Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa...

21
KEMITRAAN PEMERINTAH DAN MASYARKAT DALAM STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DI NUSA TENGGARA TIMUR 1.1. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH Strategi pembangunan daerah merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi pembangunan daerah. Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut maka pemerintah melaksanakan 8 (delapan) misi pembangunan daerah yang akan ditempuh melalui 4 (empat) STRATEGI POKOK PEMBANGUNAN DAERAH, yaitu: 1.1.1.Pembangunan Daerah yang Berkesinambungan dan Berkelanjutan. Pembangunan daerah yang berkesinambungan diarahkan untuk melanjutkan program pembangunan yang telah dicanangkan dan dilaksanakan pada masa-masa sebelumnya. Program-program pembangunan yang sudah dilaksanakan akan dilanjutkan dengan modifikasi sesuai dengan kemajuan jaman dan tuntutan masyarakat. Pembangunan daerah yang berkelanjutan diarahkan agar pembangunan daerah mempertimbangkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Langkah-langkah membangun harus bermanfaat bagi generasi sekarang dan bagi keberlanjutan pembangunan generasi- generasi berikutnya. Kondisi lingkungan dan sumber daya alam harus dikelola agar pembangunan dapat memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat dari generasi ke generasi.

Transcript of Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa...

Page 1: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

KEMITRAAN PEMERINTAH DAN MASYARKAT DALAM STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DI NUSA

TENGGARA TIMUR

1.1. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi pembangunan daerah merupakan rencana yang menyeluruh dan

terpadu mengenai upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan oleh

pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi

pembangunan daerah. Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut maka

pemerintah melaksanakan 8 (delapan) misi pembangunan daerah yang akan ditempuh

melalui 4 (empat) STRATEGI POKOK PEMBANGUNAN DAERAH, yaitu:

1.1.1.Pembangunan Daerah yang Berkesinambungan dan Berkelanjutan.

Pembangunan daerah yang berkesinambungan diarahkan untuk melanjutkan

program pembangunan yang telah dicanangkan dan dilaksanakan pada masa-masa

sebelumnya. Program-program pembangunan yang sudah dilaksanakan akan

dilanjutkan dengan modifikasi sesuai dengan kemajuan jaman dan tuntutan

masyarakat. Pembangunan daerah yang berkelanjutan diarahkan agar pembangunan

daerah mempertimbangkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Langkah-langkah membangun harus bermanfaat bagi generasi sekarang dan bagi

keberlanjutan pembangunan generasi-generasi berikutnya. Kondisi lingkungan dan

sumber daya alam harus dikelola agar pembangunan dapat memberikan sebesar-

besarnya kesejahteraan masyarakat dari generasi ke generasi.

1.1.2. Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat.

Diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat NTT dalam segala

aspek terutama yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu

kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,

pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau

ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik,

baik bagi perempuan maupun lakilaki. Hak-hak dasar tidak berdiri sendiri tetapi saling

Page 2: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

mempengaruhi satu sama lain sehingga tidak terpenuhinya satu hak dapat

mempengaruhi pemenuhan hak lainnya.

1.1.3. Percepatan Pembangunan Daerah dengan Mengembangkan Ekonomi

Lokal.

Diarahkan untuk pengembangan ekonomi lokal (local economic development),

yaitu dengan mengembangan kapasitas dan kegiatan ekonomi masyarakat di daerah

untuk meningkatkan derajat kemajuan ekonomi daerah secara keseluruhan. Oleh

karena itu, strategi ini yang diharapkan tepat dan mampu menemukenali dan menggali

potensi ekonomi produktif yang berdaya saing (knowledge based economy) sekaligus

berbasis sumberdaya lokal (resource based economy) baik melalui pemerintah daerah,

sektor swasta dan kelembagaan/organisasi yang berbasis masyarakat setempat.

1.1.4. Pemberdayaan Masyarakat.

Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan pembangunan sosial, budaya dan ekonomi. Melalui

pemberdayaan ini masyarakat diarahkan untuk mengoptimalkan kemampuan baik

sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki. Komitmen untuk

pemberdayaan masyarakat ini akan didukung sepenuhnya oleh alokasi anggaran

pembangunan yang berpihak pada masyarakat dengan strategi Anggaran Untuk

Rakyat Menuju Sejahtera (ANGGUR MERAH).

Oleh karena sebagian besar penduduk NTT bermata pencaharian sebagai petani

dan nelayan maka pemberdayaan lebih besar porsinya untuk pemberadayaan petani

dan nelayan. Tujuan pemberdayaan petani dan nelayan adalah untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap petani terhadap berbagai inovasi pertanian atau

perikanan yang dapat diterapkan dalam pembangunan pertanian dan perikanan dalam

rangka meningkatkan produksi pertanian dan perikanan, pendapatan masyarakat dan

kesejahteraan masyarakat petani dan nelayan.

Page 3: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

Untuk mewujudkan pemberdayan masyarakat sesuai harapan maka alokasi

dana dalam APBD sebagai implementasi dari program ANGGUR MERAH harus

diwujudnyatakan.

1.2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk menjabarkan strategi dan agenda pembangunan yang telah ditetapkan

maka diperlukan arah kebijakan agar dapat menjadi pedoman bagi pemerintah maupun

stakeholder dalam melaksanakan pembangunan serta sebagai dasar untuk

menentukan indikasi program sesuai tugas dan kewenangannya.

1.2.1. Agenda Pertama: Pemantapan Kualitas Pendidikan

Untuk mencapai sasaran Pembangunan tahun 2009-2013, maka arah kebijakan

pembangunan daerah dalam rangka pemantapan kualitas pendidikan adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun

2. Meningkatkan kompetensi lulusan sesuai standar yang ditetapkan dan kualifikasi

akademis serta profesionalitas tenaga kependidikan

3. Mengembangkan kurikulum yang tanggap terhadap perkembangan dan mampu

memadukan antara pendidikan, kecakapan hidup dan kewirausahaan

4. Mengembangkan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan lokal

5. Mendorong sistem pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada manajemen

berbasis sekolah

6. Meningkatkan intensifikasi perluasan akses dan kualitas pendidikan keaksaraan

fungsional

7. Menyelenggarakan pendidikan kedinasan, pendidikan informal dan pendidikan

non formal yang bermutu dan berkualitas

8. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan secara merata di perkotaan dan

perdesaan

Page 4: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1.2.2. Agenda Kedua: Pembangunan Kesehatan

Untuk mencapai sasaran pembangunan pada tahun 2013, kebijakan pembangunan

kesehatan terutama diarahkan pada:

1. Mengembangkan upaya promosi kesehatan

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

3. Memperbaiki dan mengembangkan kualitas manajemen sistim kesehatan

4. Mengembangkan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin.

5. Memenuhi jumlah kebutuhan tenaga kesehatan pada Puskesmas dan Rumah

Sakit.

6. Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, obat

dan perbekalan kesehatan

7. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Upaya

Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu,UKS dan Desa

SiAga.

8. Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana

9. Meningkatkan kualitas manajemen upaya pelayanan kesehatan masyarakat di

Puskesmas dan upaya pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.

10.Meningkatkan pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan

akibat bencana dan wabah.

11.Meningkatkan jumlah dan kualitas puskesmas dan jaringannya.

12.Meningkatkan koordinasi lintas bidang dalam rangka meningkatkan produksi dan

ketahanan pangan, perbaikan pola distribusi pangan dan perbaikan gizi

masyarakat.

13.Meningkatkan koordinasi lintas bidang dalam rangka meningkatkan kualitas

lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat, peningkatan promosi dan

pendidikan, kesehatan.

14.Mengembangkan jaringan kerjasama antar daerah dalam mengatasi masalah-

masalah kesehatan terutama masalah kesehatan lintas wilayah.

15.Mengembangkan kegiatan penelitian sebagai masukan dalam perumusan

kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

Page 5: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1.2.3. Agenda Ketiga: Pembangunan Ekonomi

Untuk mencapai sasaran pembangunan pada tahun 2013, maka kebijakan

pembangunan ekonomi terutama diarahkan pada:

1. Membuka lapangan kerja baru pada sektor-sektor ekonomi yang dapat

menyerap tenaga kerja

2. Membuka dan memperluas pemasaran bagi produk-produk pertanian dan

perikanan serta hasil industrinya.

3. Menciptakan iklim investasi dan usaha yang kondusif dalam sektor ekonomi

unggulan

4. Mengurangi ekonomi biaya tinggi dalam perdagangan dan distribusi produk-

produk pertanian dan olahannya.

5. Merevitalisasi institusi ekonomi

6. Meningkatkan kapasitas dan kerjasama kelembagaan petani/nelayan untuk

melindungi petani dari permainan harga.

7. Mengembangkan produk unggulan daerah berbasis klaster dan pemberdayaan

ekonomi lokal

8. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian, perikanan dan

kehutanan

9. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan, baik sumber energi maupun

protein hewani (ternak dan ikan).

10.Mengembangkan diversifikasi produk pangan pokok untuk menurunkan

ketergantungan pada beras.

11.Mempertahankan areal lahan hutan dan pengelolaan pemanfaatan hasil hutan

secara berkelanjutan.

12.Mencegah konversi lahan pertanian produktif.

13.Meningkatkan pengawasan dan pengamanan sumberdaya ikan.

14.Mengembangkan industri pariwisata berbasis pariwisata bahari dan kepulauan

coastal tourism).

Page 6: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1.2.4. Ageda Keempat: Pembangunan Infrastruktur

Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan lima tahun, Tahun 2009-2013

maka arah kebijakan pembangunan bidang infrastruktur adalah:

1. Meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana perhubungan dan

membuka isolasi fisik antar daerah.

2. Mengupayakan ketersediaan alat angkutan dan keselamatan transportasi untuk

mempermudah pendistribusian barang dan jasa.

3. Mengembangkan dan memelihara sarana dan prasarana yang tersedia untuk

mempertahankan dan menggerakkan sektor unggulan daerah.

4. Meningkatkan upaya keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, antara

hulu dan hilir, antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah.

5. Meningkatkan dan mendorong pembangunan prasarana air, irigasi, embung dan

bendungan ke arah tersedianya pelayanan yang berbasis masyarakat.

6. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku

diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan produksi pertanian dan masyarakat

terutama di wilayah rawan kekeringan, wilayah tertinggal, dan wilayah strategis.

7. Meningkatkan pembangunan perumahan rakyat yang layak dan terjangkau;

menata dan memperbaiki permukiman masyarakat.

8. Mengembangkan dan meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana

pendidikan yang merata dan berimbang; mengembangkan dan memelihara

sarana dan prasarana kesehatan; Meningkatkan bantuan pelayanan dan

pembangunan rumah ibadah yang merata di daerah bagi peningkatan kualitas

kehidupan umat beragama; memberdayakan dan memperbaiki fasilitas olahraga

untuk meningkatkan pembinaan pemuda dan olahraga

9. Mengembangkan pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan dengan

memanfaatkan potensi daerah melalui pengembangan energi alternatif ;

mengembangkan sarana dan prasarana untuk menuju program desa mandiri

energi listrik dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.

10.Mengembangkan prasarana jasa perdagangan, mengembangkan pasar desa

sebagai upaya merangsang berkembangnya pemasaran produksi petani,

Page 7: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

peternak, nelayan dan pengrajin; mengembangkan pembangunan sarana dan

prasarana pariwisata.

1.2.5. Agenda Kelima: Pembenahan sistem hukum (daerah) dan keadilan

Arah kebijakan dalam rangka pembenahan sistem hukum daerah dan keadilan

Tahun 2009-2013, adalah sebagai berikut:

1. Mendorong dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembentukan,

pelaksanaan dan penegakkan hukum, meningkatkan fungsi institusi-institusi local

sebagai wahana partisipasi hukum masyarakat

2. Revitalisasi lembaga penegak hukum yang berorientasi pada perlindungan

hukum pada masyarakat dan melakukan refungsionalisasi institusi-institusi

penegak hukum agar dapat berperan secara optimal,

3. Penguatan kearifan lokal dan hukum adat untuk memperkaya sistem hukum dan

peraturan, menyempurnakan berbagai produk hukum yang represif dan

meningkatkan kualitas Peraturan Daerah dan produk-produk hukum lainnya

dengan pendekatan partisipatif.

4. Peningkatan upaya pemajuan, perlindungan, penegakan, pemenuhan dan

penghormatan hak asasi manusia, memberdayakan masyarakat untuk

memelihara kamtibmas.

5. Menertibkan administrasi pemerintah agar berorientasi pada pelayanan

masyarakat, menata struktur birokrasi dan meningkatkan disiplin aparatur.

6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan untuk

meningkatkan kinerja aparatur dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan

publik.

7. Menciptakan iklim yang kondusif agar proses politik dapat berjalan secara

demokratis.

8. Memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam

mendukung penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik

Page 8: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1.2.6. Agenda Keenam: Konsolidasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Untuk mencapai sasaran konsolidasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Tahun

2009-2013, maka arah kebijakan pembangunanya adalah:

1. Menyeralaskan kebijakan penataan ruang Nasional, wilayah Propinsi dan

wilayah Kabupaten/Kota;

2. Melakukan review Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTT, sesuai dengan

regulasi dan kondisi terkini;

3. Memantapkan konsolidasi terhadap produk hukum, dokumen rencana tata ruang

wilayah, rencana detail tata ruang kawasan dan rencana teknis tata ruang

kawasan agar lebih komprehensif dan sinergis dan sejalan dengan

kecenderungan perubahan yang terjadi,

4. Menjabarkan Rencana Tata Ruang Wilayah kedalam Rencana Detail Kawasan

dan Rencana Teknis Kawasan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan

wilayah,

5. Mensosialisasikan produk hukum dan rencana tata ruang yang telah ada;

6. Mensinergikan dan mengoptimalkan pemanfaatan rencana tata ruang dengan

rencana sektoral,

7. Meningkatkan peran penegakan hukum dalam pemanfaatan dan pengendalian

pemanfaatan ruang serta kesesuaian antara status kepemilikan lahan dengan

arahan rencana tata ruang;

8. Mengotimalkan peran Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi NTT

dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;

9. Mengembangkan sistem informasi tata ruang untuk kepentingan perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

1.2.7. Agenda Ketujuh: Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan,

Kesejahteraan Anak dan Partisipasi Pemuda.

Arah kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan dan peran

perempuan, kesejahteraan anak dan partisipasi pemuda adalah sebagai berikut:

Page 9: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1. Memperkuat kelembagaan pemberdayaan perempuan pada tingkat provinsi dan

kabupaten/kota.

2. Meningkatkan koordinasi, dan memperkuat jaringan pengarusutamaan gender

dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari

berbagai kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di segala bidang,

termasuk pemenuhan komitmen-komitmen internasional, penyediaan data dan

statistik gender, serta peningkatan partisipasi masyarakat.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.

4. Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang

pembangunan lainnya, untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya

kaum perempuan.

5. Memperkuat kelembagaan dan organisasi kepemudaan dalam rangka

meningkatkan

1. peran pemuda dalam pembangunan dan meningkatkan prestasi pemuda di

bidang olah raga.

6. Meningkatkan kualitas dan partsipasi pemuda dalam pembangunan

7. Meningkatkan Kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan bagi pemuda

8. Meningkatkan budaya dan prestasi olah raga secara berjenjang termasuk

pemanduan bakat, pembibitan dan pengembangan bakat;

9. Meningkatkan pembinaan dan pembibitan olahragawan berbakat berdasarkan

cabang olahraga unggulan

10.Meningkatkan pemberdayaan organisasi olah raga;

11.Meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat termasuk dunia

usaha dalam mendukung pembangunan olah raga

1.2.8. Agenda Kedelapan (Khusus): Penanggulangan kemiskinan, pembangunan

daerah perbatasan, kepulauan dan daerah rawan bencana

Arah kebijakan dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pembangunan

daerah perbatasan dan kepulauan serta penanganan daerah rawan bencana adalah

sebagai berikut:

a. Penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk:

Page 10: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1. Menciptakan perluasan kesempatan bagi masyarakat miskin dalam pemenuhan

hak -hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan.

2. Mengembangkan pemberdayaan kelembagaan masyarakat

3. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dalam berusaha

4. Memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok rentan

5. Melakukan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan

b. Pembangunan daerah perbatasan diarahkan untuk:

1. Memperkuat fungsi dan pelayanan aspek hukum internasional pada daerah

perbatasan

2. Memperkuat fungsi dan pelayanan aspek pertahanan keamanan pada kawasan

perbatasan

3. Mendukung upaya pengembangan dan penataan wilayah daerah perbatasan

4. Menyelenggarakan koordinasi secara intensif dan komprehensif, baik lintas

kewenangan maupun lintas sektoral/ pemangku kepentingan maupun lintas

negara

5. Meningkatkan pembangunan sumber daya alam dan sumber daya manusia di

wilayah perbatasan, khususnya optimalisasi potensi ekonomi sektor pertanian

6. Meningkatkan koordinasi antar pemerintah kabupaten serta propinsi untuk

meingkatkan efisiensi dan pengawasan perdagangan antar negara.

7. Mendukung pemanfaatan kawasan khusus perdagangan bebas yang telah

dibentuk oleh pemerintah.

8. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana air bersih, pertanian,

pendidikan, kesehatan, transportasi, perekonomian, telekomunikasi, perumahan

serta fasilitas lainnya

9. Meningkatkan pelayanan komunikasi dan perhubungan seperti perhubungan

darat, laut dan udara

10.Meningkatkan hubungan kerjasama antar negara sebagai implementasi dari

perjanjian kerjasama antara RI dan Timor Leste.

Page 11: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

c. Pembangunan Daerah Kepulauan diarahkan untuk:

1. Mempercepat upaya pengakuan NTT sebagai Provinsi kepulauan

2. Mendukung pembangunan sarana dan prasarana dasar untuk membuka

keterisolasian wilayah

3. Mendorong peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di antar pulau dalam

daerah dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi.

4. Meningkatkan produksi perikanan dan menumbuhkembangkan industri

pengolahan yang berbasis pada sumberdaya pesisir yang mampu menyerap

tenaga kerja.

5. Meningkatkan keamanan pulau-pulau terluar dan terdepan

d. Pengurangan resiko bencana, diarahkan untuk :

1. Mengembangkan upaya-upaya mitigasi dalam rangka mengurangi ancaman dan

resiko bencana

2. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana

alam dan bencana sosial

3. Mendukung pengembangan dan penguatan kelembagaan penanggulangan

bencana di daerah

4. Memperkuat dukungan sumberdaya pembiayaan dalam upaya pengurangan

resiko bencana

5. Memperkuat dukungan peraturan dan kebijakan daerah dalam rangka

pengurangan resiko bencana

1.3. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN.

Keberhasilan implementasi strategi pembangunan daerah sangat ditentukan oleh

sampai sejauhmana sejumlah faktor penentu keberhasilan dapat dikendalikan dan

dipenuhi dengan baik. Faktor penentu keberhasilan yang dimaksud mencakup

perencanaan dan penganggaran partisipatif, pemberdayaan masyarakat, kapasitas

kelembagaan dan aparatur pemerintah dan pemerintahan yang baik dan bersih (good

governance).

Page 12: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

1.3.1. Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas

perencanaan dan sinkronisasi antara perencanaan dan kemampuan keuangan daerah.

Melibatkan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan dan penganggaran

secara berjenjang akan membantu meningkatkan kualitas perencanan. Model

perencanaan dan penganggaran secara partisipatif akan menjamin keterkaitan antara

permasalahan riil yang sedang dihadapi masyarakat dan prioritas upaya

pemecahannya dengan memberdayakan segala potensi yang dimiliki oleh pemerintah

dan masyarakat. Selain itu perencanaan dan penganggaran secara partisipatif akan

menjamin tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan

keberlanjutan pembangunan.

Prinsip perencanaan dan penganggaran partisipatif adalah:

1). proses pengambilan keputusan dilakukan bersama dan

2). keberlanjutan proses pengambilan keputusan bersama tersebut dalam tahapan

selanjutnya yaitu: a). penetapan tujuan, b). identifikasi sumberdaya dan kebutuhan, c).

koleksi sumberdaya dan perumusan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan), d). alokasi

sumberdaya untuk kegiatan prioritas, e). pelaksanaan kegiatan, dan monitoring dan

evaluasi. Perencanaan dan penganggaran secara partisipatif dilakukan mulai dari

tahapan proses perencanaan yang paling bawah yaitu Musrenbang Dusun/Desa.

Perencanaan dan dan penganggaran partisiaptif merupakan salah satu faktor penentu

yang akan mendukung pencapaian tujuan pembangunan daerah jangka menengah

yang telah ditetapkan.

1.3.2. Pemberdayaan Masyarakat.

Pemberdayaan atau empowerment mengandung dua pengertian yaitu : (1). To

give ability or enable to, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk mengoptimalkan potensi yang dmilikinya melalui peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap sehingga masyarakat dapat melaksanakan berbagai kebijakan

dan program pembangunan, agar kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat

kemampuan yang diharapkan, dan (2). To give power or authority to, yang berarti

Page 13: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepada

masyarakat agar masyarakat memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan

dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Dengan demikian,

upaya pemberdayaan masyarakat berarti memampukan dan memandirikan

masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat harus berawal dari pemberdayaan

setiap rumah tangga, karena rumah tangga merupakan unit terkecil dalam kehidupan

masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, pemberdayaan akan berhasil apabila mengikuti kaidah

pemberdayaan yang benar yaitu mengikuti suatu siklus kegiatan pemberdyaan melalui

tahap-tahap inisiasi, sosialisasi, pemberian program, penguatan kemampuan baik

petani sebagai individu maupun kelompoknya. Dengan demikian, kemampuan yang

diperoleh masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan akan menjadi nilai baru dan

terinternalisasi dalam kehidupan mereka setiap hari.

Pembangunan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan harus dalam

konteks memberdayakan masyarakat sehingga visi yang diemban dapat dicapai. Dalam

memberdayakan masyarakat harus memperhatikan prinsip-prinsip seperti:

1).Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh rakyat,

2). Adanya kontribusi dari masyarakat,

3). menumbuhkan dan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat,

4). Bekerja untuk dan bersama masyarakat,

5). komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berbasis masyarakat,

6). kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, dan 1). desentralisasi.

1.3.3. Tersedianya Data Yang Akurat.

Faktor ini memiliki nilai yang strategis dalam pencapaian visi dan misi

pembangunan daerah. Data yang akurat dan mutakhir merupakan informasi dasar yang

sangat menentukan penyusunan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan

pembangunan. Dalam penyelenggaraan otonomi daerah, informasi memiliki posisi

strategis untuk merealisasikan terwujudnya kebijakan pemerintah yang memiliki

responsivitas, cermat, dan tepat sasaran. Semangat desentralisasi dalam otonomi

daerah menuntut pemerintah daerah

Page 14: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

lebih mendayagunakan dan mengembangkan potensi daerah. Dengan adanya tuntutan

tersebut, daerah memerlukan data potensi dan kondisi daerah yang obyektif, akurat dan

aktual, sebagai bahan informasi kebijakan daerah. Hal tersebut dikarenakan suatu

informasi tidak akan bernilai tanpa didukung data. Informasi yang baik dan berbobot

hanyalah informasi yang didukung oleh data.

Penggunaan data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah dan

sudah barang tentu akan mewujudkan kebijakan/keputusan yang salah pula. Selain hal

tersebut, keputusan yang baik hanya berasal dari pembuat keputusan yang baik (jujur,

berani, objektif, dan tahu persoalan) dan didukung dengan data yang obyektif, mewakili

(representatif), memiliki akurasi tinggi, tepat waktu, dan relevan terhadap permasalahan

yang dipecahkan.

Apabila data yang digunakan sebagai input merupakan data yang salah maka

apabila diproses akan menghasilkan output berupa informasi yang salah. Informasi

yang salah akan menghasilkan keputusan yang salah pula sehingga tujuan yang

diharapkan tidak dapat dicapai.

1.3.4. Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah

Kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah menjelaskan tentang

kemampuan kelembagaan pemerintah mengakomodasi aspirasi yang berkembang,

menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, kemampuan mendefinisikan

permasalahan dan merumuskan berbagai kebijakan publik yang sesuai kebutuhan

masyarakat dan menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif, kemampuan aparatur

dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan secara arif-bijaksana serta

kemampuan aparat untuk berempati dalam melayani kepentingan publik.

Kemampuan-kemampuan yang disebutkan di atas mengisyaratkan adanya

perubahan mendasar dalam model kepelayanan birokrasi dari rowing oriented ke

steering oriented. Birokrasi pemerintah bukanlah satu-satunya sarana yang

mengerjakan segala sesuatu (rowing) untuk pembangunan, tetapi hanya salah satu

sarana yang menjalankan fungsi pokok mengarahkan dan memberi kesempatan

(steering) bagi segenap elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Page 15: Kemitraan Pemerintah Dan Masyarkat Dalam Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Di Nusa Tenggara Timur

Dengan kata lain postur birokrasi harus mengalami pencerahan (enlightment) dari

postur birokrasi yang dilayani menjadi birokrasi yang melayani.

1.3.5. Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa

Fakta menunjukkan bahwa praktik KKN yang telah berkembang demikian

canggih merupakan penghambat yang paling utama dalam pembangunan. Budaya

KKN yang terus meluas telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara

dan bermasyarakat. Ide good governance mendapat aksentuasi yang kuat dalam

kaitannya dengan pertanggungjawab moral, sosial, politik dan hukum pemerintah

terhadap masyarakat sebagai sumber kekuasaan yang dimiliki pemerintah.

UNDP merumuskan sembilan prinsip pemerintahan yang bersih dan berwibawa

(Good Governance) adalah sebagai berikut: Partisipasi yang konstruktif, Penegakan

hukum, Keterbukaan, Melayani, Berorientasi pada kesepakatan, pemerataan, efektif

dan efisien, bertanggungjawab dan memiliki visi. Mewujudkan sembilan prinsip good

governance tersebut dalam praktik pemerintahan bukanlah hal yang mudah. Praktik

pemerintahan yang diwarnai KKN, cenderung top down dan sentralistik yang telah

demikian lama diterapkan telah menjadikan birokrasi pemerintah resistens terhadap

berbagai perubahan. Diperlukan kerja keras dengan strategi yang tepat untuk

mewujudkan praktik pemerintahan yang memenuhi prinsip good governance tersebut.