Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

30
TUGAS MAKALAH KDM 1 KONSEP OKSIGENASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1: ADDINUL FITRI NILA MASRIA RICE ANGGRAINI TESTRI PRATAMA PUTRI SILVIA YUMILIA CITRA YUSUFRIADI WINDA HARIR S1. KEPERAWATAN TINGKAT 1 DOSEN PEMBIMBING : Ns. DINI QURATTA AYUNNI, S.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PIALA SAKTI PARIAMAN TAHUN 2014/2015

Transcript of Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

Page 1: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

TUGAS MAKALAH KDM 1

KONSEP

OKSIGENASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1: ADDINUL FITRI

NILA MASRIA

RICE ANGGRAINI

TESTRI PRATAMA PUTRI

SILVIA

YUMILIA CITRA

YUSUFRIADI

WINDA HARIR

S1. KEPERAWATAN

TINGKAT 1

DOSEN PEMBIMBING : Ns. DINI

QURATTA AYUNNI, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKes) PIALA SAKTI PARIAMAN

TAHUN 2014/2015

Page 2: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

2

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... 3

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................ 6

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................. 7

2.1 Pengertian Oksigenasi ....................................................................................... 7

2.2 Anatomi – fisiologi system pernapasan ............................................................... 8

2.3 Fisiologi pernapasan.........................................................................................14

2.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan Oksigen. .....................................17

2.5 Perubahan Fungsi Pernapasan ...........................................................................19

2.6 Masalah Keperawatan Berkaitan Dengan Kebutuhan Oksigen .............................21

2.7 Beberapa Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen .............................................23

BAB III PENUTUP ........................................................................................................29

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................29

3.2 Saran ...............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................30

Page 3: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Saluran Pernapasan ....................................................................... 8

Gambar 2 Struktur Saluran Pernapasan Atas ................................................................ 9

Gambar 3 Struktur Paru-paru ...................................................................................... 11

Gambar 4 Alveoli di Ujung Akhir Jalan Napas Bagian Bawah .................................. 13

Page 4: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca

dalam “Konsep Oksigenasi” dalam mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia 1.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Pariaman, Mei 2015

Penulis

Page 5: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang

digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan

aktifitas berbagai organ sel tubuh.

Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan

fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen

tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih

memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan

gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah

atau gangguan oksigenasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil sebagai rumusan

masalahnya sebagai berikut:

1. Apa pengertian oksigenasi?

2. Bagaimana anatomi-fisiologi sistem pernapasan?

3. Bagaimana fisiologis pernapasan?

4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pernapasan?

5. Bagaimana gangguan pada fungsi pernapasan?

6. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan masalah oksigenasi?

7. Bagaimana penatalaksanaan fisioterapi dada, drainase, postural dan terapi

oksigen?

Page 6: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

6

1.3 Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah diatas, dapat diambil sebagai tujuan masalahnya

sebagai berikut:

Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya

mahasiswa S1 keperawatan, mampu mengingat kembali (review) mengenai

konsep pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan praktek keperawatan yang bisa

diimplementasikan pada klien yang mengalami gangguan oksigenasi.

Tujuan Khusus

1. Menjelaskan tentang pengertian oksigenasi.

2. Menjelaskan tentang anatomi-fisiologi sistem pernapasan.

3. Menjelakan tentang fisiologis pernapasan.

4. Menjelakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pernapasan.

5. Menjelakan tentang gangguan pada fungsi pernapasan.

6. Menjelakan tentang asuhan keperawatan klien dengan masalah oksigenasi.

7. Menjelakan tentang penatalaksanaan fisioterapi dada, drainase, postural

dan terapi oksigen.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari tujuan masalah diatas, dapat diambil sebagai manfaatnya yaitu dapat

meningkatkan ilmu pengetahuan tentang oksigenasi serta dapat mengetahui

implementasi asuhan keperawatan tentang oksigenasi dalam melakukan suatu

praktek.

Page 7: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

7

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Oksigenasi

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang

digunakabn untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan

aktivitas berbagai organ dan sel tubuh.

Keberadaan oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital

dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh

sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap

kali bernapas dari atmosfer. Oksegen (O2) untuk kemudian diedarkan ke seluruh

jaringan tubuh.

Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Otak masih

mampu mentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit. Apabila kekurangan

oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi kerusakan sel otak secara

permanen.. Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan

kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel

membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh

agar berfungsi secara optimal.

Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara

melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)

sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada

tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

Page 8: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

8

2.2 Anatomi – fisiologi system pernapasan

Anatomi sistem pernapasan

Struktur sistem pernapasan tersusun sedemikian rupa untuk memudahkan

pengambilan oksigen melalui proses inspirasi dan pengeluaran karbondioksida

melalui proses inspirasi. Dtrukttur sistem pernapasan dimulai dari hidung dan

berakhir pada alveoolus. Gambar 1.1. menggambarkan susunan sistem pernapasan

yang dimaksud.

Gambar 1 Struktur Saluran Pernapasan

a. Hidung = Naso = Nasal

Merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang yang disebut

kavum nasi dan dipisahkan oleh sekat hidung yang disebut septum nasi.

Didalamnya terdapat bulu-bulu hidung yang berfungsi udara, debu dan

kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.

Anatomi

Terdiri atas bagian eksternal dan internal

Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung

dan kartilago

Page 9: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

9

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan

menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang

sempit, yang disebut septum

Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak

mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung

Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang

mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke

nasofaring oleh gerakan silia

Fungsi hidung, terdiri dari:

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari

paru-paru

Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan

serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru

Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghirup) karena

reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini

berkurang sejalandengan pertambahan usia.

Gambar 2 Struktur Saluran Pernapasan Atas

Page 10: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

10

b. Tekak = Faring

Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan

hidung dan rongga mulut ke laring

Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan

laring (laringofaring)

Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius

dan digestif

c. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang

menghubungkan faring dan trakea

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:

Epiglotis Adalah daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring

selama menelan

Glotis adalah ostium antara pita suara dalam laring

Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini

membentuk jakun (Adam's apple)

Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring

(terletak di bawah kartilago tiroid)

Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago

tiroid

Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan

bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi

Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda

asing dan memudahkan batu.

d. Trakea (Batang Tenggorokan)

Disebut juga batang tenggorok

Page 11: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

11

Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

e. Bronkus (Cabang Tenggorokan)

Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri

Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus

lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental

yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

Gambar 3 Struktur Paru-paru

f. Bronkiolus

Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang

membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

g. Bronkiolus Terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang

tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)

Page 12: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

12

h. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas

konduksi dan jalan udara pertukaran gas.

i. Duktus alveolar dan Sakus alveolar

Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan

sakus alveolar

Dan kemudian menjadi alveoli.

j. Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2

Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan

seluas 70 m2

Terdiri atas 3 tipe :

1) Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli

2) Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan

mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam

dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)

3) Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel

fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.

k. Paru-paru

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut

Terletak dalam rongga dada atau toraks

Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan

beberapa pembuluh darah besar

Setiap paru mempunyai apeks dan basis

Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris

Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus

Page 13: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

13

Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan

segmen bronkusnya.

l. Pleura

Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis

Terbagi mejadi 2 :

1) Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada

2) Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru

Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang

berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama

pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru

Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk

mencegah kolap paru-paru.

Gambar 4 Alveoli di Ujung Akhir Jalan Napas Bagian Bawah

Page 14: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

14

2.3 Fisiologi pernapasan

Bernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan

lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang

(ekspirasi).

Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan

sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan,

diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada

keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi

Yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau

sebaliknya.

Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan

antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma

turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :

a. Tekanan udara atmosfir

b. Jalan nafas yang bersih

c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi

Yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan

kapiler paru-paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang

bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih

rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh

darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.

Page 15: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

15

Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi

membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien

tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40

mmHg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru

b. Tebal membran respirasi

c. Jumlah darah

d. Keadaan/jumlah kapiler dara

e. Afinitas

f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor

Yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan

sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.

Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus

ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen

akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan

sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan

sel-sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :

a. Curah jantung (cardiac Output / CO)

b. Jumlah sel darah merah

c. Hematokrit darah

d. Latihan (exercise)

e. Keadaan pembuluh darah

Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,

kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.

Page 16: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

16

Sistem Respirasi

Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan

sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan,

diafragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernapasan di otak.

Bernafas adalah pergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan pengeluaran CO2

dari sel tubuh sampai ke luar tubuh. Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu

ventilasi, perfusi paru dan difusi.

Sistem kardiovaskuler

Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung

untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari

vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui katup

aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik melalui

arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yang kemudian

dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam

ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke paru-paru

kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke

atrium kiri dan bersikulasi secara sistemik berdampak pada kemampuan transport gas

oksigen dan karbon dioksida.

Hematologi

Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon

dioksia dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit

yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam plasma.

Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan setiap molekul dari

keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigenasi

membentuk oksihemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi

oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.

Page 17: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

17

Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memengaruhi transport gas.

2.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan Oksigen.

A. Faktor Fisiologi

a. Menurunnya kapasitas pengingatan O2 seperti pada anemia.

b. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran

napas bagian atas.

c. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport

O2 terganggu.

d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil,

luka, dan lain-lain.

e. Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada

kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyalit kronik

seperti TBC paru.

B. Faktor Perkembangan

a. Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.

b. Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.

c. Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan

merokok.

d. Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas,

stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.

e. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan

arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.

Page 18: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

18

C. Faktor Perilaku

a. Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,

gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang,

diet yang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.

b. Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.

c. Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer

dan koroner.

d. Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake

nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol,

menyebabkan depresi pusat pernapasan.

e. Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat

D. Faktor Lingkungan

a. Tempat kerja

b. Suhu lingkungan

c. Ketinggian tempat dan permukaan laut.

Perubahan-perubahan fungsi jantung yang memengaruhi kebutuhan oksigenasi :

1. Gangguan kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).

2. Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seoerti pada pasien

dekom menimbulkan hipoksia jaringan.

3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah

yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.

4. Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari

arteri koroner ke miokardium.

Page 19: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

19

2.5 Perubahan Fungsi Pernapasan

1. Hiperventilasi

Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar

pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena :

a. Kecemasan

b. Infeksi/sepsis

c. Keracunan obat-obatan

d. Ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolic.

Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri

dada (chest pain), menurunkan konsentrasi, disorientasi , tinnitus.

2. Hipoventilasi

Hivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi

penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya

terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).

Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala,

penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia, ketidakseimbangan

elektrolit, kejang dan kardiak arrest.

3. Hipoksia

Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang

diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia

dapat disebabkan oleh :

a. Menurunnya hemoglobin

b. Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung.

c. Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada keracunan sianida.

d. Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti pneumonia.

e. Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok.

Page 20: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

20

f. Kerusakan/gangguan ventilasi.

Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan, menurunnya

kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam,

sianosis, sesak napas, dan clubbing.

Gangguan Oksigenasi

Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari

adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun

fisiologi dari organ-organ respirasi.Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan

diantaranya oleh karena peradangan, obstruksi, trauma, kanker, degeneratif, dan lain-

lain. Gangguan tersebu akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak

terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan

menjadi tiga. Yaitu:

a) Gangguan irama/frekuensi pernapasa

1. Gangguan irama pernafasan antara lain :

a. Pernafasan 'cheyne-stokes' yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya

mula-mula dangkal, makin naik kemudian makin menurun dan berhenti.

Lalu pernafasan dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini

biasanya terjadi pada klien gagal jantung kongesti, peningkatan tekanan

intrakranial, overdosis obat. Namun secara fisiologis, jenis pernafasan ini

terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas

permukaan laut dan pada bayi saat tidur.

b. Pernafasan 'biot' yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne-

stokes, tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea, keadaan pernafasan

ini kadang ditemukan pada penyakit radang selaput otak.

c. Pernafasan 'kussmaul' yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman

meningkat sering melebihi 20 kali/menit. Jenis pernafasan ini dapat

ditemukan pada klien dengan asidosis metabolik dan gagal ginjal.

Page 21: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

21

2. Gangguan frekuensi pernafasan

a. Takipnea/ hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlah nya

meningkat diatas frekuensi pernafasan normal.

b. Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan

yang jumlahnya menurun dibawah frekuensi pernafasan normal.

b) Insufisiensi pernafasan

Penyebab insufisiensi pernafasan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus

2. Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru.

3. Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari

paru-paru ke jaringan.

c) Hipoksia.

Hipoksia adalah kekuranga oksigen dijaringan, istilah ini lebih tepat daripada

anoksia. Sebab jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan. Hipoksia

dapat dibagi kedalam kelompok yaitu :

1. Hipoksemia

2. Hipoksia hipokinetik (stagnant anoksia/anoksia bendunga)

3. Overventilasi hipoksia

4. Hipoksia histotoksik

2.6 Masalah Keperawatan Berkaitan Dengan Kebutuhan Oksigen

Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen

ini, antara lain :

1. Tidak Efektifnya Jalan Napas

Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan napas yang tidak

bersih, misalnya karna adanya sumbatan, penumpukan sekret, penyempitan

jalan napas oleh karena spasme bronkus, dan lain lain.

Page 22: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

22

2. Tidak efektifnya Pola Napas

Tidak efektifnya pola napas ini merupakan suatu kondisi dimana pola napas,

yaitu inspirasi dan ekspirasi, menunjukkan tidak normal. Penyebab biasanya

karena kelemahan neuromuskular, adanya sumbatan ditrakeobronkhinal,

kecemasan dan lain lain.

3. Gangguan pertukaran gas

Gangguan pertukaran gas merupakan suatu keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang

dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa

karena perubahan membran alveoli, kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-

lain

4. Penurunan perfusi jaringan

Penurunan perfusi jaringan adalah suatu keadaan dimana sel kekurangan

suplai nutrisi dan oksigen. Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi

hipovelemia, hipervolemia, retensi karbon diogsida.

5. Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan

kemampuan untuk melakukan aktivirtasnya. Penyebabnya antara lain karena

ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi yang

dihasilkan menurun, dan lain-lain.

6. Perubahan pola tidur

Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu.

Kesulitan bernafas (sesak nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur.

Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan dengan penyakit

yang dideritanya.

Page 23: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

23

7. Resiko terjadinya iskemik otak

Gangguan oksigenasi mengakibatkan suplai darah keotak berkurang. Hal

tersebut disebabkan oleh cardiac output yangmenurun, aliran darah keotak

berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain. Akibatnya, otak

kekurangan oksigen sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.

2.7 Beberapa Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

1. Pemberian oksigen

Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-

paru melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada

pasien dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberian

oksigen tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah

terjadinya hipoksia.

Persiapan Alat dan Bahan :

1. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier

2. Nasal kateter, kanula, atau masker

3. Vaselin,/lubrikan atau pelumas ( jelly)

Prosedur Kerja :

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Cek flowmeter dan humidifier

4. Hidupkan tabung oksigen

5. Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi

pasien.

6. Berikan oksigen melalui kanula atau masker.

Page 24: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

24

7. Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga,

setelah itu berikan lubrikan dan masukkan.

8. Catat pemberian dan lakukan observasi.

9. Cuci tangan

2. Fisioterapi dada

Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindak keperawatan yang terdiri

atas perkusi, vibrasi dan postural drainage.

a. Perkusi

Disebut juga clapping adalah pukualn kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya,

pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk.

Tujuannya, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada dinding

bronkhus.

Prosedur:

1. Tutup area yang akan dilakkan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk

mengurangi ketidaknyamanan.

2. Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan

relaksasi

3. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit

4. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah

cedera seperti : mammae, sternum dan ginjal.

b. Vibrasi

Getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang

diletakkan datar pada dinding dada klien.

Tujuannya, vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara

ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan

perkusi.

Page 25: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

25

Prosedur:

1. Letakkan telapak tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area

dada yang akan di drainage. Satu tangan diatas tangan yang lain dengan

jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara yang lain: tangan bisa

diletakkan secara bersebelahan.

2. Anjurkan klien menarik napas dalam melalui hidung dan menghembuskan

napas secara lambat lewat mulut atau pursed lips.

3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan

gunakan hampir semua tumit tangan. Getarkan (kejutkan) tangan keaarh

bawah. Hentikan getaran jika klien melakukan inspirasi.

4. Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke

dalam tempat sputum.

c. Postural drainage

Merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai

segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik

utnuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam

sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan

apabila lendir klien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien

menderita demam.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan postural drainage yaitu:

a. Batuk 2 atau 3 kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi

b. Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter.

c. Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum melakukan

postural drainage

d. Lakukan latihan napas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan

lendir.

Page 26: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

26

Peralatan:

a. Bantal

b. Papan pengatur posisi

c. Tisu wajah

d. Segelas air

e. Sputum pol

Prosedur:

1. Cuci tangan

2. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian

semua area paru, data klinis dan chest X-ray.

3. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat.

4. Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit.

5. Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan

vibrasi dada diatas area yang di drainage

6. Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Bila

tidak bisa batuk, lakukan suction. Tampung sputum di sputum spot.

7. Minta klien istirahat sebentar bila perlu

8. Anjurkan klien istirahat sebentar bila perlu.

9. Anjurkan klien minum sedikit air.

10. Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat telah ter drainage

11. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.

12. Cuci tangan

13. Dokumentasikan

3. Napas dalam dan batuk efektif

a. Napas dalam

Yaitu bentuk latihan napas yang terdiri dari atas pernapasan abdominal

(diafragma) dan purse lips breathing.

Page 27: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

27

Prosedur:

1. Atur posisi yang nyaman

2. Fleksikan lutut klien untuk merelaksasikan otot abdomen

3. Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga

4. Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung

samapi 3 selama inspirasi

5. Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup (purse lips braething)

secara perlahan-lahan

b. Batuk efektif

Yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.

Prosedur:

1. Tarik napas dalam lewat hidung dan tahan napas untuk beberapa detik

2. Batukkan 2 kali. Pada saat batuk tekan dada dengan bantal. Tampung

sekret pada sputum pot.

3. Hindari penggunaan waktu yang lama selama batuk karena dapat

menyebabkan fatigue dan hipoksia.

4. Suctioning (pengisapan lendir)

Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidak

mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukan

untuk membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Persiapan Alat dan Bahan :

1. Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan

2. Kateter pengisap lendir

3. Pinset steril

4. Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan desinfektan

5. Kasa steril

6. Kertas tisu

Page 28: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

28

Prosedur Kerja :

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.

3. Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah perawat

4. Gunakan sarung tangan

5. Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap

6. Hidupkan mesin penghisap

7. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter pengisap ke dalam

kom berisi akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa.

8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap

9. Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik

10. Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%

11. Lakukan hingga lendir bersih

12. Catat respon yang terjadi

13. Cuci tangan

Page 29: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

29

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses

metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.

Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen

(O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa

oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi

(pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.

Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah

pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi

abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat

frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi

yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.

3.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar dapat

lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan oksigeni

pada Rumah Sakit serta dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.

Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami dan

mendalami Kebutuhan fisiologis oksigenasi yang merupakan kebutuhan

dasar manusia yang sangat mendasar

Page 30: Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1

30

DAFTAR PUSTAKA

Allen, CarolVestal, 1998,MemahamiProses Keperawatan DenganPendekatan

Latihan,, alih

A.Aziz Alimul H.Pengantar Kebutuhan DasarManusia. SalembaMedika. 2006 .

Jakarta.

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi). Euko

Jambusari No 7A: Yogyakarta.

Greven, Ruth, 1999, fundamental of nursing: human health and function,

Philadelphia: lippincott. bahasa Cristantie Effendy, Jakarta: EGC

Situs Internet:

http://eblogmakalah.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-oksigen.html/Diakses

Pada Tanggal 11 Mei 2015, Pukul 11.00 WIB. Pariaman.

http://juliardisyah.blogspot.com/2013/11/askep-kebutuhan-oksigenasi_16.html/

Diakses Pada Tanggal 11 Mei 2015, Pukul 11. 00 WIB. Pariaman.

Allen, CarolVestal, 1998,MemahamiProses Keperawatan DenganPendekatan

Latihan,, alih

A.Aziz Alimul H.Pengantar Kebutuhan DasarManusia. SalembaMedika. 2006 .

Jakarta.

Greven, Ruth, 1999, fundamental of nursing: human health and function,

Philadelphia: lippincott. bahasa Cristantie Effendy, Jakarta: EGC