Kasus 4 Mtht Kel 11 Rinitis Alergi

36
Kelompok 11 030.12.261Stantley 030.12.262Stefanus 030.12.263Suci Wulandari 030.12.264 Sundari Lovea Nuranti 030.12.265Susanti 030.12.266Syaripah Noor R. 030.12.270Tiara Anggiana A. 030.12.271Tri Wira Almunqis 030.12.273Verna Fitriani 030.12.275 Vinny Alif Damara 030.12.276 Wahyu Honimah 030.12.278 Wanda Junita Safitri 030.12.279 Waode Satriana Sari

description

rhinitis allergy

Transcript of Kasus 4 Mtht Kel 11 Rinitis Alergi

Pemeriksaan fisik

Kelompok 11 030.12.261Stantley030.12.262Stefanus030.12.263Suci Wulandari030.12.264 Sundari Lovea Nuranti030.12.265Susanti030.12.266Syaripah Noor R.030.12.270Tiara Anggiana A.030.12.271Tri Wira Almunqis030.12.273Verna Fitriani030.12.275 Vinny Alif Damara030.12.276 Wahyu Honimah030.12.278 Wanda Junita Safitri030.12.279 Waode Satriana Sari

kasusKok saya sering bersin-bersin dan keluar ingus yang encer?

Boy, seorang mahasiswa baru merasakan bahwa akhir-akhir ini setiap bangun tidur pagi sering bersin-bersin dengan mengeluarkan ingus yang encer seperti air. Bersin-bersin bisa lebih dari sepuluh kali disertai dengan rasa gatal di hidung dan matanya. Hidungnya menjadi tersumbat yang sangat menurunkan kualitas hidupnya.Keluhan bersin timbul semenjak ia kos bersama temannya di belakang kampus sekamar berdua dengan kamar yang cukup banyak perabotannya.Dari riwayat keluarga diketahui ibunya mengidap asma yang sering kambuh.

Keyword: bersin-bersin, ingus encer, gatal hidung, hidung tersumbat, kos berdua, perabotan banyak di kamar, ibu asma.

Terminologi Bersin: keluarnya udara dengan keras lewat hidung dan mulut

Asma: radang kronik saluran napas yang menyebabkan hipersekresi, disfungsi jalan napas sehingga menimbulkan gejala episodikPruritus: suatu persepsi akibat rangsangan serabut mekanoreseptor

Rhinore: keluarnya cairan dari hidung

Mind MapBoy setiap bangun tidur pagi sering bersin-bersin +mengeluarkan ingus yang encer seperti airBersin-bersin bisa > sepuluh kali disertai dengan rasa gatal di hidung dan matanya

Hidung tersumbatriwayat keluarga: diketahui ibunya mengidap asma yang sering kambuh.

kamar yang cukup banyak perabotannya

Rhinitis AlergiRhinitis VasomotorHipotesis Rhinitis AlergiRhinitis VasomotorMulai serangan Usia belasan tahun (riwayat terpapar alergen (+))Dekade 3-4(riwayat terpapar alergen (-))

Etiologi Reaksi Ag-AB terhadap rangsangan spesifikReaksi neurovaskuler terhadap beberapa rangsangan mekanis/kimia. Faktor psikologiGatal dan bersinMenonjol Tidak menonjolGatal dimataSering dijumpai

Tidak dijumpaiSekret hidungPeningkatan Eosinofil Eosinofil tidak meningkatEosinofil darahMeningkat Normal IgE darah

Tes kulitMeningkat

+Tidak meningkat

-ANATOMI HIDUNG

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan.Kerangka tulang:1.os nasal2.prosesus frontalis os maksila3.prosesus nasalis os frontalkerangka tulang rawan:1. cartilago nasi lateralis (2)2.Cartilago alaris major (2)3.Cartilago alaris minor (2)4.Cartilago septi nasi (1)

Cavum Nasibatas medial: septum nasi dibentuk oleh tulang rawan yg dilapisi oleh perikondrium,periosteum dan bagian luar oleh mukosa hidung

batas lateral: bagian depan tampak licin,bagian belakangnya terdiri dari concha nasalis dan meatusnya.

Concha nasalis ada 4:1.Concha nasalis suprema (setelah dewasa akan hilang)2.Concha nasalis superior3.Concha nasalis media4.Concha nasalis inferior

Sinus paranasalisAda 4 macam:1. Sinus maxilaris2. Sinus ethmoidalis3. Sinus frontalis4. Sinus sphenoidalis

Fungsi hidung 1. Jalan napas2. Kondisi udara palut lendir konka3.Penyaring udara silia vibrise palut lendir lyzosim4. Indra penghidu5. Resonansi suara6. Proses bicara 7. Refleks nasal8. Aestetis Histologi Septum nasi 1. vestibulum nasi - ep.berlapis gepeng - vibrissae - kel.sebasea+keringat 2. Fossa nasalis - ep.bertingkat +silia+goblet (epitel respiratorik) 3. Area olfactoris - silia non motil Respirasi Olfactorius

Patofisiologi Rhinitis alergiPatofisiologi Rhinitis alergiGatal pada hidung dan bersin-bersin

Rinore

Klasfikasi Rhinitis AlergisymptomWaktu Beratnya gejala RA musimanRA sepanjang tahun Intermiten Persisten Ringan Sedang- BeratKLASIFIKASI RINITIS ALERGIDahulu, menurut sifat berlangsungnya :Rinitis alergi musiman (seasonal, hay fever)Rinitis alergi sepanjang tahun (perenial)Saat ini menurut WHO-ARIABerdasarkan terdapatnya gejala :Rinitis alergi intermitenGejala terdapat < 4 hari/minggu atau < 4 mingguRinitis alergi persistenGejala terdapat > 4 hari/minggu dan > 4 mingguKLASIFIKASI RINITIS ALERGIBerdasarkan tingkat ringan beratnya penyakit:Ringan, berarti tidak terdapat salah satu dari :gangguan tidurgangguan aktifitas sehari-hari/malas/olahragagangguan pekerjaan atau sekolahGejala dirasakan menggangguSedang-berat, berarti didapatkan satu atau lebih hal-hal di atas Patofisiologi Rhinitis Vasomotor1.Neurogenik (disfungsi sistem otonom)

Serabut saraf simpatis melepaskan ko-transmiter nonadrenalin dan neuropeptida Y vasokonstriksi dan penurunan sekresi hidung.

Serabut saraf parasimpatis apabila ada rangsangan akan terjadi pelepasan ko-transmiter asetilkolin dan vasoaktif intestinal peptida yang menyebkan peningkatan sekresi hidung dan vasodilaasikongesti hidung.

Dalam keadaan hidung normal, persarafan simoatis lebih dominan. Pada Rhinitis Vasomotor : ketidak seimbangan impuls saraf otonom dimukosa hidung. Yg berupa bertambahnya aktivitas sistem parasimpatis.Patofisiologi Rhinitis Vasomotor2. Neuropeptida

Disfungsi hidung Meningkatnya rangsangan terhadap saraf sensoris serabut C di hidungmeningkatny pelepasan neuropeptida (substance p dan calcitonin gene-related protein) peningkatan permeabilitas vaskular dan sekresi kelenjar.

3. Nitrik Oksida

NO yang tinggi dan presisten dilapisan epitel hidung kerusakan atau nekrosis epitelrangsangan non spesifik berinteraksi langsung ke sub-epitel peningkatan reaktifitas serabut trigeminal dan recruitment refleks vaskular dan kelenjar mukosa hidung.

4. Trauma

Rhinitis vasomotor dapat merupakan komplikasi jangka panjang dari trauma hidung melalui mekanisme neurogenik dan/atau neuropeptida

Gejala klinisRhinitis Alergi

Serangan bersin berulang lebih dari lima kali dalam satu serangan. Rinorea yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, kadang disertai lakrimasi, Tidak ada demamGejala sering tidak lengkap.Gejala klinisRhinitis Vasomotor

Gejala sering dicetuskan oleh berbagai rangsangan non-spesifik,seperti asap/rokok,bau yang menyengat,perubahan kelembaban,kelelahan dan stres/emosi.

Gejala mirip dengan rhinitis alergi,namun gejala yang dominan adalah: 1.hidung tersumbat bergantian kiri dan kanan, tergantung pada posisi pasien.2.Rinore yang mukoid atau serosa.3.Gejala mata (jarang)

Faktor RisikoRhinitis Alergi :

(1) riwayat atopi keluarga(2) keluarga dengan sosial ekonomi yang tinggi (3) paparan terhadap alergen rumah tangga seperti hewan dan tungau deburumah tanggaFaktor RisikoRhinitis Vasomotor

1.obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti ergotamin, chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal.

2. faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi dan bau yang merangsang.

3. faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme.

4. faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.Pemeriksaan fisikRhinitis Alergi

Pemeriksaan fisik

Inspeksi : sekret hidung jernih,edema mukosa,pembengkakan konka,gatal,kelopak mata lebih gelapFaring : hiperplasi limfoidTelinga tengah : biasanya ada cairan

Palpasi : benjolan di konjungtiva palpebra

Auskultasi ; mengi/ rongki basah

Pemeriksaan fisikRhinitis Vasomotor

Pemeriksaan rinoskopi anterior tampak gambaran yang khas berupa edema mukosa hidung,konka berwarna merah gelap atau merah tua,tetapi dapat pula pucat. Permukaan konka dapat licin atau benjol-benjol(hipertropi)

Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid biasanya sedikit.

Anamnesis tambahanRhinitis Alergi

1. Riwayat keluarga ?2. Demam atau tidak ?3. Menginsumsi obat apa sebelum keluhan?4. Terasa ada masa di hidung atau tidak?5. Riwayat atopi waktu kecil?PEMERIKSAAN PENUNJANGIn vivo :Tes kulit : Tes cukit/tusuk (Prick test), Multi testIntradermalSET (skin end point titration) In vitro : IgE total : untuk skrining, bkn alat diagnostikIgE spesifikSitologi hidung : eosinofil > 5 sel/LPBDPL : eosinofil meTes Provokasi : tdk sesuai klinis dan hsl tes cukit, tdk rutin, penelitianRadiologis (Foto SPN, CT-Scan, MRI) : Tidak untuk diagnosis rinitis alergiIndikasi : Untuk mencari komplikasi sinusitis/polip, tidak ada respon terhadap terapi, direncanakan tindakan operatif PRICK TESTBanyak dipakai sederhana, mudah, murah, sensitivitas tinggi, cepat, cukup amanTes pilihan dan primer untuk diagnostik dan riset Membuktikan telah terjadi fase sensitisasiTes (+) ada reaksi hipersensitivitas tipe I atau telah terdapat kompleks Sel Mast IgE pada epikutan

Penatalaksanaan Rinitis Alergi1. Terapi yang paling ideal adalah dengan alergen penyebabnya (avoidance) dan eliminasi.

2. Simptomatis, pemberian antihistamin Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral. Antihistamin dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan antihistamin generasi-1 (klasik) dan generasi -2 (non sedatif).3. Imunoterapi - Jenisnya desensitasi, hiposensitasi & netralisasi. Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody. Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat.Pencegahan Pencegahan rinitis alergi

1. Hindari alergen penyebab2. Jaga kebersihan kamar

Komplikasi rinitis alaergiPolip hidung Alergi hidung merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya polip hidung dan kekambuhan polip hidungOtitis media efusi yang sering residif, terutama pada anak-anakrinosinusitisprognosisAd vitam: BonamAd Functionam: dubia ad bonamAd Sanationam: dubia ad bonam

Dapus 1. Adams GL, Boies LR, Highler PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Ed. 6. Jakarta: EGC; 2013.2.Soepardi EA, Iskandar N, Bashruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed. 6. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 20113.Newlands SD. Non Allergic Rhinitis. In: Balleys head and neck Surgery. Otolaryngology Vol I. 3sd Ed. Philadelphia : Lippincot Williams and Willans

TERIMAKASIH