Ketikan Dm

19
Skenario : “ Apa yang Harus Kulakukan ?” Nona A, Seorang wanita berusia 2 tahun, menderita batuk berdahak sejak tiga bulan lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun bekerjanya sebagai kasir di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari dan selama bekerja ia makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji. Kemudian batuk – batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan kadang – kadang disertai dengan bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia mengganggap sakitnya karena ia seing bekerja di ruangan ber-AC. Suatu hari, Nona B, teman satu kostnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya menderita batuk darah dan ia menyarankan agar nona A berobat. Menurutnya batuk darah itu menular. Timbul kekhawatiran dalam diri ona A, ia menuruti saran temannya dan kemudian memeriksakan dirinya kesebuah klinik swasta. Menurut dekter ia harus menjalani pengobatan selama 6 dan tidak boleh berhenti minum obat. Nona A sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak bisa sembuh, ia jga malu dengan teman-temannya, ia memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke rumahnya dan menjalani pengobatan di sana. Data Tambahan : Identitas penderita : belum menikah, tidak bekera saat ini. Gajinya 1 juta per bulan. Digunakan untuk membayar kost 250 ribu per bulan dan sisanya untuk transport dan makan. Riwayat pendidikan : tamat SMA. 1

Transcript of Ketikan Dm

Page 1: Ketikan Dm

Skenario :

“ Apa yang Harus Kulakukan ?”

Nona A, Seorang wanita berusia 2 tahun, menderita batuk berdahak sejak

tiga bulan lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun

bekerjanya sebagai kasir di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari dan

selama bekerja ia makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji.

Kemudian batuk – batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan

kadang – kadang disertai dengan bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia

mengganggap sakitnya karena ia seing bekerja di ruangan ber-AC. Suatu hari,

Nona B, teman satu kostnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya

menderita batuk darah dan ia menyarankan agar nona A berobat. Menurutnya

batuk darah itu menular. Timbul kekhawatiran dalam diri ona A, ia menuruti saran

temannya dan kemudian memeriksakan dirinya kesebuah klinik swasta. Menurut

dekter ia harus menjalani pengobatan selama 6 dan tidak boleh berhenti minum

obat. Nona A sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak bisa sembuh, ia jga

malu dengan teman-temannya, ia memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke

rumahnya dan menjalani pengobatan di sana.

Data Tambahan :

Identitas penderita : belum menikah, tidak bekera saat ini. Gajinya 1 juta

per bulan. Digunakan untuk membayar kost 250 ribu per bulan dan sisanya untuk

transport dan makan. Riwayat pendidikan : tamat SMA.

Rumah tempat tinggalnya saling berdekatan dengan tetangganya,

berukuran 200 m2 , lantainya tanah, jendelanya hanya di bagian depan. Rumah

tersebut jarang dibersihkan. Selain batuk, penderita juga sesak, kadang – kadang

deamam, dan mempunyai kebiasaan makan tidak teratur.

1

Page 2: Ketikan Dm

Step 1 : Identifikasi dan Klasifikasi Istilah - Istilah Asing

Bioetik : Tata cara untuk melakukan sesuatu yang

berhubungandengan etika dan moral

Primavacy : Pemilihan salah satu kaedah dasar bioetik dalam

pelayanan terhadap pasien

Nonmelficence : Tidak melakukan hal yang merugikan pasien dan

memberikan pertolongan medis darurat

Beneficence : Berlaku baik pada pasien

Spesifik : Menyelamatkan orang cacat ( Medis )

General : Secara umum

Justice : Mempelakukan pasien secara adil

Autonomy : Menghargai hak-hak pasien

Intensif : Melakukan tindakan yang cepat dan bermanfaat

Tindakan Medis :Tindakan untuk menolong pasien agar tidak

mengalami gangguan kesehatan lebih lanjut

Antropologi kesehatan : studi tentang pengaruh unsure budaya terhadap

penyakit

Filosofi kesehatan : teori tentang kebenaran di bidang kedokteran yang

berintikan logika berdasarkan penyelidikan dan pengetahuan.

Konsultasi : kegiatan pertanyaan kepada ahli dibidangnya.

Kaidah dasar Bioetik : kaidah atau prinsip dasar yang harus diketahui oleh

seorang dokter sebelum mengambil suatu tindakan medis.

Teori Rational Choice : Apa yang harus diutamakan (tindakan pada suatu

kalkulasi untung-rugi), pengambilan keputusan yang bijak antara pasien

dengan petugas kesehatan.

2

Page 3: Ketikan Dm

Step 2 : Menetapkan Masalah

1. Mengetahui tentang Kaidah Dasar Bioetik dan hubungan filosofi, bioetik,

dan agama

2. Mengetahui tentang Etika Profesional, Kerjasama, dan Bisnis di Bidang

Kedokteran

3. Mengetahui Teori Rational Choice beserta aplikasinya

4. Mengetahui pelanggaran Kaidah Dasar Bioetik didalam skenario.

5. Mengetahui Antropologi Kesehatan

6. Mengetahui Sejarah Kedokteran

7. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang dokter

terhadap pasien.

8. Mengetahui etika kerjasama di bidang kedokteran.

9. Mengetahui tentang Golden Rule Princple

10. Mengetahui tentang Referring

3

Page 4: Ketikan Dm

Step 3 : Curah Pendapat

I. KAIDAH DASAR BIOETIK

a. Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy). Menghormati

martabat manusia. Pertama, setiap individu (pasien) harus diperlakukan

sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri

sendiri), dan kedua, setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang

perlu mendapatkan perlindungan.

* Pandangan Kant : otonomi kehendak = otonomi moral yakni : kebebasan

bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri sesuai

dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang ditentukan sendiri tanpa

hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi), suatu

motivasi dari dalam berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari

manusia.

* Pandangan J. Stuart Mill : otonomi tindakan/pemikiran = otonomi

individu, yakni kemampuan melakukan pemikiran dan tindakan

(merealisasikan keputusan dan kemampuan melaksanakannya), hak

penentuan diri dari sisi pandang pribadi.

* Menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela,

membiarkan pasien demi dirinya sendiri = otonom (sebagai mahluk

bermartabat).

* Didewa-dewakan di Anglo-American yang individualismenya tinggi.

* Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth, hormatilah hak privasi liyan,

lindungi informasi konfidensial, mintalah consent untuk intervensi diri

pasien; bila ditanya, bantulah membuat keputusan penting.

* Erat terkait dengan doktrin informed-consent, kompetensi (termasuk untuk

kepentingan peradilan), penggunaan teknologi baru, dampak yang

dimaksudkan (intended) atau dampak tak laik-bayang (foreseen effects),

letting die.

b. Berbuat baik (beneficence). Selain menghormati martabat manusia, dokter juga

harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan

4

Page 5: Ketikan Dm

kesehatannya (patient welfare). Pengertian ”berbuat baik” diartikan bersikap

ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban.

Tindakan berbuat baik (beneficence)

General beneficence :

o melindungi & mempertahankan hak yang lain

o mencegah terjadi kerugian pada yang lain,

o menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain,

Specific beneficence :

o menolong orang cacat,

o menyelamatkan orang dari bahaya.

Mengutamakan kepentingan pasien

Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan

dokter/rumah sakit/pihak lain

Maksimalisasi akibat baik (termasuk jumlahnya > akibat-buruk)

* Menjamin nilai pokok : “apa saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap

baik terhadapnya” (apalagi ada yg hidup).

c. Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence). Praktik Kedokteran haruslah

memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.

Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti.

* Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti :

* Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm) pasien

* Minimalisasi akibat buruk

* Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal :

- Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu

yang penting

- Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

- Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

- Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko

minimal).

* Norma tunggal, isinya larangan.

5

Page 6: Ketikan Dm

d. Keadilan (justice). Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan

politik, agama dan faham kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan,

status perkawinan, serta perbedaan jender tidak boleh dan tidak dapat

mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Tidak ada pertimbangan lain

selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter.

* Treat similar cases in a similar way = justice within morality.

* Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagai fairness)

yakni :

a. Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur dari

kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien

yang memerlukan/membahagiakannya)

b. Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan kemampuan

mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien).

* Tujuan : Menjamin nilai tak berhingga setiap pasien sebagai mahluk

berakal budi (bermartabat), khususnya : yang-hak dan yang-baik

* Jenis keadilan :

a. Komparatif (perbandingan antar kebutuhan penerima)

b. Distributif (membagi sumber) : kebajikan membagikan sumber-sumber

kenikmatan dan beban bersama, dengan cara rata/merata, sesuai

keselarasan sifat dan tingkat perbedaan jasmani-rohani; secara material

kepada :

* Setiap orang andil yang sama

* Setiap orang sesuai dengan kebutuhannya

* Setiap orang sesuai upayanya.

* Setiap orang sesuai kontribusinya

* Setiap orang sesuai jasanya

* Setiap orang sesuai bursa pasar bebas

c. Sosial : kebajikan melaksanakan dan memberikan kemakmuran dan

kesejahteraan bersama :

* Utilitarian : memaksimalkan kemanfaatan publik dengan

strategi menekankan efisiensi social dan memaksimalkan

nikmat/keuntungan bagi pasien.

6

Page 7: Ketikan Dm

* Libertarian : menekankan hak kemerdekaan social – ekonomi

(mementingkan prosedur adil > hasil substantif/materiil).

* Komunitarian : mementingkan tradisi komunitas tertentu

* Egalitarian : kesamaan akses terhadap nikmat dalam hidup

yang dianggap bernilai oleh setiap individu rasional (sering

menerapkan criteria material kebutuhan dan kesamaan).

d. Hukum (umum) :

* Tukar menukar : kebajikan memberikan / mengembalikan hak-hak

kepada yang berhak.

* pembagian sesuai dengan hukum (pengaturan untuk kedamaian

hidup bersama) mencapai kesejahteraan umum.

e. Prima Facie : dalam kondisi atau konteks tertentu, seorang dokter harus

melakukan pemilihan 1 kaidah dasar etik ter-”absah” sesuai konteksnya

berdasarkan data atau situasi konkrit terabsah (dalam bahasa fiqh ’ilat yang

sesuai). Inilah yang disebut pemilihan berdasarkan asas prima facie.

V. ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budayaterhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (SolitaSarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karenaantropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakatdan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dariitu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologimempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). PengertianAntropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsepyang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi sepertidisampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakitdari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.Pokok perhatian Kutub Biologi :· Pertumbuhan dan perkembangan manusia· Peranan penyakit dalam evolusi manusia· Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)Pokok perhatian kutub sosial-budaya :· Sistem medis tradisional (etnomedisin)· Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesionalmereka· Tingkah laku sakit· Hubungan antara dokter pasien· Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat

7

Page 8: Ketikan Dm

kepada masyarakat tradisional.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalahdisiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budyadari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antarakeduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhikesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).Menurut Weaver :Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yangmenangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)Menurut Hasan dan Prasad :Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yangmempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuksejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran(medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalahmasalahkesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)Menurut Hochstrasser :Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karyakaryanya,yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan(Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).Menurut Lieban :Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973,1034)Menurut Fabrega :Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:· Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranandidalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dankelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit danpenyakit.· Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekananterhadap pola-pola tingkahlaku. (Fabrga, 1972;167)Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenaiAntropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkanbahwa Antropologi Kesehatan mencakup:1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macammasalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah lakumanusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan danpenyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis daripengetahuan tersebut;2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuanmemperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besartentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan,serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akanmeningkatkan kesehatan yang lebih baik.

8

Page 9: Ketikan Dm

VI. SEJARAH KEDOKTERAN

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal

menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan

pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme,

sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun

memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah

yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan

lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni

pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan

penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal

yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan

penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru

seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap

teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan

Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan

gereja dalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada

akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad

ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude

Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-

hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat,

herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat

perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika

Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).

Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan

yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan

menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.

Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai

dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan

genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.

Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar

dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit

disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul

9

Page 10: Ketikan Dm

penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali

ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan

terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada

masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.

1. LO

2. LO

3. Kepribadian adalah suatu totalitas psikologi yang dimiliki oleh seorang

individu.

Proses perubahan perilaku sebagai proses terapi ;

a. terapi lingkungan kesehatan

b. pemeliharaan kesehatan

c. perilaku pencegahan penyakit

d. perilaku pengobatan penyakit

Aspek – aspek yang berpengaruh dalam tahap perubana perilaku :

e. faktor interen : dari dalam / berasal dari individu itu sendiri,

pengetahuan, motivasi, dan emosi

f. faktor ekstern : dari luar / lingkungan, social, ekonomi, dan

budaya.

(LO)

10

Page 11: Ketikan Dm

Step 4 : Merumuskan Penjelasan Hasil Step 3

1. Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera badan , jiwa, dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan juga

ekonomi.

Definisi sehat, dilihat dari ruang lingkupnya :

a. Fisik : Ditandai dengan keadaan organ tubuh yang baik dan

berjalannya semua fungsi organ tubuh dengan baik dan lancar.

b. Mental : Ditandai dengan keadaan pikian, emosi, dan spiritual yang

bejalan dengan baik dan lancar.

c. Ekonomi

d. Sosial

Sehat artinya dapat berpikir secara jernih

Faktor – faktor sehat ada 4:

a. Genetik

b. Lingkungan

c. Perilaku

d. Pelayanan kesehatan

( LO )

2. LO

3. LO

4. LO

5. LO

6. LO

7. LO

8. LO

11

Page 12: Ketikan Dm

Step 5 : Menetapkan Learning Objektif

1. Mengetahui tentang Etika Profesional, Kerjasama, dan Bisnis di Bidang

Kedokteran

2. Mengetahui Teori Rational Choice beserta aplikasinya

3. Mengetahui pelanggaran Kaidah Dasar Bioetik didalam skenario.

4. Mengetahui perbedaan Beneficense dan Non-malficense

5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang dokter

terhadap pasien.

6. Mengetahui tentang Golden Rule Princple

7. Mengetahui tentang Referring

8. Mengetahui tentang pelanggaran KDB dalam skenario beserta solusinya

Step 6 : Mengumpulkan Informasi ( Secara Mandiri )

Step 7 : Berbagi Informasi Mengenai LO

12