Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
-
Upload
nanda-reda -
Category
Education
-
view
862 -
download
2
Transcript of Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia
ZAT ADITIF DAN BAHAN KIMIA
OLEH
1. NUR AMALIYA (4001414020)
2. EMA SAPUTRI (4001414021)
3. DEVI AMALIA A. (4001414047)
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ZAT ADITIF
Zat Aditif Dalam Bahan Makanan
Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat :
Memperbaiki kualitas atau gizi makanan
Membuat makanan tampak lebih menarik
Meningkatkan cita rasa makanan
Membuat makanan menjadi tahan lama atau tidak epat basi dan busuk
Zat aditif digolongkan menjadi 2 :
1. Zat aditif dari sumber alami
Contoh : lesitin dan asam sitrat
2. Zat aditif dari bahan kimia, yang memiliki sifat yang serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat atau fungsinya.
Contoh : amil asetat dan asam askorbat
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik zat aditif dikelompokkan menjadi :
1. Zat pewarna Alami Buatan
2. Zat pemanis Alami Buatan
3. Zat pengawet Alami Buatan
4. Penyedap rasa Alami Buatan
Zat Pewarna
Alami
Dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun suji, warna merah dari daun jati, warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat dll.
Buatan atau sintetik
Dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari pewarna sintetik yaitu : memiliki pilihan warna yang banyak, mudah disimpan dan mudah tahan lama.
Beberapa zat pewarna sintetik belum tentu cocok dipakai sebagai zat
tambahan pada makanan. Zat pewarna pada makanan yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna
tekstil) dapat membahaykan kesehatan karena bersifat karsinogen
(menyebabkan kanker).
Berdasarkan sifat kelarutannya zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi :
• Dye
Zat berwarna yang bersifat larut dalam air. Dye biasanya dijual di pasaran dalam bentuk serbuk, butiran, pasta atau cairan.
• Lake
Gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka zat warna ini cocok untuk mewarnai produk-produk yang mengandung lemak dan minyak.
Zat Pemanis
Alami
- Diperoleh dari tumbuhan, buah-buahan, dan madu.
- Contoh : kelapa, tebu, aren.
- Zat pemanis alami berfungsi sebagai sumberenergi.
Buatan
- Tidak dapat dicerna oleh tubuh
- Tidak menghasilkan energi, sehingga cocokuntuk penderita diabetes melitus
- Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam, dan dulsin.
- Penggunaan pemanis yang berlebihan menimbulkan efek samping bagi kesehatan
Sakarin : menyebabkan makanan menjadi pahit dan merangsang tumbuhnya tumor pada kandung kemih.
Garam-garam siklamat : menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik. Juga menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan terutama pembentukan zat dalam sel.
Zat Pengawet
Alami
Berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.
Buatan
- Hasil sintesis dari bahan-bahan kimia.
Contoh : cuka, natrium propionat atau kalsium propionat, natrium benzoat, asam sitrat, asam tartrat, natrium nitrat atau sendawa, asam fosfat.
- Ada zat yang tidak boleh digunakan sebagai zat pengawet makanan yaitu : formalin dan boraks.
- Formalin hanya untuk mengawetkan mayat dan benda-benda mati.
- Boraks hanya boleh digunakan untuk industri nonpangan.
- Efek samping dari penggunaan boraks :
a. Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati, dan ginjal
b. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi syaraf pusat
c. Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
d. Menyebabkan kematian
Zat Penyedap Alami
- Berasal dari alam- Contoh : cengkeh, pala, merica, ketumbar,
cabai, laos, kunyit, bawang dll. Buatan
- Hasil sintesis dari bahan kimia- Contoh :a. Oktil asetat (perasa jeruk)b. Etil butirat (perasa buah nanas)c. Asam asetat (perasa buah pisang)d. Amil valerat (perasa buah apel)
Monosodium Glutamat (MSG)
- Tidak berasa, namun jika sudah dicampur dengan makanan menghasilkan rasa yang sedap.
- Penggunaan MSG yang berlebihan menyebabkan “Chinese restaurant syndrome”. Yaitu gangguan pada kepala dimana kepala menjadi pusing dan berdenyut.
- Pada beberapa merk makanan ada yang tidak mengandung MSG, sehingga bagi yang ingin menghindari MSG bisa menggunakannya sebagai alternatif.
Suatu zat aditif khususnya yang alami bisa memiliki fungsi lebih dari satu.
Contoh :
- Gula yang dipakai pada pembuatan ikan dendeng, gula tersebut bisa berfungsi sebagai pemanis dan pengawet.
- Daun pandan yang berfungsi sebagai pewarna sekaligus juga memberikan aroma dan rasa yang khas pada makanan.
Penggunaan zat aditif yang bersifat alami umumnya tidak terdapat batasan mengenai jumlah yang boleh dikonsumsi perharinya.
Untuk zat aditif sintetik terdapat aturan penggunaan yang telah ditetapkan sesuai Acceptable Daily Intake (ADI) atau jumlah konsumsi zat aditif selama sehari yang diperbolehkan dan aman bagi kesehatan.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan maka akan menimbulkan resiko bagi kesehatan.
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
Bahan pencuci, bahankosmetik, pembasmiserangga, pemutih, bahanbakar, bahan makanan, pewangi dan lain-lain.
Bahan kimia ada yang merugikan, tetapi juga adayang bermanfaat bagi kita.
Penggolongan Bahan Kimia
Bahan kimia digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Bahan kimia alami, biasanya bersifat ramah lingkungan.
2. Bahan kimia sintesis/ buatan, biasanya banyak efek sampingnya. Hal ini karena banyak bahan kimia sintesis yang bersifat racun, mudah terbakar, menyebabkan korosi, sulit diuraikan oleh bakteri pengurai dll.
A. Bahan Pembersih
1. Sabun
-daya bersih lebih kuat daripada air
-terbuat dari lemak hewan atau tumbuhan yang disintesiskan dengan natrium hidriksida atau atau kalium hidroksida
-reaksi pembuatan sabun disebut saponofikasi atau penyabunan
-saponifikasi lemak hewan atau tumbuhan dan natrium hidroksida lebih keras daripada saponifikasi dengan kalium hidroksida
lanjutan
-sabun keras untuk pembersih pakaian, sabun lunak untuk sabun mandi
• Cara Kerja Sabun
-susunan molekul sabun adalah hidrofil dan hidrofob. Hidrofil bersifat mendekati air dan menjauhi lemak. Hidrofob bersifat mendekati lemak dan menjauhi air.
-struktur molekul sabun C17H35COO-Na+ (
natrium stearat)
lanjutan
-C17H35 bersifat sebagai hidrofob, COO-Na+bersifat sebagai hidrofil
-sifat dari kedua bagian ini dapat mengangkat kotoran lemak dari pakaian atau kulit
-kotoran diikat oleh molekul sabun dan dilarutkan dalam air
-buih pada sabun berfungsi mencegah kotoran yang sudah terangkat tidak menempel lagi pada kain
Kelemahan sabun
-menimbulkan bercak kuning pada kain. Hal ini karena partikel terkecil sabun dapat bergabung dengan mineral yang terlarut dalam air. Misal natrium, kalsium dan megnesium.
-sabun tidak berbuih pada air sadah ( air yang banyak mengandung Ca dan Mg )
2. Detergen
-daya bersih lebih baik dibanding sabun
lanjutan
-lebih praktis dan lebih murah dibanding sabun
-komponen utama adalah surfaktan, daya pembersih kuat karena mempunyai kemampuan membasahkan, mengendurkan dan mengangkat kortoran
-dilengkapi bahan pengharum dan builder yang mampu mengikat mineral dalam air sehingga tidak mengganggu kerja surfaktan
-banyak digunakan sebagai pembersih barang pecah belah, sampo mobil dan sampo rambut
3. Bahan Pembersih Lainnya
-pembersih lamtai, pembersih porselin, kaca, karet, kayu, plastik dll
-komposisi bahan penbersih berbeda-beda sesuia dengan jenis benda yang akan dibersihkan
B. Bahan Pemutih
- Bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan atau mencerahkan
- Dibagi menjadi 2, yaitu: pemutih pakaian dan pemutih kulit manusia
- Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit (NaClO) 5,25 %
- Pemutih bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit ( Ca(ClO)2 )
lanjutan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pemutih
-tidak boleh dicampurdengan bahan kimia lainnya
-jika dicampur dengan pembersih kloset,menimbulkan gas klorin yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kematian
-bahan pakaian dari poliester akan berwarna kuning jika diberi bahan pemutih
Lanjutan
-dapat merusak pakaian jika digunakan terlalu sering dan tidak hati-hati
-sebelum menggunakan produk, biasakan membaca dulu komposisi, fungsi dan informasi yang ada dalam kemasan.
D. Bahan Pewangi
-biasanya terbuat dari aroma bunga dan buah
-sering ditambahkan pada sabun, detergen, pembersih lain, hair spray dan bahan kosmetik
-berbegai produk biasanya mengandung 0,5-5%
E. Insektisida
-obat pembasmi serangga
-bersifat racun bagi serangga dan hewan lain, juga bagi manusia
-harus disimpan dan dijaga hati-hati
-jauhkan dari jangkauan anak-anak
-berbentuk padat ,cair dan gas
lanjutan
-salah satu bahan kimia dalam insektisida adalah DDT ( dicloro-diphenyl-trichloroethane )
-DDT bersifat sulit terurai sehingga tahan lebih lama dan ampuh membasmi serangga dan nyamuk
-limbah DDT dapat mencemari tanah dan air
F. Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga
-menyebabkan pencemaran
-mempengaruhi kehidupan air
-mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan
ZAT ADIKTIF
PENGERTIAN
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang
pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang
kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence).
Bahan-bahan kimia tidak hanya menyangkut
bahanbahan kimia yang ada di rumah tangga, seperti pemutih,
pembersih, dan zat-zat aditif makanan, tetapi juga zatzat yang
dapat menimbulkan pengaruh negatif atau efek samping bagi
kesehatan jika pemakaiannya disalahgunakan.
Bahan kimia dimaksud di sini adalah kelompok zat kimia yang
tergolong ke dalam zat adiktif dan psikotropika.
Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari
tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko
ketergantungannya terbagi dalam 3 golongan, yaitu:
• Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
• Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
• Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
GANJA
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongankanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanamanmariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering. Ganja dipakai dalam bentukrokok lintingan, campuran tembakau, dan damar ganja.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpasebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun,menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahanterhadap cahaya.
Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif,dan hilangnya nafsu makan. Tandatanda gejala overdosis, yaitu ketakutan,daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, danmendapat gangguan jiwa.
Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan
sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah
Pavaper sommiverum. Opium mengandung lebih dari dua puluh macam senyawa.
Morfin kali pertama diisolasi dari getah buah pada 1905 oleh Friedrich Seturner.
Pada waktu itu, morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan rasa
sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Setelah
itu, banyak tentara yang mengalami adiksi (efek ketergantungan). Pemakaian
dosis morfin yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.
Heroin merupakan senyawa turunan (hasil sintesis) dari morfin yang dikenal
dengan sebutan putau. Kodein merupakan senyawa turunan dari morfin, tetapi memiliki
kemampuan menghilangkan nyeri lebih lemah, demikian pula efek kecanduannya
(adiksinya) lebih lemah.
Kodein biasa dipakai dalam obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri.
Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk,
perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk
melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil,
mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir.
Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap,
kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan
menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan
menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek
tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.
Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika.
Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka
(Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik
(pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian
sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara,
gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak
jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.
Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan
dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.
Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan
magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian
sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam
dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk
lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika
sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan
gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,
tekanan darah naik, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya overdosis maka
akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas,
sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan
jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman
tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak
dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung
ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok
dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko
terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-
paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung
koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.
Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi)
sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan
anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah
satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai
peralatan dalam bidang kedokteran.
Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal
dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya,
alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah
anggur) atau sengaja ditambahkan ke dalam suatu minuman
olahan. Semua jenis minuman yang mengandung alkohol
(etanol).
Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan
menjadi golongan:
1) A, berkadar etanol 1–5 %;
2) B, berkadar etanol 5–20 %; dan
3) C, berkadar etanol 20–50 %.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira,
pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan
meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala
gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika
overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi
kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.
DAMPAK ZAT ADIKTIF
Dampak bagi fisik & mental akibat penggunaan zat adiktif dan
psikotropika sebagai berikut :
• Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya.
• Mengakibatkan kanker.
• Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
• Penurunan daya ingat.
• kerusakan hati/kanker hati.
• menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
• Menimbulkan semangat.
• Merasa waktu berjalan lambat.
Dampak sosial (lingkungan) yang dapat ditimbulkan akibat
penggunaan zat adiktif dan psikotropika,sebagai berikut :
• Susah dalam bersosialisasi.
• Tidak percaya diri.
• Sulit pengendalian diri.
• Susah menyambung pembicaraan.
• Berpikiran negatif pada diri sendiri.
• Bergembira secara berlebihan.
• Lebih banyak berdiam diri.
• Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu
biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
• keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai
zat terlarang.
• Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah
atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
Dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat
adiktif dan zat psikotropika sebagai berikut :
• Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun.
• Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya
mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan
apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi
atau mengambil milik orang lain dan keluarga.
• Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan
pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih
mementingkan obat itu daripada kebutuhan pokoknya.
TERIMAKASIH