Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan Aterm

7/23/2019 Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan Aterm

http://slidepdf.com/reader/full/ketuban-pecah-dini-pada-kehamilan-aterm 1/52

Ketuban Pecah Dini pada

Kehamilan Aterm



Definisi

Pecahnya selaput ketuban secara spontan

pd saat belum menunjukkan tanda-tanda

persalinan/inpartu / bila satu jam kemudiantidak timbul tanda2 awal persalinan.



Faktor2 Predisposisi

1. Infeksi

2. Defisiensi vitamin

!. "aktor selaput ketuban

#. "aktor umur dan paritas

$. "aktor tin%kat sosio-ekonomi&. "aktor-faktor lain



Patogenesis

'ontraksi uterus ( pere%an%an berulan%

pecahnya selaput ketuban saat

persalinan.

Daya re%an% ini dipen%aruhi oleh

keseimban%an antara sintesis ( de%radasi

komponen matriks ekstraseluler pd selaput

ketuban.



Gambar skematis dari struktur selaput ketuban saat aterm.



'PD ) * jumlah jarin%an kola%en +

* ter%an%%unya struktur kola%en * aktivitas kola%enolitik ,

P ) de%radasi kola%en diproduksi di

selaput ketubanIP ) inhibisi P diproduksi di

selaput ketuban



Penyakit Jaringan Ikat &

Defisiensi Nutrisi

0indroma Ehlers-Danlos %an%. sintesis

kola%en hiperelastisitas jar. kulit (

sendi.Def. nutrisi micronutrien u (

s.skorbat.



Peningkatan Degradasi Kolagen

'eutuhan dari selaput ketuban ) aktivitas

P + dan konsentrasi IP ,.

'ehamilan aterm den%an 'PD ) ktivitas

kola%enase ,



Infeksi

"lora va%ina Streptokokus grup B,

Stafilokokus aureus, !rikomonas

"aginalis protease.espon terhadap infeksi berupa r3

inflamasi sitokin P ( P4 o/

netrofil P5 ( makrofa%. I6-1 ( 5"-78monosit9 P-1, ( P-!,.



:akteri tertentu fosfolipase 2 prekursorP4 dari membran fosfolipid.

3 imunolo%is terhadap infeksi j% menyebabkan produksi P4 ;2 o/ sel korion akibat peran%san%an sitokin y% diproduksi o/ monosit.

0itokin induksi en<im =>-II men%ubahasam arakidonat mjd P4.

P4 8;2 ( "279 men%%an%%u sintesis kola%en pd selaput ketuban dan aktivitas dari P-1, (P-!,.



Hormon

?ormon rela3in y% berfun%si men%atur

pembentukan jarin%an ikat diproduksi

secara lokal oleh sel desidua ( plasenta aktivitas P-!, dan P-@, dlm

membran janin.



Apoptosis

'PD aterm apoptosis amnion ( korion

terutama disekitar robekan selaput

ketuban.poptosis ini terjadi setelah proses

de%radasi ; dimulai.



Peregangan Selaput Ketuban

=verdistensi uterus spt pd polihidramnion

( kehamilan multipel 'PD.

Pere%an%an mekanis P4 ;2 ( I6-A aktivitas P-1 , aktifitas kole%enase

ter%an%%unya keseimban%an proses

sintesis ( de%radasi ; pecahnyaselaput ketuban.



Diagram mekanisme multifaktorial sebagai penyebab KPD



Diagnosis

namnesis) * 'apan keluarnya cairan warna dan baunya.

* dakah partikel-partikel dalam cairan 8lanu%o danverniks9.

P3 fisik ) * Inspeksi) keluar cairan perva%inam.

* Inspekulo) bila fundus uteri ditekan atau ba%ianterendah di%oyan%kan keluar cairan dari osteumuteri internum 8=BI9.

* Pemeriksaan dalam)C da cairan dalam va%ina.

C 0elaput ketuban sudah pecah.



P# fisik

ika mera%ukan apakah cairan berasal dari luban%

serviks / cairan pd forniks posterior va%ina

pemeriksaan p? dari cairan tersebut 8cairanamnion akan merubah lakmus menjadi berwarna

biru karena bersifat alkalis9.

airan va%ina dalam keadaan normal bersifat

asam.Perubahan p? dapat terjadi akibat adanya cairan

amnion adanya infeksi bahkan setelah mandi.



Penatalaksanaan

empertimban%kan )

* 'ehamilan keadaan kesehatan secara umum

( rw kesehatan. * 'eparahan kondisi akibat 'PD .

* oleransi terhadap obat-obatan tindakan /

terapi y% diberikan. * ;kspektasi dari keadaan pasien.

* Pendapat / pilihan pasien.



Ditujukan u/ memperpanjan% kehamilan pasieny% belum ada tanda2 persalinan E infeksi ( E%awat janin.

=bat2an dalam penatalaksanaan 'PD adalah * =bat2an pen%induksi persalinan seperti =3ytocyn.

* okolitik yan% diper%unakan untuk mence%ah persalinan.

* 0teroid dapat di%unakan untuk membantu pematan%an paru lebih awal pada fetus.

* ntibiotik dapat diberikan untuk melawan infeksi.



Penatalaksanaan 'PD d%n kehamilan aterm berdasarkan protap :0B abanan adalah) * Diberikan antibiotik profilaksis amo3icillin !3$FF m%

* =bservasi temperatur rektal setiap ! jam dan bila adakecenderun%an menin%kat atau sama den%an !G& H dilakukanterminasi se%era.

* :ila temperatur rektal tidak menin%kat dilakukan observasiselama 12 jam. 0etelah 12 jam tidak ditemukan tanda-tandainpartu dilakukan terminasi

* Pemeriksaan dalam hanya dilakukan berdasarkan indikasiobstetrik * ;valuasi pel"ic score $PS% sebelum dilakukan terminasi den%an)

C P0 lebih atau sama den%an $ dilakukan terminasi den%an induksioksitosin drip.

C P0 kuran% dari $ dilakukan permatan%an serviks den%an

misoprostol $F % setiap & jam den%an maksimal # kali pemberian.



Komplikasi

Infeksi

isiko infeksi menin%kat baik pada ibu maupun bayi. Infeksi pada ibu dapat berupa ascending infection yan% insidennya sekitar !FJ dankorioamnionitis.

Persalinan preterm

Pada kehamilan aterm @FJ kasus akan bersalin dalam 2# jam. 0edan%kan pada ketuban pecah dini den%an usia kehamilan 2A-!# min%%u $FJmelahirkan dalam 2# jam AF-@FJ dalam waktu semin%%u. 0ebelum 2&min%%u $FJ akan melahirkan dalam waktu semin%%u.

?ipoksia dan atau asfiksia sekunder oleh karena penekanan tali pusat danatau disertai solusio plasenta.

Penin%katan persalinan perabdominal den%an p%ar skor lima menit pertamayan% rendah. =li%ohidramnion menyebabkan hipoplasia paru pada neonatus. Penin%katan insiden retensio plasenta dan kejadian perdarahan postpartum

primer ataupun sekunder. Pecahnya vasa previa dapat menyebabkan kematian janin antara !!-1FFJ.



&AP'(A) KAS*S



Anamnesa

Keluhan Utama

'eluar air perva%inam sejak pukul FG.FF

81! uni 2FFG Gjam sebelum 09.



Riwayat Penyakit Sekarang =0 datan% den%an rujukan :idan 'armi ke K' :0B

abanan d%n keluhan keluar air ketuban jernih sedikit2

sejak pk FG.FF 81!/F&/2FFG G jam 009. 'eluhannyeri perut hilan% timbul 8-9. :lood 0lym 8-9. 4erak anak8L9. ?P? F!/F@/2FF&. P 1F/F&/2FFG. 5 8L9 di

bidan. B04 8-9. enarche 1! tahun. 6ama haid !-# hari.0iklus haid setiap 2$-!F hari. w ': 8-9. w menikah13 M & tahun.

w. hamil )1. N 2@FF %r spontan di bidan G tahun

2. ini



Riwayat Penyakit Terdahulu

iwayat penyakit jantun% 8-9 asma 8-9

D 8-9 ?ipertensi 8-9.



P# Fisik

Kital si%n )

ensi ) 11F/GF mm?%

5adi ) AF kali/menit

espirasi ) 2F kali/menit



0tatus 4eneral )

ata ) anemia -/- ikterus -/- refleks pupil L/L

? ) otorre -/- rinorre -/- tonsil 5/5horaks )

* or ) 0102 t%l re% murmur 8-9

* Pulmo ) Kesc L/L onchi -/- Ohee<in% -/-bdomen ) M status obstetri

;3t ) han%at ( E edema di keempat ekstremitas



0tatus =bstetri )

bd ) in%%i fundus uteri M ! jari bp3

?is 8-9 Djj 12.12.126et kep pu ka penurunan kepala #/$

Ka%ina )

K 81#.FF9 ) p 1 cm eff !F J ketuban 8-9

rb kepala denom E jelas pe+ ?I

tb ba%ian kecil/tali pusat.



6aboratorium 81! uni 2FFG9 )

O: 1F 3 1F!/6

: !&@ 3 1F&/6

?4: 11# %r/dl

? !!$ J P6 2#1 3 1F!/6



Diagnosis

42P1FF1 #F-#1 min%%u /? 'PD Q 12

jam



Terapi

dvis dr.0p.=4

'elola M 'PD aterm

pabila sampai tan%%al 1# uni 2FFG pukulF2.FF tidak lahir dilakukan oksitosin drip M

protap 8den%an syarat ) apabila temperaturrektal tidak menin%kat lebih atau sama den%an

!G& H9 =bservasi ?P: ketat

Pen%ukuran temperatur rektal tiap ! jam

'I; pasien dan keluar%a tentan% rencana

perawatan



CATATAN K!AJ"AN

P#SA$INAN

1! uni 2FFG

1#.FF ?is 8-9 D 12.12.12 trect ) !G H

K ) p 1 cm effacement !F J ketuban 8-9

eraba kepala denominator belum jelas pe+ ?I

idak teraba ba%ian kecil/tali pusat.

ss ) 42 P1FF1 #F-#1 min%%u /? L 'PD Q 12 jam

3/ ) IK"D De3trose $J M 2F tetes/menit

mpicillin 1 %ram 8i.v9



1#.!F ?is 8-9 D 12.12.11

1$.FF ?is 8-9 D 12.12.12

1$.!F ?is 8-9 D 12.12.12

1&.FF ?is 8-9 D 12.12.11

1&.!F ?is 8-9 D 12.12.12

1G.FF ?is 8-9 D 12.12.12 trect ) !GA H

1G.!F ?is 8-9 D 12.12.12



1A.FF ?is8-9 D 12.11.12 trect ) !A H


eraba kepala denom belum jelas pe+ ?I



3/ ) * oksitosin drip M protap

* oksitosin drip $ IB dalam $FF cc D$J dimulai den%an Atetes/menit dinaikkan setiap 1$ menit-# tetes sampai den%anmaksimal #F tetes/menit atau his adekuat. 8flash I9.



1A.1$ ?is 8-9 D 12.12.12 12 tetes / menit

1A.!F ?is 8-9 D 12.12.12 1& tetes / menit

1A.#$ ?is 8-9 D 12.12.11 2F tetes / menit

[email protected] ?is 8-9 D 12.12.12 2# tetes / menit

[email protected]$ ?is 8-9 D 12.11.12 2A tetes / menit

1@.!F ?is 8-9 D 12.12.12 !2 tetes / menit

1@.#$ ?is 8-9 D 12.12.12 !& tetes / menit



2F.FF ?is 8-9 D 12.12.11 #F tetes / menit

2F.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

21.FF ?is 8-9 D 12.11.12 #F tetes / menittrect ) !A H

21.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

22.FF ?is 8-9 D 12.12.11 #F tetes / menit

22.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

2!.FF ?is 8-9 D 11.12.12 #F tetes / menit

2!.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit



1# uni 2FFG FF.FF ?is 8-9 D 12.12.11 #F tetes / menit trect ) !A H FF.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit F1.FF ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

F1.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit F2.FF ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit



idak teraba ba%ian kecil/tali pusat. ss ) 42 P1FF1 #F-#1 min%%u /? L 'PD Q 12 jam

3/ ) * oksitosin drip M protap * oksitosin drip $ IB dalam $FF cc D$J dimulai den%an #F tetes/menit. 8flash II9.



F2.!F ?is 8-9 D 12.12.11 #F tetes / menit

F!.FF ?is 8-9 D 12.12.12 #F tts / mnt trect ) !A H

F!.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

F#.FF ?is 8-9 D 12.12.11 #F tetes / menit

F#.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit

F$.FF ?is 8-9 D 12.11.12 #F tetes / menit

F$.!F ?is 8-9 D 12.12.12 #F tetes / menit



F&.FF ?is 8-9 D 12.12.12 #F t/m Rtrect ) !A H





3/ ) * Persiapan terminasi kehamilan den%an 0P

* IK"D 6 2F tetes / menit * =bservasi ?P:

* 'I; pasien dan keluar%a



F&.!F ?is 8-9 D 12.12.11

FG.FF ?is 8-9 D 12.12.12

FG.!F ?is 8-9 D 12.12.12FA.FF ?is 8-9 D 12.12.12

FA.!F ?is 8-9 D 12.12.12

[email protected] ?is 8-9 D 12.12.11 trect ) !A HF@.!F ?is 8-9 D 12.12.12

1F.FF ?is 8-9 D 12.12.11



Dilakukan =perasi 0P 1# juni 2FFG 8pk 1F.!F9oleh dr. 0p.=4 pk 1F.#F ) lahir bayi N 2@FF %r0 ) G-@ se%era menan%is kelainan 8-9 anus 8L9.

Dilanjutkan observasi di ruan%an keadaan pasien dan bayi baik.

3/ Post 0P ) * mo3an injeksi

* ramal supp. * Kitamin * Drip =3ytocyn 12 jam



F+*p ruangan

15 Juni 2007 0 ) kentut 8-9 ::/:' 8-9/terpasan% kateter = ) Kital 0i%n ) ) 11F/GF mm?% 5 ) AF 3/menit ) 2F 3/menit

0t. Present ) dbn

0t. 4eneral ) dbn0t. =bstetri )

C bd ) "B 1 jari bpst luka post operasi terawat baik.C Ka%ina ) 6ochia 8L9 rubra perdarahan 8-9

) P2FF2 Post 0P hari I 8ec. 4a%al drip =3ytocyn9 P ) - Infus dan D lanjut

- =bat-obat injeksi lanjut

- obilisasi dini

- :ubur 0arin% untuk sian% hari

- awat 6anjut



16 Juni 2007

0 ) kentut 8L9 ::/:' 8L9/terpasan% kateter = ) Kital 0i%n ) ) 11F/GF mm?% 5 ) AF 3/menit ) 2F 3/menit

0t. Present ) dbn

0t. 4eneral ) dbn 0t. =bstetri )

C bd ) "B ! jari bpst luka post operasi terawat baik.C Ka%ina ) 6ochia 8L9 rubra perdarahan 8-9

) P2FF2 Post 0P hari II 8ec. 4a%al drip =3ytocyn9 P ) - Infus dan D lanjut

- =bat-obat injeksi lanjut- obilisasi dini

- :ubur 0arin% untuk sian% hari

- awat 6anjut



17 Juni 2007 0 ) kentut 8L9 ::/:' 8L9/terpasan% kateter = ) Kital 0i%n ) ) 11F/GF mm?% 5 ) AF 3/menit ) 2F 3/menit

0t. Present ) dbn

0t. 4eneral ) dbn

0t. =bstetri )C bd ) "B # jari bpst luka post operasi terawat baik.C Ka%ina ) 6ochia 8L9 rubra perdarahan 8-9

) P2FF2 Post 0P hari III 8ec. 4a%al drip =3ytocyn9 P ) - Infus dan D aff

- =bat-obat injeksi stop di%anti obat-obatan oralmo3icillin !3$FF m%

sam efenamat !3 $FF m%

etil ;r%ometrin 2 3 I

0" 1 3 I

- obilisasi dini

- Pasien boleh pulan%



PEBAASA)



namnesa mendukun% dia%nosis ketuban

pecah dini karena selaput ketuban sudah

pecah secara spontan pada saat pasien belum inpartu dan setelah satu jam

kemudian ju%a tidak timbul tanda-tanda

awal persalinan pada pasien.



Bmur kehamilan pada pasien didapatkandari anamnesis melalui tan%%al hari

pertama haid terakhir yaitu ! 0eptember2FF& dan berdasarkan perhitun%an den%anrumus 5ae%ele diperoleh usia kehamilan#F-#1 min%%u. 'arena usia kehamilan

pasien lebih dari !G min%%u maka pasiendi%olon%kan seba%ai ketuban pecah dinimasa aterm.



Pada pasien ini dicuri%ai adanya tanda-tandainfeksi intrauterin. anda-tanda infeksi intrauterin

berdasarkan kriteria 4ibbs yaitu temperatur rektallebih dari !GA H disertai den%an 2 atau lebihtanda-tanda berikut ) * takikardi maternal 8lebih dari 1FF3/menit9

* takikardi fetal 8lebih dari 1&F3/menit9

* nyeri pada uterus

* cairan amnion yan% berbau busuk

* leukositosis maternal 8 lebih dari 1$.FFF sel/mm!9



'arena pada pasien ini tidak ditemukantanda-tanda infeksi intrauterin yan% lain

tetapi hanya ditemukan adanya penin%katan suhu rektal maka pasiendikelola den%an manajemen aktif danantibiotik pada pasien ini tetap diberikan

seba%ai antibiotika profilaksis. Pada pasienini diberikan mpicillin 1 %r secaraintravena.



anajemen aktif yan% dilakukan berupa induksi persalinan den%an oksitosin drip dimulai pada [email protected] wita.

Drip di :0B abanan adalah den%an drip oksitosin $ IBdalam $FF cc Dekstrose $J dimulai den%an A tetes /menit kemudian tetesan dinaikkan # tetes setiap 1$ menitsampai den%an maksimal #F tetes / menit atau hisadekuat. ika setelah #F tetes didapatkan his belum

adekuat maka drip oksitosin dilanjutkan den%an $ IBdalam $FF cc Dekstrose $J den%an mempertahankantetesan yan% terakhir 8#F tetes / menit9.



Dalam perjalanan induksi dilakukan monitorin% yan%ketat dan tidak didapatkan adanya tanda %awat ibumaupun janin. 'arena tidak terjadi adanya kemajuan

persalinan maka diambil keputusan untuk terminasikehamilan den%an 0P pada keesokan harinya lahir bayi perempuan den%an berat 2@FF %ram pada pukul1F.#F den%an 0 )G-@ se%era menan%is anus 8L9kelainan 8-9. 0etelah dilakukan observasi 2 jam post

partum vital si%n dalam batas normal dan tidak adakomplikasi post partum pada ibu be%itu ju%a pada bayi.

Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan Aterm

Documents

Transcript of Ketuban Pecah Dini Pada Kehamilan Aterm