Kasus IV Modul Mtht n

29
KASUS IV MODUL MTHT KELOMPOK 5

description

n

Transcript of Kasus IV Modul Mtht n

KASUS IV MODUL MTHT

KASUS IV MODUL MTHTKELOMPOK 5Nama Anggota KelompokArissa Reissa UAristya Nur FArmi Setia KArnita IlanurAudriana Hutami PAulia Rizky MeutiaAulia Wiratama PutraAyang Rashelda MAzahrah PAzlina Daraniya WLifftizia Effif

KASUSTelinga budi berair

Budi kelas 6 SD mengeluh kedua telinganya sering keluar cairan sehabis berenang atau saat batuk pilek. Menurut orang tuanya akhir-akhir ini kalau di ajak bicara sering meminta diulangi perkataannya.

Keyword : otore, gangguan pendengaranEPIDEMIOLOGI1.Otore : Keluarnya sekret dari liang telinga

2. Gangguan pendengaran :ketidak mampuan secara parsial / total untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga

Analisis masalahBudi 6thSering keluar cairanSetelah berenang atau batuk pilekKalau diajak bicara sering minta di ulangOMA stadium perforasiOMSK benignaOMSK malignaOtitis eksterna difusaOtitis media serosa akutOtitis media serosa kronik

Anatomi Telinga

Anatomi Telinga1.Telinga luar:Auricula (daun telinga) Canalis acusticus externus (liang telinga) Membran timpani

2. Telinga tengah (cavum timpani) :Ossicular chain (os. Maleus, os. Incus, dan os. Stapes)

3. Telinga Dalam:CochleaVestibulum: canalis semicircularis, utrikulus, dan sakulus.

Histologi TelingaTelinga luar:Daun telinga:Kulit tipis, tulang rawan elastis, perikondrium, rambut, kel. Sebasea dan keringat. Canalis acusticus externus (liang telinga)Tulang rawan elastin pada 1/3 luar, tulang pada 2/3 dalam, kulit tipis, rambut, kel. Sebacea dan serumina. Membran timpani3 lapisan, kecuali pada membran sharpnel.

Telinga tengah (cavum timpani)seluruhnya dilapisi oleh epitel selapis gepeng/selapis kubis rendah

Telinga DalamLabirin: epitel selapis gepeng dan sedikit jaringan ikat.

Fisiologi PendengaranEnergi bunyi ditangkap oleh daun telingaEnergi dialirkan ke koklea melalui udara/tulangEnergi bunyi menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke tulang pendengaranGetaran dari tulang pendengaran menggetarkan perilimfa pada skala vestibuliGetaran diteruskan ke membran reissner dan mendorong endolimfaTerjadi gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoriaDefleksi stereosilia sel-sel rambut dan terjadi depolarisasi sel rambutPerubahan energi gerak menjadi energi listrik (Impuls listrik).Patofisiologi OtoreSumbatan Tuba, Infeksi, Alergi, Perubahan Tekanan udara tiba-tibaGangguan TubaTekanan Negatif pada Telinga Tengah Terbentuk eksudat di kavum timpaniCairan keluar (Otore)Etiologi otore :

-Sekret purulent / mukoid : OMA, OMSK -Sekret non purulent: Otitis Eksterna, Otitis Media Serosa , Benda Asing-Bercampur darah : Infeksi berat atau tumor-Berbau busuk : Kolesteatom

1. Otitis Eksterna DifusInfeksi kulit dua pertiga dalam liang telinga, liang hiperemis, edema tidak jelas

Etiologi:Pseudomonas aeuroginosaStaphylococcus aureusE. coli

Faktor predisposisi:Berenang, iklim lembab, liang sempit rambut lebat, benda asing dalam telinga, sumbatan serumen, keringat berlebih.

Fase OE Difus :

Pra inflamasiEdema, stratum korneum liang telingaGatal, rasa penuh liang telinga

InflamasiRingan:eritema, edema ringan, makin gatal, otalgiaSedang:kulit liang telinga teriritasi menebal, sekret eksudatif (otore), otalgiaBerat:obst. total liang telinga, otore purulen, nyeri berat saat mengunyah

2. Otitis Media Akut stad. PerforatifFaktor predisposisi- Usia muda- Laki laki > Perempuan- Infeksi berulang saluran napas atas

Etiologi- Streptococcus pneumoniae - Haemophilus influenza- Moraxella catarhalis- Terlambat pemberian antibiotika- Virulensi kuman yang tinggiGejala- gangguan pendengaran- suhu badan turun- tidak gelisah, tidur nyenyak- sekret mengalir seperti berdenyut

Patogenesis OMASumbatan tuba oleh mukusBakteri masuk, silia statis

Cavum timpani, bakteri kolonisasi

Peradangan InflamasiTekanan (-) cavum timpani,Bakteri piogenik

Destruksi sel dan inflamasi

Eksudat plasma dan sel destruktif

Eksudat kental (pus)

Menekan kapiler

Iskemi jaringan

Sel lebih banyak mati

Nekrosis -> mukosa lembek, membran timpani tipis

PerforasiVirulensi menurur, imun meningkat

sembuh

Virulensi meningkat

kronik3. Otitis Media Supuratif Kronis

Definisi :Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari Telinga tengah terus menerus atau hilang timbul

EpidemiologiSosial ekonomi rendahTempat tinggal padatHigiene yang jelekNutrisi yang jelekDi indonesia sekitar 3% dari pendudukUsia 7-18 tahunEtiologi dan faktor risiko :Otitis media sebelumnyaISPAGangguan fungsi tuba EustachiusTerapi yang tidak adekuatDaya tahan tubuh yang rendahHigiene yang buruk

Letak perforasi :- Perforasi sentral : di pars tensa, sedangkan seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani-Perforasi marginal: sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan sulkus timpanikum-Perforasi atik: terletak di pars flaksidaJenis OMSKTipe benigna-terbatas mukosa saja-tidak mengenai tulang-perforasi di sentral-tidak ada kolesteatoma

Tipe maligna-OMSK disertai kolesteotoma-perforasi di marginal atau diatik

Gejala klinis telinga berair : purulen atau mukoidgangguan pendengaranotalgiavertigo4. Otitis Media Serosa AkutKeadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba Eustachi.

Dapat disebabkan oleh:Sumbatan tubaVirus, sering berhubungan dengan infeksi saluran napas atasAlergiIdiopatik

Gejala:Bekurangnya pendengaranRasa tersumbat pada telingaDisplacusis binauralis, suara sendiri terdengar lebih nyaring pada telinga yang sakitTerasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga saat posisi kepala berubahTinnitus, vertigo, atau pusing ringanFaktor ResikoAlergiUmur, pada anak tuba eustachi lebih horizontal dan lebih pendekSosioekonomi rendah

EpidemiologiLebih sering diderita oleh anak-anak

PatofisiologiDisfungsi tuba eustachi yang terus menerus tekanan udara telinga tengah menurun transudasi dari mukosa penumpukan cairan di telinga tengah dan disfungsi tuba eustachi menyebabkan terbentuknya Otitis Media Serosa5. Otitis Media Serosa KronikSekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lamaLebih banyak pada anak-anakSekret kental seperti lem (glue ear)Sebagai gejala sisa dari OMA yang tidak sembuh sempurnaBisa terjadi karena infeksi virus, alergi, atau gangguan mekanis pada tuba

Gejala : Gangguang pendengaran lebih menonjol (40-50dB) karena sekret kentalSering diketahui kebetulan saat pemeriksaan THT/uji pendengaran

Pemeriksaan :Membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan/keabu-abuan

Pengobatan :Kasus baru dekongestan tetes serta kombinasi anti-histamin dekongestan oralAnamnesis Apakah ada rasa sakit di telinga ? Tibulnya sakit tiba-tiba atau bertambah secara bertahap dan sudah berapa lama ?Bagaimana dengan waktu sakit telinga (sering/jarang), timbul sakit saat kapan ?Konsistensi sekret yang biasanya keluar dari telinga ?Apakah ada riwayat trauma kepala atau telinga tertampar ?Bagaimana kondisi tidur anak pada malam hari ?Apakah tempat tinggal anda dekat dengan tempat bising yang bisa mengganggu pendengaran ?Apakah ada demam? Sejak kapan?Apakah obat yang sudah di berikan ke pasien ?Adakah riwayat kebiasaan mengorek-ngorek telinga ?Pemeriksaan FisikInspeksi dan palpasi auricula serta prosesus mastoideusInspeksi dengan otoskopGarpu TalaPEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan audiometri Otoskopi Kultur bakteri Pemeriksaan radiologi Tes BERA

PENATALAKSANAAN1. NON MEDIKA MENTOSA :

Edukasi kepada orang tua pasien agar pasien selalu menjaga hygiene serta rutin membersihkan telinagaBerikan pengertian untuk tidak berenang terlebih dahulu sementara2. Medika Mentosa

Antipireutik untuk mengatasi demam pada pasien jika pasien ditemukan demamJika pasien kemungkinan otitis media akuta stadium hiperemis maka :Antibiotik yang di anjurkan adalah penisilin, jika alergi penisilin maka di berikan eritromisin, pemberian antibiotic di berikan selama 7 hari.

Dosis Antibiotik pada pasien:Ampisilin 50-100 mg /bb perhari di bagi 4 bagian dosis atauAmoksisilin 40 mg /bb perhari di bagi 3 bagian dosis atauEritromisin 40 mg /bb perhariJika pasien otitis media supuratif kronis aktif maka terapinya:Obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari bila secret keluar terus menerus.Antibiotik yang di anjurkan adalah penisilin, jika alergi penisilin maka di berikan eritromisin.Jika secret telah kering tetapi perforasi masih ada setelah dilakukan observasi selama 2 bulan , maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membrane timpani yang perforasi mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran lebih berat serta memperbaiki fungsi pendengaran.Komplikasi1. Komplikasi IntratemporalPerforasi membran timpaniMastoiditis AkutParesis N.Facialis (infeksi yang menyebar langsung ke kanalis fasialis n OMAPetrositis2. Komplikasi ekstratemporal Abses Subperiostal3. Komplikasi IntrakranialAbses otakTrombofletisHidropsefalus otikusEmpiema SubduraDaftar PustakaEar Anatomy. Medscape. Access [2015 March 31]. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1948907-overviewSoepardi EA. Iskandar N. Bashiruddin J. Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2012.p.14