Resume Praktikum Geologi Dasar

17
FUTRA KURNIA YUANSA 03101402001 RESUME PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR BAB I KRISTAL DAN MINERAL Kristal merupakan zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Mineral mempunyai bentuk dasar kristal. Sebagian besar dari mineral-mineral terdiri dari kristal-kristal.Mineral merupakan benda padat homogen dan juga merupakan senyawa kimia yang memiliki senyawa kimia yang khas dan disusun oleh struktur kristal-kristal tertentu. Unsur-unsur simetri kristal : Titik simetri – Pusat simetri Titik yang terletak persis di tengah-tengah kristal dan semua sumbu berserikat pada 1 titik Garis simetri – Sumbu simetri Garis yang menghubungkan titik-titik berat sepasang bidang simetri Bidang simetri Bidang yang seolah merupakan bayangan pencerminan bidang yang satu terhadap bidang yang lain * B.S. Pokok : bidang simetri yang melalui dua sumbu simetri * B.S.Tambahan : bidang simetri yang melalui satu sumbu simetri

description

Tugas Akhir Praktikum GD

Transcript of Resume Praktikum Geologi Dasar

Page 1: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

RESUME PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

BAB I

KRISTAL DAN MINERAL

Kristal merupakan zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang

teratur. Mineral mempunyai bentuk dasar kristal. Sebagian besar dari mineral-mineral

terdiri dari kristal-kristal.Mineral merupakan benda padat homogen dan juga merupakan

senyawa kimia yang memiliki senyawa kimia yang khas dan disusun oleh struktur kristal-

kristal tertentu.

Unsur-unsur simetri kristal :

• Titik simetri – Pusat simetri

Titik yang terletak persis di tengah-tengah kristal dan semua sumbu berserikat pada 1

titik

• Garis simetri – Sumbu simetri

Garis yang menghubungkan titik-titik berat sepasang bidang simetri

• Bidang simetri

Bidang yang seolah merupakan bayangan pencerminan bidang yang satu terhadap

bidang yang lain

* B.S. Pokok : bidang simetri yang melalui dua sumbu simetri

* B.S.Tambahan : bidang simetri yang melalui satu sumbu simetri

Sistem-sistem kristal :

1. Sistem Isometrik

2. Sistem Tetragonal

3. Sistem Orthorombik

4. Sistem Heksagonal

5. Sistem Trigonal

6. Sistem Monoklin

7. Sistem Triklin

Page 2: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

Skala Mohs

1. talc

2. gypsum

3. kalsit

4. fluorit

5. apatite

6. ortoklas

7. kuarsa

8. topaz

9. korondum

10. intan

BAB II

BATUAN

Batuan merupakan benda padat heterogen (senyawa kimia) yang membentuk

kerak bumi dan merupakan kumpulan dari beberapa mineral tertentu.

Gambar siklus batuan

A. Batuan Beku (Igneous Rock)

Page 3: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

Batuan beku merupakan batuan dari hasil proses pembekuan magma.

1. Klasifikasi batuan beku

a. Tempat terjadinya

a.1. batuan beku dalam (plutonik),terjadi didalam perut bumi

a.2. batuan beku gang (korok),terjadi di rongga-rongga yang menuju ke permukaan bumi

a.3. batuan beku luar (volkanik),terjadi permukaan bumi

b. Kadar silica

b.1. batuan beku asam,kadar silikanya > 55% dari massa batuannya (terang)

b.2. batuan beku intermediet,kadar silikanya 45%-55% dari massa batuannya

b.3. batuan beku basa, kadar silikanya < 45% dari massa batuannya (gelap)

2. Tekstur Batuan Beku

1. Derajat Kristalisasi : Holocrystalin, Hypocrystalin, Hypohyalin, dan Holohyalin

2. Ukuran Kristal : Faneritik, Porfiritik, dan Afaneritik

3. Kesempurnaan Bentuk Kristal : Euhedral, Subhedral, dan Anhedral

4. Keseragaman Ukuran Butir : Equigranular dan Inequigranular

3. Struktur Batuan beku

1. Massive 4. Scoria

2. Vesikular 5. Xenolitis

3. Amigdaloidal

4. Determinasi Batuan Beku

1. Warna batu

2. Jenis batuan

3. Struktur batuan

4. Tekstur batuan : tingkat kristalisasi, besar butir, bentuk Kristal dan hubungan antar

Kristal

5. Komposisi mineral

6. Gambar batuan

B. BATUAN SEDIMEN

Batuan yang terbentuk dari material hasil proses pelapukan secara tetap yang akan

terkikis dari batuan induknya, kemudian mengalami pengangkutan dan diendapkan di

Page 4: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

danau,lembah atau laut. Batuan sedimen dibedakan menjadi dua yaitu batuan sedimen

dedrital dan sedimen kimia. Batuan sedimen dedrital adalah batuan yang disusun oleh

material hasil pelapukan yang padat sementara sedimen kimia dibentuk dari material

yang diangkut dengan pelarutan.

Tekstur Batuan Sedimen (Klastik)

1. Ukuran Butir (grain size) : dilihat dengan menggunakan skala wentworth

2. Derajat pemilahan (sorting) : tingkat keseragaman dari butiran mineral pembentuk

batuan.

a. Well sorted c. poorly sorted

b. Moderately sorted

3. Derajat Pembundaran : tingkat kelengkungan dari setiap fragment batuan.

a. Angular d. Rounded

b. Subangular e. Well Rounded

c. Subrounded

4. Fabric/kemas : sifat hubungan antar butir dalam masa dasar atau antar semen.

Tekstur Batuan sedimen (Non klastik)

1. Kristalin 4. Fibrous

2. Amorf 5. Porous

3. Glassy

Struktur Batuan sedimen

1. Struktur sedimen Klastik : Stratified dan Unstratified

2. Struktur sedimen Nonklastik : Fosiliferaus, Oolitik, Pisolitik, Cone incone dan Bioherin

Komposisi mineral Batuan sedimen

1. Sedimen klastik

a. Fragmen : bagian butir yang ukurannya paling besar.

b. Matrik : bagian dari batuan yang ukurannya lebih kecil dari fragmen .

c. Semen : material pengisi rongga-rongga antara butir dan bahan pengikat diantara

fragmen dan matrik.

C. BATUAN METAMORF

Proses metamorfisme adalah proses perubahan batuan yang sudah ada menjadi

batuan metamorf karena perubahan tekanan dan temperature yang besar. Batuan

Page 5: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

metamorf dibedakan menjadi dua, batuan berfoliasi dan tidak berfoliasi. Tahapan

metamorfisme ; rekistralisasi, reorientasi, dan Pembentukan mineral baru.

Struktur Batuan Metamorf

a. Batuan Berfoliasi

1. Batusabak(slate) 3. Skistosa

2. Filit (phylite) 4. Genes ( geneiss)

b. Batuan Tidak Berfoliasi

1. Hornfelsik 5. Flaser

2. Milonitik 6. Augen

3. Kataklistik 7. Granulose

4. Pilonitik 8. Liniasi

Tekstur Batuan Metamorf

1. Batuan metamorf berfoliasi : Gneiss, Schist, Filitik dan Slaty.

2. Batuan metamorf tidak Berfoliasi : Porfiroblast, Granoblast, Lepidoblast dan

Nematobllast.

BAB III

STRUKTUR GEOLOGIGeologi struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan

gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi.

Page 6: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

Sedangkan Struktur geologi adalah kenampakan permukaan bumi berupa penampang

batuan yang terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk secara deformasi.

Struktur Primer

Suatu struktur yang dibentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan tersebut.

Contohnya struktur perlapisan, struktur sedimen dan struktur aliran Lava.

Struktur sekunder

Suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan berupa

deformasi-deformasi.

Macam-macam struktur sekunder

1. Kekar (joint) : rekahan-rekahan dalam batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan

yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi. Kekar berdasarkan

bentuknya ; kekar sistimatik dan Tak sistimatik. Kekar berdasarkan ukurannya ; Mikro

joint, Major joint dan Master joint. Kekar berdasarkan cara terjadinya ; shear joint,

tension joint dan release joint.

2. Sesar (fault) : rekahan-rekahan dalam kulit bumi, yang mengalami pergeseran, yang

arahnya sejajar dengan bidang rekahannya satu terhadap yang lainnya. Unsur-unsur Sesar

yaitu, Hanging wall, Foot wall dan Bidang sesar. Sesar dibedakan menjadi Strike fault,

Dip fault, diagonal fault, Longitudinal fault, dan Tranverse fault.

3. Lipatan : hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai

lengkungan atau kumpulan lengkungan yang dihasilkan oleh proses deformasi dari suatu

permukaan batuan yang relative datar. Unsure-unsurnya yaitu, anticline, syncline, chest,

hinge point,limb,dsb.

Page 7: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

BAB IVKOMPAS GEOLOGI

Kompas merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan survey dan untuk

mengukur kedudukan unsure-unsur struktur geologi. Kompas geologi yang sering dipakai

adalah kompas tipe BRUNTON. Bagian-bagian dari kompas yaitu, Jarum magnet,

lingkaran pembagian derajad, klinometer, large sight dan small sight.

Penggunaan Kompas pada Struktur Bidang

1. Mengukur Jurus/strike

a. Buka kompas sehingga terbentuk sudut antara 90 derajad sampai 180 derajad

b. Tempelkan sisi East (E) pada bidang miring yang akan diukur

c. Atur posisi kompas dengan mengatur Round level sehingga gelembung udara benar-

benar ada di tengah

d. Baca nilai Jurus yang ditunjukkan oleh jarum utara kompas. Cara pembacaan adalah

N-E untuk skala 360 derajad atau dengan N-W untuk skala 90 derajad.

2. Mengukur Dip/kemiringan

a. Setelah jurus diukur, buat garis horizontal yang menunjukkan arahnya.

b. Tempelkan sisi West (W) kompas pada bidang dimana tegak lurus terhadap garis

horizontal tersebut.

c. Atur klinometer sehingga posisi gelembung udara pada Long level benar-benar

berada di tengah.

d. Baca hasil sebagai nilai Dip/kemiringan bidang yang diukur.

3. Menentukan Azimut

a. Buka kompas sehingga terbentuk sudut 135 derajad menghadap ke depan dan

Sighting Arm horizontal. Selain itu posisi kompas dibuat horizontal, dengan

menggunakan bantuan Round Level dan dipegang setinggi pinggang.

b. Posisikan objek searah dengan garis tengah pada cermin, kemudian intip melalui

Sighting Arm dengan melihat pada cermin.

c. Baca jarum utara kompas sebagai Azimuth.

Page 8: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

BAB V

PETA TOPOGRAFI

Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentu sesuai

dengan kebutuhan. Peta digambarkan di atas bidang datar dengan sistem proyeksi

tertentu. Peta yang digunakan untuk kegiatan alam bebas adalah Peta Topografi.

Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang seluruh atau sebagian

permukaan bumi yang terlihat dari atas dan diperkecil dengan perbandingan ukuran

tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi,

Page 9: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi

pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur.

Unsur-unsur penting yang terdapat dalam suatu peta topografi,yaitu:

1. Relief,berbentuk ketidakteraturan secara vertikal dalm ukuran besar ataupun kecil dari

permukaan litosfer.Contoh :bukit/hill,valley/lembah

2. Drainage,segala bentuk yang berhubungan dengan penyaluran baik di permukaan

maupun di bawah permukaan bumi.Contoh : sungai besar dan kecil,danau,rawa dan laut

3. Culture,segala bentuk hasil kebudayaan atau budi daya manusia.Contoh :

perkebunan,perhutanan,disimbolkan pada warna hijau.

KELENGKAPAN DALAM PETA TOPOGRAFI

1. Scale, perbandingan jarak sesungguhnya dengan jarak pada peta.

Macam-maxam skala dalam peta :

- Skala Fraksi (representative Fraction Scale),kelemahannya bila terjadi

pembesaran,pengecilan atau pemuaian peta,skala tersebut tak dapat dipakai lagi.

- Skala Verbal,dinyatakan dengan ukuran panjang

- Skala Grafis,perbandingan jarak sesungguhnya dengan jarak pada peta yang

ditunjukkan dalam garis.keuntungannya : tidak dipengaruhi oleh pembesaran,pengecilan

dan pemuaian pada peta.

2. ORIENTASI ARAH UTARA

Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelum

menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah tersebut tidak berada pada satu garis.

Tiga arah utara tersebut adalah:

Page 10: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

1. Utara Sebenarnya (True North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utara yang

melalui Kutup Utara di Selatan Bumi.

2. Utara Peta (Grid North/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar

dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.

3. Utara Magnetis (Magnetic North/UM) diberi simbol T (anak panah separuh),

yaitu Utara yang ditunjukan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalu mengalami

perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau Timur) dikarenakan oleh pengaruh rotasi

bumi. Hanya ada di medan, karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada

satu garis, maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan sudut.

3. JUDUL PETA adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah

atau identitas lain yang menonjol

4. KETERANGAN PEMBUATAN PETA Merupakan informasi mengenai

pembuatan dan instansi pembuat. Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta

5. NOMOR PETA (Indeks Peta) Adalah angka yang menunjukan nomor peta.

Dicantumkan di bagian kanan atas.

6. PEMBAGIAN LEMBAR PETA Adalah penjelasan nomor-nomor peta lain

yang tergambar di sekitar peta yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan

penggolangan peta bila memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas.

7. LEGENDA,penjelasan mengenai simbol yang ada pada peta.

8. INDEKS ADMINISTRASI, pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintah

9.INDEKS OF ADJOINING SHEET,petunjuk tentang kedudukan peta terhadap

peta-peta yang ada disekitarnya

10.EDISI PETA,tahun pembuatan peta

Page 11: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

BAB VI

STEREOSKOP

Stereoskop (foto udara) adalah gambar dari suatu daerah yang diambil dari atas

udara.Secara garis besar dikenal 4 jenis stereoskop,yaitu:

1. stereoskop saku

2. stereoskop penyiuman

3. zoom transfersop

4. stereoskop cermin

A. Penerbangan untuk pemotretan

a.1. Jalur terbang

a.2. Drift dan crab

a.3. Gejala Eksagerasi

B. Keterangan pada foto udara

b.1. Tanda Fiducial

b.2. Seri Nomor (terdiri dari : nomor Registrasi,nomor daerah yang dipotret,tanggal

pemotretan,nomor jalur dan nomor foto)

b.3. Tanda tepi

Page 12: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001

Page 13: Resume Praktikum Geologi Dasar

FUTRA KURNIA YUANSA03101402001