Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

25
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadiratNYA karna atas berkat dan rahmatNYA kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penulisan makalah ini. Adapun tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, jadi jika terjadi kesalahan dalam penulisannya mohon dimaklumi. Kami juga berharap tulisan kami dapat berguna bagi pembacanya terlebih kepada kami sendiri. (penulis) 1

description

matakuliah bhan konstruksi teknik kimia

Transcript of Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

Page 1: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiratNYA karna atas berkat dan rahmatNYA kami dapat

menyelesaikan tugas ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu

dalam penulisan makalah ini. Adapun tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, jadi jika terjadi

kesalahan dalam penulisannya mohon dimaklumi. Kami juga berharap tulisan kami dapat berguna

bagi pembacanya terlebih kepada kami sendiri.

(penulis)

1

Page 2: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… … 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………… 3

1.2 Maksut Dan Tujuan Pembuatan makalah…………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN

1. Penggolongan Bahan Galian

1.1Penggolongan Bahan Galian Berdasarkan Manfaatnya…………….... 4

1.2Penggolongan Bahan Galian di Republik Indonesia……………………………. 5

2. Bahan Galian Industri

2.1 Penggolongan Bahan Galian Industri Berdasarkan Cara Terbentuknya………. 10

2.2 Penggolongan Bahan Galian Industri Berdasarkan Pemanfaatanya………….... 11

2.2.1 Manfaat bahan galian berdasarkan klasifikasinya

dan lokasinya di indonesia………………………………………….. 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 14

3.2 Saran………………………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 16

2

Page 3: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar beakang

Bahan Galian adalah sumber daya alam atau mineral dalam bentuk asli yang

dapat ditambang untuk keperluan manusia . Bahan galian logam adalah bahan galian

sumber daya alam asli yang diambil unsur logamnya emasnya (Au), besinya (Fe),

tembaganya (Cu). Dan Baahan Galian Industri adalah sumber daya alam asli,

ditambang untuk keperluan sifil , diambil seluruh molekul, perlu kemurnian bahan

galian energi bahan galian yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan

sebagai energi contoh bahan galian permata biasannya untuk hiasan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan pembaca atas bahan galian yang terdapat di Indonesia

2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pembimbing

3. Untuk memahami lebih dalam tentang bahan galian industri

3

Page 4: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

BAB II

PEMBAHASAN

BAHAN GALIAN DAN BAHAN GALIAN INDUSTRI

1. Penggolongan Bahan Galian

1.1 Penggolongan Bahan Galian Berdasarkan Pemanfaatannya

Penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatannya dikelompokkan

menjadi 3 golongan yaitu:

1. Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila diolah

oleh teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya,

seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll

2. Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk

energi,misalnya batubara dan minyak bumi.

3. Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan

untuindustri, seperti asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, diatomae,

gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.

Klasifikasi bahan galian industry dapat ditentukan berdasarkan asal bahan

galian yang diperoleh. Berdasarkan sumber diperolehnya bahan galian industri

tersebut, maka bahan galian industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1.  Bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan sedimen

2.  Bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan gunung berapi

3.  Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam da

basa

4

Page 5: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

4.  Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan

5. Bahan galian industry yang berkaitan dengan proses perubahan

hydrothermal

6.  Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan malihan

1.2 Penggolongan Bahan Galian di Republik Indonesia

Di Indonesia, penggolongan bahan galian dapat dilihat dalam Undang-Undang

No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Dalam UU ini,

bahan galian dibagi atas tiga golongan :

       1.   Golongan bahan galian strategis (Golongan A)

      2.   Golongan bahan galian vital (Golongan B)

      3.   Golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam Golongan A atau B

Penggolongan bahan-bahan galian didasari pada :

a.      Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara;

b.      Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam (genese);

c.       Penggunaan bahan galian bagi industri;

d.      Pengaruhnya  terhadap kehidupan rakyat banyak;

e.      Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha;

f.        Penyebaran pembangunan di Daerah

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah

Tentang Penggolongan Bahan Galian (PP No 27/1980), yang menyatakan sebagai

berikut:

a. Golongan bahan galian yang strategis adalah:

minyak  bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;

bitumen padat, aspal;

antrasit, batubara, batubara muda;

uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;

5

Page 6: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

nikel, kobalt;

timah

b. Golongan bahan galian yang vital adalah:

besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;

bauksit, tembaga, timbal, seng;

emas, platina, perak, air raksa, intan;

arsin, antimon, bismut;

yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;

berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

kriolit, fluorpar, barit;

yodium, brom, khlor, belerang;

c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau B adalah:

nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);

asbes, talk, mika, grafit, magnesit;

yarosit, leusit, tawas (alum), oker;

batu permata, batu setengah permata;

pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;

batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);

marmer, batu tulis;

batu kapur, dolomit, kalsit;

granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung

unsur-unsur  mineral golongan a amupun golongan b dalam jumlah yang

berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

unsur mineral golongan a maupun b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari

segi ekonomi pertambangan.Maka sebagian besar bahan galian industri

termasuk bahan galian tidak termasuk a atau b atau lebih dikenal sebagai

Golongan C yang juga sering disebut bahan galian industri dan di lingkungan

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral termasuk dalam Mineral Non

Logam, yang di dalamnya termasuk batuan.

6

Page 7: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

Definisi di atas sekarang ini sudah tidak tepat lagi, karena dengan semakin

berkembangnya teknologi industri manufaktur menuntut produk-produk bahan galian

industri sebagai bahan baku yang mempunyai spesifikasi tertentu (uniform berderajad

tinggi), yang untuk memperolehnya kadang-kadang memerlukan proses pengolahan

yang panjang dan komplek. Demikian pula dengan batas-batas bahan galian industri

sangat sukar ditetapkan, sebagai contoh, bahan galian kromit, zirkon, bauksit,

mangan, dan tanah jarang yang merupakan bahan galian logam, namun dapat pula

diklasifikasikan sebagai bahan galian industri bila produknya berbentuk mineral yang

telah diolah dan digunakan langsung sebagai bahan baku dalam industri manufaktur.

Dalam industri manufaktur dan konstruksi, peranan bahan galian industri sebagai

bahan baku sangat penting, yang pada umumnya berfungsi untuk memperbaiki mutu

ataupun untuk memperoleh produk akhir dengan spesifikasi tertentu. Tidak sama

halnya dengan bahan galian logam, dalam bahan galian industri tidak dikenal adanya

proses daur-ulang dari produk padat mineral (kecuali gelas), serta tidak ada bahan

substitusi selain di antara bahan galian itu sendiri.

Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Departemen Energi Dan Sumber Daya

Mineral sedang mengajukan Undang-Undang mengenai pengaturan Mineral dan

Batubara, yang masih berupa konsep dan sudah diajukan ke DPR,  dengan terbitnya

undang-undang tersebut  diharapkan penggolongan bahan galian akan sesuai dengan

perkembangan teknologi dan industri yang menggunakan bahan baku bahan galian

non logam.

Di Indonesia secara geologi mineral non logam (bahan galian industri)

terdapat dalam semua formasi batuan, mulai dari formasi batuan berumur Pra-Tersier

sampai Kuarter, baik yang berasosiasi dengan batuan beku dalam dan batuan volkanik

maupun berasosiasi dengan batuan sedimen dan batuan malihan.

Mineral non logam sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dapat

dikatakan bahwa manusia hidup tidak terlepas dari bahan galian itu. Dengan kata lain

bahwa  mineral non logam sebenarnya sangat vital bagi kehidupan manusia, hampir

semua peralatan rumah tangga, gedung, bangunan air, obat, kosmetik, alat tulis dan

gambar, barang pecah belah dan lain-lain, dibuat  langsung atau dari hasil pengolahan

bahan galian tersebut.

7

Page 8: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

Sebenarnya mineral non logam tersebar luas di Indonesia, namun

pengelolaannya belum berkembang sebagai mana mestinya. Meskipun demikian

pengelolaan bahan galian industri di Indonesia mengalami kemajuan cukup pesat. Hal

ini sejalan dengan kemudahan dan kebijaksanaan Pemerintah dalam menggalakkan

pemanfaatan mineral non logam, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

maupun untuk komoditi ekspor non-migas, sudah banyak pengusahaan mineral non

logam yang memberikan sumbangan besar bagi pembangunan nasional, seperti:

industri semen, walaupun industrinya masih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa,

yaitu: PT Semen Gresik, Indocement, Semen Kujang, Semen Cibinong

(HOLCIM),dan  Semen Nusantara; di Pulau Kalimantan: Indo-Kodeco, patungan

Indonesia Korea; di Pulau Sulawesi:  Semen Tonnasa dan Bosowa; di Pulau

Sumatera: Semen Padang, Baturaja dan Semen Andalas (kena bencana tsunami,

Aceh) dan Pulau Timor: Semen Kupang. Industri lainnya yang banyak membantu

pembangunan nasional adalah dengan bahan baku mineral non logam adalah: industri

keramik, industri agregat batuan untuk kontruksi, dari skala kecil sampai  skala besar.

Serta masih banyak lagi industri, yang mempergunakan bahan baku mineral non

logam.

Dengan terbitnya UU No.22/1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan

Pemerintah No.25/1999 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan pemerintah

daerah sebagai daerah otonom, maka daerah memiliki kewenangan untuk mengelola

sumber daya alam agar dapat mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang

efektif dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi yang tentunya

dalam rangka memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat dan

pemerintah daerah.

Dalam rangka nilai manfaat pertambangan secara keseluruhan dan menghindari

tumpang tindih lahan, lingkungan dan banyak hal lainnya, pemerintah mengeluarkan

UU No 4 tahun 2009, Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang merupakan

penyempurnaan UU No 11 tahun 1967. Pada BAB VI Pasal 34,Usaha pertambangan

8

Page 9: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

(1)  dikelompokkan atas:

a.    pertambangan mineral; dan

b.   pertambangan batubara.

(2)  Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan

atas:

a.    pertambangan mineral radioaktif;

b.   pertambangan mineral logam;

c.    pertambangan mineral bukan logam; dan

d.   pertambangan batuan.

(3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan suatu komoditas tambang ke dalam

suatu golongan pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dengan peraturan pemerintah.

Dalam PP No 23 Tahun 2010 dijelaskan mineral bukan logam meliputi intan,

korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor,

belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay,

fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit,

kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu

gamping untuk semen, dan batuan meliputi pumice, tras, toseki, obsidian,

marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), slate, granit,

granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug,

batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu

terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil

galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir

urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah),

urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan

pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsure mineral bukan

logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Potensi  bahan galian industri (mineral non logam) hampir dijumpai di semua

wilayah Indonesia, dari jenis komoditinya mungkin lebih dari 100 jenis, dengan

waktu kurang lebih 3-4 jam, baik itu berupa ceramah umum dan diskusi sangat

sulit untuk dapat memahami keseluruhan mengenai mineral non logam, untuk itu

bahan diklat  dibuat  secara ringkas, tanpa mengabaikan tujuan dari diklat ini,

yaitu peserta (aparatur pemda) memiliki kompetensi dalam evaluasi laporan

eksplorasi untuk pelaksanaan tugas fungsinya.

9

Page 10: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

Sementara itu, dalam bagian Penjelasan, dicantumkan bawa arti

penggolongan bahan-bahan galian adalah :

1.      Bahan galian Strategis berarti strategis untuk Pertahanan dan Keamanan

serta Perekonomian Negara;

2.      Bahan galian Vital berarti dapat menjamin hajat hidup orang banyak;

3.      Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian Strategis dan Vital berarti

karena sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat

internasional.

Dari penggolongan bahan galian di atas, terlihat bahwa bahan galian industri

besar termasuk ke dalam bahan galian golongan C, walaupun beberapa jenis

termasuk dalam bahan galian golongan yang lain.

2. Bahan Galian Industri

2.1 Penggolongan Bahan Galina Industri Berdasarkan Cara Terbentuknya

Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan

batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam

Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

a. Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, kelompok ini

dapat dibagi menjadi :

1. Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping,

dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.

2. Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya :

bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan,

felspar.

b. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian,

perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon,

andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.

10

Page 11: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

c. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam &

ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit,

mika, dan asbes.

d. Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu &

endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum,

kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu.

e. Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses perubahan hidrotermal :

barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

f. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit,

marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.

2.2 Penggolongan Bahan Galian Industri Berdasarkan Pemanfaatannya

Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya, bahan galian industri

adalah bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan sebagai bahan baku

industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti

warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain.

Adapun bahan bangunan / bahan galian kontruksi tidak lain adalah bahan

galian industri yang belum disebtuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu, dengan

semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan jenis bahan

galian industri akan bertambah jenisnya. Berbagai klasifikasi bahan galian

industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini masih terus

didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya, mengelompokkan Bahan Galian

Industri berdasarkan pemanfaatannya, misalnya Noetsaller (1988) "Profile of

Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.

11

Page 12: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

2.2.1 Manfaat bahan galian berdasarkan klasifikasinya dan lokasinya di indonesia

Pemanfaatan bahan galian adalah langkah positif yang tak terhindarkan untuk

mencukupi kebutuhan yang telah di tentukan oleh harga pasar mineral yang selalu

mendorong upaya eksploitasi bahan galian semaksimal mungkin.

1. Bahan galian A yaitu memiliki sifat sangat strategis dan memiliki nilai bagi

negara

2.

a. Aspal

Tambang aspal terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.Aspal juga dihasilkan

oleh Permigan Wonokromo, Jawa timur, sebagai hasil pengolahan minyak bumi.

b. Kobalt

Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat brittle, keras, dan merupakan

transisi logam dengan magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Endapan

mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt-60 (60Co) dapat

membentuk isotop buatan dengan tembakan sinar gamma (energy radiasi tinggi).

Garam kobalt salts berwarna biru gelap dan seperti gelas atau bening. Banyak

digunakan dalam industri. Digunakan juga untuk bahan dasar perasa makanan yang

mengandung vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.

c. Batubara    

Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan

batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent

yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis

Daerah-daerah penghasil batubara adalah :

Bukitasam : Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.

Kotabaru : Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Sungai Berau : Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.

12

Page 13: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

Umbilin : Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat

Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua dan

Sulawesi Selatan.Tambang batubara dusahakan oleh PN Batubara.

d. Minyak bumi

Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk,

rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan

mengendap di dasar laut kemudian  bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan

lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi

hingga terjadi minyak bumi kasar.

13

Page 14: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

•Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat untuk

keperluan manusia. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses,

seperti kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan

organik dari larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan

sebagainya

Berdasarkan sumbernya bahan galian dibedakan menjadi :

Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen

Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan gunung berapi

Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam da basa

Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan

Bahan galian industry yang berkaitan dengan proses perubahan hydrothermal

Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan malihan

• Penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatannya dikelompokkan menjadi 3

golongan yaitu:

Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila dioleh dengan

teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi,

tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll

Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi,

misalnya batubara dan minyak bumi.

Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri,

seperti asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk,

kaolin, zeolit, tras.

14

Page 15: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

3.2 Saran

Dengan banyaknya jenis bahan galian di Indonesia perlu adanya pemanfaatan yang

lebih efektif dari pengelola. Jumlah bahan galian di Indoesia juga cukup menjanjikan dan

disini peran pemerintah sebagai aparatur Negara sangat dibutuhkan untuk membuat sumber

daya yang ada sebagai penunjang pembangunan

15

Page 16: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

DAFTAR PUSTAKA

http://fileq.wordpress.com/2012/04/05/penggolongan-bahan-galian/

Aphiin.Blog

Anonim http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dan-klasifikasi-bahan-galian.html

http://kumpulaninfotambang.blogspot.com/2012/01/penggolongan-bahan-galian.html

Diposkan oleh vihel di 18.46

http://tambang.finddiscussion.com/t30-penggolongan-bahan-galian

www.michanarchy.blogspot.com

http://http//michanarchy-mining-engineering.blogspot.com/http://Agung-teknik.blogspot.com//RekayasaBahanGalian

www.michanarchy.blogspot.com

http://http//michanarchy-mining-engineering.blogspot.com/

16

Page 17: Kelompok 8 Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

BAHAN GALIAN DAN

BAHAN GALIAN INDUSTRI

Kelompok 8

RHIKI SEKTI UTAMI (1215041038)

RIA PUTRI HERMIYATI (1215041039)

RIANA OKTA LESTARI (1215041040)

RICO HASUDUNGAN SINAGA (1215041041)

RIO ELRY (1215041042)

Mata Kuliah : Bahan Konstruksi Teknik Kimia

Dosen : Panca Nugrahini F, S.T.,M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

17