KELOMPOK 1PEPTIC ULCER

NAMA KELOMPOK

• Hendra 00000009343 • Indriyani P Songko 00000008422 • Louis Kamang Assa 00000008396 • Serlin Hia 00000008519 • Yunly Carey R 00000012150

DEFENISI PEPTIC ULCER

• Ulkus peptikum merupakan gangguan dalam kesinambungan esofagus bagian bawah, lambung, atau mukosa duodenum, yang menyebabkan kerusakan setempat yang dikarenakan oleh inflamasi. Ulkus peptikum adalah keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, sub mukosa hingga lapisan otot dari suatu daerah saluran cerna yang langsung berhubungan dengan cairan lambung asam/pepsin (Sanusi, 2011).

ETIOLOGI• Kebanyakan ulkus terjadi jika sel-sel mukosa usus tidak menghasilkan produksi mukus yang

adekuat sebagai perlindungan terhadap asam lambung. Penyebab utama penurunan produksi mukus berhubungan dengan infeksi bakterium H.pylori membuat koloni pada sel-sel penghasil mukus di lambung dan duodenum, sehingga menurunkan kemampuan sel memproduksi mukus.

• Infeksi terjadi dengan cara ingesti mikroorganisme.Faktor-faktor resiko yang berkontribusi terhadap PUD meliputi :

• merokok (nikotin), • mengunyah tembakau, • steroid, • aspirin, • NSAID, • kafein, • alkohol, dan • stres.

ANATOMI DAN FISIOLOGIEsofagus Lambung

Mukosa Lambung

Letak Ulkus Peptikum

ANATOMI DAN FISIOLOGI• Saluran gastrointestinal (GI) adalah jalur pencernaan makanan (panjang totalnya 23-26 kaki) yang dimulai

dari mulut melalui esofagus, lambung dan usus sampai anus. (Suddarth & Brunner. 2002. hal.984). • Esofagus merupakan Bagian saluran pencernaan ini merupakan tabung otot yang berfungsi menyalurkan

makanan dari mulut ke lambung. esofagus diselaputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. • Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya adalah

menampung makanan yang telah dimakan, mengubahnya menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus (chyme). Permukaan lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang dinamakan rugae. Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, korpus, fundus, dan pylorus.

• Submukosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dan pembuluh-pembuluh darah dan limfe dan diinfiltrasi oleh sel-sel limfoid dan mast cells.

• Muskularis eksterna terdiri atas serabut-serabut spiral yang terletak dalam 3 arah utama: lapisan eksterna adalah longitudinal, lapisan tengah adalah sirkular, dan lapisan interna adalah miring.

• Lapisan serosa adalah tipis dan diliputi oleh mesotel. Membran mukosa lambung dapat mengalami regenerasi bila cedera.

• Kecepatan pembaharuan selsel epitel ini sekitar 5 hari. Epitel pembatas lambung hidupnya singkat, dan sel-sel terus menerus mengelupas dalam lumen. Sel-sel ini dengan lambat berdiferensiasi menjadi sel partietal dan chief cells (sel zimogenik).

PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA/ MANIFESTASI KLINIS• Manifestasi utama ulkus adalah sakit, rasa terbakar, seperti kram, serta

nyeri yang mengerogoti. Nyeri memiliki hubungan yang jelas dengan makan.

• Nyeri abdomen seperti terbakar (dispepsia) sering terjadi di malam hari. • Nyeri yang terjadi ketika lambung kosong (sebagai contoh di malam hari)• Nyeri yang terjadi segera setelah atau selama malam adalah ulkus gaster. • Nyeri sering hilang-timbul• Penurunan berat badan juga biasanya menyertai ulkus gaster.• Muntah• Perdarahan

KOMPLIKASI• PerdarahanPerdarahan merupakan komplikasi ulkus peptikum yang sangat sering terjadi, sedikitnya ditemukan pada 25% kasus selama perjalanan penyakit (Guyton, 1996). Walaupun ulkus pada setiap tempat dapat mengalami perdarahan, namun yang tersering adalah di dinding posterior bulbus duodenum, karena pada tempat ini dapat terjadi erosi arteria pankretiduodenalis atau arteria gastroduodenalis.

• PerforasiKira-kira 5% dari semua ulkus akan mengalami perporasi, dan komplikasi ini bertanggung jawab atas sekitar 65% kematian akibat ulkus peptikum (Price, 1995). Ulkus biasanya terjadi pada dinding anterior duodenum atau lambung karena daerah ini hanya diliputi oleh peritoneum.

KOMPLIKASI

• PernetrasiPenetrasi adalah erosi ulkus melalui serosa lambung ke dalam struktur sekitarnya, ulkus menembus lapisan otot lambung atau duodenum sampai ke hati atau pankreas.

• ObstruksiObstruksi pintu keluar lambung akibat peradangan dan edema, pilospasme, atau jaringan parut terjadi pada sekitar 5% pasien ulkus peptikum. Obstruksi timbul lebih sering pada pasien ulkus duodenum, tetapi kadang terjadi pada ulkus lambung terletak dekat dengan sfingter pylorus.

PENATALAKSANAAN MEDIS• Intervensi objektif utama ulkus peptik adalah mengistirahatkan lambung

dan sangat bergantung pada penyebabnya. Yang dapat dilakukan adalah menetralkan atau menahan asam hidroklorida, serta membasmi H. pylori dari saluran GI.

• Penatalaksanaan khusus meliputi pemberian obat. :FarmakologisAntasidaPPI (Proton Pump Inhibitor)Vaksin HELIVAX Modifikasi diet

PENATALAKSANAAN MEDIS

Non FarmakologisVagotomiPyloroplastiAntrectomiReseksi lambung

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes DiagnosisUGI Series( barium swallow)Endoscopic Examination ( Gastroscopy)

LaboratoriumTes LabTes H.pylori (Urea Breath Test)

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

• Pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Nyeri biasanya hilang dengan makan.

• Mengkaji riwayat kesehatan pasien (keluhan utama, riwayat keluhan, alergi atau tidak)

• Mengkaji kebiasaan pasien, apakah pasien tersebut mengkonsumsi alkohol, kafein atau merokok.

• Klien biasanya mengalami sesak nafas dikarenakan perdarahan yang dialami dan rasa nyeri di abdomen

• Biasanya kulit klien terlihat kering. Warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah). Kelembaban kulit / membrane mukosa : berkeringat ( menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik)

ANALISA DATA

RENCANA KEPERAWATAN

DAFTAR PUSTAKA• Black, J. M., & Hawks, J. H. (n.d.). Penyakit Ulkus Peptik (8th ed., Ser. 2). Singapore, 2014: Elsevier • Baughman, Diane, C & Hackley, JoAnn, C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah: Buku Saku dari Brunner&Suddarth. Jakarta: ECG • Corwin, Elizabeth, J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: ECG • Doenges, E. Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. • Gibson, John: alih bahasa, Bertha Sugiarto. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta: ECG. Hlm 185 • Grace, Pierce & Borley Neil. 2007. At A Glance : Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : Erlangga. • Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Dyspepsia atau maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulser Gastrointestinal. Jakarta:

Pustaka Populer Obor. • Priyanto, A & Lestari, S.2009.Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Penerbit Salemba Medika • https://books.google.co.id/books?id=iAgY9vp46O4C&pg=PA77&dq=patofisiologi+ulkus+peptikum&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwi7-

pWgkZrMAhUFFZQKHX0MB8IQ6AEIITAB#v=onepage&q=patofisiologi%20ulkus%20peptikum&f=false • https://books.google.co.id/books?

id=wzIGJflmD4gC&pg=PA206&dq=ulkus+peptikum&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj12d3A5pjMAhXFGpQKHd8uAJAQ6AEIGTAA#v=onepage&q=ulkus%20peptikum&f=false

• https://books.google.co.id/books?id=wzIGJflmD4gC&pg=PA206&dq=ulkus+peptikum&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj12d3A5pjMAhXFGpQKHd8uAJAQ6AEIGTAA#v=onepage&q=ulkus%20peptikum&f=false 18

• repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40648/4/Chapter%20II.pdf • web.unair.ac.id/admin/file/f_27340_Ulkus_Peptikum.pdf • https://www.scribd.com/doc/122731528/peptic-ulcer • http://digilib.unila.ac.id/2375/9/BAB%20II.pdf • http://www.angelfire.com/id2/adyan/misc/Sakit%20Maag.html • http://www.health.harvard.edu/digestive-health/peptic-ulcer-overview • http://emedicine.medscape.com/article/181753-overview • http://www.news-medical.net/health/Peptic-Ulcer-Treatments.aspx • http://eprints.ums.ac.id/8907/2/K100050222.pdf