mental yang disebabkan fragile-X syndrome pada populasi anak usia sekolah adalah 1 : 2610 pada laki-laki, dan 1: 4221 pada perempuan.

Kelainan metabolikKelainan metabolik yang sering menimbulkan retardasi mental adalah Phenylketonuria (PKU), yaitu suatu gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin karena defisiensi enzim hidroksilase. Penderita laki-laki tenyata lebih besar dibandingkan perempuan dengan perbandingan 2:1. Kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Diperkirakan insidens PKU adalah 1:12 000-15 000 kelahiran hidup. Penderita retardasi mental pada PKU 66,7% tergolong retardasi mental berat dan 33,3% retardasi mental sedang.Galaktosemia adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat disebabkan karena tubuh tidak mampu menggunakan galaktosa yang dimakan. Dengan diet bebas galaktosa bayi akan bertambah berat badannya dan fungsi hati akan membaik, tetapi menurut beberapa penulis perkembangan mental tidak mengalami perubahan.Penyakit Tay-Sachs atau infantile amaurotic idiocy adalah suatu gangguan metabolisme lemak, dimana tubuh tidak bisa mengubah zat-zat pralipid menjadi lipid yang diperlukan oleh sel-sel otak. Manifestasi klinis adalah nistagmus, atrofi nervus optikus, kebutaan, dan retardasi mental sangat berat.3,4 Hipotiroid kongenital adalah defisiensi hormon tiroid bawaan yang disebabkan oleh berbagai faktor (agenesis kelenjar tiroid, defek pada sekresi TSH atau TRH, defek pada produksi hormon tiroid). Kadang-kadang gejala klinistidak begitu jelas dan baru terdeteksi setelah 6-12 minggu kemudian, padahal diagnosis dini sangat penting untuk mencegah timbulnya retardasi mental atau paling tidak meringankan derajat retardasi mental. Gejala klasik hipotiroid kongenital pada minggu pertama setelah lahir adalah miksedema, lidah yang tebal dan menonjol, suara tangis yang serak karena edema pita suara, hipotoni, konstipasi, bradikardi, hernia umbilikalis. Prevalens hipotiroid kongenital berkisar 1:4000 neonatus di seluruh dunia.

Defisiensi yodium secara bermakna dapat menye- babkan retardasi mental baik di negara sedang berkembang maupun di negara maju. Diperkirakan 600 juta sampai 1 milyar penduduk dunia mempunyai risiko defisiensi yodium, terutama di negara sedang berkembang. Penelitian WHO1 mendapatkan 710 juta penduduk Asia, 227 juta Afrika, 60 juta Amerika Latin, dan 20-30 juta Eropa mempunyai risiko defisiensi yodium. Akibat defisiensi yodium pada masa perkembangan otak karena asupan yodium yang kurang pada ibu hamil meyebabkan retardasi mental pada bayi yang dilahirkan. Kelainan ini timbul bila asupan yodium ibu hamil kurang dari 20 ug ( normal 80-150 ug) per hari. Dalam bentuk yang berat kelainan ini disebut juga kretinisme, dengan manisfestasi klinis adalah miksedema, kelemahan otot, letargi, gangguan neurologis, dan retardasi mental berat. Di daerah endemis, 1 dari 10 neonatus mengalami retardasi mental karena defisiensi yodium.

InfeksiInfeksi rubela pada ibu hamil triwulan pertama dapat menimbulkan anomali pada janin yang dikandungnya. Risiko timbulnya kelainan pada janin berkurang bila infeksi timbul pada triwulan kedua dan ketiga. Manifestasi klinis rubela kongenital adalah berat lahir rendah, katarak, penyakit jantung bawaan, mikrosefali, dan retardasi mental.Infeksi cytomegalovirus tidak menimbulkan gejala pada ibu hamil tetapi dapat memberi dampak serius pada janin yang dikandungnya. Manifestasi klinis antara lain hidrosefalus, kalsifikasi serebral, gangguan motorik, dan retardasi mental.

IntoksikasiFetal alcohol syndrome (FAS) merupakan suatu sindrom yang diakibatkan intoksikasi alkohol pada janin karena ibu hamil yang minum minuman yang mengandung alkohol, terutama pada triwulan pertama. Di negara Amerika Serikat FAS merupakan penyebab tersering dari retardasi mental setelah sindrom Down. Insidens FAS berkisar antara 1-3 kasus per 1000 kelahiran hidup. Pada populasi wanita peminum minuman keras insidens FAS sangat meningkat yaitu 21-83 kasus per 1000 kelahiran hidup, padahal di Eropa dan Amerika 8% wanita merupakan peminum minuman keras.1,4,14Penyebab PerinatalKoch menulis bahwa 15-20% dari anak retardasi mental disebabkan karena prematuritas. Penelitian dengan 455 bayi dengan berat lahir 1250 g atau kurang menun- jukkan bahwa 85% dapat mempelihatkan perkembang- an fisis rata-rata, dan 90% memperlihatkan perkem- bangan mental rata-rata. Penelitian pada 73 bayi prematur dengan berat lahir 1000 g atau kurang menunjukkan IQ yang bervariasi antara 59-142, dengan IQ rata-rata 94. Keadaan fisis anak-anak tersebut baik, kecuali beberapa yang mempunyai kelainan neurologis, dan gangguan mata. Penulis-penulis lain berpendapat bahwa semakin rendah berat lahirnya, semakin banyak kelainan yang dialami baik fisis maupun mental.1,3,4,15 Asfiksia, hipoglikemia, perdarahan intraventrikular, kernikterus, meningitis dapat menimbulkan kerusakan otak yang ireversibel, dan merupakan penyebab timbulnya retardasi mental.3,15Penyebab Postnatal

Faktor-faktor postnatal seperti infeksi, trauma, malnutrisi, intoksikasi, kejang dapat menyebabkan kerusakan otak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental.1,3,4Etiologi pada Kelompok Sosio–KulturalProses psikososial dalam keluarga dapat merupakan salah satu penyebab retardasi mental. Sebenarnya bermacam- macam sebab dapat bersatu untuk menimbulkan retardasi mental. Proses psikososial ini merupakan faktor penting bagi retardasi mental tipe sosio-kultural, yang merupakan retardasi mental ringan.

2.3 KlasifikasiUji intelegensia pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog Perancis yang bernama Alfred Binet dan Theodore Simon pada tahun 1900. Pada tahun 1916 Dr Lewis Terman mengadaptasi pemeriksaan intelegensia berdasarkan skala Binet tersebut di Stanford University. Saat ini uji intelegensia tersebut dinamakan Stanford Binet Intelligence Scale yang sudah direvisi 4 kali yaitu tahun 1937, 1960, 1973, dan 1986.4,9,10William Stern pada tahun 1912 membuat konsepintelligence quotient (IQ) sebagai suatu perbandinganantara mental age (MA) dan chronological age (CA) 4,5,10

IQ = MA / CA x100

Pada tahun 1939 David Wechsler mempubli- kasikan suatu tes intelegensia yang mengukur fungsi intelektual yang lebih global. Uji ini kemudian disebut Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) yang kemudian direvisi tahun 1976 dan disebut Wechsler Intelligence Scale for Children Revised (WISC-R), dan direvisi kembali tahun 1990 yang disebut WISC third edition (WISC-III). Uji intelegensia tersebut dipakai untuk anak umur 6-16 tahun.4,5,10Pada tahun 1966 dipublikasikan Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) yang kemudian direvisi tahun 1989 disebut WPPSI-R, untuk anak umur 4-61/2 tahun.2Berdasarkan The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders, WHO, Geneva tahun 1994 retardasi mental dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

• Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50- 69 • Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49 • Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20- 34 • Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ <20

Retardasi mental ringan Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dididik (educable). Anak mengalami gangguan berbahasa tetapi masih mampu menguasainya untuk keperluan bicara sehari-hari dan untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga mampu mengurus diri sendiri secara independen (makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran cerna dan kandung kemih), meskipun tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada pekerjaan akademik sekolah, dan banyak yang bermasalah dalam membaca dan menulis. Dalam konteks sosiokultural yang memerlukan sedikit kemampuan akademik, mereka

tidak ada masalah. Tetapi jika ternyata timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami gangguan, misal tidak mampu menguasai masalah perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.Retardasi mental sedang Retardasi mental sedang dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dilatih (trainable). Pada kelompok ini anak mengalami keterlambatan perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa, serta pencapaian akhirnya terbatas. Pencapaian kemampuan mengurus diri sendiri dan ketrampilan motor juga mengalami keterlambatan, dan beberapa diantaranya mem- butuhkan pengawasan sepanjang hidupnya. Kemajuan di sekolah terbatas, sebagian masih bisa belajar dasar- dasar membaca, menulis dan berhitung.Retardasi mental berat Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi mental berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau adanya defisit neurologis.

Retardasi mental sangat beratRetardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk komunikasi nonverbal yang sangat elementer.

2.4 ManifestasiKarakteristik anak retardasi mental menurut Brown et al, 2003; Wolery & Haring, 2004 pada Exceptional Children, six edition, p.485-486, menyatakan:

1. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, mempunyai kesulitan dalam mempelajari pengetahuan abstrak, dan selalu cepat lupa apa yang dipelajari tanpa latihan yang terus menerus.

2. Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.3. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak retardasi mental berat.4. Cacat fisik dan perkembangan gerak. Kebanyakan anak dengan retardasi mental

berat mempunyai ketebatasan dalam gerak fisik, ada yang tidak dapat berjalan, tidak dapat berdiri atau bangun dengan bantuan. Mereka lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangat sederhana, sulit menjangkau sesuatu, dan mendongakkan kepala.

5. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Sebagian dari anak retardasi mental berat sangat sulit untuk mengurus diri sendiri, seperti: berpakaian, makan, dan mengurus kebersihan diri. Mereka selalu memerlukan latihan khusus untuk mempelajari kemampuan dasar.

6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. Anak tunagrahita ringan dapat bermain bersama dengan anak reguler, tetapi anak yang mempunyai retardasi mental berat tidak melakukan hal tersebut. Hal itu mungkin disebabkan kesulitan bagi anak retardasi mental dalam memberikan perhatian terhadap lawan main.

Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik yang merupakan stigmata congenital yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah kesuatu sindrom penyakit tertentu. Dibawah ini beberapa kelaianan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu :

1. Kelainan pada mata a. Katarak *Sindrom Cockayne*Sindrom Lowe*Galactosemia*Sindrom Down*Kretin*Rubella Pranatalb. Bintik cherry*Merah pada daerah macula *Mukolipidosis*Penyakit Niemann-Pick *Penyakit Tay-Sachsc. Korioretinitis*Lues congenital*Penyakit Sitomegalo virus*Rubella Pranatald. Kornea keruh*Lues Congenital*Sindrom Hunter *Sindrom Hurler*Sindrom Lowe

2. Kejanga. Kejang umum tonik klonik *Defisiensi glikogen sinthesa*Hipersilinemia*Hipoglikemia, terutama yang disertai glikogen storage disease I, III, IV, dan VI*Phenyl ketonuria*Sindrom malabsobrsi methionin, dll. b. Kejang pada masa neonatal*Arginosuccinic. Asiduria*Hiperammonemia I dan II*Laktik asidosis, dll.

3. Kelainan kulita. Bintik café-au-lait *Atakasia*Telengiektasia*Sindrom bloom*Neurofibromatosis*Tuberous selerosis

4. Kelainan rambuta. Rambut rontok *Familial laktik asidosis dengan  Necrotizing ensefalopati b. Rambut cepat memutih*Atrofi progresif serebral hemisfer*Ataksia telangiektasia*Sindrom malabsorbsi methioninc. Rambut halus*Hipotiroid*Malnutrisi

5. Kepalaa. Mikrosefalib. Makrosefali*Hidrosefalus*Neuropolisakaridase*Efusi subdural6. Perawakan pendeka. Kretin b. Sindrom Prader*Willi7. Distoniaa. Sindrom Hallervorden-Spaz

Tingkat Kisaran IQ Kemampuan Usia Prasekolah

(sejak lahir - 5 thn)

Kemampuan Usia Sekolah

(6-20 thn)

Kemampuan Dewasa

(21 thn keatas)Ringan 52-68 *Bisa membangun

kemampuan sosial & komunikasi.*Koordinasi otot sedikit terganggu.*Sering tidak terdiagnosis.

*Bisa mempelajari pelajaran kelas 6 pada akhir usia belasan tahun*Bisa dibimbing ke arah pergaulan sosial.*Bisa dididik.

*Bisa kerja & bersosialisasi, tetapi ketika mengalami stres memerlukan bantuan.

Moderat 36 – 51 *Bisa berbicara, belajar,berkomunikasi.*Kesadaran sosial kurang.*Koordinasi otot cukup.

*Bisa mempelajari kemampuan sosial & pekerjaan.*Bisa bepergian sendiri di tempat yg dikenalnya dengan baik.

*Bisa memenuhi kebutuhan sendiri.*Memerlukan pengawasan & bimbingan ketika stres.

Berat 20 – 35 *Bisa mengucapkan beberapa kata.*Mampu menolong diri sendiri.*Tidak memiliki kemampuan ekspresif/hanya sedikit.*Koordinasi otot jelek

*Bisa berbicara/belajar berkomunikasi*Bisa mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana.

*Bisa merawat diri sendiri dibawah pengawasan.

Sangat 19 / kurang *Sangat terbelakang *Memiliki *Memiliki

berat *Koordinasi ototnya sedikit sekali.*Memerlukan perawatan khusus.

koordinasi otot*Tidak dapat berjalan/berbicara

beberapa koordinasi otot & berbicara.*Bisa merawat diri tapi terbatas.*Perlu perawatan khusus

Diagnosis Retardasi MentalUntuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk mengetahui penyebab kelainan ini organik atau non organik, apakah kelainannya dapat diobati/tidak dan apakah ada faktor genetik/tidak. Dengan melakukan skrining secara rutin misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Developmental  Screening Test), maka diagnosis dini dapat segera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang tuanya, pengasuh atau gurunya, sangat membantu dalam diagnosis kelainan ini. Setelah anak berumur enam tahun dapat dilakukan tes IQ. Sering kali hasil evaluasi medis tidak khas dan tidak dapat diambil kesimpulan. Pada kasus seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada system susunan saraf pusat, perlu anamnesis yang teliti apakah ada keluarga yang cacat, mencari masalah lingkungan/faktor non organik lainnya dimana diperkirakan mempengaruhi kelainan pada otak anak. Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik yang merupakan stigmata congenital yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah kesuatu sindrom penyakit tertentu. (Depkes, 2005)

Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun.

Anamnesis

Seperti pada gangguan perkembangan lainnya, kesulitan utama dalam diagnosis adalah membedakannya dari variasi perkembangan yang normal. Anak normal mempunyai variasi besar pada usia saat mereka belajar berbicara dan terampil berbahasa. Keterlambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan dalam hubungan interpersonal, serta gangguan emosional dan perilaku.Anamnesis pada gangguan bahasa dan bicara mencakup perkembangan bahasa anak. Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan antara lain :*Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip, terkejut, atau menggerakkan bagian tubuh.*Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat berbicara padanya.*Kapan bayi mulai mengeluarkan suara “aaaggh”*Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau mencari ke arah suara*Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cikkebum*Mengikuti perintah satu langkah, seperti “beri ayah sepatu” atau “ambil koran”*Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata, hidung, telinga.

(Depkes, 2009)

American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM IV) membagi gangguan bahasa dalam 4 tipe:1. Gangguan bahasa ekspresif2. Gangguan bahasa reseptif ekspresif3. Gangguan phonological4. Gagap

Pada gangguan bahasa ekspresif, secara dapat ditemukan gejala seperti perbendaharaan kata yang jelas terbatas, membuat kesalahan dalam kosa kata, mengalami kesulitan dalam mengingat kata-kata atau membentuk kalimat yang panjang dan memiliki kesulitan dalam pencapaian akademik, dan komunikasi sosial, namun pemahaman bahasa anak tetap relatif utuh. Gangguan menjadi jelas pada kira-kira usia 18 bulan, saat anak tidak dapat mengucapkan kata dengan spontan atau meniru kata dan menggunakan gerakan badannya untuk menyatakan keinginannya.

Pada gangguan bahasa campuran ekspresif-reseptif, selain ditemukan gejala-gejala gangguan bahasa ekspresif, juga disertai kesulitan dalam mengerti kata dan kalimat. Gangguan ini biasanya tampak sebelum usia 4 tahun. Bentuk yang parah terlihat pada usia 2 tahun, bentuk ringan tidak terlihat sampai usia 7 tahun atau lebih tua. Anak dengan gangguan bahasa reseptif-ekspresif campuran memiliki gangguan auditorik sensorik atau tidak mampu memproses simbol visual seperti arti suatu gambar, biasanya tampak tuli.

Anak-anak dengan kesulitan berbicara memiliki masalah dalam pengucapan, yaitu berhubungan dengan gangguan motorik, diantaranya kemampuan untuk memproduksi suara.

Anak yang gagap dapat diketahui dari cara dia berbicara, dimana terjadi pengulangan atau perpanjangan suara, kata, atau suku kata. Biasanya sering terjadi pada anak laki-laki

Riwayat penyakit paling sering didapatkan dari orang tua atau pengasuh, dengan perhatian khusus pada kehamilan ibu, persalinan, dan kelahiran; adanya riwayat retardasi mental; hubungan darah pada orang tua; dan gangguan herediter. Sebagai bagian riwayat penyakit, klinisi menilai latar belakang sosialkultural pasien, iklim emosional di rumah, dan fungsi intelektual pasien. Serta dilakukan anamnesis pada ibu pasien, sebagai berikut:*Riwayat kehamilan dan persalinan ibu?*Apakah kehamilannya diharapkan atau tidak? *Adakah usaha-usaha untuk menggugurkan kehamilannya?*Apakah waktu hamil ibu mengalami perdarahan, minum obat-obat yang bukan anjuran dokter?*Sakit apa saja yang pernah diderita ibu sewaktu hamil?*Apakah ibu mengontrolkan kehamilannya secara teratur?*Riwayat perkembangan anak?*Adanya penyakit keturunan atau penyakit lain yang pernah didapat?*Adanya hubungan darah antar kedua orang tuanya?*Latar belakang sosiokultural?

(Depkes, 2009)

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan bahasa dan bicara. Perlu diperhatikan ada tidaknya mikrosefali, anomali telinga luar, otitis media yang berulang, sindrom William (facies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain. Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah, dan mengulang suku kata pa, ta, pata, pataka. (Depkes, 2007)

Cara Pengukuran PertumbuhanParameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pertumbuhan, maka dilakukan pengukuran tertentu yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan parameter yang sudah terstandardisasikan, yaitu meliputi:*Tinggi badan *Berat badan*Lingkar lengan*Lingkar kepala*Lingkar dada*Lingkar abdomen

a. Pengukuran Tinggi Badan

b. Pengukuran Berat BadanBerat badan diukur dengan menggunakan timbangan. Banyak timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang berat badan. Yang penting harus menggunakan alat timbang yang standar.

c. Pengukuran Lingkar KepalaCara melakukan pengukuran lingkar kepala dapat menggunakan pita meteran yang tidak mudah berubah panjangnya, seperti pita meteran yang dipakai untuk menjahit baju. Pita dilingkarkan pada kepala anak, menutupi alis mata dan melewati oksipital.

Berbagai bagian tubuh mungkin memiliki karakteristik tertentu yang sering ditemukan pada pasien retardasi mental dan memiliki penyebab pranatal.*Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala tidak simetris).*Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tidak ada, halus, mudah putus dan cepat berubah.*Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus. *Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas. *Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi.*Geligi : odontogenesis yang tidak normal. *Telinga : keduanya letak rendah atau bentuknya aneh.*Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia. *Leher : pendek; tidak mempunyai kemampuan gerak sempurna.*Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibu jari gemuk dan lebar, klinodaktil.*Dada dan Abdomen : terdapat beberapa putting, buncit.*Genitalia : mikropenis, testis tidak turun.

*Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang dan tegap/panjang kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk.(Kaplan, 2008)Pemeriksaan Penunjang

1. BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) merupakan cara pengukuran evoked potensial (aktivitas listrik yang dihasilkan saraf VIII, pusat-pusat neural dan traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus auditorik. Gangguan neurologis sering terjadi pada retardasi mental seperti gangguan kejang terjadi pada 10 % dari semua orang retardasi mental. Gangguan pada motorik dimanifestasikan oleh kelainan pada tonus (spastisitas atau hipotonia), refleks (hiperrefleksia), dan gerakan involunter (koreoatetosis). Derajat kecacatan yang lbih kecil ditemukan dalam kelambanan dan koordinasi yang buruk.Gangguan sensorik dapat berupa gangguan pendengaran yang ringan. Gangguan visual dapat terentang dari kebutaan sampai gangguan konsep ruang, pengenalan rancangan, dan konsep citra tubuh. Dilakukan pemeriksaan sinar-x tengkorak, pemeriksaan tomografi computer (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menghubungkan patologi sistem saraf pusat dengan retardasi mental, pembesaran kepala, dicurigai adanya kelainan otak yang luas, dicurigai adanya tumor intra kranial, kejang local.Elektroensefalogram (EEG) digunakan untuk menentukan adanya gejala kejang yang dicurigai, kesulitan mengerti bahasa yang berat.

2. Pemeriksaan audiometricPemeriksaan audiometri diindikasikan untuk anak-anak yang sangat kecil dan untuk anak-anak yang ketajaman pendengarannya tampak terganggu. Ada 4 kategori pengukuran dengan audiometri :*Audiometri tingkah laku, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan dengan melihat respon dari anak jika diberi stimulus bunyi. Respon yang diberikan dapat berupa menoleh ke arah sumber bunyi atau mencari sumber bunyi. Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang atau kedap suara dan menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi. Penilaian dilakukan terhadap respon yang diperlihatkan anak.*Audiometri bermain, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan sambil bermain, misalnya anak diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada tempat tertentu bila dia mendengar bunyi. *Audiometri bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam silabus dalam daftar yang disebut : phonetically balance word LBT (PB List). Anak diminta untuk mengulangi kata-kata yang didengar melalui kaset tape recorder. Pada tes ini dilihat apakah anak dapat membedakan bunyi s, r, n, c, h, ch. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai kemampuan anak dalam pembicaraan seharihari dan untuk menilai pemberian alat bantu dengar (hearing aid).d. Audiometri objektif, biasanya memerlukan teknologi khusus. (Toback, 2003)3. CT scan kepala untuk mengetahui struktur jaringan otak, sehingga didapatkan gambaran area otak yang abnormal.

4.  Timpanometri, digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani dan system osikular. Selain tes audiometri, bisa juga digunakan tes intelegensi.

Paling dikenal yaitu skala Wechsler, yang menyajikan 3 skor intelegen, yaitu IQ verbal, IQ performance, dan IQ gabungan.*Skala intelegensi Wechsler untuk anak II: penyelesaian susunan gambar. Tes ini terdiri dari satu set gambar-gambar objek yang umum, seperti gambar pemandangan. Salah satu bagian yang penting dihilangkan dan anak diminta untuk mengidentifikasi. Respon dinilai sebagai benar atau salah.*Skala intelegensi Wechsler untuk anakIII: mendesain balok. Anak diberikan pola bangunan dua dimensi dan kemudian diminta untuk membuat replikanya menggunakan kubus dua warna. Respon dinilai sebagai benar atau salah. (Depkes, 2005)5. Tes LaboratoriumPada tes laboratorium retardasi mental yang digunakan adalah pemeriksaan urin dan darah untuk mencari gangguan actorti. Kelainan enzim pada gangguan kromosom, terutama sindrom down.Amniosentesis yaitu pengambilan cairan actort dari ruang amnion secara trans-abdominal antara usia kehamilan 14 dan 16 minggu, digunakan untuk kelainan kromosom bayi terutama sindrom Down. Sel cairan amnion, yang terbanyak berasal dari janin, dibiakkan untuk pemeriksaan sitogenetik dan biokimiawi. Amniosentesis dianjurkan untuk semua wanita hamil di atas usia 35 tahun.Pengambilan sampel vili korionik (CVS;chorionic villi sampling) adalah tehnik skrining yang baru untuk menentukan kelainan janin. Cara ini dilakukakn pada usia kehamilan 8 dan 10 minggu, yang 6 minggu lebih awal dibandingkan amniosentesis. Hasilnya tersedia dalam waktu yang singkat (beberapa jam/hari), jika kehamilan abnormal, keputusan untuk mengakhiri kehamilan dapat dilakukakan dalam trimester pertama. (Soetjiningsih, 1995)

6.Pemeriksaan Psikologis Dilakukan oleh ahli psikologi yang berpengalaman. Tes Gesell, Bayley, dan Cattell adalah tes yang sering digunakan untuk bayi. Tes Bender Gestalt dan Benton Visual Retention test juga digunakan untuk anak retardasi mental. Disamping itu, pemeriksaan psikologi harus menilai kemampuan actortic, motorik, actortic, dan kognitif. Informasi tentang actor motivasional, emosional, dan interpersonal juga penting.

Diagnosis banding retardasi mental*Attention Deficit Hyoperactivity Disorder (ADHD) Kelainan perkembangan yang diturunkan secara genetik akibat adanya gangguan pada gen transporter dopamin dan gen reseptor dopamin D4. Gangguan tersebut terjadi pada sistem dopaminergik dan nor-adrenergik yang menyebabkan adanya disfungsi pre-frontal dan sirkuit fronto-striatal.Manifestasi Klinis:Anak dengan ADHD dapat memperlihatkan gejala inatensi, hiperaktifitas dan implusivitas. Inatensi dapat berupa keluhan susah konsentrasi, mudah sekali teralih perhatiannya, sering lupa akan barang-barang pribadinya dan bahkan lupa pada tugas-tugas yang harus dikerjakannya. Bila sedang berjalan anak sering menabrak benda-benda di sekitarnya sehingga seringkali, dengan perilakunya yang seperti itu, akan menyebabkan barang-barang yang berada di dekat anak berjatuhan.

Hal tersebut penting karena sebagian besar penderita ADHD memiliki IQ normal, bahkan diantaranya ada yang diatas rerata. Dampak bagi individu ADHD itu sendiri yaitu adanya gangguan emosi, rasa rendah diri, dan pada saat dewasa akan tampak memiliki kepribadian yang “sulit”.(Depkes, 2009)

*Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan “cerebral palsy” membuat anak kelihatan terbelakang, biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. “early infantile” dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental. (Soetjiningsih, 1995)

Penatalaksanaan Retardasi Mental

Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin, sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin.Pendekatan perilaku sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak retardasi mental.*Perlu melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya, dokter anak untuk memeriksa perkembangan fisiknya, menganalisis penyebab dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran dari pekerja sosial kadang diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka dibuatlah strategi terapi. *Psikiater bila anak menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan bicaranya. Serta diperlukan guru pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental ini. *Pada orang tuanya perlu diberikan penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-kadang diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan anaknya maka perlu konsultasi pula dengan psikolog atau psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan orangtuanya, agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam strategi penanganan anak disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian agar anak tidak diejek atau dikucilkan. Disamping itu, masyarakat perlu diberikan penerangan tentang retardasi mental agar mereka dapat menerima anak tersebut dengan wajar. *Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang sesuaikan dengan taraf IQ-nya. Mereka digolongkan yang mampu didik untuk golongan retardasi mental ringan dan yang mampu latih untuk anak dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C. Di sekolah ini diajarkan juga keterampilan-keterampilan dengan harapan mereka

dapat mandiri di kemudian hari. Di ajarkan pula tentang baik-buruknya suatu tindakan tertentu sehingga mereka diharapkan tidak memerlukan tindakan yang tidak terpuji, seperti mencuri, merampas, kejahatan seksual dan lain-lain. *Semua anak retardasi mental memerlukan perawatan seperti pemeriksaan kesehatan yang rutin, imunisasi dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penangan khusus. Misalnya pada anak yang mengalami infeksi prenatal dengan cytomegalovirus akan mengalami gangguan pendengaran yang progresif walaupun lambat, demikian pula anak dengan sindrom Down dapat timbul gejala hipotiroid. Masalah nutrisi juga perlu mendapat perhatian.(Depkes, 2009)Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :*Obat-obat psikotropika (tioridazin, Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.*Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.*Antidepresan ( imipramin, tofranil)*Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol (Inderal)

Pencegahan Retardasi MentalPencegahan primer Pencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. Tindakan tersebut termasuk (1) pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental, (2) usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat (3) aturan yang memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal 4) eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan genetik retardasi mental. (Kaplan, 2008)

Pencegahan sekunder Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong). Penyakit metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria (PKU), hipertiroidisme bisa diobati secara efektif pada stadium dini.

Pencegahan tersier Meliputi pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai. Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi: Methylphenidate diberi pagi hari dengan dosis tergantung berat badan dan dimulai dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum 20mg/hari (1x per hari). Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang. Konseling untuk orang tua. (Soetjiningsih, 1995)

Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.

Konsultasi iasic akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang tua dari anak retardasi mental mengenai penyebab terjadinya retardasi mental. Vaksinasi MMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella sebagai salah satu penyebab retardasi mental.Setiap wanita hamil yang berumur >35 tahun dianjurkan untuk menjalankan amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki risiko melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down. USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untuk mendeteksi Sindrom Down dan spina bifida juga ias dilakukan pengukuran kadar alfa-protein serum.

Adapun tindakan lain yang bisa dilakukan adalah : *Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan

pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan.*Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman

kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini: perawatan prenatal, pengawasan kesehatan reguler, pelayanan dukungan keluarga.(Depkes, 1995)

Prognosis Retardasi Mental

Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan retardasi mental ringan dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.

3. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Orang Tua Kepada Anak Menurut Ajaran Agama IslamMenurut ajaran Islam, anak adalah amanah Allah dan tidak bisa dianggap sebagai harta benda yang bisa diperlakukan sekehendak hati oleh orang tua. Sebagai amanah anak harus dijaga sebaik mungkin oleh yang memegangnya, yaitu orang tua. Anak adalah manusia yang memiliki nilai kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apa pun.

1. Anak mempunyai hak untuk hidup.Allah berfirman:

      ‘Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.’ ( QS. Al-An’am: 151)

Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi jaminan kepada kita bahwa Allah saw pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak, asalkan berusaha.

2. Menyusui          Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah (QS AI Baqarah: 233) 

“Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”

Bayi yang memperoleh ASI akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik. Seorang ibu diwajibkan untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alasan yang dapat diterima oleh  hukum Islam. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan menumbuhkan pengaruh positif terhadap sang anak baik secara fisik maupun secara jiwani.

3. Memberi Nama yang Baik         

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur’an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa.”        Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud) Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya.

1. Mengaqiqahkan Anak Menurut keterangan A. Hasaan ‘aqiqah adalah; “menyembelih kambing untuk (bayi) yang baru lahir, dicukur dan diberi nama anak itu, pada hari ketujuhnya.Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Tiap-tiap seorang anak tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih (‘aqiqah) itu buat dia pada hari yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia.’ (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam yang empat dan dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits dari Samurah ).

2. Mendidik  anak

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan.

Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera

menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya.

3. Memberi makan dan keperluan lainnya

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisan pun berkewajiban demikian.  Rasulullah s.a.w. bersabda;‘Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan (tanggung jawab) memberi makan keluarganya.’ ( HR Abu Daud)

4. Memberi rizqi yang ‘thayyib’Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim.

5. Mendidik anak tentang  agama‘Barang siapa mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka akan menyebabkannya masuk surga. ( HR Al Bukhary ).Mengenai kekhassan kaum wanita, antara lain Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Apabila anda biarkan begitu saja, dia akan tetap bengkok. Namun apabila anda luruskan sekaligus, dia akan patah’.

6. Mendidik anak untuk sholatRasulullah s.a.w. bersabda; ‘Suruhlah anak anakmu sholat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putra putri’).Maksudnya, kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan sholat dimulai setelah anak berumur tujuh tahun. Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.

10. Mendidik anak tentang adab yang baikIslam mengutamakan pendidikan mental. ‘Taqwa itu ada disini’, kata Rasulullah seraya menunjukkan kearah dadanya. Artinya hati manusia adalah sumber yang menentukan baik buruknya perilaku seseorang.

11. Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baikBerkata shahabat ‘Aly r.a.; ‘Ajarilah anak anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu’.

12. Memberi pengajaran Al QuraanRasulullah s.a.w. bersabda;’Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan mengajarkannya’.Nabi s.a.w. bersabda; ‘Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan. Adapun yang tiga macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Quraan) yang muhkamat, ilmu tentang Sunnah Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu Majah ).

13. Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim.

14. Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatanRasulullah s.a.w. bersabda; ‘Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah SAW menegakkan Islam diatas prinsip kebersihan. Dan tak akan masuk sorga kecuali orang yang memelihara kebersihan.’ ( HR At Thabarany ).

15. Memberikan pengajaran ketrampilanRasulullah s.a.w. bersabda; ‘Sebaik baik makanan adalah hasil usaha tangannya sendiri’.Dalam sabdanya yang lain beliau mengatakan; ‘Mengapa tidak kau ajarkan padanya (anak itu) menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis baca?’ (HR An- Nasai).

16. Memberikan kepada anak tempat yang baik dalam hati orang tuaHilangkanlah rasa benci pada anak apa pun yang mereka lakukan, doakan dia selalu, agar

menjadi anak yang sholeh, santunilah dengan lemah lembut, sabarlah menghadapi perilakunya yang tidak baik, hadapi segalanya dengan penuh kearifan, jangan mudah membentak apalagi memukul tanpa alasan, tempatkan dia dengan ikhlas pada hati, belailah dengan penuh kasih sayang nasehati dengan santun.

Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi s.a.w. menjawab;’ Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu). ( HR At Tuusy )

17. Memberi kasih sayangKecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik

berupa pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya perhatian dan rasa kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua.Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan (bukan dari golongan kami) orang yang tidak menghormati yang lebih tua.’(HR At Tirmidzi).

18. Menikahkannya 

Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.

Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)

19. Mengarahkan anakOrang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih

kawan, teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak tentang manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan

orang-orang sholeh, dan bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang jelek.

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan tentang teman-temannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak teman-temannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa di hadapan teman-temannya.

Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan tujuan mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak menyukai kerusakan.

Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh ‘Amr bin Qais Al-Mala`I:“Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa.” (Dinukil dari Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf ‘alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu).

(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, 2000)