keperawatan anak.docx

22
BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Atrial septal defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukan pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantungt kana dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus venousus di dekat muara vena kava suporior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelh kelahiran, defek septum sekundum yaitu kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilik atau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus di tutup dengan tindakan bedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah meleui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tanda timbulnya sindrome eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan sepotong dakron. b. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari ASD. 2. Untuk mengetahui etiologi dari ASD. 3. Untuk mengetahui patofisiologi dari ASD. 4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari ASD. 5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic spesifik dari ASD. 6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari ASD. 7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ASD.

Transcript of keperawatan anak.docx

BAB IPENDAHULUANa. Latar belakangAtrial septal defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukan pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantungt kana dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus venousus di dekat muara vena kava suporior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelh kelahiran, defek septum sekundum yaitu kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilik atau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus di tutup dengan tindakan bedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah meleui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tanda timbulnya sindrome eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan sepotong dakron. b. Tujuan1. Untuk mengetahui definisi dari ASD.2. Untuk mengetahui etiologi dari ASD.3. Untuk mengetahui patofisiologi dari ASD.4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari ASD.5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic spesifik dari ASD.6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari ASD.7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ASD.c. ManfaatDiharapkan dengan disusunnya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat memahami dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien ASD dengan tepat dan bermutu. Selain itu diharapakan makalah ini, kita dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang keperawatan.

TINJAUAN TEORIa) PengertianAtrial septal defeck ( ASD ) adalah penyakit jantung bawaan lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi interatrial semasa janin, atrial septal defect adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas ( atrium kiri dan kanan )Tiga macam variasi yang terdapat pada ASD,yaitu Ostium primum ( ASD I ), letak lubang dibagian bawah septum, disertai kelainan katub mitral Ostium secundum (ASD 2 ), letak lubang di tengah septum Sinus venosus defek, lubang berada di antara vena kava superior dan atrium kanan

b) EtiologiPenyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD.Faktor-faktor tersebut diantaranya :1. Faktor prenatal Ibu menderita penyakit infeksi rubella Ibu alkoholisme Umur ibu lebih dari 40 tahun Ibu menderita IDDM Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu2. Faktor genetik Anak yang baru lahir sebelumnya menderita PJB Ayah atau ibu menderita PJB Kelainan kromosom misalnya sindroma down Lahir dengan kalainan bawaan lain3. Gangguan hemodinamikTekana di atrium kiri lebih tinggi dari pada tekanan di natrium kanan sehingga memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan

c) PatofisiologiPada kasus Atrial Septal Defect yang tidak ada komplikasi, darah yang mengandung oksigen dari Atrium Kiri mengalir ke Atrium Kanan tetapi tidak sebaliknya. Aliran yang melalui defek tersebut merupakan suatu proses akibat ukuran dan complain dari atrium tersebut. Normalnya setelah bayi lahir complain ventrikel kanan menjadi lebih besar daripada ventrikel kiri yang menyebabkan ketebalan dinding ventrikel kanan berkurang. Hal ini juga berakibatvolume serta ukuran atrium kanan dan ventrikel kanan meningkat. Jika complain ventrikel kanan terus menurun akibat beban yang terus meningkat shunt dari kiri kekanan bisa berkurang. Pada suatu saat sindroma Eisenmenger bisa terjadi akibat penyakit vaskuler paru yang terus bertambah berat. Arah shunt pun bisa berubah menjadi dari kanan kekiri sehingga sirkulasi darah sistemik banyak mengandung darah yang rendah oksigen akibatnya terjadi hipoksemi dan sianosis.

d) Manifestasi klinis bising sistolik tipe jeksi di sela iga ke dua/tiga pinggir sternum kiri dispnea aritmia

e) pemeriksaan penunjang laboratorium foto thorax EKG ; deviasi ke kiri pada Asd primum dan deviasi aksis ke kanan pada ASD secundum; RBBB, RVH Kateterisasi jantung : prosedur diagnoatik dimana kateter ridhopaque dimasukan kedalam serambi jantung melalui pembuluh drah perifer, di observasi dengan fluoroskopi atau intensifikasi pencitraan, pengukuran tekanan darah dan sampla darah memberikan sumber-sumber informasi tambahan. TEE ( trans esophageal echocardiografi )

f) Terapi medis Pembedahan penutupan defek dianjurkan pada saat anak berusia 5-10 tahun. Prognosis sangat ditentukan oleh resistensi kapiler paru, bila terjadi sindrome eisenmenger, umumnya menujukan prognosis buruk. Amplazer septal ocluder Sadap jantung ( bila diperlukan )

g) Komplikasi gagal jantung penyakit pembuluh darah paru endokarditis aritmia

ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian a. Keluhan utamaKeluhan yang paling sering menjadi alasan klien untuk memimnta pertolongan kesehatan meliputi : dispnea, nyeri dada, jantung berdebar-debar, kelemahan fisik, dan demam.b. Riwayat penyakit sekarangPengkajian RPS mendukung keluhan utama dengan melakukan serangkaian pertanyaan tentang kronologis keluhan utama. Pengkajian yang didapat dengan adannya gejala-gejala tanda gagal jantung seperti kelemahan fisik dan pernapasan berupa dispnea, takipnea, retraksi dada.c. Riwayat penyakit dahuluPengkajian RPD yang mendukung dengan mengkaji apakah sebelumnnya klien pernah menderita nyeri dada khas, DM, dan hipertensi, tanyakan mengenai obat-obat yang diminum oleh klien masa lalu yang masih relevan. Obat-obat ini meliputi obat diuretic, nitrat, penghambat beta, serta obat-obat anti hipertensi . catat adanya efek samping yang terjadi dimasa lalu. Juga harus ditanyakan adanya alergi obat dan tanyakan adanya reaksi alergi apa yang timbul. Seringkali klien mengacaukan suatu alergi dengan efek samping obat.d. Riwayat penyakit keluarga Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga yang meninggal, maka penyebab kematian juga ditanyakan. e. Riwayat psikososial meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap stress.

B. Pemeriksaan Fisik a) Pada pemeriksaan biasanya didapatkan impuls prominent ventrikel kanan dan pulsasi arteri pulmonal yang terpalpasi. Bunyi jantung 1 normal/split, dengan aksentuasi penutupan katup trikuspid. Bertambahnya aliran ke katup pulmonal dapat menyebabkan terdengarnya murumur midsistolik. Splitting bunyi jantung 2 melebar dan tidak menghilang saat ekspirasi. Murmur middiastolik rumbling, terdengar paling keras di SIC IV dan sepanjang linea sternalis kiri, menunjukan peningkatan alisan yang melewati katup tricuspid. Pada pasien dengan kelainan ostium primum, thrill pada apex dan murmur holosistolic menunjukan regurgitasi mitral/tricuspid atau VSD. b) Hasil pemeriksaan fisik dapat berubah saat resistensi vaskular pulmonal meningkat menghasilkan berkurangnya pirau kiri ke kanan. Baik itu aliran balik pulmonal dan murmur tricuspid intensitasnya akan berkurang, komponen bunyi jantung ke 2 dan ejeksi sistolik akan meningkat, murmur diastolic akibat regurgitasi pulmonal dapat muncul. Sianosis dan clubbing finger berhubungan dengan terjadinya pirau kanan ke kiri. c) Pada orang dewasa dengan ASD dan fibrilasi atrial, hasil pemeriksaan dapat dipusingkan dengan mitral stenosis dengan hipertensi pulmonal karena murmur diastolik tricuspid dan bunyi jantung 2 yang melebar.

C. Pemeriksaan Penunjang a) Foto Ronsen Dada Pada defek kecil gambaran foto dada masih dalam batas normal. Bila defek bermakna mungkin tampak kardiomegali akibat pembesaran jantung kanan. Pembesaran ventrikel ini lebih nyata terlihat pada foto lateral. b) Elektrokardiografi Pada ASD I, gambaran EKG sangat karakterstik dan patognomis, yaitu sumbu jantung frontal selalu kekiri. Sedangkan pada ASD II jarang sekali dengan sumbu Frontal kekiri. c) Katerisasi Jantung Katerisasi jantung dilakukan defek intra pad ekodiograf tidak jelas terlihat atau bila terdapat hipertensi pulmonal pada katerisasi jantung terdapat peningkatan saturasi O2 di atrium kanan dengan peningkatan ringan tekanan ventrikel kanan dan kiri bil terjadi penyakit vaskuler paru tekanan arteri pulmonalis, sangat meningkat sehingga perlu dilakukan tes dengan pemberian O2 100% untuk menilai resensibilitas vasakuler paru pada Syndrome ersen menger saturasi O2 di atrium kiri menurun. d) Eko kardiogram Ekokardiogram memperlihatkan dilatasi ventrikel kanan dan septum interventrikular yang bergerak paradoks. Ekokardiogrfi dua dimensi dapat memperlihatkan lokasi dan besarnya defect interatrial pandangan subsifoid yang paling terpercaya prolaps katup netral dan regurgitasi sering tampak pada defect septum atrium yang besar. e) Radiologi Tanda tanda penting pad foto radiologi thoraks ialah: Corak pembuluh darah bertambah Ventrikel kanan dan atrium kanan membesar Batang arteri pulmonalis membesar sehingga pada hilus tampak denyutan ( pada fluoroskopi) dan disebut sebagai hilam dance.

D. Penyimpangan KDM

E. Diagnose Keperawatan 1. Penurunan cardia output/curah jantung b.d perubahan dalam rate, irama, konduksi jantung, menurunnya preload.2. Intoleransi aktivitas b.d hipoksia. 3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan. 4. Kerusakan pertukaran gas b.d edema paru.

F. Asuhan keperawatan nanda noc nic

NODiagnosa keperawatanTujuan dan kriteria hasilIntervensi

1.Penurunan curah jantungDefinisi : ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebuthan metabolik tubuhBatasan karakteristik : Prunahan frekwensi / irama jantung Aritmia Bradikardi,takikardi perubahan EKG palitasi perubahan preload penurunan tekanan central penurunan tekanan arteri paru edema, kelitihan peningkatan cvp peningkatan PAWP distensi vena jugular murmur peningkatan berat badan perubahan afteroload kulit lembab penurunan nadi perifer penurunan resistansi vascular paru (pulmonary vascular resistence ,PVR dipsenea peningkatan PVR peningkatan SVR oliguria pengisian kailer memanjang perubahan warna kulit variasi pada pembacaan tekanan darah perilaku emosi ansietas,gelisahFaktor yang berhungan: perubahan afterload perubahan kontraktilitas perubahan frekwensi jantung erubahan preload perubahan irama perubahan volume sekuncup

NOC cardiac pump effectivines circulation status vital signkriteria hasil : tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah,nadi,respirasi) dapat mentoleransi aktivita,tidak ada kelelahan tidak ada edema paru,perifer dan tidak ad asites tidak ada penurunan kesadaran NIC Cardiac care valuasi andanya nyeri dada dan intensitas,lokasi dan durasi catat adanya disritmia jantung catat adanya adanya tanda dan gajala penurunan cardiac putput monitor status kardivaskuler monitor status pernafasan yg menandakan gagal jantung monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi monitor balnce cairan monitor adanya perubahan tekanan darah monitor reson pasien terhadap pengobatan antiaritma atur periode latihan dan istrahat untuk menghindari kelelahan monitor toleransi aktivitas pasien Monitor adanya dispenue fatigue takipnea dan ortopnea Anurkan untuk menurunkan stressVital sign monitoring Monitr TD,nadi,suhu dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor vs saat pasien berbaring duduk atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan pasien

2. Intoleransi aktivitasDefinisi : ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologi untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yg ingin dilakukan Batasan karakteristik: rerpon tekanan darah abnormal terhada aktivitas rspon frekwensi antung abnormal trhadap aktivitas perubahan EKG yg mencerminkan aritmia perubahan EKG yg mencerminkan iskmia ketidaknyamanan setelah beraktivitas dispnea setelah beraktifitas menyatkan merasa letih menyatakn merasa lemah Faktor yang berhubungan: tirah baring atau imobilisasi kelemahan umum ketidakseimbangan antara sulai dan kebutuhan oksigen imobilitas gaya hidup monotonNOC energy consvation activity tolerance self care adlskriteria hasil: Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tana di sertai peningkatan tekanan darah nadi dan RR Mamu melakukan aktivitas sehari secara mandiri TTV normal Energy psikomotor Level kelemahan Mampu berpindah: dengan atau tanpa bantuan alatstatus kardiopulmonari adekuat Sirkulasi status baik Status resirasi: pertukaran gas dan ventilasi adekuat

NICActivity teraphy Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yg tepat bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yg mampu di lakukan bantu untuk memilih aktivitas konsisten yg sesuai dengan kemamuan fisikpsikologi dan sosial bantu untuk mrngidentifiksai dan mendapatkan sumber yg di perlukan untuk aktivitas yang di inginkan bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti kursi roda dan krek bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yg di sukai baantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang bantu asien untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas sediakan penguatan positif bagi yg aktif beraktiviitas bantu pasien untuk mngembangkan motivasi diri dan penguatan monitoring rspon fisik

3. Gangguan pertumbuhan dan perkembngaan Definisi : penyimpangan/kelainan dari aturan kelomok usia Batasan karakteristik: gangguan pertumbuhan fisik penurunan waktu respon terlambta dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia afek datar ketidakmampuan melakukan aktivitas prawatan diri yg sesuai dgn usia ketidakmampuan aktivitas pengendalian dan perawatan diri yg sesuai dengan usianya lesu tidk bersemangat faktor yg berhubungan: efek kebudayan fisik defisiensi lingkungan Pengasuah yg tidak adekuat Responsivitas yg tidak konsiten Pegabaian Pengasuh ganda Ketergantungan yg terpogram Erisahan dengan org dianggap penting NOC Growth and deloveloment delayed Nutrition imblance less than body reguirementsKriteria hasil : Anak berfungsi optimal sesuai tingkatnya Keluarga dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan karena adanya ketidakmampuan Keluarga mamu mendapatkan sumber komunitas Kemantangan fisik: wanita:erubahan fisik normal pada wanita yg teraadi dengan transisi dari masa kanak kanak sampai masa dewasa Status nutrisi seimbang Berat badan NOCPeningkatan erkembangan anak dan remaja Kaji faktor penyebab ganggauan erkembangan anak Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk menfasilitasi perkembangan anak yg optimal Berikan perawatan yang konsisten Tingkatakan komunikasi verbal dan stimulasi taktil Brikan instruksi sderhana dan berulang Berikan reinforcment ositif atas hasil yg di capai anak Dorong anak melakukan perawatan sendiri Menajemen perilaku anak yg sulit Dorong anak melakukan sosialisasi Ciptakan lingkungan yg aman Nutrion menagement: Kaji keadekuatan asupan nutrisi Tentukan mkanan yang di sukai anak Pantau kecenderungan kenaikan dan penurunan berat badan Nutrisi theraphy: Menyelesaikan penilaian gizi,sesuai memantau makanan/cairan tertelan memantau kesesuan perintah diet untuk memenuhi kebutuhan gizi kolaborasi dengan ahli gizi,jumlah kalori dan enis nutrisi pillih sulemen gizi sesuai

4Gangguan pertukaran gasDefinisi: kelebihan atau defisit pada okseginisasi pada membran alveolar kapiler Batasan karakteristik : PH darah arteri normal PH arteri abnormal Pernapasan abnormal misalnya kecepatan ,irama, kedalaman Warna kulit abnormal mis pucat kehitaman Konfusi Sianosis (pada neanatus saja) Penurunan karbondioksida Diforesis Dispenia Sakit kepala saat bangun Hiperkapnia Hipoksemia Hipoksia Iritabilitas Naas cuping hidung Gelisah somnolen takikardi gangguan pngilihatanfaktor yang berhubungan perubahan membran alveolar kapiler dan ventilasi-perfusiNOC respiratory status: gas exchange respiratory status: ventilatiaon vital sign statuskriteria hasil : mendemontrasikan peningkatan ventilasi dan okseginisasi yg adekuat memelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda-tanda distress pernafasan mendemontrasikan batuk efektif dan suara nafas yg bersih, tidak ada sianosis dan dyspeneu ( mampu mengeluarkan sputum mamu bernafas dgn mudah tidk ad purset lifp tanda-tanda vital dalam batas normalNICAirway menagement buka alan nafas, gunakan thnik chin lift atau jaw thrusth bila perlu posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi identifikasi pasien perlunya pemasangan alat alan nafas buatan asang mayo bila perlu keluarkan secret dengan batuk atau saction auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan lakukan suction pada mayo beikan brokodilator bila perlu atur intake cairan mengoptimalkan keseimbangan monitor respiratori dan dan status O2

respiratory monitoring monitor rata-rata,kedalaman irama dan usaha respirasi catat pergrakan dada amati kesimetrisan,penggunaan otot tambahan, retraksi ototsuraclavicular dan intrakosta monitorng suara nafas seperti dengkur monitor pola nafas: bradipena,takipnea, kussmaul hiperventilasi cheyne stokes catat lokasi trakea monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) auskultasi suara nafas,catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronchi ada alan nafas utama auskultasi suara paru stelah tindakan untuk mngetahua hasilnya

DAFTAR PUSTAKABuku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM (1996), Balai Penerbit FKUI, Jakarta.Buku Ajar KEPERAWATAN KARDIOVASKULER (2001), Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita, Jakarta.Buku Saku Keperawatan Pediatrik (2002), Penerbit buku kedokteran EGC, JakartaNanda noc nic

TUGAS: Makalah

OLEHKELOMPOK IVABDUL SYAID ISHAKWAHYU D LATINAPAMISTER GUNIBALA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KESEHATANT.A. 2015