Kelainan Pada Mata Karena Penyakit Pada Thyroid

download Kelainan Pada Mata Karena Penyakit Pada Thyroid

of 2

Transcript of Kelainan Pada Mata Karena Penyakit Pada Thyroid

  • 8/18/2019 Kelainan Pada Mata Karena Penyakit Pada Thyroid

    1/2

    1. Kelainan pada mata karena penyakit pada thyroid.Pada penyakit thyroid ditemukan adanya eksoftalmus yaitu keadaan dimana bola mata

    yang menonjol keluar, karena fisura palpebra yang melebar ditandai dengan terlihatnya

    kornea yang menonjol keluar karena fisura palpebral yang melebar ditandai dengan

    terlihat kornea yang terlihat seluruhnya dan dikelilingi sklera.Penyakit pada thyroid yang sering menyebabkan terjadinya eksoftalmus yaitu

    tirotoksikosis. Terjadinya eksoftalmus oleh adanya kompleks antigen-antibodi antara

    reseptor TSH pada otot-otot bola mata dengan limfosit sitotoksik (killer cell . Kompleks

    antigen-antibodi terbentuk karena TSH yang meningkat pengeluarannya sehingga

    reseptor yang ada dibola mata yang mirip dengan resptor TSH ikut merespon. Sitokin

    yang terbentuk dari limfosit akan menyebabkan inflamasi fibroblast dan miocytikorbita.

    Sehingga menyebabkan pembengkakakn otot-otot bola mata, proptosis, dan diplopia.

    2. !nterpretasi pemeriksaan K"# pada leher.a. $okasi

    $okasi pembesaran K"# pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan

    oleh infeksi %irus saluran pernapasan bagian atas. &pabila pembesaran berlangsung

    lama, maka kemungkinan disebabkan oleh infeksi mikobakterium.b. "ejala penyerta

    'emam, nyeri tenggorokan dan adanya batuk biasanya mengarah kepada penyebab

    infeksi saluran pernapasan bagian atas. 'emam keringat malam dan penurunan berat

    berat badan mengarah kepada infeksi tuberculosis dan bisa juga mengindikasikanadanya keganasan.

    c. Pemeriksaankuran normal dari kelenjar getah bening yaitu diameter ),* cm. &pabila didapatkan

    adanya nyeri tekan biasanya disebabkan adanya peradangan atau proses perdarahan,

    dan apabila didapatkan adanya nodul yang keras seperti batu maka mengarah kepada

    keganasan sedangkan jika didapatkan hasil pemeriksaan seperti karet mengarah

    kepada limfoma.&pabila nodul tidak dapat digerakkan atau terasa menempel dapat diakibatkan adanya

    tuberkulosis.d. #erdasarkan lokasi nodul

    - Preauricular nodul!nfeksi tulang tengkorak, infeksi mikobakterial, keganasan pada kanker kulit,

    limfoma, karsinoma sell skuamosa pada leher.- +ksipital nodul

  • 8/18/2019 Kelainan Pada Mata Karena Penyakit Pada Thyroid

    2/2

    Pembesarannya mengarah kepada infeksi lokal.- Submental nodul

    empunyai resiko keganasan dari ka%um oral, ka%um nasal anterior, jaringan

    lunak ajah, glandula submandibularis. &pabila terjadi pembesaran maka

    mengarah kepada infeksi pada kelenjar liur.- Submandibular nodul!nfeksi oleh bakteri, keganasan mengarah kepada limfoma, leukemia, kanker

    hidung, bibir, anterior lidah, anterior dasar mulut- ugular mediana

    Keganasan mengarah kepada kanker dasar lidah atau laring.- #agian ba ah jugular

    Kanker tiroid atau esophagus ser%ikal.- Ser%ikalis posterior

    engarah kepada infeksi pada daerah nasofaring.- Suprakla%ikular kiri

    Kanker lambung, esophagus, paru kiri, atau kanker abdomen atau pel%ik.- Suprakla%ikular kanan

    Kanker paru kanan, dasar paru kiri, organ abdomen.e. $imfadenopati yang menyeluruh

    - Keganasan hematologic, terutama limfoma dan leukemia limfositik kronik.- !nfeksi H!/ dengan limfadenopati progresif yang menyeluruh.- Penyakit %irus lain.- Sifilis dan toksoplasmosis

    f. 0odul yang terfiksasi dengan kulit atau jaringan yang lain.- Tuberkulosis- 0eoplasma ganas

    3. 1ara pemeriksaan /P.Pasien harus berbaring dan leher harus lemas. Kemudian tentukan %ena jugularis eksterna

    kanan dengan melihat denyutan, %ena tersebut tidak boleh dikosongkan dengan cara

    mengurutnya keba ah. &pabila kurang terlihat, %ena ditekan 2 jari mula-mula disebelah

    ba ah dekat kla%ikula, lalu disebelah atas dekat mandibular dengan jari lain, kemudian

    jari tekanan pertama dilepaskan dan lihat sampai dimana %ena terisi dan ukur tingginya.Tentukan titidak nol yang biasanya terdapat pada angulus sternalis. Pasien berbaring

    dengan posisi 3) o dan kemudian ditarik garis lurus dan mendatar mengarah pada angulus

    sternalis pada manubrium sterni. Kemudian ukurlah berapa tinggi pengisian %ena jugular tersebut, hasil dapat dikatakan normal apabila didapatkan hasil *45 dan jika didapatkan

    hasil lebih tinggi biasanya terjadi pada pasien yang mengalami hipertensi.