Kibril Lapsus
description
Transcript of Kibril Lapsus
Oleh :Kiki Amilia Brillianita
102011101011
Pembimbing:dr. Rosmarini E.S.H., M.Sc.,Sp.KK
Refleksi KasusVitiligo
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINRSD dr.SOEBANDI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JEMBER
2015
Definisi
kelainan pigmentasi yang didapat pada kulit dan membran mukosa, yang ditandai dengan makula hipopigmentasi dengan batas yang tegas dengan patogenesis yang kompleks.
Vitiligo
Epidemiologi
Vitiligo terjadi di seluruh dunia, dengan prevalensi mencapai 1%
Survey epidemiologi pada kepulauan Bornholm di Denmark menemukan prevalensi vitiligo mencapai 0,38%
Vitiligo umumnya mulai muncul pada anak-anak ataupun dewasa muda
Usia 10-30 tahun
Hubungan keluarga pada vitiligo terutama ditemukan pada ras non-mediteranian
30% kasus vitiligo ditemukan adanya riwayat kelainan yang sama pada keturunan
Etiologi Faktor Mekanis Faktor sinar matahari atau penyinaran ultra violet
A Faktor emosi / psikis Faktor hormonal
Patofisiologi
Hipotesis Autoimun
Hipotesis Neurogenik
Self destruct Teori Lemer
Hipotesis auto sitotoksik
Hipotesis genetik
Manifestasi Klinis Variasi klinis pada vitiligo :
Tricrhome vitiligo
Quadricrhome vitiligo
Inflammatory vitiligo
Klasifikasi Lesi pada vitiligo dikelompokkan Berdasarkan
lokalisasi dan distribusinya, Nordlund membagi menjadi :
Diagnosis
• Awitan Penyakit• Riwayat Keluarga• Riwayat Penyakit kelainan tiroid, alopesia areata,
diabetes mellitus, dan anemia pernisiosa• Faktor Pencetus, misalnya : stress, emosi, terbakar
surya dan pajanan bahan kimiawi• Riwayat Inflamasi, iritasi, atau ruam kulit sebelum
bercak putih
• Gambaran Klinis : Lesi Depigmentasi berupa makula atau bercak berwarna putih, berbatas tegas dengan pinggir yang hiperpigmentasi dan mempunyai distribusi yang khas.
b. Pemeriksaan Fisik
a. Anamnesis
Penatalaksanaan Penggunaan tabir surya (SPF12-30) pada daerah
yang terpapar sinar matahari Kamuflase kosmetik
Penatalaksanaan
•Steroid Topikal•Tacrolimus topikal•PUVA topikal
Usia < 12 Tahun
•Sistemik PUVA•Terapi Bedah•Autologous skin graft•Suction Blister•Depigmentasi
Usia > 12 Tahun
Prognosis
Perkembangan penyakit vitiligo sulit diramalkan,
dimana lesi depigmentasi dapat menetap, meluas atau
bahkan mengalami repigmentasi.
Biasanya perkembangan penyakit vitiligo bertahap
dan pengobatan dapat mencegah menetapnya lesi seumur
hidup pada penderita. Perkembangan lesi depigmentasi
sering kali responsif pada masa awal pengobatan.
Repigmentasi spontan terjadi pada 10-20% penderita
walaupun secara kosmetik hasilnya kurang memuaskan.
Identitas Nama : Tn. Buhari Umur : 55 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Suku : Jawa Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah Alamat : Desa Gumelar Balung
Jember Tanggal Pemeriksaan : 08 Juli 2015
Anamnesis Keluhan Utama : Bercak pada daerah
wajah, tangan dan kaki Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSD dr. Soebandi pada tanggal 08 Juli 2015, dengan keluhan muncul bercak putih di kedua tangan dan kaki. Bercak bercak ini muncul sejak ± 1 tahun yang lalu. Bercak bercak ini awalnya kecil kemudian semakin lama semakin besar dan bertambah banyak. Pasien merasakan bahwa bercak bercaknya tidak terasa gatal dan nyeri ataupun mati rasa.
Riwayat Penyakit Dahulu : Keluhan yang sama sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi makanan atau obat disangkal oleh pasien, riwayat Diabetes melitus (-) , Hipertensi (-) , dan Asma (-).
Riwayat Pengobatan :Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya dan pasien juga tidak pernah memberikan obat pada kelainan yang muncul.
Riwayat Penyakit dalam keluarga /Lingkungan :Penderita dan keluarganya mengatakan bahwa Ayah pasien pernah menderita hal yang sama sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital :
TD :130/80 mmHgNadi : 98x/ menitRR : 20x/ menitTax : 36,2 ˚C
Kepala :Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikHidung : tidak ada secret/bau/perdarahanTelinga : tidak ada secret/bau/perdarahanMulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi, mukosa tidak pucat.
Leher :Dalam batas normal. Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks : Cor: I : ictus cordis tidak tampakP : ictus cordis teraba normal di ICS V MCL Sinistra P : batas jantung ICS IV Parasternal dekstra sampai ICS V MCL sinistra A : S1S2 tunggal, extrasistol (-), gallop (-), murmur (-)
Pulmo : I : Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada ketertinggalan gerakP : Fremitus raba normal P : Sonor A : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- Wheezing -/-
Abdomen : I : flat, DC (-), DS (-)
A : bising usus (+) normalP : tympani P : soepel, nyeri (-)
ResumePasien datang ke poli kulit dan kelamin RSD dr. Soebandi
pada tanggal 08 Juli 2015, dengan keluhan muncul bercak putih di kedua tangan dan kaki. Bercak bercak ini muncul sejak ± 1 tahun yang lalu. Bercak bercak ini awalnya kecil kemudian semakin lama semakin besar dan bertambah banyak. Pasien merasakan bahwa bercak bercaknya tidak terasa gatal dan nyeri ataupun mati rasa. Keluhan yang sama sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi makanan atau obat disangkal oleh pasien, riwayat Diabetes melitus (-) , Hipertensi (-) , dan Asma (-). Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya dan pasien juga tidak pernah memberikan obat pada kelainan yang muncul. Penderita dan keluarganya mengatakan bahwa Ayah pasien pernah menderita hal yang sama sebelumnya. Dari pemeriksaan dermatologis pada regio manus dan pedis D/S didapatkan makula hipopigmentasi, berbatas tegas , pruritus (-) , nyeri (-) , normostesia
Diagnosis Banding Pytiriasis Alba Albinism Vitiligo
Diagnosis Kerja: VITILIGO
Usulan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan Biokimia
Penatalaksanaan
PenatalaksanaanTriamsinolon asetonid 0,1 %Psolaren TopikalTabir Surya
KIEMenjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai perjalanan penyakitnyaMenjelaskan efek samping yang mungkin timbul dari terapi yang diberikanMelakukan rehabilitasi mental, rehabilitasi karya, dan rehabilitasi sosial