Makalah Kitab Tentang Sholat

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hukum dalam Islam ada lima a. Wajib, yaitu perintah yang harus dikerjakan. Jika dikerjakan maka akan mendapat pahala, jika tidak dikerjakan maka akan berdosa. b. Sunnah, yaitu anjuran. Jika dikerjakan akan mendapat pahala, jika tidak dikerjakan tidak berdosa. c. Haram, yaitu larangan keras. Jika dikerjakan berdosa, jika tidak dikerjakan mendapat pahala. d. Makruh, yaitu larangan yang tidak keras. Jika dikerjakan tidak berdosa, jika ditinggalkan akan mendapat pahala. e. Mubah, yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang tersurat dalam latar belakang, maka penulis dalam hal ini akan merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan: 1. Pengertian sholat 2. Macam-macam sholat 1.3.Tujuan Dengan berdasar kepada poin-poin pertanyaan tersebut diatas, maka penulis mempunyai tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu : 1. Memahami Pengertian Sholat 2. Memahami macam-macam sholat

Transcript of Makalah Kitab Tentang Sholat

Page 1: Makalah Kitab Tentang Sholat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hukum dalam Islam ada lima

a. Wajib, yaitu perintah yang harus dikerjakan. Jika dikerjakan maka akan

mendapat pahala, jika tidak dikerjakan maka akan berdosa.

b. Sunnah, yaitu anjuran. Jika dikerjakan akan mendapat pahala, jika tidak

dikerjakan tidak berdosa.

c. Haram, yaitu larangan keras. Jika dikerjakan berdosa, jika tidak dikerjakan

mendapat pahala.

d. Makruh, yaitu larangan yang tidak keras. Jika dikerjakan tidak berdosa,

jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

e. Mubah, yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika

dikerjakan tidak mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang tersurat dalam latar belakang, maka penulis dalam

hal ini akan merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan:

1. Pengertian sholat

2. Macam-macam sholat

1.3.Tujuan

Dengan berdasar kepada poin-poin pertanyaan tersebut diatas, maka penulis

mempunyai tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :

1. Memahami Pengertian Sholat

2. Memahami macam-macam sholat

Page 2: Makalah Kitab Tentang Sholat

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat

Asal makna shalat menurut bahasa Arab ialah “doa”, tetapi yang dimaksud disini ialah “ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan memenuhi beberapa syarat yang dimulai dengan takbair, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan”.1

Firman Alla SWT

Artinya : “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al-Ankabut ayat : 45)

B. Shalat Fardhu

Sholat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang yang dewasa dan berakal ialah lima kali sehari semalam. Mula-mula turunnya perintah wajib shalat itu ialah pada malam isra’, setahun sebelum tahun hijriah.

Yang sunat dilakukan sebelum sholat :

a. Adzan Asal makna azan ialah “memberitahukan”. Maksudnya ialah

memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba dengan lafaz yang telah ditentukan oleh syara’.

1 Fiqh Islam oleh H. Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo hal 53

Page 3: Makalah Kitab Tentang Sholat

3

b. Iqamah Yaitu memberitahukan kepada hadirin supaya bersiap berdiri untuk

melaksankan shalat.

1. Membatasi Tempat Shalat

Diantara beberapa hal yang dilakukan sebelum sholat ialah membatasi tempat shalat dengan dinding, dengan tongkat, dengan menghamparkan sajadah atau dengan garis, supaya orang tidak lewat didepan orang yang sedang shalat, sebab lewat didepan orang shalat itu hukumnya haram.

2. Waktu Shalat Fardu

Shalat fardu atau wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap mukallaf (orang-orang yang telah balig lagi berakal) ialah lima kali sehari semalam.

1. Shalat Zuhur. Awal waktunya adalah setelah tergelincir matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dari bayang-bayang ketika matahari menonggak

2. Shalat Asar. Waktunya mulai dari habisnya waktu zuhur, bayng-bayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari bayang-bayang ketika matahari sedang menonggak sampai terbenam matahari.

3. Shalat Maghrib. Waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam syafaq (teja) merah.

4. Sholat Isya’. Waktunya mulai dari terbenam syafaq merah sampai terbit fajar kedua.

5. Sholat Shubuh. Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari.

3. Syarat-Syarat Wajib Sholat Fardhu

1. Islam. Orang yang bukan islam tidak diwajibkan mengerjakan sholat

2. Suci dari haid dan nifas

3. Berakal. Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan sholat

4. Balig (dewasa)

4. Syarat-Syarat Sah Sholat

1. Suci dari hadas besar dan hadas kecil

2. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis

Page 4: Makalah Kitab Tentang Sholat

4

3. Menutup aurat

4. Mengetahui masuknya waktu sholat

5. Menghadap ke kiblat (ka’bah)

5. Rukun Sholat 1. Niat

Arti niat ada dua :

a. Asal makna niat ialah “menyengaja” suatu perbuatan.

b. Niat pada syara’ yaitu menyengaja suatu perbuatan karena mengikuti

pertintah Allah suapaya diridhai-Nya

2. Berdiri bagi yang kuasa

Orang yang tidak kuasa berdiri boleh sholat sambil duduk, kalau tidak

kuasa duduk boleh berbaring

3. Takbiratul ihram

4. Membaca Al-Fatihah

6. Sunat-Sunat Sholat

1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram.

2. Mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, ketika berdiri dari rukuk

dan tatkala berdiri dari tasyahud awal.

3. Meletakkan tangan kanan diatas punggung tangan kiri.

4. Melihat kearah tempat sujud.

5. Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram

6. Membaca Ta’awuz sebelem Al-Fatihah. 7. Membaca Amin setelah membaca Al-Fatihah. 8. Membaca surat Al-Quran bagi imam atau orang sholat sendiri. 9. Sunat bagi makmum mendengarkan imam.

7. Sunnah Muakad (Sunnah yang lebih penting)

Dalam mazhab Syafi’i ada dua sunnah yang lebih penting daripada yang

disebutkan diatas, sehingga bila salah satu dari keduanya ditinggalkan

hendaklah diganti dengan sujud sahwi.

Page 5: Makalah Kitab Tentang Sholat

5

1. Membaca tasyahud pertama sesudah sujud kedua dari rakaat yang kedua

sebelum berdiri pada rakaat ketiga.

2. Qunut sesudah I’tidal yang akhir pada sholat Shubuh dan Witir, sejak

malam tanggal 16 Ramadhan sampai akhirnya.

8. Hal-Hal Yang Membatalkan Sholat 1. Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun

sebelum sempurna, umpamanya melakukan i’tidal sebelum sempurna

rukuk.

2. Meninggalkan salah satu syarat misalnya berhadas, dan terkena najis

yang tidak dimaafkan, baik pada badan ataupun pakaian, sedangkan

najis itu tidak dapat dibuang ketika itu.

3. Sengaja berbicara.

4. Banyak bergerak.

5. Makan dan minum.

9. Sujud Sahwi

Sebab-sebab sujud sahwi ialah :

1. Ketinggalan tasyahud pertama atau ketinggalan qunut

2. Kelebihan rakaat, rukuk, atau sujud karena lupa

3. Karena syak (ragu) tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan

4. Apabila kurang rakaat sholat karena lupa2

C. Sholat Berjamaah

Apabila dua orang sholat bersama-sama dan salah seorang diantara mereka

mengikuti yang lain, keduanya dinamakan sholat berjamaah

Hukum sholat berjmaah

Sebagian ulama mengatakan bahwa sholat berjamaah itu adalah fardu

‘ain (wajib ‘ain), sebagian berpendapat bahwa sholat berjamaah itu fardu 2 Fiqh Islam oleh H. Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo hal 100

Page 6: Makalah Kitab Tentang Sholat

6

kifayah dan sebagian lagi berpendapat sunnah muakad (sunnah istimewa).

Yang akhir iinilah hukum yang lebih layak, kecuali bagi sholat Jum’at.

Menurut kaidah persesuaian beberapa dalil dalam masalah ini, seperti yang

telah disebutkan diatas.

قال : صلى اهللا علیھ وسلمعن ابن عمر أن رسول اهللا

((صالة الجماعة أفضل من صالة الفرد بسبع وعشرین درجة)). متفق علیھ.Dari Ibnu Umar c bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda :

((Shalat berjama`ah lebih utama daripada shalat sendirian dua puluh

tujuh derajat.)) Muttafaqun `Alaihi.

Bagi siapa saja yang interest menunggu waktu shalat berikutnya tiba di dalam

masjid, akan memperoleh 4 (empat) keistimewaan yaitu :

1. Ia seperti seorang yang selalu siap tempur di jalan Allah.

2. Dicatat baginya pahala shalat meskipun ia menantikannya dalam keadaan

duduk.

3. Para malaikat memohonkan ampunan untuknya. 4. Jika pada saat itu dia mengisi waktunya dengan membaca Al-Qur`an dan

zikrullah maka akan ditambahkan baginya pahala tilawah dan zikir.3 1. Sholat Qasar dan Jamak

i. Sholat Qasar

Sholat qasar artinya sholat yang diringkaskan jumlah rakaatnya, yaitu

diantara sholat fardu yang lima, yang mestinya empat rakaat dijadikan

dua rakaat saja. Sholat lima waktu yang boleh diqasar hanya Zuhur,

Asar, dan Isya’. Adapun Maghrib dan Shubuh tetap sebagaimana biasa,

tidak boleh diqasar.

Hukum sholat qasar dalam mazhab Syafi’i (boleh), bahkan lebih baik bagi

orang yang dalam perjalanan. 3 Abu Abdil Aziz Abdullah Bin Safar `Ubadah Al`Abdali Al Ghamidi, Shalat Berjama`ah, Keutamaan, Manfaat Dan Hukumnya, hal 9

Page 7: Makalah Kitab Tentang Sholat

7

Artinya : “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapa kamu meng-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Q.S An-Nisa :101)

Syarat sah sholat qasar a. Perjalanan yang dilakukan bukan perjalanan maksiat b. Perjalanan itu jauh, sekurang-kurangnya 3 mil = 80,640 km atau lebih c. Sholat yang diqasar itu ialah sholat adaan bukan sholat qada d. Berniat ketika takbiratul ihram.

ii. Sholat Jamak

Sholat jamak artinya sholat yang dikumpulkan. Maksudnya ialah dua

sholat fardu yang lima dikerjakan dalam satu waktu. Misalnya sholat

Zuhur dan Asar dikerjakan pada waktu Zuhur atau Asar.

Sholat yang harus dijamakkan

Sholat yang boleh dijamakkan hanya antara Zuhur dengan Asar, dan antara

Maghrib dengan Isya’, sedangkan Shubuh tetap dikerjakan pada waktunya

sendiri.

Jamak Taqdim (dahulu) dan Jamak Takhir (kemudian)

- Jamak Taqdim ialah sholat Zuhur dan Asar dikerjakan diwaktu Zuhur,

sholat Maghrib dan Isya’ dikerjakan pada waktu Maghrib.

- Jamak Takhir ialah sholat Zuhur dan Asar dikerjakan diwaktu Asar,

sholat Maghrib dan Isya’ dikerjakan pada waktu Isya’.

Syarat jamak taqdim

1. Hendaklah dimulai dengan sholat pertama (Zuhur sebelum Asar,

atau Maghrib sebelum Isya’)

Page 8: Makalah Kitab Tentang Sholat

8

2. Berniat jamak agar berbeda dari sholat yang terdahulu karena lupa

3. Berturut-turut karena keduanya seolah-olah satu sholat

Syarat jamak takhir

Pada waktu yang pertama hendaklah berniat akan melakukan sholat

pertama itu diwaktu yang kedua, supaya ada maksud bersungguh-

sungguh akan mengerjakan sholat pertama itu dan ditinggalkan begitu

saja.

2. Sholat Orang Sakit

Orang sakit wajib juga sholat semampuannya selama akal atau

ingatannya masih tetap. Kalau tidak mampu berdiri, ia boleh sholat sambil

duduk; kalau tidak mampu duduk, boleh berbaring kesebelah kanan

menghadap kiblat; kalau tidak kuat berbaring, boleh menelentang dengan

kedua kakinya kearah kiblat, dan kalau dapat kepalanya diberi bantal agar

mukanya menghadap ke kiblat.4

Termasuk dalam arti “tidak mampu” ialah apabila ia mendapat

kesukaran berdiri atau mendapat kesukaran duduk dan seterusnya, atau

takut sakitnya akan bertambah parah apabila ia berdiri, apalagi kalau ia

takut binasa.

Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : “Solat Jum’at itu hak yang wajib dikerjakan oleh tiap-tiap orang

Islam dengan berjamaah, kecuali empat macam orang : (1)Hamba

sahaya (2)perempuan (3)anak-anak (4)orang sakit”(Riwayat Abu

Dawud dan Hakim)

4 Fiqh Islam oleh H. Sulaiman Rasjid, Sinar Baru Algesindo hal 122

Page 9: Makalah Kitab Tentang Sholat

9

3. Sholat Jum’at

Sholat Jum’at ialah sholat dua rakaat sesudah khotbah pada waktu Zuhur

pada hari Jum’at.

Hukumnya

Sholat Jum’at itu fardu ‘ain, artinya wajib atau setiap laki-laki dewasa

yang beragama Islam, merdeka, dan tetap dalam negeri.

Artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan

shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan

tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika

kamu Mengetahui.”(Q.S Al-Jumu’ah : 9)

Syarat-Syarat Wajib Sholat Jum’at 1. Islam

2. Baligh (dewasa)

3. Berakal

4. Laki-laki, tidak diwajibkan atas perempuan

5. Sehat

6. Tetap dalam negeri atau tidak sedang dalam perjalanan.5

Syarat Sah Mendirikan Sholat Jum’at 1. Hendaklah diadakan dialam negeri yang penduduknya menerap,

yang telah dijadikan tempat-tempat, baik di kota maupun di

kampung. Maka tidak sah mendirikan Jum’at di ladang-ladang

5 Ibid 123

Page 10: Makalah Kitab Tentang Sholat

10

yang penduduknya hanya tinggal disana untuk sementara waktu

saja.

2. Berjamaah, karena dimasa Rasulullah, sholat Jum’at tidak pernah

dilakukan sendiri-sendiri. Bilangan jamaah, menurut sebagian

ulama, sekurang-kurangnya 40 orang laki-laki dewasa dari

penduduk negeri.

3. Hendaklah dikerjakan diwaktu Zuhur.

4. Hendaklah didahhului oleh dua khotbah.

Khotbah Jum’at

Rukun dua khotbah Jum’at 1. Mengucapkan puji-pujian kepada Allah. Keterangannya adalah

amal Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Muslim.

2. Membaca Sholawat atas Rasulullah SAW

3. Mengucapkan syahadat

Sabda Rasulullah yang artinya

“Tiap-tiap khotbah yang tidak ada syahadatnya adalah seperti

tangan yang terpotong.”(H.R Ahmad dan Abu Dawud)

4. Berwasiat dengan taqwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu

kepada pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik

urusan agama maupun urusan dunia.

5. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari kedua khotbah.

6. Berdo’a untuk kaum muslimin dan mukminat pada khotbah yang

kedua.

Syarat dua khotbah

1. Kedua khotbah itu hendaklah dimulai setelah tergelincir matahari.

2. Sewaktu berkhotbah hendaklah berdiri jika mampu.

3. Khatib hendaklah duduk diantara kedua khotbah, sekurang-

kurangnya berhenti sebentar.

Page 11: Makalah Kitab Tentang Sholat

11

4. Hendaklah dengan suara yang keras kira-kira terdengar oleh

bilangan yang sah Jum’at dengan mereka,

5. Hendaklah berturut-turut baik rukun, jarak keduanya, maupun

jarak antara keduanya dengan sholat.

6. Khatib hendaklah suci dari hadas dan najis.

7. Khatib hendaklah menutup auratnya.

Sunnah yang bersangkutan dengan khotbah

1. Khotbah itu hendalkah dilakukan diatas mimbar atau tempat yang tinggi

2. Khotbah itu diucapkan dengan kalimat yang fasih, terang, mudah

dipahami, sederhana, tidak terlalu panjang, dan tidak pula terlalu pendek.

3. Khatib hendaklah tetap menghadap orang banyak jangan berputar-putar.

4. Membaca surat Al-Ikhlas sewaktu duduk diantara dua khotbah.

5. Menertibkan tiga rukun, yaitu mulai dengan pujian-pujian, kemudian

sholawat atas nabi, lalu berwasiat .

6. Pendengar hendaklah diam serta memperhatikan khotbah.

Sabda Rasulullah SAW

Artinya : Dari Abu Hirairah. Bahwasanya Nabi SAW, terlah berkata,

“Apabila engkau katakan diam kepada temanmu pada hari Jum’at

sewaktu khotib berkhotbah, maka sesungguhnya engkau telah

menghapus pahala sholat Jum’atmu.”(H.R Bukhari)

7. Khatib hendaklah memberi salam.

8. Khatib hendaklah duduk diatas mimbar sesudah memberi salam, sesudah

duduk itulah azan dikumandangkan.

Sunnah yang bersangkutan dengan Jum’at

1. Disunnahkan mandi pada hari Jum’at bagi orang yang akan pergi ke

masjid untuk sholat Jum’at.

2. Berhias dengan memakai pakaian yang sebaik-baiknya, dan lebih baik

yang berwarna putih.

3. Memakai wangi-wangian

Page 12: Makalah Kitab Tentang Sholat

12

4. Memotong kuku, menggunting kumis, dan menyisir rambut.

5. Segera pergi ke Masjid dengan berjalan kaki.

6. Hendaklah ia membaca Qur’an sebelum khotbah.

7. Paling baik ialah membaca surat Al-Kahfi.

8. Hendaklah perbanyak membaca do’a dan sholawat.

Bacaan Sesudah Shalat Fardhu

Memang, bacaan dzikir setelah shalat wajib ini, bukan merupakan sebuah

keharusan atau wajib hukumnya secara syar’i. Cuma mungkin kalau dilihat dari

segi hubungan kehambaan kita dengan Khaliqnya, maka dzikir dan berdoa ini

merupakan sebuah sarana dalam berhubungan dengan-Nya, baik dikala kita sedih

atau butuh sesuatu sebagai tanda kekurangan kita, atau dikala kita bahagia sebagai

tanda syukur kepada-Nya.

Adapun untuk membaca bacaan dzikir setelah shalat wajib, kita bebas

membaca apa saja sesuai dengan kemampuan dan apa yang kita hafal. Mau baca

istighfar, tasbih, tahlil, hamdallah, shalawat, ayat-ayat Al Quran dan lain

sebagainya. Namun agar bacaan kita lebih terarah, berikut ini Saya tuliskan

beberapa bacaan dzikir setelah shalat wajib yang diambil dari hadits Nabi yang

shahih. 6

أستغفر اهللا

Astaghfirullaah (3x) Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung

السالم، تباركت یـا ذا الجالل واإلكرام اللھم أنت السالم، ومنك

Allaahumma antas salaamu, wa minkas salaamu, tabaarakta yaa dzal jalaali wal

ikraam

6 http://belajar-fiqih.blogspot.com/2013/05/bacaan-dzikir-setelah-sholat-wajib.html#sthash. g4peqJlb. dpuf

Page 13: Makalah Kitab Tentang Sholat

13

Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Berkat

Engkau ya Allah, yang memiliki kemegahan dan kemuliaan

اللھم ال مانع لما أعطیت، وال معطي لما منعت، ال ینفع ذا الجد منك الجد

Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana ‘ta walaa

yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu

Ya Allah, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi pemberian-Mu, dan tak ada

pula sesuatu yang dapat memberi apa-apa yang Engkau larang, dan tak ada

manfaat kekayaan bagi yang mempunyai, kebesaran bagi yang dimilikinya,

kecuali kekayaan dan kebesaran yang datang bersama ridha-Mu

اللھم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

Allaahumma a'innii 'alaa dzikrika wasyukrika wahusni 'ibaadatik

Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu

dan beribadah dengan baik kepada-Mu

ول وال ال إلھ إال اهللا وحده ال شریك لھ، لھ الملك ولھ الحمد وھو على كل شيء قدیر، ال ح قوة إال باهللا

Laailaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa

huwa 'alaa kulli syai'in Qodiir', laa haula walaa quwwata ilaa billaah

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya

segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada

daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah

Page 14: Makalah Kitab Tentang Sholat

14

لا إلھ إلا اللھ ولا نعبد إلا إیاه لھ النعمة ولھ الفضل ولھ الثناء الحسن

laa ilaaha illallahu walaa na'budu ilala iyyaahu, lahun na'matu walahul fadlu,

walahuts tsanaa-ul hasan

Tidak ada tuhan selain Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah,

milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik,

ال إلھ إال اهللا مخلصین لھ الدین ولو كره الكافرون

Laa ilaaha illallaahu mukhlisiina lahud diina walau karihal Kaafirun.

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama

untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.

سبحان اهللا

Subhaanallaah (33x)

Maha Suci Allah

الحمد للھ

Alhamdulillaah (33x)

Segala puji bagi Allah

بر اهللا أك

Allaahu akbar (33x)

Allah Maha Besar

ا إلھ إال اهللا وحـده ال شریك لھ، لھ الملك ولھ الحمد وھو على كل شيء قدیرل

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syain qadiir

Page 15: Makalah Kitab Tentang Sholat

15

Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya.

D. Sholat Sunnah

Yang dimaksud dengan sholat sunnah ialah semua sholat selain dari sholat

fardhu, diantaranya :

1. Sholat Hari Raya

Hari raya dalam Islam ada dua :

a. Hari raya Idul Fitri, yaitu pada setiap tanggal 1 bulan Syawal.

b. Hari raya Haji atau Idul Adha, yaitu pada setiap tanggal 10 bulan

Zulhijah.

Hukum sholat hari raya adalah sunnah muakad (sunnah yang lebih

penting)

- Tempat sholat hari raya

Tempat yang lebih baik ialah ditanah lapang, kecuali kalau ada

halangan seperti hujan dan sebagainya. Sebagian ulama berpendapat,

lebih baik di masjid, sebab masjid adalah tempat yang mulia. Pada hari

raya tidak di syariatkan azan dan tidak pula iqamah.7

- Sunnah sholat hari raya 1. Disunnahkan berjamaah.

2. Takbir tujuh kali sesudah membaca do’a iftitah pada rakaat pertama,

dan pada rakaat kedua lima takbir sebeleum membaca Al-Fatihah.

3. Mengangkat tangan setingggih bahu.

4. Membaca tasbih diantara beberapa takbir.

5. Membaca surat Qaf sesudah Al-Fatihah.

6. Mengeraskan bacaan, kecuali makmkum.

7. Khotbah dua kali seperti khotbah Jum’at

7 Ibid hal 136

Page 16: Makalah Kitab Tentang Sholat

16

8. Khotbah pertama hendaklah dimulai dengan takbir sembilan kali.

9. Dalam khotbah hari raya fitri hendaklah diadakan penerangan

tentang zakat fitrah, dan hari raya haji diadakan penerangan tentang

hukum-hukum kurban.

10. Pada hari raya disunnahkan mandi dan berhias memakai pakaian

yang sebaik-baiknya.

11. Disunnahkan makan sebelum pergi sholat pada hari raya fitri,

sedangkan pada hari haji disunnahkan tidak makan, kecuali sesudah

sholat.

12. Ketika pergi sholat hendaklah melalui satu jalan, dan pulang melalui

jalan yang lain.

13. Disunnahka takbir diluar sholat.

2. Sholat Gerhana Bulan Dan Matahari

Firman Allah SWT :

Artinya : “Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah

Allah yang menciptakannya,”(Q.S Fussilat : 37)

Hukum sholat gerhana adalah “sunnah muakad”, boleh berjamaah dan

boleh juga tidak. Caranya :

a. Sekurang-kurangnya dua rakaat sebagaimana sholat sunnah yang lain. b. Hendaklah takbir dengan niat sholat gerhana, membaca Al-Farihah,

rukuk, berdiri kembali, dan membaca Al-Fatihah; kemudian rukuk

sekali lagi, i’tidak, lalu sujud dua kali.

c. Cara yang ketiga seperti yang kedua.

3. Sholat Minta Hujan (Istisqa)

Meminta hujan hukumnya sunnah ketika ada hajat. Caranya ada tiga : a. Sekurang-kurangnya berdoa saja, baik sendiri-sendiri maupun

berjamaah.

Page 17: Makalah Kitab Tentang Sholat

17

b. Berdoa didalam khotbah Jum’at.

c. Yang lebih sempurna hendaklah dengan sholat dua rakaat.

4. Sholat Sunat Rawatib

Sholat sunnah Rawatib ialah sholat sunnah yang mengikuti sholat

fardhu yang lima. Dilakukan sebelum sholat fardu atau sesudahnya.

a. Sunnah Rawatib muakad (Penting)

1. Dua rakaat sebelum Shubuh

2. Dua rakaat sebelum Zuhur

3. Dua rakaat sesudah Zuhur

4. Dua rakaat sesudah Maghrib

5. Dua rakaat sesudah Isya’

b. Sunnah Rawatib tidak muakad (Kurang Penting)

1. Dua rakaat sebelum Zuhur dan sesudahnya.

2. Empat rakaat sebelum Asar

3. Dua rakaat sebelum Maghrib

5. Sholat Sunnah Jum’at

Disunnahkan sholat dua rakaat atau empat rakaat sesudah sholat Jum’at.

6. Sholat Tahiyatul Masjid

Tahiyatul masjid ialah sholat menghormati masjid. Sholat ini disunnahkan

bagi orang yang masuk masjid, sebelum duduk sebanyak dua rakaat.

7. Sholat Ketika Akan Bepergian

Orang yang akan bepergian disunnhajan sholat dua rakaat ketika ia hendak

keluar rumahnya. Begitu juga orang yang baru datang dari bepergian.

8. Sholat sunnah Wudhu

Apabila selesai dari berwudhu, disunnahkan sholat dua rakaat.8

8 Ibid hal 147

Page 18: Makalah Kitab Tentang Sholat

18

9. Sholat Duha

Sholat Duha ialah sholat sunnah dua rakaat atau lebih, sebanyak-

banyaknya dua belas rakaat. Sholat ini dikerjakan ketika waktu duha, yaitu

waktu matahari naik setinggi tombak, kira-kira pukul 8 atau pukul 9

sampai matahari tergelincir.

Sabda Rasulullah SAW:

Dari Anas, “Nabi SAW. berkata ‘Barang siapa sholat Duha dua belas

rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga’.”(H.R Tirmizi

dan Ibnu Majah)

10. Sholat Tahajud

Sholat Tahajud ialah sholat sunnah pada waktu malam, lebih baik jika

dikerjakan sesudah larut malam, dan sesudah tidur. Bilangan rakaatnya

tidak dibatasi, boleh sekuatnya.

Sabda Rasulullah SAW

Dari Abu Hurairah, “Tatkala Nabi SAW. ditanya orang, ‘Apakah sholat

yang lebih utama selain dari sholat fardu?’ Jawab beliau, Sholat pada

waktu tengah malam’.”(H.R Muslim dan lainnya)

Firman Allah SWT

Artinya : “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah

kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-

mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.”(Q.S Al-Isra’: 79)

11. Sholat Witir

Sholat Witir artinya sholat ganjil (satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat,

tujuh rakaat, sembilan rakaat, atau sebelas rakaat). Sekurang-kurangnya

satu rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat, boleh memberi

salam setiap dua rakaat dan yang terakhir boleh dilakukan satu atau tiga

Page 19: Makalah Kitab Tentang Sholat

19

rakaat. Kalau dikerjakan tiga rakaat, jangan membaca tasyahud awal agar

tidak serupa dengan sholat Maghrib. Waktunya itu sesudah sholat Isya’

sampai fajar.

12. Sholat Tarawih

Sholat Tarawih ialah sholat malam pada bulan Ramadhan, hukumnya

sunnah muakad, boleh dikerjakan sendiri-sendiri dan boleh berjamaah.

Waktunya yaitu sesudah sholat Isya’ sampai terbit fajar (waktu Shubuh).

- Jumlah rakaat sholat Tarawih

Menurut riwayat ahli hadis, selama hidupnya Rasulullah Saw tiga

kali sholat Tarawih di masjid bersama-sama dengan orang banyak, yaitu

pada malam tanggal 23, 25, dan 27 Ramadhan

13. Sholat Istikharah

Sholat Istikharah artinya sholat meminta petunjuk yang baik. Misalnya

seseorang akan mengerjakan suatu pekerjaan yang penting, sedangkan ia

masih ragu-ragu, apakah perkerjaan itu baik untuk dia atau tidak. Ketika

itu disunnahkan baginya sholat istikharah dua rakaat, sesudah itu berdoa

meminta petunjuk.

14. Sholat Sunnah Mutlaq

Sholat sunnah Mutlaq adalah sholat sunnah yang tidak ditentukan

waktunya dan tidak ada sebabnya. Jumlah rakaatnya tidak ada batasnya,

berapa saja, dua rakaat atau lebih. Caranya seperti sholat sunnah yang

lain.

E. Waktu-Waktu Yang Dilarang Untuk Sholat

Sebagaimana telah diterangkan, sholat sunnah Mutlaq itu tidak mempunyai

waktu yang tertentu, tetapi semua waktu boleh dimanfaatkan untuk sholat

sunnah Mutlaq, kecuali beberapa waktu ini.

1. Sesudah sholat Shubuh sampai terbit matahari

Page 20: Makalah Kitab Tentang Sholat

20

2. Sesudah sholat Asar sampai terbenam matahari

3. Tatkala istiwa (tengah hari) selain hari Jum’at

4. Tatkala terbit matahari sampai matahari setinggi tombak (pukul 8:00-9:00)

jam Zawaliyah.

5. Tatkala matahari hampir terbenam sampai terbenamnya.9

9 Ibid hal 153

Page 21: Makalah Kitab Tentang Sholat

21

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hendaknya kita sejatinya umat muslim mengetahui dan

melaksanakan kewajiban sebagaimana ibadah merupakan tiang

agama. Allah tidak mempersulit hambanya untuk beribadah karna

ada beberapa cara yang tetap bisa melaksanakan ibadah meskipun

itu terkadang terkendala akan waktu seperti berpergian jauh.

2. Saran

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan

senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Page 22: Makalah Kitab Tentang Sholat

22

DAFTAR PUSTAKA

Rasjid, H. Sulaiman. 2004. Fiqh Islam (hukum fiqh lengkap). Sinar Baru

Algesindo. Bandung.

Abu Abdil Aziz Abdullah Bin Safar `Ubadah Al`Abdali Al Ghamidi. 2010. Shalat

Berjama`ah, Keutamaan, Manfaat Dan Hukumnya

http://belajar-fiqih.blogspot.com/2013/05/bacaan-dzikir-setelah-sholat-

wajib.html#sthash. g4peqJlb. dpuf