Kelompok 1 Blok 2 Multicociocultural

download Kelompok 1 Blok 2 Multicociocultural

of 24

Transcript of Kelompok 1 Blok 2 Multicociocultural

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan-nya sehingga makalah Multisociocultural In Medicine dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan penyempurnaan tugas makalah ini. Tanpa mereka yang terlibat membantu penyelesaian tugas ini baik secara langsung maupun tidak langsung, makalah ini bukanlah menjadi makalah yang berguna walaupun kami sadari dalam pembuatan makalah ini pula kami tidak luput dari kesalahan.Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas tutorial yang pertama di blok dua. Kami mengerjakan makalah tutorial ini dengan harapan makalah ini bila dikerjakan secara sungguh-sungguh akan dapat berguna di kemudian hari. Oleh karena itu kami selaku pembuat makalah ini bertekad bulat untuk melakukannya dengan penuh kesungguhan dan keseriusan sehingga besar harapan kami di kemudian hari makalah ini bisa membantu orang-orang yang membutuhkannya.Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan dukungannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga makalah ini dapat membantu pengembangan topik makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Terima kasih.

Tim Penulis

DAFTAR ISIKata Pengantar 1Daftar isi............................................................................................................................... 2BAB I Pendahuluan............................................................................................................ 31.1 Latar belakang................................................................................................... 31.2 Terminologi........................................................................................................ 31.3 Identifikasi Masalah......................................................................................... 41.4 Analisis Masalah................................................................................................ 41.5 Hipotesis Sementara.......................................................................................... 4BAB II Isi............................................................................................................................. 52.1 Social Culture............................................................................................ 52.2 Pengertian Tabu Makanan.......................................................................... 62.3 Pengaruh Tabu Makanan Terhadap Kesehatan Terutama Status Gizi. 92.4 Kandungan Nutrisi dalam Tabu Makanan................................................... 142.5 Pengertian, Tujuan, Metode , Sasaran Promosi.. 18 III Kesimpulan.................................................................................................................. 23DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 24

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakang ETH seorang mahasiswa Kedokteran bersama kawan-kawannya sedang mengikuti PBL di suatu daerah, dan menginap di rumah Bapak D, yang merupakan tokoh masyarakat daerah tersebut. Dalam pembincangan dengan Bapak D, ETH menyatakan sumber daya alam daerah ini potensial sebagai sumber gizi, tetapi mengapa waktu diadakan pemeriksaan kesehatan ternyata prevalansi BALITA kurus presentasenya paling tinggi. Demikian pula BUMIL dan BUTEKI yang datang pada pemeriksaan kesehatan, prevalensi status gizi kurang presentasenya paling dominan.Menurut penuturan Bapak D, penduduk daerah ini masih memegang teguh adat istiadat, yaitu pantang atau tabu untuk mengonsumsi pangan hewani dan pangan nabati tertentu. Misalnya ibu hamil tabu makanan daging ayam, ikan, buah pepaya, buah nanas dan daun kelor. Ibu menyusui tabu memakan telur, ikan. Anak-anak tabu makan telur, ikan dan kacang-kacangan.ETH dan kawan-kawannya kaget mendengar penuturan Bapak D, karena kontradiktif dengan pengetahuan yang mereka miliki, kandungan gizi pangan hewani dan nabati yang dianggap tabu tersebut sangan bermanfaat untuk kesehatan. Di daerah lain daun kelor, selain dikonsumsi sebagai sayuran, juga digunakan sebagai obat tradisional. Dengan perantara Bapak D sebagai tokoh masyarakat, ETH berusaha melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak.

1.2 TERMINOLOGIMultisosiokultural : keanekaragaman budaya dan sosialBioethics : nilai atau norma kehidupanHumaniora : kemanusiaan Antropologi nutrisi : disiplin ilmu tentang nutrisi dan antropologi, (bidang ini memperhatikan gejala-gejala antropologi yang mengganggu status gizi dari manusia)

BUTEKI : ibu menyusui

Prevalensi : seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orang.

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk daerah dalam skenario berfikir ada makanan yang tabu?2. Bagaimana seharusnya masyarakat menanggapi tentang makanan yang dianggap tabu tersebut dengan nutrisi yang tergantung dalam makanan tabu tersebut?3. Usaha apa yang dapat dilakukan ETH untuk mengubah pola piker masyarakat tentang makanan tabu tersebut?1.4 ANALISI MASALAH1. Pendidikan yang kurang, karena kebudayaan (kepercayaan,mitos, tradisi).2. Harus lebih aktif , berfikir kritis, dan lebih peduli.3. Memberi prnyuluhan kesehatan meningkatkan pengertahuan .1.5 HIPOTESAMakanan yang tabu tergantung kepercayaan dan kebudayaan masing-masing.

BAB IIISI

2.1 SOCIAL CULTUREDEFINISI SOCIAL CULTURESocial culture (social dan budaya) : menurut kamus umum bahasa Indonesia milik W.J.S Poerwadarminta, social ialah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum, sedangkan kultur terdiri dari keyakinan, perilaku, obyek, dan karakteristik lain umum untuk anggota kelompok tertentu atau masyarakat. Melalui kultur, orang-orang dan kelompok-kelompok mendefinisikan diri mereka sendiri, sesuai dengan nilai-nilai masyarakat bersama, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dengan demikian, budaya meliputi aspek sosial banyak: bahasa, adat istiadat, nilai-nilai, norma, adat-istiadat, aturan, alat, teknologi, produk, organisasi. Maka definisi social culture itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi, nurani untuk dalam kehidupan bermasyarakatkultur terdiri dari keyakinan, perilaku, obyek, dan karakteristik lain umum untuk anggota kelompok tertentu atau masyarakat. Melalui kultur, orang-orang dan kelompok-kelompok mendefinisikan diri mereka sendiri, sesuai dengan nilai-nilai masyarakat bersama, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dengan demikian, budaya meliputi aspek sosial banyak: bahasa, adat istiadat, nilai-nilai, norma, adat-istiadat, aturan, alat, teknologi, produk, organisasi, dan lembaga. Lembaga ini istilah yang terakhir mengacu pada kelompok aturan dan makna budaya yang terkait dengan kegiatan sosial tertentu. Lembaga umum adalah keluarga, pendidikan, agama, pekerjaan, dan perawatan kesehatan.HUBUNGAN SOCIAL CULTURE DENGAN KESEHATAN Social Culture sangat berpengaruh terhadap kesehatan, terlebih lagi apabila seseorang yang masih memegang teguh adat istiadat. Seseorang yang masih memegang teguh adat istiadat. Mereka mempercayai sebuah kebudayaan makanan yang salah,padahal makanan tersebut mengandung nutrisi yang bagus. Mereka menghindari makanan tersebut dan kesehatan mereka pun menurun.Misalnya : Ibu hamil tidak boleh memakan cumi-cumi,karena takut anaknya akan hitam. Sebenarnya cumi-cumi mengandung protein yang tinggi,dan protein sangat bermafaat bagi ibu hamil.Tetapi,ada pula kebudayaan suatu makanan itu salah,tetapi dampaknya bagi kesehatan itu baik. Misalnya : Ibu hamil bagus meminum air kacang hijau, agar rambut bayi lebat. Ini sebuah kebudayaan yang salah, tetapi ibu hamil memang bagus meminum air kacang hijau, karena mengandung vit.B.

2.2 PENGERTIAN TABU MAKANANTabu adalah tindakan untuk menghindari apa yang diyakini berbahaya secara supranatural, sedangkan tabu makanan adalah tindakan untuk menghindari makanan tertentu berdasarkan penjelasan sebab akibat yang bersifat supranatural ( Sanjur, 1982). Hal tersebut kadang susah dijelaskan secara rasional. Tabu makanan biasanya dikelompokkan berdasarkan tahapan kehidupan. Masing-masing berbeda jenis maupun makna spiritual yang tersembunyi di dalamnya. Selain itu, masing-masing daerah mempunyai tabu yang berbeda untuk diterapkan pada masyarakatnya, walaupun terkadang dengan semakin moderen masyarakat, tabu tersebut banyak yang sudah dilupakan dan dilanggar oleh penganutnya.

Aneka Penelitian tentang Tabu MakananBanyak penelitian telah dilakukan untuk meneliti tabu makanan yang terjadi di masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwik & Yushila (2006), mendapatkan adanya tabu makan telur pada anak-anak di daerah Pekalongan, karena dikhawatirkan nantinya akan tumbuh bisul. Di daerah Magelang, adanya tabu makan ikan bagi anak-anak, karena dikhawatirkan nantinya akan terkena penyakit cacing pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah & Ichsan (2006), mendapatkan adanya tabu makan brutu yaitu daging ayam bagian ekor untuk gadis remaja di daerah Lampung, supaya tidak genit sehingga sulit jodoh. Hal tersebut mungkin diasosiasikan dengan tindak-tanduk ayam yang senang menggoyang-goyangkan buntutnya sehingga terkesan genit, dan dikhawatirkan seorang gadis yang memakannya akan berperilaku demikian. Tabu makanan yang lain yaitu tidak boleh makan sayap ayam bagian telampik, yaitu daging yang kecil di ujung sayap, pada remaja laki-laki di daerah Semarang karena dikhawatirkan nanti kalau sudah saatnya melamar gadis akan ditolak. Konsep ini mungkin karena adanya kemiripan pelafalan istilah dalam bahasa Jawa antara telampik yang berarti ekor ayam dengan ditampik, yang berarti ditolak. Selanjutnya untuk gadis remaja di daerah Solo ada tabu tidak boleh makan jantung pisang, supaya tidak mandul.Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (1993), mendapatkan adanya tabu makan telur dan daging pada ibu hamil di Jawa Tengah karena dikhawatirkan akan menyebabkan perdarahan yang banyak pada saat melahirkan. Selanjutnya di daerah Betawi ada tabu makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting bagi ibu menyusui, karena dikhawatirkan nantinya air susu akan menjadi asin. Tabu makan ikan hiu pada ibu menyusui di daerah Sulawesi Selatan, merupakan temuan menarik pada penelitian yang dilakukan oleh Aswita& Dewi (2006). Dalam uraiannya dikatakan bahwa hal itu berkaitan dengan legenda yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan, khususnya pada suku Bugis. Dahulu saat sedang mencari ikan di laut terjadi badai yang dahsyat, dan mereka selamat karena ditolong oleh ikan hiu sehingga terjadi perjanjian tidak boleh lagi makan ikan hiu untuk anak cucunya. Pada ibu menyusui, makan ikan hiu dipercaya akan menyebabkan anak menderita penyakit kulit. Selain itu untuk ibu menyusui di pulau Lombok, khususnya suku Sasak, terdapat tabu makan ikan belut karena akan menyebabkan penyakit gatal pada anak yang disusuinya. Pada masyarakat Papua, khususnya suku Jae, Ikan Kakap dan Ikan Sembilan tabu dimakan karena bentuknya aneh, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan kelainan pada tubuh, bahkan berakibat kematian (Apomfirez, 2002). Tabu makanan banyak yang berhubungan dengan sumber hewani, seperti daging dan ikan. Menurut Reddy (1990), tabu makanan berkaitan dengan konsep panas-dingin yang dapat memengaruhi keseimbangan unsur-unsur dalam tubuh manusia, tanah, udara, api dan air. Apabila unsur-unsur di dalam tubuh terlalu panas atau terlau dingin, maka akan menimbulkan penyakit. Daging dan ikan tabu dimakan karena mengandung unsur panas, sehingga apabila dimakan dipercaya dapat menimbulkan penyakit. Tabu makanan tersebut akan dipatuhi atau tidak, tergantung dari kekuatan budaya setempat, keyakinan yang dianut serta budaya luar yang mempengaruhinya. Macam - macam tabu makanan dengan klasifikasi : Menurut waktu ((permanenn//sementaras)) Menurut besarnya kelompok Menurut periode --periode didalam lingkaran hidup

Garine membagi klasifikasi tabu menjadi:(1) Dipandang dari sudut waktu, tabu sementara dan tabu permanen. (2) Menurut kelompok orang: tabu untuk masyarakat tertentu, secara umum untuk seluruh masyarakat, orang lelaki atau perempuan, tingkat sosial tertentu. Penghindaran sementara diantaranya pada wanita hamil, melahirkan, menyusui, sedang menstruasi, pada bayi, anak selama penyapihan, anak-anak, remaja, dan saat sakit. Leach (1976) yang dikutip oleh Fieldhouse (1995) penyebab tabu sampai sekarang masih diperdebatkan, diantaranya berpendapat karena: makanan/hewan tertentu dianggap suci, atau untuk persembahan, mengandung bahaya, mempunyai kekuatan tertentu, dan alasan yang tidak dapat dirumuskan atau tidak diketahui alasannya. Tabu harus dibedakan secara hati-hati dengan penghindaran secara individu dan impirik. Penyebab menghindarinya makanan tertentu karena pengalaman yang terjadi karena pengalaman nyata secara individual, contoh setelah mengkonsumsi berry pasti muntah, atau tidak makan pisang saat hamil, karena khawatir bayinya terjadi bercakbercak coklat pada kulit bayinya (Fieldhouse, 1995).37.Pantangan atau tabu makanan harus dibedakan berdasarkan agama dan yang bukan berdasarkan agama atau kepercayaan. Pantangan atau tabu yang berdasarkan larangan oleh agama atau kepercayaan bersifat absolut, tidak dapat ditawar lagi bagi penganut agama atau kepercayaan tersebut, sedang pantangan atau tabu lainnya masih dapat diubah atau bahkan dihilangkan, jika diperlukan. Tidak semua tabu itu merugikan atau jelek bagi kondisi gizi dan kesehatan. Pantangan atau tabu merupakan sesuatu yang diwariskan dari leluhur melalui orang tua, terus ke generasi-generasi yang akan datang. Orang tidak lagi mengetahui kapan suatu pantangan atau tabu makanan dimulai dan apa sebabnya. Orang yang menganut suatu pantangan, biasanya percaya bahwa bila pantangan itu dilanggar akan memberikan akibat kerugian yang dianggap sebagai suatu hukuman. Pada kenyataan hukuman ini tidak selalu terjadi bahkan sering tidak terjadi sama sekali. Pantangan atau tabu yang tidak berdasarkan agama atau kepercayaan dapat kita hadapi menurut katagori : (1) Tabu yang jelas merugikan kondisi gizi dan kesehatan. Sebaiknya diusahakan untuk mengurangi, bahkan kalau dapat menghapuskannya, (2) Tabu yang memang menguntungkan keadaan gizi dan kesehatan, diusahakan memperkuatnya dan melestarikannya, (3) 38.Tabu yang tidak jelas pengaruhnya bagi kondisi gizi dan kesehatan, dibiarkan, sambil dipelajari terus pengaruhnya untuk jangka panjang (Sediaoetama, 1999). Harus diakui bahwa tidak semua tabu itu berakibat negatif terhadap kodisi gizi dan kesehatan. Untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap suatu tabu, sebaiknya kita telusuri terjadinya tabu tersebut, untuk dapat mengambil kesimpulan, apakah mudah ditanggulangi atau tidak. Tabu makanan sangat erat berhubungan dengan emosi, sehingga tidak mengherankan bahwa pantangan pangan terutama dilakukan oleh wanita atau dikenakan kepada anak-anak yang ada di bawah asuhan atau pengawasan para wanita tersebut. Tampaknya berbagai pantangan atau tabu pada mulanya dimaksudkan untuk melindungi kesehatan anak-anak dan ibunya, tetapi tujuan ini bahkan ada yang berakibat sebaliknya, yaitu merugikan kondisi gizi dan kesehatan. Margaret Mead yang dikutip oleh Soeharjo mengemukakan contoh tabu agama dalam penggunaan sumber pangan, yang dikemukakan pula oleh Marvin Hariss dkk bahwa masyarakat pedesaan India menganggap sapi merupakan binatang yang suci, sehingga tidak diperkenankan dagingnya untuk dimakan. Di beberapa negara berkembang umumnya ditemukan larangan, pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil.Latar belakang pantangan atau tabu tersebut didasarkan pada.39 kepercayaan agar tidak mengalami kesulitan pada waktu melahirkan dan bayinya tidak terlalu besar. Ada pula penduduk di negara negara Asia yang mempunyai kepercayaan bahwa makanan yang mengandung protein hewani menyebabkan air susu ibu beracun bagi anak bayinya (Suhardjo, 2003). Di dalam wilayah Indonesia ada keyakinan bahwa wanita yang masih hamil tidak boleh makan lele, ikan sembilan, udang, telur, dan nanas. Sayuran tertentu tak boleh dikonsumsi, seperti daun lembayung, pare, dan makanan yang digoreng dengan minyak. Setelah melahirkan atau operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa garam/nganyep, dilarang banyak makan dan minum, makanan harus disangan/dibakar, bahkan setelah maghrib samasekali ibu tidak diperbolehkan makan (Dinkes Pemalang, 2000). Clark yang dikutip oleh Bobak menulis bahwa wanita-wanita Meksiko-Amerika dilarang makan makanan dingin seperti cabe, acar (makanan yang disajikan dengan cuka), tomat, bayam, produk-produk dari daging babi dan sebagian besar buah-buahan. Buah-buahan seperti pisang dan anggur serta buah-buahan yang asam lainnya harus dihindari karena keasamannya dan karena buah-buahan tersebut dipercayai menyebabkan pembuluh mekar pada ibu-ibu. Walaupun buah-buahan dan sayur-sayuran juga dilarang dimakan oleh wanita-wanita Vietnam yang sedang hamil,40. kaki dan tulang kaki babi diijinkan untuk dimakan karena kaki babi dipercaya dapat memperbaiki pengeluaran air susu (Bobak, 2002; Sanjur, 1982).

Pendidikan dan PenghasilanSupariasa menjelaskan pendidikan kurang merupakan salah satu faktor yang mendasari penyebab gizi kurang. Pendidikan rendah akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini akan menyebabkan rendahnya penghasilan seseorang yang akan berakibat pula terhadap rendahnya sesorang menyiapkan makanan baik secara kualitas maupun kuantitasnya (Supariasa, Bakri, Fajar, 2001). Pendidikan yang rendah akan mempengaruhi pengetahuan gizi seseorang, hal ini akan mempengaruhi orang tersebut dalampemilihan, cara pengolahan dan cara pengaturan menu makan, pada masyarakat yang berpendidikan rendah biasanya lebih banyak kepercayaan dan tahayul dalam makanan, dan biasanya lebih sulit untuk dirubah. Pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi kemampuan keluarga dalam mencari fasilitas pelayanan kesehatan.Studi tentang perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip oleh Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan erat kaitannya dengan serentetan karakteristik masyarakat daripada dengan pendapatan keluarga. Jerome juga41. menemukan perbedaan dalam konsumsi pangan dan perbedaan yang berarti tampak pada konsumsi jeruk dan sayuran hijau. Demikian pula pendatang dari selatan cenderung memelihara dan mempertahankan kebiasaan makananya yang sesuai dengan latar belakang pertanian. Setiap kelompok juga berbeda dalam tingkat konsumsi makanan. Analisis Jerome menyimpulkan bahwa pendapatan bukan sebagai faktor penentu dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor gabungan antara pendapatan dan gaya hidup dapat memberi andil bagi perilaku kelompok yang kebudayaannya cenderung berubah (Suhardjo, 2003).

2.3 PENGARUH TABU MAKANAN TERHADAP KESEHATAN TERUTAMA STATUS GIZI Tabu makanan ini ada yang dapat merugikan terhadap pemeliharaan bahan makanan yang dikonsumsi. Dengan adanya tabu ini, maka makanan yang dikonsumsi menjadi terbatas, walaupun tidak berakibat fatal, hanya bersifat merugikan saja. Alasan dari tabu ini terkadang tidak rasional dan tidak dapat diterangkan secara ilmiah. Terkait dengan permasalahan tabu makanan, segala jenis tabu atau pantangan yang ada selalu berdasarkan pada dua hal, yakni agama dan kepercayaan. Pantangan itu sendiri dapat diartikan sebagai larangan atau sesuatu yang tidak benar dilakukan (Suhardjo, 1989). Selanjutnya Notoatmodjo (2005), juga menjelaskan keadaan sosial ekonomi merupakan aspek sosial budaya yang sangat mempengaruhi status kesehatan dan juga berpengaruh pada pola penyakit bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi dan sebaliknya kasus malnutrisi lebih banyak ditemukan di kalangan masyarakat yang berstatus ekonomi rendah. Obesitas adalah salah satu faktor risiko stroke. Obesitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya kelebihan berat badan. Kata obesitas berasal dari bahasa latin yang berarti makan berlebihan. Obesitas merupakan masalah yang kompleks, dengan penyebab yang bersifat multifaktorial. Pada kelompok anak, remaja, dan dewasa muda, obesitas akan berpengaruh pula pada perkembangan psikososial. Berbagai penelitian menunjukkan peningkatan kecenderungan bunuh diri pada anak/ remaja yang obesitas. Obesitas secra konsisten dihubungkan pula dengan kematian dini, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan stroke. Dimana apabila terjadi malnutrisi, dapat menyebabkan penyakit-penyakit, contohnya kwashiorkor. Apabila malnutrisi ini terjadi secara berkepanjangan, meskipun kwashiorkor nya telah sembuh, namun akan terjadi pembentukkan otak yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan tingkat intelegensi menurun, yang menyebabkan kualitas SDM negara menjadi rendah, dan akan mengakibatkan kehancuran Negara.

Penjelasan secara ilmiah untuk makanan yang dianggap tabu : Daun Kelor Untuk Ibu Hamil Ketika melahirkan memang normal jika merasa sakit. Rasa sakit itu di sebabkan oleh kontraksi rahim dan peregangan mulut rahim, peregangan dasar panggul, dan pelepasan plasenta. Jadi, tidak ada kaitan antara makan daun kelor dengan nyeri saat melahirkan. Daun Kelor merupakan salah satu sayuran yang kaya kandungan gizi. Kandungan vit. A daun kelor setara 4x kandungan vit. A pada wortel, 7x kandungan vit. C pada jeruk, 4x kandungan mineral calcium dari susu, dan 9x kandungan protein dari yoghurt.

Nanas Untuk Ibu Hamil Kadar asam dalam nanas tinggi, sehingga beresiko memicu sakit maag. Apalagi dalam kondisi hamil, asam lambung juga meningkat. Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan (jika masih berumur seminggu atau kurang). Karena itu, nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda. Untuk Awam (wanita dewasa) Keputihan terjadi apabila ada reaksi asam yang banyak atau berlebihan pada lambung. Nanas seperti juga buah yang lain pada saat kita mengkonsumsi biasanya setelah makan makanan lain masuk ke lambung. Padahal kita tahu buah buahan merupakan bahan yang lunak dan paling mudah dicerna dalam lambung. Dengan terjadinya cara makan buah-buahan dilakukan setelah makanan yang lain, maka gula buah yang sudah diproses harus segera disalurkan sebagai energy, terhambat oleh proses makanan lain. Terhambat proses aliran gula buah menjadi energy mengakibatkan terjadinya proses peragian didalam lambung. Keadaan asam ini justru mengaktifkan beberapa bakteri yang akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk lendir. Lendir inilah yang disebut keputihan. Bukan nanas yang menyebabkan keputihan. Perlu adanya perbaikkan dalam pola makan, yaitu menyantap nanas atau buah buahan lainnya dalam waktu setengah jam lebih awal sebelum makan siang atau makan malam. Kandungan dalam nanas: Fosfor, Kalsium, Magnesium mengkatifkan fungsi reproduksi pada wanita. Vitamin C dan serat menjaga kesehatan tubuh dan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan.

Ikan Untuk Ibu Menyusui Protein yang terkandung didalamnya dapat meningkatkan kecerdasan otak si anak. Untuk Ibu Hamil Ikan memiliki asam lemak omega 3, yang dapat berfungsi untuk mengoptimalkan potensi otak janin dalam kandungannya. Di sisi lain, ikan tak sepenuhnya aman karena bisa jadi di dalam tubuhnya terkandung zat beracun seperti merkuri yang dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Itulah sebabnya, para ahli kesehatan masih memperdebatkan, sampai seberapa level aman konsumsi ikan bagi bumil, tanpa menyebabkan janinnya "keracunan" merkuri. Untuk Anak-Anak Berperan penting dalam pertumbuhan otak (intelegensi). Selain cukup protein, ikan laut mengandung 2 jenis lemak (asam lemak bebas) yang dibutuhkan otak, yaitu EPA (Eicosapentaaenoic acid) dan DHA (Decosohexaenoic acid). Kedua lemak ini banyak terkandung di dalam omega 3 minyak ikan laut.

Kacang-kacangan Untuk Anak-Anak Berfungsi untuk menjaga energy dan daya piker tetap maksimal disepanjang siang atau sore (jika mengkonsumsi nya di siang hari). Protein dan karbohidrat kompleks, serat, serta berbagai jenis vitamin dan mineral.

Telur Untuk Ibu Menyusui Untuk menjaga tulang kuat dan membantu tulang bayi anda tumbuh. Cara yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Memilih telur yang diperkaya DHA untuk meningkatkan asam lemak esensial dalam ASI. Vitamin D dan protein. Untuk Anak-Anak Membantu perkembangan memori (choline).Choline ini merupakan komponen kunci dari struktur yang mengandung lemak di sel-sel membran, yang kelenturan dan integritasnya bergantung pada persediaan choline. Dua molekul menyerupai lemak di otak, phosphatidylcholine dan sphingomyelin, tesusun dari choline. Kedua zat ini mengisi sebagian besar massa otak. Karne itu, choline sangat penting bagi fungsi otak dan kesehatan. Selain itu, choline juga berperan sebagai molekul penting dalam proses yang dikenal dengan nama methylation. Banyak aktivitas-aktivitas kimia penting di dalam tubuh dibuat oleh proses ini. Dalam proses ini, kelompok methyl akan ditransfer dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai contoh, gen-gen di dalam tubuh bisa dihidupkan dan dimatikan dengan cara ini, dan sel-sel menggunakan methylation untuk mengirimkan pesan ke depan dan ke belakang. Choline mengandung 3 kelompok methyl yang sangat aktif dalam proses ini. Choline juga merupakan komponen kunci dari acetylcholine, sebuah neurotransmitter yang membawa pesan dari dan ke saraf-saraf. Acetylcholine merupakan zat kimia utama tubuh yang berperan dalam mengirimkan pesan antara saraf-saraf dan otot-otot. Kandungan choline dalam telur juga efektif mencegah peradangan. Berdasarkan laporan para peneliti Yunani di American Journal of Clinical Nutrition, seperti yang dikutip situs whfoods.com, mereka yang rata-rata mengkonsumsi choline dalam jumlah tinggi mengalami tanda-tanda peradangan 20% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mempunyai asupan choline terendah. Untuk Orang Dewasa (orang awam) Telur melindungi penglihatan tanpa meningkatkan kolesterol. Telur cegah gangguan penglihatan akibat usia dan katarak Telur cegah pengentalan darah. Telur dan jantung sehat. Sebutir telur saat sarapan turunkan berat badan Menjaga kesehatan otak. (Choline)

Ayam Untuk Ibu Hamil Vitamin C, vitamin E, Kalsium, Fosfor, Zat Besi, Protein Ibu hamil membutuhkan lebih banyak nutrisi disbanding orang biasanya, seperti protein dan kalori yang sangat diperlukan tubuh. (Kalori yang dibutuhkan ibu hamil =2500 kkal, wanita biasa = 2100 kkal) Untuk Anak-Anak dan Orang Dewasa Terkandung sejumlah asam amino tyrosine, yang dimanfaatkan oleh otak untuk menghasilkan dopamine dan noradrenalin. Zat tersebut membuat orang menjadi lebih mudah berkonsentrasi.

Pepaya Untuk Orang Dewasa (orang awam) Buah papaya mengadung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral.malah kandungan vitamin A nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin Cnya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E. Buah papaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Memcerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung. Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada buah matang. Untuk Ibu Hamil Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengkonsumsi buah papaya mengkal atau belum matang, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat papaya, makanlah buah yang sudah matang saja. Pepaya yang masak atau matang penting untuk Bunda hamil karena dengan vitamin A si janin bisa tumbuh dengan normal. Untuk Ibu Menyusui Papaya mengandung asam folat, sangat baik untuk menjaga asupan kalium bagi ibu menyusui agar tidak mudah capek/lelah. Untuk Anak-Anak Begitu pun pada pertumbuhan anak yang dalam masa pertumbuhan. Membuat fungsi reproduksi pada manusia berjalan dengan normal. Hal ini karena vitamin A berpengaruh pada pertumbuhan dan fungsi dan plasenta pada wanita serta sperma pada pria.

Dampak dari tabu makanan terhadap kesehatan : Dampak Negatif Adanya asupan gizi yang tidak sesuai antara yang dikonsumsi dengan kebutuhan tubuh. Mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik segi fisik maupun intelegensi nya. Ibu hamil tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri dan janinnya. Hal ini akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya, bahkan dapat menyebabkan kelahiran cacat. Ibu menyusui tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri dan ASI nya, sehingga mengakibatkan kualitas ASI kurang baik untuk bayinya. Hal ini akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena bayi tersebut mengkonsumsi ASI yang berkualitas buruk (tidak memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya). Dampak Positif Tidak semua tabu makanan adalah mitos, beberapa diantaranya memiliki dampak yang merugikan jika dikonsumsi pada kondisi tertentu.

2.4 KANDUNGAN NUTRISI DALAM TABU MAKANANKandungan dan Manfaat Telur :Komposisi kimia telur kaya akan vitamin B (khususnya vitamin B12), vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Perlu dicatat bahwa sangat sedikit makanan yang mengandung vitamin D, telur menjadi salah satunya. Kandungan protein dalam telur sekitar 11 persen. Telur pun mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Hal ini membuat telur merupakan bagian penting dari mereka yang ingin meningkatkan berat badan dan membangun otot. Sebagian besar protein terkonsentrasi di bagian putih telur yang dikenal sebagai albumin.

Manfaat telur bagi kesehatan :1. Menjaga kesehatan otak.2. Sebutir telur saat sarapan turunkan berat badan.3. Telur dan jantung sehat.4. Telur cegah pengentalan darah.5. Telur cegah gangguan penglihatan akibat usia dan katarak.6. Telur melindungi penglihatan tanpa meningkatkan kolesterol.

Kandungan dan Manfaat Ikan :-Protein Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara dengan daging , sedikit dibawah telur. Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang system pencernaannya belum sesempuna orang dewasa. Protein ikan me ngandung ber bagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikanjuga lebih lengkap disbanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.A. Protein-Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur.-Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang system pencernaannya belum sesempuna orang dewasa.-Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.

B. Lemak-Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.-Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak si kecilC. Vitamin-Vitamin A : banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah kebutaan pada anak.-Vitamin D: selain terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak hati ikan. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang. -Vitamin B6: membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan saraf-Vitamin B12 : bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf.D. Mineral-Zat besi : jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah terjadinya anemia. -Yodium:mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya. -Selenium:berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner. -Seng: membantu kerja enzim dan hormone. -Fluor: menguatkan serta menyehatkan gigi si kecil.

Kandungan dan Manfaat Kacang:Rasanya yang gurih dan nikmat menjadi alasan mengapa balita menjadi penggemar setianya. Kacang-kacangan memang merupakan sumber protein potensial yang menyehatkan.

Salah satu keunggulan dari bahan pangan ini adalah tingginya kandungan protein, terutama pada bijinya. Umumnya, biji kering aneka kacang-kacangan mengandung protein antara 8-17%. Sekalipun begitu, masih ada nilai gizi penting lainnya, yakni zat besi (1-5 mg/100 g) dan kalsium (14-102 mg/100 g).

Ada dua kelompok kacang-kacangan, yakni beans dan nuts . Dari kelompok beans, yang sangat menonjol dari segi manfaat dan nilai gizinya adalah kacang kedelai. Kandungan gizi kacang kedelai memang yang tertinggi, yakni protein (17%), besi (5 mg/100 g), serta kalsium (102 mg/100 g). Tidak hanya itu. Kacang kedelai juga merupakan sumber antioksidan yang baik, sehingga mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat reaksi radikal bebas.

Kemudian dari kelompok nuts, hampir semua kacang dalam kelompok ini adalah sumber gizi yang baik, terutama sebagai sumber protein. Memang, kandungan lemak dari kelompok nuts ini cukup tinggi. Tapi, penggemar kacang-kacangan jangan khawatir dulu. Penelitian menunjukkan, jenis lemak yang dikandungnya termasuk jenis lemak tak jenuh yang justru memberikan manfaat bagi kesehatan.

Manfaat makan kacang bagi kesehatan :1.Penurun kolesterol Para peneliti dari Universitas Loma Linda, California, menemukan kacang almond, ma kadamia dan kacang pecans membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).Peneliti dari Kanada pada 2002 juga menemukan konsumsi 74 gram kacang almond setiap hari akan menurunkan LDL hingga 9,4%.Almond memiliki dampak sangat positif dari kolesterol jahat. Studi membuktikan bahwa pasien yang makan almond 74 gram per hari dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sebesar 9,4%, sedangkan kacang macademia 90 gram sehari mengurangi LDL 5,3% dan kacang pecan 16,5%.

2.Meningkatkan kesuburan Produksi sperma membutuhkan nutrisi spesifik yang kebanyakan tidak didapat dari menu modern, seperti selenium. Salah satu sumber selenium adalah kacang Brazil. Dengan mengonsumsi dua atau tiga kacang Brasil yang kaya selenium tiap hari, dapat mengatasi masalah kesuburan.

3.Mencegah diabetes Beberapa penelitian menunjukkan kacang bisa membantu kita terhindar dari penyakit diabetes dan sindrom metabolik lainnya. Menurut para peneliti, hal itu karena berkurangnya jumlah sel lemak (lipid) dalam darah dan berkurangnya kerusakan sel dan inflamasi. Banyak bukti menunjukkan bahwa makan kacang tanah dapat melindungi terhadap diabetes dan sindrom metabolik lainnya, terutama batu empedu. Kacang tanah dapat memberi perubahan yang menguntungkan dalam jumlah sel-sel lemak (lipid) dalam darah, ditambah kurangnya kerusakan sel dan inflamasi, sehingga baik untuk penderita diabetes tipa 2.

4.Mencegah pikun Para peneliti dari Universitas Tuft, Boston, menemukan kandungan aplha-linolenic acid (ALA) pada kacang, dan juga polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, akan menghambat sinyal penyebab kerusakan pada jalur di otak.Jenis kacang yang disarankan untuk mencegah penurunan daya ingat adalah almond dan kenari. Makan 45 gram kacang kenari sehari dapat membantu gangguan memori terkait usia. kacang yang tinggi kandungan alpha-linolenic acid (ALA) dan polifenol lain yang bertindak sebagai antioksidan, dapat memblokir sinyal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur otak.5.Mencegahkanker Jenis vitamin E, Gamma-tocopherol, yang terdapat dalam kacang pistachio, diyakini para ahli mampu menurunkan risiko kanker paru. Mengonsumsi kacang pistachio secara rutin juga efektif untuk mencegah penyakit jantung karena bisa menurunkan kadar LDL. Sementara itu, Gamma-tocopherol merupakan suatu bentuk vitamin E yang ditemukan di pistachio, dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Penelitian dari Departemen Epidemiologi di University of Texas menunjukkan bahwa makan pistachio setiap hari dapat bermanfaat untuk kanker paru-paru dan lainnya.

Kandungan dalam daging ayam : Air Lemak Protein Kalsium Vitamin A, C, E Zat Besi Fosfor

Kandunga dalam buah pepaya : Vtamin C, E, Beta Karoten Serat Asam Float Enzim

Kandunga dalam buah nanas: kalori protein lemak arbohidrat

kandungan dalam daun kelor: Vitamin A Vitamin C Kalsium Kalium Protein

2.5 PENGERTIAN, TUJUAN, METODE, DAN SASARAN PROMOSIDEFINISI PROMOSIPromosi Kesehatan adalah proses untukmeningkatkan kemampuan masyarakatdalam memelihara dan meningkatkankesehatannya. Selain itu untuk mencapaiderajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,mental, dan sosial, maka masyarakat harusmampu mengenal serta mewujudkanaspirasinya, kebutuhannya, dan mampumengubah atau mengatasi lingkungannya(lingkungan fisik, sosial budaya dansebagainya).

Menurut para Ahli: WHO (1984)Promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individuuntuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka

Green (1984)Segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dna intervensi yangterkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untukmemudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan

Ottawa Charter (1986)Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuanmemungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatanindividu.

Victoria Health Foudation, Australia (1997)Promosi kesehatan adalah suatu program yang didesain untukmembuat perubahan di dalam individu, organisasi, dan lingkungan.

Gillies (1998)Promosi Kesehatna merupakan suatu payung dan digunakanuntuk menggambarkan suatu rentang aktivitas yang mencakuppendidikan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Green dan Ottoson (1998)Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukunganmenyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, peraturanundang-undang untuk perubahan lingkungan dan perilakuyang menguntungkan kesehatan

Bangkok Charter (2005)Promosi Kesehatan sebuah proses yang memungkinkanseseorang untuk meningkatkan kemampuan mengontrolkesehatan, sehingga meningkatkan derajat sehat mereka.

TUJUAN PROMOSI Memelihara meningkatkan kesehatan masyarakat Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkunganyang kondusif bagi kesehatan

Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri sertamenjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai dimasyarakat

Memahami apa yang dapat setiap orang lakukan dengansumber yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dariluar untuk mengatasi masalahnya.

Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepatsarana pelayanan kesehatan yang ada

Mendorong individu agar mampu secara mandiri/kelompokmengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat

Memutuskan kegiatan yang paling tepat untuk meningkatkantaraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat

Tujuan Promosi Kesehatan (Wong, 1974)

Agar Masyarakat memiliki tanggung jawab yanglebih besar pada kesehatan serta keselamatanlingkungan dan masyarakat.

Agar orang melakukan langkah dalam mencegahkeadaan ketergantungan melalui rehabilitasi cacatyang disebabkan penyakit

Agar orang memiliki pengertian yang lebih baiktentang eksistensi atau perubahan-perubahan sistemdengan memanfaatkan secara efisiensi dan efektif

Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukansendiri dan bagaimana caranya dengan tanpa selalumeminta pertolongan kepada sistem pelayanankesehatan yang formal.

Tujuan promosi kesehatan di tempat kerja

Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat ditempat kerja

Menurunkan absensi tenaga kerja

Menurunkan angka penyakit akibat kerja danlingkungan kerja

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat,mendukung, dan aman

Membantu berkembangnya gaya kerja dan gayahidup sehat

Memberikan dampak yang positif terhadaplingkungan kerja dan masyarakat.

Tujuan promosi kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bagi PasienMengembangkan perilaku sehat yang bermanfaatuntuk mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien, mencegah terserang penyakit yang samaatau kekambuhan, mencegah terjadinya penularanke orang lain, menyebarluaskan pengalamannyasehingga orang lain dapat belajar danmengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitaspelayanan kesehatan.

Bagi KeluargaAdanya upaya pencegahan penularan penyakit danmempercepat proses penyembuhan pasien dalamanggota keluarga, sehingga tidak ada anggotakeluarga dan orang lain yang terserang atau tertularpenyakit.

Bagi fasilitas pelayanan kesehatanPeningkatan mutu dna citra pelayanan karena pasientidak hanya membutuhkna pelayanan fisik tetapijuga membutuhkan pelayanan psikologis dan sosial,sehingga dapat mengurangi lama hari rawat.

METODE PADA SASARAN PROMOSI1. MetodePendidikan Individual (Perorangan)Metode bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi .Bentuk pendekatannya :a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.b. Wawancara (interview)Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentangi nformasi yang diberikan (perubahan perilaku yang diharapkan).

2.MetodePendidikanKelompokDalam memilih metode pada kelompok, yang harus diperhatikan adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang digunakan.a. Kelompokbesar1)CeramahSasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta mempersiapkan media tetapi penerima informasi menjadi pasif .2)SeminarMetode seminar sasarannya adalah kaum berpendidikan formal menengah keatas . Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari seorang ahli tentang suatu topik yang biasanya dianggap penting dimasyarakat dan terjadi komunikasi 2 arah , antara penyaji dan peserta seminar .

b.Kelompokkecil-DiskusikelompokMetode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi mendorong penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untukmemecahkan masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

3.MetodePendidikan MassaSasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.a. Menggunakan media televisib.Menggunakan media surat kabarc. Bill boardSASARAN PROMOSI- Sasaran Primer (primary target)Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi :-kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum-Ibu hamil dan menyesuaikan untuk masalah KI(Kesehatan Ibu dan Anak)-Anak sekolah dan pelajar untuk kesehatan remaja- Sasaran Sekunder (secondary target) Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.- SasaranTersier (tertiary target)Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker) yaitu pemerintah . Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy)

BAB IIIKESIMPULANSocial Culture sangat berpengaruh terhadap kesehatan, terlebih lagi apabila seseorang yang masih memegang teguh adat istiadat. Mereka mempercayai sebuah kebudayaan makanan yang salah,padahal makanan tersebut mengandung nutrisi yang bagus. Mereka menghindari makanan tersebut dan kesehatan mereka pun menurun terutama pada status gizi mereka.

DAFTAR PUSTAKAhttp://eprints.undip.ac.id/15216/1/Afiyah_Sri_Harnany.pdfhttp://niatingsun.blogspot.com/2011/12/tabu-pada-makanan.htmlhttp://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Balita/kacangkacangan.perkaya.gizi.balita/001/001/735/24/3

http://www.kimiafarmaapotek.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1417:khasiat-dan-kandungan-telur-bagi-kesehatan&catid=216:kesehatan-umum&Itemid=97

http://penyuluhankelautanperikanan.blogspot.com/2012/06/kandungan-gizi-pada-ikan.htmlSoekidjo, Notoatmodjo, 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.Sukandar D, 2007. Makanan tabu di Jeneponto Sulawesi Selatan. Jurnal Gizi dan Pangan 2(1):42-46.

5