kimia kontekstual
-
Upload
meryana-utari -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
description
Transcript of kimia kontekstual
TUGAS KIMIA KONTEKSTUAL
OLEH:
NI MADE MERYANA UTARI
1208105010
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK TERMIT PADA KASUS RUNTUHNYA
GEDUNG WTC, MANHATTAN, NEW YORK, AMERIKA SERIKAT
Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material dengan
menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan akan
mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan
metode peledakan yang diterapkan. Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak
kimia yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran
berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan
atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil
reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi
yang secara kimia lebih stabil.
Salah satu kasus peledakan yang disebabkan oleh bahan kimia adalah tragedi
runtuhnya gedung WTC di Amerika Serikat. Bahan kimia yang digunakan pada kasus
tersebut adalah termit. Termit merupakan komposisi dari bubuk logam dan oksida logam
yang memiliki efek terbakar saat bereaksi. Termit walaupun memiliki sifat fisik logam
namun dapat berfungsi layaknya bahan bakar jika memenuhi syarat reaksinya. Termit ketika
bereaksi oksidasi dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan bersifat terkonsentrasi
pada selang waktu yang singkat. Termit dapat terbakar jika memenuhi kondisi tertentu yaitu
suhu aktivasi yang yang sangat tinggi. Jika suhu aktivasi terpenuhi, termit akan menghasilkan
kobaran yang berkali lipat panasnya. Termit mampu melelehkan metal pada suhu 660oC.
Sedangkan termit memiliki titik didih 2.519 oC
Termit banyak digunakan pada industri pengecoran logam. Penyebabnya adalah
termit yang mampu menghasilkan suhu sangat tinggi sehingga dapat melelehkan logam untuk
diletakkan pada cetakannya. Rel kereta api merupakan salah satu benda yang dibuat dengan
menggunakan termit. Termit juga pernah digunakan dalam operasi militer. Penggunaanya
adalah untuk merusak meriam lawan tanpa menimbulkan ledakan. Karena suhu yang tinggi,
termit mampu melelehkan komponen meriam milik lawan. Dengan berbagai sifat yang
demikian maka sangat mungkin termit digunakan pada peristiwa 9/11. Termit dengan
suhunya yang sangat tinggi mampu melelehkan rangka gedung kembar WTC.
Reaksi termit adalah reaksi antara aluminium dengan oksida besi. Reaksi ini sangat
eksotermik. Besarnya kalor yang dilepaskan sangat tinggi, hingga dapat melelehkan logam
besi yang terbentuk. Persamaan reaksinya sebagai berikut:
2 Al + Fe2O3 → 2 Fe + Al2O3 + 850 kJ
Reaksi berikut tidak mungkin dilakukan di laboratorium karena sangat berbahaya. Reaksi di
atas tergolong reaksi redoks. Oksida besi yang sebenarnya dapat diperoleh dari karat besi
dicampur dengan serbuk aluminium. Kedua bahan ini mudah diperoleh. Karat besi yang
mengandung Besi (III) atau Fe3+ mengalami reduksi dan kembali menjadi logam besi murni.
Serbuk aluminium akan teroksidasi menjadi aluminium oksida sebagai kerak.
Reaksi ini dinamakan termit, karena berasal dari kata term atau termo yang berarti
kalor. Reaksi ini dimanfaatkan untuk mengelas rel kereta api dan dikenal sebagai las termit.
Karena besi yang terbentuk berupa lelehan, maka penyambungan rel yang putus dapat rapat
dan hasil las ini halus serta kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Suseno Kramadibrata. 2000. Diktat Kuliah & Teknik Peledakan. Institut Teknologi
Bandung: Bandung
Gordo, Ryan, 2010, Thermite Reaction, http://biohazard.vacau.com/article.php?cat=45&art=8
Diakses pada tanggal 20 Nopember 2015
Maharani, Ardini, 2012, Menara WTC runtuh sebab pesawat atau bom?,
http://www.merdeka.com/dunia/menara-wtc-runtuh-sebab-pesawat-atau-bom.html,
Diakses pada tanggal 20 Nopember 2015
Rufiati, Etna, 2012, Reaksi Termit, http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-
15227.html, Diakses pada tanggal 20 Nopember 2015