Kram Perut
-
Upload
irma-nurtiana-syafitri -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Kram Perut
Kram perut atau nyeri perut sebenarnya tidak dapat disepelekan, Karena penyebabnya amat
beragam. Penyebab nyeri pada perut secara garis besar dapat dibagi 2 yaitu :
nyeri berasal dari organ dalam perut sendiri
nyeri yang berasal dari tempat lain tetapi dirasakan di perut (referred pain).
Beberapa mekanisme penyebab kelainan organ dalam perut sendiri antara lain : keradangan
pada selaput dinding perut (peritoneum), sumbatan (obstruksi) pada organ berongga (saluran
cerna, saluran kemih dan saluran empedu), gangguan pembuluh darah, kelainan pada dinding
perut (otot, syaraf, dll),
Keradangan pada selaput dinding perut (peritoneum)
Nyeri akibat keradangan peritoneum ini mempunyai cirri semakin memberat dengn tekanan
atau perubahan tegangan peritoneum, baik karena palpasi (perabaan) atau gerakan, seperti
pada batuk atau bersin. Penderita umumnya lebih suka berbaring tenang dan menghindari
gerakan, tidak seperti penderita kolik, yang cenderung gelisah dan tidak bisa tenang.
Selain itu, nyeri ini lebih terlokalisir, seperti nyeri akibat keradangan usus buntu yang
mengalami perforasi (kebocoran) dirasakan di perut bagian kanan bawah, sesuai lokasi.
Sumbatan (obstruksi) organ berongga
Nyeri ini sering hilang timbul, dapat bersifat kolik dan berciri khas tidak jelas lokasinya,
berbeda dengan nyeri akibat keradangan peritoneum. Seperti nyeri akibat sumbatan pada usus
halus bisa disekitar atau bawah pusar, tetapi penderita sering tidak dapat menunjukkan lokasi
yang tepat, karena nyeri ini dapat menyebar sampai dengan pinggang. Hal yang sama juga
dapat terjadi pada penderita dengan sumbatan pada usus besar, yang sering di bawah pusar
tapi sering juga menyebar ke pinggang.
Sumbatan mendadak pada saluran empedu (biasanya karena batu empedu) umumnya
dirasakan sebagai nyeri terus menerus dan tidak bersifat kolik, nyeri akibat sumbatan batu
pada kandung empedu dirasakan di perut kanan atas dan menyebar sampai punggung sampai
dengan dibawah tulang belikat. Sedangkan sumbatan pada saluran empedu dapat menyebar
ke pinggang bagian atas. Nyeri pada saluran pancreas sering dirasakan berkurang dengan
menegakkan posisi tubuh.
Nyeri pada kandung kemih dirasakan sebagai nyeri tumpul di atas daerah kemaluan, karena
intensitas nyerinya rendah sering tidak dirasakan oleh penderita. Penderita lebih sering
mengeluh anyang-anyangen. Sumbatan yang berat pada kandung kemih dapat
mengakibatkan nyeri yang semakin lama semakin memberat, dan membuat penderita
semakin gelisah. Batu pada kandung kemih sering dirasakan sebagai nyeri pada buah zakar
dan ujung kemaluan pada pria dan daerah paha bagian dalam pada wanita. Obstruksi pada
saluran kemih lain sering dirasakan sebagai nyeri pada pinggang, yang menyebar sampai
perut.
Gangguan dan kelainan pembuluh darah
Tidak seperti yang banyak dikira, tidak semua nyeri akibat kelainan pembuluh darah dalam
perut timbul mendadak dan berat. Nyeri akibat emboli atau thrombosis pada arteri
mesenterika superior atau rupture(pecah) aorta abdominalis memang berat dan menyebar,
tetapi sumbatan pada arteri mesenterika superior juga dapat mengakibatkan nyeri tumpul
selama 2 sampai 3 hari sebelum tiba-tiba gejala memberat. Nyeri perut yang menyebar pada
daerah tulang ekor, pinggang atau kemaluan dapat menjadi tanda
adanya aneurisma (pembesaran) pembuluh darah aorta yang mengalami rupture.
Nyeri pada dinding perut
Nyeri pada dinding perut sering dirasakan terus menerus, dan memberat dengan berdiri lama,
dan bersin atau batuk. Pada perdarahan dalam otot dinding perut, yang terkadang didapatkan
pada penderita yang menerima obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah yang
berlebihan, perdarahan dapat terkumpul di daerah bawah perut. Nyeri yang memberat dengan
menggerakkan otot-otot perut dapat membedakan radang otot (myositis) pada dinding otot
dengan kelainan pada organ dalam perut.
Referred pain.
Nyeri yang dirasakan pada perut dapat diakibatkan kelainan pada organ dada, contoh klasik
adalah nyeri pada ulu hati pada penderita dengan penyakit koroner yang mengenai dinding
bawah jantung. Sebaliknya kelainan pada organ dalam perut dapat menimbulkan gejala yang
dirasakan di dada penderita, seperti pada radang akut kandung empedu (kolesistitis).
Diperlukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh untuk menegakkan diagnosis.
Adanya referred pain dapat disingkirkan dengan pemeriksaan fisik. Penekanan pada daerah
yang nyeri tidak akan memperberat gejala padareferred pain. Nyeri akibat referred pain dari
tulang belakang akibat kompresi atau penekanan pada akar serabut saraf sering diperberat
dengan bersin, batuk, atau peregangan. Sedangkan referred pain akibat kelainan pada testis
meningkat dengan menekan organ tersebut. Nyeri akibatreferred pain sering dirasakan
tumpul dan penderita tidak dapat melokalisir dengan tepat lokasinya.
Belum ada pemeriksaan lain yang dapat menggantikan pemeriksaan fisik dan anamnesis yang
komprehensif, pemeriksaan laboratorium dan radiologi dapat membantu tetapi harus selalu
ditunjang dengan pemeriksaan fisik dan anamnesis yang baik. Lokasi nyeri dapat membantu
dalam menegakkan diagnosis. Seperti dalam tabel
Diagnosis Banding nyeri abdomen berdasarkan lokasi
Perut Kanan Atas Ulu Hati Perut kiri atas
Radang kandung empedu Ulkus Peptikum Splenic infarct
Radang saluran empedu Gastritis Splenic rupture
Radang Pankreas Refluks asam lambung Splenic abscess
Pneumonia/empyema Pankreatitis Gastritis
Radang selaput paru Infark myokard Gastric ulcer
Radang selaput diafragma Perikarditis Pancreatitis
Hepatitis Ruptur aneurisma aorta Subdiaphragmatic abscess
Radang Esophagus
Perut Kanan Bawah Sekitar pusar Perut Kiri Bawah
Radang usus buntu Awal radang usus buntu Diverticulitis
Salpingitis Gastroenteritis Salpingitis
Inguinal hernia Sumbatan Usus besar Inguinal hernia
Kehamilan ektopik Ruptured aortic aneurysm Kehamilan ektopik
Nephrolithiasis Nephrolithiasis
Inflammatory bowel disease Irritable bowel syndrome
Radang kelenjar linfe mesenterium Inflammatory bowel disease
Nyeri tersebar di seluruh bagian Perut
Gastroenteritis Diabetes
Mesenteric ischemia MalariaPsychiatric disease
Bowel obstruction
Irritable bowel syndrome
Peritonitis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dapat amat membantu pada penderita dengan nyeri perut.
Peningkatan sel darah putih (Lekositosis) sampai dengan >20,000/L didapatkan pada kasus
perforasi, pankreatitis, kolesistitis akut, penyakit keradangan pelvis (panggul), dan sumbatan
darah pada usus.
Pemeriksaan urine juga dapat menunjukkan kondisi pemenuhan cairan penderita, atau untuk
menyingkirkan penyakit ginjal berat, diabetes atau infeksi saluran kemih. Blood urea
nitrogen, glukosa darah dan bilirubin serum juga perlu diperiksakan, Kadar amylase serum
juga meningkat pada banyak penyakit selain radang pankreas (pancreatitis) seperti perforasi
ulkus, obstruksi usus dan kolesistitis akut.
Selain itu pemeriksaan radiologi seperti foto polos perut juga dapat membantu, tetapi perlu
diingat, hanya 20% batu ginjal terlihat pada foto polos perut. Pemeriksaan seperti
ultrasonografi amat membantu dalam menegakkan diagnosis. Ultrasonografi dapat
mendeteksi adanya batu empedu, pembesaran indung telur atau kehamilan ektopik, selain
apendisitis (radang usus buntu) akut.