(Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

download (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

of 19

Transcript of (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    1/19

    RINGKASAN

    CHAPTER 8 STRATEGY GENERATION AND SELECTION

    Pada bab ini akan diperkenalkan mengenai konsep yang penting yang mana dapat membantu

    dalam mengenarisasi alternatif strategi yang dapat dilakukan, mengevaluasi strategi tersebut

    dan memilih tindakan yang spesifik.

    Analisis strategi dan pencarian pilihan untuk menentukan jalan alternatif dari tindakan yang

    dapat memungkinkan perusahaan untuk mencapai misi dan objektif nya. Strategis tidak

     pernah mempertimbangkan semua keseluruhan alternatif yang dapat menguntungkan

     perusahaan karena terdapat angka yang tidak terbatas dari kemungkinan tindakan dan

    ketidakterbatasnya jalan untuk mengemplementasi tidakan tersebut. Oleh karena itu, strategis

    alternatif yang paling menarik lah yang harus dikembangkan.

    Cara pertama untuk menentukan alternatif mana yang paling menarik adalah dengan strategy-

     formulating analytical framework.  Yang mana terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan.

    Tahapan pertama yaitu the input stage yang terdiri dari EFE matriks, IFE matriks, dan

    Competitive Profil Matrix (CPM).  Tahapan kedua yaitu matching stage yang terdiri dari

    SWOT matriks, SPACE matriks, BCG matriks, IE matriks dan grand strategy matriks. Untuk

    tahapan ke tiga yaitu decision stage (penentuan) yang mana menggunakan tehnik tunggal

    yaitu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Pada input stage sudah dijelakan pada

     bab 6 dan 7. Informasi daari hasil input stage ini akan digunakan dalam matching dan

    decision stage.

    Pada tahap matching terdapat 5 tehnik yang dapat digunakan

    1. 

    Swot matriks (Strengths-weakness-opportunity-threats), matriks ini penting dalam

    tahapan matching karena dapat membantu manajer untuk mengembangkan 4 tipe

    strategi yaitu strategi SO (strengths-opportunity), strategi WO (weaknesses-

    opportunity), strategi ST (strengths-threats), dan startegi WT (weaknesses-treats)

    2.  Strategic position and action evaluation (SPACE) matrix, pada matriks ini

    mengguanakan empat kuadran yang mengindikasikan apakah strategi agresif,

    konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling cocok digunakan untuk organisasi.

    Matriks ini mewakili dua dimensi internal (laporan posisi keuangan dan posisi

    kompetitif) dan dua dimensi eksternal (posisi stabilitas dan posisi industri).

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    2/19

     

    3.   Boston Consulting Grup (BCG) matrix, pada tehnik ini organisasi membuat apa yang

    disebut business portfolio. BCG matrix dan internal-eksternal matrix di design untuk

    digunakan secara multidivisional dalam perusahaan untuk memformulasi startegi.

    BCG matriks memperbolehkan organisasi multidivisi untuk mengatur portfolio

    dengan memeriksa posisi relatif market share  dan industry growth rate  dari setiap

    divisi terhadap keseluruhan divisi di organisasi.

      Question mark , divisi ini memiliki posisi market share yang relatif rendah,

    tetapi dapat bersaing di industri dengan pertumbuhan tinggi. Perusahaan pada

    kuadran ini membutuhkan kas yang tinggi namun rendah dalam menghasilkan

    kas.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    3/19

      Stars,  menunjukan divisi tersebut memiliki opportunity pertumbuhan dan

     profitabilitas terbaik untuk jangka panjang. Investasi untuk menjaga dominasi.

    Strategi yang cocok adalah  forward, backward, and hotizontal, market

     penetration, market development, and product development. 

      Cash flow, divisi ini memiliki market share yang relatif tinggi, namun bersaing

    dalam industri dengan pertumbuhan yang rendah. Disebut dengan cash flow

    karena menghasilkan kas yang lebih dari yang dibutuhkan.  Produk

    development dan diversification menarik untuk divisi ini.

       Dogs,  divisi ini memiliki market share yang relatif rendah dan bersaing di

    industri yang pertumbuhannya lambat bahkan tidak ada pertumbuhannya.

    Lemah di posisi eksternal dan internal. Ketika divisi pada posisi ini

    retrenchement  menjadi pilihan yang paling baik.

    4.  Internal-eksternal matriks, IE matriks hampir sama dengan BCG matriks yaitu untuk

    mengelola portofolio bisnis perusahaan multidivisi agar dapat menentukan strategi

    terbaik untuk masing-masing divisi, hanya saja IE matriks membutuhkan lebih

     banyak informasi dibanding BCG matrix

    5. 

    Grand strategy matrix, alat untuk memformulasikan strategi alteraatif yang didasarkan

     pada 2 dimensi yaitu posisi yang kompetitif dan perkembangan pasar. Dibagi menjadi

    4 kuadran

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    4/19

    6. 

    Decision stage

    The quantitative strategic planning matrix, digunakan untuk pengambilan strategi, yang

    dibentuk dari stage-stage sebelumnya. QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1 dan

    tahap 2 pencocokan analisis untuk memutuskan secara objektif di antara alternatif strategi.

    QPSM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif

    secara objektif.

    Cara pembuatannya adalah

    1.  Membuat daftar peluang dan ancaman eksternal kekuatan dan kelemahan internal

     pada kolom kiri QSPM.

    2.  Menentukan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal

    3.  Memilih beberapa strategi yang lebih menarik dibandingkan alternatif yang lain, yang

    diperoleh dari tahap 2

    4.  Menentukan Attractive Score (AS) yaitu nilai yang diberikan kepada setiap strategi di

    setiap faktor untuk menilai strategi mana yang lebih menarik

    5.  Menghitung total attractive score dengan mengalikan bobot dengan AS

    6.  Menghitung sum total AS

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    5/19

    CHAPTER 9 STRATEGY IMPLEMENTATION

    Isu Terkini Mengenai Pemasaran

    Variabel pemasaran yang tak terhitung jumlahnya mempengaruhi keberhasilan atau

    kegagalan upaya implementasi strategi. Pelaku pemasaran saat ini harus melibatkan

     pelanggan mereka dalam website perusahaan mereka dan meminta saran dari pelanggan

    dalam hal pengembangan produk, layanan pelanggan, dan ide-ide. Perusahaan harus

    memberikan insentif kepada pelanggan untuk berbagi pikiran, pendapat, dan pengalaman di

    situs perusahaan. Prinsip Pemasaran Baru :

    1. 

    Jangan hanya berbicara dengan pelanggan, namun bekerja sama dengan mereka di

    dalam proses pemasaran

    2. 

    Berikan alasan bagi pelanggan untuk berpartisipasi

    3.  Mendengarkan dan melibatkan diri dalam percakapan di luar situs perusahaan

    4.  Menahan godaan untuk langsung menjual, melainkan memberikan kesan menarik

    5. 

    Jangan mengontrol pembicaraan online, biarkan hal tersebut berjalan semestinya

    6.  Temukan pakar teknologi pemasaran (orang yang memiliki kemampuan dalam bidang

     pemasaran, teknologi, dan interaksi social)

    7. 

    Memberikan pelayanan pesan singkat dan chatting

    Segmentasi Pasar

    Segmentasi pasar secara luas digunakan dalam melaksanakan strategi, terutama untuk

     perusahaan kecil dan khusus. Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai pengelompokan

     pasar ke dalam himpunan bagian pelanggan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan

    kebiasaan membeli. Segmentasi pasar merupakan hal yang penting di dalam implementasi

    strategi karena tiga alasan: Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembangan

     produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi memerlukan peningkatan penjualan melalui pasar

     baru dan produk. Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi

    dengan sumber daya yang terbatas karena produksi massal, distribusi massal, dan iklan

    massal tidak diperlukan. Ketiga, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi

    variable dari marketing mix. Segmentasi Berbasis Retensi, adalah untuk menyesuaikan

     pelanggan aktif dengan pelanggan dari data retensi histori yang berbagi atribut yang sama.

    Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan aktif akan memiliki hasil retensi

    yang sama sebagaimana pendahulunya.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    6/19

    Apakah Internet Membuat Segmentasi Pasar Menjadi Lebih Mudah? Ya.

    Penempatan Produk/Pemetaan Persepsi

    Step yang dibutuhkan dalam penempatan produk:

    1.  Memilih kriteria yang secara efektif membedakan produk atau jasa di dalam industry

    2.  Membuat diagram dua dimensi mengenai peta dari penempatan produk dengan

    kriteria spesifik di setiap sumbu

    3.  Gambar produk atau jasa dari competitor terbesar di resultan dari matriks empat

    kuadran

    4. 

    Identifikasi area pada peta penempatan dimana produk atau jasa perusahaan bisa

    menjadi yang paling kompetitif di target pasar tertentu

    5. 

    Bangun rencana pemasaran untuk memposisikan produk dan jasa perusahaan secara

     benar

    Beberapa aturan untuk menggunakan penempatan produk sebagai alat untuk implementasi

    strategi adalah sebagai berikut:

    1. Carilah lubang atau niche kosong. Kesempatan strategis terbaik mungkin berasal dari

    segmen yang belum terlayani

    2. Jangan melayani dua segmen dengan strategi yang sama

    3. Jangan memposisikan diri di tengah-tengah peta

    Sebuah strategi penempatan produk yang efektif harus memenuhi dua kriteria: (1) secara unik

    membedakan perusahaan, dan (2) membuat pelanggan mengharapkan pelayanan yang lebih

    sedikit dari yang diberikan oleh perusahaan

    Isu Keuangan dan Akuntansi

    Beberapa konsep keuangan dan akuntansi untuk pelaksanaan strategi adalah mendapatkan

    modal yang dibutuhkan, mengembangkan laporan keuangan yang diproyeksikan, menyiapkan

    anggaran keuangan, dan mengevaluasi nilai bisnis. Mendapatkan Modal untuk Melaksanakan

    Strategi Analisis laba per saham / laba sebelum bunga dan pajak adalah teknik yang paling

     banyak digunakan untuk menentukan apakah utang, saham, atau kombinasi dari hutang dan

    saham merupakan alternatif terbaik untuk meningkatkan modal untuk menerapkan strategi.Laporan Keuangan yang diproyeksikan  merupakan teknik strategi implementasi terpusat

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    7/19

    karena mengizinkan organisasi untuk memeriksa hasil yang diharapkan dari berbagai variasi

    aksi dan pendekatan. Hampir semua lembaga keuangan membutuhkan setidaknya tiga tahun

    laporan keuangan yang diproyeksikan setiap kali sebuah bisnis mencari modal. Enam langkah

    dalam melakukan analisis proyeksi keuangan :

    a. 

    Menyiapkan proyeksi laporan laba rugi sebelum neraca

     b.  Menggunakan precentage-of-sales-method untuk memproyeksikan cost of good sold

    dan beban-beban di laporan laba rugi

    c. 

    Menghitung laba bersih yang diproyeksikan

    d.  Mengurangi laba bersih dengan dividen yang dibayarkan periode tersebut

    e.  Proyeksikan item-item di neraca

    f. 

    Mendata comments (remarks) di laporan yang diproyeksikan

    Anggaran Keuangan, adalah dokumen mendetail mengenai seberapa banyak dana akan

    diperuntukan dan dihabiskan dalam jangka waktu tertentu. Beberapa bentuk umum dari

    anggaran keuangan yaitu anggaran kas, anggaran operasi, anggaran penjualan, anggaran

    keuntungan, anggaran fleksibel dan anggaran tetap.

    Penilaian Perusahaan   pendekatan pertama, menggunakan nilai bersih dari modal

     pemegang saham; pendekatan kedua, menggunakan ukuran yaitu laba bersih; pendekatanketiga, menggunakan metode price-earnings ratio.

    Menentukan apakah akan Go Public atau tidak   Initial Public Offerings (IPOs) adalah

     perpindahan perusahaan dari private menuju publik, artinya, kepemilikan perusahaan yang

    semula hanya oleh orang-orang tertentu menjadi bisa dimiliki masyarakat umum. Going

     public berarti menjual presentasi kepemilikan perusahaan dalam rangka meningkatkan modal.

    Sebagai konsekuensi, kontrol pemilik awal perusahaan terhadap perusahaan menjadi

     berkurang.

    Isu-isu Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development /R&D) Kebijakan R&D

    dapat meningkatkan strategi implementasi dengan cara :

    a.  Menekankan produk dan peningkatan proses

     b. 

    Basis stress atau penelitian yang diterapkan

    c.  Menjadi pemimpin atau pengikut di R&D

    d. 

    Membangun tipe proses berbasis robot atau manual

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    8/19

    e.  Menghabiskan biaya yang tinggi, rata-rata, atau rendah di R&D

    f.  R&D dari internal perusahaan atau di luar perusahaan

    g. 

    Menggunakan peneliti dari universitas atau sektor private

    Terdapat paling tidak tiga pendekatan dalam pelaksanaan R&D, yaitu :

    1.  Menjadi perusahaan pertama untuk memasarkan produk-produk berteknologi baru

    2.  Menjadi imitator inovatif dari produk-produk yang sudah berhasil sebelumnya

    3. 

    Menjadi produser dengan biaya rendah (low-cost )

    Isu-Isu Manajemen Sistem Informasi (MSI)

    Mempunyai Manajemen Sistem Informasi yang efisien mungkin adalah faktor yangsangat penting dalam hal membedakan perusahaan yang berhasil dengan mereka yang tidak

     berhasil. Sistem informasi yang baik dapat mengurangi biaya. Perusahaan harus

    meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hacker yang dapat mengambil data-data

     perusahaan yang tersimpan.

    Analisis Bisnis, yaitu teknik MSI yang menggunakan perangkat lunak untuk volume data

    yang besar dan dapat membantu eksekutif perusahaan dalam pengambilan keputusan.

    Terkadang, disebut juga analisis prediktif, machine learning, atau data mining.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    9/19

    CHAPTER 10 STRATEGY EXECUTION

    Sifat Dari Implementasi Strategi

    Perbedaan formulasi dan implementasi strategi:

    Formulasi Strategi Implementasi Strategi

    Memposisikan kekuatan sebelum aksi Mengelola kekuatan selama aksi

    Fokus pada efektivitas Fokus pada efisiensi

    Proses intelektual Proses operasional

    Membutuhkan kemapuan intuitif dan

    analitis

    Membutuhkan motivasi khusus dan

    kemampuan kepemimpinan

    Membutuhkan koordinasi antar

     beberapa individu

    Membutuhkan koordinasi banyak individu

    Karena setiap manajer dan karyawan lebih termotivasi oleh  self-interests-nya dari pada

    interest dari organisasi, maka manajer divisi dan fungsional harus dilibatkan dalam formulasi

    strategi dan aktivitas implementasi agar  self-interest   mereka dan interest   organisasi dapat

    saling mendukung.

    Annual Objectives

     Annual objectives penting karena mereka merepresentasikan basis dari alokasi sumber daya,

    adalah mekanisme utama dalam evaluasi manajer, merupakan instrumen utama dalam

    mengawasi progress menuju tujuan jangka panjang, dan menentukan prioritas organisasi,

    divisi, dan departemen. Tujuan dari annual objectives  adalah sebagai garis pedoman untuk

    aksi, mengarahkan, dan menyalurkan tenaga dan aktivitas dari anggota organisasi.

    Policy

    Kebijakan adalah  guideline  spesifik, metode, prosedur, peraturan, bentuk, dan praktik

    administratif yang dibuat untuk mendukung dan mendorong kerja menuju tujuan. Kebijakan

    dibutuhkan untuk membuat strategi bekerja dalam kegiatan sehari-hari. Kebijakan

    memfasilitasi problem solving dan menuntung implementasi strategi. Kebijakan menetapkan

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    10/19

     batasan-batasan dalam tindakan administratif yang dapat dibuat untuk menghargai atau

    menghukum kelakuan.

    Resource Al location

    Alokasi sumber daya adalah aktivitas manajemen pusat yang memungkinkan eksekusi

    strategi. Manajemen stratejik memungkinkan sumber daya untuk dialokasikan sesuai dengan

     prioritas yang ditetapkan oleh annual objectives.

    Pengelolaan Konflik

    Interdependensi dari objektif dan kompetisi untuk sumber daya terbatas dapat menimbulkan

    konflik. Beberapa pendekatan untuk mengelola dan mengatasi konflik adalah dengan

     penghindaran, difusi atau konfrontasi.

    Menyamakan Struktur Organisasi dengan Strategi

    Perubahan strategi sering dikaitkan dengan perubahan struktur organisasi. Hal ini

    dikarenakan struktur mendikte bagaimana objektif dan kebijakan akan ditetapkan serta

     bagimana sumber daya akan dialokasikan. Struktur yang digunakan antara organisasi satu

     belum tentu berdampak yang sama dengan organisasi lainnya, maka dari itu tidak ada struktur

    organisasi yang optimal yang diberikan kepada strategi atau tipe organisasi. Perusahaan yang

    masih kecil cenderung tersentralisasi (functional structure). Perusahaan yang menengah

    cenderung menggunakan desentralisasi (divisionally stucture). Perusahaan yang besar

    cenderung menggunakan strategic-business unit structure atau matrix struktur.

    Strategic Business Unit (SBU) Structure 

    Strategic Business Unit (SBU) structure merupakan struktur organisasi yang didasarkan pada

     pengelompokkan divisi yang sejenis dan mendelegasikan wewenang serta tanggung jawab

    tiap unit kepada  senior executive  yang secara langsung melapor kepada chief executive

    officer . Tipe struktur organisasi ini dapat meningkatkan kordinasi diantara divisi yang sejenis

    dan menghubungkan akuntabilitas bisnis unit yang berbeda.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    11/19

    Matrix Structure

     Matrix structure  merupakan struktur organisasi yang paling rumit karena bergantung pada

    arus yang vertikal dan horizontal atas wewenang dan komunikasi. Tipe struktur ini

    menghasilkan overhead   yang tinggi karena menciptakan lebih banyak posisi manajemen.

    Selain itu, tipe ini juga menyebabkan garis wewenang anggaran yang ganda, sumber

     penghargaan dan hukuman yang ganda, wewenang yang dibagi, pelaporan yang ganda, dan

    kebutuhan terhadap ekstensif dan efektif sistem komunikasi.

    Disisi lain, tipe organisasi ini memiliki beberapa keungulan yaitu tujuan dari proyek

    menjadi jelas, terdapat beberapa saluran komunikasi, pekerja dapat melihat hasil kerjanya,

    menghentikan suatu proyek dapat mudah dilakukan

    Restructuring dan Reengineer ing  

     Restructuring   adalah pengurangan ukuran perusahaan dengan cara mengurangi jumlah

    karyawan, divisi, dan level hirarki yang berada di dalam struktur organisasi perusahaan. 1 

    Alasan terjadinya restructuring   ini adalah adanya resesi dalam perekonomian sehingga

    menyebabkan perusahaan harus memperbaiki efisiensi dan efektivitasnya dengan cara pengurangan ukuran perusahaan tersebut. Sebelum proses restructuring   dilakukan,

     perusahaan mempertimbangkan opsi tersebut dengan cara melakukan benchmarking  terhadap

     performa perusahaan.

     Reengineering   atau dengan kata lain disebut dengan  process management, process

    innovation, atau  process redesign  adalah perancangan ulang suatu proses pekerjaan yang

     bertujuan untuk memperbaiki biaya, kualitas, dan layanan dalam perusahaan tanpa harus

    mengurangi jumlah karyawan perusahaan.2 

    L inking Performance and Pay to Strategies

     Performance dan pay strategies  dalam sebuah perusahaan adalah vital untuk mendukung

    keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Cara-cara yang dipakai oleh

    1 David, Strategic Management, Concepts and Cases, hal. 350.

    2 Idem. 

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    12/19

     perusahaan sendiri dalam menentukan  pay strategies  tersebut adalah dengan  profit sharing,

     gain sharing, dan bonus system. 

    Managing Resistance to Change

    Dalam bisnis, sudah pasti perusahaan dihadapkan dengan perubahan namun adakalanya

     perubahan tersebut ditolak (adanya resistensi terhadap perubahan/resistance to change).

     Resistance to change dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah halangan untuk maju di

    masa depan sehingga diperlukan teknik-teknik tertentu untuk mengatasi resistance to change 

    tersebut seperti  force change strategy, educative change strategy, rational change strategy, 

    dan interest change strategy. Namun, dalam penerapan teknik-teknik tersebut, perusahaan

     juga harus memperhatikan adanya internal   dan external forces  yang berpengaruh terhadap

     perubahan di dalam perusahaan itu sendiri.

    Creating a Strategy-Supportive Cultu re

    Perusahaan harus melakukan cara apapun agar strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat

     berhasil. Salah satunya dengan memperhatikan cara-cara yang dapat mengubah budaya

    sebuah organisasi seperti3:  Recruitment , Training , Transfer ,  Promotion,  Restructuring ,

     Reengineering ,  Role modeling ,  Positive reinforcement ,  Mentoring, Revising vision and/or

    mission,  Redesigning physical spaces/facades,  Altering reward systems,  Altering

    organizational policies, procedures, and practices. 

    Perhatian Mengenai Produksi dan Operasi pada Penerapan Strategi

    Dalam menerapkan strategi, perusahaan perlu memperhatikan masalah produksi, hal ini

    dikarenakan produksi merupakan bagian utama dalam proses penerapan strategi. Keputusan-

    keputusan berhubungan dengan produksi seperti ukuran pabrik, lokasi pabrik, desain produk,

     peralatan yang digunakan, jenis alat, ukuran persediaan, pengendalian persediaan,

     pengendalian kualitas, pengendalian biaya, penggunaan standar, spesialisasi pekerjaan,

     pelatihan pegawai, penggunaan peralatan dan sumber daya, pengiriman dan pengemasan, dan

    inovasi teknologi memiliki dampak yang dramatis terhadap kesuksesan proses penerapan

    strategi.

    Kekhawatiran Mengenai SDM Saat Mengimplementasikan Strategi 

    3 David, Strategic Management, Concepts and Cases, hal. 354.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    13/19

    Seiring berjalannya waktu, semakin banyak perusahaan yang memilih untuk memberikan cuti

    kepada karyawannya sebagai salah satu alternatif dari merumahkan karyawannya, bahkan

    untuk golongan manajer pun diberi cuti. Cuti sendiri sebenarnya merupakan PHK yang

    sifatnya sementara. Banyak perusahaan yang lebih memilih untuk mempekerjakan paruh

    waktu dibanding pekerja tetap dan hal ini membuat tingkat pengangguran tetap tinggi. Ada

     juga perusahaan yang hanya memanggil karyawan jika diperlukan saja.

    Sebuah sistem manajemen strategi yang dirancang dengan baik dapat gagal jika tidak

    cukup memberikan perhatian kepada sumber daya manusia. Masalah sumber daya manusia

    yang muncul ketika bisnis dijalankan menggunakan strategi biasanya disebabkan oleh tiga

     penyebab: (1) gangguan struktur sosial dan politik, (2) kegagalan untuk mencocokkan bakat

    individu dengan pelaksanaan tugas-tugas, dan (3) tidak adanya dukungan memadai dari

    manajemen tingkat atas untuk pelaksanaan kegiatan.

    Gangguan struktur sosial dan politik yang menyertai pelaksanaan strategi harus

    diantisipasi dan dipertimbangkan selama perumusan strategi dan dikelola selama pelaksanaan

    strategi. Kemudian yang menjadi masalah dalam pencocokan manajer dengan strategi yang

    ada adalah bahwa suatu pekerjaan memiliki tanggung jawab khusus dan relatif statis,

    meskipun manusia adalah tipe yang dinamis dalam pengembangan pribadi mereka. Untuk

    mengatasi permasalahan ketiga, seorang manajer harus banyak melakukan percakapan dan

    memberikan pertanyaan informal untuk tetap mengikuti perkembangan yang ada dan tahu

    kapan waktunya harus turun tangan.

    Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOPs)

    ESOP adalah, iuran pasti, rencana yang memberikan manfaat bagi karyawan, serta

    kualifikasi pajak dimana karyawan membeli saham perusahaan melalui peminjaman uang

    atau uang tunai. ESOPs memberdayakan karyawan untuk bekerja seperti pemilik perusahaan.

    Di samping mengurangi keterasingan pekerja dan merangsang produktivitas, ESOPs

    memberikan manfaat lain, seperti penghematan pajak yang cukup besar.

    Menyeimbangkan Pekerjaan dan Aktivitas di Rumah

    Perusahaan pada saat ini mempertimbangkan fakta bahwa kehidupan di rumah yang

     baik memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk kehidupan kerja yang baik.

    Pekerjaan dan masalah keluarga tidak lagi hanya masalah perempuan. Beberapa langkah-langkah khusus yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi masalah ini memberikan

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    14/19

     bantuan relokasi pasangan sebagai imbalan kerja, memberikan bantuan untuk rekreasi

    keluarga dan pendidikan, mendirikan organisasi perkumpulan karyawan, dan menciptakan

     peluang interaksi bagi keluarga dan pekerjaan.

    Manfaat dari Keberagaman Tenaga Kerja

    Sebuah organisasi mungkin dapat dikatakan efektif apabila tenaga kerjanya

    mencerminkan keragaman pelanggan. Untuk perusahaan global, tujuan ini merupakan tujuan

    yang baik dan berharga bagi kelangsungan hidup perusahaan.

    Program Kesehatan Perusahaan

    Program kesehatan memberikan konseling kepada karyawan dan menawarkan

     perubahan gaya hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih sehat.

    CHAPTER 11 : STRATEGY MONITORING

    The Nature of Strategy Evaluation

    Strategy evaluation  dapat menjadi sinyal bagi manajemen terhadap suatu masalah.

    Terdapat 3 aktivitas dasar dalam melakukan  strategy evaluation  yakni pengujian terhadap

    dasar strategi perusahaan, membandingkan hasil yang diekspektasikan dengan hasil yang

    terjadi, dan melakukan tindakan korektif untuk memastikan kinerja sesuai dengan rencana.

    Dalam melakukan  strategy evaluation, harus berfokus pada jangka panjang dan

     jangka pendek. Terdapat 4 kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan  strategy

    evaluation  yaitu consonance  dan advantage  yang didasarkan penilaian eksternal serta

    consistency dan feasibility yang didasarkan pada penilaian internal.

    Pada saat ini semakin sulit dalam melakukan  strategy evaluation  karena terdapat

     perubahan yang dramatis terhadap kompleksitas lingkungan, meningkatnya kesulitan dalam

    memprediksi masa depan dengan akurat, meningkatnya jumlah variabel, meningkatnya

    kejadian domestik dan dunia yang mempengaruhi organisasi, dan menurunya jangka waktu

     perencanaan yang dapat dilakukan dengan setiap tingkat kepastian.

    The Process of Evaluating Strategies

    Strategy evaluation harus dilakukan secara terus menerus dibandingkan dengan

    evaluasi secara periodik. Manajer dan karyawan harus secara terus menerus sadar terhadap

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    15/19

    kinerja yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Anggota organisasi harus

    terlibat dalam menentukan tindakan korektif yang tepat. Jika terdapat penyimpangan yang

    signifikan dari perkiraan, maka dibutuhkan pembaharuan formulasi strategi. Melalui

    keterlibatan manajer dan karyawan dapat membuat mereka lebih berkomitmen untuk menjaga

    kinerja perusahaan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.

    A Strategy Evaluation F ramework

    Tindakan korektif hampir selalu dibutuhkan kecuali ketika faktor internal dan ekstenal

    tidak berubah secara signifikan dan perusahaan sedang dalam tahap mengejar tujuannya.

     Reviewing Bases of Strategy

    Dalam melakukan review terhadap dasar strategi perusahaan, dapat dilakukan dengan

    mengembangkan revisi terhadap  EFE Matrix  dan  IFE Matrix. Revisi terhadap  IFE Matrix 

    fokus terhadap perubahan kekuatan dan kelemahan dalam manjemen organisasi, marketing ,

     finance & accounting, production & operation, research & development,  dan management

    information systems. Sedangkan revisi terhadap  EFE Matrix  harus menunjukkan indikasi

    seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.

     Measuring Organizationa Performance

    Dalam melakukan pengukuran kinerja organisasi, melibatkan beberapa aktivitas yaitu

    membandingkan hasil yang diekspektasikan dengan hasil yang terjadi, melakukan investigasi

    terhadap deviasi yang terjadi, melakukan evaluasi kinerja individual, dan menguji capaian

    yang telah dilakukan dalam mengejar tujuan.

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    16/19

      Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif. Startegist

    menggunakan ratio untuk membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu,

    membandingkan kinerja terhadap kompetitor, dan kinerja terhadap rata - rata industri.

     Namun, terdapat beberapa kelemahan kriteria kuantitatif karena hanya diarahkan untuk

    tujuan tahunan bukan tujuan jangka panjang, perbedaan metode akuntansi dapat

    menyebabkan perbedaan hasil, dan sering menggunakan intuisi.

    Taking Corrective Actions

    Tindakan korektif dibutuhkan untuk membuat perubahan agar posisi perusahaan tetap

    kompetitif. Tindakan korektif tidak selalu membutuhkan penambahan strategi sekarang

    ataupun membuat formulasi strategi yang baru. Berikut merupakan tindakan korektif yang

    mungkin dibutuhkan untuk menghadapi penyimpangan yang tidak diinginkan

    The Balanced Scorecard

     Balanced Scorecard  adalah sebuah alat untuk mengelola dan mengevaluasi sebuah strategi.

     Balanced scorecard   membantu perusahaan dalam mengevaluasi strategi melalui empat

     perspektif; kinerja keuangan, pengetahuan tentang pelanggan, proses bisnis internal, dan

     pembelajaran serta pertumbuhan.

    Analisis balance scorecard  dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

    1.  Seberapa baik perusahaan terus meningkatkan dan menciptakan nilai seiring langkah,

    seperti inovasi, kepemimpinan teknologi, kualitas produk, efisiensi proses

    operasional, dan seterusnya?

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    17/19

    2.  Seberapa baik perusahaan mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensi inti

    dan keunggulan kompetitif?

    3. 

    Seberapa puaskah pelanggan perusahaan?

    Publ ished Sources of Strategy-Evaluation I nformation

    Terkadang beberapa majalah atau media publikasi lainnya menampilkan hasil analisa dan

    evaluasi terhadap kinerja perusahaan menggunakan berbagai faktor. Ada yang menilai dari

    kinerja keuangan, kinerja manajemen, tingkat kepuasan karyawan atau pelanggan, dan masih

     banyak lagi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi strategi yang

    diterapkan apakah sudah efektif atau belum. 

    Character istics of an Ef fective Evaluation System

    Dalam mengevaluasi strategi, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi, yaitu; kegiatan

    evaluasi harus ekonomis, bermakna, dan memberikan informasi yang tepat waktu. Evaluasi

    strategi harus dirancang untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dan tidak

    didominasi dengan keputusan serta sederhana alias tidak memberatkan.

    Apabila dari hasil evaluasi strategi perusahaan memerlukan perubahan besar secara cepat,

    rencana kontijensi yang tepat dapat diterapkan pada waktu yang tepat. Rencana kontijensidapat meningkatkan kemampuan strategi dalam merespon perubahan pada faktor internal

    maupun eksternal strategi yang sedang diterapkan.

    Tiga manfaat rencana kontijensi adalah; (1) mengizinkan respon cepat terhadap perubahan,

    (2) mencegah kepanikan saat keadaan krisis, (3) membuat manajer lebih mudah beradaptasi

    dengan mendorong mereka untuk menduga bentuk variabel di masa depan.

    Linneman dan Chandran menyarankan rencana kontijensi yang efektif melibatkan lima

    langkah, yaitu:

    1.  Identifikasi peristiwa baik atau buruk yang dapat membahayakan strategi.

    2.  Tentukan kapan peristiwa baik atau buruk tersebut akan terjadi.

    3.  Tentukan pro dan kontra dari setiap peristiwa kontinjensi.

    4.  Kembangkan rencana kontijensi untuk peristiwa kontinjensi utama.

    5. 

    Tentukan peringatan dini atas pemicu perisiwa kontinjensi.

    Auditing

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    18/19

    Alat yang sering digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah audit. Asosiasi Akuntansi

    Amerika mendefinisikan audit sebagai proses sistematis yang dilakukan secara objektif untuk

    mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang tindakan dan peristiwa

    ekonomi untuk memastikan tingkat korespondensi antara pernyataan dan kriteria yang telah

    ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya untuk pihak berkepentingan.

    21st Centur y Chal lenges in Strategic M anagement

    Tiga tantangan besar yang dihadapi oleh para ahli strategi adalah: (1) memutuskan apakah

     proses lebih seperti seni atau ilmu, (2) memutuskan apakah strategi harus terlihat atau

    disembunyikan dari para pemangku kepentingan, dan (3) menentukan apakah proses harus

     berbentuk top-down atau bottom-up di perusahaan mereka.

    1.  Isu Seni atau Ilmu

    Ketika proses dilakukan dengan pendekatan ilmu, maka dalam manajemen stratejik

    tedapat langkah-langkah sistematis dimulai dari menilai lingkungan internal dan

    eksternal, melakukan penilitian, mengevaluasi pro dan kontra, memutuskan strategi.

    Sedangkan pendekatan seni lebih holistik, lebih kreatif dan imajinatif.

    2.  Isu Terlihat atau Tersembunyi

    Baik terlihat maupun tersembunyi, keduanya memiliki keuntungan juga kerugian bagi perusahaan. Perusahaan perlu menganalisa strategi mana saja yang dapat mereka

     perlihatkan dan strategi mana yang hanya perlu diketahui oleh manajemen atas.

    3.  Pendekatan top-down  atau bottom-up  

    Para pembuat strategi harus mencapai keseimbangan kerja dari dua pendekatan dengan cara

    yang dianggap terbaik bagi perusahaan pada waktu tertentu. Kapan pendekatan top-down 

    digunakan dan

  • 8/15/2019 (Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11

    19/19

    sumber :

    David, Fred R., David, Forest R. (2015). Strategic Management: A Competitive Advantage

    Approach, Concept and Cases, 15th Edition. Essex. Essex: Pearson Education Limited

    Chelte,Anthony. (2005). Retrieved from http://www.slideshare.net/opaprb/strategy-review-

    evaluation-and-control-9301642