Kiat Kiat Membaca Foto Toraks
-
Upload
tania-febrina -
Category
Documents
-
view
92 -
download
11
description
Transcript of Kiat Kiat Membaca Foto Toraks
KIAT KIAT MEMBACA FOTO TORAKS
Dr. Kahar K.
Bagian Radiologi FKUI/RSUPNCM
JAKARTA
Dalam keadaan sehari hari tampak pemeriksaan foto toraks
merupakan pemeriksaan yang paling banyak dibandingkan
pemeriksaan foto radiologis lainnya, dapat mencapai sampai 80-90%,
oleh karena itu perlu peningkatan dokter dokter baik dokter umum
maupun dokter ahli radiologi sekalipun untuk dapat membaca foto
toraks lebih cermat, agar kesalahan interpretasi diperkecil. Sering
interpretasi antara satu dokter dengan dokter lain baik dokter umum
maupun dokter ahli radiologi mempunyai persepsi berbeda hanya
karena akibat cara membaca foto toraks tidak seragam baik cara
membuat foto dalam hal posisi, hasil proses pencucian film dan hal hal
atau bayangan yang sering menjadi kesalahan persepsi yang
seharusnya merupakan bayangan normal. Seorang dokter klinis sering
berbeda pendapat mengenai hasil pembacaan foto toraks dari
seorang dokter ahli radiologi, karena dokter klinis mempunyai data
pemeriksaan lebih lengkap dari seorang dokter ahli radiologi, karena
dokter ahli radiologi membuat suatu kesimpulan berdasarkan kelainan
bayangan yang mungkin timbul di foto pemeriksaan radiologi,
pemeriksaan foto radiologi merupakan sarana penunjang kelainan
klinis untuk membantu menegakkan suatu diagnosis penyakit, maka
seorang dokter ahli radiologi sering perlu mendapatkan sekedar
keterangan klinis dari suatu permintaan pemeriksaan radiologi.
Mutu suatu hasil foto radiologi sangat tergantung pada keahlian
seorang petugas radiologi (radiografer) dalam keterampilan
pengambilan foto, baik posisi pasien, mengatur kekuatan sinar
radiologi dan sarana kamar gelap yang memadai. Sekarang sudah
masuk era digitalisasi radiologi atau computed radiography yang
banyak membantu keperolehan suatu foto radiologi sangat bermutu,
hanya perlengkapan tersebut masih termasuk mahal dan tidak semua
rumah sakit atau klinik klinik dapat tersedia.
Membaca foto toraks perlu suatu sistim membaca agar seluruh
lapangan foto toraks tidak luput dari pembacaan dan sebelum
menarik kesimpulan akhir perlu disingkirkan bayangan bayangan
struktur normal yang menyerupai suatu kelainan, agak tidak terjadi
diagnosis berkelebihan (over diagnosis) yang sering dapat
mencemaskan pada dokter klinis atau keluarga pasien. Bayangan
struktur normal yang dimaksud adalah:
Lipatan kulit pada orang tua yang sering terlihat dilapangan lateral
perifer foto toraks yang menyerupai perselubungan paru.
Benjolan kecil di kulit (kutil) yang dapat tunggal atau multiple yang
pada foto menyerupai nodul paru atau seperti bayangan
metastase paru.
Rambut panjang yang terurai di dada atau rambut yang tumbuh di
dada akan memberikan bayangan seperti fibrosis di paru.
Lapisan otot tebal dari m. pectoralis major atau m. sterno-cleido-
mastoideus serta bayangan mamma akan memberikan bayangan
perselubungan paru yang merupai pneumonia.
Anomali tulang iga seperti jembatan iga (costal bridge) atau iga
garpu (fork-rib) yang bercabang di iga bagian depan sering
membentuk bayangan seperti kavitas di paru.
Kalsifikasi sering terjadi di peralihan tulang iga I dengan tulang
rawan di ventral akan menimbulkan kesan proses kalsifikasi suatu
tuberkulosis lama.
Tulang scapula margo medialis dan inferior sering membuat
bayangan seperti pneumonia atau nodul dari marga inferior
scapulae.
Procesus transversus kanan kiri sering dilihat sebagai nodul di
lapangan paru.
Pembuluh darah besar paru seperti A. innominata kanan dan v.
cava superior sering terlihat di paratrakeal menimbulkan kesan
suatu massa mediastinum superior atau v. cava inferior
mengakibatkan perselubungan di sinus cardio-phrenicus kanan.
Sedangan pembuluh darah kecil yang berjalan orthograd (tegak
lurus dengan bidang frontal) akan memberikan bayangan seperti
nodul kecil.
Setelah menyingkirkan bayangan struktur normal yang sering
menjadi rancu menegakkan diagnosis, maka kelainan yang direkam
dalam foto toraks secara umum terjadi bayangan radiolusen
(bayangan hitam) atau radioopak (bayangan putih) yang patologis,
sedangkan kelainan kelainan yang dapat dilihat pada pemeriksaan
foto toraks adalah proses peradangan (infeksi), tumor, kelainan
kongenital, kelainan akibat lapangan kerja (Pneumokoniosis), kelainan
akibat gangguan metabolisme, dan kelainan kelainan sebagai akibat
suatu penyakit lain di luar paru. Dalam sehari hari sering ditemukan
penyakit akibat infeksi di jaringan paru atau dinding toraks (pleura).
Tumor paru perlu dibedakan tumor jinak dan tumor ganas secara
radiologik serta kemungkinan komplikasi lainnya (keterkaitan dengan
jaringan lain seperti rongga pleura, tulang iga dan kelenjar getah
bening mediastinum).
PERADANGAN
Proses peradangan (infeksi) paru akan memberikan bayangan
densitas meningkat atau perkabutan, perselubungan inhomogen
berbatas tidak jelas atau bercak bercak batas tidak jelas, bayangan
tersebut dapat terjadi di segala lapangan paru, dikatakan proses
peradangan spesifik (tuberculosis) biasanya terjadi di lapangan atas
paru atau lapangan apeks paru dari suatu lobus paru, sedangkan
tuberculosis anak tidak mempunyai lokasi yang khas, tetapi dengan
adanya pembesaran kelenjar getah bening regional (kompleks primer)
dapat dikatakan sudah terjadi peradangan tuberculosis anak. Kalau
peradangan terjadi di satu lobus disebut pneumonia lobaris, bila
terjadi bronko-alveolar disebut bronkopneumonia. Kadang kadang
sulit untuk menentukan infeksi akibat viral, karena tidak mempunyai
gambaran patologis yang khas, kelainan mempunyai variasi yang luas
berbeda, dalam hal ini keterangan klinis sangat diperlukan yang
sesungguhnya infeksi lainnya juga diperlukan guna mendapatkan
diagnosis yang tepat.
Gambaran kelainan yang sebagai akibat komplikasi suatu proses
peradangan paru sering melibatkan jaringan paru lainnya seperti
pleura yang akan terjai efusi pleura yaitu pengumpulan cairan di
rongga pleura, gambaran berupa perselubungan homogen mulai dari
lapangan bawah dengan batas atas melengkung, dapat mendorongan
mediastinum (jantung) ke arah kontra-lateral. Berbeda dengan
komplikasi lain berupa atelektasis paru yang selain memberikan
gambaran perselubungan juga disertai tanda penarikan ke arah lesi
(ipsilateral). Komplikasi berupa pneumotoraks akan memberi
gambaran lusen tanpa jaringan paru yang biasanya di lapangan
lateral perifer paru, bisa berbentuk parsial pneumotoraks yang masih
dapat memperlihatkan sebagian jaringan paru, atau total
pneumotoraks yang seluruh paru mengalami kollaps ke arah sentral
(hilus). Kalau pneumotoraks terjadi melalui suatu celah berupa katup
(ventil) maka akan timbul suatu kelainan yang disebut tension
pneumothorax yang dapat membahayakan jiwa pasien bila tidak
segera diatasi
TUMOR
Tumor paru merupakan suatu kelainan yang ditakuti karena
insidens kian meningkat, mungkin akibat penemuan pemeriksaan
lebih canggih seperti CT scan, MRI atau teknik biopsy yang lebih baik
dan akurat, atau akibat polusi udara yang meningkat selain komsumsi
rokok meningkat. Pemeriksaan foto toraks merupakan pemeriksaan
pendahulu dan sering dapat membedakan suatu tumor di paru apakah
jinak atau ganas atau ke arah kemungkinan ganas. Oleh karena itu
pemeriksaan foto toraks dapat dikatakan suatu pemeriksaan
penyaring rutin guna menemukan suatu keganasan yang dini yang
pasti lebih mudah ditangani untuk mencapai keberhasilan
pengobatan, karena umumnya jenis keganasan paru banyak yang
derajat keganasan yang tinggi, yang prosesnya penjalarannya sangat
cepat, sehingga penanganannya menjadi sulit dan sering menemukan
kegagalan pengobatan.
Tumor jinak paru berupa massa/bayangan densitas tinggi padat,
umumnya homogen, berbatas tegas, tidak memberi bayangan
kelainan tambahan lain di paru seperti destruksi tulang, pembesaran
kelenjar getah bening mediastinum, perkembangan atau
pertumbuhan lambat bila dilakukan pemeriksaan foto toraks ulang.
Tumor ganas paru bisa berupa nodul tunggal/soliter atau
perselubungan padat, tetapi mempunyai gambaran ganas yang khas,
yaitu: bila bayangan nodul akan mempunyai densitas inhomogen,
batas tidak rata yang dapat berupa spikule (pneusopodi), nodul yang
sudah mengalami nekrosis sentral yang memberi gambaran bayangan
kavitas berdinding tebal tidak rata, tidak teratur. Perselubungan
padat ganas biasanya mempunya batas tidak rata (globulated) dan
tidak tegas. Pemeriksaan foto ulang memberi gambaran
perkembangan kelainan yang cepat.
Selain itu ada bayangan bayangan patologis yang perlu
dipertimbangkan akibat suatu keganasan yang tumor primer di paru
sulit dideteksi pada foto toraks, bayangan yang dimaksud adalah
pembesaran kelenjar getah bening hilus/mediastinum, elevasi
diafragma yang mungkin akibat infiltrasi tumor ke N. Frenikus, adanya
destruksi tulang kerangka dada (kosta, korpus torakal) lebih lebih ada
massa sekitarnya (tumor Pancoast). Suatu kelainan atelektasis yang
tidak dapat diterangkan dari foto toraks dan bercak infiltrat infeksi
paru yang hilang timbul perlu dicurigai akibat suatu keganasan paru
yang tidak terlihat pada foto toraks maka kasus kasus demikian perlu
dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan CT scan torak dengan
kontras.
Kelainan kelainan di foto toraks lainnya seperti penyakit akibat
lapangan kerja (pneumoconiosis) dan akibat gangguan metabolisme
atau akibat kelainan kardiovaskuler lebih perlu suatu keterangan klinis
yang lengkap, meskipun foto toraks jelas ditemukan suatu kelainan,
tetapi gambaran tersebut sangat bervariasi karena dapat berupa
gambaran peradangan atau massa atau bercak kalsifikasi yang tidak
dapat diterangkan penyebabnya.
RANGKUMAN
Pemeriksaan foto toraks merupakan suatu sarana pemeriksaan
pendahulu/penyaring yang penting mengingat banyak kasus kasus
dini masih dapat ditegakkan diagnosisnya meskipun banyak pula
kendala kendala dalam membuat suatu diagnosis yang benar, mulai
dari mutu pembuatan foto toraks, struktur struktur normal pada foto
toraks yang sering dikira suatu kelainan patologis, oleh karena itu
perlu kepekaan menilai suatu foto toraks sebelum menilai suatu
bayangan patologis sebenarnya.