Kontaminasi Fisik pada Makanan

9
TUGAS DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN KONTAMINASI FISIK PADA MAKANAN Oleh : Miftakhul Jannah (6411414001) Awaliyah Nor Faida (6411414002) Eriska Eqy Eprilina (6411414003) Antono Indriyatmoko (6411414004) Noviyani Dwi Raharjanti (6411414005)

description

Dasar Kesehatan Lingkungan

Transcript of Kontaminasi Fisik pada Makanan

TUGAS DASAR KESEHATAN LINGKUNGANKONTAMINASI FISIK PADA MAKANAN

Oleh :Miftakhul Jannah(6411414001)Awaliyah Nor Faida(6411414002)Eriska Eqy Eprilina(6411414003)Antono Indriyatmoko(6411414004)Noviyani Dwi Raharjanti(6411414005)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015

KONTAMINASI FISIK

Bahan pencemar makanan fisik adalah berupa kontaminan yang dapat terlihat secara kasat mata. Keberadaanya karena dibawa oleh hewan maupun oleh manusia atau penjamah makanan yang mengelola makanan dengan tidak hygienis (bersih).

A. Sumber Kontaminasi FisikContoh dari kontaminasi fisik antara lain : debu, tanah, batu, kaca, rambut, staples, klips, kotoran hewan, peniti, jarum, daun, bagian dari hewan seperti bulu atau hewan seperti cicak, serangga dan lain sebagainya. Sumber bahan pencemar fisik dapat terjadi pada kondisi tempat pengolahan makanan yang tidak bersih, penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi yang tidak baik sehingga memungkinkan terdapatnya debu dan tanah serta kontaminasi oleh tikus dan serangga, hadirnya binatang peliharaan seperti kucing, ayam dan burung pada tempat pengolahan makanan dapat menimbulkan kontaminasi secara fisik pada makanan. Demikian juga manusia yang mengelola makanan yang tidak menggunakan pakaian kerja, tutup rambut yang baikdan cara pencucian alat masak dan penyimpanannya dapat menimbulkan kontaminasi oleh rambut manusia dan debu.

B. Mekanisme Terjadinya Kontaminasi FisikMekanisme terjadinya kontaminasi fisik pada makanan umumnya terjadi secara langsung melalui manusia atau hewan yang ada disekitar kita :1. Seorang penjual yang rambutnya rontok dapat jatuh ke makanan yang sedang diolahnya.2. Penjual gorengan yang dengan cuek memasukkan kembali potongan tahu mentah yang sudah jatuh dan berlumur tanah.3. Benda asing seperti rambut, kuku, perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil, potongan kayu, pecahan kaca dan lain sebagainya bisa masuk kedalam makanan apabila makanan dijual di tempat terbuka dan tidak disimpan dalam wadah tertutup.4. Penjual mengenakan perhiasan tangan atau kantong pakaiannya berisi uang logam atau bahan lain yang berpeluang jatuh kedalam makanan atau kecerobohan penjual selama menangani makanan dan bahan pangan.

C. Dampak Kontaminasi Fisik Secara umum pencemaran makanan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan bagi orang yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut. Diantaranya bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, ginjal, hati, jantung, dan organ tubuh lainnya. Selain itu pencemaran makanan juga dapat menyebabkan keracunana makanan.

Kontaminasi fisik berupa benda-benda asing tersebut apabila sampai tertelan bersama makanan atau minuman yang kita konsumsi tentu akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Misalnya saja jika sampai ada pecahan kaca yang masuk ketubuh kita tentu akan melukai organ tubuh kita bahkan dapat menyebabkan kematian.

D. Upaya Pencegahan Kontaminasi FisikBeberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menhindari kontaminasi makanan, anta lain sebagai berikut :1. Higiene PerseoranganOrang yang mengolah, memasak, atau menyajikan makanan perlu sekali mengerti dan dipahami bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Penderita kudis (koreng), radang saluran pernapasan, atau penyakit alat percernaan merupakan sumber-sumber penulaan bibit penyakit kepada makanan, terutama kepada makananan masak. Cara- cara penularan itu melalui penyentuhan dengan tangan kotor, bersin, dan batuk. Mencuci bersih tangan dengan air yang bersih adalah syarat mutlak bagi pengelola makanan, terutama setelah buanag air kecil atau buang air besar. (Sitorus, 2009)2. Higiene LingkunganSelain kebersihan perseorangan, kebersihan tempat kerja dan lingkungan sekitar, fasilitas tempat kerja pun sama pentingnya. Harus cukup tersedia air bersih, cukup terdapat sinar matahari. Pengolahan dan penyimpanan makanan harus mendapat perhatian khusus dimana tempat pengolahan makanan harus dalam kondisi bersih. Selain itu alat masak dan alat makan juga harus terjaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber bakteri. Alat-alat harus dibersihkan sebaik mungkin sehingga tidak ada sisa-sisa organik yang nampak oleh mata. Tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan detergen dan apabila bahan ini digunakan harus dibasuh/dibilas secara baik dengan air bersih. mencuci bahan makanan, seperti daging dan sayuran di bawah air mengalir ketika baru saja membelinya untuk menghilangkan kandungan kimia, pestisida, dan kuman. (Sitorus, 2009).3. Pada Tahap Pemilihan Bahan MakananBahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Sehingga dapat meminimalisasi adanya kontaminasi oleh benda-benda asing.4. Pada Tahap Penyimpanan Bahan MakananPenyimpanan harus dilakukan ditempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat, Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin. Dan setiap bahan makanan ditempatkan ecara terpisah menurut jenisnya.5. Pada Tahap Pengolahan MakananPengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygienee dan sanitasi baik dalam proses pencucian, penjamah makanan, proses memasak, penggunaan bahan tambahan makanan dan penggunaan peralatan masak.6. Pada Tahap Penyimpanan MakananMakanan yang telah matang atau siap disajikan, tidak semuanya langsung dikonsumsi oleh kita, terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan matang antara lain:a. Makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan daam suhu diatas 60 derajat celcius.b. Makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 4 derajat celciusc. Makanan yang disajikan dalam kndisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah 4 dajat celcius harus dipanaskan kembali sampai 60 derajat celcius sebelum disajikan.7. Pada Tahap Pengangkutan MakananPengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi risikonya daripada pencemaran bahan makanan. Oleh karena itu titik berat pengendalian pencemaran makanan pada makanan masak.8. Pada Tahap PenyajianPenyajian makanan harus sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan, agar tidak terjadinya kontaminasi pada makanan yang akan disajikan.