kimia organik uji kelarutan
Transcript of kimia organik uji kelarutan
I. TUJUAN
Untuk mengertahui cara-cara pengujian pada alcohol
II. TEORI
1. Aksi Na Menghasilkan H2
Logam Na yang ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam Alkohol (mengandung gugus OH-) akan
menghasilkan Natrium Alkoksi, dan sebagai penciri bahwa senyawa itu adalah senyawa yang mengandung
gugus Hidroksil, reaksi itu menghasilkan gelembung dan letupan kecil dari gas Hidrogen.
Na + R-OH R-ONa + H2
Contoh reaksi :
2Na + 2CH3CH2 CH2 CH2OH 2CH3 CH2 CH2 CH2ONa + H2
2. Uji Oksidasi
Alcohol dapat mengalami reaksi oksidasi. Hasil dari oksidasi alcohol diperlukan dalam pembuatan
makanan bahkan obat-obatan. Hasil oksidasi alcohol beragam, dengan zat-zat pengoksidasi sedang seperti
larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alcohol teroksidasi sebagai berikut :
- Alcohol Primer membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lannjut membentuk asam karboksilat.
- Alcohol sekunder membentuk keton.
- Alcohol tersier tidak teroksidasi.
3. Uji esterifikasi
Reaksi Esterifikasi yaitu reaksi dimana alcohol direaksikan dengan asam karboksilat dalam suasana
asam (ditambahkan H2SO4), setelah dipanaskan selama satu jam akan timbul bau khas yang aromatic yang
merupakan senyawa ester yang terbentuk.
R1-COOH + R2-OH H 2 SO 4
dipanaskan R1-COOR2 + H2O
4. Uji Iodoform
Larutan iodin dimasukkan ke dalam sedikit alkohol, diikuti dengan larutan natrium hidroksida
secukupnya untuk menghilangkan warna iodin. Jika tidak ada yang terjadi pada kondisi dingin, maka
campuran mungkin perlu dipanaskan dengan sangat perlahan. Hasil positif dari reaksi adalah timbulnya
endapan triiodometana (sebelumnya disebut iodoform) yang berwarna kuning pucat pasi – CHI3. Selain
berdasarkan warnanya, iodoform juga bisa dikenali dengan baunya yang sedikit mirip bau "obat".
Triiodometana digunakan sebagai sebuah antiseptik pada berbagai plaster tempel, misalnya yang dipasang
pada luka-luka kecil. Contoh reaksinya :
5. Uji Lukas
Uji Lucas dalam alkohol adalah tes untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier .
Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas alkohol dengan hidrogen halida . Ketika reagen
Lucas (ZnCl2 di terkonsentrasi HCl larutan) ditambahkan ke alkohol , H+ dari HCl akan bergabung dengan -OH
kelompok alkohol, menjadi H2O, menjadi jauh lebih lemah nukleofil daripada OH -, dan diganti oleh
nukleofil Cl-.
Alkohol primer → tidak ada reaksi
Alkohol sekunder → reaksi terjadi bila dipanaskan (keruh)
Alkohol tersier → reaksi terjadi tanpa pemanasan (keruh)
III. CARA KERJA
1. Aksi Na menghasilkan H2
- Mengambil 3cc methanol absolute pada tabung reaksi;
- Memasukan sekeping logam Na dengan cepat dan hati-hati;
- Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi;
- Mengualngi langkah 1-3 pada Etanol.
2. Uji Oksidasi
- Mengambil 5cc larutan Natrium Bikromat pada 4 tabung reaksi lalu menambahkannya dengan 1 tetes
H2SO4(p), dikocok sampai homogen;
- Ditambahkan 2 tetes masing-masing bahan kedalam tabung reaksi, lalu lalu dipanaskan dengan api
bebas ;
- Menganmati dan mencatat setiap perubahan yang terjadi;
- Mengulangi percobaan diatas dengan KMnO4 1% yang jernih sebagai pereaksi , keumudian mancatat
dan mengamati setiap perubahan yang terjadi.
3. Uji Esterifikasi
- Menyiapkan tabung reaksi dengan tutup kapas basah;
- Memasukan tiap bahan yang berbeda, kemudian menambahkannya dengan 1cc Asam Asetat Glasial dan
1-2 tetes H2SO4(p), dikocok kuat-kuat;
- Menambahkannya dengan 3cc air kemudian dipanaskan;
- Mengamati bau kapas dan mengamati perubahan yang terjadi pada setiap bahan.
4. Uji Iodoform
- Memasukan 1cc Metanol kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 2-3cc air dan 4-5cc
larutan Iodium;
- Menambahkannya dengan larutan NaOH 10-20% tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna
coklat Iodium menjadi warna kuning Iodoform;
- Memanaskannya diatas penangas air 60-70oc selama +2 menit dan didinginkan;
- Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi;
- Mengulangi percobaan diatas pada setiap bahan ( dapat dilanjutkan dengan penyaringan, lalu
dikeringkan dan menentukan titik lebur ).
5. Uji Lukas
- Memasukan 3-4cc tersier butyl alcohol kedalam tabung reaksi kemudian ditetesi HCl(p), mengamati dan
mencatat perubaha yang terjadi;
- Memasukan 3-4cc sekunder butyl alcohol atau Isopropanol kedalam tabung reaksi kemudian ditetesi
HCl(p) dan larutan ZnCl2, mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi;
- Memasukan 3-4cc butanol kedalam Isopropanol kemudian ditetesi HCl(p) dan larutan ZnCl2, yang
kemudian dipanaskan. mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
IV . DATA
1. Aksi Na menghasilkan H2
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Metanol Logam Na Terjadi panas, dan gelembung gas
Etanol Logam Na Terjadi panas, gelembung gas, dan
asap
2. Uji Oksidasi
a. Uji dengan pereaksi K2Cr2O7 + H2SO4(p)
BAHAN PEREAKSIPENGMATAN SEBELUM
PEMANASAN
PENGAMATAN SETELAH
PEMANASAN
Etanol K2Cr2O7 + H2SO4(p) Warna larutan menjadi orange Kuning kehitaman
Propanol K2Cr2O7 + H2SO4(p) Warna larutan menjadi orange Kuning yang lebih gelap
Butanol K2Cr2O7 + H2SO4(p) Warna larutan menjadi orange Kuning yang lebih gelap
Sekunder Butil
Alkohol K2Cr2O7 + H2SO4(p) Warna larutan menjadi orange Kuning yang lebih gelap
Tersier Butil
Alkohol K2Cr2O7 + H2SO4(p) Warna larutan menjadi orange Tidak terjadi perubahan
b. Uji dengan pereaksi KMnO4
BAHAN PEREAKSIPENGMATAN SEBELUM
PEMANASAN
PENGAMATAN SETELAH
PEMANASAN
Etanol KMnO4 Ada cermin perak Tidak terdapat endapan
Propanol KMnO4 Ada cermin perak Endapan hitam
Butanol KMnO4 Ada cermin perak Endapan hitam
Sekunder Butil
Alkohol KMnO4 Ada cermin perak Tidak ada endapan
Tersier Butil
Alkohol KMnO4 Tidak ada cermin perak Tidak ada perubahan
3. Uji esterifikasi
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN PADA BAU KAPAS
Etanol CH3COOHglacial + H2SO4(p) + H2O dipanaskan Bau balon tiup
Butanol CH3COOHglacial + H2SO4(p) + H2O dipanaskan Bau asam yang menyengat
Sekunder Butil Alkohol CH3COOHglacial + H2SO4(p) + H2O dipanaskan Bau asam yang menyengat
Tersier Butil Alkohol CH3COOHglacial + H2SO4(p) + H2O dipanaskan Bau asam yang menyengat
4. Uji Iodoform
BAHAN PEREAKSIPENGAMATAN SEBELUM
DIPANASKAN
PENGAMATAN SETELAH
DIPANASKAN
Metanol H2O + I2 + NaOH 10% Tidak terbentuk endapan
warna kuning Iodofoform Berbuih
Isopropanol H2O + I2 + NaOH 10% Tidak terbentuk endapan
warna kuning Iodofoform
Berbuih dan gas bergerak
dari dasar tabung
5. Uji Lukas
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Tersier Butil Alkohol HCl(p) Terjadi gas
Sekunder butyl alkohol HCl(p) + ZnCl2 Terjadi kekeruhan
Butanol didalam Isopropanol HCl(p) + ZnCl2 dipanaskan Tidak terjadi perubahan
V. PEMBAHASAN
1. Logam Na menghasilkan H2
Logam Na yang ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam Alkohol (mengandung gugus OH-) akan
menghasilkan Natrium Alkoksi, dan sebagai penciri bahwa senyawa itu adalah senyawa yang mengandung
gugus Hidroksil, reaksi itu menghasilkan gelembung dan letupan kecil dari gas Hidrogen.
Reaksi antara methanol dengan logam Na :
2Na + 2CH3OH 2CH3ONa + H2
Reaksi antara etanol dengan logam Na :
2Na + 2CH3CH2OH 2CH3CH2ONa + H2
2. Uji Oksidasi
Pada uji oksidasi larutan etanol, propanol, dan butanol yang merupakan alcohol primer direaksikan
dengan kalium Bikromat dalam suasana asam (ditambahkan H2SO4) setelah dipanaskan terjadi warna
larutan yg semula orange menjadi orange gelap menandakan telah terjadi oksidasi dari alcohol primer
menjadi aldhide demikian pula terjadi hal yang sama pada sekunder butyl alcohol yang teroksidasi
membentuk keton sedangkan pada tersier butyl alcohol tidak terjadi perubahan.
Reaksi alcohol primer :
CH3CH2OH + Cr2O72- + 8H+ CH3COOH + Cr3+ + H2O
Reaksi alcohol sekunder :
CH3CH2(CH3)CHOH + Cr2O72- + 8H+ CH3CH2COCH3 + Cr3+ + H2O
Reaksi alcohol tersier :
CH3COOH + Cr2O72- tidak bereaksi
Begitupun pada larutan pengoksidasi KMnO4 hal yang sama terjadi hanya terdapat perbedaan pada warna
larutan dan terbentuknya endapan.
3. Uji Esterifikasi
Pada saat larutan alcohol dereaksikan dengan asam asetat (suatu asam karboksilat) dalam suasana
asam (ditambahkan H2SO4) dan dipanaskan timbul bau khas yang terdapat dalam kapas yang mungkin
merupakan seyawa ester. Reaksinya :
CH3COOH + CH3CH2OH H 2 SO 4
dipanaskan˃ CH3COOCH2CH3 + H2O
CH3COOH + CH3CH2CH2CH2OH H 2 SO 4
dipanaskan ˃ CH3COOCH2CH2CH2CH3 + H2O
CH3COOH + CH3CH2(CH3)CHOH H 2 SO 4
dipanaskan ˃ CH3COOCH(CH3)CH2CH3 + H2O
CH3COOH + (CH3)3COH H 2 SO 4
dipanaskan ˃ CH3COOC(CH3) + H2O
4. Uji Iodoform
Larutan iodin dimasukkan ke dalam sedikit alkohol, diikuti dengan larutan natrium hidroksida
secukupnya untuk menghilangkan warna iodin. Jika tidak ada yang terjadi pada kondisi dingin, maka
campuran mungkin perlu dipanaskan dengan sangat perlahan. Hasil positif dari reaksi adalah timbulnya
endapan triiodometana (sebelumnya disebut iodoform) yang berwarna kuning pucat pasi – CHI3, akan
tetapi dalam prktikum tidak terjadi endapan iodoform baik sebelum pemanasan atau pun setelah
pemanasan, mungkin karena kerusakan dalam salah satu reagen tersebut.
5. Uji Lukas
Ketika reagen Lucas (ZnCl2 di terkonsentrasi HCl larutan) ditambahkan ke alkohol , H+ dari HCl akan
bergabung dengan -OH kelompok alkohol, menjadi H2O, menjadi jauh lebih lemah nukleofil daripada OH -,
dan diganti oleh nukleofil Cl-. Pada tersier butyl alkohol dan sekunder butyl alkohol bereaksi dengan reagen
Lukas yang membuat warna larutan menjadi keruh sedangkan pada alcohol primer tidak bereaksi dengan
reagen Lukas. Reaksinya :
(CH3)3COH + HCl ZnCl 2→
(CH3)3CCl + H2O
CH3CH2(CH3)CHOH + HCl ZnCl 2→
CH3CH2(CH3)CHCCl + H2O
CH3CH2CH2CH2OH + HCl ZnCl 2→
TIDAK TERJADI REAKSI
VI. KESIMPULAN
Cara-cara menguji alcohol diantaranya :
Uji logan Na menghasilkan gas H2, dimana pada reaksi ini akan menghasilkan gelembung dan letupan
kecil dari gas H2
Uji oksidasi, dimana pada reaksi ini alcohol primer akan dioksidasi menjadi aldehide sedangkan pada
alcohol sekunder akan dioksidasi menjadi keton.
Uji esterifikasi, dimana pada reaksi ini bila alcohol dereaksikan dengan asam karoksilat akan terbentuk
senyawa ester yang mengeluarkan aroma khas.
Uji iodoform, dimana pada reaksi ini bila alcohol direaksikan dengan larutan I2 dan ditambahkan NaOH
akan terbentuk suatu endapan kuning iodoform
Uji Lukas, dimana pada reaksi ini brtujuan untuk membedakan alakohol primer, alcohol sekunder, dan
alcohol tersier yaitu dengan mereaksikannya dengan reagen Lukas.
Daftar Pustaka
Fescendens&fesendens. 1999. kimia organik.jilid 3. Jakarta : Erlangga
Justiana, Sandri. 2009. Kimia 3 SMA Kelas XII. Jakarta : Yudhistira.
Purba, Michael. 1994. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMA Kelas 2. Jakarta : Erlangga.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkohol1. diakses pada hari minggu, tanggal 6 mei 2012, jam 19.00 WIB.
Uji Karbohidrat
Laporan
Diajukan untuk memenuhi tugas
Praktikum kimia organik
Disusun oleh :
Adi Mulyana (1043050085)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2012