Konsep Dasar Geologi

17
KONSEP-KONSEP DASAR GEOLOGI Oleh: Annisa Dwi Nuraini 270110120193 Geologi D

description

Tentang konsep-konsep dasar ilmu geologi

Transcript of Konsep Dasar Geologi

Page 1: Konsep Dasar Geologi

KONSEP-KONSEP DASAR GEOLOGI

Oleh:

Annisa Dwi Nuraini

270110120193

Geologi D

Page 2: Konsep Dasar Geologi

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Geologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bumi ini. Bumi ini

menyimpan begitu banyak misteri yang belum terungkap. Salah satunya adalah

bagaimana terbentuknya alam semesta dan bumi ini, bagaimana keadaan bumi pada masa

lalu, mengapa dapat terbentuk pegunungan, lembah, danau, dan lain sebagainya,

bagaimanakah keadaan benua pada masa lalu? Dan masih banyak lagi. Sejak dahulu para

ahli telah meneliti tentang bumi ini dan mengemukakan pendapat mereka sendiri (yang

tentunya telah melewati berbagai proses penelitian dan hasil pemikiran yang panjang).

Sejak zaman dahulu kala hingga abad ke-21 ini, perkembangan tentang berbagai teori

yang mengungkap terbentuknya relief muka bumi ini banyak sekali dan beragam. Dari

awal mulanya teori yang masih berdasarkan pengamatan sederhana semata hingga teori

terakhir yang berdasarkan pengamatan yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya.

Semua teori ini dapat disebut sebagai konsep dasar bagi ilmu geologi. Maka dari itu,

penting bagi (terutama) seorang geologist dalam mempelajari secara betul-betul tentang

konsep dasar geologi ini. Maka pada makalah kali ini, penulis membahas berbagai

macam teori dari para ahli tentang konsep-konsep dasar geologi.

2. Perolehan Materi

Perolehan materi di dapat dengan mencari literatur dari berbagai situs di internet, buku

Geologi karya Katili, dan slide Geologi Dasar yang diberikan oleh dosen.

3. Cara Pemaparan

Cara pemaparan yang penulis gunakan adalah :

- Menjelaskan dengan kata-kata

- Perpoin-poin

- Dengan bantuan gambar

Page 3: Konsep Dasar Geologi

KONSEP DASAR

Ilmu geologi sejak zaman dahulu hingga sekarang terus mengalami perubahan, terutama

tentang konsep dasar. Berbagai pemikiran dan hasil observasi para ahli dikemukakan ke dunia

dan menimbulkan paham baru akan bumi kita, lalu ahli lain mengemukakan pemikirannya dan

apabila teorinya di terima, maka akan menimbulkan paham baru dan begitu seterusnya. Konsep-

konsep itu berkembang dari zaman ke zaman, dari masa lalu hingga masa kini. Beberapa konsep

tersebut yaitu :

1. Teori Katatropisme

Teori katatropisme ini berpendapat bahwa bumi ini memiliki siklus. Suatu hari bumi ini

terbentuk, lalu akan hancur kembali, dan begitu seterusnya.

2. Teori Uniformitarisme

Teori uniformitarisme ini berpendapat bahwa segala alam besar yang ada di bumi ini

terjadi dengan sangat lambat dan proses yang bersambungan seragam dengan proses-

proses yang kini sedang berjalan.

3. Daur Geologi

Daur geologi merupakan penjelasan dari proses geologi yang silih berganti membentuk

suatu siklus yang terus menerus.

4. Isostasi

Isostasi dapat diterangkan dengan pengertian bahwa kelebihan massa dibenua-benua atau

pegunungan-pegunungan dikompensasikan oleh material-material yang berat jenisnya

relatif rendah untuk tempat tersebut.

5. Konsep Pembentukan Batuan Granit

Batuan granit terbentuk dengan pencampuran magma dan batuan metamorf yang

mengeras di permukaan bawah bumi dengan temperatur yang sangat panas dan dengan

proses yang lambat. Batuan granit memiliki banyak fungsi bagi kehidupan umat manusia.

6. Konsep Geosinklin

Konsep geosinklin menyatakan bahwa pada suatu daerah depresi/cekungan, terendapkan

secara ekstrim sedimen yang tebal.

Page 4: Konsep Dasar Geologi

7. Hukum Datar Asal

Hukum ini menyatakan bahwa strata yang lurus terhadap cakrawala atau pernah

menghadap ke cakrawala pernah parallel terhadap cakrawala.

8. Hukum Superposisi

Hukum ini menyebutkan bahwa batuan yang terletak lebih bawah memiliki umur yang

lebih tua dibandingkan batuan yang terletak lebih atas.

9. Asas Korelasi

Asas korelasi menyebutkan bahwa bila tidak ada selang waktu pengendapan dan tidak

ada gangguan struktur, maka dalam suatu daur atau siklus pengendapan yang dapat

dikenal secara lateral juga merupakan urutan vertikalnya.

10. Asas Pemotongan

Asas pemotongan menyatakan hubungan kejadian antara batuan yang dipotong dengan

batuan yang memotong. Batuan yang dipotong memiliki umur yang lebih tua sedangkan

batuan yang memotong memiliki umur yang lebih muda.

11. Konsep Tektonik Lempeng

Konsep ini berpendapat bahwa lempeng-lempeng yang ada di bumi (lempeng samudra

dan lempeng benua) tidak diam di tempat, melainkan bergerak.

Page 5: Konsep Dasar Geologi

PEMBAHASANPembahasan di atas tentang konsep-konsep dasar Geologi barulah inti dari konsep-konsep

tersebut. Pada bagian pembahasan ini akan dibahas secara lengkap mengenai konsep-konsep

tersebut.

1. Teori Katatropisme

Teori katatropisme ini merupakan teori yang berasal dari gabungan pendapat beberapa

ahli yaitu Cuvier dan d’Orbigny. Cuvier berpendapat bahwa flora dan fauna dari tiap-tiap

zaman itu berjalan tidak berubah dan sewaktu-waktu terjadinya revolusi maka hewan-

hewan ini akan musnah. Sesudah malapetaka tadi, akan muncul pula hewan dan

tumbuhan-tumbuhan baru yang pada gilirannya pula akan mengalami revolusi yang nanti

akan memusnahkannya. Jadi bmi ini memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda-beda

pada setiap zamannya dan suatu saat akan musnah dan akan berubah dengan flora dan

fauna dengan jenis yang lain pada zaman yang berbeda. d’Orbigny berpendapat bahwa

bumi ini telah mengalami 27 kali revolusi diikuti dengan 27 kali terjadinya ciptaan baru.

Pada masanya teori dari d’Orbigny ini sangat di terima di kalangan masyarakat karena di

anggap sesuai dengan ajaran gereja yang menceritakan banjir raksasa pada zaman Nabi

Nuh.

2. Teori Uniformitarisme

Teori uniformitarisme ini menyatakan bahwa segala gejala alam besar yang sekarang

terjadi dengan jalan lambat dan proses yang bersambungan sergam dengan proses-proses

yang kini sedang berlaku. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapat mereka yang

hampir serupa dan di kategorikan kedalam teori uniformitarisme. Generelli berpendapat

bahwa sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi pada

zaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian pada zaman sekarang. Jadi ia

berpendapat bahwa bumi ini terbentuk dengan suatu gaya yang membentuk muka bumi

dan gaya tersebut terjadi pula di masa kini dan saling berkesinambungan. James Hutton

menyumbangkan pikiran yang sangat fundamental bagi ilmu geologi, ia menyatakan

bahwa waktu sekarang adalah kunci bagi waktu yang lalu, atau lebih terkenal dengan the

present is the key to the past. Charles Lyell (1830) dalam bukunya “Principles Of

Geology” menyatakan bahwa rangkaian pegunungan-pegunungan, lembah-lembah serta

Page 6: Konsep Dasar Geologi

daerah curam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi oleh proses-

proses alam yang berjalan dengan sangat lambat.

3. Daur Geologi

Daur geologi adalah suatu siklus yang terjadi pada proses geologi secara berulang-ulang

dan membentuk suatu lingkaran. Daur geologi ini terjadi menjadi 3 bagian, yaitu

Orogenesis, Glyptogenesis, dan Litogenesis.

Orogenesis adalah proses terbentuknya bentang alam seperti pegunungan, samudera, dan

lain-lain. Di fase ini terjadi perubahan iklim yang ekstrim.

Glyptogenesis adalah proses dimana batuan atau material-material yang mengalami

penghancuran dan denudasi tersebut terendapkan di suatu cekungan atau di suatu tempat,

lalu semua material tersebut terkumpul menjadi satu dan memadat.

Litogenesis adalah proses pembentukan sedimen dari material yang terendapkan tersebut.

Pada proses ini, dalam beberapa kasus dapat di sebut geosinklin.

4. Isostasi

Bila ada rangkaian pegunungan, yang bisa dipastikan bahwa massa lempeng benua di

daerah pegunungan tersebut akan menjadi lebih berat di banding massa lempeng di

sekitarnya, hal tersebut dapat menyebabkan anomali gravitasi. Selain di pegunungan,

anomali gravitasi juga dimungkinkan terjadi di daerah lekuk-lekuk dan palung laut

dalam. Namun pada kenyataannya anomali gravitasi tersebut tidak pernah terjadi karena

isostasi. Isostasi itu sendiri memiliki pengertian bahwa kelebihan massa di benua-benua

atau pegunungan-pegunungan dikompensasikan oleh material-material yang berat

jenisnya relative terlalu rendah. Menurut penelitian yang telah dilakukan, ditunjukan

bahwa lempeng benua memilikan batuan yang bersifat granit dan lempeng samudera

memiliki batuan yang bersifat basalt. Granit memiliki berat jenis 10% lebih ringan

dibandingkan basalt, ituluah mengapa benua menonjol lebih tinggi dari material-material

yang lebih berat yang membentuk dasar samudera dan saling menyeimbangkan keadaan

masing-masing lempeng.

5. Konsep Pembentukan Batuan Granit

Batuan granit adalah batuan yang memiliki persebaran terbanyak di bumi ini. Batuan

granit adalah batuan yang berasal dari pembekuan magma ditambah dengan batuan

sedimen. Granit mengalami proses pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman yang

Page 7: Konsep Dasar Geologi

sangat jauh dari permukaan tanah. Beberapa ahli, yaitu Perrin, Van Bemmelen, dan

Roubault berpendapat bahwa batuan granit dapat di bentuk dari semua jenis batuan

dengan melalu suatu proses tertentu dengan tidak melalui stadium magma. Batuan granit

sangat berperan dalam kehidupan manusia karena mudah di olah dan dapat dijadikan

berbagai macam kebutuhan manusia.

6. Konsep Geosinklin

Teori geosinklin ini berkembang pada abad ke-18. Teori ini dikemukakan oleh Hall

(1859) dan dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini menyatakan bahwa

geosinklin merupakan cekungan yang sangat besar bahkan mencapai ribuan meter dan

didalamnya terakumulasi sedimen yang sangat tebal sehingga menyebabkan cekungan

tersebut mengalami depresi terus menerus. Endapan sedimen yang tebal tersebut

diperkirakan berasal dari sedimen akibat proses orogenesis, selama proses ini endapan

sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorphosis. Terdeformasinya batuan

didalamnya dapat dijelaskan sebagai akibat dari menyempitnya cekungan sehingga

batuan didalamnya terlipat dan tersesarkan. Pergerakan ini terjadi akibat adanya gaya

isostasi.

Konsep geosinklin ini memilikin perbedaan konsep diantara geologist Amerika dan

geologist Eropa.

Konsep geosinklin oleh geologist Amerika :

- Di suatu ketebalan sedimen yang ditemukan pada zona laut dangkal, mencirikan

adanya suatu geosinklin.

- Pengendapan sedimen pada geantiklin (bersebelahan dengan geosinklin)

mengikuti rata-rata jumlah sedimen yang mengendap pada geosinklin.

- Geosinklin berada pada daerah marginal sampai dengan continent

Konsep geosinklin oleh geologist Eropa :

- Geosinklim merupakan daerah cekungan yang dalam dan relative memanjang dan

dapat menjelaskan terjadinya sedimen pada zona laut dalam.

- Sistem pengendapan geosinklin sulit terjadi kesetimbangan dan durasi dari

geosinklin bergantung pada rata-rata relative dari penurunan cekungan dan

sedimentasi.

Page 8: Konsep Dasar Geologi

Menurut Schuhert geosinklin memiliki 2 tipe utama, yaitu :

a. Monogeosinklin/poligeosinklin adalah lekuk yang terdapat di tepi kontinenn

dimana terdapat endapan neritik (endapan laut dangkal).

b. Mesogeosinklin adalah geosinklin yang terdapat diantara 2 benua dengan

endapan abisan (endapan laut dalam).

7. Hukum Datar Asal

Hukum ini merupakan pendapat dari Nicholas Steno (1669) yang menyatakan bahwa

sedimen pada awalnya terbentuk mendatar lurus terhadap cakrawala kecuali pada tepi

cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang

memang menyudut. Namun apabila ditemukan batuan sedimen yang memiliki sudut

kemiringan, itu menunjukan bahwa batuan tersebut telah mengalami pengendapan dan

telah mengalami deformasi setelah pengendapan akibat gaya tektonik.

8. Hukum Superposisi

Hukum superposisi juga dikemukakan oleh Nicholas Steno (1669). Hukum superposisi

ini menyatakan bahwa dalam suatu batuan sedimen yang belum mengalami deformasi,

batuan yang terletak paling bawah berumur lebih tua dibandingkan umur batuan yang

berada diatasnya, kecuali pada lapisan yang telah mengalami pembalikan seperti pada

pegunungan.

9. Hukum Korelasi

Hukum korelasi ini menyatakan bahwa bila tidak ada selang waktu pengendapan dan

tidak ada gangguan struktur, maka dalam suatu daur atau siklus pengendapan yang dapat

Page 9: Konsep Dasar Geologi

dikenal secara lateral juga merupakan urutan vertikalnya. Hukum korelasi juga

menyatakan apabila terdapat suatu fosil fauna atau flora di suatu tempat dan di tempat

lain juga ditemukan fosil fauna atau flora yang sama, maka kemungkinan besar batuan di

kedua tempat tersebut berumur sama.

10. Hukum Pemotongan

Hukum pemotongan atau yang biasa di sebut cutting-cross relationship ini dikemukakan

oleh A.W.R Potter dan H. Robinson. Hukum pemotongan ini menyatakan hubungan

antara batuan yang memotong dan batuan yang dipotong. Batuan yang dipotong adalah

batuan sedimen dan batuan tersebut dipotong oleh dike batuan beku. Batuan yang

memotong batuan sedimen itu terbentuk lebih muda dibandingkan batuan yang dipotong.

Jadi secara teoritis, batuan yang dipotong berusia lebih tua dibandingan batuan yang

memotong.

11. Teori Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng ini memiliki beberapa dasar teori, seperti :

Continental Drift (Alferd Wegner, 1912)

Dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Continent and Ocean” Wegner

mengemukakan bahwa bumi ini pada awalnya berbentuk satu benua yang di sebut

Pangea. Lalu Pangea berpisah dan membentuk benua-benua dengan posisi yang

sekarang.

Yang memperkuat teori continental drift adalah

a. Adanya persamaan garis kontur pantai di Amerika Utara dan Amerika Selatan

dengan garis kontur pantai Eropa dan Afrika. Hal ini menunjukan bahwa pada zaman

dahulu, tempat-tempat tersebut terletak berhimpitan.

Page 10: Konsep Dasar Geologi

b. Adanya persamaan jenis flora dan fauna di tempat-tempat tersebut.

Convection Current Theory (Vening Meinesz - Hery Hess)

Pergeseran lempeng pada Pangea dan membentuk benua yang seperti sekarang ini

disebabkan adanya energi yang menggerakan lempeng tersebut. Energi tersebut

dihasilkan dari arus konveksi pada astenosfer.

Prisnip-prinsip utama teori tektonik lempeng

Prinsip utama teori tektonik lempeng adalah

a. Lempeng terdiri dari lempeng samudera dan lempeng benua. Lempeng samudera

terbentuk dari pencampuran silikat dan magnesium atau yang biasa disingkat

menjadi ‘sima’ sedangkan lembeng benua terbentuk dari pencampuran silikat dan

alumunium atau yang biasa disingkat menjadi ‘sial’ . perbedaan kandungan tersebut

menyebabkan lempeng samudera lebih berat dibandingkan dengan lempeng benua.

Dan diantara lempeng-lempeng tersebut selalu terjadi pergerakan akibat aktivitas

dari arus konveksi astenosfer.

b. Pergerakan lempeng dibagi menjadi 3, yaitu :

- Divergen : ketika dua lempeng yang bertemu bergerak saling menjauh.

- Konvergen : ketika dua lempeng yang bertemu bergerak saling mendekat.

- Transform : ketika dua lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama

lain secara menyamping di sepanjang sesar transform.

Page 11: Konsep Dasar Geologi

KESIMPULANIlmu geologi terus mengalami perubahan dan perkembangan dari masa ke masa. Teori

tentang konsep dasar geologi juga mengalami erubahan. Dari awal mula teori yang berkembang

adalah teori katatropisme hingga masa kini teori yang berkembang adalah teori tektonik

lempeng. Semua teori itu tidak lain adalah untung mengungkap misteri tentang pembentukan

bumi. Secara keseluruhann dari dahulu hingga sekarang, terdapat 11 teori yang berkembang,

teori itu adalah :

1. Teori katatropisme

2. Teori uniformitarime

3. Daur geologi

4. Konsep isostasi

5. Konsep pembentukan batuan granit

6. Konsep geosinklin

7. Hukum datar asal

8. Hukum superposisi

9. Hukum korelasi

10. Hukum pemotongan

11. Teori tektonik lempeng

Page 12: Konsep Dasar Geologi

DAFTAR PUSTAKAKatili, J.A ., Marks, P. 1963. Geologi. Departemen Urusan Research Nasional. Jakarta.

file:///C:/Users/user/Documents/edu/Geologi/konsep%20dasar%20geologi/Hukum-

hukum%20Geologi%20%C2%AB%20Welcome%20!.html

file:///C:/Users/user/Documents/edu/Geologi/konsep%20dasar%20geologi/

Geost_AuliaNo%20%20%20%20%20%20Geologi%20Dasar.html

http://restuagus.blogspot.com/2010_11_03_archive.html

http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/03/stratigrafi.html

http://lionel08upi.wordpress.com/2011/02/22/batuan-granit/

http://seiyavirgo.blogspot.com/2012_08_01_archive.html

http://ikramilmutanah.blogspot.com/2011/03/gunung-dan-gaya-isostasi.html

http://gemparbumi.blogspot.com/2013/02/teori-geosinklin.html