Kitab Sholat (1)

101
KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar JARINGAN SEKOLAH BIAS INDONESIA 2014 KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar MAJELIS PENGAJIAN AL QUR AN ( MPAQ ) INDONESIA

description

pengetaahuan tentang sholat dalam Islam

Transcript of Kitab Sholat (1)

Page 1: Kitab Sholat (1)

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan AtsarJARINGAN SEKOLAH BIAS INDONESIA

2014

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil

Al Qur an , Hadits dan Atsar

M A J E L I S P E N G A J I A N A L Q U R A N ( M P A Q ) I N D O N E S I A

Page 2: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

SHALATHukum Shalat, Hikmahnya, dan Keutamaanya

1. Hukum shalatShalat adalah kewajiban dari Allah Ta’ala kepada setiap orang Mukmin, sebab Allah Ta’ala

memerintahkannya dalam banyak sekali firman-firman-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

ة� ك�ان�ت� ع�ل�ى ال� ة� إ�ن الص ال� يم�وا الص أ�ق� ف�وت�ا و�ق� ن�ين� ك�ت�اب�ا م� ؤ�م� ال�م�

“Maka didirikan shalat, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”(An-Nisa’:103).

Allah Ta’ala berfirman,

ط�ى ة� ال�و�س� ال� ل�و�ات� و�الص اف�ظ�وا ع�ل�ى الص ح�

ان�ت�ين� و�ق�وم�وا ل�ل ه� ق�“Peliharalah segala shalat, dan (peliharalah) shalat wusthaa.”(Al Baqarah:238).Rasulullah Shallallahu Alai wa sallam menjadikan shalat sebagai kaidah kedua di antara kelima

kaidah islam. Beliau bersabda,

�ل�ه� إ�ال الل ه� ، اد�ة� أ�ن� ال� إ ه� م�س0 ش� ال�م� ع�ل�ى خ� ب�ن�ي� اإل�س��يت�اء� إ ال�ة� ، و� ام� الص إ�ق� ول� الله� ، و� س� د�ا ر� م أ�ن م�ح� و�

. ان� م�ض� و�م� ر� ج? ، و�ص� ال�ح� ك�اة� و� الز

Islam itu dibangun diatas lima (kaidah): Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).Orang yang meninggalkan shalat harus dibunuh berdasarkan hukum syar’i dan orang yang

meremehkannya adalah fasik.

2. Hikmah shalat

Diantara hikmah diwajibkannya shalat bahwa shalat itu membersihkan jiwa, menyucikannya, mengkondisikan seorang hamba untuk munajat kepada Allah Ta’ala di dunia dan berdekatan dengan-Nya di akhirat, serta melarang pelakunya dari mengerjakan perbuatan keji dan kemungkaran. Allah Ta’ala berfirman,

Page 3: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

اء� �BBح�ش ة� ت�ن�ه�ى ع�ن� ال�ف� ال� BBالص ة� إ�ن ال� BBأ�ق�م� الص و�

ن�ك�ر� ال�م� و�“Dan didirikan shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”(Al-Ankabut:45)

3. Keutamaan shalatPenjelasan tentang keutamaan shalat, dan begitu tinggi nilainnya, maka cukup dengan

membaca hadits-hadits berikut:Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

ة� و� ذ�ر� ال�ة� ، و� BBود�ه� الص �BBال�م� ، و�ع�م ر� اإل�س� س� األ�م�أ� ر�

اد� ه� ه� ال�ج� ن�ام� س�“Pokok segalasesuatu ialah Islam, tiangnya ialah shalat, dan puncaknya ialah jihad di jalan Allah.’(Diriwayatkan Muslim).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ال�ة� ك� الص ر� ت�ر� ال�ك�ف� ك� و� ر� ب�ي�ن� الش? ل� و� ج� ب�ي�ن� الر“Jarak antara seseorang dengan kekafiran ialah meninggalkan shalat.”(Diriwayatkan Muslim).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ه� �BBل� د�وا أ�ن� ال� إ ه� �BBى ي�ش ت ات�ل� الن اس� ح� ت� أ�ن� أ�ق� أ�م�ر�وا �BBيم ي�ق� ول� اللBBه� و� �BBس د�ا ر� BBم أ�ن م�ح� ه� ، و� BBالل إ�الم�وا �BBك� ع�ص �BBوا ذ�ل �BBع�ل إ�ذ�ا ف� �BBك�اة� ف ت�وا الز ي�ؤ� ال�ة� و� الص

ال�م� �BBBق? اإل�س �BBBب�ح م� إ�ال ال�ه� و� �BBBأ�م اء�ه�م� و� �BBBن?ي د�م م�م� ع�ل�ى الله� اب�ه� س� و�ح�

“Aku diperintahkan memerangi manusia hingga merekabersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melakukan itu semua, maka darah mereka dan harta mereka terlindungi dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka sepenuhnya pada Allah Azza wa Jalla.”(Muttafaq Alaih).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang amal perbuatan apa yang paling utama, maka beliau bersabda,

ا ت�ه� ال�ة� ع�ل�ى و�ق� الص“Shalat pada waktunya.”(Diriwayatkan Muslim).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

Page 4: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ر0 ع�ل�ى ار0 غ�م� ر0 ج� ث�ل� ن�ه� م�س� ك�م� ل�و�ات� ال�خ� ث�ل� الص م�ات0 ر �BBم�س� م و�م0 خ� �BBي ل �BBن�ه� ك ل� م� د�ك�م� ي�غ�ت�س� ب�اب� أ�ح� ل �BBه� ك �BBن ل� م� د�ك�م� ي�غ�ت�س� ا ب�ب�اب� أ�ح� ر� �ي�ت�م� ل�و� أ�ن ن�ه� أ ر�

� أء[ ى� ن�ه� ش� ى م�ن� د�ر� ات0 ه�ل� ي�ب�ق� م�س� م�ر ي�و�م0 خ�

“Perumpamaan shalat-shalat lima waktu adalah seperti air tawar yang melimpah di pintu rumah salah seorang dari kalian di mana ia mandi di dalamnya lima kali dalam setiap hari, maka bagaimana menurut kalian apakah masih tersisa sedikit pun kotoran padanya?” Para sahabat menjawab,”Tidak tersisa.” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa SallaM bersabda,”Sesungguhnya shalat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa sebagaimana air menghilang kotoran.” (Diriwayatkan Muslim).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

من توضBBأ فأحسBBن وضBBوءه ثم صBBلى فBBأتم ركوعهBBا وسBBجودها كفBBر عنBBه مBBا بينBBه وبين

الصالة األخرى ما لم يركب مقتلةBarang siapa berwudhu kemudian ia memperbaiki wudlunya, kemudian sholat dengan menyempurnakan ruku’nya dan sujudnya dihapus dosa-dosa antara shalat yang lain , selama tidak mengerjakan dosa besar.”(Diriwayatkan Ahmad dan lain-lain. Hadits ini hasan).

Pembagian Sholat Fardhu, Snnah, dan Nafl1. Shalat fardhu

Shalat fardhu ialah shalat lima waktu, yaitu Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’, dan subuh, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

اء� م�ن� ج� ن الل ه� ع�ل�ى ال�ع�ب�اد� ف� ل�و�ات0 ك�ت�ب�ه� م�س� ص� خ�

ن ه� ق? ا ب�ح� اف� ف� ت�خ� �BBي�ئ�ا اس �BBش ن ن�ه� ي?ع� م� �BBل�م� ي�ض ن ب�ه�

ة� و�م�ن� ل�م� BBن ه� ال�ج� �BBل د[ أ�ن� ي�د�خ� �BBه� ع�ه ن�د� الل ك�ان� ل�ه� ع�

ه� �BBب اء� ع�ذ �BBد[ إ�ن� ش ن�د� الل ه� ع�ه� ل�ي�س� ل�ه� ع� ن ف� ي�أ�ت� ب�ه�اء� إ�ن� ش� غفر لهو�

“Lima shalat. Diwajibkan Allah kepada para hamba. Barangsiapa mengerjakannya tanpa menyia-nyiakan sedikit pun daripadanya karena bermaksud meremehkan haknya maka ia mempunyai jaminan di sisi Allah bahwa Dia memasukkannya ke surga. Barangsiapa tidak mengerjakannya, ia tidak mempunyai jaminan di sisi Allah, jika Dia menghendaki maka menyiksakannya, dan jika tidak menghendaki maka Dia mengampuninya.”(Diriwayatkan Ahmad dan lain sebagainya).

Page 5: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

2. Shalat SunnahShalat Sunnah ialah shalat Witir, shalat sebelum shalat Shubuh, shalat Idul Fitri, Shalat Idul Adha,

Shalat Gerhana, dan shalat Istisqa’. Semua shalat tersebut adalah shalat-shalat sunnah muakkadah.

Selain shalat-shalat diatas ialah shalat Tahiyatul Masjid, shalat-shalat rawatib, shalat dua raka’at setelah wudlu, shalat Dhuha, shalat Tarawih, dan qiyamul Lail. Ini semua dinamakan shalat-shalat sunnah muakkadah.

3. NaflSahalat Nafl ialah selain shalat-shalat sunnah muakkadah, dan selain shalat-shalat sunnah tidak

muakkadah, yaitu shalat mutlak lain yang dikerjakan di malam hari, dan siang hari.

Syarat-syarat Shalat1. Syarat-syarat Wajibnya Shalat

1). Muslim. Jadi, shalat tidak diwajibkan kepada orang kafir, karena didahulukannya dua kalimat syahadat adalah syarat dalam perintah shalat, berdasarkan dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ه� �BBل� د�وا أ�ن� ال� إ ه� �BBى ي�ش ت ات�ل� الن اس� ح� ت� أ�ن� أ�ق� أ�م�ر�وا �BBيم ي�ق� ول� اللBBه� و� �BBس د�ا ر� BBم أ�ن م�ح� ه� ، و� BBالل إ�ال

ك�اة� ت�وا الز ي�ؤ� ال�ة� و� الص

“Aku diperintahkan memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat,”(Muttafaq Alaih).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam kepada Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu,

أ�ن ه� ، و� BBالل ه� إ�ال �BBل� د�وا أ�ن� ال� إ ه� �BBل�ى أ�ن� ي�ش� م� إ اد�ع�ه� �BBف ذ�ل�ك� �BBك� ب �BBاع�وا ل �BBإ�ن� ه�م� ط �BBه� فBBول� الل س� د�ا ر� م م�ح�

م�س� م� خ� ض� ع�ل�ي�ه� ر� �BBBد� ف �BBBه� ق BBBالل ه�م� أ�ن ب�ر� خ�أ� �BBBف

ل�ي�ل�ة0 ل�و�ات0 ف�ي ك�ل? ي�و�م0 و� ص�“Maka ajaklah mereka agar mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka taat kepadamu dalam hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan lima shalat kepada mereka dalam sehari dan semalam.”(Diriwayatkan Al Bukhari).

Page 6: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

2). Berakal. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada orang gila, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ظ� ت�ي�ق� �BBى ي�س ت ائ�م� ح� BBل�م� ع�ن� ث�ال�ث�ة0 ع�ن� الن ع� ال�ق� ف� ر�ت ى ون� ح� �BBBن ت�ل�م� و�ع�ن� ال�م�ج� ت ى ي�ح� ب�ى? ح� BBBو�ع�ن� الص

ل� ي�ع�ق�“Pena telah diangkat dari tiga orang: Dari orang tidur hingga ia bangun, dari anak kecil hingga ia bermimpi, dan dari orang gila hingga ia berakal.”(Diriwayatkan Abu Daud dan Al-Hakim ).

3). Baligh. Jadi shalat tidak diwajibkan anak kecil hingga ia baligh, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana sabdanya diatas.Hanya saja anak kecil tetap harus diperintahkan shalat agar ia menyukainya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ن�ين� �BBب�ع� س �BBاء� س �BBب�ن� ال�ة� و�ه�م� أ BBو�ال�د�ك�م� ب�الصوا أ� ر� �BBم

ن�ين� �BBBر� س �BBBاء� ع�ش �BBBب�ن� ا و�ه�م� أ �BBBر�ب�وه�م� ع�ل�ي�ه �BBBو�اض

ع� اج� م� ف�ى ال�م�ض� وا ب�ي�ن�ه� ق� ر? و�ف�“Suruh anak-anak kalian mengerjakan shalat jika mereka mencapai usia tujuh tahun, pukullah mereka jika tidak mengerjakannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan mereka di kamar tidurnya.”(Diriwayatkan At-Tirmidzi dan ia meng-hasan-kannya).

4). Waktunya telah tiba. Jadi shalat tidak diwajibkan sebelum waktunya tiba, karena dalil-dalil berikut:Firman Allah Ta’ala,

ن�ين� م� ؤ� �BBان�ت� ع�ل�ى ال�م �BBة� ك ال� BBالص ة� إ�ن ال� BBيم�وا الص أ�ق� ف�وت�ا و�ق� ك�ت�اب�ا م�

“Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”(An-Nisa’:103).

ين� ل م� ح� �BBه� و�س �BBه� ع�ل�ي ل ى الل �ل�ى الن ب�ي? ص� ب�ر�يل� إ اء� ج� ج�ل ى �BBد� ف�ص BBم ا م�ح� �BBم� ي ال� : ق� �BBق م�س� ف� BBال�ت� الش �BBم �ذ�ا ت ى إ م�س� ، ث�م م�ك�ث� ح� BBال�ت� الش �BBين� م ر� ح� الظlه�

م� ال� : ق� �BBق ر� ف� اء�ه� ل�ل�ع�ص� ث�ل�ه� ج� ل� م� ج� ء� الر ك�ان� ف�ي��ذ�ا ت ى إ ر� ، ث�م م�ك�ث� ح� �BBBى ال�ع�ص ل �BBBد� ف�ص BBBم ا م�ح� �BBBي ر�ب� �BBغ ل? ال�م� م� ف�ص� ال� : ق� ق� اء�ه� ف� م�س� ج� غ�اب�ت� الش

اء� ، ث�م و� �BBم�س� س BBاب�ت� الش �BBين� غ ا ح� ال ه� ام� ف�ص� ق� ف�

Page 7: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

م� ال� : ق� �BBق اء�ه� ف� �BBق� ج ف� BBاب� الش �BBذ�ا غ� ت ى إ م�ك�ث� ح�

ين� اء�ه� ح� �BBج ا ، ث�م ال ه� �BBام� ف�ص �BBق اء� ف� �BBل? ال�ع�ش �BBف�ص ل? د� ف�ص� م م� ي�ا م�ح� ال� : ق� ق� ب�ح� ف� lر� ب�الص ج� ط�ع� ال�ف� س�

ين� د� ح� �Bاء�ه� م�ن� ال�غ �BBج ب�ح� ، ث�م lBBى الص ل �BBام� ف�ص �BBق ف�د� BBم ا م�ح� �BBم� ي ال� : ق� �BBق ه� ف� �BBث�ل ل� م� �BBج ء� الر ان� ف�ي� �BBك ء� ان� ف�ي� �BBين� ك اء�ه� ح� �BBج ر� ث�م �BBهlى الظ ل �BBل? ف�ص ف�ص�ل? �BBد� ف�ص BBم ا م�ح� �BBم� ي ال� : ق� �BBق ه� ف� �BBث�ل�ي ل� م� �BBج الر

م�س� BBاب�ت� الش �BBين� غ غ�ر�ب� ح� اء�ه� ل�ل�م� ر� ، ث�م ج� ال�ع�ص�ل? �BBم� ف�ص ال� : ق� �BBق ه� ف� �BBل� ع�ن ز� �BBد�ا ل�م� ي �BBا و�اح �BBت و�ق�ين� ذ�ه�ب� اء� ح� �BBاء�ه� ل�ل�ع�ش �BBج ر�ب� ، ث�م �BBغ ل ى ال�م� �BBف�ص ل ى �BBل? ف�ص �BBم� ف�ص ال� : ق� �BBق و ل� ف�

ل� األ� �BBي ث�ل�ث� اللال� : �BBق دnا ف� ر� ج� ف� س�

ين� أ� ب�ح� ح� lاء�ه� ل�لص اء� ث�م ج� ال�ع�ش�

ا ب�ي�ن� �BBال� : م �BBق ب�ح� ، ث�م lBBى الص ل �BBل? ف�ص �BBم� ف�ص ق�ذ�ي�ن� و�ق�ت[ ك�لlه�. ه�

Malaikat jbril turun kemudian mengajari Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam waktu-waktu shalat. Malaikat Jibril berkata kepada beliau,”Berdirilah dan shalatlah!” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallampun mengerjakan shalat Dhuhur ketika matahari telah bergeser dari tengah-tengah langit. Pada waktu Ashar, Malaikat Jibril datang lagi kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata,” Berdirilah dan shalatlah!” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pun mengerjakan salat Ashar ketika bayangan segala sesuatu persis seperti aslinya. Pada waktu Maghrib, Malaikat Jibril datang lagi kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata kepada beliau,” Berdirilah, dan shalatlah!” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pun mengerjakan shalat Maghrib ketika matahari telah terbenam. Ketika waktu Isya’ telah tiba, Malaikat Jibril datang lagi kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata kepada beliau,” Berdirilah, dan shalatlah!” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pun mengerjakan shalat isya’ ketika sinar merah matahari telah hilang. Ketika fajar telah terbit Malaikat Jibril datang lagi kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata kepada beliau, Berdirilah dan shalatlah!” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pun mengerjakan shalat Shubuh ketika fajar telah menyingsing. Ke esok harinya Malaikat Jibril pun datang lagi kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan memerintahkan hal yang sama kepada beliau. Setelah itu, malaikat Jibril berkata,” Waktu shalat ialah di antara kedua waktu tersebut.” (Diriwayatkan Ahmad dan An Nasai).

Page 8: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

5). Bersih dari darah haid, dan darah nifas. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada wanita yang sedang menjalani masa haid dan wanita yang menjalani masa nifas, himgga kedua bersih dari kedua darah tersebut, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ال�ة� ك�ى ع�ن� الص م�س�أ� إ�ذ�ا ك�ان� ذ�ل�ك� ف� ف�

“Jika masa haidmu tiba, maka tinggalkan shalat.”(Muttafaq Alaih).

2. Syarat-syarat Sahnya Shalat1). Bersih dari hadats kecil, maksudnya dengan wudhu, dan bersih dari hadats besar maksudnya

dengan mandi jinabat, serta bersih dari kotoran maksudnya najis baik itu di pakaian atau di badan, atau di tempat shalatnya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ال يقبل الله صالة بغير طهور“Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci.”( Diriwayatkan Muslim).

2). Menutup aurat, karena Allah Ta’ala berfirman,

د0 ج� ن�د� ك�ل? م�س� ذ�وا ز�ين�ت�ك�م� ع� ي�ا ب�ن�ي آد�م� خ�“Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah di setiap (memasuki) masjid.”(Al-A’raaf:31).Jadi tidak sah shalatnya orang yang terbuka auratnya, sebab hiasan dalam pakaian ialah pakaian yang menutup aurat.Aurat laki-laki ialah antara tali pusarnya sampai kedua lututnya. Sedang aurat wanita ialah seluruh tubuh selain wajah dan kedua telapak tangannya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ار0 م� ائ�ض0 إ�ال ب�خ� ال�ة� ح� ب�ل� الل ه� ص� ال� ي�ق�“Allah tidak menerima shalatnya wanita kecuali dengan kerudung.” (Diriwayatkan Abu Daud dengan sanad yang baik).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang shalatnya wanita dengan menggunakan mukena, dan kerudung tanpa kain luar, maka beliau bersabda,

ا ي�ه� د�م� ور� ق� اب�غ�ا ي�غ�ط?ى ظ�ه� ع� س� �ذ�ا ك�ان� الد?ر� إ“Jika mukena menutupi bagian luar kedua telapak kakinya,maka boleh.” (Diriwayatkan Muslim).

3). Menghadap kiblat, sebab shalat tidak sah tanpa menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala berfirman,

ه� ط�ر� وه�ك�م� ش� لlوا و�ج� و� ا ك�ن�ت�م� ف� ي�ث� م� و�ح�“Dan di mana saja kalian berada, palingkanlah muka kalian ke arahnya.” (Al-Baqarah: 144).Hanya saja orang yang tidak bisa menghadap kiblat karena takut, atau sakit, atau karena sebab lain, maka syarat menghadap kiblat gugur daripadanya. Musafir diperbolehkan pindah arah diatas kendaraannya sesuai dengan ke mana kendaraanya mengarah, kearah kiblat, atau tidak.

Page 9: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ل?ى �BBلم- ي�صBBه� -صلى الله عليه وس ول� الل س� ك�ان� ر�ه� �BBل�ت اح� ة� ع�ل�ى ر� �BBد�ين �ل�ى ال�م� ة� إ BBب�ل[ م�ن� م�ك و� م�ق� و�ه�

ه� ه� ي�ث� ك�ان� و�ج� ح�Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat di atas hewan kendaraanya dalam kepulangannya dari

Makkah ke Madinah kemana pun hewan kendaraanya mengarah.” (Diriwayatkan Muslim).

Hal-hal Yang Diwajibkan, Disunnahkan, dan Dimakruhkan di dalam Shalat, serta Pembatal-pembatal dan Hal-hal Yang Di perbolehkan di dalamnya

1) Hal-hal Yang Diwajibkan dalam shalatHal-hal yang diwajibkan pada shalat ialah sebagai berikut:

1). Berdiri pada shalat wajib bagi orang yang mampu berdiri. Jadi shalat wajib tidak sah dengan duduk bagi orang yang mampu berdiri, karena dalil-dalil berikut:Firman Allah Ta’ala,

ان�ت�ين� و�ق�وم�وا ل�ل ه� ق�“Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”(Al- Baqarah: 238)Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam kepada Imran bin Husain,

إ�ن� ل�م� �BBد�ا ف �BBاع ق� ت�ط�ع� ف� �BBإ�ن� ل�م� ت�س �BBا ف �BBائ�م ل? ق� ص�. ن�ب0 ع�ل�ى ج� ت�ط�ع� ف� ت�س�

“Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak bisa berdiri maka dengan duduk. Jika engkau tidak bisa duduk, maka dengan berbaring.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

2). Niat, yaitu keinginan hati untuk menunaikan shalat tertentu, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ا األ�ع�م�ال� ب�الن?ي ات� �ن م� إ“Sesungguhnya semua amal perbuatan itu harus dengan niat.”

3). Takbiratul Ihram dengan mengatakan, “Allahu Akbar,” karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ير� �BBك�ب ا الت �BBر�يم�ه ت�ح� ور� و� �BBهlال�ة� الط BBاح� الص �BBت م�ف�

ل�يم� ا الت س� ل�يل�ه� ت�ح� و�“kunci shalat ialah bersuci, pengharamnya ialah takbir, dan penghalalnya ialah salam. “(Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi. Al Hakim men-shahih-kan hadits ini).

4). Membaca surat Al-Fatihah, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ة� ال�ك�ت�اب� ات�ح� ب�ف�� أ ر� ال�ة� ل�م�ن� ل�م� ي�ق� ال� ص�

Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

Page 10: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Hanya saja, kewajiban membaca surat Al-Fatihah menjadi gugur bagi makmum jika imam membacanya dengan jahriyah (suara keras), karena ia diperintahkan diam terhadap bacaan imam berdasarkan firman Allah Ta’ala,

ت�وا ل�ع�ل ك�م� �BBن�ص� أ ه� و� �BBع�وا ل ت�م� اس� آن� ف� ر� ر�ئ� ال�ق� �ذ�ا ق� إ و�م�ون� ح� ت�ر�

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat rahmat.”(Al-A’raaf:204).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

فإذا كبر فكبروا وإذا قرأ فأنصتوا“Jika imam telah bertakbir maka takbirlah kalian, dan jika ia telah membaca maka diamlah kalian.”(Diriwayatkan Muslim).Jika imam membaca surat Al-Fatihah dengan sirriyah (tidak keras), maka makmum wajib membacanya.

5). Ruku’.6). Mengangkat kepala dari ruku’, Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

فإذا ركعت فاركع حتى تطمئن ثم ارفع رأسكفاعتدل قائما

“Kemudian ruku’lah engkau hingga ia tenang dalam keadaan ruku’, kemudian angkat kepalamu hingga engkau berdiri dalam keadaan tegak.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

7). Sujud.8). Mengangkat kepala dari sujud, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ت ى ع� ح� �BBف د�ا ث�م ار� اج� �BBس ئ�ن ت ى ت�ط�م� د� ح� ج� �BBاس ث�ما ال�س� ئ�ن ج� ت�ط�م�

“Kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah kepalamu hingga engkau tenang dalam keadaan duduk.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).Allah Ta’ala berfirman,

د�وا ج� ك�ع�وا و�اس� ن�وا ار� ا ال ذ�ين� آم� �يlه� ي�ا أ“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kalian, dan sujudlah kalian.”(Al-Hajj: 77).

9). Thuma’ninah(tenang) ketika ruku’, sujud, berdiri dan duduk, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ئ�ن ت ى ت�ط�م� ح�“Hingga engkau merasa tenang.”Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang thuma’ninah (tenang) pada ruku’, sujud, duduk, dan berdiri tegak ketika berdiri.

Page 11: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Hakiki thuma’ninah ialah orang yang ruku’, sujud, duduk, dan berdiri bertahan pada kondisinya untuk beberapa lamanya yaitu selama ia membaca subhanallah satu kali. Jika ia menambah thuma’ninahnya lebih dari ukuran waktu tersebut, hukumnya sunnah.

10).Salam.11).Duduk untuk salam. Jadi seseorang tidak boleh keluar dari shalat tanpa salam, dan tidak boleh

mengucapkan salam kecuali dalam keadaan duduk, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ير� �BBك�ب ا الت �BBر�يم�ه ت�ح� ور� و� �BBهlال�ة� الط BBاح� الص �BBت م�ف�

ل�يم� ا الت س� ل�يل�ه� ت�ح� و�

“Kunci shalat ialah bersuci, pengharamanya ialah takbir, dan penghalalnya ialah salam.”(Diriwayatkan Abu Daud, dan At-Tirmidzi. Al-Hakim men-sahih-kan hadits ini).

12).Urut dalam mengerjakan rukun-rukun shalat. Jadi ia tidak boleh membaca Al-Fatihah sebelum melakukan takbiratul ihram, atau tidak boleh sujud sebelum ruku’, sebab struktur shalat itu diambil dari Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan seperti yang beliau ajarkan kepada para sahabat. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ل?ي ص��ي�ت�م�ون�ي أ� أ ا ر� لlوا ك�م� ص�

“Shalatlah kalian seperti kalian melihatku shalat.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

2) Hal-hal Yang disunnahkan dalam ShalatSunnah-sunnah shalat itu ada dua yaitu muakkadah seperti wajib, dan sunnah tidak muakkadah

seperti sunnah.Sunnah-sunnah muakkadah ialah sebagai berikut:

1) Membaca satu surat, atau satu atau dua ayat dari surat Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah di shalat Shubuh, di dua raka’at pertama shalat dhuhur, dua raka’at pertama shalat asar, dua raka’at pertama shalat maghrib, dan dua raka’at pertama Isya’, karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dan dua surat pada shalat dhuhur, dan pada dua raka’at berikutnya dengan Ummul Kitab (Al-Fatihah) saja Kadang-kadang beliau memperdengarkan Al-Qur’an kepada para sahabat (dalam shalatnya). (Muttafaq Alaih).

2) Membaca, “Sami’allahu liman hamidah, rabbana lakal hamdu (Allah mendengar orang yang memujinya, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian),” bagi imam atau orang yang shalat sendirian. Dan membaca, “Rabbana lakal hamdu,” bagi makmum, karena Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca, “Sami’allahu liman hamidah,”ketika mengangkat punggungnya dari ruku’, kemudian beliau berkata ketika telah berdiri, “Rabbana lakal hamdu,”Juga karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Page 12: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ب ن�ا ل�ك� ول�وا ر� ق� د�ه� ف� م� ع� الل ه� ل�م�ن� ح� م� ال� س� �ذ�ا ق� إ و�د� م� ال�ح�

“Jika imam berkata, ‘Allah mendengar orang yang memuji-Nya,’ maka kataakan,’Ya Allah Tuhan kami, untuk-Mu segala pujian’.”(diriwayatkan Muslim).

3) Membaca, “Subhaana rabbiyal adzim (Mahasuci Allah Yang Maha agung,” tiga kali ketika ruku’, dan membaca, “Subhaana rabbiyal a’la (Mahasuci Allah Yang Mahatinggi), “ketika sujud,

karena ketika ayat ال�ع�ظ�يم�) ب?ك� ر� م� ب�اس� ب?ح� ( ف�س� turun kepada

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam , maka beliau bersabda,

ك�وع�ك�م� ا ف�ى ر� ع�ل�وه� اج� “Jadikan bacaan tersebut di ruku’ kalian .”

Dan ketika ayat األ�ع�ل�ى) ب?ك� ر� م� اس� ب?ح� ,turun (س� maka Rasulullah

Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ود�ك�م� ج� ا ف�ى س� ع�ل�وه� اج�”Jadikan bacaan tersebut di sujud kalian.” (Diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud).

4) Takbir kepndahan dari berdiri ke sujud, dari sujud ke duduk, dan dari duduk ke berdiri, karena hal tersebut dilakukan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam.

5) Tasyahud awal, tasyahud kedua, dan duduk untuk keduanya.6) Doa tasyahud ialah,

ك� �BBال�م� ع�ل�ي BBات� الس �BBي?ب الط ل�و�ات� و� BBه� و�الص BBات� ل�ل ي الت ح�ا ، �BBال�م� ع�ل�ي�ن BBه� الس �BBك�ات ب�ر� ة� اللBBه� و� �BBم ح� ا الن ب�يl و�ر� �BBهlي� أ

ه� BBالل ه� إ�ال �BBل� د� أ�ن� ال� إ ه� ين� أ�ش� ال�ح� ب�اد� الله� الص و�ع�ل�ى ع�

ول�ه� س� د�ا ع�ب�د�ه� و�ر� م د� أ�ن م�ح� ه� أ�ش� و�“salam sejahtera, shalawat, dan kebaikan untuk Allah. Salam, rahmat Allah, dan keberkahan-Nya atasmu, hai Nabi. Juga salam atas kami, dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhah disembuh kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.”(Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim).

7) Membaca Al-Fatihah, dan surat dengan suara keras pada shalat-shalat jahriyah, yaitu di dua raka’at pertama shalat maghrib, dua raka’at pertama shalat Isya’, dua raka’at shalat shubuh. Selain pada raka’at-raka’at tersebut, Al-Fatihah dan surat dibaca dengan pelan.

8) Membaca Al-Fatihah, dan surat Al-Qu’an dengan pelan di shalat-shalat sirriyah.Ini pada shalat-shalat wajib. Adapun di shalat-shalat sunnah, maka sunnahnya ialah membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qu;an dengan pelan di shalat-shalat sunnah yang dikerjakan di siang

Page 13: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

hari,dan dibaca dengan keras pada shalat-shalat sunnah yang dikerjakan di malam hari. Terkecuali jika seseorang khawatir bacaannya dengan keras itu menganggu orang, maka ia disunnahkan membacanya dengan pelan.

9) Mendo’akan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pada tasyahud akhir. Jadi setelah membaca tasyahud akhir, seseorang membaca,

ا �BBد0 ك�م BBم د0 و�ع�ل�ى آل� م�ح� BBم ل? ع�ل�ى م�ح� �BBص م الل ه�د0 BBم ار�ك� ع�ل�ى م�ح� �BBب يم� و� اه� ر� �BBب� ل ي�ت� ع�ل�ى آل� إ �BBص

اه�يم� ر� �BBب� ك�ت� ع�ل�ى آل� إ ار� �BBا ب �BBد0 ك�م م و�ع�ل�ى آل� م�ح�يد[ يد[ م�ج� م� �ن ك� ح� ف�ى ال�ع�ال�م�ين� إ

Ya Allah, berikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia.”(Diriwayatkan Muslim).Adapun sunnah-sunnah yang tidak muakkadah ialah sebagai berikut:

1) Doa istifah, yaitu doa,

ال�ى �BBت�ع م�ك� و� ك� اس� د�ك� ت�ب�ار� م� ب�ح� م و� ان�ك� الل ه� ب�ح� س�. ك� �ل�ه� غ�ي�ر� دlك� و�ال� إ ج�

“Mahasuci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu. Nama-Mu mulia, keagungan-Mu amat tinggi, dan tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.”(Diriwayatkan Muslim).

2) Membaca istiadzah (a’udzu billahi minasysyaithanir rajim) pada raka’at pertama, dan basmalah dengan suara pelan pada setiap raka’at, karena Allah Ta’ala berfirman,

ي�ط�ان� BBه� م�ن� الش BBت�ع�ذ� ب�الل اس� آن� ف� ر� أ�ت� ال�ق� ر� إ�ذ�ا ق� ف�

يم� ج� الر‘Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.”(An-Nahl:98).

3) Mengangkat kedua tangan hingga dekat dengan dua pundaknya ketika takbiratul ihram, ruku’, berdiri dari ruku’, dan berdiri setelah raka’at kedua, karena Abdullah Bin Umar Rodhiyallahu Anhuma berkata,

ذ�و� �BBا ح �BBى ي�ك�ون ت ه� ح� �BBع� ي�د�ي �BBف ال�ة� ر� BBام� ف�ي الص �BBذ�ا ق� إ

وع� �BBك lر� ل�لر ?BBين� ي�ك�ب ك� ح� �BBل� ذ�ل �BBع ان� ي�ف� �BBه� ، و�ك �BBن�ك�ب�ي م�ول� �BBي�ق وع� و� �BBك lه� م�ن� الر �BBس

أ� ع� ر� �BBف �ذ�ا ر� ك� إ �BBل� ذ�ل �BBع ي�ف� و�د�ه� م� ع� الل ه� ل�م�ن� ح� م� س�

Page 14: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berdiri untuk shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga dekat dengan kedua pundaknya, kemudian takbir . Jika beliau ingin ruku’, beliau mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan jika ingin mengangkat kepalanya dari ruku’ maka mengangkat kedua tanganya seperti itu, sambil berkata,”Sami’allahu liman hamidah, rabban lakal hamdu(Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya, wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu.”(Muttafaq Alaih).

4) Membaca ,”Aamiin,” setelah membaca Al-Fatihah karena diriwayatkan bahwa jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam usai membaca,”Ghairil Maghdzubi alaihim waladzdzallin.” Maka beliau berkata,”Aamiin,” dengan mengeraskan suaranya. (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan ia meng-hasan-kannya).Juga karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

� ال م� ، و� ام� }غ�ي�ر� ال�م�غ�ض�وب� ع�ل�ي�ه� ال� اإل�م� �ذ�ا ق� إل�ه� و� اف�ق� ق� �ن ه� م�ن� و� إ ول�وا آم�ين� ، ف� ق� { ف� ال?ين� الض

د م� م�ن� ذ�ن�ب�ه�. ا ت�ق� ر� ل�ه� م� ال�ئ�ك�ة� غ�ف� و�ل� ال�م� ق�

“Jika iman berkata, ‘Ghairil Maghdzubi alaihim waladzdzallin, maka katakan, ‘Amiin, ‘karena barangsiapa ucapannya bertepatan dengan ucapan para malaikat, mka dosa-dosa masa lalunya diampuni.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

5) Memanjangkan bacaan surat setelah Al-Fatihah di shalat Shubuh, meringankan (memperpendek) bacaan surat setelah Al-Fatihah di shalat ashar dan shalat maghrib, serta membacanya dengan sedang di shalat Dhuhur dan Isya’ .

وروي عن عمر أنه كتب إلى أبي موسBBى أن اقBBرأ في الظهر بأوسBBاط وفي الصبح بطوال المفصل

في المغرب بقصار المفصل والمفصلDiriwayatkan bahwa Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu menulis surat kepada Abu Musa Al-Asy’ari, dan dalam suratnya Umar bin Khaththab berkata, : ”Hendaklah engkau baca surat panjang dishalat Shubuh, bacalah surat pertengahan di shalat Dhuhur, dan bacalah surat pendek di shalat Maghrib.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).

6) Berdoa di antara dua sujud. Doanya ialah,

ن�ي ، و م� ح� ار� ر� ل�ي ، و� ب? اغ�ف� واهBBدني�ن�ي ،عافر�ن�ي ق� ز� ار� و�

“Ya Tuhan, ampunilah aku, sayangilah aku, berilah aku kesehatan, berilah aku petunjuk, dan berilah aku rizki.”Karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca doa tersebut di antara dua sujudnya. (Diriwayatkan At-Tirmidzi).

Page 15: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

7) membaca doa qunut di raka’at terakhir shalat Shubuh, atau raka’at terakhir shalat witir setelah membaca surat atau setelah mengangkat kepala dari ruku’.(Diriwayatkan At-Tirmidzi, An-Nasai, dan lain lain).Doa qunut adalah sebagai berikut,

ي�ت� اف� �BBيم�ن� ع ن�ى ف� اف� �BBد�ي�ت� و�ع يم�ن� ه� د�ن�ى ف� م اه� الل ه�

ا أ�ع�ط�ي�ت� �BBيم ار�ك� ل�ى ف� �BBب ل ي�ت� و� و� �BBيم�ن� ت ل ن�ى ف� و� �BBت و�ك� �BBض�ى ع�ل�ي ض�ى و�ال� ي�ق� �ن ك� ت�ق� ي�ت� إ ا ق�ض� ر م� ن�ى ش� و�ق�

ال�ي�ت� و�ال� ي�ع�زl م�ن� ع�اد�ي�ت� �ن ه� ال� ي�ذ�لl م�ن� و� إ و�

م ك� الل ه� �BBات ع�اف� ب�م� خ�ط�ك� و� �BBاك� م�ن� س �BBوذ� ب�ر�ض �BBن?ى أ�ع� إك� �BBاء� ع�ل�ي �BBى ث�ن �BBك� ال� أ�ح�ص �BBن أ�ع�وذ� ب�ك� م� وب�ت�ك� و� م�ن� ع�ق�

ك� س� �ث�ن�ي�ت� ع�ل�ى ن�ف� ا أ �ن�ت� ك�م� أ“Ya Allah, berilah aku petunjuk kepada orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan bersama orang yang Engkau beri kesehatan, angkatlah aku bersama orang yang Engkau angkat, berkahilah apa yang telah Engkau berikan kepadaku, jagalah aku dan palingkan dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan , karena Engkau memutuskan dan keputusan itu tidak diputuskan terhadapMu. Sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau cintai, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Ya Allah, Engkau Mahamulia,dan Mahatinggi. Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan dengan-Mu dari-Mu. Aku tidak bisa menghitung sanjungan terhadap-Mu, karena Engkau sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu.”

8) Bentuk duduk yang diriwayatkan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam ialah iftirasy pada semua duduk, dan tawarruk di duduk terakhir.Iftirasy ialah duduk di atas bagian dalam kaki kiri, dan menegakkan kaki kanan.Tawarruk ialah menjadikan bagian bawah kaki kiri di bawah paha kanan, meletakkan pantatnya di atas tanah, menegakkan kaki kanan, meletakkan tangan kiri diatas lutut kiri sedang jari dalam keadaan membentang, dan member isyarat dengan jari telunjuk sambil digerak-gerakkan ketika membaca tasyahud, karena diriwayatkan bahwa jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam duduk di tasyahud maka beliau meletakkan tangan kananya di atas paha kanan, dan tangan kirinya di atas paha kiri, member isyarat dengan jari telunjuknya, dan pandangan matanya tidak melewati isyarat jari telunjuknya.(Diriwayatkan Muslim).

9) Meletakkan kedua tangan di atas dada, dan tangan kanan di atas tangan kiri, karena karena dalil-dalil berikut:a. Ucapan Sahl Radhiyallahu Anhu,”Orang-orang diperintahkan meletakkan tangan kananya di

atas lengan kirinya ketika shalat.”b. Ucapan Jabir Radhiyallahu Anhu,” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati

orang yang sedang shalat dengan meletakkan tangan kirinya di atas tangan kananya,

Page 16: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

kemudian beliau melepaskan tangan orang tersebut, dan meletakkan tangan kananya di atas tangan kirinya.”(Diriwayatkan Ahmad dengan sanad yang baik).

10) Berdoa ketika sujud, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

أال وإني قد نهيت عن القراءة في الركوع والسجود فإذا ركعتم فعظموا ربكم وإذا سجدتمفاجتهدوا في الدعاء فأنه قمن أن يستجاب لكم

“Ketahuilah bahwa aku dilarang membaca Al-Qur’an ketika ruku’ dan sujud. Adapun dalam posisi ruku’, maka agungkan Allah di dalamnya. Adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa karena (doa pada saat tersebut) layak dikabulkan.” (Diriwayatkan Muslim).

10) Berdoa di tasyahhud akhir setelah bershalawat untuk Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam dengan doa-doa berikut,

ن م� و�م�ن� ع�ذ�اب� ه� �ن?ى أ�ع�وذ� ب�ك� م�ن� ع�ذ�اب� ج� م إ الل ه�ت�ن�ة� ر? ف� ال�م�م�ات� و�م�ن� ش� ي�ا و� ت�ن�ة� ال�م�ح� ب�ر� و�م�ن� ف� ال�ق�

ال� يح� الد ج ال�م�س�

“Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari siksa Jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan sekaligus fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (Diriwayatkan Muslim).

12) Memulai salam dengan menoleh ke kanan13) Salam kedua dengan menoleh ke sebelah kiri, karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu

Alaihi wa Sallam mengucapkan salam dengan menoleh ke sebelah kanan, dan sebelah kiri hinggan terlihat warna putih pipinya. (Diriwayatkan Muslim).

14) Dzikir, dan berdoa setelah salam karena doa-doa berikut:Tsauban Radhiyallahu Anhu berkata,

ال� �BBا و�ق �BBر� ث�ال�ث ت�غ�ف� ال�ت�ه� اس� ف� م�ن� ص� ر� �ذ�ا ان�ص� م :إ الل ه�

ال�ل� ك�ت� ذ�ا ال�ج� ار� �BBBال�م� ت�ب BBBك� الس �BBBن ال�م� و�م� BBBن�ت� الس� أام� و�اإل�ك�ر�

“Jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam telah selesai shalat maka beliau istighfar tiga kali, dan berkata,’Ya Allah, Engkau sejahtera dan kesejahteraan dari-Mu. Engkau Mahamulia wahai Dzat yang mempunyai keagungan, dan kemuliaan.”(Diriwayatkan Muslim).Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu berkata bahwa pada suatu hari Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam memegang tangannya, kemudian bersabda,

Page 17: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

يك� �BBك� أ�وص lBBب �ن?ى أل�ح� الل ه� إ بlك� و� �ن?ى أل�ح� الل ه� إ ع�اذ� و� ي�ا م�

م ول� الل ه� �BBال�ة0 ت�ق �BBل? ص �BBر� ك �BBف�ى د�ب د�ع�ن �Bاذ� ال� ت �BBي�ا م�ع ب�اد�ت�ك� ن� ع� ك�ر�ك� و�ح�س� ن?ى ع�ل�ى ذ�ك�ر�ك� و�ش� أ�ع�

“Hai Muadz, sesungguhnya aku pasti mencintaimu. Hai Muadz, aku wasiatkan kepadamu, hendaklah engkau tidak meninggalkan berdoa di akhir setiap shalat dengan doa berikut,”Ya Allah, bantulah aku dalam dzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan benar.”(Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim).Al-Mughirah bin Syu’ban Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca doa berikut pada akhir semua shalat wajib,

ل�ه� ل�ك� و� ر�يك� ل�ه� ل�ه� ال�م� د�ه� ال� ش� �ل�ه� إ�ال الل ه� و�ح� ال� إا ان�ع� ل�م� م ال� م� د�ير[ الل ه� ء0 ق� ي� د� و�ه�و� ع�ل�ى ك�ل? ش� م� ال�ح�د? ع� ذ�ا ال�ج� ن�ع�ت� ، و�ال� ي�ن�ف� ا م� أ�ع�ط�ي�ت� ، و�ال� م�ع�ط�ي� ل�م�

.lد ن�ك� ال�ج� م�

“Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah segala kerajaan, bagi-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan, dan kemuliaan itu tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya, karena kemuliaan itu dari-Mu.”(Diriwayatkan Al Bukhari).Abu Umamah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda

ة0 ل�م� �BBك�ت�وب الة0 م� �BBل? ص �BBر� ك �BBي? د�ب �BBس ة� ال�ك�ر� �BBآي � أ ر� �BBم�ن� ق

ن ة�، إ�ال ال�م�و�ت� ول� ال�ج� ن�ع�ه� م�ن� د�خ� ي�م�“Barangsiapa membaca surat kursi di akhir setiap shalat maka tidak ada yang menghalanginya memasuki surga kecuali mati.”(Diriwayatkan An-Nasai dan Ath-Thabrani).Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

د� م� ث�ال�ث�ين� و�ح� ال�ة0 ث�ال�ث�ا و� ب ح� الل ه� ف�ى د�ب�ر� ك�ل? ص� م�ن� س�ك� �BBت�ل ث�ال�ث�ين� ف� ا و� �BBه� ث�ال�ث BBر� الل BBث�ال�ث�ين� و�ك�ب ا و� �BBه� ث�ال�ث BBالل

ه� Bالل ه� إ�ال �BBل� ة� ال� إ �BBائ ام� ال�م� �BBال� ت�م �BBع�ون� و�ق ت�س� ع�ة[ و� ت�س�و� ع�ل�ى �BBد� و�ه �BBم ه� ال�ح� �BBل ل�ك� و� ر�يك� ل�ه� ل�ه� ال�م� د�ه� ال� ش� و�ح�

Page 18: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

د� �BBب ث�ل� ز� إ�ن� ك�ان�ت� م� ط�اي�اه� و� ت� خ� ر� د�ير[ غ�ف� ء0 ق� ى� ك�ل? ش�

ر� ال�ب�ح�“Barangsiapa membaca tasbih kepada Allah setelah setiap shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, bertakbir sebanyak tiga puluh tiga kali, dan memuji Allah sebanyak tiga puluh tiga kali yang semuanya berjumlah Sembilan puluh Sembilan, serta berkata menggenapkannya seratus,’Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,’maka dosa-dosanya diampuni kendati dosa-dosanya sebanyak buih laut.” (Diriwayatkan Muslim).

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam memerintah Abu Umamah RA berlindung kepada Allah dengan doa berikut setelah setiap shalat,

ك� �BBوذ� ب �BBأ�ع ن� و� ز� �BBال�ح م? و� ك� م�ن� ال�ه� �BBن?ى أ�ع�وذ� ب� م إ الل ه�

ل� �BBال�ب�خ ب�ن� و� ك� م�ن� ال�ج� �BBوذ� ب �BBأ�ع ل� و� ال�ك�س� ز� و� م�ن� ال�ع�ج�

ال� ج� ر� الر? ه� أ�ع�وذ� ب�ك� م�ن� غ�ل�ب�ة� الد ي�ن� و�ق� و�“Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari kikir. Aku berlindung diri kepada-Mu dari pengecut. Aku berlindung diri kepada-Mu dari dikembalikan ke umur yang paling hina. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan. Dan aku berlindung diri kepada-Mu dari siksa kubur.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

3. Hal-hal Yang Dimakruhkan dalam Shalat1) Menoleh dengan kepala atau dengan mata karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam

bersabda,

د�ك�م ال�ة� أ�ح� ي�ط�ان� م�ن� ص� ت�ل�س� الش ت�ال�س[ ي�خ� و� اخ� ه�“Menoleh ketika sholat adalah rampasan yang dirampas syetan dari shalat seorang hamba.“(Diriwayatkan Al-Bukhari).

2) Menghadapkan mata ke langit, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

اء� ف�ي م� BBل�ى الس� ه�م� إ ار� �BBب�ص� ون� أ �BBع ف� ام0 ي�ر� و� ا ب�ال� أ�ق� م�م� ال�ت�ه� ه�م� ص� ار� �ب�ص� ن أ ط�ف� و� ل�ت�خ�

ن ع�ن� ذ�ل�ك� ، أ� ل�ي�ن�ت�ه�“Kenapa orang-orang menghadapkan mata mereka ke langit dalam shalat mereka. Hendaklah mereka berhenti, atau (kalau tidak) maka penglihatan mereka akan diambil.”(Diriwayatkan Muslim).

3) Tahashshur, yaitu meletakkan tangan di pinggang, karena Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata

ا ر� ت�ص� ل� م�خ� ج� ل?ى� الر �ن ه� ن�ه�ى أ�ن� ي�ص� أRasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam melarang shalat dengan meletakkan tangan di

pinggang.”(Muttafaq Alaih).

Page 19: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

4) Menahan rambut yang menjuntai, atau lengan baju, atau baju, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ب�ا ا ، و�ال� ث�و� ع�ر� ب�ع�ة0 ال� أ�ك�فl ش� د� ع�ل�ى س� ج� س�ت� أ�ن� أ� أ�م�ر�

“Aku diperintahkan sujud di atas tujuh anggota tubuh, dan tidak menahan rambut, atau pakaian.” (Diriwayatkan Muslim).

5) Menganyam jari-jari atau membunyikannya, karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam melihat seseorang ketika shalat menganyam jari-jarinya kemudian dilepaskan anyamannya itu oleh beliau, kemudian beliau bersabda,

ال�ة �ن�ت� ف�ي الص أ اب�ع�ك� و� ص�ع� أ� ق? ال� ت�ف�

“Engkau jangan membunyikan jari-jarimu ketika shalat.” (Diriwayatkan Ibnu Majah dengan sanad dhaif, namun sebagian besar ulama mengamalkannya).

6) Mengusap kerikil dari tempat sujud lebih dari sekali, karena dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ه� �Bه ة� ت�و�اج� �Bم ح� إ�ن الر �Bال�ة� ف Bل�ى الص� د�ك�م� إ �Bام� أ�ح �ذ�ا ق� إح� ال�ح�ص�ى ال� ي�م�س� ف�

“Jika salah seorang dari kalian berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya rahmat menghadap kepadanya. Oleh karena itu, ia jangan mengusap kerikil (di dahi).”(Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi ).

7) Bermain, dan mengerjakan apa saja yang melupakan shalat, dan menghilangkan kekhusyukan, misalnya bermain-main dengan jenggot, atau bermain-main dengan pakaian, atau melihat hiasan permadani, atau melihat hiasan dinding, dan sebagainya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ال�ة� ك�ن�وا ف�ى الص اس�“Tenanglah kalian dalam shalat.”(Diriwayatkan Muslim).

8) Membaca surat ketika ruku’, atau sujud, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

د�ا اج� و� س�اك�ع�ا أ� آن� ر� ر� � ال�ق� أ ر� يت� أ�ن� أ�ق� �ن?ى ن�ه� إ و�

“Aku dilarang membaca Al-Qur’an ketika ruku’. Dan sujud.”(Diriwayatkan Muslim).9) Menahan buang air kecil, atau air besar.10) Shalat di depan makanan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ب�ث�ان� ع�ه� األ�خ� و� ي�د�اف� ة� الط ع�ام� و�ال� و�ه� ر� ض� ال�ة� ب�ح� ال� ص�“Tidak (sah) shalat di depan makanan, dan bagi orang yang menahan dua kotoran (buang air kecil, dan buang air besar).”

4. Pembatal-pembatalan ShalatPembatal-pembatal shalat ialah hal-hal sebagai berikut:

1). Meninggalkan salah satu rukun shalat

Page 20: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ل? إ�ن ك� ل�م� ت�ص� ل? ف� ع� ف�ص� ج� ار�“Shalatlah lagi, karena engkau belum shalat.” (Diriwayatkan Muslim).

2). Makan, atau minum, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

� غ�ال ال�ة� ل�ش� إ�ن ف�ى الص“Sesungguhnya dalam shalat terdapat kesibukan.”(Muttafaq Alaih).

3). Perkataan yang tidak ada relevansinya dengan shalat, karena Allah Ta’ala berfirman,

ان�ت�ين� و�ق�وم�وا ل�ل ه� ق�“Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”(Al-Baqarah:238).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ء[ م�ن� ك�ال�م� ى� �BBا ش �BBيه ل�ح� ف� �BBال�ة� ال� ي�ص BBذ�ه� الص �BBه إ�ن

الن اس�“Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu dari percakapan manusia di dalamnya.” (Diriwayatkan Muslim).Jika perkataan memiliki kaitan dengan shalat, misalnya imam mengucapkan salam kemudian bertanya apakah shalatnya sudah selesai apa belum? Jika dikatakan kepadanya bahwa shalatnya belum selesai maka harus diselesaikannya. Perkataan seperti itu diperbolehkan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah berbicara ketika shalat, dan sahabat Dzu Al-Yadaini juga berbicara ketika shalat, namun shalat keduanya tidak batal. Dzu Al-Yadaini berkata kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya,

ل�م� رأل�م� أ�ن�س� و� �ق�ص� “Aku tidak lupa, dan tidak pula memendekkannya.”(Muttafaq Alaih).4). Tertawa. Kaum Muslimin telah melakukan ijma’ bahwa orang yang tertawa ketika shalat maka

shalatnya batal,

ة� ر� ق� ر� ا ال�ق� ط�ع�ه� ل�ك�ن� ي�ق� ر� و� ال�ة� ال�ك�ش� ط�ع� الص ال� ي�ق�”Memberengut itu tidak memutuskan shalat, namun shalat tersebut diputus oleh ketawa.” (Diriwayatkan Ath- Thabrani).

5). Banyak bergerak karena bertentangan dengan ibadah, dan menyibukkan hati dan organ tubuh ketika shalat. Sedikit gerakan sederhana seperti membetulkan sorban, atau maju ke shof untuk menutup celah, atau mengukurkan tangan kepada sesuatu dengan sekali gerak, maka tidak membatalkan shalat, karena diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengendong Ummamah dan meletakkannya dalam keadaan shalat dan mengimami manusia. Ummamah ialah putrid Zainab binti Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam.

6). Menambah raka’at shalat dengan raka’at yang sama karena lupa, misalnya shalat Dhuhur delapan raka’at, atau shalat Maghrib enam raka’at, atau shalat Shubuh empat raka’at, karena kelupaannya yang keterlaluan hingga ia menambah raka’at shalat hingga dua kali lipat itu

Page 21: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

menunjukkan seseorang tidak shalat, padahal khusyu’ adalah rahasia shalat, dan ruhnya. Jika shalat kehilangan ruhnya, maka batallah shalat tersebut.

7). Ingat shalat sebelumnya, misalnya seseorang mengerjakan shalat Ashar, namun ia ingat bahwa ia belum shalat Dhuhur. Dalam kondisi seperti itu, shalat Asharnya batal hingga ia shalat Dhuhur, sebab urut dalam mengerjakan shalat-shalat tersebut diterima dari Pembuatnya juga secara urut. Jadi, salah satu shalat tidak boleh dikerjakan hingga shalat sebelumnya dikerjakan.

5. Hal-hal Yang Diperbolehkan dalam ShalatOrang yang shalat diperbolehkan mengerjakan hal-hal berikut:

1). Bergerak sederhana seperti membetulkan pakaian, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah melakukannya.

2). Berdehem ketika dibutuhkan.3). Membetulkan orang yang berada di shaf dengan menariknya ke shaf depan, atau

mendorongnya ke shaf belakang, atau memutarkan makmum dari sebelah kiri ke sebelah kanan, sebagaimana Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam memutar Ibnu Abbas dari sebelah kirinya ke sebelah kananya ketika Ibnu Abbas ikut qiyamul lail di samping beliau.

4). Menguap, dan meletakkan tangan di mulut.5). Membaca tasbih untuk imam jika ia lupa, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam

bersabda,

ان� الله� ب�ح� ل� س� ل�ي�ق� ال�ت�ه� ف� ء[ ف�ي ص� ي� م�ن� ن�اب�ه� ش�“Barangsiapa terjadi sesuatu dalam shalatnya, hendaklah ia berkata, ‘Subhanallah’.” (Muttafaq Alaih).

6). Menghalangi orang-orang yang berjalan di depannya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

اس� BBه� م�ن� الن ت�ر� �BBء0 ي�س ي� �BBل�ى ش� د�ك�م� إ �BBى أ�ح ل �BBذ�ا ص� إ�ب�ى إ�ن� أ �BBه� ف �BBع ل�ي�د�ف� ه� ف� �BBاز� ب�ي�ن� ي�د�ي �BBت د[ أ�ن� ي�ج� �BBاد� أ�ح ر�

أ� ف�ي�ط�ان ا ه�و� ش� �ن م� إ ات�ل�ه� ف� ل�ي�ق� ف�

“Jika salah seorang dari kalian mengerjakan shalat maka hendaknya ada sesuatu yang menutupinya dari manusia, kemudian apabila seseorang ingin berjalan didepannya maka hendaklah ia menolaknya, dan hendaklah ia melawannya karena ia adalah syetan.”(Muttafaq Alaih).

7). Membunuh ular, dan kalajengking yang menyerangnya ketika shalat, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ب� ر� ال�ع�ق� ي ة� و� ال�ة� ال�ح� د�ي�ن� ف�ى الص و� ت�ل�وا األ�س� اق�“Bunuhlah dua makhluk hitam dalam shalat, yaitu ular dan kalajengking.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).

8). Menggaruk badab dengan tangan, karena ini termasuk gerakan sederhana yang ditolerir.9). Memberi isyarat dengan telapak tangan terhadap orang yang memberi ucapan salam, karena

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam melakukannya.

Page 22: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Sujud SahwiBarangsiapa lupa dalam shalatnya, kemudian menambah jumlah raka’at shalatnya, ia wajib

sujud usai shalatnya kemudian salam. Begitu juga barangsiapa meninggalkan sunnah muakkadah dalam shalat, ia wajib sujud sebelum salam. Begitu juga, barangsiapa meninggalkan tasyahhud pertengahan dan tidak ingat padanya, atau ingat padanya setelah ia berdiri maka ia tidak usah melakukan tasyahhud, dan sebagai gantinya ia wajib sujud sebelum salam. Begitu juga orang yang salam padahal shalatnya belum tuntas, ia wajib kembali dalam posisi shalat kemudian menyempurnakan shalatnya, dan sujud setelah salam.

Dasar sujud sahwi ialah sabda, dan perbuatan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau pernah salam setelah shalat dua raka’at, kemudian diberi tahu tentang hal tersebut. Beliau pun kembali ke posisi shalat, menyempurnakan shalatnya, dan sujud setelah salam.

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah berdiri dari raka’at kedua tanpa tasyahhud, kemudian beliau sujud sebelum salam, dan bersabda,

ل ى �BBد�ر� ك�م� ص �BBل�م� ي ال�ت�ه� ف� �BBد�ك�م� ف�ى ص �BBأ�ح ك �BBذ�ا ش� إا �BBل�ي�ب�ن� ع�ل�ى م ك و� BBح� الش ر� �BBل�ي�ط ا ف� �BBب�ع ر�

� ا أ�م� أ �BBث�ال�ث إ�ن� �BBل?م� ف �BBل� أ�ن� ي�س �BBب د�ت�ي�ن� ق� ج� د� س� ج� ن� ث�م ي�س� ت�ي�ق� اس�ل ى إ�ن� ك�ان� ص� ال�ت�ه� و� ع�ن� ل�ه� ص� ف� ا ش� م�س� ل ى خ� ك�ان� ص�

ي�ط�ان� ا ل�لش يم� غ� ب�ع0 ك�ان�ت�ا ت�ر� ر�ا أل� ام� �ت�م� إ

“Jika salah seorang dari kalian ragu-ragu di shalatnya, ia tidak tahu sudah shalat tiga raka’at atau empat raka’at? Maka hendaklah ia membuang keraguan-raguannya dan hendaklah ia membangun berdasarkan apa yang ia yakini, kemudian sujudlah dua sujud sebelum salam. Jika ia telah shalat lima raka’at, ia menggenapkan shalatnya. Jika ia telah shalat empat raka’at, maka itu membuat marah syetan.”(Muttafaq Alaih).Adapun orang yang lupa di belakang imam dalam arti ia sebagai makmum, maka ia tidak wajib

melakukan sujud sahwi menurut sebagian besar ulama. Terkecuali jika imamnya lupa, maka ia sujud bersamanya karena ia harus mengikuti imam, dan karena keterkaitan shalatnya dengan shalat imam. Para sahabat pernah sujud bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam ketika beliau lupa dan sujud.

Tata Cara ShalatCara shalat adalah sebagai berikut:Jika waktu shalat telah tiba, seorang Muslim berdiri dalam keadaan suci, menutup aurat,

menghadap kiblat, dan melakukan iqamah. Jika iqamah telah selesai, ia angkat kedua tangannya hingga dekat dengan pundaknya dengan berniat mengerjakan shalat sembari berkata, “Allahu akbar.”Kemudian ia letakkan tangan kananya di atas tangan kirinya di atas dada, membaca iftitah sambil berkata, “Bismillahirrahmaanirrahim,” dengan pelan-pelan, dan membaca surat Al-Fatihah. Ketika sampai pada ayat, “Waladzdzallin” ia berkata, “Aamiin,” membaca surat Al-Qur’an atau

Page 23: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

beberapa ayat dari surat Al-Qur’an, mengangkat kedua tangan hingga dekat dengan dua bahu, ruku’ sambil berkata, ‘Allahu akbar, “meletakkan kedua telapak tangan di lutut sambil meratakan tulang punggungnya tanpa mengangkat kepala dan tidak menundukkannya. Ketika ruku’, ia membaca, “Subhana rabbiyal adzim,”tiga kali atau lebih, kemudian mengangkat kepala dari ruku’ dengan mengangkat kedua tangan ke dekat bahu sambil membaca, “Sami’allahu liman hamidah. “ketika ia telah tegak berdiri, ia membaca, “Rabbana lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiihi,” kemudian sujud sambil berkata, “Allahu akbar.” Ia sujud di atas ketujuh organ tubuhnya: Wajah, kedua telapak tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki dengan meletakkan keningnya dan hidungnya di tanah sambil berkata, “Subhaana rabbiyal a’la, “tiga kali atau lebih dan jika berdoa memohon kebaikan ketika sujud maka itu baik sekali, kemudian ia mengangkat kepala dari sujud sambil berkata,”Allahu akbar,”kemudian duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya sambil berkata, Rabbighfirli warhamni wahdini warzuqni(Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah aku rizki),” kemudian sujud seperti sebelumnya, kemudian berdiri untuk raka’at kedua. Ia berbuat seperti yang ia perbuat pada raka’at pertama, kemudian tasyahhud. Jika jumlah shalat adalah dua raka’at seperti salat shubuh, maka ia tasyahhud, bershalawat atas Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan salam, sambil berkata, “Assalamu alaikum warahmatullahi, “dengan menoleh ke kanan, dan salam sekali lagi dengan menoleh ke sebelah kiri.

Jika shalat tersebut bukan shalat yang jumlahnyaa dua raka’at, maka setelah membaca tasyahhud, ia berdiri dengan takbir dan mengangkat ke dua tangannya ke dekat bahunya, dan meneruskan shalatnya seperti pada raka’at pertama. Hanya saja setelah dua raka’at tersebut, ia membaca Al-Fatihah saja, kemudian duduk dengan meletakkan pantat di atas tanah, dan menegakkan kaki kanan dan jari-jari kaki bagian dalam ke tanah, kemudian tasyahhud, bershalawat ke atas Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dari siksa Jahannam, siksa neraka, siksa kubur, fitnah kehidupan, fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal, kemudian mengucapkan salam dengan suara nyaring sambil berkata,”Assalamu’alaikum warahmatullah,” dengan menoleh ke sebelah kanan, kemudian salam kedua dengan menoleh ke sebelah kiri, jika ia tidak shalat bersama orang lain.

Hukum Shalat Jama’ah, Imam Shalat, dan Masbuq (Orang Yang Tertinggal Shalat) Shalat Jama’ah1. Hukum Shalat Jama’ah

Shalat jama’ah adalah sunnah mu’akkadah kepada setiap orang beriman yang tidak mempunyai udzur untuk menghadirinya, karena dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ما من ثالثة نفر في قرية و ال بدو ال تقام فيهم الصالة إال استحوذ عليهم الشيطان فعليك

بالجماعة فإنما يأكل الذئب من الغنم القاصية

Page 24: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Jika ada tiga orang di salah satu desa, atau kampung namun tidak mengadakan shalat jama’ah maka syetan berkuasa atas mereka. Oleh karena itu, hendaklah kalian selalu berjama’ah, karena serigala itu memakan kambing yang jauh (terpisah dari kelompoknya).” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, dan Al-Hakim.).

2) Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ر� ب�ح�ط�ب0 �BBد� ه�م�م�ت� أ�ن� آم �BBد�ه� ل�ق �BBي ب�ي �BBس ذ�ي ن�ف� BBال و�ال� ج� ر� ر� �BBآم ا ث�م �BBن� ل�ه ذ ؤ� �Bي ال�ة� ف� BBر� ب�الص ي�ح�ط�ب� ث�م آم� ف�

م� ق� ع�ل�ي�ه� ر? أ�ح� �BBال0 ف �BBل�ى ر�ج� ال�ف� إ �BBأ�خ ي�ؤ�م الن اس� ث�م ف�

م� ب�ي�وت�ه�“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh aku bertekat menyuruh pengumpulan kayu bakar, kemudian aku suruh seseorang adzan untuk shalat, dan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang yang tidak ikut shalat kemudian aku bakar rumah mereka.”(Muttafaq Alah).

3) Seorang buta berkata kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ود�ن�ى إ�ل�ى �BBد[ ي�ق �BBائ ه� ل�ي�س� ل�ى ق� BBن� ه� إ BBول� الل �BBس ا ر� �BBي ه� -صBBلى اللBBه عليBBه BBول� الل �BBس أ�ل� ر� �BBد�. ف�س ج� �BBال�م�س

ه� �BBص� ل خ ر� �BBل?ى� ف�ى ب�ي�ت�ه� ف ي�ص� خ?ص� ل�ه� ف� وسلم- أ�ن� ي�ر�ال�ة� BBد�اء� ب�الص ?BBع� الن م� ال� » ه�ل� ت�س� ق� ل ى د�ع�اه� ف� ا و� ل�م ف�

ج�ب� «.أ� ال� » ف� . ق� ال� ن�ع�م� ق� «. ف�

“Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai penuntun yang menuntunku ke masjid.” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bertanya, “Apakah engkau mendengar suara adzan?” Orang buta tersebut menjawab, “Ya, dengar.” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Jawablah adzan.” (Diriwayatkan Muslim).

4) Sholat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding sholat sendiri

ب�ع0 �BBذ? ب�س �BBال�ة� ال�ف �BBل� م�ن� ص �BBة� أ�ف�ض �BBاع م� ال�ة� ال�ج� �BBص ة� ج� ر�ين� د�ر� و�ع�ش�

5) Abdullah bin Ms’ud Radhiyallahu Anhu berkata,”Sungguh kami melihat bahwa ada orang yang tidak ikut shalat jama’ah ialah orang munafik yang kemunafikannya diketahui dengan jelas. Orang munafik tersebut didatangkan di antara dua orang, dan disuruh berdiri di shaf shalat.”

2. Keutaman Shalat Jama’ahKeutamaan shalat jama’ah itu besar sekali, dan pahalanya juga besar. Rasulullah Sallallahu Alaihi

wa Sallam bersabda,

Page 25: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ب�ع0 �BBذ? ب�س �BBال�ة� ال�ف �BBل� م�ن� ص �BBة� أ�ف�ض �BBاع م� ال�ة� ال�ج� �BBص ة� ج� ر�ين� د�ر� و�ع�ش�

“Shalat jama’ah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (Muttafaq Alaih).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,

ال�ت�ه� ف�ي �BBد� ع�ل�ى صBBة0 ت�ز�ي �BBم�اع د�ك�م� ف�ي ج� �BBال�ة� أ�ح �BBص �ذ�ا ه� إ BBك� ب�أ�ن �BBذ�ل ة� ، و� ج� ر�ين� د�ر� ع�ا و�ع�ش� ب�ي�ت�ه� ب�ض� ه� و� وق� س� د� ال� ي�ر�يBBد� إ�ال ج� �BBت�ى ال�م�س� وء� ثم أ ن� ال�و�ض� أ�ح�س� أ� ف� ت�و�ضع� �BBف ة� إ�ال ر� ط�و� ال�ة� ل�م� ي�خ�ط� خ� ه� إ�ال الص ز� ال�ة� ال� ي�ن�ه� الصة� �BBال�ئ�ك ال�م� ة[ و� �BBط�يئ ا خ� �BBه� ب�ه �BBت� ع�ن و� ح�ط

ة� ، أ� �BBج ا د�ر� �BBب�ه ل?ي �BBذ�ي ي�ص ال ه� ال ا د�ام� ف�ي م�ص� د�ك�م� م� ل?ي ع�ل�ى أ�ح� ت�ص�

د�ث� ا ل�م� ي�ح� ه� م� م� ح� م ار� ل? ع�ل�ي�ه� الل ه� م ص� يه� الل ه� ف�“Shalat jama’ah itu lebih banyak dua puluh lima derajat daripada shalat seseorang di rumahnya dan dipasarnya. Jika salah seorang dari kalian berwudlu dengan baik, dan pergi ke masjid tanpa maksud lain kecuali shalat, maka ia tidak melangkah melainkan Allah mengangkat satu derajat, dan menghapus kesalahannya hingga ia memasuki masjid. Jika ia telah memasuki masjid, ia berada dalam keadaan shalat selagi shalat tersebut menahannya, dan para malaikat mendoakannya selama ia berada di tempat ia shalat sambil berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia, ‘itulah selama ia tidak batal.”(Muttafaq Alaih).

3. Jumlah Minimal Peserta Shalat Jama’ahJumlah minimal peserta shalat jama’ah adalah dua orang. Satu orang menjadi imamnya, dan

orang satunya menjadi makmum. Semakin banyak jumlah peserta shalat jama’ah, maka itu lebih dicintai Allah Ta’ala, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

د�ه� ال�ت�ه� و�ح� ك�ى م�ن� ص� ل� أ�ز� ج� ع� الر ل� م� ج� ال�ة� الر إ�ن ص� و�

ل� �BBج ع� الر �BBال�ت�ه� م �BBك�ى م�ن� ص ل�ي�ن� أ�ز� ج� ع� الBBر ال�ت�ه� م� و�ص�ا �ل�ى الل ه� ت�ع�ال�ى كانو�م� بl إ و� أ�ح� ه� ك�ث�ر� ف�

“Shalat seseorang bersama satu orang itu lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian. Shalatlah seseorang bersama dua orang itu lebih banyak pahalanya daripada shalatnya dengan satu orang. Jika semakin banyak, maka itu lebih dicintai Allah Ta’ala.” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Hibban.).

Page 26: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Pelaksanaan shalat jama’ah di masjid itu lebih utama dan semakin jauh rumah seseorang dari masjid , semakin besar pahalanya sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam ,

ا �BBل�ي�ه� د�ه�م� إ �BBب�ع� ال�ة� أ BBا ف�ى الص ر� �BBاس� أ�ج BBأ�ع�ظ�م� الن إ�نى م�م�ش�

“Sesungguhnya manusia yang paling besar pahalanya ialah orang yang paling jauh jalannya ke masjid.”

4. Kehadiran Kaum Wanita di Shalat Jama’ahKaum wanita diperbolehkan menghadiri shalat jama’ah di masjid-masjid jika aman dari fitnah,

dan mereka tidak diganggu, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

د� الل ه� اج� اء� الل ه� م�س� ن�ع�وا إ�م� ال� ت�م�“Janganlah kalian larang wanita-wanita hamba Allah dari masjid-masjid Allah.” (Diriwayatkan Ahmad, dan Abu Daud).Hanya saja, shalat seorang wanita di rumahnya itu lebih baik, berdasarkan dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ال�ت[ ن� و�ه�ن ت�ف� ج� ر� ل�ك�ن� ل�ي�خ� و�“Dan hendaklah mereka keluar dalam keadaan tidak berparfum.” (Diriwayatkan Ahmad, dan Abu Daud).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

اء� �BBا ال�ع�ش �BBع�ن د� م� ه� �BBال� ت�ش ا ف� ور� �BBاب�ت� ب�خ �BBص�ة0 أ� أ ر� ا ام� �يlم� أ

ة� ر� اآلخ�“Siapa pun wanita yang menggunakan minyak wangi, maka ia tidak usah hadir shalat Isya’ akhir bersama kita.” (Diriwayatkan Muslim)

5. Keluar dan Berjalan Menuju Shalat Jama’ahBagi orang Muslim yang keluar dari rumahnya untuk pergi ke masjid, ia disunnahkan

mendahulukan kaki kanannya sambil membaca doa berikut,

بسBBم اللBBه تBBوكلت على اللBBه ال حBBول وال قBBوة إال بالله

و�ز�ل أ�

و� أ�ل أ� �BBو� أ�ض

ل أ� �BBك� أ�ن� أ�ض �BBوذ� ب �BBن?ى أ�ع� م إ الل ه�ل� ع�ل� ه� و� ي�ج�

ل� أ� ه� و� أ�ج�و� أ�ظ�ل�م� أ�

و� أ�ظ�ل�م� أ�ل أ� يأ�ز�

أ�ل�ك� �BBسأ� ك� ، و� �BBائ�ل�ين� ع�ل�ي BBق? الس أ�ل�ك� ب�ح� س�

�ن?ي أ� م إ الل ه�ا ا ، و�ال� ب�ط�ر� ر� ج� أ�ش� ر� إ�ن?ي ل�م� أ�خ� ذ�ا ، ف� اي� ه� ق? م�م�ش� ب�ح�خ�ط�ك� ، �Bاء� س �Bت� ات?ق ج� ر� �Bع�ة� ، و�خ م� �Bي�اء� ، و�ال� س ، و�ال� ر�

Page 27: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ار� ، Bذ�ن�ي م�ن� النBأ�ل�ك� أ�ن� ت�ع�ي �Bسأ� ات�ك� ، ف� ض� اب�ت�غ�اء� م�ر� و�

�ن�ت� ر� الذlن�وب� إ�ال أ �ن ه� ال� ي�غ�ف� ر� ل�ي ذ�ن�وب�ي ، إ أ�ن� ت�غ�ف� و�ا ور� �BBان�ى ن �BBا و�ف�ى ل�س ل�ب�ى ن�ور� ع�ل� ل�ى ف�ى ق� م اج� الل ه�و�ق�ى �BBا و�م�ن� ف ور� �BBر�ى ن �BBا و�ف�ى ب�ص ور� �BBم�ع�ى ن و�ف�ى س�

ا و�ع�ن� ور� �BBBBين�ى ن ا و�ع�ن� ي�م� ور� �BBBBت�ى ن ا و�م�ن� ت�ح� ور� �BBBBن ا ور� �BBى ن ل�ف� ا و�م�ن� خ� ور� �BBن ا و�م�ن� ب�ي�ن� ي�د�ى ال�ى ن�ور� م� ش�

ا أ�ع�ظ�م� ل�ى ن�ور� ا و� ى ن�ور� س� ع�ل� ف�ى ن�ف� و�اج�“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tersesat dan disesatkan, atau dari tergelincir dan digelincirkan, atau dari zhalim dan dizhalimi, atau dari bodoh dan dibodohkan. Ya Allah , aku meminta kepada-Mu sesuai hak orang-orang yang meminta kepada-Mu dan dengan hak jalanku ini, sesungguhnya aku tidak keluar dalam keadaan kafir terhadap nikmat, sombong,riya’, dan sum’ah. Aku keluar karena takut kepada kemuekaan-Mu, dan mencari keridhaan-Mu. Aku meminta kepada-Mu agar Engkau mengampuni seluruh dosa-dosaku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Ya Allah, masukkan cahaya dihatiku, cahaya di lisanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dikananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di atasku, dan cahaya di bawahku. Ya Allah besarkan cahaya padaku.”(Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim).Ia berjalan dengan tenang, dan sopan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ك�ت�م� �د�ر� ا أ م� ك�ين�ة� ف� ع�ل�ي�ك�م� ب�الس ال�ة� ف� �ل�ى الص �ت�ي�ت�م� إ �ذ�ا أ إ�ت�مlوا أ ات�ك�م� ف� ا ف� لlوا ، و�م� ف�ص�

“Jika kalian datang untuk shalat, hendaklah kalian datang dengan tenang. (Berapa raka’at) yang kalian dapatkan maka shalatlah, dan apa yang tidak kalian dapatkan maka sempurnakan.” (Diriwayatkan Muslim).Jika telah tiba di masjid, ia dahulukan kaki kanan sambil berkata,

بسم الله ل�ط�ان�ه� �BBر�يم� و�س �BBه� ال�ك �BBه ب�و�ج� ه� ال�ع�ظ�يم� و� BBوذ� ب�الل �BBأ�ع

يم� ج� ي�ط�ان� الر د�يم� م�ن� الش ال�ق�ل? ع�ل�ى م ص� د0 و�ع�ل�ى آل� نبيناالل ه� م ه وسلم م�ح�

ت�ك� م� ح� �ب�و�اب� ر� ت�ح� ل�ي أ اف� ر� ل�ي ذ�ن�وب�ي , و� م اغ�ف� الل ه�

Page 28: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Dengan menyebut Allah, aku berlindung kepada Allah Yang Maha agung, dengan wajah-Nya yang mulia, dan dengan kekuasaan-Nya yang sejak dulu kala dari syetan yang terkutuk. Ya Allah, curahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan bukakan untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”(Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah).Ia tidak duduk hingga mengerjakan shalat tahiyatul masjid, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa

Sallam bersabda,

ل?ي� �BBى ي�ص ت ل�س� ح� ال� ي�ج� د� ف� ج� �BBد�ك�م� ال�م�س �BBل� أ�ح �BBذ�ا د�خ� إ

ك�ع�ت�ي�ن� ر�“Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, maka ia jangan duduk hingga shalat dua raka’at.”( Diriwayatkan Muslim).Kecuali pada saat matahari terbit, dan terbenam, maka ia langsung duduk dan tidak usah shalat

tahiyatul masjid, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam melarang shalat pada kedua waktu tersebut.

Jika ia ingin keluar dari masjid, ia dahulukan kaki kirinya, dan berdoa seperti ketika masuk masjid. Hanya saja berdoa dengan doa berikut,

ل�ك� أ�ل�ك� م�ن� ف�ض� س��ن?ى أ� م إ الل ه�

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu dari karunia-Mu.”

Imam Shalat1. Syarat-syarat Imam Shalat

Imam disyaratkan laki-laki, adil, dan faqih. Jadi tidak sah wanita menjadi imam bagi laki-laki. Orang fasik yang kefasikannya sangat jelas juga tidak sah menjadi imam kecuali jika ia penguasa yang sangat ditakuti. Begitu juga tidak sah orang buta huruf yang bodoh menjadi imam kecuali bagi orang-orang seperti dirinya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda

ا إ�ال أ�ن� �BBBن ؤ�م� ر[ م� اج� �BBBال� ، و�ال� ف ج� أ�ة[ ر� ر� �BBBام ؤ�م ن �BBBو�ال� ت و�ط�ه ه� و�س� ي�ف� اف� س� ل�ط�ان0 ي�خ� ه� ب�س� ر� ه� ي�ق�

“Janganlah sekali-kali wanita dan orang fajir ( pelaku dosa besar ) menjadi imam bagi orang beriman, kecuali jika ia memaksa dengan kekuasaan, atau cambuknya dan pedangnya yang ditakuti.”Wanita bisa saja menjadi imam, namun bagi wanita-wanita, atau anak-anak, sebagaimana orang

fasik boleh menjadi imam karena kondisi darurat.2. Orang Yang Berhak Menjadi Imam

Orang yang paling berhak menjadi imam ialah orang yang paling ahli tentang Al-Qur’an, kemudian paling tahu tentang agama Allah, kemudian orang yang paling besar ketakwaannya, kemudian orang yang paling tua usianya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Page 29: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

اء�ة� ر� �BBم� ق د�م�ه� �BBأ�ق ه� و� BBاب� الل �BBؤ�ه�م� ل�ك�ت ر� و�م� أ�ق� ي�ؤ�مl ال�ق�ة� ر� م� ه�ج� د�م�ه� م� أ�ق� ل�ي�ؤ�م ه� اء� ف� و� م� س� اء�ت�ه� ر� إ�ن� ك�ان�ت� ق� ف�نnا ه�م� س� �ك�ب�ر� م� أ ل�ي�ؤ�م ه� اء� ف� و� ة� س� ر� ج� إ�ن� ك�ان�وا ف�ى ال�ه� ف�

“Orang yang berhak mengimami manusia ialah orang yang paling tahu (qari’) tentang Kitabullah. Jika bacaan mereka sama, maka siapa yang tahu tentang sunnah. Jika pengetahuan mereka terhadap sunnah sama saja, maka siapa diantara mereka yang paling dulu hijrah. Jika hijrah mereka sama, maka siapa di antara mereka yang paling tua usianya.” (Diriwayatkan Muslim)Selama tidak ada penguasa di antara jama’ah, dan tidak ada tuan rumah, maka orang yang

memiliki kriteria diatas berhak menjadi imam daripada orang lain, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

� ال ل�ط�ان�ه� و� �BBه� و�ال� ف�ى س �BBل ل� ف�ى أ�ه� �BBج ؤ�م ن الر �BBو�ال� ت ت�ه� ف�ى ب�ي�ت�ه� إ�ال ب�إ�ذ�ن�ه ل�س� ع�ل�ى ت�ك�ر�م� ت�ج�

“Janganlah sekali-kali seseorang mengimami orang lain dirumahnya dan mengimami penguasa kecuali dengan izinya.”Hadits tersebut dengan susunan hadits sebelumnya diriwayatkan Sa’at bin Mansur

Rahimahullah.

3. Hukum Anak Kecil menjadi imamAnak kecil sah menjadi imam pada shalat-shalat sunnah, dan bukan pada shalat-shalat wajib,

karena orang yang shalat baginya wajib tidak boleh shalat di belakang orang yang shalat baginya sunnah, sebab shalatnya anak kecil adalah sunnah. Jadi ia tidak sah menjadi imam pada shalat-shalat wajib, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda

ال تختلفوا على إمامكم“Janganlah kalian berbeda dengan imam kalian.”Diantara bentuk perbedaan ialah orang yang wajib shalat mengerjakan shalat dibelakang orang

yang shalat baginya adalah sunnah. Imam Syafi’I Rahimahullah tidak sependapat dengan pendapat jumhur ulama. Ia berpendapat bahwa anak kecil boleh menjadi imam pada shalat-shalat wajib, berdasarkan hadits riwayat Amr bin Salamah di mana di dalamnya Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada kaumnya,”Orang yang mengimami kalian ialah orang yang paling qari’ diantara kalian.”Amr bin Salamah berkata,”Aku orang yang paling qari’,padahal aku baru berusia tujuh tahun.”

Jumhur ulama berkata bahwa hadits yang dijadikan dalil Imam Syafi’I adalah dhaif(lemah). Menurut jumhur ulama, taruhlah misalnya hadits tersebut shahih, maka bisa saja nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak melihat kalau Amr bin Salamah menjadi imam bagi kaumnya, karena mereka tinggal di padang pasir yang jauh dari Madinah.

4.Hukum Imam Wanita

Page 30: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Wanita sah menjadi imam bagi jama’ah wanita, dan imam wanita berdiri di tengah-tengah mereka

ا �BBه ور� ول� الل ه� صلى اللBBه عليBBه وسBBلم ي�ز� س� و�ك�ان� ر�ا أ�ن� �BBه م�ر�

أ� ا و� �BBذ?ن� ل�ه ؤ� �BBا ي �BBذ?ن ؤ� ا م� �BBع�ل� ل�ه ا و�ج� ف�ى ب�ي�ت�ه�ا ت�ؤ�م أ�ه�ل� د�ار�ه�

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengunjungi Ummu Waraqah dan mengizinkannya menyuruh orang adzan di rumahnya agar ia bisa shalat dengan keluarganya.”(Diriwayatkan Abu Daud. Hadits ini shahih).

5. Hukum Imam Orang ButaOrang buta sah menjadi imam, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah

menunjukkan Ibnu Ummi Maktum yang buta hingga dua kali menjadi pemimpin sementara di Madinah, kemudian Ibnu Ummi Maktum mengimami kaum muslimin. (Diriwayatkan Abu Daud. Hadits ini shahih).

6.Hukum Imam Orang Yang TayammumOrang yang tayammum sah menjadi imam bagi orang yang wudlu, karena Amr bin Al-Ash pernah

shalat dengan anak buahnya dalam keadaan tayammum, sedang anak buahnya dalam keadaan wudlu. Hal tersebut dilaporkan kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan beliau tidak memungkirinya. (Diriwayatkan Ibnu Daud, hadits ini shahih).

7. Hukum Imam MusafirMusafir sah menjadi imam. Hanya saja jika orang mukim (penduduk setempat) shalat di belakang

musafir, ia harus menyempurnakan shalatnya setelah imam musafir tersebut, sebab Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama orang-orang Makkah sebagai seorang musafir, dan bersabda kepada mereka,

يا أهل مكة أتموا صالتكم فإنا قوم سفر”Hai orang-orang Makkah, sempurnakan shalat kalian, karena kita orang-orang musafir.” (Diriwayatkan Malik).

Jika seorang musafir shalat di belakang orang mukmin, ia sempurnakan shalat bersamanya, karena Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma pernah ditanya tentang menyempurnakan shalat di belakang orang mukim, maka ia menjawab,

م� صلى الله عليه وسلم اس� ب�ي ال�ق�� ن ة� أ س�

“Itu sunnah Abu Al-Qasim (Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam).” (Diriwayatkan Ahmad).

8. Letak Makmum Bersama ImamJika seseorang mengimami satu makmum, maka satu makmum tersebut berdiri di sebelah kanan

imam. Begitu juga jika wanita mengimami satu orang wanita, maka makmum satu wanita tersebut

Page 31: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

berdiri di sebelah kanan imam wanita. Jika seseorang mengimami satu orang atau lebih, maka mereka berdiri di belakangnya. Jika makmum terdiri dari jama’ah laki-laki dan jama’ah wanita, maka jama’ah laki-laki berdiri di belakang imam, dan jama’ah wanita berdiri di belakang jama’ah laki-laki. Jika seseorang mengimami satu orang laki-laki, dan satu orang wanita, maka makmum laki-laki kendati masih kecil berdiri di samping imam, dan wanitanya berdiri di belakang keduanya, karena dalil-dalil berikut:

1. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ر� �BBي ا و�خ� �BBه ر� ا آخ� ه� lر �BBا و�ش �BBل�ه وال� أ� �BBج وف� الر? ف� ي�ر� ص� خ�

ا ل�ه� وا أ� ه� lر ا و�ش� ه� ر� اء� آخ� وف� الن?س� ف� ص�

“Shaf orang laki-laki yang paling baik ialah shaf terdepan, dan shaf mereka yang paling buruk ialah shaf terbelakang. Shaf wanita yang paling baik ialah shaf terbelakang, dan shaf wanita yang paling buruk ialah shaf terdepan.”(Diriwayatkan Muslim).

2. karena riwayat

قمت عن يسار رسول الله صلى الله عليه وسلم، فأخBBذ بيBBدي، فBBأدارني حBBتى أقBBامني عن يمينBBه، وجاء جبار بن صخر فقBBام عن يسBBار رسBBول اللBBه صBBلى اللBBه عليBBه وسBBلم، فأخBBذنا بيديBBه جميعBBا،

فدفعنا حتى أقامنا من خلفه

Aku shalat di sebelah kiri Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam , kemudian beliau memutarnya ke sebelah kanan beliau, kemudian Jabbar bin Sakhr datang dan berdiri di sebelah kiri beliau, kemudian beliau memegang kedua-duanya dengan tangannya dan mendirikan keduanya dibelakang beliau. (Diriwayatkan Muslim).

3. Karena Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,

ل ى ب�ه� ول� الل ه� صلى الله عليه وسلم ص� س� أ�ن ر�ام� أ�ق� ين�ه� و� ن�ى ع�ن� ي�م� ام� أ�ق� ال� ف� ال�ت�ه�. ق� و� خ�

ه� أ� م?ب�أ� و�

ن�ا. ل�ف� أ�ة� خ� ر� ال�م�

“Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama denganku, dan ibuku. Beliau mendirikanku di sebelah kanannya, dan mendirikan ibu di belakang kita. (Diriwayatkan Muslim).

3. Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,

اء� ر� ال�ي�ت�يم� و� �ن�ا و� ت� أ ف� ف� ه� صBBلى اللBBه و�ص� BBول� الل �BBس ر�ائ�ن�ا ر� وز� م�ن� و� ال�ع�ج� عليه وسلم و�

Page 32: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Aku dan anak yatim berdiri di belakang Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, sedang wanita dibelakang kami.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

9. Sutrah (Pembatas) Imam adalah Sutrah (Pembatas) bagi MakmumJika imam shalat di depan Sutrah (pembatas), maka makmum tidak membutuhkan sutrah

(pembatas) lagi,

ب�ة�تك�ان� ر� ك�ز� ال�ح� صلى الله عليه وسلم للنبي ت�ر� فيصلي إليها وال يأمر أحدا من خلفه بوضع سترة

أخرى

Tombak ditancapkan untuk Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian beliau shalat menghadap tombak tersebut dan tidak memerintahkan sahabat meletakkan sutrah (pembatas) lagi. (Muttafaq Alaih).

10. Kewajiban Mengikuti ImamMakmum wajib mengikuti imamnya, haram mendahuluinya, dan makruh bergerak bersamanya.

Jika makmum mendahului imam dalam takbiratul ihram, ia harus mengulang takbiratul ihramnya, dan jika tidak mengulanginya maka shalatnya batal. Jika ia mendahului imam dalam ruku’, atau mengangkat kepala dari ruku’, atau sujud, atau mengangkat kepala dari sujud, maka ia harus kembali pada posisi imam agar ia bisa ruku’ dan sujud setelahnya. Itu semua karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

لlوا �BBا ف�ص ائ�م� ل ى ق� إ�ذ�ا ص� ت�م ب�ه� ف� ام� ل�ي�ؤ� ع�ل� اإل�م� ا ج� �ن م� إ�ذ�ا إ ع�وا ، و� ف� ار� �Bع� ف ف� �ذ�ا ر� إ ك�ع�وا ، و� ار� ك�ع� ف� إ�ذ�ا ر� ا ف� ي�ام� ق�ك� �BBل ا و� �BBن ب وا ر� �BBول ق� د�ه� ف� �BBم ه� ل�م�ن� ح� BBع� الل م� �BBال� س �BBق ل ى �BBذ�ا ص� إ ا ، و� ي�ام� لlوا ق� ا ف�ص� ائ�م� ل ى ق� �ذ�ا ص� إ د� ، و� م� ال�ح�

ع�ون� م� ا أ�ج� ل�وس� لlوا ج� ا ف�ص� ال�س� ج�“Sesungguhnya imam itu ditunjuk untuk diikuti maka jangan berbeda dengannya. Jika ia telah bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Jika ia ruku’ maka ruku’lah kalian. Jika ia berkata, ‘Sami’allahu liman hamidah,’katakan,’Allahumma rabbana lakal hamdu.’Jika ia telah sujud, maka sujudlah. Dan jika ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian semua dengan duduk.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ع� ف� �ذ�ا ر� د�ك�م� - إ ى أ�ح� و� ال� ي�خ�ش�د�ك�م� ، أ� ى أ�ح� ا ي�خ�ش� م�

أ�ار0 ، م� س� ح�

أ� ه� ر� س�أ� ع�ل� الل ه� ر� ام� أ�ن� ي�ج� ب�ل� اإل�م� ه� ق� س�

أ� ر�ار0 م� ة� ح� ور� ت�ه� ص� ور� ع�ل� الل ه� ص� و� ي�ج�

أ�

Page 33: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Tidakkah salah seorang dari kalian takut jika ia mengangkat kepalanya sebelum imam maka Allah merubah kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah merubah bentuknya seperti bentuk keledai.” (Muttafaq Alaih).

11. Pengangkatan Imam terhadap Makmum karena UdzurJika disela-sela shalatnya, imam ingat bahwa ia hadats, atau hadats terjadi padanya, atau

hidungnya mengeluarkan darah, atau ia terganggu oleh sesuatu hingga tidak bisa meneruskan shalatnya, maka ia diperbolehkan mengangkat salah satu dari makmum dibelakangnya untuk meneruskan shalat bersama makmum, kemudian ia pergi, karena Umar bin Khaththab “Radhiyallahu Anhu mengangkat Abdurrahman bin Auf menjadi imam menggantikan dirinya ketika ia ditikam sedang ia menjadi imam shalat.

Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu juga mengangkat orang lain menjadi imam menggantikan dirinya karena hidungnya mengeluarkan darah.

12. Kewajiban Imam Meringankan ShalatImam disunnahkan memperpendek shalat kecuali pada raka’at pertama jika ia berharap agar

makmum tidak tertinggal, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah memanjangkannya. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

م� ن�ه� إ�ن م� ف� ف� ف? ل�ي�خ� د�ك�م� ل�لن اس� ف� ل ى أ�ح� �ذ�ا ص� إد�ك�م� ل ى أ�ح� �ذ�ا ص� إ ال�ك�ب�ير� ، و� يم� و� ق� ع�يف� و�الس الض

اء�. ا ش� ل�ي�ط�و?ل� م� ه� ف� س� ل�ن�ف�

“Jika salah seorang dari kalian shalat dengan manusia hendaklah ia meringankan (memperpendek) shalatnya, karena pada mereka terdapat orang lemah, orang sakit, dan orang tua. Jika ia shalat untuk dirinya sendiri, silahkan ia memanjangkannya semaunya.”(Muttafaq Alaih).

13. Hukum Keimaman Orang Yang tidak Disukai Para MakmumSeseorang dimakruhkan mengimami manusia sedang mereka tidak menyukainya, jika

ketidaksukaan mereka itu berdasarkan alas an agama, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ل[ ج� ا : ر� ب�ر� م� ش� ه� ؤ�وس� و�ق� ر� م� ف� ال�ت�ه� ع� ص� ت�ف� ث�ال�ث�ة[ ال� ت�ر�ا ه� و�ج� �ة[ ب�ات�ت� و�ز� أ ر� ام� ا و�ه�م� ل�ه� ك�ار�ه�ون� ، و� و�م� أ�م ق�

. ار�م�ان� ت�ص� و�ان� م� أ�خ� اخ�ط[ ، و� ا س� ع�ل�ي�ه�

Page 34: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Tiga orang yang shalatnya tidak diangkat dari atas kepala mereka sejengkal pun; orang yang mengimami manusia sedang mereka tidak menyukainya, wanita yang dimurkai suaminya semalam suntuk, dan dua saudara yang saling bermusuhan.”(Diriwayatkan Ibnu Majah).

14. Siapa Yang Berdiri di Belakang Imam dan Pindah Tempat-ya Imam setelah SalamOrang yang berilmu dan berkedudukan mulia disunnahkan berdiri di belakang imam, karena

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

النlه�ى ال�م� و� ن�ك�م� أ�ول�و األ�ح� ل�ي�ل�ن�ى م�“Hendaklah yang berdiri di belakangku ialah orang-orang yang berakal di antara kalian.” (Diriwayatkan Muslim).Selain itu, imam setelah salam disunnahkan berpindah dari tempat shalatnya dari sebelah kanan

dengan menghadapkan wajahnya kepada para makmum, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berbuat seperti itu. Abu Daud, dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Qabishah bin Hulab yang berkata,”

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يؤمنا فينصرف على جانبيه جميعا على يمينه وعلى

شماله Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengimami kita, kemudian beliau menghadap dari orang-orang yang ada disebelahnya, sebelah kanan dan kiri ”

15. Meluruskan ShafImam dan makmum disunnahkan meluruskan shaf-shaf shalat hingga terlihat lurus, karena dalil-

dalil berikut:Jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam keluar untuk mengimami kaum Muslim, beliau

menghadap kea rah mereka dan bersabda,

تراصوا واعتدلوا“Rapatkan kalian, dan luruslah.”Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ام� �BBف? م�ن� ت�م BBي�ة� الص و� �BBت�س إ�ن �BBك�م� ف وف� ف� �BBوا صlو �BBس ال�ة� الص

“Luruskan shaf kalian, karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (Muttafaq Alaih).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ك�م� وه� ن الل ه� ب�ي�ن� و�ج� ال�ف� و� ل�ي�خ�ك�م� ، أ� وف� ف� وlن ص� ل�ت�س�

“Hendaklah kalian meluruskan shaf kalian, atau (kalau tidak) Allah akan membuat berbeda wajah kalian.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

Page 35: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

مامن خطوة أعظم أجرا� من خطBBوة مشBBاها رجBBلإلى فرجة في الصف فسدها

“Tidak ada langkah yang paling besar pahalanya dari langkah yang dilangkahkan seseorang ke celah di shaf kemudian ia menutupinya.” (Diriwayatkan Al-Bazzar.).

Masbuq (Orang Yang Tertinggal Shalat)1. Masuk Bersama Imam dalam Kondisi Apa pun

Jika orang Muslim memasuki masjid dan melihat shalat telah dimulai, ia harus segera meniru gerakan imam apa pun bentuknya yang ia lihat: Ruku’ sujud, duduk, dan berdiri, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إذا أتى أحدكم الصالة واإلمام على حBBال فليصBBنعكما يصنع اإلمام

“Jika salah seorang dari kalian mendatangi shalat, dan imam sedang berada pada salah satu kondisi, hendaklah ia berbuat seperti diperbuat imam.”Hadits di atas diriwayatkan At-Tirmidzi, dan pada sanadnya terdapat kelemahan. Hanya saja,

jumruh mengamalkannya karena hadits tersebut diperkuat hadits-hadits lainnya.

2. Ruku’ Dihitung Satu Raka’atJika seseorang mendapati imam ruku’ kemudian ia ruku’ bersamanya sebelum imam mengangkat

kepalanya dari ruku’, maka ia dihitung mendapatkan satu raka’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

� ال د�وا و� ج� �BBاس ود[ ف� ج� �BBن� س ن�ح� ال�ة� و� BBل�ى الص� ئ�ت�م� إ �ذ�ا ج� إال�ة� ك� الص �د�ر� د� أ ق� ك�ع�ة� ف� ك� الر �د�ر� ي�ئ�ا و�م�ن� أ ا ش� ت�ع�دlوه�

“Jika kalian mendatangi shalat, dan kami sedang sujud maka sujudlah, namun kalian jangan menghitung sujud tersebut (sebagai satu raka’at). Dan barangsiapa mendapati ruku’, maka ia mendapatkan satu raka’at.” (Diriwayatkan Abu Daud).

3. Mengganti Raka’at Yang Tidak Didapatkan setelah Imam SalamJika imam telah salam, maka makmum yang ketinggalan berdiri mengganti raka’at yang ia belum

kerjakan. Jika ia mau, maka ia jadikan raka’at yang belum ia kerjakan itu sebagai akhir shalat, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

�ت�مlوا أ ات�ك�م� ف� ا ف� لlوا و�م� ك�ت�م� ف�ص� �د�ر� ا أ م� ف�“Apa yang kalian dapatkan maka shalatlah, dan apa yang tidak kalian dapatkan maka sempurnakanlah.” (Diriwayatkan Muslim).Misalnya seseorang mendapatkan satu raka’at shalat Maghrib bersama imam, maka ia berdiri

mengerjakan dua raka’at sisanya: Pada raka’at pertama ia membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qur’an,

Page 36: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

sedang pada raka’at kedua cukup membaca Al-Fatihah kemudian tasyahhud. Jika ia mau, ia boleh menjadikan raka’at yang tidak ia dapatkan bersama imam itu sebagai awal shalatnya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

وما فاتكم فاقضوا“Dan apa yang hilang dari kalian, maka gantilah.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).Misalnya, seorang Muslim tertinggal shalat Maghrib satu raka’at, maka setelah imam

mengucapkan salam, ia berdiri dengan membaca Al-Fatihah dan surat dengan suara nyaring, kemudian bertasyahhud, dan salam.

Sebagian ulama berpendapat bahwa menjadikan raka’at yang didapatkan makmum dari imam sebagai raka’at pertamanya itu lebih kuat.

4. Bacaan Makmum di Belakang ImamBacaan tidak diwajibkan kepad makmum pad shalat-shlat jariyyah, dan makmum disunnahkan

diam, karena bacan imam sudah cukup baginya, karena dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

اء�ة[ ر� ام� ل�ه� ق� اء�ة� اإل�م� ر� ق� م�ن� ك�ان� ل�ه� إ�م�ام[ ف�“Barangsiapa mempunyai imam, maka bacaan imam adalah bacaan baginya.” (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

آن� ر� ع� ال�ق� �ن�از� ا ل�ى أ اء�ة�؟م� ر� �BBاس� ع�ن� ال�ق ان�ت�ه�ى الن ف�ول� الل ه� صلى الله عليBBه وسBBلم س� ع� ر� ر� م� �BBه ا ج� �BBف�يم

اء�ة ر� يه� الن ب�ىl صلى الله عليه وسلم ب�ال�ق� ف�“Kenapa aku harus melawan Al-Qur’an?” Orang-orang pun berhenti membaca apa yang dibaca Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dengan suara nyaring.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

�ذ�ا إ وا و� ر� ?BBك�ب ر� ف� BBإ�ذ�ا ك�ب �BBه� ف �BBب ت�م ؤ� �BBام� ل�ي ع�ل� اإل�م� ا ج� �ن م� إت�وا أ�ن�ص� � ف� أ ر� ق�

“Sesungguhnya imam diangkat untuk diikuti. Jika ia telah bertakbir, maka bertakbirlah. Jika ia membaca, maka diamlah.” (Diriwayatkan Muslim).

Adzan dan Iqamah Adzan

Adzan ialah pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan kalimat tertentu.

1. Hukum Adzan

Page 37: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Adzan hukumnya wajib kifayah bagi penduduk kota dan penduduk desa, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ك�م� ؤ�م �BBل�ي د�ك�م� و� �BBذ?ن� ل�ك�م� أ�ح ل�ي�ؤ� ال�ة� ف� ت� الص ر� إ�ذ�ا ح�ض� ف�ك�م �ك�ب�ر� أ

“Jika waktu shalat telah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan untuk kalian, dan hendaklah orang yang paling tua di antara kalian mngimami kalian.” (Muttafaq Alaih).Adzan di sunnahkan bagi musafir. Dan penghuni padng pasir, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi

wa Sallam bersabda,

ال�ة� BBن�ت� ب�الص أ�ذ �BBك� ف �BBو� ب�اد�ي�تك� ، أ� �BBإ�ذ�ا ك�ن�ت� ف�ي غ�ن�م ف�

و�ت� �BBد�ى ص �BBع� م م� �BBه� ال� ي�س �ن إ ت�ك� ب�الن?د�اء� ، ف� و� ع� ص� ف� ار� ف�

و�م� �BBد� ل�ه� ي ه� ء[ إ�ال ش� ي� ن� ، و�ال� إ�ن�س[ ، و�ال� ش� ؤ�ذ?ن� ج� ال�م�ة� ي�ام� ال�ق�

“Jika engkau bersama kambing-kambingmu, atau di padang pasirmu, maka adzanlah untuk shalat dan tinggikan suaramu ketika adzan, karena tidaklah jin, manusia, dan apa saja yang mendengar suara muadzin, melainkan menjadi saksi baginya pada hari kiamat.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

2. Teks AdzanTeks adzan seperti diajarkan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam kepada Abu Mahdzurah adalah

sebagai berikut:

� د� أ�ن� ال ه� �BBر� أ�ش �BBك�ب� �ك�ب�ر� الل ه� أ �ك�ب�ر� الل ه� أ �ك�ب�ر� الل ه� أ الل ه� أد�ا م د� أ�ن م�ح� ه� �ل�ه� إ�ال الل ه� أ�ش� د� أ�ن� ال� إ ه� �ل�ه� إ�ال الل ه� أ�ش� إه� ح�ى ع�ل�ى BBول� الل س� د�ا ر� م د� أ�ن م�ح� ه� ول� الل ه� أ�ش� س� ر�ى ع�ل�ى ال�ح� ح� ى ع�ل�ى ال�ف� ال�ة� ح� ال�ة� ح�ى ع�ل�ى الص الص

�ل�ه� إ�ال الل ه� �ك�ب�ر� ال� إ �ك�ب�ر� الل ه� أ ال�ح� الل ه� أ ال�ف�Pada adzan Shubuh terdapat tambahan,

م� ي�ر[ م�ن� الن و� ال�ة� خ� ي�ر[ م�ن� الن و�م� ،الص ال�ة� خ� الص (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan Abu Dawud ).

3. syarat-syarat MuadzinMuadzin disunnahkan orang yang jujur, suaranya keras, mengetahui waktu-waktu shalat,

mengumandangkan adzan di tempat tinggi seperti menara, memasukkan kedua tangannya ke dua

Page 38: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

telinganya, menoleh ke kanan dank e kiri ketika mengatakan, “Hayya alash shalah, hayya alal falah” dan tidak mengambil upah dari adzannya kecuali dari kas Negara, atau dana wakaf.

Iqamah1. Hukum Iqamah

Iqamah hukumnya sunnah untuk setiap shalat dari lima wajib, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

م� يه� ام� ف� �BBد�و0 ال� ت�ق �BBة0 و�ال� ب �BBي ر� ة0 ف�ى ق� �BBا م�ن� ث�ال�ث �BBم ك� �BBع�ل�ي ي�ط�ان� ف� BBم� الش ذ� ع�ل�ي�ه� و� ت�ح� �BBد� اس �BBق ال�ة� إ�ال BBالص

ي�ة� اص� ا ي�أ�ك�ل� الذ?ئ�ب� ال�ق� �ن م� إ اع�ة� ف� م� ب�ال�ج�“Jika ada tiga orang disalah satu desa, atau kampung namun mereka tidak mengadakan shalat

jama’ah maka syetan berkuasa atas mereka. Oleh karena itu, hendaklah kalian selalu berjama’ah, karena serigala itu memakan kambing yang jauh.” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, dan Al-Hakim).dan karena Anas bin malik Radhiyallahu Anhu berkata,”Bila diperintahkan menggenapkan adzan, dan mengganjilkan iqamah.”(Diriwayatkan Muslim).

2. Teks IqamahTeks iqamah seperti terlihat dalam hadits Abdullah bin Zaid yang mendengar adzan dalam

mimpinya adalah sebagai berikut:

د� ه� �Bه� أ�ش Bالل ه� إ�ال �BBل� د� أ�ن� ال� إ ه� �Bك�ب�ر� أ�ش� �ك�ب�ر� الل ه� أ الل ه� أى ع�ل�ى ال�ة� ح� BBع�ل�ى الص ه� ح�ى Bول� الل �Bس د�ا ر� م أ�ن م�ح�

�ك�ب�ر� ال�ة� الل ه� أ ام�ت� الص د� ق� ال�ة� ق� ام�ت� الص د� ق� ال�ح� ق� ال�ف�

�ل�ه� إ�ال الل ه� �ك�ب�ر� ال� إ الل ه� أCatatan:

Imam lebih berhak terhadap iqamah. Oleh karena itu, muadzin tidak boleh melakukan iqamah kecuali setelah imam telah hadir, dan dengan izinnya, karena khadits,

ة� ام� ل�ك� ب�اإل�ق� م�ام� أ� ل�ك� ب�األ�ذ�ان� و�اإل�م� م�

ؤ�ذ?ن� أ� ال�م�“Muadzin lebih berhak terhadap adzan dan imam lebih berhak terhadap iqamah.” (Diriwayatkan At-

Tirmidzi).Dalam sanad hadits di atas terdapat orang yang tidak diketahui. Hanya saja, hadits tersebut bisa diamalkan

menurut sebagian besar fuqaha’. Sebabnya, barangkali karena hadits tersebut diperkuat dengan hadits lain yang mereka riwayatkan dari Ali bin Abu Thalib atau Umar bin Khaththab. Adapun adzan, maka muazdin lebih berhak terhadapnya daripada orang lain. Jadi jika waktu shalat telah tiba, ia beradzan tanpa menunggu orang lain, dan tidak usah meminta izin imam atau orang lain.

3. Hal-hal Yang disunnahkan

Page 39: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

1. Tarassul, yaitu pelan-pelan dalam arti membuat jarak antara satu kalimat adzan dengan kalimat berikutnya ketika adzan, dan al-hadru, yaitu cepat dalam arti tidak membuat jarak antara kalimat-kalimat iqanah ketika iqamah, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Bilal RA,

د�ر� اح� م�ت� ف� �ذ�ا أ�ق� إ ل� ، و� س ت�ر� �ذ ن�ت� ف� �ذ�ا أ إ“Jika engkau adzan maka pelan-pelanlah, dan engkau iqamah maka cepatlah.” (Diriwayatkan Abu Asy-Syaikh dari Abu Hurairah).

2. Mengikuti muadzin dan muqim (orang yang melakukan iqamah) dengan suara pelan-pelan, maksudnya orang yang mendengar adzan dan iqamah berkata seperti dikatakan muadzin dan muqim, kecuali kalimah hayya alash shalah, dan hayya alal falah, maka orang yang mendengarnya tidak berkata seperti itu, namun berkata , “laa haula wa laa quwwata illa billah.” Dan juga kecuali pada kalimat,”Qad qaamatish shalah,” maka orang yang mendengarnya berkata,”Aqaamahallahu wa adaamahaa.” Karena Abu Daud meriwayatkan bahwa Bilal Radhiyallahu Anhu melakukan iqamah, dan ketika sampai pada kalimah qad qaamatish shalah, maka Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Aqaamahallahu wa adaamaha.”Juga karena Imam Muslim meriwayatkan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

لlوا ول� ث�م ص� ا ي�ق� ث�ل� م� ول�وا م� ق� ذ?ن� ف� ؤ� ع�ت�م� ال�م� م� �ذ�ا س� إا ل ى الل ه� ع�ل�ي�ه� ب�ه� ال�ة� ص� ل ى ع�ل�ى ص� �ن ه� م�ن� ص� إ ع�ل�ى ف�ة[ ف�ى �BBن�ز�ل ا م� �BBه �ن إ يل�ة� ف� ل�وا الل ه� ل�ى� ال�و�س� ا ث�م س� ر� ع�ش�و أ�ن� �BBج ر�

أ� ه� و� BBاد� الل �BBب د0 م�ن� ع� �BBل�ع�ب ة� ال� ت�ن�ب�غ�ى إ�ال BBن ال�ج�

ه� �BBت� ل ل يل�ة� ح� �BBأ�ل� ل�ى� ال�و�س �BBم�ن� س و� ف� �BBا ه �BBن� ون� أ �BBأ�ك اع�ة� ف� الش

“Jika kalian mendengar muadzin maka katakana seperti yang ia katakana, kemudian bacalah shalawat untukku, karena barangsiapa membaca shalawat untukku satu kali maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, kemudian mintakan al-wasilah untukku kepada Allah, karena Al-Wasilah adalah salah satu tempat di surge yang tidak layak dimiliki kecuali oleh seseorang dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap kiranya hamba tersebut adalah aku. Maka barangsiapa meminta Al-wasilah untukku kepada Allah, ia berhak mendapatkan syafaatku. “(Diriwayatkan Muslim)

3. Berdoa meminta kebaikan setelah adzan, karena At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Doa antar adzan dan iqamah tidak ditolak.”(Diriwayatkan At-Tirmidzi).Diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berdoa ketika adzan Maghrib,

و�ات� �BBصأ� ار�ك� و� �BBار� ن�ه �BBد�ب� إ ب�ال� ل�ي�ل�ك� و� ذ�ا إ�ق� م إ�ن ه� الل ه�

ر� ل� اغ�ف� يد�ع�ات�ك� ف�

Page 40: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Ya Allah, ini kedatangan malam-Mu, kepergian siang-Mu, dan suara-suara doa kepada-Mu, maka ampunilah aku.”(Diriwayatkan Abu Daud).

Shalat Qashar, Shalat Jamak, Shalatnya Orang Sakit dan Shalat Khauf Shalat Qashar

Shalat qashar ialah menjadikan shalat empat raka’at sebagai dua raka’at dengan Al-Fatihah dan surat. Adapun shalat Maghrib, dan shalat Shubuh, maka tidak diqashar, karena shalat Maghrib terdiri tiga raka’at, dan shalat Shubuh terdiri dari dua raka’at.

1. Hukum Shalat QasharShalat qashar disyariatkan Al-Qur’an, dan As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman,

اح[ أ�ن� �BBBBن ل�ي�س� ع�ل�ي�ك�م� ج� ض� ف� ر�� ب�ت�م� ف�ي األ� ر� �BBBBذ�ا ض� إ و�

ة� ال� وا م�ن� الص ر� ص� ت�ق�“Dan apabila kalian bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kalian menqashar shalat.” (An-Nisa’:101).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ت�ه� د�ق� ب�ل�وا ص� اق� ا ع�ل�ي�ك�م� ف� د ق� الل ه� ب�ه� ة[ ت�ص� د�ق� ص�“(Shalat qashar) adalah sedekah yang disedekahkan Allah kepada kalian, maka terimalah sedekahnya.” (Muttafaq Alaih).Rutinitas Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam melakukan shalat qashar menjadikannya sebagai

sunnah muakkadah, karena setiap kali beliau bepergian maka beliau mengqashar shalat bersama sahabat-sahabatnya.

2. Jarak Disunnahkannya Shalat QasharRasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah menentukan jarak tertentu disunnahkannya

shalat qashar. Para sahabat, tabi’in, dan para imam memperhatikan jarak-jarak perjalanan dimana Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam biasa mengqashar shalat pada jarak-jarak tersebut, dan mereka berkesimpulan bahwa jarak-jarak tersebut adalah kira-kira empat burud (Satu burud kira-kira 12 mil). Mereka menentukan empat burud (kira-kira 48 mil) sebagai jarak minimal untuk mengqashar shalat. Jadi barangsiapa bepergian pada jarak tersebut tidak untuk bermaksiat kepada Allah, ia disunnahkan mengqashar bshalat dengan mengerjakan shalat Dhuhur, Ashar, dan Isya’ dua raka’aat.

3. Permulaan dan Penutupan Shalat QasharMusafir mulai melakukan shalat qashar sejak ia meninggalkan pemukiman daerahnya, dan tetap

melakukannya kendati ia bepergian dalam jangka waktu yang lama hingga ia kembali kedaerahnya, kecuali jika ia berniat menetap empat hari atau lebih di satu daerah yang disinggahinya maka ia menyempurnakan shalat dan tidak melakukan shalat qashar, karena dengan menetap di daerah tersebut hatinya menjadi tenang, dan alasan diwajibkannya shalat qashar tidak ada lagi yaitu ketakutan dirinya dan kesibukan hatinya dalam tugas-tugas perjalanannya. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah

Page 41: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

menetap di Tabuk selama dua puluh hari dan dalam jangka tersebut beliau menqashar shalat (Diriwayatkan Ahmad dalam Musnad-nya). Dikatakan bahwa beliau mengqashar shalat, karena beliau tidak berniat menetap di dalamnya.

4. Shalat Sunnah di PerjalananJika seorang Muslim bepergian, ia diperbolehkan tidak mengerjakan seluruh shalat-shalat sunnah:

Shalat-shalat sunnah lainnya, kecuali dua raka’at sebelum shalat Shubuh, dan shalat Witir, karena Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma berkata,

ا ب?ح� ال�ت�ىأل�ت�م�م�تل�و� ك�ن�ت� م�س� � ص�”Jika aku kerjakan shalat sunnah, aku pasti menyempurnakan shalatku (tidak mengqasharnya).” (Diriwayatkan Muslim).

Namun musafir diperbolehkan mengerjakan shalat-shalat sunnah yang dimauinya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengerjakan shalat Dhuha delapan raka’at dalam perjalanan. Beliau juga mengerjakan salat sunnah di atas hewan kendaraanya dalam perjalanannya.

5. Shalat Qashar itu Berlaku Umum bagi Seluru MusafirShalat qashar itu umum berlaku bagi semua musafir, baik musafir dengan kendaraan, atau musafir

dengan jalan kaki, atau pengendara hewan, atau pengendara mobil, dan penumpang pesawat udara, kecuali penumpang kapal laut jika ia tidak turun dari kapalnya sepanjang tahun dan ia berada di kapal bersama keluarganya maka ia tidak disunnahkan melakukan shalat qashar, namun harus menyempurnakan raka’at shalat seperti layaknya penghuni kapal.

Shalat Jamak 1. Hukum Shalat Jamak

Shalat jamak ialah keringanan yang diperbolehkan, kecuali menjamak shalat Dhuhur dengan shalat Ashar di hari Arafah, dan menjamak shalat Maghrib dengan shalat Isya’ pada malam Muzdalifah, karena jamak di kedua tempat tersebut adalah ketetapan baku yang tidak memiliki pilihan lain (wajib),

ر� �BBهlى الظ ل �BBلم صBBه وسBBه عليBBلى اللBBص ن الن ب�ى أ�

ا �BBم ب?ح� ب�ي�ن�ه� �BBل�م� ي�س ة� و� �BBف د0 ب�ع�ر� �BBأ�ذ�ان0 و�اح �BBر� ب �BBال�ع�ص و�

أ�ذ�ان0 �Bع0 ب �Bم اء� ب�ج� �Bال�ع�ش ر�ب� و� �Bغ ل ى ال�م� �BBت�ي�ن� و�ص ام� �Bإ�ق و�

ت�ي�ن� ام� إ�ق� د0 و� اح� و� Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Ashar di Arafah dengan satu adzan dan dua iqamah. Ketika beliau tiba di Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib, dan shalat Isya’ dengan satu adzan, dan dua iqamah. (Diriwayatkan Muslim).

2. Sifat Shalat Jamak

Page 42: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Shalat jamak ialah mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Ashar dengan jamak taqdim dengan cara mengerjakan kedua shalat tersebut di awal waktu shalat Dhuhur, atau dengan jamak ta’khir dengan cara mengerjakan kedua shalat tersebut di awal waktu shalat Ashar. Atau ia menjamak shalat Maghrib dan shalat Isya’ dengan jamak taqdim dengan cara mengerjakan keduanya di awal waktu shalat Maghrib, atau dengan jamak ta’khir dengan cara mengerjakan keduanya di awal waktu shalat Isya’.

ا �BBيع م� ر� ج� �BBال�ع�ص ر� و� �BBهlى الظ ل ال�ة� ف�ص� ع� الص م� ك�ان� ي�ج� ف�

ر� BBا أ�خ �BBان� ي�و�م �BBذ�ا ك� ت ى إ ا ح� �BBيع م� اء� ج� ال�ع�ش� غ�ر�ب� و� ال�م� و�يع�ا م� ر� ج� ال�ع�ص� ر� و� ل ى الظlه� ج� ف�ص� ر� ال�ة� ث�م خ� الص

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menunda shalat di Tabuk padaa suatu hari. Kemudian beliau keluar dan mengerjakan shalat Dhuhur dengan shalat Ashar secara jamak. Beliau keluar lagi, kemudian mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya’ ketika tiba di Tabuk usai perang. (Muttafaq Alaih).

Penduduk suatu daerah diperbolehkan menjamak shalat Maghrib dan shalat Isya’ di masjid ketika hujan, atau pada malam yang sangat dingin, atau ketika angin bertiup kencang, karena mereka mendapatkan kesulitan untuk pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Isya’,

ن الن ب�ي صلى الله عليه وسلم غ�ر�ب�جمع بينأ� ال�م�

ة0 اء� ف�ي ل�ي�ل�ة0 م�ط�ير� ال�ع�ش� و�Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menjamak shalat maghrib dan shalat Isya’ ketika hujan turun deras pada malam tersebut. (Diriwayatkan Al-Bukhari).

Orang sakit diperbolehkan menjamak shalat Dhuhur dengan shalat Ashar, atau shalat Maghrib dengan shalat Isya’, jika ia mendapatkan kesulitan untuk mengerjakan shalat-shalat tersebut pada waktunya, karena alasan diperbolehnya shalat jamak adalah sebab adanya kesulitan. Jadi, selagi kesulitan ini ditemui, shalat jamak diperbolehkan. Bisa jadi seorang Muslim tidak bepergian, namun dihadapkan pada kondisi sangat sulit, misalnya ia terancam jiwanya, atau hartanya, atau kehormatannya, maka ia diperbolehkan melakukan shalat jamak, karena diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah sekali menjamak shalat di tempat (tidak bepergian) tidak karena hujan. Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata,’ Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah shalat tujuh dan delapan raka’at di Madinah: Shalat Dhuhur, shalat Ashar, shalat Maghrib, dan shalat Isya’.”

Shalatnya Orang SakitJika orang sakit tidak mampu berdiri, dengan bersandar pada sesuatu ia shalat dengan duduk. Jika

ia tidak bisa duduk, ia shalat dalam keadaan miring. Jika ia tidak sanggup miring, ia shalat dengan berbaring dengan menjulurkan kedua kakinya menghadap kiblat dan menjadikan sujudnya lebih rendah daripada ruku’nya. Jika ia tidak bisa ruku’ dan sujud, ia shalat dengan isyarat dan tidak boleh meninggalkan shalat apa pun alasannya, karena Imran bin Husain Radhiyallahu Anhu berkata, “Aku sakit wasir, kemudian aku bertanya kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tentang cara shalat, kemudian beliau bersabda,

Page 43: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

إ�ن� ل�م� �BBد�ا ، ف �BBاع ق� ت�ط�ع� ف� �BBإ�ن� ل�م� ت�س �BBا ، ف �BBائ�م ل? ق� �BBص

ن�ب0 ع�ل�ى ج� ت�ط�ع� ، ف� ت�ط�ع�ك ت�س� إ�ن� ل�م� ت�س� فمستلقيا ف� ‘Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak bisa shalat dengan berdiri, duduklah. Jika engkau tidak bisa shalat dengan duduk, shalatlah dengan miring. Jika engkau tidak bisa miring, shalatlah dengan berbaring’.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

Allah Ta’ala tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu yang tidak mampu dikerjakannya.

Shalat Khauf1. Dalil Normatif Khauf

Shalat khauf diperintahkan dalam firman Allah Ta’ala,

ك� �BBBBع م� م� ن�ه� ة[ م� �BBBBم� ط�ائ�ف ل�ت�ق� ة� ف� ال� BBBBم� الص م�ت� ل�ه� ق�

وا م�ن� �BBل�ي�ك�ون د�وا ف� ج� �BBإ�ذ�ا س �BBم� ف ت�ه� ل�ح� �BBذ�وا أ�س �BBل�ي�أ�خ و�لlوا �BBل�ي�ص لlوا ف� �BBى ل�م� ي�ص ر� �BBة[ أ�خ �BBأ�ت� ط�ائ�ف �BBل�ت ائ�ك�م� و� ر� و�

م� ت�ه� ل�ح� س�أ� ه�م� و� ذ�ر� ذ�وا ح� ل�ي�أ�خ� ع�ك� و� م�

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan satu raka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata.” (An-Nisa’): 102).

2. Sifat Shalat Khauf di PerjalananBanyak sekali tata cara shalat kahuf dan tata cara shalat khauf yang paling terkenal ialah ketika

dalam keadaan perang di perjalanan. Caranya, pasukan dibagi dua kelompok: Kelompok pertama menghadap kea rah musuh, dan kelompok kedua berbaris di belakang imam. Kelompok kedua shalat satu raka’at bersama imam, dan shalat sendiri satu raka’at lagi kemudian salam sedang imam tetap berdiri, kemudian kedua tersebut pergi dan berdiri mengantikan kelompk pertama yang tadi berdiri menghadap ke arah musuh, kemudian kelompok pertama yang tadi berjaga menghadap kea rah musuh datang, kemudian shalat satu raka’at bersama imam sedang imam dalam keadaan duduk, kemudian kelompok tersebut shalat satu raka’at lagi kemudian imam salam bersama mereka.Dalil tata cara tersebut adalah hadits Sahl bin Khaitsamah ,

ل ى اه� ال�ع�د�و? ف�ص� ة[ و�ج� ع�ه� و�ط�ائ�ف� ت� م� ف ة� ص� أ�ن ط�ائ�ف� م� ثم ه� س� �ت�مlوا أل�ن�ف� أ ا و� ائ�م� ك�ع�ة� ث�م ث�ب�ت� ق� ع�ه� ر� ب�ال ت�ي م�

ة� اء�ت� الط ائ�ف� اه� ال�ع�د�و? و�ج� وا و�ج� lف وا ف�ص� ف� ر� ان�ص�

Page 44: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ال�ت�ه� ي�ت� م�ن� ص� ك�ع�ة� ال ت�ي ب�ق� م� الر ل ى ب�ه� ى ف�ص� ر� األ�خ�. م� ل م� ب�ه� م� ث�م س� ه� س� �ت�مlوا أل�ن�ف� أ ا و� ال�س� ث�م ث�ب�ت� ج�

satu kelompok berbaris bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, sedang kelompok satunya berdiri menghadap ke arah musuh, kemudian Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat satu raka’at bersama kelompok yang berbaris bersamanya, kemudian beliau tetap berdiri, sedang kelompok tersebut meneruskan shalat, kemudian pergi menghadap kearah musuh. Setelah itu, datanglah kelompok lain kemudian Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama mereka pada raka’at tersisa, kemudian beliau duduk, sedang mereka meneruskan shalat sendiri-sendiri, kemudian beliau salam bersama mereka. (Diriwayatkan Muslim).

3. Sifat Shalat Khauf di Daerah SendiriJika perang terjadi di daerah sendiri (tidak terjadi perjalanan) di mana shalat qashar tidak boleh

dikerjakan, maka satu kelompok shalat dua raka’at bersama imam, kemudian meneruskan dua raka’at tersisanya, sedang imam masih dalam keadaan berdiri, kemudian kelompok satunya datang kemudian imam shalat dua raka’at bersama mereka, kemudian imam duduk sedang mereka meneruskan dua raka’at sisanya, kemudian imam salam bersama mereka.

4. Jika Pasukan Tidak Bisa Dibagi karena Perang Berkecamuk dengan SengitJika perang berkecamuk dengan sengit sehingga pasukan tidak bisa dibagi menjadi dua kelompok,

maka semua tentara shalat sendiri-sendiri dalam kondisi apa pun: Berjalan, atau di atas kendaraan, atau menghadap kiblat, atau tidak menghadap kiblat dengan member isyarat, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta’ala,

ك�ب�ان�ا و� ر�اال� أ� ر�ج� ت�م� ف� ف� إ�ن� خ� ف�

“Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendara.”(Al-Baqarah:239).Sabda Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam,

ك�ب�ان�ا ر� ا و� ي�ام� لlوا ق� ل�ي�ص� �ك�ث�ر� م�ن� ذ�ل�ك� ف� إ�ن� ك�ان�وا أ و�“Jika mereka lebih banyak, maka shalatlah dengan berdiri, dan di atas kendaraan.”(Diriwayatkan Al-Bukhari)Maksud hadits di atas, jika ketakutan semakin meningkat, perang semakin berkecamuk, dan kaum

Muslim bertempur melawan musuh, shalatlah dengan berdiri, atau diatas kendaraan.

5. Tentara Muslim Yang Mengejar Musuh, atau Lari daripadanyaJika seorang Muslim mengejar musuh yang ia takutkan lolos dari kejarannya, atau ia dikejar

musuhnya dan ia khawatirkan tertangkap olehnya, ia boleh shalat dalam keadaan apa pun: Berjalan, berlari, menghadap kiblat, atau tidak menghadap kiblat. Begitu juga orang yang terancam nyawanya

Page 45: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

karena ulah manusia, atau hewan, atau apa saja selain keduanya, ia shalat dalam posisi apa pun, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta’ala,

ك�ب�ان�ا و� ر�اال� أ� ر�ج� ت�م� ف� ف� إ�ن� خ� ف�

“Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendara, “(Al-Baqarah:239).Perbuatan Abdullah bin Unais Radhiyallahu Anhu ketika diperintahkan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengerjakan Al-Hudzali. Ia berkata, “Karena aku kawatir tugasku menunda shalat, aku pun berjalan dalam keadaan shalat dengan isyarat.”

Shalat Jumat1. Hukum Shaat Jum’at

Shalat Jum’at hukumnya wajib, berdasarkan dalil-dalil berikut:Firman Allah Ta’ala,

م� و� �BBة� م�ن� ي ال� BBود�ي� ل�لص �BBذ�ا ن� وا إ �BBن ذ�ين� آم� BBا ال �BBهlي� ا أ �BBي وا ال�ب�ي�ع� ذ�ر� �ل�ى ذ�ك�ر� الل ه� و� ا إ ع�و� اس� ع�ة� ف� م� ال�ج�

“hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengigat Allah dan tinggalkanlah jual beli. “(Al-Jumu’ah:9).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ت�م�ن و� ل�ي�خ�ات� أ� �BBBع م� م� ال�ج� د�ع�ه� و�ام[ ع�ن� و� �BBBأ�ق ي�ن ل�ي�ن�ت�ه�

ل�ين� م� ث�م ل�ي�ك�ون�ن م�ن� ال�غ�اف� ل�وب�ه� الل ه� ع�ل�ى ق�“Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at, atau (kalau tidak) Allah pasti mengunci hati mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-rang yang lalai. “(Diriwayatkan Muslim).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

�ال ة0 إ �BBاع م� ل�م0 ف�ى ج� �BBق� و�اج�ب[ ع�ل�ى ك�ل? م�س ع�ة� ح� م� ال�ج�

و� م�ر�يض[ب�ى� أ� و� ص�

�ة[ أ� أ ر� و� ام�ل�وك[ أ� م� ب�ع�ة� ع�ب�د[ م� ر�

� أ“Shalat Jum’at adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang:Budak, atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit. “(Diriwayatkan Abu Daud).

2. Hikmah Disyariatkannya Shaat Jum’atDiantara hikmah disyariatkannya shalat jum’at ialah mengumpulkan rang-orang mukallaf yang

mampu mengemban tanggungjawab di antara penduduk satu daerah, atau desa pada awal minggu di satu tempat untuk menerima hal-hal actual dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan imam (pemimpin) kaum Muslimin, atau khalifah mereka dalam hal-hal yang terkait dengan kemaslahatan agama mereka, dan dunia mereka, serta agar mereka mendengar anjuran dan ancaman yang dapat

Page 46: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

membuat mereka sigap melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka dengan rajin, dan bersemangat sepanjang minggu.

Hikmah-hikmah tersebut bisa direnungkan dari syarat-syarat shalat Jum’at yang diantaranya adalah desa atau jama’ah, atau masjid, khutbah dari khalifah atau pemimpin setempat, pengharaman bicara di sela-sela khutbah, dan gugurnya kewajiban shalat Jum’at dari budak, wanita, anak-anak, dan orang sakit, karena pemberian perintah (taklif) kepada mereka itu tidak sempurna, dan karena mereka tidak bisa mengerjakan apa yang diperintahkan terhadap mereka.

3. Keutamaan Hari Jum’atHari Jum’at adalah hari utama, dan agung di antara hari-hari lainnya, karena Rasululah Sallallahu

Alaihi wa Sallam bersabda,

يBBه� ة� ف� �BBع م� و�م� ال�ج� �BBم�س� ي BBه� الش �BBي�ر� ي�و�م0 ط�ل�ع�ت� ع�ل�ي خ�ا و�ال� �Bن�ه ر�ج� م� �Bه� أ�خBي ة� و�ف� Bن ل� ال�ج� �Bيه� أ�د�خ ل�ق� آد�م� و�ف� خ�

ع�ة� م� اع�ة� إ�ال ف�ى ي�و�م� ال�ج� وم� الس ت�ق�“Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jum’at. Pada hari tersebut Adam Alaihis-Salam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya, dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jum’at. “(Diriwayatkan Muslim).Oleh karena itu, hari Jum’at harus diagungkan karena Allah Ta’ala mengangungkannya dengan

memperbanyak amal-amal shalih di dalamnya, dan menjauhkan diri dari seluruh dosa.

4. Etika dan Apa Saja Yang Harus Dikerjakan pada Hari Jum’at1) Mandi dari apa yang mengenai badannya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ت�ل�م0 ح� ب[ ع�ل�ى ك�ل? م� ع�ة� و�اج� م� ل� ي�و�م� ال�ج� غ�س�“Mandi pada hari Jum’at adalah kewajiban bagi setiap orang yang pernah bermimpi (baligh).“(Muttafaq Alaih).

2) Mengenakan pakaian yang bersih, dan menggunakan parfum, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

على كل محتلم الغسل يوم الجمعة ويلبس منصالح ثيابه وان كان له طيب مس منه

Setiap orang Muslim wajib mandi pada hari Jum’at, mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya, dan jika ia mempunyai parfum maka ia menggunakannya.”(Diriwayatkan Ahmad).

3) Berangkat shalat Jum’at secara dini dalam arti segera pergi sebelum waktunya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Page 47: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

اح� ة� ث�م ر� �BBن�اب ل� ال�ج� �BBة� غ�س �BBع م� و�م� ال�ج� �BBل� ي �BBم�ن� اغ�ت�س ة� �BBان�ي اع�ة� الث BBاح� ف�ي الس ب� ب�د�ن�ة� ، و�م�ن� ر� ر ا ق� �ن م� ك�أ ف�ة� �BBال�ث اع�ة� الث اح� ف�ي الس ة� ، و�م�ن� ر� ر� ب� ب�ق� ر ا ق� �ن م� ك�أ ف�اع�ة� BBاح� ف�ي الس ن� ، و�م�ن� ر� ر� �BBا أ�ق ب� ك�ب�ش� ر ا ق� �ن م� ك�أ ف�اح� ف�ي ة� ، و�م�ن� ر� �BBBاج ب� د�ج� ر �BBBا ق �BBBم �ن ك�أ ة� ف� �BBBاب�ع الرج� ر� �BBإ�ذ�ا خ �BBة� ف �BBب� ب�ي�ض ر �BBا ق �BBم �ن ك�أ ة� ف� ام�س� اع�ة� ال�خ� الس

ع�ون� الذ?ك�ر ت�م� ال�ئ�ك�ة� ي�س� ت� ال�م� ر� ام� ح�ض� اإل�م�“Barangsiapa mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian berangkat pada jam pertama, ia seperti berkurban dengan unta. Barangsiapa berangkat pada jam kedua, ia seperti berkurban dengan lembu betina. Barangsiapa berangkat pada jam ketiga, ia seperti berkurban dengan kambing bertanduk. Barangsiapa berangkat pada jam keempat, ia seperti berkurban dengan ayam betina. Dan barangsiapa berangkat pada jam kelima, ia seperti berkurban dengan telur. Jika imam telah keluar (maksudnya masuk ke masjid), maka para malaikat datang untuk mendengarkan dzikir.”(Diriwayatkan Malik).

4) Shalat sunnah empat raka’at atau lebih ketika masuk masjid, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ت�ط�اع� ا اس� ر� م� ي�ت�ط�ه ع�ة� و� م� ل[ ي�و�م� ال�ج� ج� ل� ر� ال� ي�غ�ت�س�و� ي�م�سl م�ن� ط�يب�

ن�ه� ، أ� ي�د ه�ن� م�ن� د�ه� ر0 و� م�ن� ط�ه�ا ل?ي م� ق� ب�ي�ن� اث�ن�ي�ن� ث�م ي�ص� ر? ال� ي�ف� ج� ف� ر� ب�ي�ت�ه� ثم ي�خ�ا ر� ل�ه� م� ام� إ�ال غ�ف� �ذ�ا ت�ك�ل م� اإل�م� ت� إ ك�ت�ب� ل�ه� ث�م ي�ن�ص�

ى ر� ع�ة� األ�خ� م� ب�ي�ن� ال�ج� ا ل�م� ي�غ�ش� ال�ك�ب�ائ�ر ب�ي�ن�ه� و� م�“Tidaklah seserang mandi pada hari Jum’at, bersuci dengan bersuci yang dapat ia lakukan, menggunakan minyak, atau menggunakan parfum, kemudian berangkat ke masjid tanpa memisahkan di antara dua orang, mengerjakan shalat yang diwajibkan kepadanya, dan diam ketika imam bicara, melainkan dosa-dosanya antara hari Jum’at dengan hari Jum’at berikutnya diampuni selagi ia tidak mengerjakan dsa-dsa besar.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

5) Memutuskan pembicaraan, dan menghentikan main-main dengan pasir, dan lain sebagainya ketika imam telah keluar (maksudnya masuk ke masjid), karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ام� �BBت� و�اإل�م �BBن�ص� ة� أ �BBع م� و�م� ال�ج� �BBب�ك� ي اح� �BBل�ت� ل�ص �ذ�ا ق� إد� ل�غ�و�ت ق� ي�خ�ط�ب� ف�

Page 48: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“jika engkau berkata kepada temanmu ketika imam sedang berkhutbah, ‘Diamlah,’ maka engkau telah berbuat sia-sia.” (Diriwayatkan Muslim).

6) Jika seseorang masuk masjid, sedang imam sedang berkhotbah, ia shalat tahiyatul masjid dua raka’at ringan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ك�ع�ت�ي�ن� ع� ر� �BBك ل�ي�ر� ام� ي�خ�ط�ب� ف� �BBد�ك�م� و�اإل�م �BBاء� أ�ح �BBذ�ا ج� إا م� يه� و ز� ف� ل�ي�ت�ج� و�

“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid sedang imam sedang berkhutbah, hendaklah ia ruku’ (shalat) dua raka’at dan hendaklah ia meringankannya.”(Diriwayatkan Abu Daud).

7) Hukumnya makruh melangkahi orang-orang yang duduk dan memisahkan mereka, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada orang yang melangkahi manusia,

ق� ب�ي�ن� اث�ن�ي�ن ر? ال� ي�ف� ف�“Dan tidak boleh memisahkan dua orang.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

8) Diharamkan menjalankan aktifitas jual-beli setelah adzan shalat Jum’at, karena Allah Ta’ala berfirman,

م� و� �BBة� م�ن� ي ال� BBود�ي� ل�لص �BBذ�ا ن� وا إ �BBن ذ�ين� آم� BBا ال �BBهlي� ا أ �BBي وا ال�ب�ي�ع� ذ�ر� �ل�ى ذ�ك�ر� الل ه� و� ا إ ع�و� اس� ع�ة� ف� م� ال�ج�

“Hai orang-rang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. “(Al-Jum’ah: 9).

9) Disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada malam dan siang hari Jum’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ه� �BBاء� ل �BBة� أ�ض �BBع م� و�م� ال�ج� �BBف� ف�ى ي �BBة� ال�ك�ه ور� أ� س� ر� م�ن� ق�

ع�ت�ي�ن� م� ا ب�ي�ن� ال�ج� م�ن� النlور� م�“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka cahaya meneranginya di antara dua Jum’at.”(Diriwayatkan Al-Hakim).

10) Memperbanyak shalawat dan salam terhadap Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ة0 �BBع م� ال�ة� ف�ى ك�ل? ي�و�م� ج� وا ع�ل�ى م�ن� الص �ك�ث�ر� وليلBBةأم�ن� الجمعة ذلك كنت له شBBهيدا وشBBفيعا�فعل ، ف�

يوم القيامة“Perbanyaklah shalawat terhadapku pada hari Jum’at dan malamnya, karena barangsiapa berbuat seperti itu, aku saksi dan pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”(Diriwayatkan Al-Baihaqi).

Page 49: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

11) Memperbanyak doa pada hari Jum’at, karena di hari Jum’at terdapat waktu dikabulkannya doa dan barangsiapa berdoa pada waktu tersebut, doanya dikabulkan dan Allah Ta’ala memberikan apa yang dimintanya. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ائ�م[ �BBل�م[ ق �BBا م�س �BBه اف�ق� اع�ة� ال� ي�و� �BBة� ل�س �BBع م� إ�ن ف�ى ال�ج�

�ي اه� ا إ�ال أ�ع�ط�اه� إ ي�ر� أ�ل� الل ه� خ� ل?ى ي�س� ي�ص�“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu dan tidaklah seorang Muslim meminta kebaikan kepada Allah pada saat tersebut melainkan Allah member apa yang dimintanya. “(Diriwayatkan Muslim).Ada hadits yang menjelaskan bahwa waktu tersebut ialah waktu sejak masuknya imam (khatib) ke

masjid hingga shalat Jum’at selesai, dan ada lagi yang mengatakan bahwa waktu tersebut setelah shalat Ashar.

Syarat-syarat wajib shalat Jum’at:1) Laki-laki. Jadi shalat Jum’at tidak diwajibkan kepada wanita.2) Merdeka. Jadi shalat Jum’at tidak diwajibkan kepada budak3) Baligh. Jadi shalat Jum’at tidak diwajibkan kepada anak kecil4) Sehat. Jadi shalat Jum’at tidak diwajibkan kepada orang sakit yang tidak mampu menghadirinya

karena sakit dideritanya.5) Domisili. Jadi shalat Jum’at tidak diwajibkan kepada musafir, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa

Sallam bersabda,“Shalat Jum’at adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang: budak, atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.”(Diriwayatkan Abu Daud).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ة� �BBع م� ه� ال�ج� �BBع�ل�ي ر� ف� �BBو�م� اآلخ �BBال�ي م�ن� ك�ان� ي�ؤ�م�ن� ب�الل ه� و�

و��ة[ أ� أ ر� �BBو� ام

ر[ أ� اف� و� م�س�ع�ة� إ�ال على م�ر�يض[ أ� م� ي�و�م� ال�ج�

ل�وك[ م� و� م�ب�ي� أ� ص�

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, ia wajib mengerjakan shalat Jum’at, kecuali orang sakit atau musafir, atau wanita, atau anak kecil, atau budak. “(Diriwayatkan Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi.).Jika orang-rang yang tidak terkena kewajiban shalat Jum’at menghadiri shalat Jum’at, dan shalat

bersama imam, maka sah dan ia tidak perlu lagi shalat Dhuhur sesudahnya.Syarat-syarat sahnya shalat Jum’at:

1) Desa. Jadi shalat Jum’at tidak sah dilakukan di padang pasir, atau perjalanan, sebab shalat Jum’at tidak dilaksanakan pada zaman Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam kecuali dikota-kota, desa-desa, dan beliau tidak memerintahkan penghuni padang pasir untuk mengerjakannya, serta kendati Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam sering bepergian, namun tidak ada bukti bahwa beliau shalat Jum’at di perjalanannya.

2) Masjid. Jadi shalat Jum’at tidak sah di selain bangunan masjid dan halamannya, agar kaum Muslimin tidak merasakan panas atau dingin yang membahayakan mereka.

Page 50: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

3) Khutbah. Jadi shalat Jum’at tidak wajib tanpa khutbah, karena shalat Jum’at tidak diwajibkan kecuali untuk kepentingan khutbah.Shalat Jum’at tidak wajib bagi orang yang tempat tinggalnya berjarak lebih dari tiga mil dari

tempat dilaksanakannya shalat Jum’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ع� الن?د�اء� م� ع�ة� ع�ل�ى ك�ل? م�ن� س� م� ال�ج�“Shalat Jum’at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan.” (Diriwayatkan Abu Daud dan AD-Daruquthni.).

5. Orang Yang Mendapatkan Satu Raka’at Shalat Jum’at atau Kurang dari Satu Raka’atJika seorang Muslim mendapatkan satu raka’at shalat Jum’at, ia menambah satu raka’at setelah

imam salam dan itu sudah cukup baginya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ا ا ك�ل ه� ك�ه� �د�ر� د� أ ق� ك�ع�ة� ف� ال�ة� ر� ك� م�ن� الص �د�ر� م�ن� أ“Barangsiapa mendapatkan satu raka’at shalat, ia telah mendapatkan shalat semuanya.” (Muttafaq Alaih).Adapun orang yang mendapatkan kurang dari satu raka’at misalnya satu sujud dan lain

sebagainya, maka ia meniatkannya shalat Dhuhur, kemudian mengerjakannya empat raka’at setelah imam salam.

6. Penyelengaraan Shalat Jum’at lebih dari Satu Tempat di Satu DaerahJika masjid besar tidak mampu menampung jama’ah dan tidak bisa diperluas, maka shalat Jum’at

boleh diselenggarakan di masjid lain di daerah tersebut sesuai dengan kebutuhan.

7. Tata Cara Shalat Jum’atTata cara shalat Jum’at ialah keluar (masuk ke masjid) setelah matahari tergelincir, kemudian naik

mimbar dengan mengucapkan salam kepada Jma’ah. Ketika ia telah duduk, muadzin beradzan seperti adzan Dhuhur. Sesudah adzan, imam berdiri untuk berkhutbah dengan memanjatkan pujian kepada Allah Ta’ala, menyanjung-Nya, bershalawat, dan bersalam untuk Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Setelah itu, ia menasihatkan manusia dan mengingat jama’ah dengan suara tinggi. Ia perintahkan mereka dengan perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, melarang dengan larangan keduanya, menganjurkan mereka, menakut-nakuti mereka, mengingatkan tentang janji Allah Ta’ala, dan ancaman-Nya. Setelah itu, ia duduk sebentar, kemudian berdiri lagi untuk khutbah kedua dengan memuji Allah Ta’ala, menyanjung-Nya, meneruskan Khutbahnya dengan suara yang sama, yaitu tinggi mirip dengan suara komando perang. Ia berkhutbah tidak terlalu lama, dan setelah khutbahnya selesai, ia turun dari mimbar, dan muadzin melakukan iqamah shalat. Kemudian imam shalat bersama jama’ah sebanyak dua raka’at dengan menyaringkan surat Al-Fatihah dan surat Al-Qur’an sesudahnya. Pada raka’at pertama setelah membaca Al-Fatihah, ia disunnahkan membaca surat Al-A’la, dan membaca surat Al-Ghasyiyah pada raka’at kedua setelah membaca Al-Fatihah.

8.Rukun dan Syarat Syah Khuthbah

Page 51: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Rukun Khuthbah Jum’ah :

a. Membaca Hamdalah b. Membaca Shalawat Nabi c. Berwasiyat Taqwa d. Membaca Ayat Al Qur an e. Mendoakan orang – orang beriman

Syarat Khuthbah Jum’at :

a. Khotib laki – lakib. Berilmuc. Layak sebagai Imamd. Dilaksanakan sebelum shaolat e. Berdiri bagi yang mampuf. Tidak dipisah dengan pekerjaan laing. Dilaksanakan setelah zawal h. Duduk di antara dua khuthbahi. Mengeraskan suaraj. Didengarkan oleh jama’ahk. Suci dari hadats dan najisl. Menutup Aurat

Shalat Sunnah Witir, Shalat Sunnah Shubuh, Shalat Sunnah Rawatib, dan Shalat-shalat Sunnah Lainnya

Shalat Sunnah Witir1. Hukum Shalat Witir

Shalat witir adalah shalat sunnah wajib yang tidak boleh ditinggalkan seorang Muslim dalam kondisi apa pun.

Shalat witir ialah seorang Muslim shalat di akhir shalat sunnah di malam hari setelah shalat Isya’ sebanyak satu raka’at yang dinamakan witir, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ب�ح� lBBد�ك�م� الص �BBي� أ�ح إ�ذ�ا خ�ش� ث�ن�ى ف� ث�ن�ى م� ال�ة� الل ي�ل� م� ص�ل ى د� ص� ا ق� د�ة� ت�وت�ر� ل�ه� م� اح� ك�ع�ة� و� ل ى ر� ص�

“Shalat malam itu dua-dua. Jika salah seorang dari kalian khawatir shalat Shubuh tiba, ia shalat satu raka’at dan dengannya ia mengganjilkan shalatnya.”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

2. Apa Saja Yang Disunnahkan sebelum Shalat Witir

Page 52: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Sebelum shalat Witir, seseorang disunnahkan mengerjakan shalat dua raka’at hingga sepuluh raka’at, kemudian ia shalat Witir, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bisa berbuat seperti itu.

3. Waktu Shalat WitirWaktu shalat Witir ialah setelah shalat Isya’ hingga menjelang shalat Shubuh, namun akhir malam

adalah waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Witir kecuali bagi orang yang khawatir tidak bisa bangun pada waktu tersebut, karena Rasulullah bersabda,

من ظن منكم أن ال يسBBتيقظ آخBBره فليBBوتر أولBBه ومن ظن منكم أنه يسBBتيقظ آخBBره فليBBوتر آخBBره

فإن صالة آخر الليل محضورة وهي أفضل“Barangsiapa di antara kalian yakin tidak bisa bangun pada akhir malam, hendaklah ia shalat Witir di awal malam. Dan barangsiapa yakin bisa bangun pada akhir malam, maka shalat di akhir malam itu dihadiri (malaikat), dan itu lebih utama.”(Diriwayatkan Muslim).

4. Barangsiapa Tidur Belum Shalat Witir hingga ShubuhJika orang Muslim tidur belum shalat Witir, dan baru bangun pada waktu Shubuh, ia menggantinya

sebelum shalat Shubuh, karena dalil-dalil berikut:Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ل�ي�وت�ر ل�م� ي�وت�ر� ف� ب�ح� و� ص�م�ن� أ�

“Jika salah seorang dari kalian bangun Shubuh belum shalat Witir, hendaklah ia shalat Witir.” (Diriwayatkan Al-Hakim.).Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ه� �ذ�ا ذ�ك�ر� ل?ه� إ ل�ي�ص� ي�ه� ف� و� ن�س�ت�ر�ه� أ� م�ن� ن�ام� ع�ن� و�

“Barangsiapa tidur belum shalat witir atau lupa, hendaklah ia mengerjakannya ketika ia telah ingat.” (Diriwayatkan Abu Daud. Hadits ini shahih).

5. Bacaan di Shalat WitirPada raka’at pertama shalat Witir, seorang Muslim disunnahkan membaca surat Al-A’la setelah Al-

Fatihah, pada raka’at kedua membaca surat Al-Kafirun setelah Al-Fatihah, dan pada raka’at ketiga membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas setelah Al-Fatihah.

6. Makruh Mengerjakan Shalat Witir Lebih dari Satu KaliMakruh hukumnya mengerjakan shalat Witir lebih dari satu kali pada satu malam, karena

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ان� ف�ى ل�ي�ل�ة ت�ر� ال� و�“Tidak ada dua witir pada satu malam.”(Diriwayatkan At-Tirmidzi.).

Page 53: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Jika seseorang mengerjakan shalat Witir pada awal malam kemudian bangun dan ingin mengerjakan shalat sunnah, ia boleh mengerjakan shalat sunnah tanpa mengulangi shalat witir, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ان� ف�ى ل�ي�ل�ة ت�ر� ال� و�“Tidak ada dua witir pada satu malam. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi).

Shalat Sunnah Fajar1. Hukum Shalat Sunnah Fajar

Shalat sunnah fajar adalah sunnah muakkadah seperti shalat Witir, sebab shalat sunnah fajar adalah pembuka shalat seorang Muslim di siang hari, sedang shalat Witir adalah penutup shalatnya di malam hari. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menegaskan shalat sunnah fajar ini dengan perbuatannya sebab beliau selalu mengerjakannya dan tidak pernah meninggalkannya, serta menganjurkannya dengan sabdanya,

ا يه� ا ف� ي�ر[ م�ن� الدlن�ي�ا و�م� ر� خ� ج� ك�ع�ت�ا ال�ف� ر�“Dua raka’at (shalat sunnah) fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. “(Diriwayatkan Muslim)Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,

ال تدعوا ركعتي الفجر وان طردتكم الخيل“Janganlah kalian meninggalkan dua raka’at shalat sunnah fajar, kendati kalian dibawa lari oleh kuda. “(Diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud).

2. Waktu Shalat Sunnah ShubuhWaktu shalat sunnah Shubuh ialah antara terbitnya fajar dengan shalat Shubuh. Barangsiapa tidur

hingga matahari terbit, ia mengerjakan shalat Shubuh ketika bangun, kecuali jika matahari mulai bergeser ketengah-tengah langit maka kewajiban shalat Shubuh menjadi gugur, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

م�س� BBع� الش �BBى ت�ط�ل ت ر� ح� �BBج ك�ع�ت�ى� ال�ف� ل? ر� �BBم�ن� ل�م� ي�ص ا م� ل?ه� ل�ي�ص� ف�

“Barangsiapa belum mengerjakan dua raka’at shalat Shubuh hingga matahari terbit, hendaklah ia mengerjakannya. “(Diriwayatkan Al-Baihaqi).Karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabat pernah tidur di salah satu perang

dan baru bangun ketika matahari telah terbit, kemudian mereka pindah sedikit dari lokasi mereka, dan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan Bilal mengumandangkan adzan, kemudian beliau mengerjakan shalat sunnah Shubuh, dan shalat Shubuh.

3. Tata Cara Shalat Sunnah Shubuh

Page 54: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Shalat sunnah Shubuh ialah dua raka’at ringan: Pada raka’at pertama setelah Al-Fatihah seorang Muslim membaca surat Al-Kafirun, dan pada raka’at kedua setelah Al-Fatihah ia membaca surat Al-Ikhlas dengan suara pelan. Jika ia membaca surat Al-Fatihah saja, maka sah, karena Aisyah Radhiyallahu Anha berkata,

كان رسول اللBBه صBBلى اللBBه عليBBه و سBBلم يصBBلي الركعتين قبل الغداة فيخففهما حBBتى إني ألشBBك

أقرأ فيهما بفاتحة الكتاب أم ال “Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam terbiasa mengerjakan dua raka’at sebelum shalat Shubuh. Beliau mengerjakannya dengan ringan, hingga aku ragu apakah beliau membaca surat Al-Fatihah atau tidak?” (Diriwayatkan Malik).Di hadits lain, Aisyah Radhiyallahu Anha berkata,

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يقرأ في ركعتي الفجر بقل يا أيها الكافرون وقل هو

الله أحد

“Pada dua raka’at sebelum shalat Shubuh, Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca surat Qul yaa ayyuhal kaafirun, dan qul huwallahu ahad,serta beliau mambacanya dengan pelan-pelan.” (Diriwayatkan Muslim).

Shalat Sunnah RawatibShalat sunnah Rawatib ialah shalat-shalat sunnah Qabliyah(sebelum) dan ba’diyah(sesudah)

shalat-shalat wajib, yaitu dua raka’at sebelum shalat Dhuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sebelum shalat Ashar, dua raka’at sesudah shalat Maghrib, dan dua raka’at atau empat raka’at sesudah shalat Isya’, karena dalil-dalil berikut:

1. Ucapan Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma,

ر� �BBلم ع�شBBه وسBBه عليBBلى اللBBب�ي? ص ظ�ت� م�ن� الن ف� ح�ا د�ه� �BBBك�ع�ت�ي�ن� ب�ع ر� ر� و� �BBBهlل� الظ �BBBب ك�ع�ت�ي�ن� ق� ات0 ر� �BBBك�ع ر�د� �BBBك�ع�ت�ي�ن� ب�ع ر� ه� و� �BBBر�ب� ف�ي ب�ي�ت �BBBغ د� ال�م� �BBBك�ع�ت�ي�ن� ب�ع ر� و�

ب�ح� lال�ة� الص ب�ل� ص� ك�ع�ت�ي�ن� ق� اء� ف�ي ب�ي�ت�ه� و�ر� ال�ع�ش�Aku hapal sepuluh raka’at dari Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam, yaitu dua raka’at sebelum shalat Dhuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at setelah shalat Maghrib dirumahnya, dua raka’at sesudah Isya’ dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh. “(Muttafaq Alaih).

2. Ucapan Aisyah Radhiyallahu Anha,

Page 55: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ا �BBب�ع ر�� د�ع� أ �BBان� ال� ي �BBصلى الله عليه وسلم ك ن الن ب�ي

أ�

ر� ب�ل� الظlه� ق�“Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah meninggalkan empat raka’at sebelum shalat Dhuhur. “(Diriwayatkan Al-Bukhari).

3. Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ال�ة[ �ذ�ان�ي�ن� ص� ا ب�ي�ن� ك�ل? أ م�“Di antara kedua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat, “(Muttafaq Alaih).

4. Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

ب�ع�ا ر�� ر� أ ب�ل� ال�ع�ص� ل ى ق� أ� ص� ر� م� الل ه� ام� ح� ر�

“Semoga Allah merahmati orang yang mengerjakan empat raka’at sebelum shalat Ashar. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi. Hadits ini hasan).

Shalat-shalat Sunnah Lainnya1. Keutamaannya

Shalat-shalat sunnah lainnya mempunyai keutamaan besar, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ما أذن الله لعبد في شيء أفضل من ركعتين يصليهما وإن البر ليذر على رأس العبد ما دام في صالته وما تقرب العباد إلى الله بمثل ما خرج منه

“Allah tidak mengizinkan sesuatu kepada seorang hamba yang lebih baik daripada dua raka’at yang dikerjakannya, dan sesungguhnya kebaikan ditabur di atas kepala seorang hamba selagi ia berada dalam shalatnya. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi.).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada orang yang meminta bisa menemani

beliau disurga,

ود� ج� lة� الس ك� ب�ك�ث�ر� س� ن?ى ع�ل�ى ن�ف� أ�ع�“Bantulah aku atas dirimu dengan sujud yang banyak. “(Diriwayatkan Muslim).

2. HikmahnyaDi antara hikmah di balik shalat-shalat sunnah ialah menutupi kekurangan shalat-shalat wajib.

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallambersabda,

ة� م�ن� �BBي�ام و�م� ال�ق� �BBه� ي �BBاس� ب BBب� الن �BBاس ا ي�ح� �BBل� م و إ�ن أ�

ه� �BBل�م�ال�ئ�ك�ت ل و�ع�ز بlن�ا ج� ول� ر� ال� ي�ق� ال�ة� ق� م� الص ال�ه� أ�ع�م�

Page 56: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ا ه� ص� ا أ�م� ن�ق� ه� �ت�م ال�ة� ع�ب�د�ى أ وا ف�ى ص� و� أ�ع�ل�م� ان�ظ�ر� و�ه�

ان� ان�ت�ق�ص� �BBإ�ن� ك ة� و� BBه� ت�ام �BBة� ك�ت�ب�ت� ل BBان�ت� ت�ام �BBإ�ن� ك �BBف إ�ن� �BBع0 فlو �BBوا ه�ل� ل�ع�ب�د�ى م�ن� ت�ط ال� ان�ظ�ر� ي�ئ�ا ق� ا ش� ن�ه� م�

ت�ه� م�ن� �BBر�يض د�ى ف� �BBوا ل�ع�ب lBBت�م� ال� أ �BBع[ قlو �BBه� ت�ط �BBان� ل �BBك ذ� األ�ع�م�ال� ع�ل�ى ذ� ه� ث�م ت�ؤ�خ� كلت�ط�وlع�

“Sesungguhnya amal perbuatan manusia yang pertama kali dihisab ialah shalat. ASllah –yang lebih tahu- berfirman kepada para malaikat, ‘lihatlah shalat hamba-Ku, apakah sempurna, atau kurang?’ Jika sempurna maka ditulis sempurna umtuknya, dan jika ada yang kurang maka Allah berfirman, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunnah?’ Jika hamba tersebut mempunyai shalat sunnah, maka Allah berfirman, ‘Sempurnakan shalat wajib hamba-Ku dengan shalat sunnahnya.’ Kemudian seluruh amal perbuatan diambil seperti itu.”(Diriwayatkan Abu Daud.).

3. WaktunyaMalam dan siang adalah waktu shalat-shalat sunnah kecuali lima waktu, karena tidak ada shalat-

shalat sunnah pada kelima waktu tersebut. Kelima waktu tersebut adalah sebagai berikut:1). Setelah Shubuh hingga matahari terbit2). Sejak terbitnya matahari hingga matahari naik setinggi tombak3). Tengah-tengah hari hingga matahari mulai bergeser ke arah barat4). Setelah Ashar hingga matahari berwarna kuning5). Matahari berwarna kuning hingga matahari terbenam.

Dasarnya ialah sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam kepada Amr bin Absah yang bertanya tentang shalat kepada beliau,

ع� �Bى ت�ط�ل ت ال�ة� ح� Bر� ع�ن� الص ب�ح� ث�م أ�ق�ص� lال�ة� الص ل? ص� ص�

ع� ب�ي�ن� �BBين� ت�ط�ل ع� ح� �BBا ت�ط�ل �BBه �ن إ ع� ف� ت�ف� ت ى ت�ر� م�س� ح� الشل? �BBص ار� ث�م BBا ال�ك�ف �BBد� ل�ه ج� �BBين�ئ�ذ0 ي�س ي�ط�ان0 و�ح� ن�ى� ش� ر� ق�lالظ?ل ل ت�ق� ت ى ي�س� ة[ ح� ور� ود�ة[ م�ح�ض� ه� ال�ة� م�ش� إ�ن الص ف�

ر� ج� �BBذ0 ت�س �BBين�ئ إ�ن ح� �BBال�ة� ف BBر� ع�ن� الص �BBأ�ق�ص م�ح� ث�م lالر �BBب ال�ة� BBBالص إ�ن �BBBل? ف �BBBء� ف�ص ى� ل� ال�ف� �BBBب إ�ذ�ا أ�ق� �BBBم� ف ن ه� ج�

ر� �BBأ�ق�ص ر� ث�م �BBل?ى� ال�ع�ص �BBى ت�ص ت ة[ ح� ور� �BBود�ة[ م�ح�ض ه� م�ش�

Page 57: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ب� ب�ي�ن� ر� �BBا ت�غ �BBه �ن إ م�س� ف� BBب� الش ت ى ت�غ�ر� ال�ة� ح� ع�ن� الصار ا ال�ك�ف د� ل�ه� ج� ين�ئ�ذ0 ي�س� ي�ط�ان0 و�ح� ن�ى� ش� ر� ق�

“Kerjakan shalat Shubuh kemudian berhentilah dari shalat hingga matahari terbit dan naik, karena matahari terbit di antara dua tanduk syetan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah itu, kerjakan shalat, karena shalat ketika itu disaksikan para malaikat hingga bayangan setinggi tombak, kemudian berhenti dari shalat, karena pada waktu tersebut neraka sedang dinyalakan. Jika bayangbayang disaksikan para malaikat hingga engkau shalat Ashar, kemudian berhentilah dari shalat hingga matahari terbenam karena matahari terbenam di antara dua tanduk syetan, dan ketika itu orang-orang kafir sedang sujud kepadanya. “(Diriwayatkan Muslim).

4. Shalat Sunnah dengan DudukSeorang Muslim diperbolehkan mengerjakan shalat sunnah dengan duduk. Hanya saja, ia cuma

mendapatkan pahala separoh dari pahala orang yang mengerjakan shalat dengan berdiri, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ال�ة� د�ا ن�ص�ف� الص اع� ل� ق� ج� ال�ة� الر ص�“Shalat seseorang dengan duduk itu mendapatkan separoh (pahala) shalat. “(Muttafaq Alaih).

5. Macam-macam Shalat Sunnah1). Tahiyatul masjid, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ل?ي� �Bى ي�ص ت ل�س� ح� ال� ي�ج� د� ف� ج� �Bد�ك�م� ال�م�س �BBل� أ�ح �BBذ�ا د�خ� إك�ع�ت�ي�ن ر�

“Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, ia jangan duduk hingga shalat dua raka’at. “(Muttafaq Alaih).

2). Shalat Dhuha empat raka’at hingga delapan raka’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

يا بن آدم صل لي أربع ركعات أول النهBBار أكفBBكآخره

“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai anak keturunan Adam, ruku’lah engkau untuk-Ku empat raka’at pada awal siang maka Aku melindungimu di akhir siang’. “(Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi. Sanad hadits ini baik).

3). Shalat Tarawih di bulan Ramadhan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

د م� �BBا ت�ق �BBر� ل�ه� م اب�ا غ�ف� ت�س� اح� ان�ا و� ان� إ�يم� م�ض� ام� ر� م�ن� ق�م�ن� ذ�ن�ب�ه�

Page 58: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Barangsiapa berdiri (shalat) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosa silamnya diampuni. “(Diriwayatkan Al-Bukhari).

4). Shalat dua raka’at setelah wudlu, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ل?ى �BBي�ص وء� ف� �BBن� ال�و�ض �BBي�ح�س ل�م[ ف� �BBل[ م�س �BBج أ� ر� ال� ي�ت�و�ضال�ة� ال ت�ى BBب�ي�ن� الص ه� و� �BBا ب�ي�ن �BBه� م �BBه� ل ر� الل ال�ة� إ�ال غ�ف� ص�

ا ت�ل�يه�“Tidaklah seorang Muslim berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudian shalat, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya sejak saat itu hingga shalat sesudahnya. “(Diriwayatkan Muslim).

5). Shalat dua raka’at di masjid setelah bepergian karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam terbiasa berbuat seperti itu. Ka’ab bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,

د�م� و�ك�ان� �BBذ�ا ق� ول� الله� صلى الله عليه وسBBلم إ س� ر�

ك�ع�ت�ي�ن� يه� ر� ك�ع� ف� ي�ر� د� ف� ج� ب�ال�م�س�� ر0 ب�د�أ ف� م�ن� س�

“Jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tiba dari perjalanannya, beliau pergi ke masjid, kemudian ruku’ (shalat) di dalamnya sebanyak dua raka’at.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, dan Muslim).

6). Shalat taubat dua raka’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ل0 ي�ذ�ن�ب� ذ�ن�ب�ا , ج� ا م�ن� ر� , ث�م يتطهر ف� ثم يقومم�ر� الل ه� ل�ه�. ر� الل ه� , إ�ال غ�ف� ت�غ�ف� ي�س� ك�ع�ت�ي�ن� ، ف� ل?ي ر� ي�ص�

“Tidaklah orang berdosa kemudian membersihkan diri, dan shalat dua raka’at meminta ampunan kepada Allah, melainkan ia diampuni. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi.).

7). Dua raka’at sebelum shalat Maghrib, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

غ�ر�ب� ال�ة� ال�م� ب�ل� ص� لlوا ق� ة� ،ص� �BBال�ث ال� ف�ي الث �BBل�م�ن�، ق اء� ش�

“Shalatlah kalian sebelum shalat Maghrib. “ Pada kali ketiga, beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang mau. “(Diriwayatkan Al-Bukhari).

8). Shalat istikharah dua raka’at, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

م إ�ن?ي ول� الل ه� �BBي�ق ك�ع�ت�ي�ن� ث�م ك�ع� ر� ل�ي�ر� �ذ�ا ه�م ب�األ�م�ر� ف� إ

أ�ل�ك� م�ن� �BBأ�س ت�ك� و� د�ر� ك� ب�ق� د�ر� ت�ق� س�أ� ك� ب�ع�ل�م�ك� و� ير� ت�خ� س�

أ�ت�ع�ل�م� ، و�ال� د�ر� و� �BBد�ر� ، و�ال� أ�ق �BBك� ت�ق إ�ن ل�ك� ال�ع�ظ�يم� ف� ف�ض� م إ�ن� ك�ن�ت� ت�ع�ل�م� أ�ن وب� الل ه� �BBBBBم� ال�غ�ي �ن�ت� ع�ال أ أ�ع�ل�م� و�

Page 59: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ر� �BBذ�ا األ�م �BBي (........)ه �BBع�اش ر[ ل�ي ف�ي د�ين�ي و�م� �BBي خ�ه� - �BBل ر�ي و�آج� �BBل� أ�م �BBال� ع�اج �BBو� ق

ر�ي ، أ� �BBة� أ�م �BBب و�ع�اق�

ر� �BBذ�ا األ�م إ�ن� ك�ن�ت� ت�ع�ل�م� أ�ن ه� ه� ل�ي و� د�ر� اق� (.........)ف�ال� و� ق�

م�ر�ي ، أ�ب�ة� أ� ي و�ع�اق� ع�اش� ر� ل�ي ف�ي د�ين�ي و�م� ش�

ن�ي ر�ف� �BBه� ع�ن?ي و�اص ر�ف� اص� ل�ه� - ف� م�ر�ي و�آج�ل� أ� ف�ي ع�اج�

ن�ي ب�ه� ض? ي�ث� ك�ان� ث�م ر� ي�ر� ح� د�ر� ل�ي� ال�خ� اق� ع�ن�ه� و�“Jika salah seorang dari kalian galau dengan suatu urusan, hendaklah ia shalat dua raka’at bukan shalat wajib, kemudian berdo’alah, ‘Ya Allah, aku meminta pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, meminta keputusan-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan meminta karunia-Mu yang agung dari-Mu, karena Engkau Mahakuasa dan aku tidak berkuasa, Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau mengetahui hal-hal yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir kesudahan urusanku, maka tentukan untukku, berilah aku kemudahan didalamnya, dan berkahilah aku didalamnya. Jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini tidak baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir kesudahan urusanku maka palingkan dariku, dan tentukan yang baik untukku apa pun bentuknya, kemudian ridhailah aku di dalamnya’. “(Diriwayatkan A-Bukhari).Ia harus menyebutkan kebutuhan pada kata urusan di doa di atas.

9). Shalat hajat, yaitu seorang Muslim ingin memenuhi kebutuhannya, kemudian ia wudlu, shalat dua raka’at, dan meminta Allah Ta’ala memenuhi kebutuhannya tersebut.

10). Shalat tasbih sebanyak empat raka’at. Setelah membaca Al-Fatihah dan surat, ia membaca doa berikut di setiap raka’at, “Subhaanallah, wal hamdu lillah, wa laa ilaaha illallahu, wallahu akbar,” sebanyak lima belas kali. Ketika ruku’, ia membacanya sebanyak sepuluh kali. Ketika mengangkat kepala dari ruku’, ia membacanya sebanyak sepuluh kali. Ketika sujud, ia membacanya sebanyak sepuluh kali. Ketika mengangkat kepala dari sujud, ia membacanya sepuluh kali. Dan ketika duduk istirahat di antara dua raka’at, ia membacanya sebanyak sepuluh kali. Jadi total tasbih pada satu raka’at ialah tujuh puluh lima kali, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada pamannya, Al-Abbas bin Abdul Muththalib Radhiyallahu Anhu,

اه� ا ..........ي�ا ع�ب اس� ي�ا ع�م ل?ي�ه� ت�ط�ع�ت� أ�ن� ت�ص� إ�ن� اس�ل? �Bى ك ل� ف�ف� �Bع إ�ن� ل�م� ت�ف� �Bع�ل� ف اف� ة� ف� ف�ى ك�ل? ي�و�م0 م�رإ�ن� �BBة� ف ر0 م�ر ه� ى ك�ل? ش� ع�ل� ف�ف� إ�ن� ل�م� ت�ف� ة� ف� ر ع�ة0 م� م� ج�ى ل� ف�ف� �BBع إ�ن� ل�م� ت�ف� �BBة� ف ن�ة0 م�ر ى ك�ل? س� ف� ع�ل� ف� ل�م� ت�ف�

ة� ر ع�م�ر�ك� م�

Page 60: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Hai Al-Abbas, hai pamanku, maukah engkau aku beri sesuatu?” Setelah itu, beliau menyebutkan tata cara shalat tasbih kepada pamannya. Beliau bersabda, “Jika engkau bisa mengerjakannya satu kali dalam sehari maka kerjakan. Jika engkau tidak bisa, maka satu kali dalam setiap Jum’at (Tujuh hari). Jika engkau tidak bisa mengerjakannya, maka satu kali dalam sebulan. Jika engkau tidak dapat melakukannya, maka satu kali dalam setahun. Jika engkau tidak bisa mengerjakannya, maka sekali dalam seumurmu. “(Diriwayatkan Abu Daud dan lain-lain).

11). Sujud syukur, yaitu jika seorang Muslim mendapatkan nikmat, misalnya berhasil memperoleh apa yang diinginkannya, atau selamat dari apa yang ditakutkannya, ia sujud syukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat-Nya tersebut. Jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, atau menggembirakan, beliau sujud syukur kepada Allah Ta’ala. Misalnya, ketika Malaikat Jibril datang kepada beliau dan berkata,

سجد صلى الله عليه عشرا صالةمن صلى عليكشكرا لله تعالى

“Barangsiapa mengucapkan satu shalawat untukmu, Allah mengucapkan shalawat sepuluh kali untuknya,” maka beliau sujud syukur kepada Allah Ta’ala. (Diriwayatkan Ahmad).

12). Sujud tilawah. Sujud tilawah disunnahkan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

ي�ط�ان� BBل� الش ز� �BBد� اع�ت ج� �BBد�ة� ف�س ج� � اب�ن� آد�م� الس أ ر� �ذ�ا ق� إد� ج� �BBود� ف�س ج� lBBر� اب�ن� آد�م� ب�الس ي�ل�ه� أ�م� ول� ي�ا و� ي�ب�ك�ى ي�ق�

ل�ى� الن ار� �ب�ي�ت� ف� أ ود� ف� ج� lت� ب�الس أ�م�ر� ن ة� و� ل�ه� ال�ج� ف�“Jika anak keturunan Adam membaca ayat sujud dan sujud, maka syetan menyendiri kemudian menangis sambil berkata, ‘Aduh celaka, ia suruh sujud, kemudian sujud, dan mendapatkan surga. Aku disuruh sujudnamun menlak, dan aku pun mendapatkan neraka’. “(Diriwayatkan Muslim).Jadi jika seorang Muslim membaca ayat sujud, atau mendengarnya dari pembaca, ia disunnahkan sujud sekali. Ia bertakbir ketika merendah untuk sujud dan ketika mengangkat kepalanya. Dalam sujudnya, ia berkata,

ت�ه� ور� �BBن� ص �BBأ�ح�س ه� ف� و ر� �BBه� و�ص ل�ق� ه�ى ل�ل ذ�ى خ� د� و�ج� ج� س�

ين� ال�ق� ن� ال�خ� ك� الل ه� أ�ح�س� ت�ب�ار� ه� و� ر� ب�ص� ع�ه� و� م� ق س� و�ش�“Wajahku sujud kepada Dzat yang telah menciptakannya, membentuknya, membelah pendengarannya, dan (membelah) penglihatannya dengan daya-Nya, dan kekuatan-Nya. Mahamulia Allah dan Pencipta yang paling baik.”Agar mendapatkan pahala dengan utuh, sebaiknya ia sujud tilawah dalam keadaan suci, dan menghadap kiblat.Ayat-ayat sujud dalam Al-Qur’an sudah bisa diketahui dalam Al-Qur’an, yaitu lima belas ayat sujud,

karena Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata,

Page 61: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

م�س� ه� خ�أ� ر� ول� الل ه� صلى الله عليه وسلم أ�ق� س� أ�ن ر�

ل� BBص ا ث�ال�ث[ ف�ى ال�م�ف� ن�ه� آن� م� ر� د�ة� ف�ى ال�ق� ج� ة� س� ر� ع�ش�د�ت�ان ج� ج? س� ة� ال�ح� ور� و�ف�ى س�

“Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam membaca lima belas ayat sujud di Al-Qur’an. Di antaranya tiga di surat-surat Al-Mufashshal (sepertujuh terakhir Al-Qur’an), dan dua ayat sujud di surat Al-Hajj.”(Diriwayatkan Abu Daud dan lain-lain. Hadits ini di-hasan-kan sebagian perawi).

Shalat Idul Fitri dan Idul AdhaShalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah muakkadah seperti shalat wajib. Allah Ta’ala

memerintahkannya dalam firman-Nya,

ث�ر� �ن ا أ�ع�ط�ي�ن�اك� ال�ك�و� ر�*إ ان�ح� ب?ك� و� ل? ل�ر� ف�ص�“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”(Al-Kaustsar: 1-2).Allah Ta’ala mengaitkan keberuntungan seorang hamba dengan kedua shalat tersebut. Allah

Ta’ala berfirman,

ك ى ل�ح� م�ن� ت�ز� د� أ�ف� ل ى*ق� ب?ه� ف�ص� م� ر� ذ�ك�ر� اس� و�“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri. Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.”(Al-A’la: 14-15).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam biasa mengerjakan kedua shalat tersebut,

memerintahkannya, dan mengerahkan wanita-wanita dan anak-anak untuk menghadirinya. Kedua shalat tersebut adalah salah satu syiar Islam dan salah satu fonemena di mana dengannya iman dan takwa terlihat dengan jelas.

1. Waktu Shalat Idul Fitri dan Idul AdhaWaktu shalat Idul Fitri dan Idul Adha ialah sejak matahari naik tinggi tombak hingga tergelincir kea

rah barat. Shalat Idul Adha disunnahkan dilakukan di awal waktu agar kaum Muslimin bisa menyembelih hewan kurban mereka, dan shalat Idul Fitri ditunda agar mereka dapat mengeluarkan sedekah mereka, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam biasa berbuat seperti itu. Jundab Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam shalat Idul Fitri dengan kami ketika matahari setinggi dua tombak, dan shalat Idul Adha dengan kami ketika matahari setinggi satu tombak.”2. Etika Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

1). Mandi, mengguanakan parfum, dan mengenakan pakaian yang bagus, karena Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,

Page 62: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

أمرنBBا رسBBول اللBBه صBBلى اللBBه عليBBه و سBBلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد و أن نتطيب بBBأجود

من ما نجدأثما نجد و أن نضحي ب “Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kita di dua Hari Raya mengenakan pakaian terbagus yang kita miliki, menggunakan parfum terbaik yang kita miliki, dan berkurban dengan apa saja yang paling benilai yang kita miliki.” (Diriwayatkan Al-Hakim).

أن النبي صلى الله عليBه وسBلم كBBان يلبس بBBردةحبرة في كل عيد

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengenakan kain burdah yang bagus pada setiap hari raya. (Diriwayatkan Imam Syafi’I).

2). Makan sebelum keluar untuk shalat Idu Fitri, dan makan daging kurban setelah shalat Idul Adha, karena Buraidah Radhiyallahu Anhu berkata,

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم ال يغدو يوم الفطر حتى يأكل وال يأكل يوم األضحى حتى

يرجع فيأكل من أضحيته

“Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tidak berangkat pada shalat Idul Fitri hingga makan, dan tidak makan pada shalat Idul adha hingga pulang kemudian makan daging kurbannya.” (Diriwayatkan At- Tirmidzi dan lain-lain.).

3). Takbir pada dua malam hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Idul Adha, takbir dilanjutkan hingga akhir hari tasyriq, sedang pada Idul Fitri hingga imam keluar untuk shalat dengan mereka. Teks takbir ialah sebagai berikut:

ه� BBر� الل �BBك�ب� ه� أ BBالل ه� و� BBالل �ل�ه� إ�ال �ك�ب�ر� ال� إ �ك�ب�ر� الل ه� أ الل ه� أد� م� ل�ل ه� ال�ح� �ك�ب�ر� و� أ

Takbir dianjurkan dengan sangat ketika kaum Muslimin keluar menuju tempat shalat, dan setelah shalat-shalat wajib pada hari-hari tasyriq, karena Allah Ta’ala berfirman,

ل ى ب?ه� ف�ص� م� ر� ذ�ك�ر� اس� و�“Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. “(Al-A’la: 15).Allah Ta’ala berfirman,

د�اك�م� ا ه� وا الل ه� ع�ل�ى م� ل�ت�ك�ب?ر� و�“Dan hendaklah kalian mengagungkan (bertakbir) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian. “(Al-Baqarah: 185).

Page 63: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

4). Keluar menuju tempat shalat dari satu jalan dan pulang dari jalan lainnya, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam biasa berbuat seperti itu. Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhuma berkata,

يد0 �ذ�ا ك�ان� ي�و�م� ع� ك�ان� الن ب�يl صلى الله عليه وسلم إال�ف� الط ر�يق� خ�

“Pada hari raya, Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menggunakan jalan yang berbeda.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

5). Shalat Idul Fitri dan Idul Adha dilaksanakan di tanah lapang, kecuali karena darurat, misalnya hujan dan lain sebagainya, maka dilaksanakan dimasjid, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam selalu melaksanakan shalat IdulFitri, dan Idul Adha di tanah lapang seperti disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, dan shahih Muslim.

6). Ucapan selamat. Seorang Muslim berkata kepada saudaranya, “Taqabbalallahu minna wa minka (semoga Allah menerima amal ibadahku, dan amal ibadahmu).”Karena diriwayatkan bahwa jika sebagian para sahabat bertemu dengan sebagian yang lain, mereka berkata,” Taqabbalallahu minna wa minkum

تقبل الله منا ومنكمsemoga Allah menerima amal ibadahku dan amal ibadah kalian).” (Diriwayatkan Ahmad).

7). Tidak berlebih-lebihan dalam makanan, minuman, dan hiburan yang diperbolehkan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda pada Idul Adha,

ب0 ر� �ي ام� أ�ك�ل0 و�ش� ر�يق� أ �ي ام� الت ش� أ“Hari-hari tasyriq adaah hari-hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (Diriwayatkan Muslim).Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata, “Ketika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tiba di Madinah, orang-orang Madinah mempunyai dua hari dimana mereka bermain-main di kedua hari tersebut, kemudian beliau bersabda,

ح�ى �BBو�م� األ�ض �BBا ي �BBم ن�ه� ا م� ي�ر� ا خ� م� �ب�د�ل�ك�م� ب�ه� د� أ إ�ن الل ه� ق�

ط�ر� ي�و�م� ال�ف� و�“Allah Ta’ala telah mengganti dua hari kalian dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri, dan Idul Adha’.” (Diriwayatkan An-Nasai, Abu Daud, dan Ahmad. Hadits ini Shahih).Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Bakar Radhiyallahu Anhu yang telah membentak dua budak wanita yang masih kecil mendendangkan syair di rumah Aisyah pada hari raya,

ن اليوم عيدناإن لكل قوم عيدا وإيا أبا بكر “Hai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.” (Diriwayatkan An-Nasai).

Page 64: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

3. Tata Cara Shalat Hari Raya Idul Fitri dan Idul AdhaSifat shalat hari raya ialah kaum Muslimin keluar menuju tempat shalat dengan bertakbir. Ketika

matahari telah naik beberapa meter, imam berdiri kemudian shalat dengan mereka tanpa adzan dan iqamah sebanyak dua raka’at. Pada raka’at pertama, imam bertakbir tujuh kali dengan takbiratul ihram dan kaum Muslimin di belakangnya bertakbir seperti takbirnya. Imam membaca Al-Fatihah, dan surat Al-A’la dengan suara keras. Pada raka’at kedua, imam bertakbir enam kali dengan takbir qiyam (berdiri dari sujud), kemudian membaca Al-Fatihah, surat Al-Ghasyiyah, atau Asy-Syams. Jika imam telah salam, ia berdiri untuk berkhutbah kepada jama’ah dan duduk di sela-sela khutbah dengan duduk ringan. Dalam khutbahnya, imam menasihati jama’ah, dan menyela-nyelanya dengan takbir, dan ketika memulai khutbahnya ia memuji Allah, dan menyanjung-Nya. Pada khutbah shalat Idul Fitri, ia menganjurkan kaum Muslimin bersedekah, dan menjelaskan hukum-hukumnya. Pada shalat Idul Adha, ia menganjurkan mereka berkurban, dan menjelaskan sunnah-sunnah di dalamnya. Jika khutbah imam telah selesai, maka jama’ah bubar bersamanya, sebab tidak ada shalat sunnah sebelum dan setelah shalat hari raya, kecuali orang yang ketinggalan, maka ia harus mengerjakannya empat raka’at, karena Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhuma berkata, “Barangsiapa tertinggal shalat hari raya, hendaklah ia shalat empat raka’at.” Sedang orang yang mendapatkan sesuatu bersama imam, misalnya tasyahhud, maka imam salam, ia shalat dua raka’at. Jadi ia shalat dua raka’at sebagaimana ia ketinggalan dua raka’at dari imam.

Shalat GerhanaShalat Gerhana adalah sunnah muakkadah bagi laki-laki dan wanita, karena Rasulullah Sallallahu

Alaihi wa Sallam memerintahkannya dengan sabdanya,

� ات� اللBBBه� ال �BBBان� م�ن� آي �BBBر� آي�ت �BBBم ال�ق� م�س� و� BBBالش إ�نك� �BBي�ت�م� ذ�ل� أ إ�ذ�ا ر� �BBه� ف �BBي�ات د0 ، و�ال� ل�ح� ان� ل�م�و�ت� أ�ح� ف� ي�ن�خ�س�

لlوا ف�ص�“Sesungguhnya matahari dan bulan adaah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan keduanya tidak gerhana karena kematian seserang, atau kehidupannya (kelahirannya). Maka jika melihat gerhana, shalatlah. “(Diriwayatkan Al-Bukhari).pelaksanaan shalat Gerhana adalah seperti pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Waktu

shalat Gerhana ialah sejak Gerhana terjadi hingga hilang (matahari atau bulan terlihat kembali). Jika gerhana terjadi di akhir siang diaman shalt pada saat tersebut sangat dimakruhkan, maka shalat diganti dengan dzikir kepada Allah Ta’ala, istighfar, dan berdoa kepada-Nya.

1. Perbuatan-perbuatan Yang Sunnah Dikerjakan pada Saat GerhanaJika gerhana terjadi, maka disunnahkan memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala, takbir, istighfar,

doa, bersedekah, atau memerdekakan budak, berbuat baik, dan silaturrahim, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallambersabda,

Page 65: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

� ات� اللBBBه� ال �BBBان� م�ن� آي �BBBر� آي�ت �BBBم ال�ق� م�س� و� BBBالش إ�نك� �BBي�ت�م� ذ�ل� أ إ�ذ�ا ر� �BBه� ف �BBي�ات د0 ، و�ال� ل�ح� ان� ل�م�و�ت� أ�ح� ف� ي�ن�خ�س�

لlوا وا و�ص� اد�ع�وا الل ه� و�ك�ب?ر� ف�“Sesungguhnya matahari, dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang, atau kehidupannya (kelahirannya). Jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah, dan shalatlah. “(Diriwayatkan Al-Bukhari).

2. Tata Cara Shalat GerhanaTata cara shalat Gerhana ialah kaum Muslim berkumpul di masjid tanpa adzan dan iqamah. Tidak

ada salahnya kaum Muslimin dipanggil dengan panggilan, “Ash-Shalatu jami’ah.” Kemudian shalat dua raka’at, dan pada setiap raka’at terdapat dua ruku’, dan dua sujud dengan memanjangkan bacaan, ruku’, dan sujud. Jika gerhana selesai di tengah-tengah shalat, maka mereka boleh menyempurnakannya seperti shalat sunnah biasa.

Dalam shalat Gerhana tidak ada khutbah, namun imam diperbolehkan menasihati jama’ah, karena itu baik sekali. Aisyah Radhiyallahu Anha berkata,

ي�اة� الن ب�ي? صلى الله عليه م�س� ف�ي ح� ت� الش ف� خ�س�اء�ه� ر� د� ف�ص�ف الن اس� و� ج� �ل�ى ال�م�س� ج� إ ر� خ� وسلم ف�ول� الله� صلى الله عليه وسلم س� أ� ر� ت�ر� اق� ك�ب ر� ف� ف�

ال� ك�وع�ا ط�و�يال� ث�م ق� ك�ع� ر� ر� يل�ة� ث�م ك�ب ر� ف� اء�ة� ط�و� ر� ق�اء�ة� ر� أ� ق� ر� د� و�ق� ج� ل�م� ي�س� ام� و� ق� د�ه� ف� م� ع� الل ه� ل�م�ن� ح� م� س�ك�ع� اء�ة� األ�ول�ى ث�م ك�ب ر� و�ر� ر� �د�ن�ى م�ن� ال�ق� يل�ة� ه�ي� أ ط�و�ال� و ل� ث�م ق�

ك�وع� األ� lد�ن�ى م�ن� الر� و� أ ك�وع�ا ط�و�يال� و�ه� ر� د� ث�م ج� د� ث�م س� م� ل�ك� ال�ح� ب ن�ا و� د�ه� ر� م� ع� الل ه� ل�م�ن� ح� م� س�ب�ع� ر�

� ت�ك�م�ل� أ اس� ث�ل� ذ�ل�ك� ف� ة� م� ر� ك�ع�ة� اآلخ� ال� ف�ي الر ق�ب�ل� أ�ن� م�س� ق� ل�ت� الش ان�ج� د�ات0 و� ج� ب�ع� س� ر�

� ك�ع�ات0 ف�ي أ ر� ل�ه� ث�م و� أ�ه� ا ه� �ث�ن�ى ع�ل�ى الله� ب�م� أ ام� ف� ر�ف� ث�م ق� ي�ن�ص�ان� ل�م�و�ت� ف� ا آي�ت�ان� م�ن� آي�ات� الله� ال� ي�خ�س� ال� ه�م� ق��ل�ى ع�وا إ ز� اف� ا ف� �ي�ت�م�وه�م� أ إ�ذ�ا ر� ي�ات�ه� ف� د0 ، و�ال� ل�ح� أ�ح�

ال�ة� الص

Page 66: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Matahari mengalami gerhana semasa hidup Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berangkat kemasjid. Beliau berdiri, kemudian bertakbir, dan para sahabat berbaris dibelakang beliau. Dalam shalatnya, Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bembaca surat panjang, kemudian bertakbir, kemudian ruku’ lama sekali sekali namun lebih cepat dari pada bacaan diraka’at pertama, kemudian mengangkat kepalanya sambil berkata, ‘Sami’allahu liman hamidahu, rabbana lakal hamdu,’ kemudian berdiri dan membaca surat panjang namun lebih pendek daripada syarat pada raka’at pertama, kemudian bertakbir, kemudian ruku’ dengan ruku’ yang lebih cepat daripada ruku’ pertama, kemudian berkata, ‘Sami’allahu liman hamidahu, rabbana lakal hamdu,’ kemudian sujud, kemudian berbuat seperti itu pada raka’at berikutnya, hingga genap empat ruku’, dan empat sujud. Gerhana selesai sebelum beliau keluar dari masjid, kemudian beliau berdiri berkhutbah kepada manusia. Beliau menyanjung Allah dengan apa yang layak Dia miliki, kemudian bersabda, ‘Sesungguhnya matahari, dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan keduanya tidak gerhana karena mematian seseorang, atau kehidupannya (kelahirannya). Jika kalian melihat gerhana, maka segeralah shalat.” (Diriwayatkan Muslim).

3. Shalat Gerhana BulanShalat Gerhana Bulan tidak berbeda dengan shalat Gerhana Matahari, karena Rasulullah Sallallahu

Alaihi wa Sallam bersabda,

ال�ة� �ل�ى الص ع�وا إ ز� اف� ا ف� �ي�ت�م�وه�م� أ إ�ذ�ا ر� ف�“Jika kalian melihat gerhana, maka segeralah shalat. “(Diriwayatkan Muslim).Hanya saja sebagian ulama berpendapat bahwa shalat Gerhana Bulan itu seperti shalat-shalat

sunnah lain, yaitu dikerjakan sendiri-sendiri di rumah-rumah, atau di masjid-masjid, dan tidak dilaksanakan secara berjama’ah, karena tidak ada dalil yang menjelaskan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat Gerhana seperti yang beliau perbuat di shalat Gerhana Matahari.

Iniah, namun permasalahannya itu luas. Jadi siapa yang ingin melakukan shalat Gehana dengan berjama’ah maka silahkan, barangsiapa ingin melakukannya sendiri-sendiri maka silahkan, karena yang diperintahkan ialah kaum Muslim segera shalat; laki-laki dan wanita, agar Allah segera menyingkap kembali gerhana tersebut.

Shalat Istisqa’1. Hukum Shalat Istisqa’

Shalat Istisqa’ adalah sunnah muakkadah yang biasa dikerjakan Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, diumumkan kepada para sahabat, dan beliau keluar untuk mengerjakannya di tanah lapang. Abdullah bin Zaid berkata,

ق�ي ت�س� ج� الن ب�يl صلى الله عليه وسلم ي�س� ر� خ�ل ى و ل� ر�د�اء�ه� ثم ص� ب�ل�ة� ي�د�ع�و و�ح� �ل�ى ال�ق� ه� إ ت�و�ج ف�

اء�ة�. ر� ا ب�ال�ق� م� يه� ر� ف� ه� ك�ع�ت�ي�ن� ج� ر�

Page 67: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

“Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam keluar meminta hujan, kemudian beliau menghadap kiblat, mengubah posisi pakaiannya, kemudian shalat dua raka’at dengan bacaan keras. “(Muttafaq Alaih).

2. Definisi Shalat Istisqa’Shalat Istiqa’ ialah meminta hujan kepada Allah Azza wa Jalla untuk salah satu daerah ketika

kekeringan terjadi dengan sholat, dzikir, istigfar.

3. Waktu Sholat Istiqa’Waktu sjolat Istiqa’ sama dengan waktu shalat Hari Raya, karena Aisyah Rodhiyallahu Anha

berkata,

د�ا �BBين� ب ول� الل ه� صلى اللBBه عليBBه وسBBلم ح� س� ج� ر� ر� خ�

م�س� اج�ب� الش ح� “Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam keluar untuk melaksanakan shalat istiqa’ ketika sinar matahari telah terlihat.” (Diriwayatkan Abu Daud dan Al-Hakim).

Hanya saja shalat Istiqa’ boleh dikerjakan di semua waktu, kecuali waktu-waktu yang dimakruhkan untuk shalat.

4. Perbuatan-perbuatan Yang Sunnah Dikerjakan sebelum Shalat Istiqa’Imam harus mengumumkan pelaksanaan shalat Istiqa’ beberapa hari sebelumnya dan mengajak

kaum Muslimin bertaubat dari maksiat-maksiat, keluar dari kezhaliman, berpuasa, dan meninggalkan perselisihan, karena maksiat adalah penyebab kekeringan (kemarau) sebagaimana ketaatan adalah penyebab kebaikan, dan keberkahan.

5. Tata Cara Shalat Istiqa’Sifat shalat Istiqa’ ialah imam dan kaum Muslimin keluar menuju tanah lapang, kemudian imam

shalat dua raka’at bersama mereka. Jika ia mau, ia boleh bertakbir tujuh kali pada raka’at pertama dan lima kali pada raka’at kedua seperti shalat Hari Raya. Pada raka’at pertama setelah membaca Al-Fatihah, imam membaca Al-A’la dengan suara keras dan membaca surat Al-Ghasyiyah pada raka’at kedua. Usai shalat, ia menghadap jama’ah, dan berkhutbah dengan memperbanyak istighfar disela-sela khutbahnya. Usai shalat, imam berdoa dengan diaminkan jama’ah, kemudian menghadap kiblat, memindahkan kain di sebelah kanannya ke sebelah kiri dan kain di sebelah kirinya ke sebelah kanannya dengan diikuti jama’ah, dan berdoa sesaat dan bubar.

Dalilnya ialah ucapan Abu Hurairah Radiyallahu Anhu,

ا �BBم� ي�و�م ل �BBه� وس �BBه ع�ليBBى الل ل �BBه� صBBول� الل �BBس ج� ر� ر� �BBخ ة0 ، ام� �ذ�ان0 و�ال� إ�ق� ك�ع�ت�ي�ن� ب�ال� أ ل ى ب�ن�ا ر� ي ، ف�ص� ق� ت�س� ي�س�ع�ا اف� ب�ل�ة� ر� و� ال�ق� ه� ن�ح� ه� و ل� و�ج� د�ع�ا الل ه� و�ح� ط�ب�ن�ا و� ث�م خ�

Page 68: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

ر� , ع�ل� األ�ي�م�ن� ع�ل�ى األ�ي�س� ج� ل�ب� ر�د�اء�ه� , ف� ي�د�ي�ه� ، ث�م ق�

ر� ع�ل�ى األ�ي�م�ن� األ�ي�س� و�” Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam keluar meminta hujan, dan shalat bersama kita dua raka’at tanpa adzan dan iqamah, kemudian berkhutbah, dan berdoa kepada Allah, menghadapkan wajahnya ke kiblat dengan mengangkat kedua tangannya, memindahkan kainnya dari sebelah kanan ke sebelah kiri dan kain di sebelah kiri ke sebelah kanan.” (Diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi.).

6. Beberapa Do’a Shalat Istiqa’Diriwayatkan bahwa jika Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam meminta hujan, beliau berdoa,

ن�ا ق� م اس� ا الل ه� �BBر�يئ ا م� �BBغ�يث ا غ�ي�ث�ا م� د�ق� �BBا غ �BBر�يع مجلال م� عامBBا طبقBBا سBBحا دائمBBا ، اللهم اسBBقنا الغيث وال تجعلنBBا من القBBانطين ، اللهم إن بالعبBBاد والبالد

ك مBBا الضنوالبهائم والخلق من الألواء والجهد وال يشBكو إال إليBك ، اللهم أنبت لنBا الBBزرع ، وأدر لنBا الضBرع ، واسBقنا من بركBات السBماء ، وأنبت لنBا من بركات األرض ، اللهم ارفع عنا الجهد والجBBوع والعBBري ، واكشBBف عنBBا من البالء مBBا ال يكشBBفه غBBيرك ، اللهم إنBBا نسBBتغفرك ، إنBBك كنت غفBBارا

اللهم اسBBق عبBBادك فأرسل السماء علينBBا مBBدراراوبهيمتك وانشر رحمتك وأحي بلدك الميت

“Ya Allah, turunkan pada kami hujan yang berakibat baik, menyuburkan, deras, rata, umum dan lebat. Ya Allah, turunkan hujan kepada kami, dan jangan jadikan kami orang-orang yang putus asa. Ya Allah, dengan hamba-hamba, negri-negri, hewan-hewan, dan makhluk, aku adukan kesukaran, kesulitan, dan kesempitan yang tidak aku adukan kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman untuk maki, keluarkan susu untuk kami, turunkan untuk kami keberkahan keberkahan langit, dan tumbuhkan keberkahan-keberkahan bumi untuk kami. Ya Allah, hilangkan dari kami kesulitan, kelaparan, dan keterlanjangan, serta singkaplah dari kami musibah yang kami tidak bisa disingkap kecuali oleh Engkau. Ya Allah, kami meminta ampunan kepada-Mu, karena Engkau Maha Pengampun. Turunkan hujan deras kepada kami. Ya Allah, berilah minum hamba-hamba-Mu dan hewan-hewan-Mu, tebarkan rahmat-Mu, dan hidupkan negeri-Mu yang mati.” (Diriwayatkan Ibnu Majah, perawi-perawinya terpercaya, dan sebagian redaksinya berasaldari Abu Daud).

Page 69: Kitab Sholat (1)

47

KITAB SHOLAT panduan fiqih sholat dilengkapi dalil – dalil Al Qur an , Hadits dan Atsar

Juga diriwayatkan bahwa ketika hujan turun, maka Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam berdoa,

� ال ي�ا ع�ذ�اب0 ، و�ال� ب�ال�ء0 ، و� ق� ة0 ، و�ال� س� م� ح� ي�ا ر� ق� م س� الل ه�اب�ت� �BBن م� اب� و� ر� ?BBع�ل�ى الظ م ق0 ، الل ه� ر� �BBد�م0 ، و�ال� غ �BBه

ال�ي�ن�ا و�ال� ع�ل�ي�ن�ا و� م ح� ر� ، الل ه� ج� الش“Ya Allah, ini hujan rahmat, dan bukan hujan siksa, ujian, penghancuran, dan penenggelaman. Ya Allah, diatas bukit-bukit, dan tempat-tempat tumbuhnya rumput. Ya Allah di sebelah kami, dan tidak di atas kami.”(Diriwayatkan Imam Syafi’I dan sebagian besar redaksinya berasal dari shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim).