Kerja Sama Internasional Dalam Pemberantasan Korupsi

download Kerja Sama Internasional Dalam Pemberantasan Korupsi

of 15

description

pendidkan budaya antikorupsi

Transcript of Kerja Sama Internasional Dalam Pemberantasan Korupsi

KERJA SAMA INTERNASIONAL DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

KERJA SAMA INTERNASIONAL DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI Kelompok 4:Adelina K SAi PatimahChintya Novia PIndriane RistiNur AmaliaSetiap lima tahun PBB menyelenggarakan kongres tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakuan terhadap penjahat.Dalam sebuah resolusinya Majelis Umum PBB menegaskan perlunya pengembangan strtegi global melawan korupsi. Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan pendekatan multi-disiplin Pemberantasan juga dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan pencegahan korupsi baik tingkat nasional maupun internasionalUnited Nations Office On Drugs And Crime(UNODC) adalah salah satudepartemen dari dewan ekonomi dan sosial Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani masalah internasional mengenai kejahatan terorganisir, terorisme, perdagangan manusia dan obat-obatan terlarang yang didirikan pada tahun 1997.UNODC memiliki fungsi sebagai badan yang mengakomodasi Negara anggota PBB untuk berkomitmen dan melaksanakan program terhadap tindak pidana korupsi serta kejahatan transnasional yang ada di dalamnya.

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)

World Bank Institute mengembangkan Anti-Corruption Core Program yang bertujuan untuk menanamkan awareness mengenai korupsi dan pelibatan masyarakat sipil untuk pemberantasan korupsi Oleh Bank Dunia, pendekatan untuk melaksanakan program anti korupsi dibedakan menjadi 2 (dua) yakni (Haarhuis : 2005) pendekatan dari bawah (bottom-up) pendekatan dari atas (top-down). 2. WORLD BANK pendekatan dari bawah (bottom-up)semakin luas pemahaman atau pandangan mengenai permasalahan yang ada, semakin mudah untuk meningkatkan awareness untuk memberantas korupisnetwork atau jejaring yang baik yang dibuat oleh World Bank akan lebih membantu pemerintah dan masyarakat sipilperlu penyediaan data mengenai efesiensi dan efektifitas pelayanan pemerintah melalui corruption diagnostics pelatihan-pelatihan yang diberikan, yang diambil dari toolbox yang disediakan oleh World Bank dapat membantu mempercepat pemberantasan korupsi.rencana aksi pendahuluan yang dipilih atau dikonstruksi sendiri oleh negara peserta,b. top-down dilakukan dengan melaksanakan reformasi di segala bidang baik hukum, politik, ekonomi maupun administrasi pemeritahan. Corruption is a symptom of a weak state and weak institution (Haarhuis : 2005), sehingga harus ditangani dengan cara melakukan reformasi di segala bidang. Pendidikan Anti Korupsi adalah salah satu strategi atau pendekatan bottom-up yang dikembangkan oleh World Bank untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi.Pada awalnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan OECD hanya melakukan perbandingan atau me-review konsep, hukum dan aturan di berbagai negara dalam berbagai bidang tidak hanya hukum pidana, tetapi juga masalah perdata, keuangan dan perdagangan serta hukum administrasi.3. OECDPemberantasan dilakukan dengan pendekatanmultidisiplin, monitoring yang efektif, dilakukan dengan kesungguhan dan komprehensif.4. UNI EROPATransparency InternationalTransparency International (TI) adalah sebuah organisasi internasional non-pemerintah yang memantau dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian mengenai korupsi yang dilakukan oleh korporasi dan korupsi politik di tingkat internasional.Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Transparency International.

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)

TABEL 6.1POSISI INDONESIA DALAM INDEKS PERSEPSI KORUPSI TITAHUNSCORE CPINOMOR/ PERINGKATJUMLAH NEGARA YANG DISURVEY20021.99610220031.912213320042.013314520052.213715820062.413016320072.314317920082.6126166Misi utama TI adalah menciptakan perubahan menuju dunia yang bebas korupsiTIRI (Making Integrity Work) adalah sebuah organisasi independen internasional non-pemerintah yang memiliki head-office di London.Organisasi ini bekerja dengan pemerintah, kalangan bisnis, akademisi dan masyarakat sipil untuk melakukan sharing keahlian dan wawasan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk mengatasi korupsi dan mempromosikan integritas.2.TIRITIRI berkeyakinan bahwa dengan mengembangkan kurikulum Pendidikan Integritas dan atau Pendidikan Anti-Korupsi di perguruan tinggi mahasiswa dapat memahami bahaya korupsi bagi masa depan bangsa

UNCAC merupakan salah satu instrumen internasional yang sangat penting dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi.Beberapa hal penting yang diatur dalam konvensi adalah:a) Masalah pencegahanUNCAC mengemukakan bahwa perlu dikembangkan model-model preventif sebagai berikut:pembentukan badan antikorupsi;peningkatan kesadaran masyarakat terhadap korupsi termasuk dampak buruk korupsi serta hal hal yang dapat dilakukan masyarakat yang mengetahui telah terjadi tindak pidana korupsipeningkatan transparansi dalam pembiayaan kampanye untuk pemilu dan partai politik; dst..

INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI1. United Nations Convention against Corruption (UNCAC)KriminalisasiHal penting lain yang diatur dalam konvensi adalah mengenai kewajiban negara untuk mengkriminalisasi berbagai perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi.Kerja sama internasionalNegara-negara yang menandatangani konvensi bersepakat untuk bekerja sama dalam setiap langkah pemberantasan korupsi termasuk pencegahan, investigasi, dan melakukan penuntutan terhadap pelaku korupsi. Negaranegara juga bersepakat harus melakukan langkah langkah yang mendukung penelusuran, penyitaan, dan pembekuan hasil tindak pidana korupsi.Pengembalian aset-aset negaraKerja sama dalam pengembalian aset-aset hasil korupsi terutama yang dilarikan dan disimpan di negara lain juga merupakan hal sangat penting yang tertuang dalam konvensi.Convention on Bribery of Foreign Public Official in International Business Transaction adalah sebuah konvensi internasional yang dipelopori oleh OECD.

Konvensi Anti Suap ini menetapkan standar-standar hukum yang mengikat (legally binding) negara-negara peserta untuk mengkriminalisasi pejabat publik asing yang menerima suap (bribe) dalam transaksi bisnis internasional. 2. Convention on Bribery of Foreign Public Official in International Business Transaction