Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
-
Upload
youngdoctorsnote -
Category
Health & Medicine
-
view
1.465 -
download
2
Transcript of Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini
Nur afida & Nilam fajawati
DEFINISI
Pecahnya selaput ketuban sebelum proses persalinan berlangsung
Bila tejadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur
EPIDEMIOLOGI
8-10% perempuan hamil aterm mengalami ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini prematur tejadi pada 1 % kehamilan
PATOFISIOLOGI
Mendekati waktupersalinan keseimbangan antaraMMP & TIMP-1 degradasi proteolitikmatriks ekstraselulerdan membran janin.
Kekurangan tembaga& asam askorbik komponen kolagen pertumbuhanabnormal selaputketuban.
infeksi dan inflamasi IL-1
dan prostaglandin kolagenase jaringan terjadi
depolimerisasi kolagen pada selaput korion / amnion selaput
ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.
FAKTOR RISIKO
Polihidramnion
Riwayat KPD sebelumya
Kehamilan kembar
Trauma
Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis
Inkompetensi serviks
PENILAIAN KLINIK
1. Tentukan pecahnya selaput ketuban
2. Tentukan usia kehamilan
3. Tentukan ada tidaknya infeksi (suhu > 38oC, air ketuban keruh dan berbau, leukosit > 15000/mm3, janin takikadi)
4. Tentukan tanda-tanda in partu
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Rawat di Rumah Sakit
Beri antibiotik
Umur kehamilan <32-34 minggu, dirawat selama ketuban masih keluar
Umur kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, infeksi tidak ada, tes busa –maka beri deksametason, observasi tanda infeksi, kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu
PENATALAKSANAAN
Umur kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, infeksi tidak ada maka beri tokolitik, deksametason, dan induksi sesudah 24 jam
Umur kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi maka bei antibiotik dan lakukan induksi
PENATALAKSANAAN
Aktif
kehamilan > 37 minggu, induksi denganoksitosin. Bila gagal seksio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol 25 ug-50 ug intravaginal tiap 6 jam maksimal4 kali. Bila ada tanda-tanda infeksiberikan antibiotik dosis tinggi danpersalinan diakhiri. Skor pelvik <5, pematangan serviks,
kemudian induksi. Tidak berhasil : SC
Skor pelvik >5, induksi persalinan
KOMPLIKASI
Persalinan prematur
Infeksi pada ibu dan anak
Hipoksia dan asfiksia
Sindrom deformitas janin
Kehamilan Preterm
Nur afida & Nilam fajawati
DEFINISI
Menurut ACOG : Persalinan preterm adalahpersalinan yang berlangsung pada umurkehamilan 20-37 minggu dihitung dari HPHT
Menurut WHO: Bayi prematur adalah bayiyang lahir pada usia kehamilan 37 mingguatau kurang
EPIDEMIOLOGI
Angka Survival Bayi Preterm Bergantung Umur Kehamilan
Etiologi & Faktor predisposisi
Janin dan Plasenta Perdarahan trimester awal
Perdarahan antepartum (plasenta previa, solutio plasenta, vasa previa)
Ketuban Pecah Dini
Pertumbuhan janin terhambat
Cacat bawaan janin
Kehamilan ganda/gemeli
Polihidroamnion
Etiologi & Faktor predisposisi
Maternal Penyakit berat pada ibu DM Preeklampsia/ HT Infeksi genitourinari Peny. Infeksi dg demam Stress psikologik Kelainan bentuk uterus Riwayat persalinan Preterm Inkompetensi serviks (p< 1cm) Pemakaian obat narkotik Trauma Perokok berat Kelainan imunologi/ kelainan rh
Kausa Kelahiran Preterm pada Usia gestasi 23-36 minggu pada 50
kehamilan bertuturan
Penyebab Persen
Plasenta previa atau solusio plasenta 50
Infeksi cairan amnion 38
Imunologis : ex; sindrom antibodi antifosfolipid 30
Inkompetensi serviks 16
Uterus –anomali, hidramnion, fibroid 14
Maternal –preeklampsia, intoksikasi obat 10
Trauma atau pembedahan 8
Anomali janin 6
Tanpa kausa 4
DIAGNOSA Kontraksi yang terjadi dengan frekuensi
empat kali dalam 20 menit atau delapan kali dalam 60 menit plus perubahan progresif pada serviks
Dilatasi serviks lebih dari 1 cm
Pendataran serviks sebesar 80% atau lebih
PENATALAKSANAAN
Tirah baring
Tokolitik
Kortikosteroid
Antibiotika
Perencanaan persalinan
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
Saifuddin AB. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI.2002
Cuningham, leveno, bloom, hauth, rouse, spong. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.2013