PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya...

88
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK DI RSUD KABUPATEN SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kedokteran Oleh : Heri Martono S540907007 PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya...

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK

DI RSUD KABUPATEN SRAGEN

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama

Pendidikan Profesi Kedokteran

Oleh :

Heri Martono

S540907007

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

ii

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK

DI RSUD KABUPATEN SRAGEN

Disusun oleh :

Heri Martono

S540907007

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal :

Pembmbing I Pembimbing II

Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, SpPA(K) Dr. Sri Haryati, MPdNIP. 130 543 977 NIP. 130 818 782

Mengetahui

Ketua Minat Utama

Prof. Dr. dr Didik Tamtomo, PAK, MM, MKKNIP. 130 543 994

Page 3: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

iii

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK

DI RSUD KABUPATEN SRAGEN

OLEH :

Heri Martono

S540907007

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. dr Didik Tamtomo, PAK, MM, MKK .... ............

NIP. 130 543 994

Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd ................

NIP. 131 918 507

Anggota Penguji 1. Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, SpPA(K) ................. NIP. 130 543 977

2. Dr. Sri Haryati, MPd ................. NIP. 130 818 782

Surakarta,Mengetahui

Direktur Program Pasca Sarjana Ketua Prgram Studi MKK

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, M.Kes, MM, PAKNIP. 131 472 192 NIP. 130 543 994

Page 4: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Heri Martono

NIM : S540907007

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PENGARUH

KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP

KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK DI RSUD KABUPATEN

SRAGEN adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya

dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyaataan

Heri Martono

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Pengaruh

Kompetensi dan Motivasi pembimbing klinik terhadap kinerja Pembimbing

praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen ”.

Dalam penyusunan tesis ini penulis memperoleh arahan, bimbingan dan

masukan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. dr. HM. Syamsulhadi, Sp.KJ(K), selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr.dr. Didik Tamtomo, M.Kes, MM,PAK, selaku Ketua Program Studi

Kedokteran Keluarga beserta seluruh staff yang telah membantu selama masa

perkuliahan dan menyusun tesis ini.

4. dr. Murdani K, MHPED, selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan besarta seluruh staff yang telah membantu selama masa perkuliahan

dan menyusun tesis ini.

5. Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo,SpPA(K), pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penyusunan tesis ini.

6. Dr. Sri Haryati, MPd, pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan

dengan penuh kesabaran dalam penyusunan tesis ini.

7. dr. Farid Anshori, MM, selaku Direktur RSUD Kabupaten Sragen yang telah

memberikan ijin penelitian untuk menyusun tesis ini.

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

vi

8. Rekan-Rekan Mahasiswa Program Pasca Sarjana MKK Minat Utama PPK

Universitas Sebelas Maret yang memberikan dukungan dan semangat dalam

menyusun tesis ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang telah

memberikan bantuan dan dorongan dalam bentuk apapun kepada penulis.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan

mendapatkan balasan selayaknya dari Allah SWT serta selalu mendapatkan

bimbingan, pertolongan – Nya dalam tugas sehari – hari.

Surakarta,

Penulis

Page 7: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN ……………….……………………………. ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS…………………………………… iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….… v

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. ix

ABSTRAK ………………………………………………………………. x

ABSTRACT……………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian ………………………………………. 5

D. Manfaat Penelitian ……………………………………... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori ………………………………………… 7

B. Penelitian Relevan……………………………………. 20

C. Kerangka Pikir…………………………………………. 22

C. Hipotesis………………………………………………. 25

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

viii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ……………………………….…. 26

B. Tempat dan Jadual Penelitian ………………………….. 26

C. Populasi ………….. …………………………………… 27

D. Variabel Penelitian …………………………………….. 27

E. Definisi Operasional …………………………………… 28

F. Tehnik Pengumpulan Data …………………………….. 29

G. Instrumen Penelitian………………………………….… 30

H. Tehnik Analisa Data …………………………………... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data…………………………………………. 37

B. Analisis Data…………………………………………… 41

C. Pembahasan…………………………………………….. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………..

B. Impilkasi………………………………………………...

C. Saran ……………………………………………………

52

52

53

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 54

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 55

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Kisi kisi instrument penelitian……………………….

Instrumen penelitian………………………………….

Validitas dan reliabilitas instrument…………………

Data Penelitian……………………………………….

56

57

62

67

Lampiran 5 Hasil analisis deskriptif…… ………………………... 69

Lampiran 6 Hasil uji prasyarat dan uji Regresi............................... 73

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian dari Direktur Pasca Sarjana.. 74

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari Kesbanglinmas Kabupaten

Karanganyar………………………............................ 75

Lampiran 9

Lampiran 10

Surat keterangan uji coba instrument di RSUD

Kabupaten Karanganyar …………………………......

Surat keterangan telah melakukan penelitian di RSUD

Kabupaten Sragen.........................................................

76

77

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadual Penelitian………………………………………… 26

Tabel 2 Hasil Uji reliabilitas instrument penelitian……………… 33

Tabel 3 Klasifikasi kompetensi pembimbing klinik……………... 38

Tabel 4 Klasifikasi motivasi pembimbing klinik………………... 39

Tabel 5 Klasifikasi kinerja pembimbing klinik………………….. 41

Tabel 6 Hasil Uji normalitas…………………………………...... 42

Tabel 7 Hasil Uji Durbin Watson……………………………….. 43

Tabel 8 Hasil Analisa Regresi………………………………….... 44

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik.............................................. 24

Gambar 2 Batas kritis uji Durbin Watson……………………….. 34

Gambar 3 Histogram kompetensi pembimbing klinik……………. 39

Gambar 4 Histogram motivasi pembimbing klinik………………. 40

Gambar 5 Histogram kinerja pembimbing klinik……………….. 41

Gambar 6 Batas kritis uji Durbin Watson……………………… 43

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

xii

ABSTRAK

Heri Martono, S 540907007, PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK TERHADAP KINERJA PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK DI RSUD KABUPATEN SRAGEN. Tesis : Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kinerja pembimbing klinik yang optimal akan berkontribusi menghasilkan lulusan pendidikan keperawatan yang berkualitas. Namun saat ini masih dijumpai adanya lulusan pendidikan keperawatan yang belum dapat dipergunakan sebagai tenaga profesional. Hal ini dapat disebabkan kinerja pembimbing klinik yang belum optimal.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (3) mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di RSUD kabupaten Sragen.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik non exsperimendengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini yaitu perawat pembimbing klinik RSUD kabupaten Sragen. Metode analisis data dengan analisis regresi.

Hasil penelitian menunjukkan (1) dijumpai pengaruh positif kompetensi, pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.164 dan nilai uji t–statistik sebesar 8,024, (2)dijumpai pengaruh positif motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanyadalam membimbing praktek klinik dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.266 dan nilai uji t–statistik sebesar 4.060 dan (3) dijumpai pengaruh positif kompetensi dan motivasi pembimbing klinik secara bersama sama terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai R2 = 0.818 dan nilai uji F statistik sebesar 105.276 lebih besar dari batas kritisnya (3,20).

Kata Kunci : Kompetensi, Motivasi, Kinerja, Pembimbing klinik

Page 13: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

xiii

ABSTRACT

Heri Martono, Sari 540907007, THE EFECT OF COMPETENCY AND MOTIVATION OF CLINICAL INSTRUCTORES TOWARD JOB EFFORT IN THE GUIDANCE OF CLINICAL PLACEMENT AT SRAGEN DISTRICT GENERAL HOSPITAL (RSUD KABUPATEN SRAGEN). Thesis: Post Graduate Program, Sebelas Maret University.

Optimally of job effort of clinical instructor will contribute to outcome the qualified of nursing graduates. However, now there are many numbers of nursing graduates who are not qualified as professional. This condition can be caused by the low of the clinical instructors’ job effort.

The purpose of this study is (1) to explore the effect of competency of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement (2) to explore the effect of motivation of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement (3) to explore the effect of competency and motivation of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement at Sragen District General Hospital (RSUD Kabupaten Sragen).

This study utilized the non experimental analyzed description with the cross sectional approach. The subject of this the study is nurses who became as clinical instructor at Sragen District General Hospital (RSUD Kabupaten Sragen).The analyzing of data in this study utilized the regression test.

The result of this study shows that there is (1) a positive effect of competency of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement with regression coefficient value of 1.164 and t-test value 8.024. Moreover there is (2) a positive effect of motivation of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement with regression coefficient value of 0.266 and t-test value 4.060. Futhermore, there is (3) a positive effect of competency and motivation of clinical instructors toward job effort in the guidance of clinical placement at Sragen District General Hospital (RSUD Kabupaten Sragen) with R2 value = 0.818 and statistic F test = 105.275 > critically level (3.20).

Keywords: Competency, Motivation, Job Effort, Instructor clinical.

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja pembimbing praktek klinik yang optimal akan berkontribusi

menghasil lulusan pendidikan keperawatan yang dapat dipergunakan menjadi

tenaga profesional bidang keperawatan. Namun saat ini masih dijumpai adanya

kendala mengenai lulusan pendidikan keperawatan. Dikemukakan Budiarja, 2004

“ Kualitas lulusan pendidikan keperawatan saat ini masih belum seperti yang

diharapkan karena belum dapat dipergunakan secara langsung menjadi tenaga

professional “

Menurut Simanjuntak (2004 : 6) “ perawat yang lulus dari program pendidikan

keperawatan belum memiliki kompetensi yang sesuai standar bertaraf

Internasional, sehingga perlu pembenahan di dalam institusi pendidikan

keperawatan” .

Hal ini dapat disebabkan kinerja pembimbing praktek klinik dan dosen belum

optimal, kurikulum dan pengelolaan pendidikan keperawatan yang belum seperti

yang diharapkan, kegiatan pembelajaran praktek klinik belum efektif.

Kegiatan pembelajaran praktek klinik sangat penting bagi mahasiswa

program pendidikan keperawatan. Pembelajaran praktek klinik adalah kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan nyata di

rumah sakit. Menurut Ewan, R, (1994 : 23) pembelajaran klinik merupakan

jantungnya proses pendidikan pada program pendidikan keperawatan. Kegiatan

ini memungkinkan mahasiswa keperawatan menerapkan berbagai dasar macam

pengetahuan, ketrampilan yang sebelumnya sudah dipelajari dalam pembelajaran

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

2

dikelas dan laboratorium. Bahkan dapat juga mahasiswa memperoleh berbagai

macam pengetahuan dan ketrampilan secara praktis dari tempat praktek.

Dalam kegiatan praktek klinik terjadi proses interaksi antara mahasiswa,

pasien dan pembimbing klinik. Mahasiswa belajar memberikan pelayanan

keperawatan kepada pasien dirumah sakit. Selama memberikan pelayanan kepada

pasien, telah terjadi proses belajar yang sangat komplek. Mahasiswa belajar

mengidentifikasi keluhan dan tanda penyimpangan kesehatan sebagai data pasien,

menganalisa data, menentukan masalah, menetapkan rencana tindakan,

melakukan tindakan dan menilai efektifitas tindakan yang telah dilakukan. Dalam

memberikan pelayanan kepada pasien diperlukan berbagai jenis ketrampilan

keperawatan, sehingga kegiatan pembelajaran praktek klinik dapat menumbuh -

kembangkan kemampuan melakukan berbagai jenis ketrampilan profesional.

Peran pembimbing praktek klinik dalam kegiatan pembelajaran praktek

klinik sangat berarti sekali agar pelaksanaan pembelajaran menjadi efektif.

“ Dikemukakan Ewan, R, (1994 :23) bahwa pembelajaran praktek klinik

merupakan masa transisi dari situasi belajar dikelas ke situasi pelayanan yang

sesungguhnya, yang memungkinkan mahasiswa mengalami kecemasan yang

tinggi, keragu - raguan dan kebingungan “.

Untuk mengatasi permasalahan pada diri mahasiswa, maka diperlukan kinerja

pembimbing praktek klinik yang baik.

Pembimbing praktek klinik memiliki berbagai peran dan dapat menjadi

indikator kinerja pembimbing praktek klinik. Peran pembimbing praktek klinik

tersebut meliputi peran manajer, peran konselor, peran instruktur, peran observer,

peran feedback dan peran evaluator. Bilamana pembimbing praktek klinik mampu

memberikan perannya tersebut, kinerja pembimbing praktek klinik menjadi baik

Page 16: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

3

dan pembelajaran praktek klinik akan menjadi efektif yang artinya pembelajaran

praktek klinik dapat mencapai tujuan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas

lulusan pendidikan keperawatan.

Pembimbing praktek klinik mempunyai kontribusi meningkatkan kualitas

pembelajaran praktek klinik, karena memiliki berbagai peran mulai dari

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran praktek klinik.

Sehingga untuk meningkatkan mutu pembelajaran praktek klinik, dapat ditempuh

dengan cara meningkatkan kinerja pembimbing praktek klinik.

Kinerja pembimbing praktek klinik dipengaruhi kompetensi profesional

yang dimiliki, motivasi berprestasi yang dapat mendorong perilaku pembimbing

praktek klinik dalam proses pembelajaran praktek.

Menurut Ewan, R (1994 :26) “ Pembimbing praktek klinik harus memiliki

kompetensi memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, mulai dari

mengkaji masalah masalah pasien sampai memberikan tindakan mengevaluasi

efektifitas tindakan tersebut, sehingga dapat menjadi contoh bagi mahasiswa

ditempat pelayanan tersebut ”.

Kompetensi ini dapat dipertahankan dengan cara pembimbing praktek klinik

senantiasa secara rutin melakukan kegaiatan memberikan pelayanan kepada

pasien di rumah sakit bila mana tidak ada kegiatan mengajar di kelas.

Motivasi sangat diperlukan bagi pembimbing praktek klinik melakukan

aktivitas membimbing mahasiswa. Orang yang memiliki motivasi tinggi biasanya

lebih gigih, realistis, agresif dan cenderung bertindak, sehingga motivasi ini

sangat diperlukan bagi pembimbing klinik yang membutuhkan inisiatif dan kreatif

serta keahlian tertentu.

Page 17: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

4

Berdasarkan survay pendahuluan terhadap 15 orang perawat di bangsal

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen tempat praktek mahasiswa

keperawatan, sebagian besar (75 %) melaporkan bahwa frekwensi kehadiran

pembimbing dari akademik sangat jarang, umumnya datang ketika hari pertama

dan hari terakhir periode praktek klinik. Sedangkan pembimbing praktek klinik

dari tempat praktek (ruangan praktek) banyak disibukkan dengan aktivitas

pelayanan perawatan, bahkan sering kurang memperhatikan mahasiswa yang

sedang menjalankan praktek. Hal ini dapat mengindikasikan kurangnya motivasi

pembimbing praktek klinik untuk membimbing mahasiswa di rumah sakit.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti akan melakukan penelitian tentang

Pengaruh kompetensi dan motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam

membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan kondisi pada latar belakang diatas, masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh kompetensi dan motivasi pembimbing

klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik?. Secara rinci

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh yang signifikan kompetensi pembimbing klinik terhadap

kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen ?

2. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi pembimbing klinik terhadap

kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen ?

Page 18: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

5

3. Adakah pengaruh yang signifikan kompetensi dan motivasi pembimbing

klinik secara bersama–sama terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek

klinik di RSUD Kabupaten Sragen ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerjanya

dalam membimbing praktek klinik RSUD Kabupaten Sragen.

2. Mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam

membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

3. Mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi pembimbing klinik secara

bersama-sama terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di

RSUD Kabupaten Sragen.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dari segi ilmiah diharapkan dapat menambah

khasanah pengetahuan di bidang manajemen pendidikan, khususnya berkaitan

dengan pengembangan sumberdaya pendidikan keperawatan: pembimbing

praktek klinik.

Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Para pembimbing praktek klinik RSUD Kabupaten Sragen dalam rangka

meningkatkan kompetensinya untuk meningkatkan kinerja pembimbing

praktek klinik.

Page 19: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

6

2. Pihak Diklat RSUD Kabupeten Sragen dalam upaya menyelenggarakan

kegiatan–kegiatan yang bertujuan meningkatkan kinerja pembimbing praktek

klinik.

3. Para peneliti yang ingin meneliti faktor–faktor lain yang berkaitan dengan

kinerja pembimbing praktek klinik.

Page 20: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

Pembimbing klinik adalah seseorang yang diangkat dan diberikan tugas

oleh institusi pelayanan/ pendidikan kesehatan untuk memberikan bimbingan

kepada mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran praktek klinik

di Rumah Sakit (Pusdiknakes, 2004: 8). Menurut Baillie (1994: 1) pembimbing

klinik (Clinical teacher) adalah pembimbing/guru perawat (Nurse teacher).

Kegiatan pembelajaran klinik merupakan suatu bentuk kegiatan belajar mengajar

dalam konteks pelayanan nyata. Maksudnya mahasiswa belajar memberikan

pelayanan kepada pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan tersebut.

Mahasiswa belajar bekerja sesuai dengan standar pelayanan profesi keperawatan.

Selama proses pembelajaran klinik keperawatan terjadi proses interaksi antara

pembimbing klinik – mahasiswa dan pasien. Ketiga komponen ini akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran praktek klinik

keperawatan. Penelitian ini memfokuskan perhatian terhadap komponen

pembimbing klinik yang meliputi kompetensi dan motivasi pembimbing klinik

pengaruhnya terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

1. Kinerja Pembimbing Klinik

Kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang

diperlihatkan dan kemampuan kerja. Thomas C. (dalam Timpe, 1999 : 224)

menyatakan bahwa “kinerja merupakan akumulasi tiga elemen yang saling

Page 21: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

8

berkaitan, yakni ketrampilan, upaya dan sifat keadaan eksternal “. Tingkat

ketrampilan merupakan bahan mentah yang dibawa oleh seorang karyawan ke

tempat kerja seperti pengetahuan kemampuan, kecakapan – kecakapan teknis.

Menurut manajemen istilah performance atau disebut juga kinerja. Kinerja

dapat berupa proses dan hasil kerja secara individu maupun organisasi. Hal ini

berguna bagi pengukuran keefektifan pencapaian tujuan dan pelaksanaan rencana.

Longenecker & Pringle (dalam Bacal, 2001: 4) mengemukakan bahwa

pengendalian kinerja berarti pemantauan organisasi terhadap penetapan

pencapaian tujuan dan pelaksanaan rencana. Keefektifan penetapan tujuan dan

pelaksanaan rencana ini relatif tergantung kepada sumberdaya manusia dalam

organisasi. Dengan demikian kinerja berupa kemampuan individu dalam

melaksanakan rencana menurut standart tertentu untuk mencapai tujuan.

Menurut Winardi (1989: 328) kinerja berhubungan dengan aspek tugas

pokok yaitu perilaku, hasil dan keefektifan organisasi. Perilaku menunjukkan

kegiatan dalam pencapaian tujuan. Sementara hasil menunjukkan keefektifan

perilaku individu, yang bersifat obyektif maupun subyektif, sedangkan keefektifan

organisasi merupakan langkah – langkah dalam pertimbangan hasil kerja

organisasi, menekankan pada aspek proses.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja sebagai perilaku

kerja seseorang untuk mencapai tujuan. Hasil yang dicapai menunjukkan

keefektifan perilaku kerja yang bersangkutan. Perilaku kerja seseorang

dipengaruhi dua faktor (1) faktor dalam diri individu seperti ketrampilan dan

Page 22: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

9

upaya yang dimiliki dan (2) faktor luar diri invidu seperti keadaan ekonomi,

kebijakan pemerintah, terlambatnya bahan mentah dan sebagainya.

a. Tugas Pembimbing Klinik

Pembimbing klinik adalah seseorang yang diberikan tugas untuk

memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan

pembelajaran praktek klinik di Rumah Sakit (Pusdiknakes, 2004: 8). Makna kata

bimbingan dalam pembelajaran praktek klinik indentik dengan proses kegiatan

belajar mengajar.

Pusdiknakes (2004 : 9) menetapkan tugas yang dapat dikerjakan

pembimbing klinik dalam rangka kegiatan pembelajaran praktek klinik yaitu : (a)

merumuskan tujuan pembelajaran praktek klinik, (b) menentukan indikator

pencapaian target kompetensi praktek, (c) mengidentifikasi tempat praktek klinik,

(d) mengidentifikasi dan menentukan peralatan/sumber yang diperlukan selama

pembelajaran praktek klinik, (e) memfasilitasi mahasiswa memperoleh target

kompetensi dan alat – alat yang digunakan (f) memecahkan masalah belajar

praktek, (g) membangkitkan dan mendorong semangat mahasiswa selama

mengikuti pembelajaran praktek klinik dan menghargai kerja mahasiswa, (h)

memberikan contoh pelayananan keperawatan terhadap pasien secara nyata

kepada mahasiswa, (i) melakukan penilaian kepada mahasiswa yang mengikuti

pembelajaran praktek klinik, (j) membuat laporan pembelajaran praktek klinik.

Menurut Turney (dalam Ewan, 1994: 115) peran yang diharapkan dari

pembimbing klinik agar pembelajaran klinik efektif dan efisien adalah peran

Page 23: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

10

manajerial, konselor, evaluator, memberikan penilaian, observer dan memberikan

umpan balik terhadap pencapaian tugas mahasiswa.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pembimbing

klinik dalam kegiatan penyelenggaraan pembelajaran klinik adalah merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran praktek klinik.

b. Penilaian Kinerja Pembimbing Klinik

Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang

diharapkan pemimpin untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama

lain. Penilai kinerja harus dapat mengenali prestasi karyawan dan dapat membuat

rencana untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penilaian kinerja harus

memungkinkan pekerjaan dapat diorganisasikan dengan baik serta memberikan

kepuasan, pencapaian dan pemerkayaan jabatan lebih besar. Penilaian kinerja

harus mengkaji kinerja karyawan. Bila penilaian kinerja mengkaji kepribadian

karyawan, maka penilaian tersebut tidak dapat mengukur tingkat produktifitas

kerja karyawan atau besarnya kontribusi karyawan dalam mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dengan menggunakan standart

yang telah ditetapkan dapat mendorong karyawan berusaha melakukan tindakan

untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Timpe,

1999:244).

Lebih lanjut Timpe menyampaikan, bahwa pemimpin dapat melakukan

penilaian dengan tepat melalui penilaian secara teratur, sistematis, dan konsisten.

Selama penilaian, pemimpin harus menciptakan suasana santai bukan suasana

tegang dan mengkaji keseluruhan kinerja dengan menyebutkan contoh–contoh

Page 24: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

11

spesifik serta mengarahkan kritik kepada kinerja, bukan kepada pribadi karyawan.

Agar dapat bersikap terus terang dan bijaksana dalam membahas kekurangan –

kekurangan karyawan, pemimpin harus merujuk faktor - faktor yang dapat diukur

dalam mengevaluasi kinerja. Karyawan didorong untuk mengutarakan

kegagalannya dalam bekerja, supaya pemimpin dapat memahami penyebab –

penyebabnya, mereka dapat meningggalkan pertemuan tersebut berbekal langkah

– langkah khusus untuk memperbaikinya dan pemimpin dapat mengikuti

penilaian tersebut dengan tugas – tugas kerja yang didesain untuk memperbaiki

kinerja.

Penilaian adalah waktu ideal untuk memusatkan perhatian kepada sasaran

sasaran individu, bukan sasaran unit. Ini adalah peluang untuk menyentuh bagian

dasar dan membandingkan hasil – hasil kerja dengan tolok ukur yang telah

disepakati sebelumnya. Pemimpin memberikan pengharapan atas prestasi dan

pekerjaan yang dilakukan dengan memuaskan. Karyawan diberi peluang untuk

mengatakan kepada pengawas, alasan mereka tidak berprestasi seperti yang telah

disepakati. Kemudian akan ada penelitian timbal balik mengapa sasaran dapat

dipenuhi atau tidak dapat dipenuhi.

Sasaran penilaian adalah untuk membuat pandangan tentang diri mereka

sendiri seperti apa adanya. Orang yang dinilai harus mengenali kebutuhan untuk

memperbaiki kinerja dan memberikan komitmen terhadap suatu rencana

perbaikan kinerja. Harus ada kesepakatan bersama tentang rencana pengembangan

untuk masa penilaian mendatang. Pengawas harus tetap waspada terhadap

kemajuan karyawan sepanjang tahun pada saat rencana pengembangan tersebut

Page 25: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

12

dilaksanakan. Karyawan berada pada posisi yang jauh lebih baik untuk

menentukan kemajuan individu ke arah tingkat kinerja yang lebih tinggi bila dia

terlibat dalam penulisan standar kinerja untuk kinerja kerja yang akan datang serta

menggunakan ukuran–ukuran yang telah saling disepakati dengan pengawas.

Berkaitan dengan penilaian kinerja, Bacal (2001:116) membahas tiga

metode penilaian kinerja, yaitu sistem penilaian, sistem perangkat dan

berdasarkan tujuan. Sistem penilaian dideskripsikan sebagai “buku rapor tempat

kerja hampir serupa yang digunakan guru–guru di sekolah terhadap murid–

muridnya. Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu daftar karakteristik,

bidang ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah skala ataupun cara lain

untuk menunjukkan tingkat kinerja dari tiap hal.

Sistem peringkat meliputi membandingkan orang satu dengan orang lain

dan menentukan apakah seseorang lebih baik, setara ataupun kurang baik

dibandingkan rekan sekerjanya. Hal ini dilakukan berdasarkan suatu kriteria yang

sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan penilaian berdasarkan tujuan mengukur

kinerja seseorang berdasarkan standar ataupun target yang dirundingkan secara

perorangan. Sasaran dan standar yang ditetapkan semasa perencanaan penilaian

kinerja ditetapkan secara perorangan agar memiliki fleksibilitas yang

mencerminkan tingkat perkembangan serta kemampuan setiap karyawan.

Relenvasinya dengan sasaran penilaian pembimbing klinik adalah untuk membuat

pembimbing klinik yang dinilai memandang diri mereka sendiri seperti apa

adanya, mengenali kebutuhan perbaikan kinerja dan untuk berperan serta dalam

membuat rencana perbaikan kerja.

Page 26: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

13

Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud kinerja pada penelitian ini

adalah kinerja pembimbing klinik yaitu perilaku kerja pembimbing klinik dalam

kegiatan pembelajaran praktek klinik. Indikator kinerja pembimbing klinik

meliputi perilaku (a) merencanakan pembelajaran praktek, (b) melaksanakan (c)

melakukan evaluasi pembelajaran praktek (d) membuat laporan pembelajaran

praktek klinik yang merupakan tugas pembimbing klinik.

2. Kompetensi Pembimbing Klinik

Untuk dapat memenuhi peranan dan melaksanakan tugasnya sebagai

pembimbing klinik dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

membuat laporan pembelajaran praktek klinik diperlukan kemampuan atau

kompetensi tertentu, sehingga akan menghasilkan pembelajaran praktek klinik

yang efektif. Banyak yang mendefinisikan tentang kompetensi diantaranya yaitu:

a. Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan (Muhibbin Syah, 2004 :

229). Lebih lanjut Muhibbin Syah menyatakan kompetensi adalah

keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum.

b. Menurut McAshan (dalam Mulyasa, 2004 : 38) kompetensi adalah

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang

yang telah menjadi bagian dirinya, sehingga ia dapat melakukan tindakan

dengan sebaik-baiknya.

c. Menurut Ewan, R (1994: 35) kompetensi adalah kemampuan sekelompok

aktivitas yang baik sesuai dengan perannya.

Page 27: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

14

d. Menurut National Training Board Australia (dalam Pusdiknakes, 2003 :

6), “ Kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan

serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu

pekerjaan atau perusahaan atau lintas industri, sesuai dengan standar

kinerja yang disyaratkan”.

e. Menurut Johnson (dalam Uzer Usman, 2004 : 14) menyatakan bahwa:

“ Competency as a rational performans wich satisfactorily meets the

objective for a desired condition.” Kompetensi merupakan perilaku yang

rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi

yang diharapkan. Lebih lanjut Uzer Usman menyatakan bahwa kompetensi

guru merupakan kemampuan dan kewenangan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah

persyaratan kemampuan minimal dan kewenangan yang harus dimiliki seseorang

untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan agar menghasilkan hasil kerja sesuai

standar. Relevansinya dengan kompetensi pembimbing klinik adalah persyaratan

kemampuan minimal dan kewenangan yang harus dimiliki pembimbing klinik

untuk dapat melaksanakan pekerjaan sebagai pembimbing praktek klinik agar

menghasilkan hasil kerja sesuai standar pembelajaran praktek klinik. Berdasarkan

definisi tersebut bila dikaitkan dengan pembimbing klinik agar dapat melakukan

pekerjaan pembimbing klinik dengan baik dan benar, maka pembimbing klinik

perlu memiliki : (1) pengetahuan tentang tugas yang akan dilakukan dan

bagaimana mengerjakannya, (2) ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan

Page 28: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

15

tugasnya, (3) sikap kerja yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan tugas dengan

baik dan benar, dan (4) kekuatan fisik yang cukup.

Kompetensi sebagai pembimbing klinik diperoleh seseorang tidak secara

kebetulan melainkan diperoleh melalui proses pendidikan yaitu pendidikan profesi

keperawatan dan pendidikan profesi keguruan atau kependidikan. Pendidikan

profesi keperawatan untuk mendapatkan kompetensi pembimbing klinik dalam

memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien dan merupakan materi yang

akan diberikan dalam pembelajaran klinik. Pendidikan profesi keguruan/

kependidikan untuk mendapatkan kompetensi mengenai pembelajaran.

Berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki pembimbing klinik,

Pusdiknakes RI (2004: 8) menetapkan persyaratan - persyaratan menjadi

pembimbing klinik yaitu:

a. Memiliki latar belakang pendidikan profesional yang sesuai.

b. Memiliki pengalaman bekerja memberikan pelayanan keperawatan di

klinik selama tiga tahun. Menurut Alspach, Griff (1994 : 203)

pengalaman bekerja sebagai perawat klinik selama 2-3 tahun

memungkinkan individu tersebut menjadi kompeten dalam bidang

pelayanan keperawatan.

c. Memiliki ijin praktek yang diterbitkan oleh organisasi profesi.

d. Memiliki latar belakang pendidikan kependidikan/keguruan (akta

mengajar, perkerti).

e. Memiliki pengalaman mengikuti pelatihan pembimbing klinik.

Page 29: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

16

Persyaratan tersebut bila dicermati kompetensi pembimbing klinik terdiri

kompetensi sebagai seorang dosen/pengajar dan kompetensi sebagai seorang

perawat. Kompetensi sebagai seorang dosen/pengajar meliputi kemampuan

merencanakan pembelajaran praktek klinik, kemampuan melaksanakan

pembelajaran praktek klinik, kemampuan menyusun alat evaluasi pembelajaran

praktek klinik, kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran praktek klinik.

Kompetensi sebagai perawat meliputi kemampuan melakukan pengkajian

keperawatan (Nursing assessment), kemampuan menganalisis fakta atau data

pasien dan menentukan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), kemampuan

menyusun perencanaan (Nursing plan), kemampuan melaksanakan tindakan

keperawatan (Nursing implementation) dan kemampuan mengevaluasi

keperawatan (Nursing evaluation).

Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud kompetensi pembimbing

klinik dalam penelitian ini adalah kemampuan minimal pembimbing klinik yang

digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran praktek klinik. Sebagai

indikator kompetensi pembimbing klinik yaitu kemampuan profesi keperawatan

dan kemampuan keguruan / kependidikan. Kemampuan profesi keperawatan dapat

diukur dengan latar belakang pendidikan profesi keperawatan, pengalaman

bekerja di tempat pelayanan klinik, pendidikan /pelatihan pengembangan

ketrampilan khusus, masa berlakunya surat ijin praktek perawat (SIP), lamanya

waktu praktek. Kemampuan keguruan atau kependidikan diukur dengan latar

belakang pendidikan kependidikan atau keguruan, pelatihan atau kursus

ketrampilan pembimbing klinik, pengalaman menjadi pembimbing klinik.

Page 30: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

17

3. Motivasi Pembimbing Klinik

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan harus ada

dalam setiap usaha untuk mewujudkan tujuan organisasi yang lebih efektif,

efisien, produktif dan berkualitas. Hal ini karena motivasi merupakan proses

psikis yang akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan.

Menurut para pakar motivasi, para pejabat pada tingkat - tingkat jabatan

tertentu umumnya manajer madya keatas memiliki motivasi diri yang lebih tinggi

dibandingkan dengan manajer dibawahnya. Semakin tinggi jabatan seseorang,

semakin tinggi motivasi dirinya. Hal ini dikarenakan aktualisasi dirinya semakin

berkembang dan semakin stabil. Sebaliknya semakin rendah jabatan seseorang

akan semakin rendah pula motivasi dirinya, karena kebutuhan primernya masih

dominan. Para ahli psikologi berbeda–beda dalam mendefinisikan tentang

motivasi, tetapi perbedaan–perbedaan tersebut justru saling melengkapi, berikut

pendapat para ahli psikologi tentang motivasi.

Kreitner (2003 :248) menyatakan motivasi berasal dari bahasa latin yaitu

Movere yang artinya “ pindah”. Motivation berarti menggerakkan. Motivasi dapat

juga diartikan tujuan, keinginan, hasil kerja, dorongan, gejala, obyektif dan

maksud. Motivasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mengarahkan

perilaku seseorang ke suatu tujuan. Achievement atau prestasi diartikan sebagai

kesuksesan setelah didahului oleh suatu usaha. Prestasi merupakan dorongan

untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasaan, berjuang untuk melakukan

sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin. (Lefton, 1982: 156).

Page 31: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

18

Moekijat (2001:10) mengemukakan bahwa motivasi merupakan proses

atau faktor yang mendorong orang untuk bertindak/berperilaku dengan cara

tertentu. Proses motivasi mencakup tiga hal yaitu pengenalan dan penilaian

kebutuhan yang belum terpuaskan, penetuan tujuan yang akan menentukan

kepuasan dan penentuan tindakan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.

Menurut Buchari Zainun (1997:103) motivasi adalah suatu konsep yang

diutarakan sebagai kebutuhan (needs) dan rangsangan (incentives) yang keduanya

tidak ubahnya seperti kedua sisi mata uang logam. Selanjutnya Berelson dan

Steiner (dalam Sinungan, M, 1997:104) mengatakan bahwa motivasi dapat

ditimbulkan oleh kebutuhan, daya dorong, keinginan dan keamanan yang

merupakan penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Perilaku seseorang

dalam proses motivasi di konsep manajemen didorong adanya kebutuhan.

Kebutuhan tersebut akan menimbulkan daya dorong dalam diri seseorang

sehingga menimbulkan keinginan, harapan dan cita–cita. Perilaku seseorang

selalu berorientasi kepada harapan atau tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan.

Bilamana kebutuhan terpenuhi akan menimbulkan kepuasan.

McClelland (dalam Kreitner, Robert, 2003 : 255) mengemukakan tiga teori

kebutuhan manuasia yaitu kebutuhan prestasi (need of achievment), kebutuhan

afiliasi (needs of affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan (needs of power).

Teori tiga kebutuhan McClelland tersebut dikembangkan oleh tim AMT

(Achievment Motivation Trainning) yang menyatakan bahwa perilaku yang

berhubungan dengan ketiga motivasi kebutuhan tersebut memiliki tiga dimensi

yaitu motif berprestasi, motif bersahabat, motif berkuasa.

Page 32: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

19

Natoatmojo, Sukijo (2000: 75) menyatakan motif adalah suatu dorongan

dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan

kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motif tidak dapat diamati, tetapi dapat

ditanyakan alasan – alasan individu melakukan tindakan tersebut.

Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

kekuatan yang dapat mendorong individu untuk melakukan suatu perbuatan atau

perilaku tertentu untuk mencapai suatu tujuan pemenuhan kebutuhan. Motivasi

tidak dapat diamati, tetapi dapat diketahui melalui alasan–alasan individu

melakukan tindakan.

Motivasi sebagi proses batin/psikologi yang terjadi pada diri seseorang,

sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Secara garis besar ada dua faktor

yang dapat mempengaruhi motivasi individu yaitu faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi dapat ditimbulkan kondisi

lingkungan seperti lingkungan tempat bekerja. Dalam hal ini meliputi kebijakan

kebijakan, standart kerja, program kerja, sarana prasarana.

Faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap motivasi antara lain

pembawaan, pendidikan, pengalaman masa lalu, keinginan, harapan masa depan.

Faktor internal dapat menimbulkan berbagai karakteristik pada individu seperti

kemampuan kerja, semangat kerja, rasa kebersamaan dalam kelompok, prestasi

atau produktivitas kerja.

Dengan demikian relevansinya dengan motivasi pembimbing klinik adalah

kekuatan yang mendorong pembimbing klinik melakukan kegiatan pembelajaran

praktek klinik bagi mahasiswa di rumah sakit. Dalam konteks ini yang dimaksud

Page 33: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

20

dengan motivasi pembimbing klinik adalah motivasi berprestasi pembimbing

klinik yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di

dalam proses pembelajaran praktek klinik meliputi kegiatan merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran praktek klinik. Sebagai indikator

motivasi berprestasi pembimbing klinik yaitu semangat kerja pembimbing klinik,

melakukan pemeliharaan, berorientasi kualitas dan berorientasi prestasi

B. Penelitian Penelitian yang relevan

Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian mengenai

pembimbing klinik sekarang ini, sesuai dengan hasil penelusuran penulis antara

lain yang dilakukan oleh :

1. Widodo, 2002 dengan judul penelitian “ A survey of the roles of the clinical

teachers in the clinical setting. Tempat penelitian ini di Politeknik Kesehatan

Surakarta dan yang menjadi populasi penelitian atau responden penelitiannya

yaitu dosen atau pembimbing yang memperoleh tugas membimbing

Mahasiswa keperawatan yang sedang praktek klinik di Rmah Sakit. Hasil

penelitian dilaporkan bahwa sebagian besar (75 %) pembimbing klinik

mengatakan berperan menjadi manajerial, konselor, evaluator, memberikan

penilaian, observer dan memberikan umpan balik terhadap pencapaian tugas

Mahasiswa, dan sebagian kecil (10 %) yang berperan memberikan pelayanan

kepada pasien secara penuh.

2. Siti Lestari, 2002 dengan judul penelitian “ Nursing student’s perception of the

characteristics of effective clinical. Hasil penelitian ini dilaporkan bahwa

Page 34: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

21

sebagian besar responden (Mahasiswa keperawatan yang sedang praktek)

mengatakan praktek klinik yang efektif diperlukan pembimbing klinik yang

cukup dan memiliki kompetensi untuk menjadi instruktur tindakan

keperawatan, juga diperlukan jumlah kasus penyakit serta peralatan yang

memadai. Sebagaian responden juga mengharapkan adanya dukungan dari

rumah sakit untuk memfasilitasi kegiatan praktek klinik.

3. Harnanto, A.M, 2003 dengan judul “ The specific continuing Education Needs

Perceived by Nurses at dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java,

Indonesia. Hasil penelitian sebagian responden mengharapkan adanya kegiatan

pelatihan tentang pembimbing klinik secara berkesinambungan, dan sebagian

besar juga mengharapkan adanya program peningkatan strata pendidikan bagi

para perawat yang menjadi pembimbing/instruktur agar kompetensinya

mengikuti perkembangan dan dapat melaksanakan tugas sebagai pemberi

pelayanan kepada pasien maupun membimbing mahasiswa yang sedang

praktek.

4. Sudiro, 2004, Kompetensi, Motivasi dan Kepemimpinan kontribusinya

terhadap kinerja pembimbing klinik. Hasil penelitian dilaporkan bahwa

kompetensi, motivasi dan kemimpinan memiliki kontribusi secara positif dan

signifikan terhadap kinerja pembimbing klinik Poltekkes Surakarta. Kemudian

direkomendasikan untuk meningkatkan kinerja pembimbing klinik diperlukan

peningkatan kompetensi dosen pembimbing, peningkatan motivasi dan

meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam penyelenggaraan praktek klinik.

Page 35: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

22

C. Kerangka Pikir

1. Pengaruh kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing

praktek klinik.

Kompetensi pembimbing klinik adalah kemampuan minimal pembimbing

klinik yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran praktek klinik.

Kompetensi pembimbing klinik meliputi kemampuan profesi keperawatan yang

merupakan materi yang akan diberikan kepada peserta didik dalam kegiatan

praktek klinik dan kemampuan keguruan /kependidikan yang merupakan

kemampuan atau ketrampilan untuk memberikan materi atau ilmu keperawatan

klinik kepada peserta praktek klinik. Terkait dengan konsep kinerja, yang dapat

diartikan sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan

kemampuan kerja. Kinerja merupakan akumulasi tiga elemen yang saling

berkaitan, yakni ketrampilan, upaya dan sifat keadaan eksternal. Kinerja

pembimbing klinik merupakan sebagai perilaku kerja pembimbing klinik untuk

mencapai tujuan kegiatan praktek klinik. Hasil yang dicapai menunjukkan

keefektifan perilaku kerja pembimbing klinik. Perilaku kerja pembimbing klinik

dipengaruhi faktor dalam diri individu pembimbing klinik seperti ketrampilan

atau komptensi keperawatan dan keguruan.

Uraian diatas mengindikasikan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja pembimbing klinik adalah kompetensi pembimbing klinik. Sehingga patut

diduga kompetensi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pembimbing

praktek klinik. Dengan perkataan lain, makin tinggi kompetensi pembimbing

klinik, maka makin tinggi kinerja pembimbing klinik.

Page 36: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

23

2. Pengaruh motivasi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan harus ada

dalam setiap usaha untuk mewujudkan tujuan organisasi yang lebih efektif,

efisien, produktif dan berkualitas. Motivasi merupakan proses psikis yang akan

mendorong seseorang melakukan tindakan untuk mencapai tujuan. Para ahli

berpendapat bahwa motivasi menjadi bentuk kekuatan yang dapat mendorong,

mengarahkan tindakan atau perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan

individu yang bersangkutan. Fungsi motivasi bagi pembimbing klinik adalah

bahwa motivasi akan mendorong pembimbing klinik melakukan tindakan-

tindakan tertentu dalam kegiatan praktek klinik. Tindakan pembimbing klinik

dalam kegiatan praktek klinik disebut kinerja pembimbing klinik.

Uraian diatas mengindikasikan bahwa motivasi pembimbing klinik

menjadi salah satu faktor yang ikut mempengaruhi kinerja pembimbing klinik.

Patut diduga bahwa motivasi pembimbing klinik mempuyai pengaruh yang positif

terhadap kinerja pembimbing klinik artinya bila pembimbing klinik mempunyai

motivasi yang tinggi, akan menjadi tinggi juga kinerja pembimbing klinik.

3. Pengaruh kompetensi dan motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik.

Kinerja merupakan akumulasi tiga elemen yang saling berkaitan, yakni

ketrampilan, upaya dan keadaan eksternal. Ketrampilan dapat berupa kompetensi

kompetensi tertentu yang diperlukan melakukan pekerjaan atau tugas pokok

ditempat kerja. Upaya merupakan usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan.

Page 37: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

24

Dalam usaha diperlukan adanya dorongan psikologis yang disebut dengan

motivasi. Elemen kondisi eksternal yang ikut terlibat dalam kinerja pembimbing

klinik adalah faktor kepemimpinan. Bilamana ketiga elemen tersebut dalam

kondisi optimal akan menghasilkan kinerja pembimbing klinik yang optimal pula.

Uraian diatas mengambarkan bahwa vasriabel kompetensi, motivasi

pembimbing klinik dan kepemimpinan tidaklah merupakan variabel yang berdiri

sendiri-sendiri dalam mempengaruhui kinerja pembimbing praktek klinik. Patut

diduga bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama dari kompetensi,

motivasi pembimbing klinik dan kepemimpinan terhadap kinerja pembimbing

praktek klinik. Artinya makin tinggi kompetensi, motivasi pembimbing klinik dan

kepemimpinan yang berlangsung secara bersama-sama, maka makin tinggi pula

kinerja pembimbing praktek klinik. Secara skematis dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Kompetensi Pembimbing

Klinik

Motivasi Pembimbing

Klinik

Kinerja dalam membimbing praktek klinik

X 1

X 2

Y

KepemimpinanInsentif

Penghargaan

Page 38: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

25

D. Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh positif dari kompetensi pembimbing klinik terhadap

kinerjanya dalam membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

2. Terdapat pengaruh positif dari motivasi pembimbing klinik terhadap kinerjanya

dalam membimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

3. Terdapat pengaruh positif dari kompetensi dan motivasi pembimbing klinik

secara bersama–sama terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik

di RSUD Kabupaten Sragen.

Page 39: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik non exsperimen

karena tidak melakukan perlakuan subyek melainkan meneliti peristiwa yang telah

terjadi dan tidak melakukan kontrol terhadap variabel penelitian, melihat variabel

sebagaimana adanya. Pendekatan yang dipergunakan adalah cross sectional yaitu

variable bebas dan terikat diamati atau diukur dalam waktu bersamaan.

B. Tempat dan Jadual Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini di RSUD Kabupaten Sragen. Satuan pengamatan yang

akan diteliti adalah para pembimbing klinik RSUD Kabupaten Sragen.

2. Jadual Penelitian

Jadual penelitian merupakan rangkaian kegiatan penelitian meliputi tahap

persiapan, pelaksanaan dan pelaporan, seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Jadual Penelitian

No Tahap 2008 2009Sept Okto Nop Des Jan

1 Persiapana. Penyusunan proposal ٧ ٧

b. Seminar proposal ٧

c. Uji coba Instrumen penelitian ٧

d. Perijinan penelitian ٧

2 Tahap Pelaksanaan a. Pengambilan data peneltian ٧ ٧

b. Pengolahan data penelitian ٧

3 Pelaporan a. Penyusunan laporan ٧ ٧

b. Sidang hasil penelitian ٧

Page 40: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

27

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh pembimbing klinik keperawatan

RSUD Kabupaten Sragen. Besar populasi penelitian ini adalah 54 orang

pembimbing praktek klinik terdiri dari 22 orang jenis kelamin laki – laki, 32 orang

perempuan. Sampel yang dipergunakan total sampling yaitu seluruh pembimbing

klinik diambil menjadi responden penelitian dengan pertimbangan jumlah

populasi pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen berada dalam

satu lokasi, sehingga dapat terjangkau sebagai subyek pengamatan dan data yang

diperoleh menjadi ideal dan akan lebih akurat Dari 54 pembimbing klinik yang

dapat dijadikan responden penelitian ada 50 orang, sedangkan yang 4 orang tidak

dapat menjadi responden karena pada saat penelitian sedang cuti dan berada diluar

kota.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang menjadi titik perhatian pada penelitian ini terdiri

dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu kompetensi

pembimbing praktek klinik (X1) dan motivasi pembimbing praktek klinik (X2).

Sedangkan variabel terikat yaitu kinerja pembimbing klinik (Y).

Sumber data penelitian ini berasal dari jawaban responden (pembimbing

praktek klinik) dan dokumen kepegawaian & laporan kerja. Sumber data yang

berasal dari responden pembimbng praktek klinik meliputi kompetensi, motivasi

dan kinerja. Sedangkan data yang berasal dari dokumen kepegawaian dan laporan

kerja (bukti fisik) meliputi kompetensi dan kinerja yaitu pembimbing praktek

klinik.

Page 41: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

28

E. Definisi Operasional

1. Kinerja Pembimbing Klinik

a. Definisi Konseptual Kinerja Pembimbing Klinik

Kinerja Pembimbing Praktek Klinik adalah suatu perbuatan atau tindakan

yang dilakukan pembimbing praktek klinik dalam rangka melaksanakan

pembelajaran praktek klinik. Perilaku pembimbing praktek klinik berupa aktivitas

pembimbing praktek klinik sehubungan dengan hal – hal yang dikerjakan.

b. Definisi Operasional Kinerja Pembimbing Klinik

Indikator kinerja pembimbing praktek klinik meliputi empat dimensi yaitu

(1) merencanakan pembelajaran praktek klinik (2) melaksanakan pembelajaran

praktek klinik, (3) mengevaluasi pembelajaran praktek klinik, (4) menyusun

laporan pembelajaran praktek klinik.

2. Kompetensi Pembimbing Klinik

a. Definisi Konseptual Kompetensi Pembimbing Klinik

Kompetensi Pembimbing Praktek klinik adalah kemampuan pembimbing

praktek klinik yang digunakan untuk melakukan pekerjaan dalam kegiatan proses

pembelajaran praktek klinik di rumah sakit.

b. Definisi Operasional Kompetensi Pembimbing Klinik

Sebagai indikator kompetensi pembimbing klinik dalam penelitian ini

adalah (1) kemampuan profesi keperawatan dan (2) kemampuan kependidikan

atau keguruan.

Page 42: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

29

3. Motivasi Pembimbing Klinik

a. Definisi Konseptual Motivasi Pembimbing Klinik

Motivasi adalah suatu keinginan internal yang mendorong seseorang

melakukan tindakan. Motivasi berprestasi pembimbing klinik adalah kekuatan

yang mendorong pembimbing praktek klinik berusaha mencapai hasil tertinggi

dalam pembelajaran praktek klinik tanpa mengharapkan imbalan atau

penghargaan.

b. Definisi Operasional Motivasi Pembimbing Klinik

Sebagai indikator motivasi berprestasi pembimbing praktek klinik adalah

(1) semangat kerja tinggi dalam melakukan pembelajaran praktek klinik (2)

melakukan pemeliharaan dalam proses pembelajaran praktek klinik (3) orientasi

kualitas pembelajaran praktek klinik (4) orientasi prestasi pembelajaran praktek

klinik.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

metode angket dan dokumentasi.

1. Angket

Metode angket digunakan untuk mengungkapkan data tentang kompetensi

pembimbing klinik, motivasi pembimbing klinik, dan kinerja pembimbing praktek

klinik berdasarkan keterangan/jawaban responden.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi untuk mengungkap data pendukung variabel

kompetensi pembimbing klinik dan kinerja pembimbing klinik secara administrasi

Page 43: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

30

(bukti fisik). Kompetensi pembimbing praktek klinik meliputi (a) dokumen strata

pendidikan profesi keperawatan/kesehatan, (b) sertifikat pelatihan pengembangan

profesi keperawatan, (c) sertifikat/ surat ijin praktek perawat, (d) akta mengajar,

(e) sertifikat pelatihan kependidikan (f) sertifikat pelatihan pembimbing klinik.

Kinerja Pembimbing klinik meliputi: (a) dokumen perencanaan

pembelajaran praktek klinik, (b) dokumen pelaksaaan pembelajaran praktek

klinik, (c) dokumen evaluasi pembelajarn klinik, (d) dokumen laporan

pembelajaran klinik.

G. Instrumen Penelitian

1. Bentuk

Bentuk intrumen penelitian ini adalah kuesioner dan ceklist. Kuesioner

digunakan untuk metode angket. Jenis kuesioner pada penelitian ini adalah

kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya

memilih jawaban dengan bentuk pilihan ganda. Adapun cheklist digunakan untuk

untuk mendapatkan data pendukung dengan metode dokumentasi.

Mengenai kisinya sebagai dasar menyusun kuisioner dan instrument

penelitian disajikan pada lampiran 1 dan 2.

2. Norma Penilaian

Semua item pertanyaan (instrumen) dalam penelitian in dikembangkan

melalui skala sikap Likert dengan empat gradasi pilihan jawaban, dengan

ketentuan skoring sebagai berikut : Pilihan jawaban A skore :3, jawaban B skore :

2, jawaban C skore : 1, jawaban D skore : 0, untuk pertanyaan positif. Sedangkan

Page 44: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

31

pertanyaan negative ketentuan skoring yaitu pilihan jawaban A skore : 0, jawaban

B skore : 1, jawaban C skore : 2, jawaban D skore : 3 (Azwar, 2007 : 99)

3. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada 30 orang pembimbing klinik

RSUD Kabupaten Karanganyar, dengan pertimbangan karakteristik pembimbing

pratek kliniknya mendekati karakteristik populasi pembimbing praktek klinik di

RSUD Kabupaten Sragen. Setiap respoden diberikan kuisioner yang terdiri dari

kuisioner kompetensi pembimbing klinik, kuisioner motivasi pembimbing klinik,

dan kuisioner kinerja pembimbing praktek klinik.

a. Uji Validitas Instrumen

Setelah instrumen penelitian diuji cobakan kemudian dilakukan analisis

untuk mengetahui validitas item – item angket. Rumus yang digunakan adalah

rumus Korelasi Product Moment dari Pearson yaitu :

r x y i =

222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

r = Koefisien

N= Jumlah sampel

X= Skore setiap pertanyaan

Y=Skore total pertanyaan.

Page 45: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

32

Ketentuan : Jika r x y > r tabel pada taraf signifikansi 5 % berarti item

kuisioner valid, dan jika r x y < r tabel pada taraf signifikansi 5 % item kuisioner

tersebut tidak valid.

1) Kompetensi

Hasil dari r tabel dengan N = 30 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh batas

penolakan sebesar 0,361. Dari analisis semua item variable kompetensi pada

lampiran 3, diperoleh r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa item

instrumen untuk mengukur kompetensi pembimbing klinik semua valid.

2) Motivasi

Hasil dari r tabel dengan N = 30 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh

penolakan sebesar 0,361. Dari analisis item variabel motivasi pada lampiran 3,

diperoleh r hitung > r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 19 item

instrumen untuk mengukur motivasi semua valid.

3) Kinerja

Hasil dari r tabel dengan N = 30 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh

penolakan sebesar 0,361. Dari analisis semua item varibel kinerja pada lampiran

3, diperoleh r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa item instrumen

untuk mengukur kinerja pembimbing klinik semua valid. Selengkapnya seluruh

perhitungan uji validitas lihat lampiran 3.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas kuisioner digunakan tehnik Alfa Cronbah. Setiaji,B( 2004:

60) rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach adalah:

Page 46: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

33

R I =

2

2

11 St

Si

k

k

Keterangan:

K = banyaknya item

Si2 = Jumlah varian item

St2 = Varian total

Rumus varian total dan varian item :

St2 =

2

22

n

xt

n

xt

Si2 =

2n

JKs

n

JKi

Keterangan :

Jki = Jumlah seluruh skore

Jks = Jumlah kuadrat subyek

Setelah harga r 1 diketahui, kemudian diinterpretasikan dengan indeks

korelasi : 0,800 < r 11 1,00 berarti sangat tinggi; 0,600 < r 11 0,800 berarti

tinggi ; 0,400 < r 11 0,600 berarti cukup ; 0,200 < r 11 0,400 berarti rendah ;

0,00 < r 11 0,200 berarti sangat rendah. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

tersaji dalam tabel 2 dibawah ini. Perhitungan selengkapnya lihat lampiran 3.

Tabel 2. Hasil uji reliabilitas instrument penelitian

No. Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 Kompetensi (X1) 0,8367 Reliabel

2 Motivasi (X2) 0,9055 Reliabel

3 Kinerja (Y) 0,9453 Reliabel

Page 47: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

34

Dari tabel diatas menunjukkan perhitungan nilai Cronbach Alpha dari item

pertanyaan variabel kompentensi pembimbing klinik (X1), motivasi pembimbing

klinik (X2) dan kinerja pembimbing praktek mendekati angka 1.

H. Teknik Analisa Data

1. Uji Persyaratan analisis

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas data dengan

tujuan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak

(Setiaji, 2004: 7). Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan

Kolmogorov Smirnov dengan Lilliefors Significance Correction yang dihitung

dengan program SPSS 11. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas

yaitu jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika probabilitas

< 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Autokorelasi

Tujuan uji otokorelasi untuk mengetahui autokorelasi positif maupun

autokorelasi negatif pada data. Otokorelasi merupakan masalah serius dalam

analisa, yaitu berkorelasi dengan dirinya sendiri. Pengujian otokorelasi salah

satunya dengan Durbin Watson.

Batas kritis uji Durbin–Watson dapat dilihat dalam tabel gambar berikut :

Otokorelasi + Ragu tidak ada Ragu Otokokorelasi - Ragu otokorelasi ragu

dL dU 4-dU 4-dL 1.48 1.69 2.41 2.62

Gambar 2. Batas Kritis Uji Durbin Watson

Page 48: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

35

Kriteria hasil uji Durbin–Watson tidak ada masalah otokorelasi jika

nilainya berada antara 1.5 sampai 2.5.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi (X1), motivasi pembimbing

praktek(X2) terhadap kinerja pembimbing praktek klinik(Y) digunakan analisis

regresi ganda dengan dua predictor (Setiaji, B, 2004 : 72).

Model persamaan rumus regresi adalah sebagai berikut:

Kin = a + b1 Komp + b 2 Motiv. + e

Keterangan :

Kin = Kinerja Pembimbing Klinik

Kompet = Kompetensi Pembimbing klinik

Motiv = Motivasi Pembimbing Klinik

e = Error Term (kesalahan penaksiran)

a = konstanta (intersep)

b1, b 2, = koefisien

Secara teknis untuk mempermudah dan mengurangi human error dalam

perhitungan statistik digunakan bantuan program SPSS 11.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh semua variabel

bebas secara bersama sama terhadap variabel terikat (Setiaji, B, 2004 : 21). Dilihat

Page 49: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

36

dari perbandigan F hitung dan F tabel. Adapun tingkat signifikansi yang digunakan

dalam penelitian ini sebesar 5 %

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial, yakni dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel (Setiaji, B, 2004 : 13). Uji signifikansi

dalam penelitian ini adalah sebesar 5 %, dengan ketentuan jika t hitung > t tabel,

berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Jika t hitung < t tabel, berarti Ho diterima Ha

ditolak.

d. Koefisien Diterminasi (R2)

Koefisien ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kekuatan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Setiaji, B, 2004: 19).

Rumus sebagai berikut:

Y= Y estimasi

Y= Y rata-rata

Nilai R2 berkisar 0 sampai 1, jika nilai koefisien R2 hitung semakin

mendekati angka 1 maka variabel independennya semakin kuat kontribusinya

terhadap variabel denpenden.

e. Menentukan Sumbangan Efektif (SE)

Rumus Sumbangan Efektif (SE) yaitu:

SE% x = SR % R2

(Y – Y) 2

R2 = --------------- (Y – Y) 2

Page 50: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari 50 responden dengan

menggunakan kuisioner kompetensi pembimbing klinik, motivasi pembimbing

klinik dan kinerja pembimbing klinik. Deskripsi data yang disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekwensi dan grafik histogram distribusi frekwensi

masing – masing variabel. Pengelompokan gejala yang diamati dari keempat

variabel tersebut dibedakan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan

rendah. Pengelompokan didasarkan pada mean (rerata) ideal dan standar

deviasi ideal yang diperoleh. Dalam penelitian ini digunakan pendapat Sutrisno

Hadi (2001 : 26) sebagai berikut:

Tinggi : > Mi + 0,5 SDi

Sedang : Mi – 0,5 SDi hingga Mi + 0,5 SDi

Rendah : < Mi – 0,5 SDi

Keterangan:

Mi = (Nt + Nr)/2

SDi = (Nt – Nr)/6

Mi = Rerata Ideal

SDi = Simpangan baku ideal

Nt = Nilai tertinggi

Nr = Nilai terendah

Page 51: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

38

Data hasil penelitian ini secara lengkap disajikan pada lampiran 4.

Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka klasifikasi penggolongan dari ke 3

(tiga) variabel penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut :

1. Kompetensi Pembimbing Klinik

Data skor kompetensi pembimbing klinik diperoleh menggunakan

kuisioner dengan jumlah 8 butir item pertanyaan dengan skor yang digunakan

adalah 0- 3, berdasarkan ketentuan tersebut, maka skor tertinggi yang mungkin

dicapai (ideal) adalah 24, dan skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 0.

Maka Mean ideal (Mi) yang diperoleh adalah (24 +0) / 2 = 12. Standar deviasi

ideal adalah (24 – 0) / 6 = 4.

Hasil analisis deskriptif variabel kompetensi diperoleh skor tertinggi =

20, skor terendah = 8, rerata = 14,08, standar deviasi 3,17. Data tersebut

diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi.

Atas dasar rumus diatas hasil selengkapnya seperti terlihat pada tabel 3 dan

gambar 3 dibawah ini.

Tabel 3. Klasifikasi Kompetensi Pembimbing Klinik

Interval Frekuensi Persentase Kategori> 14 20 40,00 Tinggi

10 - 14 24 48,00 Sedang< 10 6 12,00 Rendah

∑ 50 100

Berdasarkan tabel 3, sebagian besar atau 48 % ( 24 orang) pembimbing

klinik memiliki kompetensi kategori sedang, dan sebagian kecil atau 12 % ( 6

orang) yang memiliki kompetensi kategori rendah. Dan sisanya 40 % memiliki

Page 52: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

39

kompetensi kategori tinggi. Bila digambarkan dalam bentuk histogram pada

gambar 3.

0

5

10

15

20

25

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3. Histogram Kompetensi Pembimbing Klinik

2. Motivasi Pembimbing Klinik

Data skor motivasi pembimbing klinik diperoleh menggunakan

kuisioner dengan jumlah 19 butir item pertanyaan dengan skor yang digunakan

adalah 0- 3, berdasarkan ketentuan tersebut, maka skor tertinggi yang mungkin

dicapai (ideal) adalah 57, dan skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 0.

Maka Mean ideal (Mi) yang diperoleh (57 + 0)/2 = 28,5. Standar deviasi ideal

(57 – 0)/ 6 = 9.

Hasil analisis deskriptif variabel mootivasi diperoleh skor tertinggi =

48, skor terendah = 21, rerata= 34,28 standar deviasi = 7.02. Data

diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi.

Atas dasar rumus diatas hasil selengkapnya seperti terlihat pada tabel 4 dan

gambar 4.

Tabel. 4. Klasifikasi Motivasi Pembimbing KlinikInterval Frekuensi Persentase Kategori

> 33 27 54,00 Tinggi24 – 33 19 38,00 Sedang

< 24 4 8,00 Rendah∑ 34 100

Page 53: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

40

Berdasarkan tabel 4, sebagian besar atau 54 % (27 orang) pembimbing

klinik memiliki motivasi kategori tinggi, dan sebagian kecil atau 8,00 % ( 4

orang) yang memiliki motivasi kategori rendah. Dan sisanya 38 % atau 19

orang memiliki motivasi kategori sedang. Bila digambarkan dalam bentuk

histogram seperti pada gambar 4.

0

5

10

15

20

25

30

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 4. Histogram Motivasi Pembimbing Klinik

3. Kinerja Pembimbing Praktek Klinik

Data skor kinerja pembimbing klinik diperoleh menggunakan kuisioner

dengan jumlah 13 butir item pertanyaan dengan skor yang digunakan adalah 0-

3, berdasarkan ketentuan tersebut, maka skor tertinggi yang mungkin dicapai

(ideal) adalah 39, dan skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 0. Maka

Mean ideal (Mi) yang diperoleh (39 + 0) / 2 = 19,5. Standar deviasi ideal (39 –

0) / 6 = 6,5.

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja diperoleh skor tertinggi = 36,

skor terendah = 12, rerata = 23,24, standar deviasi = 5.63. Data tersebut

diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi.

Atas dasar rumus diatas hasil selengkapnya pada tabel 5 dan gambar 5.

Page 54: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

41

Tabel 5. Klasifikasi Kinerja Pembimbing Klinik

Interval Frekuensi Persentase Kategori> 22 28 56,00 Tinggi

15 - 22 18 36,00 Sedang< 15 4 8,00 Rendah∑ 34 100

Berdasarkan tabel 5, sebagian besar atau 56 % (28 orang) pembimbing

klinik memiliki kinerja kategori tinggi, dan sebagian kecil atau 8,00 % ( 4

orang) yang memiliki kinerja kategori rendah. Dan sisanya 36 % atau 18 orang

memiliki kinerja kategori sedang. Bila digambarkan dalam bentuk histogram

seperti pada gambar 5. Hasil analisa deskriptif variable kompetensi, motivasi

dan kinerja pembimbing klinik lihat lampiran 5.

0

5

10

15

20

25

30

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 5. Histogram Kinerja Pembimbing Klinik

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji statistik terhadap variabel penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat untuk mengetahui ketepatan model yang

ditetapkan. Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi : uji normalitas

(Kolmogorov-Smirnov) dan uji otokorelasi (Durbin - Watson).

Page 55: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

42

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov yang dihitung dengan program SPSS 11. Pengambilan keputusan

berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika probabilitas > 0,05 maka data

berdistribusi normal dan jika probabilitas < 0,05 maka data berdistribusi tidak

normal. Hasil perhitungan uji statistik normalitas Kolmogorov - Smirnov data

variabel dependen penelitian (kinerja pembimbing klinik) ada pada lampiran 6,

diperoleh harga koefisien probabilitas (Sig) = 0,953 atau p > 0,05, maka data

variabel dependen (kinerja pembimbing klinik) berdistribusi normal dan

memenuhi syarat pemakaian uji statistik parametrik. Uji normalitas data

Kolmogorov - Smirnov disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

50

23.24

5.63

.073

.066

-.073

.515

.953

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

KINJ

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

b. Uji Otokorelasi

Tujuan uji otokorelasi untuk mengetahui autokorelasi positif maupun

autokorelasi negatif pada data. Otokorelasi merupakan masalah serius dalam

Page 56: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

43

analisa, yaitu e (residual) berkorelasi dengan dirinya sendiri. Pengujian

otokorelasi dalam penelitian ini dengan Durbin Watson.

Batas kritis uji Durbin–Watson dapat dilihat dalam tabel gambar

berikut :

Otokorelasi + Ragu tidak ada Ragu Otokokorelasi -Ragu otokorelasi Ragu

dL dU 4-dU 4-dL 1.48 1.69 2.41 2.62

Gambar 7. Batas Kritis Uji Durbin - Watson

Tidak adanya masalah otokorelasi jika nilai Durbin-Watson berada

antara 1.5 sampai 2.5. Hasil uji otokorelasi (Durbin Watson) penelitian ini pada

lampiran 6, dan menunjukkan nilai D-W 1.663 yang artinya bahwa model yang

digunakan tidak mengalami masalah otokorelasi (positif maupun negatif).

Hasil uji otokorelasi penelitian (Durbin Watson) ini disajikan pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Durbin - Watson

Model Summaryb

.904a .818 .810 2.46 1.663Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), MOTIV, KOMPTa.

Dependent Variable: KINJb.

Page 57: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

44

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi

Penelitian ini mengukur pengaruh kedua variabel bebas (independen)

kompetensi (X1), motivasi pembimbing klinik (X2) terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik keperawatan (Y). Untuk mempermudah penelitian,

varibel penelitian diubah dengan menggunakan notasi matematika seperti

dibawah ini.

Kin = a + b1 Komp + b2 Motiv. + e

Keterangan :

Kin = Kinerja Pembimbing Praktek Klinik

Kompet = Kompetensi Pembimbing Praktek Klinik

Motiv = Motivasi Pembimbing Praktek Klinik

e = Error term (kesalahan penaksiran)

a = konstanta (intersep)

b1, b2 = koefisien

Pengolahan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer

program SPSS11. Hal ini dilakukan untuk memperkecil kesalahan perhitungan

(Human Error). Hasil analisis regresi pada lampiran 6, disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisa Regresi

Prediktor Koefisien Uji t-Statistik SignifikansiKonstanta -2.258 (-1.222) .228Kompetensi 1.164 (8,024) .000Motivasi 0.266 (4.060) .000

R2 = 0.818F-Statistik = 105.276Durbin Watson Test = 1.663Normalitas Kolmogorov-S = 0.953

Page 58: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

45

Hasil perhitungan regresi pada tabel 8 di atas menunjukkan bahwa ada

pengaruh dari variabel kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik yaitu sebesar 1,164. Tanda parameter positif pada

angka 1,164 dapat dimaknakan bahwa ada pengaruh positif variabel

kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Variabel motivasi pembimbing klinik memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja pembimbing klinik sebesar 0,266.

b. Uji t –Statistik

Tujuan pengujian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

bebas (kompetensi dan motivasi pembimbing klinik) terhadap variabel terikat

(kinerja pembimbing praktek klinik) secara individual atau sendiri - sendiri.

Hasil t-hitung variabel kompetensi pembimbing klinik sebesar 8,024. Nilai t –

tabel dengan derajat kepercayaan 95 % = 1,684 dan dengan kepercayaan 99 %

= 2,423. Maka t-hitung 8,024 > 2,423 sehingga dapat diartikan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan kompetensi pembimbing klinik terhadap

kinerja pembimbing praktek klinik.

Nilai t - hitung variabel motivasi pembimbing klinik sebesar 4,060 >

2,423 (t-tabel dengan derajat kepercayaan 99 %), sehingga dapat dimaknakan

bahwa ada pengaruh positif variabel motivasi pembimbing praktek klinik

terhadap kinerja pembimbing klinik.

Page 59: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

46

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa

besar variasi dari variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variabel

terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi ini, berkisar anatar 0 sampai 1,

semakin mendekati angka satu dapat dikatakan bahwa model yang digunakan

semakin baik.

Hasil regresi total (variabel kompetensi dan motivasi) menunjukkan

nilai R2 sebesar 0.818 artinya sebesar 81,8 % variabel kompetensi, motivasi

pembimbing praktek klinik menerangkan kinerja pembimbing praktek klinik.

Sisanya sebesar 18,2 % diterangkan oleh variabel lain di luar model yang

digunakan.

Untuk mengetahui seberapa besar variasi tiap - tiap variabel independen

dalam menerangkan kinerja pembimbing praktek klinik, perlu dilakukan

penghitungan R2 masing–masing variabel independen (kompetensi dan

motivasi,) terhadap kinerja pembimbing klinik (Pramesti, G, 2002).

Dari perhitungan statistik diperoleh R2 total dari prediktor

kompetensi(X1), motivasi (X2) = 81,8 %. R2 dari prediktor variabel kompetensi

(X1) = 75,3 % dan R2 dari prediktor variabel motivasi ( X2 ) = 81,8 % - 75,3 %

= 6,50 %.

d. Uji F-Statistik

Tujuan pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel kompetensi,

dan motivasi pembimbing klinik (independen) secara bersama – sama mampu

berpengaruh terhadap variabel kinerja pembimbing praktek klinik (dependen).

Page 60: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

47

Apabila F-hitung > F-tabel berarti secara bersama – sama variabel kompetensi

dan motivasi pembimbing praktek klinik (independen) mampu berpengaruh

terhadap kinerja pembimbing praktek klinik (dependen).

Perhitungan F-tabel yaitu membandingkan nilai numerator dengan

denumerator. Nilai numerator yaitu k - 1 (parameter dikurangi 1 = 2),

sedangkan nilai denumerator adalah n – k (sample dikurangi parameter = 50 –

3 = 47). Dapat disimpulkan nilai F- tabel adalah numerator = 2 dan

denumerator 47, dengan derajat keyakinan 5 % maka nilai F - tabel adalah

3,20.

Pengujian secara simultan dilakukan dengan uji F-statistik. Pengujian

ini menunjukkan angka sebesar 105.276 lebih besar dari batas kritis (F tabel)

yang mensyaratkan batas kritis F-tabel sebesar 3,20. Jika dibandingkan maka

Fhitung > Ftabel (105.276 > 3,20). Dengan demikian secara simultan variabel

kompetensi dan motivasi pembimbing praktek klinik (independen) dapat

menerangkan kinerja pembimbing praktek klinik (variabel dependen) di RSUD

Kabupaten Sragen.

D. Pembahasan

1. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja pembimbing klinik.

Kompetensi pembimbing klinik adalah persyaratan kemampuan

minimal dan kewenangan yang harus dimiliki pembimbing klinik untuk dapat

melaksanakan tugas / pekerjaan sesuai standar pembelajaran praktek klinik.

Dengan demikian kompetensi pembimbing klinik mempunyai andil atau

Page 61: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

48

kontribusi terhadap kinerja seorang pembimbing klinik dalam kegiatan

pembelajaran praktek klinik.

Berdasarkan hasil uji statistik variabel kompetensi pembimbing klinik

terhadap kinerja pembimbing praktek klinik diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 1,164, artinya setiap kenaikan 1 % kompetensi pembimbing klinik akan

diikuti dengan kenaikan kinerja pembimbing praktek klinik sebesar 1,164 %

karena parameter pada nilai koefisien tersebut positif. Pada uji t diperoleh nilai

t hitung 8,024 > 2,423 t tabel dengan tingkat kepercayaan 99 % atau α = 1 %.

Sehingga dapat menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan

kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan McAshan (dalam Mulyasa 2004:38)

yang menyatakan bahwa kompetensi yang berupa pengetahuan, ketrampilan

dan kemampuan tertentu yang dikuasai oleh seseorang akan menyebabkan

orang tersebut dapat melakukan tindakan dengan sebaik-baiknya. Sesuai pula

dengan Mustakim (dalam Pusdiknakes, 2004) yang menyatakan kompetensi

merupakan persyaratan minimal untuk dapat bekerja pada profesi tertentu

dengan hasil kerja standart. Kinerja pembimbing klinik akan meningkat

bilamana kompetensi pembimbing klinik meningkat, hal ini membuktikan

bahwa adanya hubungan yang linier antara kompetensi dengan kinerja.

Hasil penelitian ini juga ada relevansinya dengan standart kompetensi

pembimbing klinik yang ditetapkan oleh Pusdinakes RI , bahwa agar proses

pembelajaran praktek berkualitas ditetapkan persyaratan menjadi pembimbing

klinik yaitu (1) memiliki latar belakang pendidikan profesional yang sesuai, (2)

Page 62: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

49

memiliki pengalaman bekerja memberikan pelayanan keperawatan di klinik 3

tahun, (3). memiliki ijin praktek yang diterbitkan oleh organisasi profesi,(4)

memiliki latar belakang pendidikan kependidikan/keguruan (akta mengajar,

perkerti) dan (5) memiliki pengalaman mengikuti pelatihan pembimbing klinik.

Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan

kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di

RSUD Kabupaten Sragen.

2. Pengaruh motivasi terhadap Kinerja Pembimbing Praktek Klinik

Berdasarkan hasil uji statistik variabel motivasi pembimbing klinik

terhadap kinerja pembimbing praktek klinik diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,266 artinya setiap kenaikan 1 % motivasi pembimbing klinik akan

diikuti dengan kenaikan kinerja pembimbing praktek klinik sebesar 0,266 %

karena parameter pada nilai koefisien tersebut positif. Pada uji t diperoleh nilai

t hitung 4.060 > 2,423 t tabel dengan tingkat kepercayaan 99 % atau α = 1 %.

Sehingga dapat menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan motivasi

pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Menurut Moekijat (1991 : 10) mengemukakan bahwa motivasi

merupakan proses atau faktor yang mendorong orang untuk bertindak/

berperilaku. Menurut Barelson dan Steiner (Depdikbud 1997:104) bahwa

motivasi dapat ditimbulkan oleh kebutuhan, daya dorong, keinginan dan

keamanan yang merupakan penyebab yang mendasari perilaku seseorang.

Perilaku seseorang dalam proses motivasi di konsep manajemen didorong

Page 63: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

50

adanya kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan daya dorong dalam

diri seseorang sehingga menimbulkan keinginan, harapan dan cita – cita.

Keinginan akan menimbulkan ketegangan dan selanjutnya memicu timbulnya

perilaku sesorang. Sedangkan perilaku seseorang selalu berorientasi kepada

harapan atau tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan. Bilamana kebutuhan

terpenuhi akan menimbulkan kepuasan.

Relevansinya dengan kinerja pembimbing klinik berdasarkan dengan

pendapat tersebut, motivasi menjadi bentuk kekuatan yang mendorong

pembimbing klinik melakukan pekerjaan sebagai pembimbing klinik.

Pembimbing klinik melakukan tindakan tersebut dengan didasari keinginan

memenuhi kebutuhan. Sedangkan kebutuhan pembimbing klinik berdasarkan

teori Maslow terdiri physiological needs, safety needs, belongingness and love

needs, esteem needs, cognitive needs, aesthetics needs dan self actualization

Perilaku manusia bergerak kearah pemenuhan kebutuhan. Setiap orang

(pembimbing klinik) mempunyai motif bawaan yang selalu diperjuangkann

untuk penuhi mulai dari yang paling dasar sampai pada yang paling tinggi yaitu

aktualisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh positif motivasi

pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing klinik di RSUD Kabupaten

Sragen.

3. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja pembimbing

praktek klinik

Kompetensi dan motivasi pembimbing klinik secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pembimbing praktek klinik.

Page 64: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

51

Secara bersama sama kompetensi dan motivasi mampu menjelaskan variasi

kinerja pembimbing klinik.

Hasil perhitungan statistik pada tabel 4.6 diatas peroleh nilai R2 sebesar

0.818 dan nilai F hitung = 105.276. Makna R2 = 0.818 adalah sebesar 81,8 %

variasi kinerja pembimbing praktek klinik dijelaskan oleh variabel kompetensi

dan motivasi pembimbing klinik. Sisanya 18,2 % ditentukan oleh faktor lain.

Nilai F-hitung = 105.276 > 3,20 F tabel dengan tingkat kepercayaan 99 %,

maka dapat dikatakan bahwa kompetensi dan motivasi pembimbing klinik

secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

Besarnya pengaruh masing–masing variabel kompetensi, motivasi dan

kepemimpinan dalam menjelaskan variabel kinerja pembimbing klinik yaitu

pengaruh kompetensi (R2 X1,Y) = 75,3 %, pengaruh motivasi (R2 X2,Y) =

6,50 %. Dari hasil uji statistik ini dapat disimpulkan bahwa variabel yang

paling tinggi pengaruhnya terhadap kinerja pembimbing klinik adalah variabel

kompetensi yaitu 75,3 %, kemudian variabel motivasi sebesar 6,50 %.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Thomas C (dalam Timpe,

1999 : 224) yang menyatakan bahwa kinerja merupakan akumulasi dari

keterampilan dan upaya. Keterampilan diidentikkan dengan kompetensi

pembimbing klinik dan upaya merupakan motivasi berprestasi pembimbing

klinik dalam pembelajaran praktek klinik.

Page 65: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh positif kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai koefisien

regresi sebesar 1.164 dan nilai uji t – statistik sebesar 8,024.

2. Terdapat pengaruh positif motivasi pembimbing klinik terhadap kinerja

pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0.266 dan nilai uji t – statistik sebesar 4.060.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi, motivasi pembimbing

klinik secara bersama-sama terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di

RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai R2 = 0.818 dan nilai uji F statistik

sebesar 105.276 lebih besar dari batas kritisnya (3,20).

B. Implikasi

1. Kualitas kinerja pembimbing klinik dalam memberikan bimbingan klinik

terhadap Mahasiswa dipengaruhi oleh kompetensi. Upaya untuk memperoleh

kinerja yang baik dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi

pembimbing klinik.

2. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pembimbing klinik. Upaya

peningkatan motivasi merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kinerja

pembimbing klinik.

Page 66: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

53

3. Peningkatan kompetensi dan motivasi secara bersama-sama dapat dilakukan

dalam upaya perbaikan kinerja pembimbing klinik.

C. Saran

1. Pembimbing klinik yang masih memiliki kompetensi rendah dan sedang

diharapkan meningkatkan kompetensinya. Sedangkan yang memiliki

kompetensi tinggi diharapkan senantiasa mempertahankan dan atau

meningkatkannya sehingga akan dapat meningkatkan kinerjanya sebagai

pembimbing klinik.

2. Bagian pendidikan dan latihan (Diklat) RSUD kabupaten Sragen diharapkan

melakukan upaya atau kegiatan peningkatan kinerja pembimbing klinik

melalui peningkatan kompetensi dan motivasi pembimbing klinik. Upaya

peningkatan kompetensi perlu menjadi prioritas utama karena pengaruhnya

cukup kuat dalam meningkatkan kinerja pembimbing klinik.

3. Para peneliti berikutnya diharapkan melakukan penelitian kinerja pembimbing

klinik atau sejenis dengan metode yang lebih kompleks serta populasi yang

lebih luas sehingga akan diketahui berbagai variabel independen yang

berpengaruh terhadap kinerja pembimbing klinik.

Page 67: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

54

DAFTAR PUSTAKA

Alspach, Grif (1994), The Educational Process in Nursing Staff Development, ST

Louis : Mosby-Year Book. Inc.

Azwar.S. (2007), Metode Penelitian, Yogyakarta : Puskata Pelajar.

Bacal. R. (2001), Performance Management: Terjemahan, Jakarta : Gramedia,

Pustaka Utama.

Baillie (1994). “ Nurse teachers’ fellings abaout participating in clinical practice :

an explanatory study ”. Journal of Advanced Nursing, 20, 150-159.

Buchari Zainun (1997), Manajemen dan Motivasi, Jakarta : Balai Aksara.

Budiarja (2004) Strategi Implementasi Sumberdaya Kesehatan Menembus

Peluang Kerja Internasional (Seminar Nasional: Poltekkes Surakarta)

Depdikbud, (1997) Pengelolaan Kelas, Jakarta : Depdikbud

Ewan, R. (1994), Teaching Nursing:Self-Instructional Handbook, London :

Croom Helm.

Kreitner, Robert, (2003), Perilaku Organisasi: terjemahan Jakarta : Salemba

Lefton (1982), Mastering Psychology, Boston: Allyn and Bacon.

Moekijat, (2001), Manajemen dan Motivasi, Bandung: Pionir Jaya.

Muhibbin Syah (2004), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik dan

Implementasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Notoatmojo, Sukijo (2007), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Rineka Cipta.

Pusdiknakes RI. (2004), Pengelolaan Pembelajaran Praktek Klinik,. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI.

Pusdiknakes RI, (2003) Penyusunan Standart Kompetensi. Makalah WorkShop,.

Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Setiaji, Bambang (2004)Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif, Surakarta:

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 68: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

55

Simanjuntak (2004) Strategi menembus peluang kerja Internasional (Seminar

Nasional : Poltekkes Surakarta)

Sinungan, Muchandarsyah (1997), Produktivitas : Apa dan Bagaimana, Jakarta:

Bumi Aksara.

Timpe, A.Dale (1999), Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja, Jakarta:

Media Komputindo.

Uzer Usman, M. (2004), Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Winardi, (1989), Perilaku Organisasi, Bandung : Tarsito

Page 69: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

56

Lampiran 1

KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

NO VARIABEL KOMPONEN ITEM

1 Kinerja 1. Merencanakan Pembelajaran praktek.klinik 1,2,3,4,5

2. Melaksanakan pembelajaran praktek klinik. 6,7,8,9

3. Mengevaluasi pembelajaran praktek 10,11,

4. Menyusun laporan pembelajaran praktek 12,13

2 Kompetens 1. Kemampuan profesional 1,2,3,4.5

2. Kemampuan kependidikan 6,7,8

3 Motivasi 1. Semangat kerja 1,2,7,13,19

2. Orientasi kualitas 3,4,6,8,10

3. Melakukan pemeliharaan 17,20

4. Orientasi prestasi 9,11,16,18

Page 70: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

57

Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN

I. Identifikasi Responden

Nama : ………………………………

No. Responden :………………………………

II. Petunjuk

Instrumen penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Bagian A tentang Kinerja Pembimbing Klinik.

2. Bagian B tentang komptensi pembimbing klinik

3. Bagian C tentang motivasi pembiming klinik

Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak ada kaitannya dengan penilaian

kerja bapak/ibu/saudara dan kami menjamin kerahasian identitas bapak /ibu /

saudara.

Kami mohon kepada bapak / ibu/ saudara Pembimbing klinik menjawab

kuisioner sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dengan memberikan tanda

silang (X) pada option jawaban yang disediakan.

A. Kinerja Pembimbing Klinik.

1. Saudara menyusun tujuan bimbingan / pembelajaran praktek klinik

sebelum melakukan bimbingan praktek.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

2. Saudara menyusun materi bimbingan / pembelajaran praktek klinik

sebelum melakukan bimbingan praktek.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

3. Saudara menetapkan metode bimbingan / pembelajaran praktek klinik

sebelum melakukan bimbingan praktek.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

4. Saudara tidak mengidentifikasi alat alat yang diperlukan untuk

pembelajaran praktek klinik sebelum melakukan bimbingan praktek.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

Page 71: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

58

5. Saudara tidak menyiapkan alat evaluasi ketrampilan pembelajaran

praktek klinik sebelum melakukan bimbingan praktek.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

6. Saudara mendemonstrasikan pelayanan kepada pasien dihadapan

peserta praktek klinik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

7. Saudara memberikan kesempatan kepada peserta praktek klinik untuk

mencoba memberikan pelayanan terhadap pasien.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

8. Saudara membantu peserta praktek klinik mencapai target ketrampilan

yang ditetapkan.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

9. Saudara membantu memecahkan masalah – masalah peserta praktek

klinik berkaitan dengan perbedaan situasi tempat praktek klinik dengan

akademik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

10. Saudara melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran

praktek klinik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

11. Saudara tidak memberikan informasi hasil evaluasi pembelajaran

praktek klinik kepada peserta praktek klinik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

12. Saudara mendokumentasikan tiap pelaksanaan bimbingan /

pembelajaran praktek klinik dalam bentuk journal bimbingan praktek

klinik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

13. Saudara membuat laporan pelaksanaan pembelajaran praktek klinik

kepada pimpinan penyelenggaraan praktek klinik.

a. Selalu b. sering c. Jarang d. tidak pernah

Page 72: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

59

B. Kompetensi Pembimbing Klinik

1. Saudara memiliki pendidikan profesi kesehatan tertinggi :

a. S2 b. S1/DIV c. D III d. SPK / bidan

2. Saudara mengikuti pendidikan/ pelatihan/ kursus ketrampilan profesi

khusus dalam waktu 5 tahun terakhir :

a. > 5 kali b. 4 – 5 kali c. 2-3 kali d. 0-1 kali

3. Pengalaman saudara bekerja diklinik sebagai tenaga pelayanan

kesehatan selama

a. > 5 tahun b. 4 – 5 tahun c. 2-3 tahun d. 0-1 tahun

4. Surat Ijin Praktek saudara sejak diterbitkan organisasi profesi sampai

sekarang :

a. 0-1 tahun b. 2 – 3 tahun c. 4 -5 tahun d. > 5 tahun

5. Saudara tidak melakukan praktek memberikan pelayanan kesehatan

setiap minggu selama :

a. > 5 hari b. 4 – 5 hari c. 2 - 3 hari d. 0-1 hari

6. Saudara memiliki dasar pendidikan atau pengetahuan tentang

kependidikan/keguruan :

a. Pekerti b. Akta III c. Pelatihan d. Belanjar mandiri

7. Saudara mengikuti pelatihan khusus sebagai pembimbing klinik dalam

waktu 5 tahun terakhir :

a. > 5 kali b. 4 – 5 kali c. 2-3 kali d. 0-1 kali

8. Saudara memiliki pengalaman menjadi pembimbing klinik selama:

a. > 5 tahun b. 4 – 5 tahun c. 2-3 tahun d. 0-1 tahun

C. Motivasi Pembimbing Klinik

1. Saudara sungguh sungguh dalam menyusun perencanaan pembelajaran

/ bimbingan praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

2. Saudara berusaha menyusun perencanaan pembelajaran / bimbingan

praktek klinik secepat mungkin.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

Page 73: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

60

3. Saudara kurang berusaha selengkap mungkin dalam menyusun

perencanaan pembelajaran / bimbingan praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

4. Saudara berusaha menyusun rencana pembelajaran / bimbingan

praktek klinik yang sistematis.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

5. Saudara berusaha menyusun rencana pembelajaran / bimbingan

praktek klinik yang dapat dilaksanakan.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

6. Saudara berusaha menyusun rencana pembelajaran / bimbingan

praktek klinik menjadi yang terbaik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

7. Saudara secara sungguh sungguh dalam mendemonstrasikan pelayanan

kesehatan kepada pasien dihadapan mahasiswa praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

8. Saudara tidak berusaha dapat memberikan kesempatan kepada

mahasiswa mencoba memberikan pelayanan kesehatan terhadap

pasien.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

9. Saudara berusaha dapat membantu mahasiswa mencapai tujuan

pembelajaran praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

10. Saudara berusaha menjadi yang terbaik dalam membangkitkan

semangat mahasiswa mengikuti pembelajaran praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

11. Saudara tidak berusaha melakukan evaluasi pembelajaran praktek

klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

12. Saudara berusaha tidak memberikan informasi hasil evaluasi

pembelajaran praktek klinik kepada mahasiswa.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

Page 74: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

61

13. Saudara berusaha mendokumentasikan proses kegiatan pembelajaran

praktek ke dalam bentuk journal bimbingan.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

14. Saudara berusaha melaksanakan pembelajaran praktek secara

sistematis.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

15. Saudara berusaha menjadi yang terbaik dalam menjalankan

pembelajaran praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

16. Saudara berusaha meningkatkan kemampuan melakukan pembelajaran

praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

17. Saudara tidak berusaha mencari metode terbaik dalam melakukan

pembelajaran praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

18. Saudara berusaha membuat laporan pembelajaran praktek klinik secara

cepat.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

19. Saudara berusaha menggunakan hasil pembelajaran sebagai dasar

memperbaiki / meningkatkan kemampuan melakukan pembelajaran

praktek klinik.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. tidak pernah

Page 75: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

62

Lampiran 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

VALIDITAS

1. Kompetensi Pembimbing klinik

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

0.504

0.528

0.551

0.528

0.554

0.534

0.570

0.447

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

2. Motivasi

No. Item r hitung r tabel Keterangan

12345678910111213141516171819

0.5630.6730.5630.6730.7900.7210.7920.7160.6730.8540.7090.4000.6730.6760.7860.6160.5720.6130.676

0.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.3610.361

ValidValid

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Page 76: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

63

3. Kinerja

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

0.400

0.665

0.400

0.665

0.824

0.705

0.786

0.674

0.467

0.870

0.643

0.471

0.467

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

valid

Valid

Valid

Valid

Valid

RELIABILTAS

1. Kompetensi Pembimbing Klinik

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. IT1 2.1000 .4807 30.0 2. IT2 2.2000 .4842 30.0 3. IT3 2.1333 .4342 30.0 4. IT4 2.2000 .4842 30.0 5. IT5 2.1667 .4611 30.0 6. IT6 2.2000 .4842 30.0 7. IT7 2.2000 .4842 30.0 8. IT8 2.1667 .4611 30.0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 17.3667 6.6540 2.5795 8

Page 77: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

64

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

IT1 15.2667 5.3057 .5046 .8255IT2 15.1667 5.2471 .5285 .8224IT3 15.2333 5.3575 .5513 .8195IT4 15.1667 5.2471 .5285 .8224IT5 15.2000 5.0621 .6647 .8048IT6 15.1667 5.0402 .6344 .8083IT7 15.1667 4.9713 .6707 .8033IT8 15.2000 5.4759 .4474 .8321

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 8

Alpha = .8367

2. Kinerja Pembimbing Klinik

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases

1. IT1 2.1000 .4807 30.0 2. IT2 2.2000 .4842 30.0 3. IT3 2.1000 .4807 30.0 4. IT4 2.2000 .4842 30.0 5. IT5 2.1667 .4611 30.0 6. IT6 2.2000 .4842 30.0 7. IT7 2.2000 .4842 30.0 8. IT8 2.1333 .4342 30.0 9. IT9 2.2333 .4302 30.010. IT10 2.1333 .5074 30.011. IT11 2.1667 .5307 30.012. IT12 2.2667 .4498 30.013. IT13 2.2333 .4302 30.0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 28.3333 17.7471 4.2127 13

Page 78: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

65

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

IT1 26.2333 15.9782 .4002 .9078IT2 26.1333 15.0161 .6652 .8963IT3 26.2333 15.9782 .4002 .9078IT4 26.1333 15.0161 .6652 .8963IT5 26.1667 14.6264 .8245 .8895IT6 26.1333 14.8782 .7052 .8945IT7 26.1333 14.6023 .7864 .8908IT8 26.2000 15.2690 .6748 .8963IT9 26.1000 15.9552 .4676 .9044IT10 26.2000 14.1655 .8703 .8864IT11 26.1667 14.8333 .6439 .8974IT12 26.0667 15.8575 .4710 .9045IT13 26.1000 15.9552 .4676 .9044

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 13

Alpha = .9055

3. Motivasi Pembimbing Klinik

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. IT1 2.1000 .4807 30.0 2. IT2 2.2000 .4842 30.0 3. IT3 2.1000 .4807 30.0 4. IT4 2.2000 .4842 30.0 5. IT5 2.1667 .4611 30.0 6. IT6 2.2000 .4842 30.0 7. IT7 2.2000 .4842 30.0 8. IT8 2.1333 .4342 30.0 9. IT9 2.2000 .4842 30.010. IT10 2.1333 .5074 30.011. IT11 2.1667 .5307 30.012. IT12 2.2667 .4498 30.013. IT13 2.2000 .4842 30.014. IT14 2.1667 .5307 30.015. IT15 2.1667 .5307 30.016. IT16 2.0667 .5208 30.017. IT17 2.0667 .5208 30.018. IT18 2.1333 .5074 30.019. IT19 2.1667 .5307 30.0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 41.0333 44.5851 6.6772 19

Page 79: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

66

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation DeletedIT1 38.9333 40.8920 .5632 .9442IT2 38.8333 40.2126 .6738 .9424IT3 38.9333 40.8920 .5632 .9442IT4 38.8333 40.2126 .6738 .9424IT5 38.8667 39.7747 .7905 .9405IT6 38.8333 39.9368 .7212 .9416IT7 38.8333 39.5230 .7929 .9404IT8 38.9000 40.4379 .7169 .9418IT9 38.8333 40.2126 .6738 .9424IT10 38.9000 38.9207 .8540 .9392IT11 38.8667 39.5678 .7093 .9418IT12 38.7667 42.0471 .4004 .9467IT13 38.8333 40.2126 .6738 .9424IT14 38.8667 39.7747 .6766 .9424IT15 38.8667 39.0851 .7865 .9403IT16 38.9667 40.2402 .6165 .9434IT17 38.9667 40.5161 .5728 .9442IT18 38.9000 40.3690 .6139 .9434IT19 38.8667 39.7747 .6766 .9424

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 19

Alpha = .9453

Page 80: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

67

Lampiran 4

DATA PENELITIAN

NO Resp Kinerja Kompetensi Motivasi1 20 12 282 33 20 433 19 14 364 14 9 235 18 13 246 36 20 487 17 10 308 27 16 379 29 17 44

10 14 9 2111 30 17 4212 12 9 2313 28 16 3914 17 8 3315 23 13 3516 15 12 2817 13 8 3018 25 15 4119 19 9 3220 25 14 3821 27 17 4222 22 12 3423 26 17 3924 22 14 2725 33 18 4226 25 11 3827 24 14 2428 32 19 4429 20 11 2430 24 17 3831 17 12 4432 29 17 4133 15 10 2334 27 15 3735 21 14 3636 17 13 2837 26 18 4138 22 15 2539 28 16 3340 23 14 3241 27 17 3242 22 14 2943 23 16 38

Page 81: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

68

44 29 18 3445 22 15 3346 29 13 4847 24 12 3148 20 13 3149 27 18 3650 25 13 35

Page 82: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

69

Lampiran 5

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF

1. Distribusi frekwensi

Frequencies

Statistics

50 50 50

0 0 0

2.46 2.28 2.48

9.13E-02 9.49E-02 9.14E-02

.65 .67 .65

.42 .45 .42

2 2 2

1 1 1

3 3 3

Valid

Missing

N

Mean

Std. Error of Mean

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

MOTIVASI KOMPTSI KINJA

Frequency Table

MOTIVASI

4 8.0 8.0 8.0

19 38.0 38.0 46.0

27 54.0 54.0 100.0

50 100.0 100.0

Rendah

Sedang

Tinggi

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

KOMPTSI

6 12.0 12.0 12.0

24 48.0 48.0 60.0

20 40.0 40.0 100.0

50 100.0 100.0

Rendah

Sedang

Tinggi

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

KINJA

4 8.0 8.0 8.0

18 36.0 36.0 44.0

28 56.0 56.0 100.0

50 100.0 100.0

Kurang

Cukup

Baik

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 83: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

70

FrequenciesStatistics

50 50 50

0 0 0

23.24 14.08 34.28

.80 .45 .99

5.63 3.17 7.02

31.74 10.03 49.27

24 12 27

12 8 21

36 20 48

Valid

Missing

N

Mean

Std. Error of Mean

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

KINJ KOMPT MOTIV

Frequency Table

KINJ

1 2.0 2.0 2.0

1 2.0 2.0 4.0

2 4.0 4.0 8.0

2 4.0 4.0 12.0

4 8.0 8.0 20.0

1 2.0 2.0 22.0

2 4.0 4.0 26.0

3 6.0 6.0 32.0

1 2.0 2.0 34.0

5 10.0 10.0 44.0

3 6.0 6.0 50.0

3 6.0 6.0 56.0

4 8.0 8.0 64.0

2 4.0 4.0 68.0

5 10.0 10.0 78.0

2 4.0 4.0 82.0

4 8.0 8.0 90.0

1 2.0 2.0 92.0

1 2.0 2.0 94.0

2 4.0 4.0 98.0

1 2.0 2.0 100.0

50 100.0 100.0

12

13

14

15

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

32

33

36

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 84: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

71

KOMPT

2 4.0 4.0 4.0

4 8.0 8.0 12.0

2 4.0 4.0 16.0

2 4.0 4.0 20.0

5 10.0 10.0 30.0

6 12.0 12.0 42.0

7 14.0 14.0 56.0

4 8.0 8.0 64.0

4 8.0 8.0 72.0

7 14.0 14.0 86.0

4 8.0 8.0 94.0

1 2.0 2.0 96.0

2 4.0 4.0 100.0

50 100.0 100.0

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

MOTIV

1 2.0 2.0 2.0

3 6.0 6.0 8.0

3 6.0 6.0 14.0

1 2.0 2.0 16.0

1 2.0 2.0 18.0

3 6.0 6.0 24.0

1 2.0 2.0 26.0

2 4.0 4.0 30.0

2 4.0 4.0 34.0

3 6.0 6.0 40.0

3 6.0 6.0 46.0

2 4.0 4.0 50.0

2 4.0 4.0 54.0

3 6.0 6.0 60.0

2 4.0 4.0 64.0

4 8.0 8.0 72.0

2 4.0 4.0 76.0

3 6.0 6.0 82.0

3 6.0 6.0 88.0

1 2.0 2.0 90.0

3 6.0 6.0 96.0

2 4.0 4.0 100.0

50 100.0 100.0

21

23

24

25

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

41

42

43

44

48

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 85: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

72

Crosstabs

Case Processing Summary

50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

KINJA * KOMPTSI

KINJA * MOTIVASI

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

KINJA * KOMPTSI Crosstabulation

Count

4 4

2 14 2 18

10 18 28

6 24 20 50

Kurang

Cukup

Baik

KINJA

Total

Rendah Sedang Tinggi

KOMPTSI

Total

KINJA * MOTIVASI Crosstabulation

Count

3 1 4

1 12 5 18

6 22 28

4 19 27 50

Kurang

Cukup

Baik

KINJA

Total

Rendah Sedang Tinggi

MOTIVASI

Total

Page 86: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

73

Lampiran 6

HASIL UJI PRASYARAT DAN UJI REGRESI

Uji PrayaratDescriptive Statistics

50 23.24 5.63 12 36KINJN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

50

23.24

5.63

.073

.066

-.073

.515

.953

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

KINJ

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Uji Regresi

Descriptive Statistics

23.24 5.63 50

14.08 3.17 50

34.28 7.02 50

KINJ

KOMPT

MOTIV

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

.904a .818 .810 2.46 .818 105.276 2 47 .000 1.663Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), MOTIV, KOMPTa.

Dependent Variable: KINJb.

Coefficientsa

-2.258 1.848 -1.222 .228 -5.974 1.459

1.164 .145 .654 8.024 .000 .872 1.456 .868 .760 .500 .584 1.713

.266 .065 .331 4.060 .000 .134 .397 .753 .510 .253 .584 1.713

(Constant)

KOMPT

MOTIV

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Zero-order Partial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: KINJa.

Page 87: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

74

Model Summaryc

.868a .753 .748 2.83 .753 146.726 1 48 .000

.904b .818 .810 2.46 .064 16.487 1 47 .000 1.663

Model1

2

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), KOMPTa.

Predictors: (Constant), KOMPT, MOTIVb.

Dependent Variable: KINJc.

ANOVAc

1171.782 1 1171.782 146.726 .000a

383.338 48 7.986

1555.120 49

1271.331 2 635.665 105.276 .000b

283.789 47 6.038

1555.120 49

Regression

Residual

Total

Regression

Residual

Total

Model1

2

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), KOMPTa.

Predictors: (Constant), KOMPT, MOTIVb.

Dependent Variable: KINJc.

Coefficientsa

1.504 1.838 .818 .417

1.544 .127 .868 12.113 .000

-2.258 1.848 -1.222 .228

1.164 .145 .654 8.024 .000

.266 .065 .331 4.060 .000

(Constant)

KOMPT

(Constant)

KOMPT

MOTIV

Model1

2

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: KINJa.

Excluded Variablesb

.331a 4.060 .000 .510 .584MOTIVModel1

Beta In t Sig.Partial

Correlation Tolerance

CollinearityStatistics

Predictors in the Model: (Constant), KOMPTa.

Dependent Variable: KINJb.

Charts

Page 88: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK ... · pembimbing klinik terhadap kinerjanya dalam membimbing praktek klinik (2) mengetahui pengaruh motivasi pembimbing klinik

75

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: KINJ

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00