Mouth Ulcer Dimar

download Mouth Ulcer Dimar

If you can't read please download the document

Transcript of Mouth Ulcer Dimar

MODUL 8 LBM 1Anatomi rongga mulutMulut meluas dari bibir ke sampai isthmus faucium, yaitu perbatasan mulut dengan pharyng. Dibagi menjadi vestibulum oris yaitu bagian di antara bibir dan pipi terluar dengan gusi dan gigi di dalam, cavitas oris propia yaitu bagian di antara arcus alveolares, gusi, dan geligiVestibulum oris adalah rongga mirip celah yang berhubungan dengan dunia luar melalui rima oris. Vestibulum berhubungan dengan cavitas oris di belakang gigi molar ke tiga pada ke dua sisi ,di atasnya dan di bawahnya vestibulum dibatasi lipatan balik membran mukosa bibir dan pipi pada gusi. Pipi membentuk dinding lateral vestibulum.Cavitas oris propia memiliki atap yang di bentuk oleh palatum durum di depan palatum molle di belakang. Dasar mulut sebagaian besar di bentuk oleh bdua pertiga anterior lidah dan lipatan balik membran mukosa lidah pada gusi di atas mandibula. Pada garis tengah lipat membran mukosa yang disebut frenulum linguae menghubungkan permukaan bawah lidah pada dasar mulut. Di kiri kanan frenulum terdapat papila kecil pada puncaknya di temukan muara duktus glandula submandibularis. Dari papila rabung membran mukosa yang membulat meluas ke belakang dan lateral rabung di timbulkan oleh glandula sublingualis di bawahnya dan disebut plika sublingualis(Anatomi klinik R. Snell) Palatum (Langit-langit)Membentuk atap mulut dan lantai kavum nasiMengandung palatum durum (2/3 anterior) dan palatum mole (1/3 posterior)Palatum DurumMembentuk bagian tulang rawan antara kavum nasi dan kavum oris.Terdiri atas prosesus palatinus osis maksillaris dan pars horisontalis osis palatini.Mengandung foramen insisivum pada bidang median ke arah anterior, dan foramin palatina mayor dan minor ke arah posterior.Palatum MoleMerupakan plika fibromuskular yang merentang dari tepi posterior palatum durum.Bergerak ke arah posterior berlawanan dengan didnding faring untuk menutup isthimus orofaringeal (fausial) pada waktu menelan selama berbicara.Otot-OtotOtotOrigoInsersioNervusFungsiTensor veli palatiniFossa skafoidea; spina sfenoidalis;kartilago tuba auditivaKait tendo yang mengelilingi hamulus pterigoidea untuk insersio pada aponeurosis palatum moleRami mandibullaris N. TrigeminusMengangkat palatum moleLevator veli palatiniPars petrosa osis temporalis; kartilago tuba auditivaAponeurosis palatum moleN. Vagus via pleksus faringeusMengangkat palatum molePalatoglossusAponeurosis palatum moleSisi dorsolateal lidahN. Vagus via pleksus faringeusMengangkat lidahPalatofaringeusAponeurosis palatum moleKartilago tiroid dan sisi faringN. Vagus via pleksus faringeusMengangkat faring; menutup nasofaringMuskulus uvulaeSpina nasalis posterior; aponeurosis palatinaMembrana mukosa uvulaN. Vagus via pleksus faringeusMengangkat uvulaLidah (Lingua)Dilekatkan oleh otot-otot os hioid, mandibula, prosesus stiloideus dan faring.Dibagi oleh sulkus terminalis yang berbentuk V menjadi dua bagian: 2/3 anterior dan 1/3 posterior yang berbeda perkembangannya secara struktural dan persarafannya.Memiliki foramen sekum pada apeks dari V yang menandakan tempat asal duktus tiroglossus pada waktu embrio.Papilae LingualisKecil, penonjolan berbentuk puting susu pada 2/3 anterior dorsum lingua.Termasuk papilae valata, fungiformis dan filiformis.Tonsila LingualisMerupakan kumpulan massa nodular folikel limfoid pada 1/3 posterior dorsum lingua.InervasiOtot-otot ekstrinsik dan intrinsiknya dipersrafi oleh nervus hipoglossus, kecuali muskulus palatoglossus yang dipersarafi nervus vagus.2/3 anterior dipersarafi nervus lingualis untuk sensasi umum dan oleh korda timpani oleh sensasi khusus (pengecap).1/3 posteriornya dan papila valata dipersarafi nervus glossofaringeus untuk sensasi umum dan khusus.Akarnya dekat epiglotis dipersarafi nervus laringeus internus dari nervus vagus untuk sensasi umum dan khusus.Arteri Lingualis- Berasal dari arteri karotis eksterna pada level ujung kornu mayor osis hioid pada trigonum karotikumOtot-ototStiloglossus Retraksi dan elevasi lidahHioglossus Depresi dan retraksi lidahGenioglossus Protrusi dan depresi lidahPalatoglossus Elevasi lidahGeligi-geligi dan Gusi (Gingiva)Struktur Gigi-GeligiEnamelSubstansi yang paling keras yang membungkus mahkota.DentinSubstansi keras yang dipelihara melalui tubuli dentalis yang halus dari barisan odontoblas ruang pulpa sentralis.PulpaMengisi ruang sentralis yang dilanjutkan dengan kanalis radiks dan mengandung sejumlah pembuluh darah, saraf, dan limfatik yang memasuki foramen pulpa melalui suatu foramen apikalis pada apeks radiks.Bagian-bagian Gigi-GeligiMahkota (Crown)Leher (Kolum)Akar (Radiks)Jenis Gigi-GeligiInsisivusKaninusPremolarMolarPersarafan GigiGigi maksilarisRami anterior, medius dan posterior nervus maksilaris.Gigi mandibularisRamus alveolaris inferior nervus mandibularis.Persarafan GingivaPermukaan LuarGingiva maksilarisnervi alveolaris superior posterior, medius dan anterior nervus infraorbitalis.Gingivs mandibularisnervus bukalis dan mentalis.Permukaan DalamGingiva maksilarisnervus palatinus mayor dan nasoplatinus.Gingiva mandibularisnervus lingualis.Glandula SalivatoriusGlandula submandibularisGlandula sublingualisNervus OtonomSeri Ringkasan Gross Anatomi, Kyun Won Chung, Binarupa Aksara, Jakarta:1993Fisiologi pencernaan MengunyahGigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk mengunyah, gigi anterior (insisivus) menyediakan kerja memotong yang kuat dan gigi posterior (molar), kerja menggiling.Pada umumnya otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Refleks mengunyah :Adanya bolus makanan didalam mulut, pd awalnya menimbulkan penghambatan refleks gerakan mengunyah pd otot, yg menyebabkan rahang bawah turun kebawah. Penurunan ini kemudian menimbulkan refleks regang pd otot rahang bawah yg menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang bawah yg menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan dinding mulut, yg menghambat otot rahang bawah sekali lagi, menyebabkan rahang bawah turun dan kembali rebound pd saat yg lain dan ini berulang terus. Mengunyah makanan akan membantu pencernaan makanan untuk alasan sederhana yaitu karena enzim-enzim pencernaan hanya bekerja pd permukaan partikel makanan, kecepatan pencernaan sangat bergantung pd total area prmukaan yg terpapar dgn sekresi usus. Selain itu, menggiling makanan hingga menjadi partikel dgn konsistensi sangat halus akan mencegah ekskoriasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan pengosongan makanan dari lambung kedalam usus halus dan kemudian kesemua segmen usus berikutnya.Menelan (Deglutasi)Menelan adalah mekanisme yg kompleks, terutama karena faring pd hampir setiap melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan dan hanya diubah dalam beberapa detik kedalam traktus untuk mendorong makanan. Yg paling penting adalah bahwa repirasi tidak terganggu akibat menelan.Menelan dibagi menjadi (1) tahap volunter, (2) tahap faringeal, yg bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring kedalam esofagus; dan (3) tahap esofageal, fase involunter lain yg mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung.Enzim yang ada di saliva :Ptialin berfungsi menguraikan glikogen maltoseLisozime berfungsi bakteriologikKallikrein bereaksi pada alfa globilin plasma protein-kallidineMukoprotein berfungsi pelicin bolusKetika bolus sampai di mulut maka akan timbul refleks mengunyah yang di mulai dengan turunnya rahang bawah dan akan menimbulkan refleks regang pada otot2 rahang bawah yang akan menimbulkan kontraksi rebound yang akan mengangkat rahang bawah dan pengatupan gigi, keadaan ini terjadi berulang-ulang.Laulu bolus akan di telan dengan cara penekanan lidah ke atas dan ke belakang Tahap volunter bolus akan di telan dengan cara pengangkatan lidah ke atas dan kebelakang dari palatum.Tahap faringeal pada fase ini terjadi berbagai kontraksi otot :Palatum molie akan tertarik ke atas menutupi nares posterior yang akan mencegah makanan masuk ke rongga hidungLipatan arcus palatofaringeus akan tertarik ke medial dan akan membentuk celah sagital dan akan di lewati bolusPita suara akan tertarik yang akan menyebabkan tertariknya epiglotis ke arah laring sehingga mencegah bolus masuk ke trakeaGerakan laring ini menyebabkan pembukaan esofagus dan akan melewati sfingter faringesofagus dan akan mesuk ke lamung dengan cara gelombang peristaltikTahap esopageal ketika bolus mencapai sofagus maka akan di dorong ke lambung dengan gelombang peristaltik primer dan sekunderEtilogi nyeri di rongga mulutnyeri dapat disebabkan oleh peradangan tonsil atau faring posterior dan juga oleh tumor di daerah ini. Benda asing di dalam faring sering menimbulkan nyeri hebat yang memburuk ketika menelan. Seringkali nyeri tenggorok dialihkan ke telinga ipsilateral. Nyeri tenggorok kronis dapat disebabkan oleh proses peradangan dan juga oleh neoplasma. Pembesaran lobus tiroid atau pembesaran tiroid secara difus dapat menyebabkan nyeri tenggorok yang berkaitan dengan disfagia. Histeria merupakan penyebab lainnya untuk keluhan nyeri tenggorok kronis.adanya ulserasi sakit gusiEtiologi ulserPenyebab utama ulser mulut tidak diketahui dengan jelas. Bagaimanapun beberapa faktor perlu diambil kira :kecederaan yg berlaku lapisan tipis mulut spt tergigit, terkena makanan tajam, air yg terlalu panasdaya menahan sakit yg melemahkekurangan zat dalam makanan yg diambiltekanan perasaan (stress) pengambilan obat ( steroid menyebabkan daya tahan sakit menurun, anti histamine menyebabkan mulut mjd keringInfeksi virus varicella zoster denga tanda lesi makulopapularFaktor obat2an seperti golongan sulfa, penicilin, dll, dengan tanda lesi akibat deposit imunokompleksInfeksi bakteri bacillus fusi formis dan boreilla vincentiiimunologi : auto antibodi, hipersensitifitashormonal, biasanya 45% terjadi pada pria, 55% pada wanita, umumnya pada dekade 2-3, biasanya lesi ulcus multiple / single (sariawan)Macam-macam ulserAfte minor:Kurang lebih 80% afte tekuren mempunyai ulkus dengan diameter 2-4mm serta bentuknya bulat. Beberapa ulkus dapat timbul bersama sama pada selaput bibir, pipi dan dasar mulut. Ulkus akan menyembuh dalam waktu 3-14 hari tanpa cacat dan dapat timbul kembali tiap 1-4minggu.Afte mayorBiasanya berdiameter satu hingga beberapa sentimeter. Pada suatu waktu dapat tumbuh hingga 6 ulkus dan mengenai beberapa tempat termasuk lidah dan langit-langit mulut. Ulkus ini sembuh sangat lambat, memakan waktu 3-6 minggu. Kadag-kadang sampai 3 bulan. Oleh karena lambatnya penyembuhan seakan-akan ada ulserasi yang terus menerus. Keadaan ini biasanya mengakibatkan cacat.Ulkus herpetiforniesBiasanya mengenai wanita muda. Ulkus mempunyai diameter 1-2mm bergerombol dan jumlahnya banyak (10-100). Beberapa ulkus bergabung membentuk ulserasa yang besar dengan tepi yang tidak beraturan dan merahPatogenesis nyeri di rongga mulutSalah satu penyebab timbulnya rasa nyeri :Kerusakan jaringan Ketika jaringan mulai rusak maka jaringan akan mengeluarkan ekstrak zat kimia yang paling hebat adalah bradikinin. Zat ini akan merangsang saraf nyeri yang ada di otak melewati traktus neospinotalamikus dan traktus paleospinotalamusMengapa penderita mengalami kesulitan makan dan minum?Pada ulserasi, bisa disebabkan karena bakteri yang dapat menimbulkan infeksi yang mengakibatkan radang.Tanda-tanda radangWarna merah (rubor)Panas (kalor)Bengkak (tumor)Rasa sakit (dolor)Berkurangnya fungsiDiagnosis diferensial stomatitis ( mayor, minor, herpetiformis )definisi radang yang terjadi pada mukosa com/content.php?s_sid=808" mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok.Penyebab kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panaskondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi.kekurangan vitamin C mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek kekurangan vitamin Bkekurangan zat besiluka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teraturluka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembangalergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas)gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi) menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakitatau stres yang berkepanjangan)adanya infeksi oleh mikroorganismeGejala rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makananbila sudah parah dapat menyebabkan demam.penatalaksanaan Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandungantibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan 238" antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulutwww.infosehat.comherpes simpleks recurrentdefinisi suatu infeksi oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut lainnya.Penyebab Virus herpes simpleks.Gejala peradangan gusi biasa dan sakit mulut yang luar biasa.Bisa terjadi demampembengkakan kelenjar getah bening di leher tidak enak badanpenatalaksanaan digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga digunakan obat kumur yang mengandung baking soda. Mengkonsumsi vitamin C.Melindungi bibir dari sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir surya. Salep asiklovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat. Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya.pemfigusdefinisi penyakit kulit yg jarang terjd, yg ditandai dgn adanya lepuhan2 (bula) dgn berbagai ukuran pada permukaan kulit dan selaput lenderpenyebab pemfigus mrpkn suatu penyakit autoimun, dimana system kekebalan tubuh menghasilkan antibody yg menyerang protein tertentu di permukaan kulit dan selaput lender. Antibodi ini menimbulkan suatu reaksi yg menyebabkan pemisahan sel2 epidermis kulit. Beberapa kasus terjd krn adanya reaksi terhadap obat (penisilamin, kaptopril)gejala adanya lepuhan lembut berisi cairan dgn berbagai ukuranpd beberapa jenis pemfigus terdpt bercak2 bersisikcubitan ringan atau gesekan bisa dgn mudah menyebabkan terlepasnya permukaan kulit dr lapisan di bawahnyapenatalaksanaan pemberian kortikosteroid sistemik dosis tinggi bersama dgn imunosupresan spt siklosporin dan azatioprinPenatalaksanaan ulserKombinasi vitamin B1 (thiamin, 300 mg sehari) dan vitamin B6 (pyridoxine, 50 mg setiap 8 jam) diberikan selama 1 bulan dianjurkan sebagai penatalaksanaan empiris tahap awal. Beberapa pasien memberikan respon yang baik terhadap obat kumur klorheksidin serta kortikosteroid topical, seperti hidrokortison hemisuksinat (pellet 2,5 mg diletakkan pada luka 3 kali sehari) atau betametason natrium fosfat (tablet 0,5 mg dilarutkan dalam air dan digunakan sebagai obat kumur 3 kali sehari). Obat-obat sistemik, seperti levamisole, inhibitor monoamine oksidase, thalidomide, atau dapsone, digunakan untuk penderita yang sering mengalami ulserasi oral yang serius. Tetapi , penggunaan obat-obat ini harus dipertimbangkan secara hati-hati.Predisposisi ulserMengaktifkan virus laten adalah demam, stress, trauma, alergi, kelelahan fisikKebersihan mulut yang buruk sehingga terjadi penimbunan makanan dan karang gigi, merokokPenyakit kelainan darahMacam-macam kelainan mukosa mulutLesi Ulseratif, vesikuler, dan bulaLesi multipel akutDisebabkan oleh virus Herpes simpleks 1 dan 2, virus Varicella zoster dan virus Coxsackie. Penyakitnya seperti :Infeksi Herpes Simpleks PrimerInfeksi virus Varicella ZosterEritema MultiformeAcute Necrotizing Ulcerative GingivitisLesi multipel rekurensStomatitis Aftosa RekurensInfeksi Herpes Simpleks RekurensLesi Multipel KronikPemfigusPemfigoid SikarikLiken Planus ErosifUlkus TraumatikDisebabkan trauma karena gigi, makanan, alat yang dipasang pada rongga mulut, panas, atau bahan kimia dan akan sembuh dalam 1 minggu. Lesi ini harus dibedakan dari karsinoma sel skuamosa.Lesi putih dan lesi merahPenyebab terjadinya lesi putih adalah penebalan lapisan epitel, adanya material superfisial, adanya pemadatan struktur jaringan ikat dibawah epitel atau kombinasi ketiganya.Variasi struktur atau mukosa mulut yang normalLeukodemaGranula fordiceLinea albaLesi ulseratif dengan pseudomembranLuka tergigitHabitual cheek bitingLuka bakarRadiation mucotitisLesi putih hiperkeratosis tanpa kecenderungan menjadi ganasStomatitis nikotinaTraumatic keratosisWhite sponge nevusLesi putih dan lesi merah hiperkeratosis dengan kecenderungan menjadi ganasLeukoplakia EritroplakiaLiken planusReaksi likenoidKandidosisPigmentasiPenjelasan lengkap tentang stomatitisEtiologiPenyakit ini dapat dihubungkan dengan kelainan imunologi, kelainan hematologis, kelainan psikologis, maupun alergi.ImunologiGenetikHormonalDefisiensi hematologiPenyakit sistemikTrauma, stress, merokokMikroorganismeKlasifikasiMinorUlserasi dangkal.Sembuh sekitar 3-14 hari tanpa cacat dan dapat timbul kembali tiap satu sampai 4 mingguPenyembuhan tanpa skarMayorBiasanya berdiameter 1 hingga beberapa centimeterUlkus sembuh sangat lambatMemakan waktu 3-6 minggu kadang-kadang sampai 3 bulan.Keadaan ini biasanya mengakibatkan cacatUlkus herpetiforniesBiasanya mengenai wanita mudaUlkus mempunya diameter 1 sampai 2 milimiter, bergerombol dan jumlahnya banyakPenatalaksanaanHarus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya, selain diberikan emolien topikal, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi ulserasi minor. Pada yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon atau fluosinolon topikal sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulserasi. Bila tidak responsif terhadap tetrasiklin atau kortikosteroid, dapat diberikan dapson dan bila gagal juga maka diberikan talidomid.AnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan fisik rongga mulut mencakup inspeksi dan palpasi dari:bibir mukosa pipigigi dan gusikelenjar ludahpalatumdasar mulutlidahpasien duduk dan pemeriksaan duduk atau berdiri langsung di depannya. Wajah pasien harus mendapat pencahayaan yang cukup. Pemeriksa harus bekerja secara sistematis dari depan ke belakang sehingga tidak ada daerah yang terlewati. Pemeriksaan harus memakai sepasang sarung tangan sewaktu mempalpasi setiap struktur di dalam mulut. Kalau menemukan lesi, konsistensi dan keadaan nyeri tekan harus diperhatikan. Jika pasien untuk memakai gigi palsu, harus diminta untuk melepaskannya.Pemeriksaan penunjangDiagnosis dari scenario adalah Stomatitis Apthosa Rekuren MayorTanda-tandanya :Ulserasi pada mucosa bucal, mucosa labial dan dasar mulutUlserasi berkelompokDiameter < 5 mmEritematusPemeriksaan fisik rongga mulut mencakup inspeksi dan palapasi dari :Inspeksi bibirWarna bibir harus diperhatikan(sianosis/lesi pada bibir)Jika ada lesi palpasi harus dengan cermat dilakukan untuk menentukan tekstur dan konsistensi lesi tersebut.Inspeksi mukosa pipiPasien diminta membuka mulutnya lebar2 ,mulut harus disinari dengan cahaya.Periksa mukosa pipi untuk melihat lesi/perubahan warna dan rongga pipi diperiksa untuk melihat tanda2 asimetri atau daerah injeksi(pembuluh darah yang berdilatasi biasanya menunjukan adanya peradangan).Dengan spatula lidah untuk mendorong pipi menjauhi gusi dimana un tuk melihat perubahan warna ,tanda2 trauma,dan keadaan orifisium duktus parotis.Periksa adanya lesi putih tak nyeri dalam mulut yang paling sering ditemukan.Inspeksi gusiGusi bengkak/tidak. Da tanda2 perdarahan& peradangan gusi/tidak, dan apakah ada perubahan warna abnormal/tidak.Inspeksi gigiTujuaannya untuk melihat adanya karies dan maloklusi. Apa ada perubahan warna pada gigi, apa ada gigi yang tanggal. Apakah nafasnya berbau busuk.Evaluasi kelenjar ludahInspeksi keadaan papila, apa ada aliran saliva( ini sebaiknya dipekriksa dengan mengeringkan papila dengan kapas lidi dan mengamati aliran saliva yang dihasilkan dengan melakukan tekanan eksternal pada kelenjar itu sendiri)Kelenjar ludah biasanya tidak dapa terlihat sehingga harus melakukan pengamatan wajah secara cermat dengan memperlihatkan adanya asimetri yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar ludah unilateral.Palapasilah kelenjar parotis dan sub mandibula, tentukanlah konsistensi setiap kelenjar apakah ada nyeri tekan atau tidak.Inspeksi palatum durum dan molePalatum diinspeksi untuk melihat adanya ulserasi atau massa.Apakah ada plak putih.Apakah terdapat pembengkakan palatum moleApakah uvula terletak di garis tengahApakah ada petekie( fenomena emboli yang lazim dijumpai pada. endokarditis bakterial sub akut atau leukimia)Inspeksi dasar mulutDiperiksa dengan meminta pasien mengangkat lidahnya ke atap mulut. Apakah ada edema pada dasar mulut?Muara kelenjar sub mandibula, duktus Wharton harus diperiksaPemeriksaan lidahPeriksalah mukosa & perhatikan apakah ada massa.?Apakah lidah lembab?Apakah ada lesi bentuk massa pada sisi atau permukaan bawah lidah?Mintalah pasien untuk mengangkat lidahnya ke atap mulut sehingga permukaan bawah lidah dapat diperiksa.Apakah terdpat kandidiasis (dikenal pula seagai moniliasis/Thrush) adalah suatu infeksi jamur oportunistik yang lazim berkaitan dengan pemakaian antibiotik berspektrum luas yang sering menyerang rongga mulut, saluran cerna, perineum atau vaginaApakah ada leukoplakia? ( Berkaitan dengan perkembangan AIDS selanjutnyaPememriksaan Saraf kranialis XIIMintalah pasien untuk menjulurkan lidahnya.Apakah lidah tersebut berdeviasi ke satu sisi?Palpasi Lidah.Dilakukan dengan cara meminta pasien untuk menjulurjan lidahnya ke dalam sepotong kasa. Lidah itu kemudian dipegang oleh tangan kiri pemeriksa ketika sisi sisi lidah di inspeksi dan di palpasi dengan tangan kanan.Dua per tiga anterior dan tepi lateral lidah dapat diperiksa tanpa menimbulkan refleks muntah. Sangat penting untuk mempalpasi tepi lateral lidah karena lebih dari 85% dari semua kanker lidah timbul di daerah ini. Semua lesi putih harus di palpasi. Apakah ada tanda-tanda indurasi (pengerasan)? Indurasi atau ulserasi sangat mengarah pada karsinoma. Setelah palpasi lidah, lidah tersebut dikeluarkan dari kasa dan kasanya dibuang. Palpasi Dasar Mulut.Dasar mulut harus diperiksa dengan palpasi bimanual. Ini dilakukan dengan meletakkan satu jari dibawah lidah dan jari lain di bawah dagu untuk memeriksa adanya penebalan.Sumber : Buku Ajar Diagnosis Fisik , HALITOSISetiologiEktra oralPenyakit sistemik pernafasan atau sinusitis kronikProses ulsero-gangrenous trachea, brochus dan paru2Bahan berbau : makanan , minum obatIntra oralImpaksi makan pada :Gigi berjejal, protesaCaries, interdental papil hilangPseudo pocket ( erupsi gigi, gingiva enlargment )True pocket/ periodontal pocketpost operasi, nekrosisi jaringanI.P Gi-Lut drg. Ade ismail A. Kpatofisiologikelainan rongga mulut :OH burukPlak gigiKariesGingivitismanifestasi bau yang tidak sedap pada mulutI.P Gi-Lut drg. Ade ismail A. K