Hukum dasar geologi

12
OLEH : IRA HAPSARI 111.130.086 PLUG 7 LABORATORIUM GEOLOGI KOMPUTASI ARTIKEL HUKUM HUKUM GEOLOGI

description

all about the law of geology

Transcript of Hukum dasar geologi

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

ARTIKELHUKUM HUKUM GEOLOGI

OLEH :IRA HAPSARI111.130.086PLUG 7

LABORATORIUM GEOLOGI KOMPUTASIPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNOLOGI MINERALUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANYOGYAKARTA2015HUKUM HUKUM DASAR GEOLOGI

Dalam mempelajari ilmu geologi terdapat beberapa hukum dasar. Hukum hukum dasar geologi ini bertujuan untuk penentuan umur relatif, yaitu untuk memperkirakan batuan mana yang terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir. Pemahaman mengenai konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Hukum geologi terbagi menjadi 10 menurut sumber yang didapat yaitu: 1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno,1669) 2. Hukum Horizontalitas (Nicolas Steno,1669)3. Original Continuity (Nicolas Steno,1669)4. Law Of Uniformitarianism (James Hutton, 1785)5. Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)6. Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)7. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)8. Fasies sedimen (sellay,1978)9. Law of Inclusion10. ketidakselarasan (unconformity)Berikut ini adalah penjelasan dari hukum geologi yang diatas:1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno,1669)

Gambar 1. SuperposisiHukum Superposisi ini kemukakan oleh Steno pada tahun 1669 yang berisi the lower is the older, the upper is the younger Yang berarti Dalam suatu urutan perlapisan batuan selama lappisan batuan belum mengalami deforasi atau masih dalam keadaan normal,maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya.2. Hukum Horizontalitas (Nicolas Steno,1669)Lapisan-lapisan sedimen diendapkan mendekati horisontal dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut diendapkan. Susunan lapisan yang kedudukannya tidak horisontal berarti telah mengalami proses geologi lain setelah pengendapannya, misalnya dipengaruhi oleh gaya tektonik.

Gambar 2. Hukum horizontalitasDalam gambar tersebut terlihat bahwa lapisan batuan akan terbentuk secara horizontal dengan mengikuti wadah atau cekungan tempat lapisan tersebut terendapkan.

Gambar 3. Kenampakan di lapangan hukum horizontalitas yang sudah mengalami deformasiGambar tersebut menjelaskan jika lapisan batuan sudah tidak horizontal atau tidak mengikuti bentuk wadahnya maka lapisan tersebut sudah mengalami deformasi atau sudah tidak lagi dalam keadaan normal.3. Original Continuity (Nicolas Steno,1669)The original continuity of water-laid sedimentary strata is terminated only by pincing out againts the basin of deposition, at the time of their deposition (Steno, 1669)Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.Pemancungan disebabkan oleh : Ketidakselarasan Erosi Morfologi

Gambar 4. Original continuityGambar diatas menjelaskan bahwa pada awalnya lapisan itu terbentuk pada waktu yang sama tetapi mengalami deformasi yaitu terlipat dan bagian atasnya terkena erosi. 4. Law Of Uniformitarianism (James Hutton, 1785)Hukum ini meyatakan bahwa keadaan sekarang adalah kunci bagi keadaan masa lalu(the present is the key to the past) Proses geologi terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau. Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa pada saat ini batu gamping koral sedang tumbuh dilaut, jadi kalau pada saat ini terdapat dipucak gunung dapat disimpulkan bahwa pada jaman yang lalu daerah pegunungan tersebut merupakan dasar laut. Proses (tektonik lempeng,pembentukan gunung, erosi, Gambar 5. Law of uniformitarianismdll) yang terjadi sekarang diyakini telah terjadi sejak bumi terbentuk Proses geologi yang sedang terjadi saat ini juga terjadi pada masa lampau.

5. Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)Hukum cross-cutting relationship dikemukakan oleh A.W.R Potter & H. Robinson. Hukum ini menyatakan jika salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan yang lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada satuan batuan yang di potongnya.

Gambar 6. Cross cutting relationshipGambar disamping menunjukkan bahwa lapisan yang memotong lebih muda daripada lapisan yang di potong. Yang memotong dapat berupa intrusi batuan.

6. Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)Hukum faunal Succession di kemukakan oleh Abble Giraud-Soulavie pada tahun 1778. Hukum ini menunjukan bahwa pada setiap lapisan sedimen yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan bahwa Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan tertindih dengan fosil yang muncul sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda. Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.

Gambar 7. Faunal succesionGambar diatas menjelaskan bahwa pada setiap lapisan yang berbeda umur terdapat fosil yang berbeda pula sesuai umur dari lapisan tersebut. Perbedaan fosil tersebut karena adanya gap waktu yang menyebabkan organisme organisme yang dapat bertahan hidup melakukan evolusi sehingga bentuk dari organisme organisme tersebut berbeda pada setiap umurnya. 7. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)Pada setiap lapisan dapat di bedakan oleh fosil fosil yang terkandung di di dalamnya tertentu.

Gambar 8. Strata identified by fossils

8. Fasies sedimen (sellay,1978)Suatu kelompok litologi dengan ciri ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan tertentu baik aspek fisik, kimia, atau biologi suatu endapan dalam kesatuan waktu. dua buah batuan yang di endapkan pada satu waktu di katakan beda fasies apabila berbeda fisik,kimia, biologi.

.

Gambar 9. Fasies sedimen

9. Law of Inclusion Hukum ini menyatakan bahwa Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen - fragmen besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi, lebih muda dari batuan lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut. Gambar tersebut menunjukan bahwa ada fragmen yang terjebak pada matrik. Gambar 10. Law of inclusion10. Ketidakselarasan (unconformity)Unformity adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal 4 (empat) jenis ketidak selarasan yaitu : a. Paraconformity Adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang erosi. Cara yang digunakan untuk melihat keganjilan antara lapisan tersebut adalah dengan melihat fosil di tiap lapisan. Karena setiap sedimen memiliki umur yang berbeda dan fosil yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.

Gambar 11. Paraconformity b. Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapisan sedimen dengan satu batuan sedimen lainnya yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).

Gambar 12. Disconformity c. Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.

Gambar 13. Angular conformityd. Nonconformityadalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.

Gambar 14. Nonconformity

Nama : Ira HapsariNim : 111.130.086Plug : 7