Kep

download Kep

of 63

description

gizi

Transcript of Kep

  • KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP)Sukma Sahadewa, dr., M.Kes., CHt.

  • PENDAHULUANStatus gizi dan perkembangan psikososial anak merupakan salah satu indikator status kesehatan bangsa menuju Indonesia Sehat 2010 dengan meningkatkan upaya kesehatan yang proaktifAngka kejadian KEP yang selalu ada dan merupakan penyebab kematian anak bahkan membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangan yang tidak mudah

  • DEFINISIKekurangan Energi Protein ( KEP ) adalah seseorang yang kurang gizi yang di sebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari hari dan atau gangguan penyakit tertentu

    Pengertian: Suatu penyakit / kondisi klinis yang disebabkan oleh defisiensi energi dan protein, dan sering disertai defisiensi nutrien yang lain

    Ada beberapa istilah yang digunakan untuk KEP menurut penyebabnya adapun istilah istilah tersebut adalah :Protein Calori Malnutrition ( PCM ) Protein Energi Malnutrition ( PEM ) Energi Nutrient Malnutrition ( ENM ) 2

  • FAKTOR-FAKTORFaktor InternalFisikPsikisFaktor EksternalSosialKepadatan PendudukKemiskinanFisiologisPengolahan Makanan

  • Faktor Internal1. Fisik a. Makanan yang tidak seimbangb. Infeksi2. PsikisStresKonsep diri

  • a. Makanan yang tidak seimbangMakanan yang kurang seimbang (komposisi,jumlah)Pemenuhan kebutuhan energi tubuh berkurang Peningkatan metabolisme dari lemak dan protein untuk membantu menyediakan energi Penurunan fungsi sistem tubuh (imunitas ) Peningkatan kejadian sakit KEPKematian

  • b. Infeksi InfeksiPengaktifan sistem imunitas tubuhMeningkatkan metabolisme protein sebagai bahan dasar pembentukan selKEPPenurunan kualitas fungsi sistem imunitasKematian

  • a. Stres Stres psikisMengaktifkan sistem tubuh LAS dan GASPeningkatan metabolisme dari karbohidrat, lemak dan protein untuk membantu menyediakan energi Asupan makanan yang kurang seimbang Pemenuhan kebutuhan energi tubuh berkurang KEPKematian

  • b. Konsep diriGangguan konsep diriKecemasanMerangsang peningkatan kerja sistem sarafPenurunan nafsu makanPenurunan asupan makananPeningkatan metabolisme dari karbohidrat, lemak dan protein untuk membantu menyediakan energi Pemenuhan kebutuhan energi tubuh berkurang KEPKematian

  • Faktor Eksternal1. SosialPantangan menggunakan bahan makanan tertentuPerceraianPoligamiIbu merupakan wanita karir

  • lanjutan2. Kepadatan pendudukProses perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mencari nafkahMeningkatnya angka kelahiran

  • lanjutan3. KemiskinanPenghasilan yang rendah Ketidak mampuan untuk menanam bahan makanan sendiriTimbulnya penyakit infeksi karena kepadatan tempat tinggal

  • lanjutan4. Fisiologis Kurangnya pengetahuan ibu akan zat gizi

  • lanjutan5. Pengolahan makananNilai gizi bahan makanan dipengaruhi oleh tiap perlakuan mulai saat panen sampai di konsumsi

  • DAMPAKTerganggunya tumbuh kembang anakTerjadinya gangguan pada sistem integumenPenurunan fungsi mobilitas dan aktivitasnyaGangguan fungsi mentalPenurunan kemampuan tubuh dalam pengaturan kebutuhan thermoregulasiPenurunan kemampuan kerja dari enzim-enzim tubuhPenurunan fungsi hati dalam mensintesis proteinPenurunan daya imunitas tubuhKematian

  • DISTRIBUSI KEPDistribusi Per Kelompok UmurUsia rawan KEP Balita, terutama yang berusia 12-23 bulan.hal tersebut disebabkan karena jumlah makanan yang dikonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu banyak bermain, dan keengganan terhadap beberapa makanan yang asing dan mulai lebih banyak bersosialisasi dengan lingkungannya, mereka akan lebih sering kontak dengan orang-orang di sekitarnya sehingga memudahkan untuk terkena penyakit infeksi terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya lemah.

  • Distribusi Per Kondisi GeografisPenderita KEP di pedesaan > penderita KEP di perkotaanhal tersebut di sebabkan kondisi geografis pedesaan yang terpencil, kurangnya sarana prasarana, tidak meratanya pendistribusian pangan, daerah tandus, Ketidak terjangkauan pelayanan kesehatan, minimnya tenaga kesehatan, kurangnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat .

  • Distribusi Per Makanan PokokBila pola konsumsi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak akan mengganggu status gizi anak mereka. Dengan pola makanan yang tepat akan mampu memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Pola makan dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan pola belanja ibu, dimana ibu merupakan penentu kebijakan tentang kualitas dan kuantitas dari jenis makanan yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarga

  • Distribusi Per Kondisi EkonomiGolongan ekonomi rendah lebih rawan menderita KEP dibanding dengan golongan ekonomi tinggi.kondisi ekonomi merupakan faktor yang paling menentukan pola makan serta kualitas dan kuantitas makanan seperti apa yang akan dibeli.

    Apabila tingkat pendapatan suatu keluarga itu rendah akan mengakibatkan lemahnya daya beli mereka, sehingga mereka tidak memungkinkan untuk mengatasi kebiasaan makan dan cara-cara tertentu yang menghalangi perbaikan gizi yang efektif terutama untuk anak-anak mereka

  • Klasifikasi KEPMenurut Gomez (1956)Menurut Jellife (1966)Menurut Bengoa (1970)Menurut Wellcome (1970)Menurut Waterlow (1973)Menurut Departemen Kesehatan RI (2000)Menurut lokakarya antropometriBMI

  • Menurut Gomez (1956)

    Derajat KEPBerat badan/ usiaI Ringan II Sedang III Berat90% - 76%75% - 61%< 60%

  • Menurut Jellife (1966)

    KategoriBerat badan/ usiaKEP I KEP II KEP III KEP IV90% - 80%80% - 70%70% - 60%< 60%

  • Menurut Bengoa (1970)

    KategoriBerat badan/ usiaKEP IKEP IIKEP III96% - 76%74% - 61%Semua penderita dengan edema

  • Menurut Wellcome (1970)

    Tanda yang ada% Berat bakuedema

    Defisit BB/TBKurusPendekMarasmusKwarsiorkorMarasmik-kwarsiorkor80 60< 60< 6080 60< 60000++MinimalMinimal++++++

  • Menurut Waterlow (1973)

    Derajat kependekanDerajat kekurusan (BB/ TB)

    Persen (derajat) BB/ U>90% (0)80-90% (1)70-80% (2) 90%(derajat 0)95-90%(derajat 1)85-90%(derajat 2)

  • Menurut Departemen Kesehatan RI (2000)

    indeksSimpangan bakuStatus giziBerat badan terhadap usia (BB/ U)> 2 SD-2 s/d +2 SD< -2 s/d -3 SD< -3 SDGizi lebihGizi baikGizi kurangGizi burukTinggi badan terhadap usia (TB/ U)-2 SD s/d +2 SD< -2 SDNormalPendekBerat badan terhadap tinggi badan (BB/ TB)> 2 SD-2 SD s/d +2 SD< -2 SD s/d -3 SD< -3 SDGemukNormalKurusSangat kurus

  • MENURUT LOKAKARYA ANTROPOMETRI

    KATEGORIBB/UTB/ULLA/UBB/TBLLA/TBGizi Baik100-80100-95100-85100-90100-85Gizi kurang

  • (Body Mass Index/ BMI).

    BMI2Derajat KEP>18,517,0 18,416,0 16,9

  • PARAMETER KEP

  • PENILAIAN KEPSECARA LANGSUNGSECARA TIDAK LANGSUNGANTROPOMETRI BIOKIMIA KLINISBIOFISIK DIETETIKSURVEI KONSUMSISTATISTIK VITALFAKTOR EKOLOGI

  • 1. ANTROPOMETRIK GIZILINEAR TB L.DADA L.KEPALAMASSA JARINGAN BB LILA TEBAL LEMAKMenunjukkan keadaan gizi (gizi kurang) akibat kekurangan energi dan protein yang diderita dimasa lampauMenunjukkan keadaan gizi (gizi kurang) akibat kekurangan energi dan protein yang diderita sekarang atau pada saat pengukuran

  • Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,otot dan jumlah air pada tubuh.

    BB/U, TB/U, LLA/U, BB/TB, LLA/TB LLA/U adalah indikator yang baik untuk menilai KEP beratLingkar Dada umur antara 6 bln- 5th rasio lingkar dada < 1 KEP pada balita

  • ANTROPOMETRI

    STATUS GIZIAmbang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeksBB/UTB/UBB/TBLLA/ULLA/TBBAIK> 80%> 85%> 90%> 85%> 85%SEDANG61-80%71-85%81-90%71-85%76-85%KURANG< 60%< 70%< 80%< 80%< 75%

  • 2. BIOKIMIApemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.jaringan tubuh yang digunakan antara lain; terutama Hb, albumin, serum ferritin.

  • PARAMETER BIOKIMIA* Kadar Albumin

    Nilai Prealbumin g/dl

    Status Gizi Baik *) 23.8 +/- 0.9 Gizi Sedang *) 16.5 +/- 0.8 Gizi Kurang *) Marasmus **) 12.4 +/-1.0 Gizi Buruk *) Marasmus Kwashioskor *) 7.6+/- 0.6 **) 3.3+/- 0.2 Kwashioskor **) 3.2 +/- 0.4

    Keterangan : * ) menurut klasifikasi Waterlow **) Menurut klasifikasi Welcome

  • Kadar serum protein dan albumin

    No Senyawa&satuanUmur(th)Kurang Margin Cukup 1Serum Albumin (gr/100ml)

  • 3. KLINISa. Marasmus anak tampak sangat kurus wajah seperti orang tua. cengeng dan rewel kulit keriput jaringan lemak subkutis sedikit sering disertai diare kronik/konstipasi, serta penyakit kronis. tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang

  • b. Kwashiorkor oedema t.u pd kaki (dorsum pedis) wajah membulat dan sembab. otot mengecil, t.u pada posisi berdiri&duduk, anak berbaring terus menerus. perubahan mental anoreksia pembesaran hati Infeksi, anemia, dan diare rambut berwarna kusam dan mudah dicabut gangguan kulit berupa bercak merah meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas (crazy pavement dermatosis) pandangan anak nampak sayu.

  • c. Marasmus-kwashiorkor gejala gabungan dari tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor.

  • 4. BIOFISIKTES SITOLOGI (CYTOLOGICAL TEST)Tes ini digunakan untuk menilai KEP berat. Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat noda pada epitel (stained epithelial smears). Hasil dari penelitian pada binatang dan anak KEP menunjukkan bahwa perubahan sel meningkat pada tingkatan KEP dini

  • Tes fungsi fisikPengukuran pada ketajaman penglihatan, paling sering dilakukan pada kasus kekurangan Vit ATes SitologiPengukuran dilakukan pada kasus dengan KEP berat, dengan melihat noda pada epitel mukosa oral dimana apabila terjadi peningkatan dinyatakan positif KEP

  • 5. DIETETIKMetode pengukuran dietetik meliputi 3 hal yaitu:Tingkat nasional Tingkat keluarga Tingkat individu

  • 6. Radiologi

    Jenis PenyakitTanda-tanda khasRiketsiaPelebaran tulang lengan dan tulang pinggulOsteomalasiaKelainan bentuk tulang dan merapuhnya tulang,khususnya tl.pinggul SariawanBeri-beriPembesaran jantungfluorosisPeningkatan pengerasan tulang, pengapuran, perubahan bentuk tulang belakang.

  • Dalam menentukan KEP yang digunakan adalah metode pengukuran Individu:

    Kuantitatif24 hours recall method repeated 24 hours recall method estimated food recordWeighted food record2. Kualitatif dietary historyFood frequency questionery

  • METABOLISME PADA PENDERITA KEP

  • METABOLISME

  • Makanan masuk melalui mulut (INGESTION)Pencernaan (DIGESTION)Penyerapan (ABSORPION)Metabolisme (METABOLISM)Penggunaan oleh tubuh (DIGESTION)Pembuangan sisa makan yang tidak dipergunakan oleh tubuh (DIGESTION)PROSES METABOLISME UMUM

  • PROSES METABOLISME KEPMETABOLISME DALAM TUBUH KARBOHIDRAT LEMAK PROTEIN VITAMIN MINERAL KH (-)L (-)P (-)VIT (-)MNR (-)Sbg transformator KH,L dan P yg tidak sempurna AnaerobicAerobicGliserol As.lemakMetabolisme glukosa Oksidasi As.lemakSiklus CrebsSiklus CoriHidrolisis As.Amino GlukosaEnergiEsensialNonesensialTdk disimpanTdk terbentuk

  • SIKLUS CLORIASAM LAKTATDARAHGLIKOGEN OTOT(Muscle Glycogen)GLUKOSA DARAH GLIKOGEN HATI(Liver Glikogen)GlikogenesisGlikolisisGlikoneogenesisGlikogenolisis

  • SIKLUS Crebs

  • Pencegahan dan Penanggulangan

    KEP (Kekurangan Energi & Protein)

  • Penanggulangan KEP (Kekurangan Energi dan Protein)

    Makro Mikro

  • Penanggulangan taraf makro ; 1. Perbaikan Ekonomi Negara 2. Peningkatan Pendidikan gizi 3. Peningkatan Produksi Makanan 4. Peningkatan Hygiene lingkungan 5. Memgatur Keluarga Berencana

  • Penanggulangan taraf mikro ; 1. Pengetahuan Ilmu Kesejahteraan Keluarga 2. Peningkatan penghasilan keluarga 3. Penambahan persediaan bahan makanan keluarga. 4. Pengaturan distribusi makanan menurut kebutuhan fisik akan zat gizi anggota keluarga. 5. Keterampilan menanggulangi penderita KEP

  • Memberikan ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat, dengan rincian kebutuhan gizi sebagai berikutPencegahan KEP

  • 4. Pemantauan dan Evaluasi DietTimbang BBHituing kenaikan BB dalam gr/kg BB/mgBila kenaikan BB < 50 gr/kg BB/mgBila kenaikan BB => 50 gr/kg BB/mgKurang BerhasilBaikInfeksiPemenuhan Zat gizi kurangMasalah PsikologisTeruskan pemberian makanan~jadwalAsupan zat gizi kurangAda gangguan saluran pencernaanTindakan :Modifikasi diet~seleraTindakan :Gunakan formula rendah laktosa

  • 5. Penyuluhan GiziGunakan leaflet yang berisi jumlah, jenis dan frekuensi/jadwal pemberian makananBerikan contoh menuPromosikan ASi bagi anak kurang 2 tahunPerhatikan riwayat giziPertimbangkan sosial ekonomiDemonstrasikan praktek memasak makanan balita untuk ibu

  • 6. Tindak lanjut Merujuk ke PKM/RS Merencanakan dan mengikuti kunjungan rumah Merencanakan pemberdayaan keluarga

  • Pencegahan KEPOleh Orang TuaIbu membawa anak untuk ditimbang di posyandu secara teratur setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan berat badannnya Ibu memberikan hanya ASI kepada bayi usia 0 - 24 bulan Ibu tetap memberikan ASI kepada anak sampai usia 2 tahun\Ibu memberikan MP-ASI sesuai usia dan kondisi kesehatan anak sesuai anjuran pemberian makanan Ibu memberikan makanan beraneka ragam bagi anggota keluarga lainnya Ibu segera memberitahukan pada petugas kesehatan/kader bila balita mengalami sakit atau gangguan pertumbuhan Ibu menerapkan nasehat yang dianjurkan petugas

  • Pencegahan KEPOleh PemerintahMenjamin ketersediaan panganMeningkatkan daya beli masyarakatMeningkatkan mutu pendidikan gizi dan kesehatan dalam masyarakatkesehatan.

  • Penanggulangan KEPUpaya Langsungpelayanan dasar gizi, kesehatan pendidikan. Upaya tidak langsung Jaminan ketahanan pangan (food security) Memperluas kesempatan kerja daya beli meningkatMembangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah meningkatkan pendapatanUpaya Lain pemantauan secara periodik

  • Terima kasih atas perhatiannya

    ****