Kelompok 2 Cemput
-
Upload
ghisqy-arsy-mulki -
Category
Documents
-
view
14 -
download
1
description
Transcript of Kelompok 2 Cemput
Kelompok 2 Cempaka Putih
Tutor : Prof. DR. Dr. Myrnawati, MS, PKK
Dalam 3 hari terakhir, Puskesmas Harapan telah menerima 12 balita dan 4 penderita dewasa yang menderita muntah berak. Padahal biasanya Puskesmas Harapan paling banyak menerima 2 penderita diare per harinya. Tujuh balita di antaranya telah dirujuk ke RSUD Kabupaten karena mengalami dehidrasi berat, sedang 3 penderita dewasa dipulangkan setelah diobservasi semalam karena telah menunjukkan perbaikan. Seluruh penderita di atas berasal dari 3 desa yang berdekatan. Menurut laporan kepala Puskesmas Harapan ke Camat dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, ketiga desa tersebut terletak di tepi sungai.
Petugas Puskesmas yang berkunjung ke rumah-rumah penduduk di 3 desa tersebut menemukan banyak anak yang juga menderita muntah berak, namun tidak separah anak-anak yang dibawa ke puskesmas. Oleh petugas puskesmas anak-anak ini diberi oralit dan kepada orang tuanya dijelaskan cara memberikan oralit dan cairan lain per oral serta pemberian makanan untuk anaknya. Bila gejala tidak berkurang, mereka dianjurkan untuk kontrol ke puskesmas Harapan.
Wilayah kerja Puskesmas Harapan meliputi 7 desa dengan 1275 penduduk. Tiga desa terletak di tepi sungai, sedangkan 4 desa lainnya terletak di dataran yang lebih tinggi. Di seluruh desa belum ada MCK yang memenuhi syarat kesehatan. Sungai merupakan satu-satunya sumber air bagi penduduk yang tinggal di 3 desa di tepi sungai, sedangkan desa yang terletak di daratan menggunakan sumur gali sebagai satu-satunya sumber air.
Skenario 2Kata Sulit :
-
Kata Kunci :
• 3 hari terakhir puskemas harapan menerima 12 balita dan 4 dewasa menderita muntaber
• Biasanya paling banyak 2 penderita per hari• 7 penderita dehidrasi berat dirujuk ke RSUD• 3 dewasa dipulangkan karena menunjukkan perbaikan• Seluruh penderita berasal dari desa yang berdekatan dan berada di
tepi sungai• Di 3 desa tersebut masih ditemukan banyak penderita muntaber• Anak anak diberikan oralit sedangkan orangtua diberikan edukasi• Wilayah kerja puskesmas di 7 desa berpenghuni 1275 penduduk• MCK belum memenuhi syarat kesehatan• Sungai merupakan satu satunya sumber air bagi 3 desa di tepi sungai• Sumur gali merupakan sumber air bagi 4 desa lain
1. Menentukan rumusan masalah yang sedang dihadapi ?2. Apakah kasus tersebut merupakan wabah ? Jika iya jelaskan cara penyelidikan
wabah ?3. Jelaskan 4 upaya penanggulangan wabah ?4. Jelaskan aspek klinis penyakit di skenario ?5. Bagaimana alur pelaporan wabahnya ?6. Jelaskan program nasional penanggulangan diare ?7. Bagaimana POA dalam menanggulangi wabah di skenario ?8. Bagaimana upaya memberdayakan masyarakat, serta cara menggerakan
potensi masyarakat untuk merivitalisasi posyandu, serta adakah peran posyandu pada wabah diare ?
9. Bagaimana upaya puskesmas untuk menciptakan kecamatan sehat ?10. Bagaimana kriteria jamban sehat ?11. Bagaimana menjalin kerjasama dengan pihak terkait ?12. Apakah penduduk di 3 desa mengambil airdari sungai ? Jika iya bagaimana
keadaan sungai tersebut ?13. apakah ada hubungannya air tercemar dengan penyakit diare pada 3 desa
tersebut ?14. Bagaimana program puskesmas terkait pengolahan air bersih dan jamban
sehat ?15. Bagaimana sosialisi dari kedua program diatas ?16. Bagaimana umpan balik pemerintah dari laporan diatas ?
PERTANYAAN
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Apa itu Wabah ?UU RI. No. 4
Tahun 1984
Wabah adalah suatu keadaan dimana jumlah penderita suatu penyakit tertentu dalam waktu dan tempat tertentu berada dalam jumlah yang berbeda bermakna dari keadaan biasa
Sudut
Epidemiologi
Rumusan Masalah ( AR dan CFR )
• Attack Rate = x 100 % = x 100% = 1,25 %
• Case Fatality Rate = x100% = x100%
= 6,25 %
Menegakkan diagnosis : klinis dan laboratoris atau dengan tabel distribusi
Memastikan telah terjadi wabah
Mendeskripsikan kasus- kasus dalam wabah menurut variabel O-T-W ( penelitian deskriptif )
Identifikasi sumber penyakit, cara penularan dan populasi beresiko (merumuskan hipotesis )
Buktikan kebenaran hipotesis ( Penelitian Analitik )
Menyusun laporan : penyebab pemberantasan yang dilakukan, rekomendasi pencegahan di masa datang
Upaya penanggulangan wabah
7 Langkah Penyelidikan Wabah
1. Menegakkan dan Memastikan Diagnosis
Memastikan Diagnosis Diare Gejala Jumlah Persentase
Muntah-berak 16 100 %
Dehidrasi berat 7 43.75 %
Kesadaran Menurun 5 31,25 %
Demam 3 18,75 %
Pucat 16 100 %
2. Memastikan Adanya Wabah
2012Bulan Minggu Kasus baru (x) (X-x) (X-x)2
Januari
1 0 -1 12 1 0 03 1 0 04 0 -1 1
Total 2
Febuari
1 1 0 02 2 1 13 1 0 04 0 -1 1
Total 4
Maret
1 1 0 02 1 0 03 1 0 04 2 1 1
Total 5
Total 11 = 5
2013Bulan Minggu Kasus baru (x) (X-x) (X-x)2
Januari
1 3 1 12 0 -2 43 1 -1 14 0 -2 4
Total 4
Febuari
1 2 0 02 4 2 43 1 -1 14 1 -1 1
Total 8
Maret
1 2 0 02 4 2 43 4 2 44 6 4 16
Total 16
Total 28 = 40
Batas wabah Rumus : X = • X2012 = = = = 0,91 = 1
• X2013 = = = = 2,33 = 2Ket :X : nilai rata-rata kasus perminggu : jumlah seluruh kasusN : jumlah minggu
Rumus : Standar Deviasi (SD) = • SD2012 == = 0,3
• SD2013 = = 1,9 = 2Ket :x : kasus baruX : rerata kasus permingguN : jumlah minggu
Perhitungan Batas Wabah
Batas wabah = (mean + 2 Standar Deviasi)• 2012 = {1+(2x0,3)} = 1,6• 2013 = {2+(2x2)} = 6apakah terjadi wabah ? Iya karena 6 > 1,6
3. Epidemiologi Deskriptif
Rentang waktu
3 desa 4 desa TotalPenderita
diareTotal
pendudukPenderita
diareTotal
pendudukPenderita
diareTotal
penduduk0-5 th 12 58 0 84 12 142
6-15 th 0 100 0 88 0 188
16-25 th 1 121 0 154 1 275
26-50 th 2 204 0 321 2 525
> 50 th 1 63 0 82 1 145
Total 16 546 0 729 16 1275
Tabel Distribusi Diare Menurut Orang
Tabel Distribusi Diare Menurut Tempat
Distribusi Menurut Waktu tahun 2012
minggu 1minggu 2
minggu 4minggu 4
00.20.40.60.8
11.21.41.61.8
2
Jan-12Feb-12Mar-12
Distribusi Menurut Waktu tahun 2013
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
0
1
2
3
4
5
6
januari 2013febuari 2013
maret 2013
januari 2013febuari 2013maret 2013
4-5. Merumuskan & Menguji Hipotesis
Hipotesis :“penggunaan air sungai yang tercemar
menyebabkan peningkatan kasus DIARE”
Hubungan Diare dengan komsumsi air sungai tercemar
DiareSungaiTercemar
+ - Jumlah
+ 8 22 30
- 2 28 30
Jumlah 10 50 60
O E O – E (O – E) 2 (O – E) 2 /E
8 5 3 9 1,8
22 25 -3 9 0,36
2 5 -3 9 1,8
28 25 3 9 0,36
Pengujian Chi Square
X2 : 1,8+0,36+1,8+0,36
X2 = 4,32
X2 = 4,32 > 3,841
HO = Di tolak
HA = Diterima Kesimpulan :
Faktor Risiko
OR = a : c a + b c + d = 8 : 2 8+22 2+28 = 0,26 : 0,06 = 4,3
Kesimpulan : Mereka yang menggunakan air sungai tercemar berisiko 4,3 kali lebih besar terserang diare daripada mereka tidak menggunakan sumber air tercemar
6-7. Pelaporan & Penanggulangan Wabah
Upaya Pelaporan Wabah• Menyusun laporan hasil epidemiologi deskriptif dan analitik• Pencegahan yang sudah dilakukan• Melakukan penyuluhan tentang menjaga sterilitas sumber air
4 Upaya Penanggulangan Wabah
Untuk penderita yang telah ditemukan
• Memberikan pengobatan terhadap penderita• Melakukan pemeriksaan, pengobatan,
perawatan penderita Untuk penderita yang belum ditemukan
• Mengadakan kegiatan untuk mencari dan menemukan penderita yang lain → penyelidikan epidemiologi
Untuk masyarakat yang belum sakit
• Agar masyarakat mendapat pengetahuan tentang suatu penyakit dan dapat terlindungi.
• Mengadakan penyuluhan tentang penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan cara pencegahannya
Untuk pemusnahan sumber penyakit
• Menjaga kebersihan sumber air• Menggalakkan penggunaan jamban
keluarga
Faktor infeksi: faktor enteral (infeksi bakteri, virus dan parasit) dan faktor parenteral (OMA dsb).
Faktor bukan infeksi: alergi makanan, iritasi, obat-obatan serta rasa takut dan cemas.
Faktor malabsorbsi: malabsorbsi karbohidrat, lemak atau protein.
DIAREDiare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar (BAB) lebih banyak dari biasanya (lazimnya3 kali atau lebih dalam sehari).
ETIOLOGI
CARA PENULARAN
Melalui air, misalnya air yang tercemar dan digunakan secara massal.
Melalui lalat, misalnya tinja terinfeksi dihinggapi oleh lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan yang kita konsumsi.
Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih serta tidak mencuci tangan pada saat makan dan memasak.
Bisa dari barang-barang yang terkontaminasi oleh orang yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan tidak bersih sehabis BAB.
GEJALA KLINIS
Beberapa gejala dan tanda diare antara lain: Gejala umum:
1. BAB cair atau lembek dan sering
2. Mual dan muntah3. Tidak nafsu makan4. Demam dan sakit kepala5. Gejala dehidrasi: mata
cekung, turgor kulit berkurang, apatis bahkan gelisah, lesu dan lemah
Gejala Khusus1. Diare hebat, warna tinja
seperti cucian beras dan berbau amis.
2. Tinja berlendir dan berdarah
PATOFISIOLOGI
InfeksiHiperperistalti
kMalabsorbsi
Berkembang di usus
Diare
↑ isi usus
Hipersekresi air &
elektrolit
↑ tekanan osmotikPenyerapan
makanan usus ↓
Pergeseran air &
elektrolit ke usus
Pemberian cairan: Jenis cairan:
a. Cairan rehidrasi oral: formula lengkap mengandung NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa.
b. Cairan parenteral. Jalan pemberian cairan:
peroral untuk dehidrasi ringan, intragastrik untuk dehidrasi sedang, dan IV untuk dehidrasi berat.
Jumlah cairan Jadwal (kecepatan)
pemberian cairan. Pengobatan dietetik:
Untuk anak < 1 tahun
dan > 1 tahun dengan BB < 7 kg: ASI, makanan setengah padat atau makanan padat, dan susu khusus.
Untuk > 1 tahun dengan BB > 7 kg: makanan padat atau makanan cair/susu.
Obat-obatan: Obat anti sekresi:
Asetosal, dan Klorpromazin
Obat anti spasmolitik: papaverine, opium, loperamid, dsb.
Obat pengeras tinja: kaolin, pektin, dsb. Antibiotik
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis:Suhu tubuh ↑, gelisah, dan juga ditemukan gejala dehidrasi seperti mata cekung, BB ↓, turgor kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit nampak kering
Anamnesis:Menanyakan bentuk feses, makanan dan minuman yang dikonsumsi 6-24 jam terakhir, adakah orang lain sekitarnya menderita hal serupa, atau dimana tempat tinggal penderita.
Pemeriksaan Penunjang:1. Pemeriksaan tinja2. Pemeriksaan ganguan
keseimbangan3. Pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin4. Pemeriksaan elektrolit5. Pemeriksaan intubasi
duodenum
PENGOBATAN
Alur Pelaporan Wabah
Pelaporan Rutin dan dalam Situasi Kejadian Luar Biasa• Pelaporan dari unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)• Pelaporan dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota• Pelaporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas
Kesehatan Provinsi• Pelaporan dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Pusat (Subdit,
Arbovirus, Ditjen P2M&/PL)
Langkah Kegiatan PenanggungJawab
YangTerlibat
Target Jadwal
MenegakkanDan
MemastikanDiagnosis
Anamnesis Petugas Puskesmas (Paramedis)
Petugas Puskesmas (Paramedis)
90% terdiagnosis dalam 3 hari
pertama
Langsung ketika menerima
laporan
Memastikan Wabah
Perhitungan batas wabah
Kepala Puskesmas,
Petugas Surveilans, dan
Penanggung Jawab
Penanggulangan Wabah
Petugas Puskesmas,
Tokoh Masyarakat,
Paramedis dan Petugas
Surveilans
Mengetahui jumlah insiden
sekarang secara berturut-turut dibandingkan
dengan minggu sebelumnya
Ketika anamnesis sudah terlaksana dan terdiagnosis
EpidemiologiDeskriptif
Memastikan gejala, memantau
pekerjaan dan melihat keadaan wilayah secara
menyeluruh menurut OTW
Petugas Puskesmas dan
Petugas Surveilans
Petugas Puskesmas,
Tokoh Masyarakat,
Paramedis dan Petugas
Surveilans
Memastikan peningkatan
jumlah penderita
menurut OTW
Setelah wabah telah dipastikan
Langkah Kegiatan PenanggungJawab
YangTerlibat
Target Jadwal
RumusanHipotesis
Melakukan perbandingan
angka serangan orang yang
terpajan dan tidak terpajan
Petugas Puskesmas dan Petugas Surveilans
Petugas Puskesmas dan Petugas Surveilans
Mengetahui jumlah angka
orang yang terkena wabah
Setelah terkumpulnya
hasil dari Epidemiologi
Deskriptif
Pelaporan Wabah
Melaporkan adanya wabah
Petugas Puskesmas dan Petugas Surveilans
Petugas dan Kepala
Puskesmas, Camat, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Tokoh
Masyarakat
Mengharapkan umpan balik
agar bisa mendapatkan penanganan secara dini
Setelah mendapatkan
hasil dari Rumusan Hipotesis
REFERENSI• Soerawidjaja, dkk. Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas.
Jakarta : Binarupa Aksara• Suharyono. 2008. Diare Akut : Klinik dan Laboratorik.
Jakarta : PT Rineka Cipta• Hasmi. 2011. Teknik Penyidikan Wabah (Kejadian Luar Biasa).
Jakarta : CV. Trans Info Media• Sutrina, bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi.
Jakarta : Dian Rakyat• http://www.kesehatananak.depkes.go.id/• http://www.depkes.go.id/• http://www.promkes.depkes.go.id/• http://www.dinkes-tts.web.id/