kebutuhan oksigenasi

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya proses oksigensasi dalam tubuh memang sangat berpengaruh sekali dalam proses sirkulasi di dalam tubuh. Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. B.Tujuan Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui tentang pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen. C. Sistematika Penulisan a. Cover b. Kata Pengantar c. Daftar Isi d. BAB I Pendahuluan e. BAB II Pembahasan f. BAB III Penutup & Kesimpulan g. Daftar Pustaka Kebutuhan Oksigenasi 1

description

kebutuhan oksigenasi

Transcript of kebutuhan oksigenasi

Page 1: kebutuhan oksigenasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pentingnya proses oksigensasi dalam tubuh memang sangat berpengaruh sekali

dalam proses sirkulasi di dalam tubuh. Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan

oksigen (O2). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang

digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya,

dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak

mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat

diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.

B. Tujuan

Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui tentang

pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen.

C. Sistematika Penulisan

a. Cover

b. Kata Pengantar

c. Daftar Isi

d. BAB I Pendahuluan

e. BAB II Pembahasan

f. BAB III Penutup & Kesimpulan

g. Daftar Pustaka

Kebutuhan Oksigenasi 1

Page 2: kebutuhan oksigenasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kebutuhan Oksigenasi

Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu

kebutuhan fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga

kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas

bagi berbagai organ atau sel.

B. Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenasi

Saluran pernapasan bagian atas:

Hidung, proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung. 

Faring, merupakan pipa berotot yang terletak dari dasar tengkorak sampai dengan

esophagus.

Laring, merupakan saluran pernapasan setelah faring.

Epiglotis, merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutup laring saat proses

menutup.

Saluran pernapasan bagian bawah.

Trakhea, merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebrae torakalis

kelima.

Bronkhus, merupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi bronchus

kanan dan kiri.

Bronkiolus, merupakan saluran percabangan setelah bronchus.

Alveoli, merupakan kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan

karbondioksida.

C. Proses Oksigenasi

1. Ventilasi.

Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau

dari alveoli ke atmosfer.

Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :

Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.

Kebutuhan Oksigenasi 2

Page 3: kebutuhan oksigenasi

Adanya kondisi jalan napas yang baik.

Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan

ekspansi atau kembang kempis.

2. Difusi

Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan

CO2 di kapiler dengan alveoli.

Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :

Luasnya permukaan paru-paru

Tebal membran respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan

interstisial.

Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.

Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hemoglobin.

3. Transportasi

Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh

dan CO2 jaringan tubuh ke kaviler. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa

factor :

Curah jantung (kardiak output).

Kondisi pembuluh darah.

Latihan (exercise).

Perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta

eritrosit dan kadar Hb.

D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

1. Saraf otonom

Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom dapat mempengaruhi

kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi. Hal ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan

baik oleh simpatis maupun parasimpatis.

2. Hormonal dan obat

Semua hormon termasuk derivat katekolamin yang dapat melebarkan saluran

pernapasan.

3. Alergi pada saluran napas

Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu binatang, serbuk

benang sari bunga, kapuk, makanan dan lain-lain.

Kebutuhan Oksigenasi 3

Page 4: kebutuhan oksigenasi

4. Faktor perkembangan

Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi

karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.

5. Faktor lingkungan

Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor

alergi, ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan adaptasi.

6. Faktor perilaku

Perilaku yang dimaksud diantaranya adalah perilaku dalam mengkonsumsi

makanan (status nutrisi), aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigenasi,

merokok dan lain-lain.

E. Jenis Pernapasan

1. Pernapasan Eksternal

Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari

tubuh, sering disebut sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini dimulai dari

masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian oksigen

masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan menembus

membran yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel

darah merah dipompa oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru

dengan tekanan oksigen 100 mmHg.

2. Pernapasan Internal

Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan

dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses  perpusi.

F. Pengukuran Fungsi Paru

Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai

tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah.

Arti sistem pernafasan sendiri merupakan sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil

oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri

dari hidung, faring, laring, trakea / trakhea, bronki dan paru-paru.

Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin

sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya

dialirkan ke seluruh tubuh.

Kebutuhan Oksigenasi 4

Page 5: kebutuhan oksigenasi

Fungsi paru paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari

darahdan mengalirkannya keseluruh organ tubuh yang lain. Prosesnya disebut “pernapasan

eksternal” atau bernapas. .

Paru-paru juga memiliki fungsi nonrespirasi yang artinya Paru-paru berfungsi

dalam mengatur pernafasan dan membantu jantung dalam mengatur fungsinya. Keadaan

kulit dan bulu mencerminkan kuat dan lemahnya fungsi paru-paru.

Paru-Paru terletak di rongga dada dan diatas diafragma, dilindungi oleh tulang

dada dan tulang rusuk. Paru-paru berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara melalui

proses pernafasan. Bila dijelaskan secara singkat, cara kerja paru-paru adalah bila kedua

paru-paru mengembang, maka itu berarti oksigen masuk ke paru-paru dan bila kedua paru-

paru mengempis, maka itu berarti karbondiaoksida keluar dari paru-paru.

G. Masalah Kebutuhan Oksigenasi

1. Hipoksia

Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen

dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di sel,

sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis).

2. Perubahan Pola Pernapasan

1) Takipnea, merupakan pernapasan dengan frekuensi lebih dari 24 kali per menit.

Proses ini terjadi karena paru-paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadi emboli.

2) Bradipnea, merupakan pola pernapasan yang lambat abnormal, ±10 kali per menit.

Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intracranial yang di

sertai narkotik atau sedatif.

3) Hiperventilasi, merupakan cara tubuh mengkompensasi metabolisme tubuh yang

melampau tinggi dengan pernapasan lebih cepat dan dalam, sehingga terjadi

peningkatan jumlah oksigen dalam paru-paru. Proses ini ditandai adanya

peningkatan denyut nadi, napas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya

konsentrasi CO2 dan lain-lain.

4) Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan

pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.

Kebutuhan Oksigenasi 5

Page 6: kebutuhan oksigenasi

5) Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida

dengan cukup pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya jumlah udara yang

memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen.

6) Dispnea, merupakan sesak dan berat saat pernapasan. Hal ini dapat disebabkan oleh

perubahan kadar gas dalam darah/jaringan, kerja berat/berlebuhan, dan pengaruh

psikis.

7) Ortopnea, merupakan kesulitan bernapas kecuali pada posisi duduk atau berdiri

dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongesif paru-paru.

8) Cheyne stokes, merupakan siklus pernapasan yang amplitudonya mula-mula naik

kemudian menurun dan berhenti, lalu pernapasan dimulai lagi dari siklus baru.

Periode apnea berulang secara teratur.

9) Pernapasan paradoksial, merupakan pernapasan dimana dinding paru-paru

bergerak berlawanan arah dari keadaan normal. Sering ditemukan pada keadaan

atelektasis.

10) Biot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, akan

tetapi amplitudonya tidak teratur.

11) Stridor, merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada

saluran pernapasan. Pada umumnya ditemukan pada kasus spasme trachea atau

obstruksi laring.

3. Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas merupakan suatu kondisi pada induvidu dengan pernapasan

yang mengalami ancaman, terkait dengan ketidak mampuan batuk secara efektif. Hal ini

dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi,

immobilisasi, statis sekresi, serta batuk tidak efektif karena penyakit persarafan seperti

cerebro vascular accident (CVA), akibat efek  pengobatan sedative, dan lain-lain.

4. Pertukaran gas

Pertukaran gas merupakan suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan

gas, baik oksigen maupun karbondioksida, antar alveoli paru-paru dan sistem vaskular.

Hal ini dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau immobilisasi akibat sistem saraf;

depresi susunan saraf pusat; atau penyakit radang pada paru-paru.

Terjadinya gangguan dalam pertukaran gas ini menunjukkan bahwa penurunan

kapasitas difusi dapat menyebabkan pengangkutan O2 dari paru-paru ke jaringan

terganggu, anemia dengan segala macam bentuknya, keracunan CO2, dan terganggunya

aliran darah. Penurunan kapasitas difusi tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya

Kebutuhan Oksigenasi 6

Page 7: kebutuhan oksigenasi

luas permukaan difusi, menebalnya membran alveolar kapiler, dan rasio ventilasi perfusi

yang tidak baik.

H. Proses Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Oksigenasi

Pengkajian

Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada

saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya

mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time).

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Pola napas tidak efektif

3. Gangguan pertukaran gas

4. Penurunan kardiak output

5. Rasa berduka

6. Koping tidak efektif

7. Perubahan rasa nyaman

8. Potensial/resiko infeksi

9. Interaksi sosial terganggu

10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

Rencana Keperawatan

1) Mempertahankan terbukanya jalan napas

2) Mobilisasi sekresi paru

3) Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru

4) Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia

5) Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output

Implementasi

Kebutuhan Oksigenasi 7

Page 8: kebutuhan oksigenasi

Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai

tujuan dan kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.

I. Tindakan Keperawatan

1. Latihan napas

Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau

memelihara pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk, dan

dapat mengurangi stress.

Prosedur Kerja :

Cuci tangan

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

Atur posisi (duduk atau terlentang)

Anjurkan untuk mulai latihan dengan cara menarik napas terlebih dahulu melalui

hidung dengan mulut tertutup.

Kemudian anjurkan pasien untuk menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan disusul

dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti orang

meniup.

Catat respon yang terjadi

Cuci tangan 

2. Latihan batuk efektif 

Latihan batuk efektif merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki

kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan jalan napas (laring, trachea, dan

bronkhiolus) dari sekret atau benda asing.

Prosedur Kerja :

Cuci tangan.

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.

Atur posisi dengan duduk di tepi tempat tidur dan membungkuk ke depan.

Anjurkan untuk menarik napas, secara pelan dan dalam, dengan menggunakan

pernapasan diafragma.

Setelah itu tahan napas selama ± 2 detik.

Batukkan 2  kali dengan mulut terbuka. Tarik napas dengan ringan.

Istirahat.

Kebutuhan Oksigenasi 8

Page 9: kebutuhan oksigenasi

Catat respons yang terjadi.

Cuci tangan.

3. Pemberian oksigen

Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-paru

melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien

dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberian oksigen

tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

Persiapan Alat dan Bahan :

Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier.

Nasal kateter, kanula, atau masker.

Vaselin,/lubrikan atau pelumas ( jelly).

Prosedur Kerja :

Cuci tangan

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

Cek flowmeter dan humidifier

Hidupkan tabung oksigen

Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien.

Berikan oksigen melalui kanula atau masker.

Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga, setelah itu

berikan lubrikan dan masukkan.

Catat pemberian dan lakukan observasi.

Cuci tangan

4. Fisioterapi dada

Fisioterapi dada merupakan tindakan melakukan postural drainage, clapping, dan

vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan untuk meningkatkan efisiensi

pola pernapasan dan membersihkan jalan napas.

Persiapan Alat dan Bahan :

Pot sputum berisi desinfektan

Kertas tisu

Dua balok tempat tidur (untuk postural drainage)

Satu bantal (untuk postural drainage)

Prosedur Kerja :

Kebutuhan Oksigenasi 9

Page 10: kebutuhan oksigenasi

Postural drainage

Cuci tangan

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan

Miringkan psien ke kiri (untuk membersihkan bagian paru-paru kanan)

Miringkan pasien ke kanan (untuk membersihkan bagian paru-paru kiri)

Miringkan pasien ke kiri dengan tubuh bagian belakang kanan disokong satu

bantal (untuk membersihkan bagian lobus tengah)

Lakukan postural drainage ± 10-15 menit

Observasi tanda vital selama prosedur 

Setelah pelaksanaan postural drainage, dilakukan clapping, vibrating, dan suction.

Lakukan hingga lendir bersih

Catat respon yang terjadi

Cuci tangan

Clapping 

Cuci tangan

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan

Atur posisi pasien sesuai dengan kodisinya

Lakukan clapping dengan cara kedua tangan perawat menepuk  punggung pasien

secara bergantian hingga ada rangsangan batuk. 

Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung

sputum pada pot sputum.

Lakukan hingga lendir bersih.

Catat respon yang terjadi.

Cuci tangan.

Vibrating 

Cuci tangan.

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.

Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya

Lakukan vibrating dengan menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan

meminta pasien untuk mengularkan napas perlahan-lahan. Untuk itu, letakkan

kedua tangan di atas bagian samping depan dari cekungan iga dan getarkan secara

perlahan-lahan. Hal tersebut dilakukan secara berkali-kali hingga pasien

ingin batuk dan mengeluarkan sputum.

Kebutuhan Oksigenasi 10

Page 11: kebutuhan oksigenasi

Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampung

sputum di pot sputum.

Lakukan hingga lendir bersih

Catat respon yang terjadi

Cuci tangan

5. Pengisapan lendir 

Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu

mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan untuk

membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksegenasi.

Persiapan Alat dan Bahan :

Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan

Kateter pengisap lendir

Pinset steril

Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan desinfektan

Kasa steril

Kertas tisu

Prosedur Kerja :

Cuci tangan

Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.

Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah perawat

Gunakan sarung tangan

Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap

Hidupkan mesin penghisap

Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter pengisap ke dalam kom

berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa.

Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap

Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik

Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%

Lakukan hingga lendir bersih

Catat respon yang terjadi

Cuci tangan

Kebutuhan Oksigenasi 11

Page 12: kebutuhan oksigenasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk

kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ

atau sel.

Adapun proses oksigenasi diantaranya transportasi, ventilasi, difusi.

B. Saran

Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami dan

mendalami Kebutuhan fisiologis oksigenasi  yang merupakan  kebutuhan dasar manusia

yang sangat mendasar

Kebutuhan Oksigenasi 12

Page 13: kebutuhan oksigenasi

DAFTAR PUSTAKA

Allen, CarolVestal, (1998), Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Latihan,

EGC, Jakarta.

A.Aziz Alimul H. (2006) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta.

Greven, Ruth, (1999), Fundamental Of Nursing: Human Health and Function. EGC

Jakarta.

Potter & Perry (2006).Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

http://makalahcentre.blogspot.com/2010/11/makalah-oksigenasi-kebutuhan-dasar.html

http://obatherbalradangparuparu.com/65/fungsi-organ-paru-paru.html

http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-

oksigenasi.html

Kebutuhan Oksigenasi 13