Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

download Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

of 12

Transcript of Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    1/27

    MAKALAH FARMAKOTERAPI TERAPAN

    FARMAKOTERAPI HIPERTENSI

    Disusun oleh:

    Kelompok 9

    Dita Puti !i"#antoo $%&''$'(&(()

    Hall# Fahana $%&''$'(&(*)

    Ri+a !ena,ati $%&''$'(&(%)

    Siti Kalina De,anti P- $%&''$'(&(.)

    Paska Ti Apilia S-

    Rika Fiti Maulina,ati

    FAK/LTAS FARMASI

    /NI0ERSITAS PAD1AD1ARAN

    $&'%

    1

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    2/27

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI2A2 I PENDAH/L/AN

    '-'- Lata 2elakan3---------------------------------------------------------------------- *

    '-$- Tu4uan------------------------------------------------------------------------------------ .

    '-*- Rumusan Masalah---------------------------------------------------------------- .

    2A2 II ISI

    $-'- De5inisi----------------------------------------------------------------------------------- %

    $-$- Pato5isiolo3i--------------------------------------------------------------------------- 6

    $-*- Mani5estasi Klinis----------------------------------------------------------------- 9

    $-.- Dia3nosis------------------------------------------------------------------------------- 9

    $-(- Hasil Teapi #an3 Diin3inkan--------------------------------------------- ''

    $-%- Penan3anan---------------------------------------------------------------------------

    '$

    $-)- E7aluasi Hasil Teapi----------------------------------------------------------- $.

    $-6- Stu"i Kasus Drug Related Problem "an Solusi------------------ $(

    2A2 III PEN/T/P

    *-'- Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------- $6

    *-$- Saan------------------------------------------------------------------------------------- $6

    DAFTAR P/STAKA--------------------------------------------------------------------------------- $9

    2A2 I

    PENDAH/L/AN

    '-'- Lata 2elakan3

    2

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    3/27

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    4/27

    mendeteksi dan mengenali secara dini reaksi e&ek samping, dan mencegah

    dan*atau memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemberian obat.

    '-$- Tu4uan

    erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

    diidenti&ikasi masalahmasalah sebagai berikut 6

    1. 0pa yang dimaksud dengan Hipertensi 7

    2. agamaimana pato&isiologi penyakit tersebut 7

    $. agaimana mani&estasi klinik dari penyakit tersebut 7

    4. agaimana cara mendiagnosis penyakit tersebut 7

    5. 0pa hasil terapi yang diinginkan dari pera)atan penyakit tersebut 7

    8. agaimana penanganan atau pengobatan untuk penyakit tersebut 79. agaimana evaluasi hasil terapi penyakit tersebut 7

    :. agaimana studi kasus dan solusi dari penyakit tersebut 7

    '-*- Rumusan Masalah

    -ujuan pembuatan makalah ini adalah 6

    1. ampu mengetahui dan memahami de&inisi dari Hipertensi.

    2. ampu mengetahui dan memahami pato&isiologi dari penyakit

    tersebut.

    $. ampu mengetahui dan memahami mani&estasi klinik dari penyakit

    tersebut.4. ampu mengetahui dan memahami diagnosis dari penyakit tersebut.

    5. ampu mengetahui dan memahami hasil terapi yang diinginkan dari

     pera)atan penyakit tersebut.

    8. ampu mengetahui dan memahami cara penanganan atau pengobatan

     penyakit tersebut.

    9. ampu mengetahui dan memahami evaluasi hasil terapi dari penyakit

    tersebut.

    :. ampu mengetahui dan memahami studi kasus dari penyakit tersebut.

    4

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    5/27

    2A2 II

    ISI

    $-'- De5inisi

    Hipertensi dide&inisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang

     persisten. (eningkatan tekanan darah sistolik pada umumnya ;14# mmHg atau

    tekanan darah diastolik ;# mmHg Depkes

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    6/27

    Hipertensi tingkat 33 =18# =1##

    Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi

     berbagai &aktor resiko yang dimiliki seseorang. Baktor pemicu hipertensi

    dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti ri)ayat keluarga, jenis

    kelamin, dan umur. Baktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya

    aktivitas &isik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung

    natrium dan lemak jenuh.

    Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan

     jantung, penyakit jantung koroner (C>, gangguan ginjal dan lainlain yang berakibat pada kelemahan &ungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung

    yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut the

    silent killer yang merupakan salah satu &aktor resiko paling berpengaruh penyebab

     penyakit jantung ardiovasular .

    $-$- Klasi5ikasi

    Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik,

    hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik isolated systolic

    hypertension merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan

    tekanan diastolik dan umumnya ditemukan pada usia lanjut. -ekanan sistolik 

     berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri apabila jantung berkontraksi

    denyut jantung. -ekanan sistolik merupakan tekanan maksimum dalam arteri

    dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang

    nilainya lebih besar.

    Hipertensi diastolik (diastoli hypertension) merupakan peningkatan tekanan

    diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada

    anakanak dan de)asa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah

    kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap

    aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. -ekanan

    darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung berada dalam keadaan

    relaksasi di antara dua denyutan. Hipertensi campuran merupakan peningkatan

     pada tekanan sistolik dan diastolik 

    erdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu6

    8

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    7/27

    1 Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,

    disebut juga hipertensi idiopatik. -erdapat sekitar 5 % kasus. anyak &aktor yang

    mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan sara& 

    simpatis, sistem reninangiotensin, de&ek dalam ekskresi @a, peningkatan @a dan

    ?a intraselular, dan &aktor&aktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas,

    alkohol, merokok, serta polisitemia.

    2 Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. -erdapat sekitar 5% kasus. (enyebab

    spesi&iknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi

    vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom ?ushing,

    &eokromositoma, koartasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan,

    dan lainlain.

    $-*- Pato5isiolo3i

    ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah

    terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini

     bermula jaras sara& simpatis, yang berlanjut ke ba)ah ke korda spinalis dan keluar 

    dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.

    orteks adrenal mengsekresi kortisol

    dan steroid lainnya, yang dapt memperkuat respon vasokontriktor pembuluh

    darah. asokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal,

    menyebabkan pelepasan renin.

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    8/27

    yang kemudian diubah menjadi angiotensin 33, suatu vasokonstriktor kuat, yang

     pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini

    menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

     peningkatan volume intravaskuler. 'emua &aktor tersebut cenderung mencetus

    keadaan hipertensi 'agala, 2#1#.

    (erubahan struktural dan &ungsional pada sistem pembuluh darah peri&er 

     bertanggung ja)ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia.

    (erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan

     penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya

    menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

    >onsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam

    mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung volume sekuncup,

    mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan peri&er 'agala,

    2#1#.

    $-.- Mani5estasi klinik  

     (ada pemeriksaan &isik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darahyang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti

     perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat dapat

    ditemukan edema pupil edema pada diskus optikus. enurut (rice, gejala

    hipertensi antara lain sakit kepala bagian belakang, kaku kuduk, sulit tidur,

    gelisah, kepala pusing, dada berdebardebar, lemas, sesak na&as, berkeringat dan

     pusing (rice, 2##5. 'ebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami

    hipertensi bertahuntahun berupa nyeri kepala saat terjaga, kadangkadang disertai

    mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan

    kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak 

    mantap karena kerusakan susunan sara& pusat, nokturia karena peningkatan aliran

    darah ginjal dan &iltrasi glomerolus, edema dependen dan pembengkakan akibat

     peningkatan tekanan kapiler. ?or)in, 2##:6$5

    (asien dengan hipertensi primer non komplikasi biasanya tidak menunjukkan

    gejala a)al. (asien dengan hipertensi sekunder mungkin memiliki gejala

    :

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    9/27

    gangguan yang mendasar. (asien dengan pheochromocytoma mungkin memiliki

    sakit kepala, berkeringat, takikardia, palpitasi, dan hipotensi ortostatik. Di(iro et 

    al , 2#126:9

    $-(- Dia3nosis

      (enilaian a)al dari pasien hipertensi harus termasuk ri)ayat

    lengkap dan pemeriksaan &isik untuk memastikan sebuah diagnosis dari

    hipertensi, >ebanyakan pasien dengan hipertensi memiliki gejala yang tidak 

    spesi&ik terkait dengan kenaikan tekanan darah. -erdapat tiga tahap yang perlu

    dilakukan dalam mendiagnosis hipertensi, antara lain6

    '- Anamnesis

    0mnesis meliputi6

    a. Eama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah

     b. 3ndikasi adanya hipertensi sekunder

    • >eluarga dengan ri)ayat penyakit ginjal

    • 0danya penyakit ginjal, in&eksi saluran kemih, hematuri, pemakaian

    obatobat analgesik dan obat*bahan lain.

    • erkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi &eokromositoma

    • Eemah otot dan tetani aldosteronisme

    c. Baktor&aktor risiko

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    10/27

    • 0rteri peri&er 6 ekstremitas dingin.

    e. (engobatan antihipertensi sebelumnya.

    $- Pemeiksaan Fisik  

    Pen3ukuan Tekanan Daah

    (eningkatan tekanan darah mungkin satusatunya tanda hipertensi primer 

     pada pemeriksaan &isik. Diagnosis harus didasarkan pada dua atau lebih

     pembacaan yang diambil dimasingmasing dua atau lebih pertemuan

    klinis.

     

    Pen3ukuan Den#ut 1antun3

    (emeriksaan !ardiopulmonary dapat memberikan in&ormasi denyut atau

    ritme jantung yang abnormal, hipertro&i, penyakit jantung koroner, ataugagal jantung.

    *- Pemeiksaan Penun4an3

    • Pemeiksaan la8oatoium; meliputi tes darah rutin, serum kreatinin,

    kolesterol EDE dan HDE, glukosa darah puasa, elektrolit serum natrium

    dan kalium, laju &iltrasi glomerulus.

      Di(iro et al"# 2#126:9::

    $-%- Hasil teapi #an3 "i in3inkan

    F&ek dari terapi antihipertensi diantaranya yaitu 6

    enurunkan mortalitas jumlah kematian dan morbiditas jumlah

    individual yang memiliki penyakit selama periode )aktu tertentu

    kardiovaskular.

    engembalikan tekanan darah yang diinginkan yaitu A14#*# untuk 

    unompliated hypertension A1$#*:5 untuk pasien dengan diabetes

    melitus, gangguan &ungsi ginjal, atau gagal jantung A125*95 untuk mereka

    dengan penyakit renal parah dengan proteinuria ;1 g*hari dan A14#

    mmHg sistolik untuk isolated systoli hypertension.

    enurunkan &rekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard, serta

    menghambat sekresi renin, mempengaruhi aktivitas sara& simpatis,

     perubahan pada sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron

    adrenergik peri&er dan peningkatan biosintesis prostasiklin vasodilator.

    1#

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    11/27

    enurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler sehingga terjadi

     penurunan curah jantung dan tekanan darah.

    engurangi kekuatan dari aksi memompa jantung kontraksi jantung

    engendurkan sel otot pada dinding dari arteri.

    Eubis, 2##:.

    $-)- Teapi

    a- Teapi Non=Famakolo3is

    -erapi hipertensi metode non&armakologis merupakan pengobatan hipertensi

    tanpa menggunakan obatobatan. (engobatan hipertensi secara non&armakologis

    adalah dengan menjalani pola hidup sehat. (ola hidup sehat yang harus dilakukan,

    termasuk6

    1. engatur pola makan melalui diet makanan berdasarkan D0'H  $ietary

     %pproahes to Stop Hypertension)" D0'H adalah diet kaya buahbuahan,

    sayuran dan produk susu rendah lemak dengan mengurangi lemak jenuh

    dan lemak total. Hal ini dianjurkan oleh C@?9 sebagai diet yang )ajar dan

    layak yang terbukti menurunkan tekanan.

    2. enurunkan berat badan sampai batas ideal jika penderita hipertensi

    kelebihan berat badan.

    $. engurangi asupan natrium. 0supan natrium harus diminimalkan

    sebanyak mungkin, idealnya 1,5 g * hari, meskipun tujuan interim kurang

    dari 2,$ g*hari mungkin masuk akal mengingat kesulitan dalam mencapai

    asupan rendah. (asien harus mengetahui berbagai sumber natrium

    makanan misalnya, diolah makanan, sup, garam meja sehingga mereka

    dapat mengikuti rekomendasi ini.

    4. "lahraga yang teratur selama tekanan darah penderita terkendali. (rogram

    aktivitas &isik yang dirancang dengan hatihati dapat menurunkan tekanan

    darah. 0ktivitas &isik secara teratur selama minimal $# menit setiap hari

    dalam seminggu direkomendasikan untuk semua orang de)asa, dan

    setidaknya 8# menit dianjurkan untuk orang de)asa yang mencoba untuk 

    menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan.

    5. enghentikan kebiasaan merokok.

    8. engurangi konsumsi minuman beralkohol. -erlalu banyak konsumsi

    alkohol dapat menyebabkan atau memperburuk hipertensi.

    11

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    12/27

    (enderita hipertensi juga harus mengonsumsi makanan yang bergiGi bagi

    tubuh. ntuk menjaga kesehatan, sebaiknya asupan makanan nabati ditingkatkan,

    khususnya makanan yang banyak mengandung kalium, karbohidrat kompleks,

    serta, kalsium, magnesium, vitamin ?, dan asam lemak esensial. 'elain itu,

    mengonsumsi sedikit asam lemak jenuh dan karbohidrat sederhana juga

     berman&aat agar tekanan darah tetap normal. (enderita yang didiagnosis hipertensi

    tahap 1 atau 2 sebaiknya menerapkan gaya hidup sehat dan terapi obat secara

     bersamaan Dipiro et al, 2##8.

    8- Teapi Famakolo3is

    -erapi hipertensi secara &armakologis yang banyak digunakan adalah

    menggunakan golongan obat antihipertensi diuretik tiaGid misalnya

    hidroklorotiaGid, &eta'&loker , misalnya propanolol, atenolol, penghambat

    aniotensinonvertin enymes misalnya captopril, enalapril, antagonis

    angiotensin 33 misalnya candesartan, losartan, !alium !hannel *loker 

    misalnya amlodipin, ni&edipin dan alpha'&loker  misalnya doksasoGin.

    /olongan obat yang lebih jarang digunakan sebagai terapi antihipertensi

    adalah vasodilator dan antihipertensi kerja sentral. 'erta guanetidin yang jarang

    dipakai, yang diindikasikan untuk keadaan krisis hipertensi /ormer , 2##9.

    Cenisjenis obat antihipertensi untuk terapi &armakologis hipertensi yang

    dianjurkan oleh C@? 96

    1 Diuretika, terutama jenis thiaGide thias atau aldosterone antagonis aldoant

    2  *eta &loker  

    $ !alium hannel &loker  atau ?alcium antagonis ??

    4  %niotensin onvertin enym inhi&itor  0?F3

    5  %niotensin II +eeptor *loker  atau %,1 reeptor antaonist-&loker  0

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    13/27

    O8at TeapiHipetensi

    PilihanPetama

    TanpaCompelling Indication

    HipetensiTahap I TDS'.&='(9 atauTDD 9&=99

    mmH3<

    HipetensiTahap II TDS >'%& atau TDD ?

    '&& mmH3<

    Den3anCompelling Indication

    erdasarkan penelitian penurunan tekanan darah serta mempertimbangkan

    e&ek samping obat F&ek obat terhadap &aktor risiko kardiovaskuler dalam hubungannya

    dengan pro&il individu dengan hipertensi

    0danya kerusakan organ subklinik, penyakit kardiovaskuler klinik,

     penyakit ginjal atau

    Diabetes menentukan pemilihan obat anti hipertensi

    3nteraksi obat bila diberikan bersamaan dengan obat lainnya

    iaya

    (emilihan obat pada penderita hipertensi sangat tergantung pada

     peningkatan tekanan darah dan indikasi pada setiap obat yang dipilih. (ada

    umumnya, pasien dengan hipertensi stage 1 akan diobati dengan menggunakan

    diuretik thiaGid, angiotensin converting enGyme 0?F inhibitor, angiotensin 33

    receptor blocker 0

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    14/27

    "batobatan antihipertensi golongan diuretik memiliki mekanisme

    kerja menurunkan tekanan darah dengan cara memicu pengeluaran urin

    dieresis yang akan menimbulkan reduksi volume plasma darah dan

    kemudian menyebabkan curah jantung dan tekanan darah menurun 'ukandar 

    dkk, 2##:.

    enurut Dipiro, et.al terdapat beberapa jenis diuretik yang umum

    digunakan dalam mengobati hipertensi, obatobat tersebut adalah6 -hiaGid,

    diuretik hemat kalium, dan antagonis aldosteron. 0nti diuretik golongan

    thiaGid merupakan tipe diuretic yang digunakan untuk mengobati hipertensi

    dan cukup e&ekti& dalam mengurangi tekanan darah. Diuretik hemat kalium

    merupakan antihipertensi yang lemah apabila digunakan secara tunggal, tetapi

    dapat menambah e&ek hipoitensi& ketika dikombinasikan bersama thiaGid atau

    loop diuretics. 0ntagonis aldosteron seperti spironolakton dan eplerenon

    merupakan diuretic hemat kalium yang lebih potensial danb memiliki onset o& 

    action yang cukup lama, yaitu sekitar 8 minggu.

    0pabila diuretik dikombinasikan dengan obat antihipertensi lain, akan

    timbul e&ek hipotensi yang disebabkan oleh mekanisme aksi. anyak 

    antihipertensi lain yang menginduksi retensi garam dan air, yang akan

    dila)an aksinya oleh penggunaan bersama diuretik 'ukandar dkk, 2##:.

    erikut beberapa obat golongan diuretik beserta dosis dan &rekuensi

     penggunaannya6

    O8at Dosis m3@hai< Pem8eian ontoh nama

    "a3an3

    a- Diuetik Thia+i"eHi"oklotia+i" 12,525 1 I sehari generik

    In"apami" 1,252,5 1 I sehari @atriliI

    Klotali"on 12,525 1 I sehari Hygroton, -enoret

    Metola+on 2,55 1 I sehari JaroIolyn

    8- Diuetik kuat

    Fuosemi" 2#:# 2$ I sehari 0rsiret, BarsiI

    Tosemi" 2,51# 12 I sehari nat

    - Diuetik hemat kalium

    Amiloi" 51# 12 I sehari generik, (utritid

    Spionalakton 251## 1 I sehari generik,

    14

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    15/27

    2) .'&loker 

    enurut Dipiro et. al, mekanisme hipotensi beta blocker tidak 

    diketahui tetapi diperkirakan dapat melibatkan menurunnya curah jantung

    melalui kronotropik negative dan e&ek inotropik jantung dan inhibisi

     pelepasan renin dari ginjal. 0tenolol, betaksolol, bisoprolol, dan metoprolol

    merupakan kardioselekti& pada dosis rendah dan meningkat baik pada

    reseptor beta 1 daripada reseptor beta 2 yang menyebabkan obat tersebut

    kurang merangsang bronkhospasmus dan vasokonstriksi serta lebih aman dari

    non selekti& beta blocker. 'edangkan asebutolol, karteolol, penbutolol, dan

     pindolol memiliki aktivitas intrinsic simpatomimetik atau sebagian aktivitas

    agonis reseptor beta.

    F&ek samping dari blokade beta pada miokardium adalah bradikardia

    dan gagal jantung akut. (enghambat beta 2 pulmonar dapat menyebabkan

    eksaserbasi dari bronbkhospasmus pada penderita asma atau ?"(D ?hronic

    "bstruction (ulmonary Disease. (enghentian terapo dengan beta bloker yang

    cepat dapat menyebabkan angina tidak stabil, in&ark miokardialm atau

    mungkin kematian ada penderita predisposisi miokardial. eta bloker 

    meningkatkan kadar serum trigliserida dan menurunkan kadar HDE,

     penghambat beta yang memiliki si&at menghambat reseptor al&a tidak 

    mempengaruhi konsentrasi serum lipid 'ukandar dkk, 2##:.

    erikut posologi dari berbagai obat beta blocker6

    O8at Rentan3 Dosis m3@hai< Fekuensi Pen33unaan

    Ka"ioselekti5 

    Ase8utolol 2##:## 12 kali sehari

    Atenolol 251## 1 kali sehari

    Metopolol 5#2## 12 kali sehari

    Non selekti5 

    Na"olol 2#18# 1 kali sehari

    Pin"olol 54# 2 kali sehari

    Popanolol 4#18# 2$ kali sehari

    @a&rialdi dkk, 2##.

    /) 3nhibitor %niotensin'!onvertin Enyme 0?F

    15

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    16/27

    enurut Dipiro, et.al dalam (harmacotherapy Handbook, 0?F

    membantu produksi angiotensin 33 yang berperan penting dalam regulasi

    tekanan darah arteri. 0?F didistribusikan pada beberapa jaringan dan pada

     beberapa sel yang berbeda. >emudian, tempat utama produksi angiotensin 33

    adalah di pembuluh darah bukan ginjal. 0?F inhibitor bekerja dengan cara

    mencegah perubahan angiotensin 3 menjadi angiotensin 33 yang bersi&at

    vasokonstriktor dan stimulus sekresi aldostreron. 0?F inhibitor dapat

    menurunkan aldosteron dan dapat meningkatkan konsentrasi serum kalium

    dan dapat menyebabkan hiperkalemia pada penderita penyakit ginjal kronik 

    atau diabetes.

    Dosis a)al 0?F inhibitor sebaiknya dosis rendah kemudian

    ditambahkan perlahan. Hipotensi akut dapat terjadi pada onset terapi inhibitor 

    0?F, terutama pada penderita yang kekurangan natrium atau volum, gagal

     jantung, orang lanjut usia, penggunaan bersama dengan vasodilator atau

    diuretik. 3nhibitor 0?F absolut kontraindikasi dengan ibu hamil karena

    menimbulkan masalah neonatal, termasuk gagal ginjal dan kematian janin.

    Hal ini dilaporkan untuk ibu hamil trimester kedua dan ketiga 'ukandar 

    dkk, 2##:.

    erikut beberapa obat golongan 0?F 3nhibitor6

    O8at Rentan3 Dosis

    m3@hai<

    Fekuensi pen33unaan

    Kaptopil 251## 2$ I sehari

    Pein"opil 4: 12 I sehari

    Enalapil 2,54# 12 I sehari

    Imi"apil 2,51# 1 I sehari@a&rialdi dkk, 2##.

    ) %niotensin II +eeptor &loker 0

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    17/27

    vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan hormone

    antidiuretik. 'ukandar dkk, 2##:.

    -idak seperti inhibitor 0?F, 0

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    18/27

    eberapa contoh obat golongan ?? antara lain6

    O8at Rentan3 Dosism3@hai<

    FekuensiPen33unaan

    Ni5e"ipin (long acting) $#8# 1 I sehari

    Amlo"ipin 2,51# 1 I sehari

    Nia"ipin 8#12# 2 I sehari

    0eapamil :#$2# 2$ I sehari

    Diltia+em #1:# $ I sehari

    @a&rialdi dkk, 2##.

    0gen 0ntihipertensi 'ekunder  seond line dru , yaitu61 K1 &loker 

    - Paso+in; tea+osin; dan "oBa+osin  merupakan penghambat reseptor K1

    yang menghambat katekolamin pada sel otot polos vaskular peri&er yang

    memberikan e&ek vasodilatasi. >elompok ini tidak mengubah aktivitas

    reseptor K2  sehingga tidak menimbulkan e&ek takhikardia Dipiro et al,

    2##8.

    - F&ek samping berat yang mungkin terjadi adalah hipotensi ortostatik pada

     pemberian dosis a)al atau pada peningkatan dosis &enomena dosis

     pertama. /ejalanya berupa pusing atau pingsan sesaat, palpitasi, dan juga

    sinkop. ntuk menghindari hal ini, sebaiknya pengobatan dimulai dengan

    dosis kecil dan diberikan sebelum tidur. F&ek samping lainnya adalah

    gangguan tidur, depresi, mual, edema, dan lainlain @a&rialdi dkk, 2##.

    - >elompok ini lebih e&ekti& jika diberikan bersamaan dengan diuretik untuk 

    mempertahankan e&ikasi hipotensi& serta meminimalkan potensi edema

    'ukandar dkk, 2##:.

    ->elompok obat ini, terutama doIaGosin hanya digunakan untuk kasus yangunik.

    - Dosis

    O8at Rentan3 "osis

    m3@hai<

    Fekuensi

    Pem8eian

    Pa+osin #,54 12 I sehari

    Tea+osin 14 1 I sehari

    DoBa+osi

    n

    14 1 I sehari

    Dipiro et al, 2##8.

    1:

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    19/27

    - 'ediaan yang beredar6

    (raGosin6 HyperalL, inipressL

    DoksaGosin6 ?arduraL, >altensi& L 'ukandar dkk, 2##:.

    2 2 agonis sentral

    - >lonidin, guanabenG, guan&asin, dan metildopa menurunkan tekanan darah

     pada umumnya dengan cara menstimulasi reseptor K2 adrenergik di otak,

    yang mengurangi aliran simpatetik dari pusat vosomotor dan

    meningkatkan tonus vagal. 'timulasi reseptor K2 di sentral mengurangi

    sinyal simpatis ke peri&er sehingga dapat terjadi penurunan denyut jantung,

    curah jantung, resistensi peri&er total, aktivitas renin plasma, dan re&leks

     baroreseptor Dipiro et al, 2##8.

    - (enggunaan kronik menyebabkan retensi air dan natrium. F&ek samping

    yang umum ialah sedasi, mulut kering, depresi, pusing, penglihatan kabur,

    mual, dan lainlain @a&rialdi dkk, 2##.

    - (enghentian mendadak dapat menimbulkan hipertensi balik atau

    overshoot hypertension. Hal ini diperkirakan merupakan akibat sekunder 

    dari peningkatan pelepasan norepine&rin yang mengikuti penghentian

    stimulasi reseptor K presinaptik 'ukandar dkk, 2##:..

    - (emberian metildopa bersama preparat besi dapat mengurangi absorpsi

    metildopa sampai 9#%, tapi sekaligus mengurangi eliminasi dan

    menyebabkan akumulasi metabolit sekunder. F&ek hipotensi& metildopa

    ditingkatkan oleh diuretik dan dikurangi oleh antidepresan trisiklik dan

    amin simpatomimetik @a&rialdi dkk, 2##.

    - >lonidin transdermal dapat menimbulkan e&ek samping yang lebih sedikit

    dibandingkan pemberian oral. (atch ditempelkan ke kulit dan diganti

    sekali seminggu. >erugiannya harga yang mahal dan terjadinya penundaan

    onset e&ek 2$ hari 'ukandar dkk, 2##:.

    - Dosis

    O8at Rentan3 Dosis

    m3@hai<

    Fekuensi pen33unaan

    Kloni"in #,1#,: 2 I sehari

    Kloni"in patch #,1#,$ 1 I seminggu

    Metil"opa 25#1### 2 I sehari

    1

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    20/27

    Dipiro et al, 2##8.

    - 'ediaan yang beredar 

    >lonidin6 >lonidin generik, ?atapresL, DiIaritL

    etildopa6 DopametL, edopaL, -ensipasL, HyperpaIL

    'ukandar dkk, 2##:.

    $ 3nhibitor adrenergik 

    - /uanetidin dan guanadrel mengosongkan norepine&rin dari terminal sara& 

    simpatetik posganglionik dan inhibisi pelepasan norepine&rin terhadap

    respon stimulasi sara& simpatetik. Hal ini mengurangi curah jantung dan

    resistensi vaskular peri&er.

    - Hipotensi ortostatik umumnya terjadi karena blokade re&leks mediasi

    vasokontriksi. F&ek samping lain adalah dis&ungsi ereksi, diare, dan

    kegemukan. >elompok obat ini memiliki peranan yang kecil dalam

     pengobatan hipertensi Dipiro et al, 2##8.

    4 asodilator 'ukandar dkk, 2##:.

    - HidralaGin dan inoksidil menyebabkan relaksasi langsung otot polos

    arteriol. 0ktivitas re&leks baroreseptor dapat meningkatkan aliran

    simpatetik dari pusat vasomotor, meningkatnya denyut jantung, curah

     jantung, dan pelepasan renin. F&ek hipotensi& vasodilator berkurang pada

     pemberian bersama dengan inhibitor simpatetik dan diuretik Dipiro et al,

    2##8.

    - HidralaGin tidak digunakan sebagai obat tunggal karena taki&ilaksis

    akibat retensi cairan dan re&leks simpatis akan mengurangi e&ek antihipertensinya. aka sebaiknya diatasi dengan diuretik atau M bloker 

    Dipiro et al, 2##8 .

    - HidralaGin dapat menyebabkan sindrom yang tergantung dosis seperti

    lupus yang bersi&at reversible yang umum terjadi pada pasien asetilator 

    lambat. F&ek lupus dapat dihindari dengan menggunakan dosis kurang

    dari 2## mg*hari. F&ek samping lainnya ialah dermatitis, demam, sakit

    kepala, hepatitis, dan lainlain 'ukandar dkk, 2##:.

    2#

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    21/27

    - inoksidil lebih kuat dan kerjanya lebih lama dibandingkan dengan

    hidralaGin. inoksidil berguna untuk terapi jangka panjang dan harus

    dikombinasikan dengan diuretik dan penghambat adrenergik biasanya M

     bloker untuk mencegah retensi cairan. F&ek samping utamanya ialah

    retensi cairan dan garam, e&ek samping kardiovaskular karena re&leks

    simpatis, dan hipertrikosis @a&rialdi dkk, 2##.

    - Dosis

    O8at Rentan3 "osis

    m3@hai<

    Fekuensi Pen33unaan

    Hi"ala+in 1#4# 1 atau 2 I sehari

    Minoksi"il 2#1## 24 I sehari

    Dipiro et al, 2##8.

    Colon3an Lain

    Resepin

    -

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    22/27

    2. empunyai e&ek sinergisme

    $. empunyai si&at saling mengisi

    4. (enurunan e&ek samping masingmasing obat5. empunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target

    tertentu

    8. 0danya +&iIed dose combination yang akan meningkatkan

    kepatuhan pasien ?hrysant, 1:.

     3ixed'dose om&ination yang paling e&ekti& adalah sebagai berikut6

    1. (enghambat enGim konversi angiotensin 0?F3 dengan diuretik 

    2. (enyekat reseptor angiotensin 33 0asus

    (asien < seorang anak lakilaki berumur 14 thn memiliki 9# kg

    mendatangi Dokter. (asien < mengeluh bah)a dia merasa pusing, badan

    terasa lemas, kurang na&su makan, merasa sakit di daerah perut bagian

    kanan. 'ebelumnya 0n.< mengaku bah)a ia memiliki pola hidup yang

    kurang baik. Dia sering begadang, kurang tidur, dan terkadang telat

    makan.

    Hasil pemeriksaan menunjukan bah)a pasien mengalami

    Hipertensi memiliki tekanan darah 1$5*:# mmHg yang relati& tinggi untuk 

    usia rataratanya. >emudian pasien menderita penyakit maag.

    2.:.2 (engobatan

    a. ?aptopril 12,5 mg 1I1 tab

     b. 0ntasida syr $I1 1#ml

    c.

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    23/27

     @adi :#I*menit :#I*menit @ormal

    'uhu adan $8$9o? tidak ada tidak ada

    -D A12#*:#mmHg 1$5*:# mmHg (rehipertensi

      Data >linik 

    Data La8 Nilai Nomal Nilai Pemeiksaan In"ikasi

    Hb 11,415,1 g*dl 12,5 g*dl @ormal

    lood /lucose 1$# mg*dl @ormal -idak ada D

    'erum ?reatinine #,51,2 mg*dl @ormal -idak ada

    kelainan pada

    ginjalrine 0nalisis 1#5# mg*dl @ormal -idak ada

    kelainan pada

    ginjal

    0nalisi >asus

    (ro&il (asien

     @ama 6 0n. eluhan tama 6 dia merasa pusing, badan terasa lemas,

    kurang na&su makan, merasa sakit di daerah perut bagian kanan

    dan sesak na&as.

    Diagnosa 6(rehipertensi

    2.:.2 0nalisis Drug

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    24/27

    menstimulasi sara& yang dapat merangsang na&su makan.

    Disarankan penggunaannya diganti dengan suplemen yang

    mengandung itamin ? karena dilihat dari ri)ayat pasien yang

    mempunyai pola hidup yang kurang baik sehingga daya tahan

    tubuh dapat ditingkatkan.

    4. Dosis terlalu tinggi 6-idak ditemukan

    5. Dosis terlalu rendah6 -idak ditemukan

    8. F&ek samping obat 6

    ?aptopril dapat menyebabkan atuk >ering

    0danya e&ek samping pada masingmasing obat hipotensi,

    konstipasi, diare dapat diatasi dengan meminum obat sesuai dosis

    yang dianjurkan.

    9. 3nteraksi "bat 6

    3nteraksi antasida dapat menurunkan e&ektivitas dari

    ranitidin dan dapat diatasi dengan ranitidin diminum 1 jam

    sebelum antasida dan diberi jarak penggunaan ranitidin.

    (emberian antasida tampaknya kurang signi&ikan karena

    dapat terjadi interaksi dengan captopril, dimana absorpsi captopril

    dapat terhambat yang mengakibatkan bioavailabilitasnya rendah,

    dan konsentrasi e&ekti& minimumnya dalam darah tak tercapai.

    'ebaiknya tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Harus ada

     jarak )aktu yang cukup antara saat konsumsi antasida dan

    captopril.

    24

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    25/27

    2A2 III

    KESIMP/LAN

    *-'- Penutup

    Hipertensi dide&inisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang

     persisten. (eningkatan tekanan darah sistolik pada umumnya ;14#

    mmHg atau tekanan darah diastolik ;# mmHg kecuali bila tekanan

    darah sistolik =21# mmHg atau tekanan darah diastolik =12# mmHg

    Hipertensi dapat juga di sebut sebagai penyakit silent killer.

    *-$- Saan

    25

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    26/27

    0da baiknya apabila pasien melakukan pola hidup yang sehat serta

    menjaga pola makan. 'erta apabila ada interaksi obat, ada baiknya untuk 

     penggunaan obat tersebut dapat diberikan jeda pada saat penggunaan.

    DAFTAR P/STAKA

    ?or)in, F.C., 2##:. *uku Saku Patofisioloi. Fdisi >etiga. F/?6 Cakarta.

    Di(iro, C.-.,

  • 8/19/2019 Kel-9 Makalah Farmakoterapi Terapan Hipertensi

    27/27

    cFvoy, /. >. 2##4.  %H3S $ru Information" 7S% 4 %merian Soiety of 

     Health'System Pharmaists# In.

    (rice, ' N !ilson, E, 2##5. Patofisioloi4 5onsep 5linis Proses'Proses Penyakit"

     Edisi 8 . Cakarta6 F/?.

    ith ,ype 2 $ia&etes4

    7pdate %fter +eent !linial ,rials" ?as Health +isk 6ana , 56 411O429.

    andiara, edokteran niversitas 3ndonesia. Cakarta.

    Eubis, Harun