Klinik Fix

7
1. SGOT SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase ) atau juga dinamakan AST ( aspartate Aminotransferase) merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati , sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pancreas. Konsentrasi rendah dijumpai dalam darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam jumlah banyak dilepaskan kedalam sirkulasi. Pada infark jantung, SGOT/AST akan meningkat setelah 10 jam dan mencapai puncaknya 24- 48 jam setelah terjadinya infark. SGOt/AST akan normal kembali setelah 4-6 hari jika tidak terjadi infark tambahan. SGOT/AST serum umumnya diperiksasecara fotometri atau spektrofotometri, semi otomatis menggunakan fotometer atau spektrofotometer, atau secara otomatis menggunakan chemistry analyzer. Nilai rujukan untuk SGOT/AST adalah laki – laki : 0 – 50 U/L , perempuan 0- 35 U/L. 2. SGPT SGPT ( serum glutamic pyruvic transaminase ) atau juga dinamakan ALT ( alanine Aminotransferase ) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosa destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya.

description

sgot/sgpt

Transcript of Klinik Fix

Page 1: Klinik Fix

1. SGOT

SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase ) atau juga dinamakan AST ( aspartate

Aminotransferase) merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati , sementara

dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pancreas. Konsentrasi rendah

dijumpai dalam darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam jumlah banyak

dilepaskan kedalam sirkulasi. Pada infark jantung, SGOT/AST akan meningkat setelah 10

jam dan mencapai puncaknya 24- 48 jam setelah terjadinya infark. SGOt/AST akan normal

kembali setelah 4-6 hari jika tidak terjadi infark tambahan.

SGOT/AST serum umumnya diperiksasecara fotometri atau spektrofotometri, semi

otomatis menggunakan fotometer atau spektrofotometer, atau secara otomatis menggunakan

chemistry analyzer. Nilai rujukan untuk SGOT/AST adalah laki – laki : 0 – 50 U/L ,

perempuan 0- 35 U/L.

2. SGPT

SGPT ( serum glutamic pyruvic transaminase ) atau juga dinamakan ALT ( alanine

Aminotransferase ) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif

untuk mendiagnosa destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai

pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi

daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis

didapat sebaliknya.

SPGT / ALT serum umumnya diperiksa secara fotometri atau spektrofotometri, secara

semi otomatis. Nilai rujukan untuk SPGT?ALT adalah laki – laki : 0 – 50 U / L. perempuan :

0 – 35 U/L.

1. Makanan dan obat yang dapat meningkatkan kadar bilirubin

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar SGOT dan SGPT.

Antibiotic (amfoterisin, B, klindamisin, eritromisin, gentamisin, linkomisin,

oksasilin, tetrasiklin) , sulfonamide, obat antituberkulosis ( asam para-

aminosalisilat, isoniazid ), allopurinol, diuretic ( asetazolamid, asam etakrinat)

mitramisin. Dekstran, diazepam ( valium ), barbiturate, narkotik ( kodein, morfin,

Page 2: Klinik Fix

meperidin), flurazepam, indometasin, metotreksat, metildopa, papaverin,

prokainamid, steroid, kontrasepsi oral, tolbutamid, vitamin A, C, K

2. Makanan dan obat yang dapat meningkatkan SGOT dan SGPT

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar SGOT dan SGPT.

a. Haloten, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.

b. Isoniasid, merupakan jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC.

c. Metildopa, merupakan jenis obat anti hipertensid.

d. Fenitoin dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai

obat anti epilepsi atau ayan.

e. Parasetamol, merupakan jenis obat yang biasa diberikan dalam resep dokter

sebagai pereda dan penurun demam. Parasetamol adalah jenis obat yang aman,

jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun jika berlebihan akan

menyebabkan sirosis (kerusakan hati) yang cukup parah bahkan sampai

menyebabkan kematian.

f. Narkotika

g. Antihipertensi

h. Preparat Digitalis

i. Propanolol

j. Kontrasepsi oral

k. Selain jenis obat diatas adapula jenis obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati,

seperti alfatoksin, arsen, karboijn tetraklorida, tembaga dan vinil klorida.

Makanan yang dapat meningkatkan kadar bilirubin

a. Wortel dan ubi jalar dapat meningkatkan kadar bilirubin

b. daging

c. lemak

d. minyak

e. alkohol

f. kopi

Page 3: Klinik Fix

Penyebab Timbulnya SGOT SGT :

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang

Tidak buang air pada pagi hari

Pola makan terlalu berlebihan

Tidak Makan pagi

Virus hepatitis

Banyak mengkonsumsi obat-obatan

Banyak mengkonsomsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.

Minyak goreng yang tidak sehat

Mengkonsumi masakan mentah

Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar SGOT/SGPT.

Haloten, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.

Isoniasid, merupakan jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC. Metildopa, merupakan jenis

obat anti hipertensid.

Fenitoin dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat anti

epilepsi atau ayan.

Transaminase

untuk mendeteksi adanya kerusakan hati, pemeriksaannya dengan pengukuran SGOT dan

SGPT. Keduanya terdapat dalam sel hati dalam jumlah yang besar dan ditemukan dalam

serum dalam jumlah yang kecil. Kadarnya dalam serum akan meningkat ketika sel rusak atau

membran sel terganggu

SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat trans)

Penurunan kadar SGOT terjadi pada saat kehamilan, diabetik ketoasidosis dan beri-

beri, sedangkan peningkatan kadar SGOT pada kondisi infark miokard akut (IMA),

ensefalitis, nekrosis, hepar, penyakit dan trauma muskuloskeletal, pankreatiis akut,

eklampsia, dan gagal jantung kongestif.

Obat yang dapat meningkatkan nilai SGOT : Antibiotik, narkotik, vitamin (asam

folat, piridoksin, vitamin A), antihipertensi (metildopa, guanetidin), teofilin, golongan

digitalis, kortison, flurazepam, indometasin, isoniasid, rifampisisn, kontrasepsi oral,

salisislat, injeksi intramuskular.

1. Antibiotik

Mekanisme kerja antibiotik:

Page 4: Klinik Fix

Antibiotik dapat menghambat pertumbuhan mikroba melalui beberapa

mekanisme yang berbeda, diantaranya adalah dengan cara:

1. Menghambat sintesis dinding sel mikroba.

2. Mengganggu membran sel mikroba.

3. Menghambat sintesis protein dan asam nukleat mikroba.

4. Mengganggu metabolisme sel mikroba.

2. Isoniazid

Isoniazid dapat menimbulkan ikterus dan kerusakan hati yang fatal akibat terjadinya

nekrosis multilobular. Sehingga hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas enzim

transaminase

Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)

Peningkatan Kadar : Hepatitis (virus) akut, hepatotoksisitas yang menyebabkan nekrosis

hepar (toksisitas obat atau kimia); agak atau meningkat sedang : sirosis, kanker hepar,

gagal jantung kongestif, intoksikasi alkohol akut; peningkatan marginal: infark miokard

akut (IMA)

Obat yang dapat meningkatkan SGPT : Antibiotik, narkotik, metildopa, guanetidin,

sediaan digitalis, indometasin, salisilat, rifampisin, flurazepam, propanolol, kontrasepsi

oral, timah, heparin.

1. Rifampisin

Mekanisme Kerja: Rifampisin dapat meningkatkan hepatotoksik sehingga

menyebabkan peningkatan aktivitas enzim transaminase.

6. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kadar SGOT/SGPT

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli yang berhubungan dengan

nilai SGOT/SGPT, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar SGOT/SGPT, yaitu :

Page 5: Klinik Fix

a. Istirahat tidur

Penderita hepatitis yang tidak tercukupi kebutuhan istirahat tidurnya atau waktu

tidurnya kurang dari 7 atau 8 jam setelah dilakukan pemeriksaan terjadi peningkatan kadar

SGOT/SGPT.

b. Kelelahan

Kelelahan yang diakibatkan oleh aktivitas yang terlalu banyak atau kelelahan yang

diakibatkan karena olahraga juga akan mempengaruhi kadar SGOT/SGPT.

c. Konsumsi obat-obatan

Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar SGOT/SGPT.

Haloten, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.

Isoniasid, merupakan jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC. Metildopa, merupakan jenis

obat anti hipertensid.

Fenitoin dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat anti

epilepsi atau ayan.

Parasetamol, merupakan jenis obat yang biasa diberikan dalam resep dokter sebagai

pereda dan penurun demam. Parasetamol adalah jenis obat yang aman, jika dikonsumsi dalam

dosis yang tepat. Namun jika berlebihan akan menyebabkan sirosis (kerusakan hati) yang

cukup parah bahkan sampai menyebabkan kematian. Selain jenis obat diatas adapula jenis

obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati, seperti alfatoksin, arsen, karboijn tetraklorida,

tembaga dan vinil klorida.