keperawatan anak

24
BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Atrial septal defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukan pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantungt kana dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus venousus di dekat muara vena kava suporior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelh kelahiran, defek septum sekundum yaitu kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilik atau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus di tutup dengan tindakan bedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah meleui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tanda timbulnya sindrome eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan sepotong dakron. b. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari ASD. 2. Untuk mengetahui etiologi dari ASD. 3. Untuk mengetahui patofisiologi dari ASD. 4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari ASD. 5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic spesifik dari ASD. 6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari ASD. 7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ASD.

description

gege abjul

Transcript of keperawatan anak

Page 1: keperawatan anak

BAB IPENDAHULUAN

a.      Latar belakang

Atrial septal defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang

memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukan

pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan

langsung antara serambi jantungt kana dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan

pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus venousus di dekat muara vena kava

suporior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelh kelahiran, defek

septum sekundum yaitu kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar

bilik atau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus di tutup dengan

tindakan bedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah meleui pintasan ini dari kanan ke

kiri sebagai tanda timbulnya sindrome eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran

darah, maka pembedahan dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan

menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan sepotong

dakron.

b.      Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi dari ASD.

2.      Untuk mengetahui etiologi dari ASD.

3.      Untuk mengetahui patofisiologi dari ASD.

4.      Untuk mengetahui manifestasi klinis dari ASD.

5.      Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic spesifik dari ASD.

6.      Untuk mengetahui penatalaksanaan dari ASD.

7.      Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ASD.

c.       Manfaat

Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat

memahami dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien ASD dengan tepat dan

bermutu. Selain itu diharapakan makalah ini, kita dapat menambah ilmu pengetahuan

khususnya di bidang keperawatan.

Page 2: keperawatan anak

BAB IITINJAUAN TEORI

a)      Pengertian

Atrial septal defeck ( ASD ) adalah penyakit jantung bawaan lubang (defek) pada

septum interatrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi interatrial

semasa janin, atrial septal defect adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang

memisahkan jantung bagian atas ( atrium kiri dan kanan )

Tiga macam variasi yang terdapat pada ASD,yaitu

         Ostium primum ( ASD I ), letak lubang dibagian bawah septum, disertai kelainan katub

mitral

         Ostium secundum (ASD 2 ), letak lubang di tengah septum

         Sinus venosus defek, lubang berada di antara vena kava superior dan atrium kanan

b)     Etiologi

Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga

mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD.

Faktor-faktor tersebut diantaranya :

1.      Faktor prenatal

         Ibu menderita penyakit infeksi rubella

         Ibu alkoholisme

         Umur ibu lebih dari 40 tahun

         Ibu menderita IDDM

         Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu

2.      Faktor genetik

         Anak yang baru lahir sebelumnya menderita PJB

         Ayah atau ibu menderita PJB

         Kelainan kromosom misalnya sindroma down

         Lahir dengan kalainan bawaan lain

3.      Gangguan hemodinamik

Tekana di atrium kiri lebih tinggi dari pada tekanan di natrium kanan sehingga

memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan

Page 3: keperawatan anak

c)      Patofisiologi

Pada kasus Atrial Septal Defect yang tidak ada komplikasi, darah yang mengandung

oksigen dari Atrium Kiri mengalir ke Atrium Kanan tetapi tidak sebaliknya. Aliran yang

melalui defek tersebut merupakan suatu proses akibat ukuran dan complain dari atrium

tersebut. Normalnya setelah bayi lahir complain ventrikel kanan menjadi lebih besar daripada

ventrikel kiri yang menyebabkan ketebalan dinding ventrikel kanan berkurang. Hal ini juga

berakibatvolume serta ukuran atrium kanan dan ventrikel kanan meningkat. Jika complain

ventrikel kanan terus menurun akibat beban yang terus meningkat shunt dari kiri kekanan

bisa berkurang. Pada suatu saat sindroma Eisenmenger bisa terjadi akibat penyakit vaskuler

paru yang terus bertambah berat. Arah shunt pun bisa berubah menjadi dari kanan kekiri

sehingga sirkulasi darah sistemik banyak mengandung darah yang rendah oksigen akibatnya

terjadi hipoksemi dan sianosis.

d)     Manifestasi klinis

         bising sistolik tipe jeksi di sela iga ke dua/tiga pinggir sternum kiri

         dispnea

         aritmia

e)      pemeriksaan penunjang

         laboratorium

         foto thorax

         EKG ; deviasi ke kiri pada Asd primum dan deviasi aksis ke kanan pada ASD

secundum; RBBB, RVH

         Kateterisasi jantung : prosedur diagnoatik dimana kateter ridhopaque dimasukan

kedalam serambi jantung melalui pembuluh drah perifer, di observasi dengan fluoroskopi

atau intensifikasi pencitraan, pengukuran tekanan darah dan sampla darah memberikan

sumber-sumber informasi tambahan.

         TEE ( trans esophageal echocardiografi )

Page 4: keperawatan anak

f)       Terapi medis

         Pembedahan penutupan defek dianjurkan pada saat anak berusia 5-10 tahun. Prognosis

sangat ditentukan oleh resistensi kapiler paru, bila terjadi sindrome eisenmenger,

umumnya menujukan prognosis buruk.

         Amplazer septal ocluder

         Sadap jantung ( bila diperlukan )

g)      Komplikasi

         gagal jantung

         penyakit pembuluh darah paru

         endokarditis

         aritmia

Page 5: keperawatan anak

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A.    Pengkajian

a.    Keluhan utama

Keluhan yang paling sering menjadi alasan klien untuk memimnta pertolongan

kesehatan meliputi : dispnea, nyeri dada, jantung berdebar-debar, kelemahan fisik, dan

demam.

b.    Riwayat penyakit sekarang

Pengkajian RPS mendukung keluhan utama dengan melakukan serangkaian pertanyaan

tentang kronologis keluhan utama. Pengkajian yang didapat dengan adannya gejala-gejala

tanda gagal jantung seperti kelemahan fisik dan pernapasan berupa dispnea, takipnea, retraksi

dada.

c.     Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian RPD yang mendukung dengan mengkaji apakah sebelumnnya klien pernah

menderita nyeri dada khas, DM, dan hipertensi, tanyakan mengenai obat-obat yang diminum

oleh klien masa lalu yang masih relevan. Obat-obat ini meliputi obat diuretic, nitrat,

penghambat beta, serta obat-obat anti hipertensi . catat adanya efek samping yang terjadi

dimasa lalu. Juga harus ditanyakan adanya alergi obat dan tanyakan adanya reaksi alergi apa

yang timbul. Seringkali klien mengacaukan suatu alergi dengan efek samping obat.

d.    Riwayat penyakit keluarga

Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga yang

meninggal, maka penyebab kematian juga ditanyakan.

e.     Riwayat psikososial meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak, koping yang

digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan

penyesuaian keluarga terhadap stress.

B.     Pemeriksaan Fisik

a) Pada pemeriksaan biasanya didapatkan impuls prominent ventrikel kanan dan pulsasi arteri

pulmonal yang terpalpasi. Bunyi jantung 1 normal/split, dengan aksentuasi penutupan katup

trikuspid. Bertambahnya aliran ke katup pulmonal dapat menyebabkan terdengarnya

murumur midsistolik. Splitting bunyi jantung 2 melebar dan tidak menghilang saat ekspirasi.

Murmur middiastolik rumbling, terdengar paling keras di SIC IV dan sepanjang linea

sternalis kiri, menunjukan peningkatan alisan yang melewati katup tricuspid. Pada pasien

Page 6: keperawatan anak

dengan kelainan ostium primum, thrill pada apex dan murmur holosistolic menunjukan

regurgitasi mitral/tricuspid atau VSD.

b) Hasil pemeriksaan fisik dapat berubah saat resistensi vaskular pulmonal meningkat

menghasilkan berkurangnya pirau kiri ke kanan. Baik itu aliran balik pulmonal dan murmur

tricuspid intensitasnya akan berkurang, komponen bunyi jantung ke 2 dan ejeksi sistolik akan

meningkat, murmur diastolic akibat regurgitasi pulmonal dapat muncul. Sianosis dan

clubbing finger berhubungan dengan terjadinya pirau kanan ke kiri.

c) Pada orang dewasa dengan ASD dan fibrilasi atrial, hasil pemeriksaan dapat dipusingkan

dengan mitral stenosis dengan hipertensi pulmonal karena murmur diastolik tricuspid dan

bunyi jantung 2 yang melebar.

C.    Pemeriksaan Penunjang

a) Foto Ronsen Dada Pada defek kecil gambaran foto dada masih dalam batas normal. Bila

defek bermakna mungkin tampak kardiomegali akibat pembesaran jantung kanan.

Pembesaran ventrikel ini lebih nyata terlihat pada foto lateral.

b) Elektrokardiografi Pada ASD I, gambaran EKG sangat karakterstik dan patognomis, yaitu

sumbu jantung frontal selalu kekiri. Sedangkan pada ASD II jarang sekali dengan sumbu

Frontal kekiri.

c) Katerisasi Jantung Katerisasi jantung dilakukan defek intra pad ekodiograf tidak jelas

terlihat atau bila terdapat hipertensi pulmonal pada katerisasi jantung terdapat peningkatan

saturasi O2 di atrium kanan dengan peningkatan ringan tekanan ventrikel kanan dan kiri bil

terjadi penyakit vaskuler paru tekanan arteri pulmonalis, sangat meningkat sehingga perlu

dilakukan tes dengan pemberian O2 100% untuk menilai resensibilitas vasakuler paru pada

Syndrome ersen menger saturasi O2 di atrium kiri menurun.

d) Eko kardiogram Ekokardiogram memperlihatkan dilatasi ventrikel kanan dan septum

interventrikular yang bergerak paradoks. Ekokardiogrfi dua dimensi dapat memperlihatkan

lokasi dan besarnya defect interatrial pandangan subsifoid yang paling terpercaya prolaps

katup netral dan regurgitasi sering tampak pada defect septum atrium yang besar.

e) Radiologi Tanda – tanda penting pad foto radiologi thoraks ialah:

         Corak pembuluh darah bertambah

         Ventrikel kanan dan atrium kanan membesar

Page 7: keperawatan anak

         Batang arteri pulmonalis membesar sehingga pada hilus tampak denyutan ( pada

fluoroskopi) dan disebut sebagai hilam dance.

D. Penyimpangan KDM

Page 8: keperawatan anak
Page 9: keperawatan anak

E.    Diagnose Keperawatan

1.      Penurunan cardia output/curah jantung b.d perubahan dalam rate, irama, konduksi jantung,

menurunnya preload.

2.      Intoleransi aktivitas b.d hipoksia.

3.      Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat

nutrisi ke jaringan.

4.      Kerusakan pertukaran gas b.d edema paru.

F. Asuhan keperawatan nanda noc nic

NO Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1. Penurunan curah jantung

Definisi : ketidakadekuatan darah

yang dipompa oleh jantung untuk

memenuhi kebuthan metabolik tubuh

Batasan karakteristik :

Prunahan frekwensi / irama

jantung

- Aritmia

- Bradikardi,takikardi

- perubahan EKG

- palitasi

perubahan preload

- penurunan tekanan

central

- penurunan tekanan

arteri paru

- edema, kelitihan

- peningkatan cvp

- peningkatan PAWP

- distensi vena jugular

- murmur

- peningkatan berat

NOC

cardiac pump

effectivines

circulation status

vital sign

kriteria hasil :

tanda vital dalam

rentang normal

(tekanan

darah,nadi,respirasi)

dapat mentoleransi

aktivita,tidak ada

kelelahan

tidak ada edema

paru,perifer dan tidak

ad asites

tidak ada penurunan

kesadaran

NIC

Cardiac care

- valuasi andanya nyeri

dada dan intensitas,lokasi

dan durasi

- catat adanya disritmia

jantung

- catat adanya adanya tanda

dan gajala penurunan

cardiac putput

- monitor status

kardivaskuler

- monitor status pernafasan

yg menandakan gagal

jantung

- monitor abdomen sebagai

indikator penurunan

perfusi

- monitor balnce cairan

- monitor adanya perubahan

tekanan darah

- monitor reson pasien

Page 10: keperawatan anak

badan

perubahan afteroload

- kulit lembab

- penurunan nadi

perifer

- penurunan resistansi

vascular paru

(pulmonary vascular

resistence ,PVR

- dipsenea

- peningkatan PVR

- peningkatan SVR

- oliguria

- pengisian kailer

memanjang

- perubahan warna kulit

- variasi pada

pembacaan tekanan

darah

perilaku emosi

- ansietas,gelisah

Faktor yang berhungan:

perubahan afterload

perubahan kontraktilitas

perubahan frekwensi jantung

erubahan preload

perubahan irama

perubahan volume sekuncup

terhadap pengobatan

antiaritma

- atur periode latihan dan

istrahat untuk menghindari

kelelahan

- monitor toleransi

aktivitas pasien

- Monitor adanya dispenue

fatigue takipnea dan

ortopnea

- Anurkan untuk

menurunkan stress

Vital sign monitoring

- Monitr TD,nadi,suhu dan

RR

- Catat adanya fluktuasi

tekanan darah

- Monitor vs saat pasien

berbaring duduk atau berdiri

- Auskultasi TD pada kedua

lengan pasien

2. Intoleransi aktivitas

Definisi : ketidakcukupan energi

psikologis atau fisiologi untuk

melanjutkan atau menyelesaikan

NOC

energy consvation

activity tolerance

self care adls

NIC

Activity teraphy

- Kolaborasikan dengan

tenaga rehabilitasi medik

Page 11: keperawatan anak

aktifitas kehidupan sehari-hari yang

harus atau yg ingin dilakukan

Batasan karakteristik:

rerpon tekanan darah

abnormal terhada aktivitas

rspon frekwensi antung

abnormal trhadap aktivitas

perubahan EKG yg

mencerminkan aritmia

perubahan EKG yg

mencerminkan iskmia

ketidaknyamanan setelah

beraktivitas

dispnea setelah beraktifitas

menyatkan merasa letih

menyatakn merasa lemah

Faktor yang berhubungan:

tirah baring atau imobilisasi

kelemahan umum

ketidakseimbangan antara

sulai dan kebutuhan oksigen

imobilitas

gaya hidup monoton

kriteria hasil:

Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tana di

sertai peningkatan

tekanan darah nadi

dan RR

Mamu melakukan

aktivitas sehari secara

mandiri

TTV normal

Energy psikomotor

Level kelemahan

Mampu berpindah:

dengan atau tanpa

bantuan alatstatus

kardiopulmonari

adekuat

Sirkulasi status baik

Status resirasi:

pertukaran gas dan

ventilasi adekuat

dalam merencanakan

program terapi yg tepat

- bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas

yg mampu di lakukan

- bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yg sesuai

dengan kemamuan

fisikpsikologi dan sosial

- bantu untuk

mrngidentifiksai dan

mendapatkan sumber yg di

perlukan untuk aktivitas

yang di inginkan

- bantu untuk mendapatkan

alat bantu aktivitas seperti

kursi roda dan krek

- bantu untuk

mengidentifikasi aktivitas

yg di sukai

- baantu klien untuk membuat

jadwal latihan di waktu

luang

- bantu asien untuk

mengidentifikasi

kekurangan dalam

beraktivitas

- sediakan penguatan positif

bagi yg aktif beraktiviitas

- bantu pasien untuk

mngembangkan motivasi

diri dan penguatan

- monitoring rspon fisik

3. Gangguan pertumbuhan dan NOC NOC

Page 12: keperawatan anak

perkembngaan

Definisi : penyimpangan/kelainan

dari aturan kelomok usia

Batasan karakteristik:

gangguan pertumbuhan fisik

penurunan waktu respon

terlambta dalam melakukan

keterampilan umum

kelompok usia

afek datar

ketidakmampuan melakukan

aktivitas prawatan diri yg

sesuai dgn usia

ketidakmampuan aktivitas

pengendalian dan perawatan

diri yg sesuai dengan usianya

lesu tidk bersemangat

faktor yg berhubungan:

efek kebudayan fisik

defisiensi lingkungan

Pengasuah yg tidak adekuat

Responsivitas yg tidak

konsiten

Pegabaian

Pengasuh ganda

Ketergantungan yg terpogram

Erisahan dengan org

dianggap penting

Growth and

deloveloment delayed

Nutrition imblance

less than body

reguirements

Kriteria hasil :

Anak berfungsi

optimal sesuai

tingkatnya

Keluarga dan anak

mampu menggunakan

koping terhadap

tantangan karena

adanya

ketidakmampuan

Keluarga mamu

mendapatkan sumber

komunitas

Kemantangan fisik:

wanita:erubahan fisik

normal pada wanita

yg teraadi dengan

transisi dari masa

kanak kanak sampai

masa dewasa

Status nutrisi

seimbang

Berat badan

Peningkatan erkembangan anak

dan remaja

- Kaji faktor penyebab

ganggauan erkembangan

anak

- Identifikasi dan gunakan

sumber pendidikan untuk

menfasilitasi perkembangan

anak yg optimal

- Berikan perawatan yang

konsisten

- Tingkatakan komunikasi

verbal dan stimulasi taktil

- Brikan instruksi sderhana

dan berulang

- Berikan reinforcment ositif

atas hasil yg di capai anak

- Dorong anak melakukan

perawatan sendiri

- Menajemen perilaku anak

yg sulit

- Dorong anak melakukan

sosialisasi

- Ciptakan lingkungan yg

aman

Nutrion menagement:

- Kaji keadekuatan asupan

nutrisi

- Tentukan mkanan yang di

sukai anak

- Pantau kecenderungan

kenaikan dan penurunan

Page 13: keperawatan anak

berat badan

Nutrisi theraphy:

- Menyelesaikan penilaian

gizi,sesuai memantau

makanan/cairan tertelan

- memantau kesesuan

perintah diet untuk

memenuhi kebutuhan gizi

- kolaborasi dengan ahli

gizi,jumlah kalori dan enis

nutrisi

- pillih sulemen gizi sesuai

4 Gangguan pertukaran gas

Definisi: kelebihan atau defisit pada

okseginisasi pada membran alveolar

kapiler

Batasan karakteristik :

PH darah arteri normal

PH arteri abnormal

Pernapasan abnormal

misalnya kecepatan ,irama,

kedalaman

Warna kulit abnormal mis

pucat kehitaman

Konfusi

Sianosis (pada neanatus saja)

Penurunan karbondioksida

Diforesis

Dispenia

Sakit kepala saat bangun

Hiperkapnia

Hipoksemia

NOC

respiratory status: gas

exchange

respiratory status:

ventilatiaon

vital sign status

kriteria hasil :

mendemontrasikan

peningkatan ventilasi

dan okseginisasi yg

adekuat

memelihara

kebersihan paru-paru

dan bebas dari tanda-

tanda distress

pernafasan

mendemontrasikan

batuk efektif dan

suara nafas yg bersih,

tidak ada sianosis dan

NIC

Airway menagement

- buka alan nafas, gunakan

thnik chin lift atau jaw

thrusth bila perlu

- posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

- identifikasi pasien perlunya

pemasangan alat alan nafas

buatan

- asang mayo bila perlu

- keluarkan secret dengan

batuk atau saction

- auskultasi suara nafas,catat

adanya suara tambahan

- lakukan suction pada mayo

- beikan brokodilator bila

perlu

- atur intake cairan

mengoptimalkan

Page 14: keperawatan anak

Hipoksia

Iritabilitas

Naas cuping hidung

Gelisah

somnolen

takikardi

gangguan pngilihatan

faktor yang berhubungan

perubahan membran alveolar

kapiler dan ventilasi-perfusi

dyspeneu ( mampu

mengeluarkan sputum

mamu bernafas dgn

mudah tidk ad purset

lifp

tanda-tanda vital

dalam batas normal

keseimbangan

- monitor respiratori dan dan

status O2

respiratory monitoring

- monitor rata-rata,kedalaman

irama dan usaha respirasi

- catat pergrakan dada amati

kesimetrisan,penggunaan

otot tambahan, retraksi

ototsuraclavicular dan

intrakosta

- monitorng suara nafas

seperti dengkur

- monitor pola nafas:

bradipena,takipnea,

kussmaul hiperventilasi

cheyne stokes

- catat lokasi trakea

- monitor kelelahan otot

diagfragma (gerakan

paradoksis)

- auskultasi suara nafas,catat

area penurunan / tidak

adanya ventilasi dan suara

tambahan

- tentukan kebutuhan suction

dengan mengauskultasi

crakles dan ronchi ada alan

nafas utama

- auskultasi suara paru stelah

tindakan untuk mngetahua

hasilnya

Page 15: keperawatan anak

BAB IV

PENUTUP

a. kesimpulan

Jantung

Jantung merupakan sebuah organ muskuler berongga yang terdiri dari otot-otot. Otot jantung

merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan

otot serat lintang, dan cara kerjanya dipengaruhi oleh susunan saraf otonom atau diluar

kemauan kita.

a. Atrium Septal Defect (ASD)

Atrium Septal Defect (ASD) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada

septum interatrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi septum

interatrial semasa janin. Atrial Septal Defect (ASD) adalah suatu lubang pada dinding

(septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium kanan).

b. Definisi

Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.

B. Saran

Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan jantung ASD/

VSD Sehingga dapat di lakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk menanganinya secara

efektif dan efisien .

• Mahasiswa kesehatan sebaiknya memahami dan mnegetahui konsep. Atrium septum defek/

ventrikel septum defek dan askep nya guna unttuk mengaplikasikan dalam memberikan

pelayanan kepada pasien

• Perawat memiliki pengetahuan tentang ASD/ VSD untuk dapat mempengaruhi orang tua

dalam menjalani pengobatan untuk sehingga penyakit lebih berat dapat dihindari .

• Pelayanan keperawatan dapat memberikan anjuran kepada orang tua untuk melalukan terapi

agar ASD/ VSD dapat teratasi

Page 16: keperawatan anak

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM (1996), Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Buku Ajar KEPERAWATAN KARDIOVASKULER (2001), Pusat Kesehatan Jantung dan

Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita, Jakarta.

Buku Saku Keperawatan Pediatrik (2002), Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta

Nanda noc nic

Page 17: keperawatan anak

TUGAS: Makalah

OLEH

KELOMPOK IV

ABDUL SYAID ISHAK

WAHYU D LATINAPA

MISTER GUNIBALA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KESEHATAN

T.A. 2015

Page 18: keperawatan anak