Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

52
ZAT ADITIF DAN BAHAN KIMIA OLEH 1. NUR AMALIYA (4001414020) 2. EMA SAPUTRI (4001414021) 3. DEVI AMALIA A. (4001414047) PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Transcript of Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Page 1: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

ZAT ADITIF DAN BAHAN KIMIA

OLEH

1. NUR AMALIYA (4001414020)

2. EMA SAPUTRI (4001414021)

3. DEVI AMALIA A. (4001414047)

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

ZAT ADITIF

Page 3: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat Aditif Dalam Bahan Makanan

Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat :

Memperbaiki kualitas atau gizi makanan

Membuat makanan tampak lebih menarik

Meningkatkan cita rasa makanan

Membuat makanan menjadi tahan lama atau tidak epat basi dan busuk

Page 4: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat aditif digolongkan menjadi 2 :

1. Zat aditif dari sumber alami

Contoh : lesitin dan asam sitrat

2. Zat aditif dari bahan kimia, yang memiliki sifat yang serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat atau fungsinya.

Contoh : amil asetat dan asam askorbat

Page 5: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik zat aditif dikelompokkan menjadi :

1. Zat pewarna Alami Buatan

2. Zat pemanis Alami Buatan

3. Zat pengawet Alami Buatan

4. Penyedap rasa Alami Buatan

Page 6: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat Pewarna

Alami

Dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun suji, warna merah dari daun jati, warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat dll.

Page 7: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Buatan atau sintetik

Dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari pewarna sintetik yaitu : memiliki pilihan warna yang banyak, mudah disimpan dan mudah tahan lama.

Page 8: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Beberapa zat pewarna sintetik belum tentu cocok dipakai sebagai zat

tambahan pada makanan. Zat pewarna pada makanan yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna

tekstil) dapat membahaykan kesehatan karena bersifat karsinogen

(menyebabkan kanker).

Page 9: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Berdasarkan sifat kelarutannya zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi :

• Dye

Zat berwarna yang bersifat larut dalam air. Dye biasanya dijual di pasaran dalam bentuk serbuk, butiran, pasta atau cairan.

• Lake

Gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka zat warna ini cocok untuk mewarnai produk-produk yang mengandung lemak dan minyak.

Page 10: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat Pemanis

Alami

- Diperoleh dari tumbuhan, buah-buahan, dan madu.

- Contoh : kelapa, tebu, aren.

- Zat pemanis alami berfungsi sebagai sumberenergi.

Page 11: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Buatan

- Tidak dapat dicerna oleh tubuh

- Tidak menghasilkan energi, sehingga cocokuntuk penderita diabetes melitus

- Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam, dan dulsin.

- Penggunaan pemanis yang berlebihan menimbulkan efek samping bagi kesehatan

Page 12: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Sakarin : menyebabkan makanan menjadi pahit dan merangsang tumbuhnya tumor pada kandung kemih.

Garam-garam siklamat : menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik. Juga menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan terutama pembentukan zat dalam sel.

Page 13: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat Pengawet

Alami

Berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.

Page 14: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Buatan

- Hasil sintesis dari bahan-bahan kimia.

Contoh : cuka, natrium propionat atau kalsium propionat, natrium benzoat, asam sitrat, asam tartrat, natrium nitrat atau sendawa, asam fosfat.

- Ada zat yang tidak boleh digunakan sebagai zat pengawet makanan yaitu : formalin dan boraks.

- Formalin hanya untuk mengawetkan mayat dan benda-benda mati.

- Boraks hanya boleh digunakan untuk industri nonpangan.

Page 16: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

- Efek samping dari penggunaan boraks :

a. Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati, dan ginjal

b. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi syaraf pusat

c. Terjadinya komplikasi pada otak dan hati

d. Menyebabkan kematian

Page 17: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Zat Penyedap Alami

- Berasal dari alam- Contoh : cengkeh, pala, merica, ketumbar,

cabai, laos, kunyit, bawang dll. Buatan

- Hasil sintesis dari bahan kimia- Contoh :a. Oktil asetat (perasa jeruk)b. Etil butirat (perasa buah nanas)c. Asam asetat (perasa buah pisang)d. Amil valerat (perasa buah apel)

Page 18: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Monosodium Glutamat (MSG)

- Tidak berasa, namun jika sudah dicampur dengan makanan menghasilkan rasa yang sedap.

- Penggunaan MSG yang berlebihan menyebabkan “Chinese restaurant syndrome”. Yaitu gangguan pada kepala dimana kepala menjadi pusing dan berdenyut.

- Pada beberapa merk makanan ada yang tidak mengandung MSG, sehingga bagi yang ingin menghindari MSG bisa menggunakannya sebagai alternatif.

Page 19: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Suatu zat aditif khususnya yang alami bisa memiliki fungsi lebih dari satu.

Contoh :

- Gula yang dipakai pada pembuatan ikan dendeng, gula tersebut bisa berfungsi sebagai pemanis dan pengawet.

- Daun pandan yang berfungsi sebagai pewarna sekaligus juga memberikan aroma dan rasa yang khas pada makanan.

Page 20: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Penggunaan zat aditif yang bersifat alami umumnya tidak terdapat batasan mengenai jumlah yang boleh dikonsumsi perharinya.

Page 21: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Untuk zat aditif sintetik terdapat aturan penggunaan yang telah ditetapkan sesuai Acceptable Daily Intake (ADI) atau jumlah konsumsi zat aditif selama sehari yang diperbolehkan dan aman bagi kesehatan.

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan maka akan menimbulkan resiko bagi kesehatan.

Page 22: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA

Page 23: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA

Bahan pencuci, bahankosmetik, pembasmiserangga, pemutih, bahanbakar, bahan makanan, pewangi dan lain-lain.

Bahan kimia ada yang merugikan, tetapi juga adayang bermanfaat bagi kita.

Page 24: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Penggolongan Bahan Kimia

Bahan kimia digolongkan menjadi 2 yaitu:

1. Bahan kimia alami, biasanya bersifat ramah lingkungan.

2. Bahan kimia sintesis/ buatan, biasanya banyak efek sampingnya. Hal ini karena banyak bahan kimia sintesis yang bersifat racun, mudah terbakar, menyebabkan korosi, sulit diuraikan oleh bakteri pengurai dll.

Page 25: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

A. Bahan Pembersih

1. Sabun

-daya bersih lebih kuat daripada air

-terbuat dari lemak hewan atau tumbuhan yang disintesiskan dengan natrium hidriksida atau atau kalium hidroksida

-reaksi pembuatan sabun disebut saponofikasi atau penyabunan

-saponifikasi lemak hewan atau tumbuhan dan natrium hidroksida lebih keras daripada saponifikasi dengan kalium hidroksida

Page 26: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

lanjutan

-sabun keras untuk pembersih pakaian, sabun lunak untuk sabun mandi

• Cara Kerja Sabun

-susunan molekul sabun adalah hidrofil dan hidrofob. Hidrofil bersifat mendekati air dan menjauhi lemak. Hidrofob bersifat mendekati lemak dan menjauhi air.

-struktur molekul sabun C17H35COO-Na+ (

natrium stearat)

Page 27: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

lanjutan

-C17H35 bersifat sebagai hidrofob, COO-Na+bersifat sebagai hidrofil

-sifat dari kedua bagian ini dapat mengangkat kotoran lemak dari pakaian atau kulit

-kotoran diikat oleh molekul sabun dan dilarutkan dalam air

-buih pada sabun berfungsi mencegah kotoran yang sudah terangkat tidak menempel lagi pada kain

Page 28: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Kelemahan sabun

-menimbulkan bercak kuning pada kain. Hal ini karena partikel terkecil sabun dapat bergabung dengan mineral yang terlarut dalam air. Misal natrium, kalsium dan megnesium.

-sabun tidak berbuih pada air sadah ( air yang banyak mengandung Ca dan Mg )

2. Detergen

-daya bersih lebih baik dibanding sabun

Page 29: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

lanjutan

-lebih praktis dan lebih murah dibanding sabun

-komponen utama adalah surfaktan, daya pembersih kuat karena mempunyai kemampuan membasahkan, mengendurkan dan mengangkat kortoran

-dilengkapi bahan pengharum dan builder yang mampu mengikat mineral dalam air sehingga tidak mengganggu kerja surfaktan

-banyak digunakan sebagai pembersih barang pecah belah, sampo mobil dan sampo rambut

Page 30: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

3. Bahan Pembersih Lainnya

-pembersih lamtai, pembersih porselin, kaca, karet, kayu, plastik dll

-komposisi bahan penbersih berbeda-beda sesuia dengan jenis benda yang akan dibersihkan

Page 31: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

B. Bahan Pemutih

- Bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan atau mencerahkan

- Dibagi menjadi 2, yaitu: pemutih pakaian dan pemutih kulit manusia

- Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit (NaClO) 5,25 %

- Pemutih bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit ( Ca(ClO)2 )

Page 32: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

lanjutan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pemutih

-tidak boleh dicampurdengan bahan kimia lainnya

-jika dicampur dengan pembersih kloset,menimbulkan gas klorin yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kematian

-bahan pakaian dari poliester akan berwarna kuning jika diberi bahan pemutih

Page 33: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Lanjutan

-dapat merusak pakaian jika digunakan terlalu sering dan tidak hati-hati

-sebelum menggunakan produk, biasakan membaca dulu komposisi, fungsi dan informasi yang ada dalam kemasan.

Page 34: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

D. Bahan Pewangi

-biasanya terbuat dari aroma bunga dan buah

-sering ditambahkan pada sabun, detergen, pembersih lain, hair spray dan bahan kosmetik

-berbegai produk biasanya mengandung 0,5-5%

Page 35: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

E. Insektisida

-obat pembasmi serangga

-bersifat racun bagi serangga dan hewan lain, juga bagi manusia

-harus disimpan dan dijaga hati-hati

-jauhkan dari jangkauan anak-anak

-berbentuk padat ,cair dan gas

Page 36: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

lanjutan

-salah satu bahan kimia dalam insektisida adalah DDT ( dicloro-diphenyl-trichloroethane )

-DDT bersifat sulit terurai sehingga tahan lebih lama dan ampuh membasmi serangga dan nyamuk

-limbah DDT dapat mencemari tanah dan air

Page 37: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

F. Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga

-menyebabkan pencemaran

-mempengaruhi kehidupan air

-mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan

Page 38: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

ZAT ADIKTIF

Page 39: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

PENGERTIAN

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang

pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang

kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug

dependence).

Bahan-bahan kimia tidak hanya menyangkut

bahanbahan kimia yang ada di rumah tangga, seperti pemutih,

pembersih, dan zat-zat aditif makanan, tetapi juga zatzat yang

dapat menimbulkan pengaruh negatif atau efek samping bagi

kesehatan jika pemakaiannya disalahgunakan.

Bahan kimia dimaksud di sini adalah kelompok zat kimia yang

tergolong ke dalam zat adiktif dan psikotropika.

Page 40: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari

tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai

menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko

ketergantungannya terbagi dalam 3 golongan, yaitu:

• Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan

dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk

mengakibatkan sindrom ketergantungan.

• Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan

terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatkan sindrom

ketergantungan.

• Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam

terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan

mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Page 41: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

GANJA

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongankanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanamanmariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering. Ganja dipakai dalam bentukrokok lintingan, campuran tembakau, dan damar ganja.

Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpasebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun,menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahanterhadap cahaya.

Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif,dan hilangnya nafsu makan. Tandatanda gejala overdosis, yaitu ketakutan,daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, danmendapat gangguan jiwa.

Page 42: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Opium

Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan

sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah

Pavaper sommiverum. Opium mengandung lebih dari dua puluh macam senyawa.

Morfin kali pertama diisolasi dari getah buah pada 1905 oleh Friedrich Seturner.

Pada waktu itu, morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan rasa

sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Setelah

itu, banyak tentara yang mengalami adiksi (efek ketergantungan). Pemakaian

dosis morfin yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.

Page 43: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Heroin merupakan senyawa turunan (hasil sintesis) dari morfin yang dikenal

dengan sebutan putau. Kodein merupakan senyawa turunan dari morfin, tetapi memiliki

kemampuan menghilangkan nyeri lebih lemah, demikian pula efek kecanduannya

(adiksinya) lebih lemah.

Kodein biasa dipakai dalam obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri.

Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk,

perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk

melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil,

mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir.

Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap,

kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan

menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan

menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek

tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

Page 44: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Kokain

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika.

Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka

(Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik

(pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian

sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara,

gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak

jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.

Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan

dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.

Page 45: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan

magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian

sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam

dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk

lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika

sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan

gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,

tekanan darah naik, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya overdosis maka

akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas,

sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan

jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

Page 46: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman

tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak

dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung

ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok

dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan

darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko

terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-

paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung

koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.

Page 47: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi)

sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan

anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah

satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai

peralatan dalam bidang kedokteran.

Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal

dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya,

alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah

anggur) atau sengaja ditambahkan ke dalam suatu minuman

olahan. Semua jenis minuman yang mengandung alkohol

(etanol).

Page 48: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan

menjadi golongan:

1) A, berkadar etanol 1–5 %;

2) B, berkadar etanol 5–20 %; dan

3) C, berkadar etanol 20–50 %.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira,

pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan

meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala

gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika

overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi

kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

Page 49: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

DAMPAK ZAT ADIKTIF

Dampak bagi fisik & mental akibat penggunaan zat adiktif dan

psikotropika sebagai berikut :

• Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini

mengandung racun yang berbahaya.

• Mengakibatkan kanker.

• Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.

• Penurunan daya ingat.

• kerusakan hati/kanker hati.

• menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).

• Menimbulkan semangat.

• Merasa waktu berjalan lambat.

Page 50: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Dampak sosial (lingkungan) yang dapat ditimbulkan akibat

penggunaan zat adiktif dan psikotropika,sebagai berikut :

• Susah dalam bersosialisasi.

• Tidak percaya diri.

• Sulit pengendalian diri.

• Susah menyambung pembicaraan.

• Berpikiran negatif pada diri sendiri.

• Bergembira secara berlebihan.

• Lebih banyak berdiam diri.

• Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu

biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.

• keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai

zat terlarang.

• Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah

atau perguruan tinggi alias DO / drop out.

Page 51: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

Dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat

adiktif dan zat psikotropika sebagai berikut :

• Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan

perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat

beracun.

• Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya

mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan

apa saja untuk mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi

atau mengambil milik orang lain dan keluarga.

• Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan

pokoknya sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih

mementingkan obat itu daripada kebutuhan pokoknya.

Page 52: Kelompom 13 zat aditif dan bahan kimia

TERIMAKASIH