Rekayasa bahan Galian Industri-1

30
REKAYASA BAHAN GALIAN INDUSTRI (2 SKS) BY BY FAHRUL INDRAJAYA, ST FAHRUL INDRAJAYA, ST 19791215 200812 1 001 19791215 200812 1 001

Transcript of Rekayasa bahan Galian Industri-1

Page 1: Rekayasa bahan Galian Industri-1

REKAYASA BAHAN GALIAN INDUSTRI (2 SKS)

BYBY

FAHRUL INDRAJAYA, STFAHRUL INDRAJAYA, ST

19791215 200812 1 00119791215 200812 1 001

Page 2: Rekayasa bahan Galian Industri-1

PENGERTIAN SEMEN SEMEN PORTLAND

(BATUGAMPING) SEMEN POZZOLAN (TRASS) FLY AS SEMEN (ABU TERBANG

BATUBARA) SEMEN MORTAR

OUTLINEOUTLINE

Page 3: Rekayasa bahan Galian Industri-1

SEMEN

Semen sendiri berasal dari kata caementum (bahasa Latin) yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan.

Semen mempunyai arti kata mampu mengikat partikel-partik el menjadi satu (Riyanto, 1991).

Istilah semen pertama kali dikemukakan pada zaman Roma yang mendapatkan bahwa air yang ditambah pada campuran kapur tohor gamping yang sudah dibakar (CO) dengan abu volkanik dari kata puzzuoli memproduksi serangkaian reaksi yang menyebabkan gumpalan itu menghablur kembali dan mengeras, oleh bangsa Roma disebut sebagai pozzoland cement. Kemudian pada tahun 1984 disempurnakan oleh Yoseph Aspidin menjadi Semen Portland.

Page 4: Rekayasa bahan Galian Industri-1

SEMEN PORTLAND

Semen portland adalah semen yang disusun oleh senyawa-senyawa utama CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Semen portland mengandung satu atau lebih senyawa kalsium sulfat. Senyawa ini terbentuk pada waktu penggilingan karena adanya penambahan bahanbahan mentah. Campuran tersebut membentuk clinker yang kemudian ditambah dengan gypsum maka akan terbentuk semen portland.

Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland yang terutama terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat.

Page 5: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Jenis I : dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement {OPC}, merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk kontruksi umum, seperti kontruksi bangnan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya.

JENIS-JENIS SEMEN PORTLAND

Pada umumnya Semen Portland dapat dikalisifikasikan Dalam 5 (lima) jenis, yaitu :

Page 6: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Jenis II : Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton dan bendungan.

Jenis III : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi

JENIS-JENIS SEMEN PORTLAND

Page 7: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Jenis IV : semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah. Semen Portland Type IV : Panas, Hidrasi rendah, cocok untuk bangunan2 di daerah panas & kering, dam-dam yang besar dan beton massa yang lebih tebal.

Jenis V : Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi.

JENIS-JENIS SEMEN PORTLAND

Page 8: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Special Blended Cement {SBC} Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura {Suramadu} dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.

Page 9: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Portland Composite Cement {PCC} Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland, gypsum dan satu atau lebih bahan anorganik. Kegunaan jenis semen ini untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton para-cetak, beton pra-tekan dan paving block.

Page 10: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Super Masonry Cement {SMC} Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng Hollow Brick, Paving Block dan tegel.

Oil Well Cement {OWC}, Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam.

Page 11: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 12: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 13: Rekayasa bahan Galian Industri-1

PROSES BASAH :

Page 14: Rekayasa bahan Galian Industri-1

PROSES KERING:

Page 15: Rekayasa bahan Galian Industri-1

SEMEN PORTLAND TIPE 1MEMPUNYAI BAHAN BAKU :

1.BATUGAMPING (77 %)2.BATULEMPUNG (15 %)3.PASIR KUARSA (6 %)4.PASIR BESI (2 %)5.GIPSUM

Page 16: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 17: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 18: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 19: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 20: Rekayasa bahan Galian Industri-1
Page 21: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Keterdapatan tras di Indonesia antara lain di : • Jawa Barat (Nagreg, Lembang, Leuwiliang, Sukabumi); • Jawa Tengah (G.Muria, G. Slamet, sekitar Yogyakarta);• Bali (Kab. Klungkung, Gianyar,Bangli); • Sumatera (Lampung, Bukit Tinggi,dan lain-lain);

Page 22: Rekayasa bahan Galian Industri-1

KAPUR

Kapur yang dipergunakan untuk pembuatan SPK adalah kapur padam, yaitu kapur hasil pemadaman dari kapur tohor yang membentuk hidrat dengan keseragaman mutu yang baik.

Page 23: Rekayasa bahan Galian Industri-1

PERSYARATAN KAPUR PADAM

Page 24: Rekayasa bahan Galian Industri-1

FLY ASH BATUBARA

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap abu terbang, diketahui bahwa abu terbang mempunyai sifat pozzolan dengan ukuran butir yang sangat halus. Dengan komposisi tertentu dari berat semen, abu terbang dapat dijadikan sebagai bahan tambahan campuran beton untuk meningkatkan kualitas beton dalam hal kekuatan dan ketahanan terhadap serangan sulfat. Sebagai bahan campuran beton,

Page 25: Rekayasa bahan Galian Industri-1

FLY ASH BATUBARA

Penelitian ini menggunakan fly ash kelas F yang umumnya memiliki kadar kapur (CaO) rendah, dan mengandung lebih dari 70% dari kombinasi antara silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Silika dan alumina ini sebagian besar berfasa amorf yang merupakan reaktan aditif bersifat reduktor bagi senyawa heksagonal kristalin Ca(OH)2/CH/kapur mati hasil sampingan proses hidrasi calcium silicates dalam lingkungan semen portland berair.

Page 26: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Komposisi fly ash sebagai pengganti semen adalah 0, 5, 10, 15% dan setiap komposisi ini ditambahkan 5% abu sekam padi (kecuali untuk 0%). Pengujian terhadap benda uji silinder yang dirawat oleh media air dan media sulfat meliputi kuat tekannya. Sebagai hasilnya, didapat kadar optimum subsitusi semen yg baik.

Page 27: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Dengan Fly Ash maka bangunan makin kokoh dan berkualitas, mengurangi pemakaian semen, mengurangi retak rambut, lebih kedap dan lebih dingin, cocok untuk plesteran, pasang bata, acian, cor fondasi, kolom/ slop, pasang keramik, produksi paving, concrete, dan genteng beton

Dengan Fly Ash maka bangunan makin kokoh dan berkualitas, mengurangi pemakaian semen, mengurangi retak rambut, lebih kedap dan lebih dingin, cocok untuk plesteran, pasang bata, acian, cor fondasi, kolom/ slop, pasang keramik, produksi paving, concrete, dan genteng beton

Page 28: Rekayasa bahan Galian Industri-1

White Mortal

Page 29: Rekayasa bahan Galian Industri-1

Keuntungan menggunakan White Mortar TR30 antara lain dapat menghasilkan permukaan yang lebih halus, mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan karena mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan, hemat dalam pemakaian material serta dapat digunakan pada permukaan beton.

Page 30: Rekayasa bahan Galian Industri-1