Kompos Siap Di Print

8
REKAYASA LINGKUNGAN LAPORAN PEMBUATAN KOMPOS ANAEROB DENGAN BANTUAN BAKTERI EM4 Disusun Oleh : 1. DIMAS AKBAR RAMDANI NIM. 21030113130114 2. M IHSAN MAULANA NIM. 21030113120007 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

description

nn

Transcript of Kompos Siap Di Print

Page 1: Kompos Siap Di Print

REKAYASA LINGKUNGAN

LAPORAN PEMBUATAN KOMPOS ANAEROB

DENGAN BANTUAN BAKTERI EM4

Disusun Oleh :

1. DIMAS AKBAR RAMDANI NIM. 21030113130114

2. M IHSAN MAULANA NIM. 21030113120007

TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: Kompos Siap Di Print

I. Alat dan Bahan

Alat :

1. Botol kemasan air minum 600 ml

2. Sendok

3. Plastik

4. Alat tulis dan penggaris

Bahan :

1. Daun mangga kering

2. Bakteri EM4

3. Air 800 mL

II. Cara Kerja :

1. Siapkan daun mangga kering yang akan dikomposkan. Potong bahan

tersebut hingga potongan berukuran kecil.

2. Masukan 4,8 ml larutan EM4 + 500 gr gula pasir +  air bersih 800 ml di

dalam jerigen. Kocok dan fermentasikan atau peram selama 24

jam. ( Kebutuhan bakteri EM4 10cc/1 liter air )

3. Campurkan daun mangga kering dengan campuran bakteri EM4 dan air

gula.

4. Campuran tersebut dimasukkan kedalam botol 600ml, kemudian sambil

dikocok-kocok dan tutup rapat-rapat.

5. Amati perubahan yang terjadi setiap 1 minggu sekali.

III. Hasil Percobaan

Deskripsi dan hasil pengamatan (mulai tanggal 1Juni 2014) :

No Minggu ke Hasil Pengamatan

1 1 (8 Juni 2014) - Warna hijau tua kecoklatan

- Adanya penggembungan pada botol

Page 3: Kompos Siap Di Print

Karena adanya penambahan metana.

- Massa belum berkurang

2 2 (15 Juni 2014) - Warna coklat kehitaman

- Penggembungan bertambah.

- Mulai terjadi penyusutan massa yang

Ditandai dengan penurunan ketinggian campuran.

3 3 (22 Juni 2014) - Warna coklat kehitaman

- Penggembungan yang terus bertambah

Membuat botol seperti akan meledak.

- Penyusutan massa lebih banyak.

IV. Pembahasan

Dalam pembuatan kompos anaerob ini, didapatkan beberapa perkembangan

dari sampel yang dianalisis. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut.

1. Keseimbangan Nutrisi (Rasio C:N) 

Keseimbangan Nutrisi (Rasio C:N) sangat berpengaruh terhadap

kinerja mikroorganisme dalam merombak bahan organic selama proses

pengomposan berlangsung. Karbon (C) dibutuhkan oleh mikroorganisme,

seperti bakteri, dan jamur sebagai sumber energi (makanan), sedangkan

Nitrogen (N) yang umumnya berasal dari protein yang terkandung dalam

bahan organik diperlukan untuk membiakan diri. Apabila kandungan C

terlalu tinggi, maka proses pengomposan akan cenderung menurun

(melambat), namun apabila kandungan N terlalu tinggi maka umumnya

akan cenderung menimbulkan bau ammonia atau bahkan cenderung

mengarah pada pembusukan. 

Page 4: Kompos Siap Di Print

2. Suhu atau Temperatur 

Suhu yang ditimbulkan selama proses pengomposan adalah

merupakan hasil pelepasan energi reaksi eksotermik dalam tumpukan.

Kenaikan suhu selama proses pengomposan sangat menguntungkan bagi

beberapa jenis mikroorganisme termofilik, Suhu tumpukan

yang dinginakan berakibat proses pengomposan menjadi lambat.

3. Kelembaban atau Kadar Air 

Dalam proses pengomposan adalah penting. Air merupakan media

reaksi kimia atau pelarut media membawa nutrisi dan bahan utama bagi

kehidupan mikroorganisme. Jika kondisi kadar air (kelembaban) dalam

tumpukan bahan yang dikomposkan sangat rendah, maka proses

pengomposan akan berjalan sangat lambat, sebaliknya apabila kadar air

terlalu tinggi proses pengomposan juga akan kurang baik.

4. Cahaya

Bakteri EM4 memiliki sifat berkembang dengan baik apabila mendapatkan

intensitas cahaya yang rendah.

V. Kesimpulan

Bedasarkan dari data dan hasil pengamatan kami, terlihat jelas bahwa

kompos yang kami buat dengan metode anaerob berhasil namun akan lebih

optimal apabila proses dekomposisi lebih lama dan dengan konsentrasi bakteri

EM4 yang lebih banyak. Dari minggu pertama sampai minggu ke tiga terlihat

adanya gas methane yang menyebabkan botol menggembung seolah-olah ingin

meledak disertai dengan penyusutan massa campuran yang ditandai dengan

penurunan ketinggian campuran. Selain itu ada beberapa factor yang

mempengaruhi proses pengomposan yaitu Kesetimbangan Nutrisi, Suhu atau

Temperatur dan Kelembapan atau kadar air. Jika kompos(Campuran) di biarkan

terus – menerus tanpa di gunakan, maka kompos(Campuran) akan terus menyusut

Page 5: Kompos Siap Di Print

dikarenakan proses dekomposisi yang menghasilkan gas methane sebagai

produknya.

Lampiran

Kaleng 10 tempat fermentasi bakteri dan air gula

Contoh cuplikan bakteri EM4

Page 6: Kompos Siap Di Print

Proses Pembutan Kompos ( Pencampuran daun mangga kering dengan bakteri

EM4)

Referensi

http://id.wikipedia.org/kompos

http://www.pupuk-kompos.info