KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI...

109
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERKULOSIS PARU DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN Oleh : ARINA RIF’ATUR RIZQYA NIM.1701015 PROGRAM DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2020

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI...

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN DIAGNOSA

MEDIS TUBERKULOSIS PARU DI RUANG TERATAI RSUD

BANGIL KABUPATEN PASURUAN

Oleh : ARINA RIF’ATUR RIZQYA

NIM.1701015

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN DIAGNOSA

MEDIS TUBERKULOSIS PARU DI RUANG TERATAI

RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

Sebagai Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Keperawatan (Amd.Kep) Di Akademi Keperawatan

Kerta Cendekia Sidoarjo

Oleh : ARINA RIF’ATUR RIZQYA

NIM.1701015

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Arina Rif’atur Rizqya

NIM : 1701015

Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 25 Januari 1999

Institusi : Akademi Keperawatan Kerta Cendekia

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah berjudul : “Asuhan Keperawatan Pada Ny.

K Dengan Diagnosa Medis Tuberkulosis Paru Di Ruang Teratai RSUD Bangil

Kabupaten Pasuruan” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik sebagian

ataupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan

sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.

Sidoarjo, Mei 2020

Yang Menyatakan

Arina Rif’atur Rizqya

NIM: (1701015)

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Faida Annisa, S.Kep.Ns., MNS Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep

NIDN. 0708078606 NIDN. 0704068901

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

iii

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Arina Rif’atur Rizqya

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Diagnosa Medis Tuberkulosis

Paru Di Ruang Teratai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada

tanggal 21 Mei 2020

Oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Faida Annisa, S.Kep.Ns., MNS Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep

NIDN. 0708078606 NIDN. 0704068901

Mengetahui,

Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di program D3 Keperawatan

di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Tanggal : 15 Juni 2020

TIM PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Meli Diana, S.Kep., M.Kes ( )

Anggota : 1. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep ( )

2. Faida Annisa, S.Kep.Ns., MNS ( )

Mengetahui,

Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

v

MOTTO

Selalu jadi diri sendiri tidak peduli apa yang mereka katakan dan jangan

pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak lebih baik dari

Anda.

Penulis

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

vi

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas akhir ini bisa selesai dengan

baik. Saya bersyukur karena Allah SWT telah memberikan kemudahan untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

Saya sangat berterima kasih kepada bapak dan ibu dosen terutama kepada ibu

dosen Faida Annisa, S.Kep.Ns., MNS , ibu Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns.,

M.Kep , dan ibu Meli Diana, S.Kep., M.Kes terimakasih atas bimbingan dan ilmu

yang sudah diberikan selama ini, tanpa bimbingan ibu dosen semua itu tidak akan

berarti.

Saya juga berterima kasih kepada orang tua yang selalu setia menemani

dengan sabar, memberikan semangat dan bekerja keras untuk biaya kuliah hingga

sampai puncak. Sangat berterima kasih telah mendidik saya dari bayi hingga dewasa

dalam susah maupun senang.

Saya berterima kasih kepada teman, sahabat dan orang orang yang saya

sayangi yang telah mensuport saya, menemani hingga sampai puncak dan yang telah

banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan

Diagnosa Medis Tuberkulosis Paru Di Ruang Teratai RSUD Bangil Kabupaten

Pasuruan” ini dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik dalam

menyelesaikan program D3 Keperawatan di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia

Sidoarjo.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan banyak

bimbingan berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini selesai dengan baik.

2. Ayah dan Ibu yang senantiasa mendukung dan mendoakan selama ini sehingga

semua nerjalan dengan lancar.

3. Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan Kerta

Cendekia Sidoarjo.

4. Faida Annisa, S.Kep.Ns., MNS selaku pembimbing 1 yang telah membantu

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep selaku pembimbing 2 yang telah

membantu pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

6. Hj. Muniroh Mursam, Lc selaku petugas perpustakaan yang telah membantu dalam

kelengkapan literatur yang dibutuhkan.

7. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan,

sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para pembaca

berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi

kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Sidoarjo, 6 Mei 2020

Penulis

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

viii

DAFTAR ISI

Sampul depan ......................................................................................................... i

Surat Pernyataan ..................................................................................................... ii

Lembar persetujuan .................. ............................................................................. iii

Lembar pengesahan ................................................................................................ iv

Lembar motto .......................................................................................................... v

Lembar persembahan ..............................................................................................vi

Kata pengantar ........................................................................................................vii

Daftar isi .................................................................................................................viii

Daftar tabel ..............................................................................................................x

Daftar gambar ..........................................................................................................xi

Daftar lampiran ........................................................................................................xii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ............................................................................................. 4

1.3 Tujuan penelitian .............................................................................................. 4

1.4 Manfaat penelitian ............................................................................................ 5

1.5 Metode penulisan .............................................................................................. 5

1.5.1 Metode ..................................................................................................... 5

1.5.2 Teknik pengumpulan data ....................................................................... 6

1.5.3 Sumber data ............................................................................................. 6

1.5.4 Studi kepustakaan .................................................................................... 6

1.6 Sistematika penulisan ....................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Konsep penyakit ............................................................................................... 7

2.1.1. Definisi ................................................................................................... 7

2.1.2. Etiologi ................................................................................................... 7

2.1.3 Manifestasi klinis ....................................................................................8

2.1.4 Klasifikasi ................................................................................................9

2.1.5 Patofisiologi ............................................................................................11

2.1.6 Diagnosa banding ....................................................................................12

2.1.7 Komplikasi ..............................................................................................13

2.1.8 Faktor resiko ............................................................................................13

2.1.9 Pemeriksaan penunjang ...........................................................................15

2.1.10 Pencegahan .............................................................................................17

2.1.11 Penatalaksanaan dan pengobatan ...........................................................18

2.1.12 Dampak masalah ....................................................................................21

2.2 Konsep asuhan keperawatan ............................................................................22

2.2.1 Pengkajian ...............................................................................................22

2.2.2 Diagnosa keperawatan .............................................................................27

2.2.3 Rencana keperawatan ..............................................................................27

2.2.4 Implementasi ...........................................................................................34

2.2.5 Evaluasi ...................................................................................................34

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

ix

2.3 Pathway ............................................................................................................35

BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................. 37

3.1 Pengkajian ...................................................................................................... 37

3.1.1 Identitas ................................................................................................ 37

3.1.2 Keluhan utama ...................................................................................... 37

3.1.3 Riwayat penyakit sekarang ................................................................... 37

3.1.4 Riwayat penyakit dahulu ...................................................................... 38

3.1.5 Riwayat kesehatan keluarga .................................................................. 38

3.1.6 Lingkungan rumah dan komunitas ........................................................ 38

3.1.7 Perilaku yang mempengaruhi kesehatan ............................................... 39

3.1.8 Persepsi dan pengetahuan tentang penyakit .......................................... 39

3.1.9 Status cairan dan nutrisi ........................................................................ 39

3.1.10 Genogram ............................................................................................. 40

3.1.11 Pemeriksaan fisik .................................................................................. 41

3.2 Diagnosa keperawatan ..................................................................................... 51

3.3 Rencana keperawatan ...................................................................................... 54

3.4 Implementasi keperawatan .............................................................................. 57

3.5 Evaluasi keperawatan ...................................................................................... 63

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 69

4.1 Pengkajian ....................................................................................................... 69

4.1.1 Identitas .................................................................................................. 69

4.1.2 Riwayat kesehatan .................................................................................. 70

4.1.2.1 Riwayat kesehatan sekarang ................................................................ 70

4.1.2.2 Riwayat kesehatan dahulu ................................................................... 70

4.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga ................................................................ 71

4.1.2.4 Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan .......................................... 71

4.1.2.5 Lingkungan tempat tinggal .................................................................. 72

4.1.3 Pemeriksaan fisik ................................................................................... 72

4.2 Diagnosa keperawatan ..................................................................................... 79

4.3 Rencana keperawatan ...................................................................................... 80

4.4 Implementasi keperawatan .............................................................................. 81

4.5 Evaluasi keperawatan ...................................................................................... 83

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 85

5.1 Simpulan .......................................................................................................... 85

5.2 Saran ................................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 2.1 Obat anti Tuberkulosis ....................................................... 20

Tabel 2.2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan

dengan penumpukan sekret yang berlebihan ..................... 28

Tabel 2.3 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti

Paru .................................................................................... 29

Tabel 2.4 Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi .............. 30

Tabel 2.5 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan ketidakadekuatan intake

nutrisi .................................................................................. 31

Tabel 2.6 Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen .... 32

Tabel 2.7 Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan

batuk produktif .................................................................... 33

Tabel 3.1 Hasil laboratorium ................................................................ 47

Tabel 3.2 Analisa data tinjauan kasus .................................................. 51

Tabel 3.3 Perencanaan keperawatan tinjauan kasus Ny. K ................. 54

Tabel 3.4 Tindakan keperawatan tinjauan kasus Ny. K ....................... 57

Tabel 3.5 Evaluasi keperawatan tinjauan kasus Ny. K ......................... 63

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 2.1 Pathway Tuberkulosis ................................... 35

Gambar 3.1 Genogram Ny. K ........................................... 40

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Hal

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Studi Kasus ............................ 89

Lampiran 2 Surat balasan izin pengambilan kasus .......................... 90

Lampiran 3 Surat pengantar penelitian responden .......................... 91

Lampiran 4 Surat pernyataan bersedia menjadi responden ............. 92

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

micro tuberculosis yang dapat menular melalui udara. Tuberkulosis

disebabkan oleh kuman dan sebagian besar kuman TB menyerang paru

tetapi bisa juga organ tubuh lainnya. Tuberkulosis bukan penyakit keturunan

atau kutukan dan dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur yang memakan

waktu yang cukup lama sekitar 6-8 bulan, dan diawasi oleh pengawasan minum

obat PMO (Kemenkes, RI, 2017). Fenomena yang ada di masyarakat saat ini

adalah sebagian besar masyarakat sudah mengetahui dan menganggap penyakit

TB paru, yaitu penyakit menular dan berbahaya. Namun sebagian masyarakat

masih ada yang beranggapan bahwa penyakit TB paru karena diguna-guna.

Ketika penyakit tersebut sudah mencapai stadium lanjut sehingga penderita

batuk keras disertai dahak berdarah penderita dan tidak segera melakukan

pengobatan medis melainkan melalui pengobatan tradisional atau dukun.

Masyarakat percaya bahwa hanya pengobatan tradisional atau dukun yang pasti

dapat menyembuhkan penyakit kiriman orang lain atau guna-guna (Kemenkes,

RI, 2015).

Insiden TB di Indonesia mencapai 842 ribu kasus dengan angka mortalitas

107 ribu kasus, jumlah ini membuat Indonesia berada di urutan ketiga tertinggi

untuk kasus TB setelah India dan Cina (WHO, 2018). Pada tahun 2019

ditemukan jumlah kasus TB paru di Indonesia sebanyak 511.873 kasus,

meningkat bila dibandingkan semua kasus TB paru yang ditemukan pada tahun

1

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2018 sebesar 360.770 kasus. Menurut kelompok umur, kasus TB paru di

Indonesia pada tahun 2019 paling banyak ditemukan pada kelompok umur 0-

14 tahun yaitu sebesar 10,62% ,kelompok umur 15-24 tahun sebesar 15,07%

,kelompok umur 25-34 tahun sebesar 15,99% ,kelompok umur 35-44 tahun

yaitu sebesar 15,62% ,kelompok umur 45-54 tahun sebesar 16,69% ,kelompok

umur 55-64 tahun sebesar 14,62% dan umur ≥65 tahun sebesar 9,97%.

Sedangkan kasus TB paru di Jawa Timur sebanyak 56.445 penduduk

(Kemenkes, RI, 2019). Data studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

tercatat data pasien TB sebanyak 371 kasus di RSUD Bangil.

Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium Bovis dan M. Africanus,

kuman berbentuk batang aerobic tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan

sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet (WHO 2012). Saluran pernapasan

akan dipenuhi oleh bakteri besar di bronkus yang mengakibatkan peradangan

bronkus dan akhirnya mengalami penumpukan sekret yang berlebihan (WHO

2014). Dengan adanya sekret berlebihan pasien TB akan mengalami batuk terus

menerus kadang disertai dengan darah. Seseorang yang terkena TB mengalami

gejala seperti batuk terus menerus kadang disertai dengan darah, batuk muncul

dimalam hari yang bersifat hilang timbul, penurunan pertahanan tubuh,

penurunan nafsu makan dan berat badan (Depkes, RI 2014). Gejala tambahan

yang sering dijumpai pada penyakit ini yaitu sesak nafas disertai rasa nyeri

didada, demam/meriang lebih dari sebulan, badan lemah dan lesu, anoreksia,

dan berkeringat di malam hari tanpa sebab yang jelas. Pada awalnya batuk

bersifat non produktif, tetapi dapat berkembang ke arah pembentukan sputum

mukopurulen dengan hemoptisis (Depkes, RI, 2014). Masalah keperawatan

2

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

yang muncul akibat penyakit tuberkulosis, pada pasien TB dengan gejala- gejala

tersebut yaitu kebersihan jalan nafas dan ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh. Menurut Depkes RI, 2015 komplikasi yang sering terjadi pada

penderita TB paru stadium lanjut : (1) Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran

nafas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik

atau tersumbatnya jalan nafas; (2) Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial; (3)

Bronkiektasis dan fibrosis pada paru; (4) Pneumotorak spontan; (5) Penyebaran

infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya; dan

(6) Insufisiensi Kardio Pulmoner.

Untuk mencegah komplikasi tersebut maka dibutuhkan peran dan fungsi

perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang terdiri dari promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya promotif perawat memberikan

edukasi atau penyuluhan tentang perilaku hidup bersih untuk mencegah

kemungkinan penularan penyakit TB paru dan meningkatkan kondisi dan daya

tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan

olahraga yang cukup. Upaya preventif, perawat membantu mencegah TB paru

dengan dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan

keluarga tentang perawatan, cara pencegahan, penularan dan penemuan kasus

TB paru serta menganjurkan untuk melakukan vaksinasi BCG. Upaya kuratif,

dalam hal ini perawat melakukan asuhan keperawatan pada penderita untuk

mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti memberikan oksigen dengan simple

mask jika penderita mengalami sesak nafas, memberikan edukasi tentang cara

membuang dahak dengan benar dan perawat dapat mengajarkan tentang batuk

efektif dengan benar serta proses kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam

3

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

pengobatan sampai pada penyembuhan. Upaya rehabilitasi, peran perawat

sangat dibutuhkan dalam memberi penyuluhan perawatan diriserta mematuhi

jadwal pengobatan selama 6 sampai 8 bulan berturut-turut tanpa terputus

dengan menerapkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short

Course) yang telah disediakan oleh pemerintah secara gratis disarana pelayanan

kesehatan (Depkes RI, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji klien dengan diagnosa tuberkulosis paru di ruang paru RSUD

Bangil Pasuruan

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan diagnosa

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.3 Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnosa

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.4 Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnosa

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.5 Mengevaluasi klien dengan diagnosa tuberkulosis paru diruang paru

RSUD Bangil Pasuruan

4

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

1.3.2.6 Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnosa

tuberkulosis paru di ruang paru RSUD Bangil Pasuruan

1.4 Manfaat Penelitian

Bagian ini berisi uraian manfaat penelitian tentang Tuberkulosis, yang sangat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan

oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

terutama di bidang kesehatan.

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh :

1.4.1 Bagi institusi pendidikan, sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan

1.4.2 Bagi instansi terkait

1.4.3 Bagi responden, misalnya dapat diterapkan dalam keluarga atau sebagai

bahan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat

1.4.4 Bagi ilmu keperawatan di fokuskan pada peningkatan kualitas asuhan

keperawatan, perkembangan IPTEK dan untuk pengembangan profesi

keperawatan

1.4.5 Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi

peneliti berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan

keperawatan pada klien dengan kasus TB paru.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Metode penelitian

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa

gejala yang mempelajari, mengumpulkan, membahas data dengan studi

pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian,

diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

5

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

1.5.2 Teknik pengumpulan data

Melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan

1.5.3 Sumber data

Berasal dari data primer dan data sekunder

1.5.4 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan, yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan

dengan judul studi kasus dan masalah yang dibahas

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan urutan bagan penulisan dalam studi kasus

yang dimulai dari bagian awal sampai dengan akhir.

1.6.1 Bagian awal, memuat halaman judul, persetujuan pembimbing,

pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi.

1.6.2 Bagian tengah, bagian ini adalah bagian inti yang terdiri dua bab yang

masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut ini :

Bab 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat

penelitian, sistematika penulisan studi kasus

Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut

medis dan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa TB paru serta

kerangka masalah.

1.6.3 Bagian akhir, memuat kesimpulan dan saran serta daftar pustaka.

6

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit

dan asuhan keperawatan. Konsep penyakit akan diuraikan definisi, etiologi dan cara

penanganan medis. Asuhan keperawatan akan diuraikan masalah-masalah yang

muncul pada penyakit TB paru dengan melakukan asuhan keperawatan terdiri dari

pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

2.1 Konsep Penyakit

2.1.1 Definisi

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang paling sering

mengenai parenkim paru, yang disebabkan oleh Mycobacterium

Tuberculosis. TB dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh,

termasuk ginjal, tulang, dan nodus limfe (Brunner & Suddart, 2013)

2.1.2 Etiologi

Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium Tuberculosis. Jenis kuman

ini berbentuk basil dengan ukuran 1-4 mm dengan tebal 0,3 - 0,6 mm.

Mikroorganisme ini tidak tahan dengan sinar UV, oleh karena itu

penularannya terutama pada malam hari. Pada waktu batuk dan bersin

pasien menyebarkan kuman, percikan dari droplet. Pertumbuhan bakteri

tuberkulosis dengan suhu pertumbuhan 30-40 °𝑐dan suhu optimum 37-

38 ℃. Dan akan mati pada pemanasan dengan suhu 60 ℃ selama 15-20

menit. Basil TB dapat bertahan lebih dari 50 tahun dalam keadaan

dormant (tidur). (Yessie M.P, 2013)

7

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.3 Manifestasi Klinis

Gejala utama TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu, dapat

diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, sesak nafas,

badan lemas, nafsu makan menurun dan berat badan menurun (Depkes, 2010).

Gejala lain yang sering timbul adalah :

2.1.3.1 Demam, dengan suhu tubuh bisa mencapai 40-41 ℃. Biasanya sering

timbul pada waktu sore dan malam hari.

2.1.3.2 Batuk darah, batuk yang disertai bercak darah atau gumpalan darah

dalam jumlah yang banyak. Batuk darah terjadi karena pecahnya

pembuluh darah.

2.1.3.3 Sesak napas, pada penyakit yang ringan (baru kambuh) belum

dirasakan sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada kondisi yang

sudah lanjut yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-

paru.

2.1.3.4 Nyeri dada, nyeri pada TB paru merupakan nyeri pleuritik yang ringan.

Gejala ini timbul apabila bagian persyarafan di pleura terkena.

2.1.3.5 Anoreksia, anoreksia dan penurunan berat badan merupakan

manifestasi toksemia yang timbul belakangan dan lebih sering

dikeluhkan bila proses progresif.

2.1.3.6 Keringat malam, keringat malam bukanlah gejala yang patognomonis

untuk penyakit TB paru. Keringat malam umumnya baru timbul bila

proses telah lanjut.

8

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.3.7 Gejala sistemik lainnya : malaise, lemah badan dan penurunan berat

badan. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang timbul secara

tidak teratur.

2.1.4 Klasifikasi

2.1.4.1 Menurut Depkes RI (2015) klasifikasi pasien TB paru dibagi menjadi

empat hal, yaitu :

1) Klasifikasi berdasarkan organ tubuh

(1)Tuberkulosis paru

Tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, misalnya pleura

(selaput paru), berdasarkan pemeriksaan dahak, tuberkulosis paru

dibagi menjadi dua kelompok yaitu : TB positif dan TB negatif

tuberkulosis.

2) Tuberkulosis ekstra paru

Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru,

misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe,

tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin

dan lain lain.

2) Klasifikasi berdasarkan pemeriksaan dahak mikroskopis

(1) Tuberkulosis BTA positif

(2) Tuberkulosis BTA negatif

3) Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya

(1) Kasus baru : adalah pasien yang belum pernah diobati dengan

OAT atau sudah menelan OAT kurang dari satu bulan (4

minggu)

9

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

(2) Kasus yang sebelumnya diobati :

(1) Kasus kambuh (Relaps) adalah pasien tuberkulosis yang

sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah

dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, di diagnosis

kembali dengan BTA positif.

(2) Kasus setelah putus berobat (Default) adalah pasien yang telah

berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA

positif.

(3) Kasus setelah gagal (Failure) adalah pasien yang hasil

pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif

pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

(4) Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui

4) Status HIV

2.1.4.2 Menurut WHO pada tahun 2013 klasifikasi resistensi OAT yaitu :

1) Monoresitance : resisten terhadap salah satu OAT misalnya

resisten isoniazid (H).

2) Polyresistance : resisten terhadap lebih dari satu OAT,selain

kombinasi isoniazid (H) dan rifampisin (R) misalnya resistensi

isoniazid dan etambutol (H2), rifampisin etambutol (R2),

isoniazid etambutol dan streptomisin (H29), rifampisin

etambutol dan streptomisin (R29).

10

10

0

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3) Multi Drug Resistance (MDR) : resisten terhadap isoniazid dan

rifampisin dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain,

misalnya HR, HRE, HRES.

4) Extensively Drug Resistance (XDR) : TB MDR disertai resisten

terhadap salah satu obat golongan fluorokuinolon dan salah

satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan

amikasin).

5) TB Resisten Rifampisin (TB RR) : resisten terhadap rifampisin

(monoresisten, poliresisten, TB MDR, TB XDR) yang

terdeteksi menggunakan metode fenotip atau genotip dengan

atau tanpa resisten OAT lainnya.

2.1.5 Patofisiologi

Penularan terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan

keluar menjadi droplet nucklei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat

menetap dalam udara bebas selama 1 – 2 jam, tergantung ada atau

tidaknya sinar ultra violet den ventilasi yang baik dan kelembaban.

Dalam suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai

berhari-hari bahkan berbulan-bulan, bila partikel infeksi ini terhirup

oleh orang yang kesehatannya menurun akan menempel pada alveoli

kemudian partikel ini akan berkembang bisa sanpai apeks paru

sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan melewati

pembuluh limfe, basil berpindah ke bagian paru-paru yang lain atau

jaringan tubuh yang lain. Setelah itu infeksi akan menyebar melalui

11

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

sirkulasi, yang pertama terangsang adalah limfokinase, yaitu akan

dibentuk lebih banyak untuk merangsang makrofag. Berkurang

tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah makrofag, karena

fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila proses ini

berhasil dan makrofag lebih banyak maka klien akan sembuh dan

daya tahan tubuhnya akan meningkat.

Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi

akan bersarang didalam jaringan paru-paru dengan membentuk

tuberkel (biji-biji kecil sebesar kepala jarum). Tuberkel lama-

kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi satu

ditempat tersebut. Apabila jaringan yang nekrosis dikeluarkan saat

penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah pecah, maka

klien akan batuk darah (hemaptoe).

(Lorraine M. Wilson, 2012)

2.1.6 Diagnosa Banding

Menurut Arzhandy (2012), diagnosa banding untuk TB Paru antara

lain :

2.1.6.1 Pneumonia

2.1.6.2 Abses paru

2.1.6.3 Kanker paru

2.1.6.4 Bronkiektasis

2.1.6.5 Pneumonia aspirasi

12

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.7 Komplikasi

Menurut Amin Zulkfli dalam Sudoyo Aru dkk, (2014) penyakit TB

paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi

yaitu :

2.1.7.1 Komplikasi dini :

1) Pleuritis

2) Efusi pleura

3) Emfisema

4) Laringitis

2.1.7.2 Komplikasi lanjut :

1) Obstruksi jalan nafas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca

Tuberkulosis)

2) Kerusakan parenkim berat seperti fibrosis paru, kor pulmonal,

karsinoma paru.

2.1.8 Faktor resiko

Faktor resiko yang muncul pada pasien tuberkulosis menurut

(Kemenkes RI, 2014) yaitu :

2.1.8.1 Faktor sosio – ekonomi

Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi

setiap individu. Bila pekerja di lingkungan yang berdebu, paparan

partikel debu di daerah terpapar akan memengaruhi terjadinya

13

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

gangguan pada saluran pernapasan. Paparan kronis udara yang

tercemar dapat meningkatkan morbilitas, terutama terjadinya gejala

penyakit saluran pernapasan dan umumnya TB paru.

2.1.8.2 Faktor kesehatan lingkungan

Pada penderita TB, kondisi fisik rumahnya sebagian besar sudah

memenuhi syarat yaitu komponen dinding (95,8%), lantai (63,9%),

jendela kamar tidur (61,8%), pencahayaan kamar tidur (70,2%) dan

kepadatan hunian (76,4%). Sedangkan untuk komponen langit-

langit (52,4%) dan ventilasi kamar tidur (53,9%) sebagian besar

belum memenuhi persyaratan.

2.1.8.3 Faktor gizi

Sebagian besar penderita TB status gizinya kurang baik karena

penderita tidak nafsu makan sehingga tubuhnya semakin hari

semakin kurus dan bakteri TB semakin mudah berkembang biak

dengan cepat.

2.1.8.4 Faktor kontak TB

Penularan TB dapat terjadi bila ada kontak dengan penderita TB

yang umumnya terjadi dalam ruangan yang mengandung droplet

(tergantung kosentrasi droplet dalam udara), lama menghirup dan

kerentanan individu. Selain kontak serumah, kontak juga dapat

terjadi dengan penderita TB di luar rumah.

14

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.8.5 Faktor usia dan jenis kelamin

Di negara berkembang kasus TB paru lebih banyak terjadi pada

remaja dan dewasa dibandingkan dengan anak – anak. Dan

penderita Tuberkulosis lebih banyak menyerang laki – laki

dibandingkan dengan wanita, karena laki – laki sebagian besar

mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan

terjangkitnya penyakit TB paru.

2.1.9 Pemeriksaan Penunjang

Menurut Kemenkes (2014) ada beberapa pemeriksaan penunjang

yang perlu diperhatikan. Yakni:

2.1.9.1 Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung

1) Untuk kepentingan diagnosis dengan cara pemeriksaan dahak

secara mikroskopis langsung, terduga pasien TB diperiksa contoh

uji dahak SPS (sewaktu – pagi – sewaktu).

2) Ditetapkan sebagai pasien TB apabila minimal 1 dari pemeriksaan

contoh uji dahak SPS hasilnya BTA positif.

Pemeriksaan ini berfungsi untuk menegakkan diagnosis,

menilai pengobatan yang telah dilakukan, dan menentukan

potensi penularan TB. Dilakukan dengan mengumpulkan tiga

spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari berupa

Sewaktu-Pagi Sewaktu (SPS).

15

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

a) S (Sewaktu): Dikumpulkan pada saat suspek TB datang

berkunjung pertama kali dan pada saat pulang diberi sebuah

pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi di hari kedua.

b) P (Pagi): Dikumpulkan di rumah pada hari kedua di pagi

hari. Pada saat bangun tidur segera dikumpulkan dan

diserahkan sendiri ke petugas kesehatan.

c) S (Sewaktu): Dikumpulkan di hari kedua pada saat

mengumpulkan dahak pagi.

2.1.9.2 Tes Tuberkulin Intradermal (Mantoux)

Dilakukan dengan cara penyuntikan pada intakutan. Bila

positif, menunjukkan adanya infeksi TB.

2.1.9.3 Pemeriksaan Radiologi

Pada pemeriksaan ini sering menunjukkan adanya TB, tetapi

hampir tidak dapat mendiagnosis karena hampir semua

manifestasi klinis TB dapat menyerupai penyakit-penyakit

lainnya.

2.1.9.4 Pemeriksaan Bakteriologik

Pada pemeriksaan ini yang paling penting adalah

pemeriksaan sputum.

2.1.9.5 Pemeriksaan Uji Kepekaan Obat (OAT)

Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada tidaknya

resistensi M. TB terhadap OAT. Untuk menjamin kualitas hasil

pemeriksaan, uji kepekaan obat tersebut harusdilakukan oleh

laboratorium yang telah tersertifikasi atau lulus uji pemantapan

16

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

mutu/QualityAssurance (QA). Hal ini dimaksudkan untuk

memperkecil kesalahan dalam menetapkan jenis resistensi OAT

dan pengambilan keputusan paduan pengobatan pasien dengan

resistan obat. Untuk memperluas akses terhadap penemuan

pasien TB dengan resistensi OAT, Kemenkes RI telah

menyediakan tes cepat menyediakan tes cepat yaitu Gen expert

ke fasilitas kesehatan (laboratorium dan RS) diseluruh provinsi.

(Kemenkes, 2014)

2.1.10 Pencegahan

Menurut Sholeh S. Naga, 2014 banyak hal yang bisa dilakukan

mencegah terjangkitnya TB paru. Pencegahan-pencegahan

berikut dapat di laksanakan oleh penderita, masyarakat, maupun

petugas kesehatan, yaitu :

2.1.10.1 Bagi penderita : pencegahan penularan dapat dilakukan dengan

menutup mulut saat batuk, dan membuang dahak tidak

sembarang tempat.

2.1.10.2 Bagi masyarakat : pencegahan penularan dapat dilakukan

dengan meningkatkan ketahanan terhdap bayi, anak – anak dan

orang dewasa yaitu dengan memberikan vaksinasi BCG.

2.1.10.3 Bagi petugas kesehatan : pencegahan dapat diakukan dengan

memberikan penyuluhan tentang penyakit TB, yang meliputi

gejala, bahaya, dan akibat yang ditimbulkannya terhadap

kehidupan masyarakat pada umumnya.

17

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.10.4 Petugas kesehatan juga harus segera melakukan pengisolasian

dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang terinfeksi, atau

dengan memberikan pengobatan khusus kepada penderita TB

ini.

2.1.10.5 Pencegahan penularan juga dapat dicegah dengan melaksanakan

desinfeksi seperti cuci tangan, kebersihan rumah yang ketat,

perhatian khusus terhadap muntahan atau ludah anggota

keluarga yang terjangkit penyakit ini (piring, tempat tidur,

pakaian), dan menyediakan ventilasi rumah dan sinar matahari

yang cukup.

2.1.10.6 Melakukan imunisasi orang-orang yang melakukan kontak

langsung dengan penderita, seperti keluarga, perawat, dokter,

petugas kesehatan, dan orang lain yang terindikasi, dengan

vaksin BCG dan tindak lanjut bagi yang positif tertular.

2.1.10.7 Melakukan penyelidikan terhadap orang-orang kontak. Perlu

dilakukan Tes Tuberkulin bagi seluruh anggota keluarga.

Apabila cara ini menunjukkan hasil negative, perlu diulang

pemeriksaan tiap bulan selama 3 bulan dan perlu penyelidikan

intensif.

2.1.11 Penatalaksanaan dan pengobatan

Pengobatan Tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase

intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4 atau 7 bulan).

18

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.11.1 Tahapan pengobatan TB

Pengobatan TB harus selalu meliputi pengobatan tahap awal

dan tahap lanjutan yaitu :

1) Tahap awal

Pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada

tahap ini adalah dimaksudkan untuk secara efektif

menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan

meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang

mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan

pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru,

harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan

pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya

penularan sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2

minggu pertama.

2) Tahap lanjutan

Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa sisa

kuman yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman

persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah

terjadinya kekambuhan.

19

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.11.2 Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Nama OAT Sifat Efek samping Dosis

(mg/kgbb)

Isoniazid

(H)

Bakterisidal Neuropati perifer

(Gangguan saraf tepi),

psikosis toksik,

gangguan fungsi hati,

kejang.

5-10 mg

(8-12)

Rifampisin

(R)

Bakterisidal Flu syndrome (gejala

influenza berat),

gangguan

gastrointestinal, urine

berwarna merah,

gangguan fungsi hati,

trombositopeni, demam,

skin rash, sesak nafas,

anemia hemolitik

10 mg

(8-12)

Pirazinamid

(Z)

Bakterisidal Gangguan

gastrointestinal,

gangguan fungsi hati,

gout arthritis.

25-35 mg

(30-40)

Streptomisin

(S)

Bakterisidal Nyeri ditempat

suntikan, gangguan

keseimbangan dan

pendengaran, renjatan

anafilaktik, anemia,

agranulositosis,

trombositopeni.

15-30 mg

(25-35)

20

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

1) Tabel 2.1 obat anti tuberkulosis

Etambutol

(E)

Bakteriostat

ik

Gangguan penglihatan,

buta warna, neuritis

perifer

(Gangguan saraf tepi)

15 mg

(12-18)

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.1.11.3 Paduan OAT yang digunakan di Indonesia

Paduan yang digunakan adalah :

1) Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE) /4(HR)

2) Kategori 2 : 2(HRZE)S/ (HRZE)/ 5(HR)3E 3 atau 2(HRZE)S

/(HRZE)/ 5(HR) E.

3) Kategori Anak : 2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZE(S)/4-10HR.

4) Paduan OAT untuk pasien TB Resistan Obat: terdiri dari

5) OAT lini ke-2 yaitu Kanamisin, Kapreomisin,

Levofloksasin, Etionamide, Sikloserin, Moksifloksasin, PAS,

Bedaquilin, Clofazimin, Linezolid, Delamanid dan obat TB

baru lainnya serta OAT lini-1, yaitu pirazinamid dan

etambutol.

(Kemenkes, RI 2016)

2.1.12 Dampak Masalah

Banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyakit

Tuberkulosis Paru. Seperti diantaranya yaitu dampak biologis,

psikologis, sosial dan spiritual klien yang menderita Tuberkulosis

Paru akan mempengaruhi respon psikologis yang bervariasi

tergantung dari koping yang dimiliki oleh masing – masing

individu. Dampak bagi individu penderita Tuberkulosis dari segi

21

22

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

psikologis akan merasa takut akan penyakitnya yang tidak dapat

disembuhkan, merasa dikucilkan dari masyarakat serta merasa

minder atau tidak percaya diri.

(Arisandi, 2012)

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis

2.2.1 Pengkajian

Proses keperawatan dalam mengumpulkan informasi atau data

tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-

masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik,

mental, sosial dan lingkungan.

2.2.1.1 Pengumpulan Data

1) Identitas

Nama, suku, agama, pasien yang rentan terkena penyakit TB

mulai usia produktif sampai usia lanjut, jenis kelamin laki laki

yang rentan terkena penyakit TB, pekerjaan yang seadanya

menyebabkan pasien sering merokok, pendidikan dan status

yang rendah dan ketidaktahuan pasien akan bahaya merokok.

2) Keluhan Utama

Pasien TB biasanya mengeluhkan batuk yang terus menerus

dengan disertai darah maupun tidak. Terkadang mengalami

demam yang timbul pada siang dan malam, nyeri dada,

berkeringat tanpa sebab di malam hari, penurunan berat badan

dan sesak nafas.

3) Riwayat Penyakit Sekarang

23

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Meliputi keluhan atau gangguan sehubungan dengan penyakit

yang dirasakan saat ini. Dengan adanya sesak nafas, batuk,

nyeri dada, keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu

tubuh meningkat. Mendorong penderita untuk mencari

pengobatan.

4) Riwayat Penyakit Dahulu

Keadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh

penderita yang mungkin sehubungan dengan TB paru antara

lain ISPA, efusi pleura serta TB paru yang kembali aktif.

5) Riwayat Penyakit Keluarga

Mencari diantara anggota keluarga pada pasien tuberkulosis

paru yang menderita penyakit tersebut sehingga diteruskan

penularannya, perilaku yang mempengaruhi kesehatan dan

status nutrisi.

6) Pemeriksaan Fisik

(1) Berdasarkan B1-B6

((1) B1 Sistem Pernafasan (breath) :

Inspeksi : bentuk dada dan gerakan pernapasan,

kesimetrisan rongga dada, frekuensi napas, penggunaan

otot bantu napas, jumlah sputum dan warna sputum.

Palpasi : adanya pergeseran trakea, efusi pleura, gerakan

dada normal / tidak, penurunan gerakan dinding dada,

getaran suara (vocal fremitus).

24

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Perkusi : bunyi resonan atau sonor pada seluruh lapang

paru, bunyi redup atau pekak di rongga pleura.

Auskultasi : bunyi napas tambahan disebabkan karena

ronchi, normalnya vesikuler di seluruh lapang paru,bunyi

yang terdengar melalui stetoskop ketika berbicara pada

TB paru dengan efusi pleura.

((2) B2 sistem kardiovaskuler (blood) :

Inspeksi : nyeri dada/tidak, sianosis/tidak, distensi vena

jugularis/tidak, tekanan darah normal/tidak stabil.

Palpasi : nyeri tekan pada dada/ tidak, adanya

pembesaran jantung/tidak, denyut nadi teraba lemah.

Perkusi : batas jantung dan letak jantung.

Auskultasi : bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, adanya

bunyi jantung tambahan/tidak, irama jantung

normalnya reguler.

((3) B3 sistem persyarafan (brain) :

Inspeksi : kesadaran composmentis, gcs : 4,5,6 adanya

sianosis perifer atau tidak apabila terjadi gangguan

perfusi jaringan berat.

((4) B4 sistem genitourinaria (bladder) :

Inspeksi : frekuensi berkemih teratur, ada masalah

urine/tidak, warna urin normal kuning jernih dan warna

kemerahan karena efek samping obat TB paru.

25

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

((5) B5 sistem pencernaan (bowel) :

Inspeksi : penurunan nafsu makan, tidak dapat

mencerna,penurunan berat badan, mual dan muntah.

Palpasi : ada nyeri tekan/tidak, ada pembesaran organ

/tidak

Auskultasi : bising usus normal/tidak (5-35 kali/menit).

Perkusi : normalnya timpani.

((6) B6 sistem persendian, otot dan kulit (bone) :

Inspeksi : nyeri, turgor kulit buruk, kulit kering/bersisik,

hilangnya lemak subkutan.

Palpasi : kelemahan otot

((7) B7 sistem Penginderaan :

1) Mata

((1) Inspeksi : alis mata dan bulu mata simetris/tidak,

reflek pupil cahaya normal/tidak, konjungtiva

normal / tidak, kelopak mata ada edema /tidak,

gerakan bola mata normal/tidak.

((2) Palpasi : ada nyeri tekan/tidak

2) Hidung

((1) Inspeksi : posisi hidung simetris / tidak, adanya

edema / tidak, ada sekret / tidak, ada

26

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

sumbatan/tidak, bentuk tulang dan posisi septum

nasi ada pembengkokan / tidak

((2) Palpasi : ada nyeri tekan / tidak

3) Telinga

((1) Inspeksi : antara telinga kanan dan kiri simetris /

tidak, di lubang telinga ada perdarahan/ benda asing

/ tidak, ketajaman baik / tidak

((2) Palpasi : ada nyeri tekan / tidak

4) Mulut

((1) Inspeksi : sianosis / tidak, simetris / tidak, ada lesi

/ tidak, lidah bersih / tidak

5) Perasa

Bisa merasakan pahit, manis, asam

6) Peraba

Merasakan sentuhan dan dapat berfungsi

dengan baik

((8) B8 sistem endokrin

Inspeksi : tampak kelemahan berat atau tidak, cairan

dan elektrolit seimbang atau tidak

Palpasi : periksa adanya JVP, dan pembesaran

kelenjar tyroid maupun parotis.

(Burhan, 2012)

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

27

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2.2.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan sekret yang berlebihan

2.2.2.2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru

2.2.2.3 Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi

2.2.2.4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakadekuatan intake nutrisi

2.2.2.5 Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen.

2.2.2.6 Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan batuk

produktif

(Nurarif A.H dan Kusuma H, 2015)

2.2.3 Rencana Keperawatan

2.2.3.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan sekret yang berlebihan

Tabel 2.2 : Intervensi diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan penumpukan sekret yang berlebihan.

TUJUAN/KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

28

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan

diharapkan bersihan

jalan nafas kembali

efektif dengan kriteria

hasil :

1) Mampu

mengidentifikasi dan

mencegah faktor yang

dapat menghambat

jalan nafas

2) Mendemonstrasikan

cara batuk efektif

dengan benar

3) Klien mampu

melakukan nafas

dalam

4) Menunjukkan jalan

nafas yang paten

(klien tidak merasa

tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan

dalam rentang normal

dan tidak ada suara

nafas abnormal

5) mampu mengeluarkan

sputum, mampu

bernafas dengan

mudah

1) Informasikan pada

klien dan keluarga

tentang faktor yang

dapat menghambat

jalan nafas

2) Ajarkan kepada

keluarga dan klien

bagaimana cara

melakukan batuk

efektif

3) Anjurkan klien

nafas dalam

sebelum dilakukan

fisioterapi dada

4) Monitor status

oksigen dan

memonitor tanda-

tanda vital klien

5) Kolaborasi dengan

tim medis lainnya

untuk terapi suction

1) Menambah

pengetahuan klien dan

keluarga klien tentang

faktor yang dapat

menghambat jalan

nafas

2) Menambah

pengetahuan pada klien

cara batuk efektif

3) Latihan nafas dalam

bentuk efektif dilakukan

agar mudah mengeluerkan

sekret yang tertanam di

jalan nafas

4) Membantu

memudahkan klien

mengeluarkan sekret

5) Membantu pemenuhan

oksigen. Observasi tanda-

tanda vital berguna untuk

mengetahuiperkembangan

dan menilai keadaan

umum klien

7) Memudahkan sekret

keluar

2.2.3.2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru

29

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Tabel 2.3 : Intervensi diagnosa gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

kongesti paru

2.2.3.3 Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi

Tabel 2.4 : Intervensi diagnosa Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi

TUJUAN/KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan

diharapkan pertukaran

gas kembali normal,

dengan kriteria hasil :

1) Mendemonstrasikan

peningkatan

ventilasi dan

oksigenasi yang

adekuat

2) Memelihara

kebersihan paru-

paru dari tanda-

tanda distress

3) Tanda – tanda vital

dalam rentang

normal

1) Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

2) Identifikasi pasien

perlunya pemasangan alat

jalan nafas buatan

3) Auskultasi suara nafas

bila ada suara nafas

tambahan

4) Monitor respirasi dan

status O2

1) Memberikan

kenyamanan

bernafas pada pasien

2) Memudahkan

pasien untuk

bernafas

3) Identifikasi bila

ada suara nafas

tambahan

4) Mengetahui

kebutuhan O2 pasien

30

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

TUJUAN/ KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

Tujuan : Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan suhu klien

kembali normal dengan

kriteria hasil :

1) Klien mampu

menjelaskan kembali

tentang indikasi hipertermi

dan penanganannya.

2) Klien mampu memakai

pakaian yang tipis

3) Klien mampu minum

sesering mungkin

4) Klien mampu

mendemonstrasikan cara

melakukan kompres hangat

5) Tanda – tanda vital klien

dalam rentang normal,

Tidak ada perubahan warna

kulit dan tidak ada pusing

6) Suhu tubuh dalam

rentang normal

1) Jelaskan pada klien dan

keluarga indikasi dari

hipertermi dan

penanganan yang

diperlukan

2) Anjurkan memakai

pakaian yang tipis

3) Ajarkan pada klien

untuk banyak minum

4) Ajarkan untuk

kompres hangat di

beberapa bagian tubuh

seperti ketiak, lipatan

paha dan leher bagian

belakang

5) Observasi tanda-tanda

vital klien

6) Monitor suhu sesering

mungkin

7) Berikan obat

antipiretik

1) Meningkatkan

pengetahuan pada

klien dan keluarga

tentang indikasi

hipertermi

2) Agar

mempercepat

proses penguapan

suhu tubuh

3) Mencegah

terjadinya

dehidrasi sewaktu

panas

4) Mempercepat

dalam penurunan

produksi panas

5) Mengetahui

perubahan tanda-

tanda vital klien

6) ) Mengetahui

jika terjadi

perubahan suhu

klien

7) Membantu

mempercepat

penurunan suhu

2.2.3.4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakadekuatan intake nutrisi

31

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Tabel 2.5 : Intervensi diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan ketidakadekuatan intake nutrisi

TUJUAN / KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

Tujuan : Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan nutrisi klien

kembali normal dengan kriteria

hasil :

1) Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

2) Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan

3) Berat badan ideal sesuai

dengan tinggi badan

4) Tidak ada tanda – tanda

malnutrisi

5) Menunjukkan peningkatan

fungsi pengecapan dari

menelan

6) Tidak terjadi penurunan

berat badan yang berarti

1) Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

2) Anjurkan makan

sedikit tapi sering

3) Ajarkan klien

bagaimana membuat

catatan makanan

harian

4) Berikan klien

makanan yang

disukainya

5) Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan kalori

1) Menambah

pengetahuan klien

tentang nutrisi

2) Memudahkan

pencernaan klien

untuk mencerna

makanan

3) Memberikan

jadwal makanan

yang disukai klien

4) Menambah nafsu

makan klien

5) Mengetahui

jumlah nutrisi dan

kalori yang

dibutuhkan klien

2.2.3.5 Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen

32

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Tabel 2.6 : Intervensi diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan organisme

purulen

TUJUAN/ KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

Tujuan : setelah

dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan

tidak terjadi infeksi

yang lebih, dengan

kriteria hasil :

1) Mendeskripsikan

proses penularan

penyakit, faktor yang

mempengaruhi

penularan serta

penatalaksanaanya

2) Menunjukkan

kemampuan untuk

mencegah timbulnya

infeksi

3) Menunjukkan

perilaku hidup sehat

4) Klien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

5) Jumlah leukosit

dalam batas normal

1) Ajarkan pasien dan

keluarga tanda dan

gejala infeksi

2) Ajarkan cara

menghindari infeksi

3) Pertahankan teknik

isolasi

4) Instruksikan pada

pengunjung untuk

mencuci tangan saat

berkunjung dan

setelah berkunjung

meninggalkan klien

5) Batasi pengunjung

bila perlu

6) Monitor tanda dan

gejala infeksi

sistemik dan lokal

7) Berikan antibiotik

bila perlu

1) Menambah

pengetahuan klien

dan keluarga tentang

gejala infeksi

2) Meminimalkan

terjadi infeksi

3) Mencegah

terjadinya infeksi

4) Melindungi klien

agar tidak terpajan

infeksi yang dibawa

pengunjung

5) Melindungi klien

agar tidak terpajan

infeksi

6) Membantu

perawat

mengidentifikasi dan

meminimalkan

resiko terjadi infeksi

pada klien

7) Memberikan

perlindungan dalam

tubuh klien

2.2.3.6 Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan batuk produktif

33

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Tabel 2.7 : Intervensi diagnosa gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan

batuk produktif.

TUJUAN/KRITERIA

HASIL INTERVENSI RASIONAL

Tujuan : Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan

pola tidur terpenuhi,

dengan kriteria hasil :

1) Mampu

mengidentifikasi hal-

hal yang dapat

meningkatkan tidur

2) Jumlah jam tidur

dalam batas normal 6-8

jam per hari

3) Pola tidur, kualitas

tidur dalam batas

normal

4) Perasaan segar

sesudah tidur atau

istirahat

1) Jelaskan pentingnya

tidur yang adekuat

2) Catat kebutuhan

tidur klien setiap hari

dan jam

3) Ciptakan lingkungan

yang nyaman

4) Kolaborasi

pemberian obat tidur

1) Menambah

pengetahuan klien

tentang

pentingnya tidur

2) Mengetahui

waktu tidur klien

sesuai kebutuhan

3) Memberikan

kenyamanan tidur

klien

4) Memberikan

obat jika klien

merasa kesulitan

untuk tidur

(Nurarif A.H dan Kusuma H. 2015)

2.2.4 Implementasi

34

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan

keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki

perawat pada tahap implementasi adalah kemampuan komunikasi yang

efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya dan saling

bantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor atau melakukan observasi

sistematis, kemampuan memberikan pendidikan kesehatan, kemampuan

advokasidan kemampuan evaluasi (Asmadi, 2010)

2.2.5 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah

tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk

mengatasi suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui

seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah

tercapai.

(Meirisa, 2013)

2.3 Pathway

Mycobacterium tuberculosis Droplet

infection

Masuk melalui jalan nafas

35

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Menempel pada jaringan

paru

Dibersihkan oleh makrofag Menetap di jaringan

paru

Terjadi proses

peradangan

Pengeluaran zat

pirogen

Tumbuh dan

berkembang di

sitoplasma makrofag

Mempengaruhi

hipothalamus Mempengaruhi sel point

Hipertermi

Sarang primer/afek

primer (fokus ghon)

Komplek primer Limfangitis

local Limfadinitis

regional

Menyebar ke organ lain

(parulain, saluran

pencernaan, tulang) melalui

media (bronchogen)

percontinuitum, hematogen,

limfogen)

Sembuh sendiri

tanpa pengobatan

Sembuh dengan

bekas fibrosis

Radang tahunan di

bronkus

Berkembang

menghancurkan

jaringan ikat disekitar

Pertahanan primer

tidak adekuat Pembentukan

tuberkel

Kerusakan

membran alveolar

36

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Gambar 2.1 Pathway Tuberkulosis (Nurarif A.H dan Kusuma H. 2015)

Bagian tengah

nekrosis

Secret keluar saat

batuk

Batuk produktif

(batuk terus menerus)

Batuk

berat

Pembentukan

sputum

berlebihan

Ketidakefektifan

bersihan jalan

napas

Menurunnya

permukaan efek

paru

Alveolus

Alveolus mengalami

konsolidasi & eksudasi

Gangguan pertukaran

gas

Droplet

infection

Terhirup orang

sehat

Distensi

abdomen

Mual, muntah

Intake nutrisi

kurang

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Resiko infeksi

Ketidaknya

manan

posisi

Sering

terbangun

Gangguan pola

tidur

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

BAB III

TINJAUAN KASUS

Untuk mendapatkan gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan

keperawatan pada pasien dengan TB Paru maka penulis menyajikan suatu

kasus yang penulis amati mulai tanggal 27 Januari 2020 sampai dengan 29

Januari 2020. Anamnesa di peroleh dari pasien dengan no RM 411527. Dan

diagnosa medis Tuberkulosis paru + anemia

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas

Pasien adalah seorang perempuan bernama Ny. K usia 43 tahun beragama

islam bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa dan bahasa indonesia,

pasien tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga dengan

pendidikan terakhir SD, pasien menikah dengan Tuan N dikaruniai 4

orang anak dan hanya 2 orang anak saja yang tinggal satu rumah.

Identitas penanggung jawab pasien yaitu Ny. N dan berumur 21 tahun

berjenis kelamin perempuan agama islam berbahasa indonesa dan jawa

bekerja sebagai pegawai swasta, tinggal satu rumah dengan pasien.

3.1.2 Keluhan Utama

Keluhan utama pasien adalah pasien mengatakan sesak nafas disertai

dengan batuk darah.

3.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan batuk selama 2 bulan dibawa ke dokter dan di

lakukan tes dahak hasilnya negatif, seminggu yang lalu pasien batuk

kering diperiksa ke dokter diberi obat namun tidak sembuh. Pasien

37

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

mengatakan sudah 5 hari ini batuk berdahak berwarna putih kental dan

ada bercak darah, lalu keluarga pasien membawa pasien ke IGD RSUD

Bangil pada hari minggu pagi jam 04.08 tanggal 26 Januari 2020. Saat di

rumah sakit pasien di diagnosa positif TB Paru.

Masalah keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit

seperti ini dan juga tidak pernah menderita penyakit yang lainnya

seperti hipertensi, hepatitis, diabetes melitus, dan penyakit lainnya.

Pasien juga mengatakan pernah melakukan operasi caesar selain itu

belum pernah melakukan operasi dan pasien mengatakan tidak

mempunyai alergi makanan atau obat - obatan.

3.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular

seperti TB paru ataupun penyakit lainnya seperti diabetes melitus,

hepatitis, hipertensi dan lain lain.

3.1.6 Lingkungan Rumah dan Komunitas

Pasien mengatakan posisi rumah berada dipinggir jalan, lingkungan

rumah bersih, ventilasi cukup cahaya matahari bisa masuk sampai dalam

murah dan jauh dari tempat pembuangan sampah, pasien juga

mengatakan rumahnya dekat dengan pabrik dan bengkel motor. Pasien

juga mengatakan komunitas tempat tinggalnya adalah mayoritas

masyarakat pekerja pabrik.

38

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.1.7 Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan

Pasien mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah mengkonsumsi

minuman penambah energi dan bersoda, jarang bahkan tidak pernah

melakukan olahraga, pasien juga mengatakan anggota keluarga ada

yang merokok yaitu suami pasien.

3.1.8 Persepsi dan Pengetahuan Tentang Penyakit dan Penatalaksanaannya

Pasien mengatakan mengerti tentang penyakitnya dan penyebab

munculnya TB Paru, Pasien juga mengatakan akan mematuhi anjuran

dokter yaitu minum obat TB tanpa terputus selama 6 bulan, melakukan

cara batuk yang benar agar tidak menular ke orang lain. . Pasien

mengerti apa yang harus dilakukan seperti cara batuk yang benar dan

tidak meludah disembarang tempat. Keluarga pasien juga memakai

masker agar tidak tertular oleh penyakit pasien.

3.1.9 Status Cairan dan Nutrisi

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak nafsu makan karena batuk

terus menerus dan disertai dengan mual, pola makan 3× sehari 1 porsi

tidak habis, kurang lebih 5 sendok makan, menu atau diit sekarang

Tim Tktp, lauk pauk, sayur dan buah – buahan. Pasien tidak mempunyai

pantangan makanan, jenis minuman yang dikonsumsi oleh pasien air

putih kurang lebih 1000cc. Berat badan pasien sebelum sakit 62 kg

dan saat sakit 59 kg selama satu bulan.

Masalah keperawatan : Mual

39

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.1.10 Genogram

Keterangan gambar :

: Laki – laki : Perempuan meninggal

: Perempuan : Pasien

: Laki – laki meninggal :Tinggal satu rumah

Gambar 3.1 Genogram Ny. K dengan diagnosa medis TB paru + anemia

di ruang Teratai RSUD Bangil Pasuruan

40

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.1.11 Pemeriksaan Fisik

3.1.11.1 Keadaan Umum

Keadaan umum pasien lemah dengan tanda tanda vital tekanan darah

130 / 80 mmHg, suhu tubuh 36,6oC lokasi pengukuran (axila) Respirasi

: 24 ×/menit, Nadi : 126 ×/menit lokasi penghitungan (radialis).

3.1.11.2 Respirasi (B1)

Bentuk dada: normal simetris, susunan tulang ruang belakang: normal

/ simetris, retraksi otot bantu nafas : retraksi inter costa, pola napas: tidak

teratur jenis takipnea, ada Vocal Fremitus: sisi kanan lebih bergetar

daripada sebelah kiri, perkusi Thorax: redup di bagian paru paru

sebelah kanan atas dan kiri atas, tengah ( lobus dekstra superior medial,

lobus sinistra superior ). suara nafas tambahan ronchi di lobus dekstra

superior medial dan lobus sinistra superior

+

+

Pasien terpasang masker oksigen sepuluh liter per menit, batuk

berdahak berwarna putih kental dengan disertai bercak darah, Saat

pasien batuk tertutup oleh masker oksigen .

Masalah keperawatan: ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

41

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.1.11.3 Kardiovaskuler (B2)

Nyeri dada: tidak ada, irama jantung: reguler, pulsasi: kuat, bunyi

jantung: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan, CRT <3 detik,

tidak ada sianosis, clubbing finger: tidak ada.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3.1.11.4 Persyarafan (B3)

Kesadaran: Composmentis GCS 4-5-6, orientasi: baik, pasien dapat

mengetahui bahwa dirinya sedang berada dirumah sakit, pasien dapat

membedakan waktu siang dan malam dan pasien. Tidak ada kejang,

tidak ada kaku kuduk, tidak ada Brudzinski, tidak ada nyeri kepala,

istirahat/tidur: siang pasien selama di RS 2 jam/hari, dan malam di

RS 4 - 5 jam/hari, di rumah siang 3 jam/hari dan malam hari 4 – 5

jam/hari, kelainan nervus cranialis: tidak ada kelainan nervus

cranialis, pupil: isokor, reflek cahaya: normal.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.11.5 Genitourinaria (B4)

Bentuk alat kelamin: normal, kebersihan alat kelamin: bersih,

frekuensi berkemih: kurang lebih 8 ×/24 jam, teratur, jumlah kurang

lebih 800 cc/24 jam, bau: khas, warna: warna urin merah karena

pengaruh dari obat TB, tempat yang digunakan: pempers, alat bantu

yang digunakan: tidak menggunakan alat bantu. Lain – lain : balance

cairan

42

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Input :

1. Minum 900 cc

2. Infus 500 cc

3. Injeksi : Santagesik 2 × 5 cc = 10 cc

Anbacim 2 × 10 cc = 20 cc

Input : 1430

AM : 5 × BB = 5 × 59 = 295 + 1430 = 1725

Output :

1. Urin 800 cc

2. BAB : 100 cc

Output : 900

IWL : 10 × BB = 10 × 59 = 590 + 900 = 1490

Jadi ( input – output ) : 1725 -1490 = 235

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3.1.11.6 Pencernaan (B5)

Kondisi mulut: bersih, mukosa bibir: lembab, bentuk bibir: normal,

kondisi gigi: bersih dan tidak memakai gigi palsu, kebiasaan gosok

gigi 1× sehari selama di RS, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada

nyeri tekan pada abdomen, kebiasaan BAB: 1× sehari dengan

konsisten cair, warna kuning, bau khas, tempat yang digunakan

pempers, peristaltik usus 17 ×/menit, masalah eliminasi alvi: tidak

ada masalah eliminasi alvi, tidak terpasang NGT dan tidak memakai

obat pencahar.

43

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Masalah keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

3.1.11.7 Muskuloskeletal dan Integumen (B6)

Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM) : bebas, kekuatan

otot

4 4

4 4

Tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, tidak ada luka, akral hangat,

kulit lembab, turgor elastis, CRT ≤ 3 detik, tidak ada oedema,

kebersihan kulit: bersih, kemampuan melakukan ADL: parsial pasien

dibantu keluarganya ketika pasien akan ke kamar mandi dan ketika

melakukan aktivitas ringan. lain lain: saat berjalan ke kamar mandi

dan sesudah dari kamar mandi pasien merasa letih dan ngongsrong.

Masalah keperawatan: Intoleransi aktivitas

3.1.11.8 Penginderaan (B7)

Pemeriksaan mata diperoleh pupil isokor kanan kiri, konjungtiva

tidak anemis kanan kiri, sklera: tidak ikterik kanan kiri, palpebra:

tidak ada edema, tidak ada strabismus, ketajaman penglihatan normal

kanan dan kiri, reflek cahaya normal kanan dan kiri, alat bantu: tidak

menggunakan alat bantu penglihatan. Pemeriksaan hidung diperoleh

bentuk hidung normal, mukosa hidung lembab, tidak ada sekret,

ketajaman penciuman normal, tidak ada kelainan lain, pemeriksaan

telinga diperoleh bentuk telinga normal simetris kanan kiri, keluhan:

tidak ada keluhan, ketajaman pendengaran normal kanan kiri, tidak

44

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

menggunakan alat bantu pendengaran, pada pemeriksaan indra perasa

diperoleh data pasien dapat membedakan rasa manis, pahit, asam,

asin, pada pemeriksaan indra peraba diperoleh data pasien bisa

membedakan kasar dan halus.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3.1.11.9 Endokrin (B8)

Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid, tidak ada pembesaran

kelenjar parotis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, lain lain: tidak

ada, tidak ada luka gangren.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3.1.12 Data Psikososial

3.1.12.1 Gambaran diri / citra diri

Tanggapan tentang tubuhnya : Pasien mengatakan merasa bersyukur

diberi tubuh yang sempurna, pasien mengatakan menyukai semua

bagian tubuhnya, pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang

kurang suka, pasien mengatakan akan sedih jika kehilangan salah

satu anggota tubuhnya.

3.1.12.2 Identitas

Status pasien dalam keluarga : pasien mengatakan status pasien

dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu, dan pasien merasa

sangat puas dan bangga dengan status dan posisinya didalam keluarga

dan juga pada jenis kelamin yang dimilikinya.

45

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.1.12.3 Peran

Tanggapan pasien tentang perannya : pasien mengatakan merasa

bangga menjadi istri dan ibu untuk anak anaknya dan pasien

mengatakan sanggup melaksanakan perannya sebagai ibu dan istri.

3.1.12.4 Ideal diri

Pasien mengatakan harapan pada tubuhnya adalah cepat sembuh

dari penyakitnya dan pulang dari rumah sakit. Pasien mengatakan

tidak bekerja dan hanya ibu rumah tangga, pasien berharap keluarga

dan tetangga bisa menerima keadaan pasien saat ini. Perawat dan

pasien berharap penyakitnya bisa disembuhkan.

3.1.12.5 Harga diri

Pasien mengatakan puas terhadap harga dirinya dan pasien juga

mengatakan akan lebih meningkatkan lagi terhadap harga dirinya.

3.1.12.6 Data sosial

Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, hubungan

dengan pasien lain juga baik, keluarga pasien selalu mendukung dan

menyemangati pasien dan pasien juga merasa senang saat

berinteraksi dengan orang lain.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.12.7 Data spiritual

Konsep tentang penguasa hidup : pasien mengatakan bahwa penguasa

kehidupan adalah Tuhan YME, sumber kekuatan / harapan pasien saat

sakit adalah sumber kekuatan dan harapan hanya pada Tuhan YME,

ritual agama yang berarti saat ini adalah sering berdoa dan sholat,

46

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

sarana / peralatan yang diperlukan untuk melakukan ritual yaitu

mukennah, selama sakit pasien biasanya berdoa dan sholat di atas

tempat tidur. Keyakinan terhadap kesembuhan penyakit : pasien

sangat yakin untuk sembuh, persepsi terhadap penyakit saat ini :

pasien mengatakan bahwa sakitnya saat ini adalah ujian dari Tuhan

YME.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

3.1.13 Data penunjang

1) Laboratorium tanggal 26 Januari 2020

Tabel 3.1 hasil laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

Darah Lengkap

Leukosit (WBC)

Neutrofil

Limfosit

Monosit

Eosinofil

Basofil

Neutrofil %

Limfosit %

Monosit %

Eosinofil %

Basofil %

Eritrosit (RBC)

Hemoglobin

(HGB)

9,10

6,6

L 1,05

H 1,3

0,027

0,08

H 72,9

L 11,5

H 14,4

0,3

0,9

L 3. 603

L 9,26

L 28,1

×103/µL

×103/µL

×103/µL

×103/µL

×103/µL

×103/µL

%

%

%

%

%

g/dl

%

4,5 – 11

Nilai kritis : < 2 Or > 30

1,5 – 8,5

1,1 – 5,0

0,14 – 0,66

0 – 0,33

0 – 0,11

35 – 66

24 – 44

3 – 6

0 – 3

0 – 1

1 – 5,2

12 – 16

Nilai kritis : <7 Or >21

33 – 51

47

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Hematrokrit

(HCT)

MCV

MCH

MCHC

RDW

PLT

MPV

Kimia Klinik

Faal Ginjal

BUN

Kreatinin

Elektrolit

Natrium (Na)

Kalium (K)

Klorida (O)

Kalsium Ion

L 78,07

L 25,70

32 - 92

H 14,60

L 136

10,76

9

L 0,399

L 128,30

L 3,05

L 86,30

1,180

fL

pg

%

%

×103/µL

fL

mg/dl

mg/dl

mmo/L

mmo/L

mmo/L

mmo/L

Nilai kritis : <21 Or >65

80 – 100

26 – 34

32 – 36

11,5 – 13,1

150 – 450

Nilai kritis <50 Or >1000

6,90 – 10,6

7,8 – 20,23

Nilai kritis : >100

0,6 – 1,0

Nilai kritis : ≥10

(pasien non dialisis)

135 – 147

Nilai kritis : <120 Or >160

3,5 – 5

Nilai kritis : < 3 Or > 6,1

95 – 105

Nilai kritis : < 80 Or > 115

1,16 – 1,32

Nilai kritis : < 0,78 Or >

1,58

48

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

2. Pemeriksaan darah pada tanggal 26 Januari 2020

1) Golongan Darah ABO O

2) Golongan Darah Rhesus Positif

3) Gula Darah 124 mg/dl

3. ECG : Irama jantung reguler

4. Foto Thorax : KP duplex positif

3.1.14 Terapi

TGL 27 Januari 2020

1. Infus Natrium Chloride 0,9 % 500 ml berfungsi untuk menggantikan

cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit,

dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Kebutuhan

infus NS pada pasien Ny. K 500 ml/24 jam

2. Anbacim berbentuk vial 1 gram berfungsi untuk mengobati infeksi

saluran napas atas dan bawah, saluran kemih dan kelamin, kulit dan

jaringan lunak. Anbacim mengandung cefuroxime yang merupakan obat

untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini termasuk golongan

obat yang dikenal sebagai antibiotik sefalosporin. Obat ini bekerja

dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Kebutuhan obat injeksi

pada pasien Ny. K Anbacim 2 × 1 gr

3. Santagesik berbentuk ampul 1 gram berfungsi untuk mengatasi nyeri

akut atau kronik berat seperti sakit kepala, sakit gigi, tumor, nyeri pasca

operasi dan nyeri pasca cedera, nyeri berat yang berhubungan dengan

spasme otot polos (akut atau kronik). Kebutuhan obat injeksi pada

pasien Ny. K 2 × 1 gr

49

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4. Isoniazid kemasan tablet 300 mg berfungsi untuk menghentikan

pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis yang dikonsumsi selama

6 bulan. Kebutuhan obat oral pasien Ny. K 3 × 1 tab

5. Rifampisin kemasan tablet 300 mg berfungsi untuk mengobati

beberapa infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara

menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Kebutuhan

obat oral pasien Ny. K 3 × 1 tab

6. Ethambutol kemasan tablet 500 mg berfungsi untuk menghentikan

pertumbuhan bakteri. Ethambutol digunakan dengan obat lain untuk

mengobati tuberculosis (TB). Kebutuhan obat oral pada Ny. K 3 × 1

tab

7. Pirazinamid kemasan tablet 500 mg berfungsi untuk mengobati

tuberkulosis (TB). Obat ini adalah antibiotik dan bekerja dengan

menghentikan pertumbuhan bakteri. Kebutuhan obat oral pada Ny. K

3 × 1 tab

8. Masker oksigen 10 lpm berfungsi sebagai alat yang membantu

mengaliri oksigen dengan menutupi hidung dan mulut. Kebutuhan

oksigen pasien Ny. K 10 lpm

9. Nebul pulmicort obat aerosol yang digunakan untuk mengontrol dan

mencegah gejala asma. Pulmicort mengandung budesonide yang

termasuk golongan kortikosteroid. Kebutuhan nebulizer pasien Ny. K

3 × 1 amp

50

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

10. Transfusi darah prc 1 kolf 250 cc, berfungsi untuk mengalirkan

oksigen dari jantung ke seluruh tubuh serta membuang karbon dioksida

dan zat-zat sisa tubuh.

3.2 Diagnosa Keperawatan

Tabel 3.2 Analisa data tinjauan kasus pada Ny. K umur 43 tahun dengan

diagnosa medis TB paru.

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

01

DS :

- Pasien mengatakan sesak

nafas, batuk berdahak dan

terdapat bercak darah

DO :

- TTV :

TD : 130/80 mmHg

N : 126 ×/menit

S : 36,6oC

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95%

- Pasien tampak

menggunakan alat bantu

nafas : terpasang masker

oksigen 10 lpm.

- Ronchi terdengar di lobus

dekstra superior medial,

lobus sinistra superior

- Uji dahak positif

Bakteri tuberkulosis

Droplet infection

Masuk melalui jalan

nafas

Menempel dan

menetap di jaringan

paru

Terjadi proses

peradangan

tumbuh dan

berkembang di dalam

sitoplasma

Membentuk sarang

primer (fokus ghon)

Komplek primer

Ketidakefektifan

bersihan jalan

nafas

51

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

02

- Redup dibagian paru paru

sebelah kanan atas dan

kiri atas, tengah. (Lobus

dekstra superior medial,

lobus sinistra superior).

+

- Vocal fremitus sisi kiri

lebih bergetar daripada

sebelah kanan.

- Hasil rontgen paru : KP

dupleks positif

DS :

- Pasien mengatakan

merasa lelah dan nafas

ngongsrong ketika berjalan

dan beraktivitas

DO :

- TTV :

TD : 130/80 mmHg

N : 129 ×/menit

S : 36,6 oC

RR : 25 ×/menit

Spo2 : 95%

Sembuh sendiri tanpa

pengobatan, sembuh

dengan bekas fibrosis

Pertahanan primer

tidak adekuat

Pembentukan

tuberkel

Kerusakan membran

alveolar

Pembentukan sputum

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Batuk terus menerus

Ketidaknyamanan

posisi

Immobilisasi

Letih saat beraktivitas

Keletihan

Keletihan

52

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

03

- Pasien tampak kelelahan

- Segala aktivitas ringan

pasien dibantu oleh

keluarga, seperti : pasien

akan ke kamar mandi atau

sehabis dari kamar mandi

DS :

- Pasien mengatakan tidak

nafsu makan, mual dan

makan hanya 5 sendok

saja. Berat badan sebelum

sakit 62 kg dan saat sakit

berat badan turun menjadi

59 kg dalam satu bulan.

- HB : 9,26 g/dl

DO :

- Pasien tampak lemas,

porsi makan pasien tidak

habis

Batuk produktif (terus

menerus)

Batuk berat

Distensi abdomen

Mual, muntah

Mual

3.2.1 Daftar masalah keperawatan

1) Keletihan berhubungan dengan kelelahan fisik

2) Mual berhubungan dengan batuk produktif

3) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan sekret

53

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

3.2.2 Daftar masalah keperawatan berdasarkan prioritas

1) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan sekret

2) Keletihan berhubungan dengan kelelahan fisik

3) Mual berhubungan dengan batuk produktif

3.3 Intervensi Keperawatan

Tabel 3.3 perencanaan keperawatan tinjauan kasus pada Ny. K umur 43 tahun

dengan diagnosa medis TB paru

NO

DX

TUJUAN / KRITERIA

HASIL

INTERVENSI RASIONAL

01

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 ×

24 jam diharapkan jalan

nafas pasien kembali

efektif dengan kriteria hasil

:

1) Pasien memahami

tentang penyebab

penumpukan sekret

2) Pasien mau melakukan

posisi semi fowler

3) Pasien mampu

mendemonstrasikan

cara batuk efektif

4) Pasien mampu

melakukan fisioterapi

dada

5) Pasien mau minum air

hangat

BHSP

1) Jelaskan pada

pasien tentang

penyebab

penumpukan sekret

2) Berikan posisi semi

fowler

3) Ajarkan cara batuk

efektif

4) Lakukan fisioterapi

dada bersama

dengan pasien

5) Menganjurkan

pasien untuk minum

air hangat

6) Monitor status

oksigen dan TTV

pasien

1) Menambah

pengetahuan klien

tentang

menumpuknya

sekret

2) Membantu

memaksimalkan

ekspansi paru

3) Agar mudah

mengeluarkan

sekret yang

tertanam dijalan

nafas

4) Membantu

memudahkan

sekret keluar

5) Membantu

mengencerkan

dahak

54

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

02

6) Status oksigen dan tanda

tanda vital dalam

rentang normal : TD :

130/80 mmHg, N :

126×/ menit, S : 36,6oC,

RR : 24 ×/menit, Spo2 :

95%

Suara nafas tambahan

pasien ronkhi di lobus

dekstra superior medial,

lobus sinistra superior.

7) Oksigen pasien

terpenuhi

8) Mengurangi

penumpukan sekret di jalan

nafas

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 × 24

jam diharapkan pasien

tidak mengalami keletihan

saat beraktivitas dengan

kriteria hasil :

1) Pasien memahami

tetang penyebab

keletihan saat

beraktivitas

2) Pasien mampu memilih

aktivitas sesuai

kemampuannya

7) Berikan oksigen

tambahan sesuai

indikasi

8) Kolaborasi dengan

tim medis lainnya

untuk pemberian

terapi obat

1) Jelaskan pada pasien

tentang penyebab

keletihan saat

beraktivitas

2) Bantu pasien untuk

memilih aktivitas

sesuai kemampuan

fisik.

3) Ajarkan pasien

untuk melakukan

aktivitas ringan

4) Berikan motivasi

pada pasien untuk

mengembangkan

6) Untuk mengetahui

perkembangan

keadaan umum

pasien

7) Untuk membantu

pemenuhan

kebutuhan oksigen

pasien

8) Untuk

memudahkan

sekret keluar

1) Menambah

pengetahuan pasien

2) Dapat memilih

aktivitas sesuai

kemampuan fisik

pasien

3) Memudahkan

pasien dalam

melakukan

aktivitas ringan

4) Memberikan

semangat untuk

mengembangkan

55

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

03

3) Pasien mampu

mendemonstrasikan

aktivitas ringan

4) Pasien menjadi

semangat

mengembangkan

kemampuan

aktivitasnya

5) Tanda tanda vital dalam

rentang nornal, TTV :

TD : 130/80 mmHg

N : 126 ×/menit

S : 36,6oC

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95 %

6) Keluarga mendampingi

aktivitas ringan pasien

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 × 24

jam diharapkan tidak ada

mual dengan kriteria hasil :

1) Pasien paham tentang

penyebab mual dan tidak

nafsu makan

2) Pasien mau melakukan

oral hygene

3) Pasien mampu

mendemonstrasikan

makan sedikit tapi sering

kemampuan

aktivitas pasien

5) Observasi tanda vital

pasien

6) Kolaborasi bersama

keluarga pasien

untuk mendampingi

pasien saat

beraktivitas

1) Jelaskan pada

pasien penyebab

mual dan tidak nafsu

makan

2) Ajarkan perawatan

mulut / oral hygene

pada pasien

3) Anjurkan klien

untuk makan sedikit

tapi sering

4) Observasi intake

dan output cairan

kemampuan

aktivitas pasien

5) Untuk mengetahui

keadaan umum

pasien

6) Keluarga selalu

mendampingi saat

pasien melakukan

aktivitas

1) Menambah

pengetahuan pasien

tentang nutrisi

2) Menjaga

kebersihan mulut

agar nafsu makan

pasien meningkat

3) Melatih pasien

agar mau makan

4) Memantau cairan

yang masuk dan

56

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4) Intake dan output cairan

pasien mengalami

kenaikan

5) Nafsu makan meningkat

dan Hb pasien meningkat

5) Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

pemberian tambahan

nutrisi dan

kolaborasi dengan

perawat untuk

pemberian transfusi

darah

keluar dari tubuh

pasien

5) Menambah

kebutuhan nutrisi

pasien dan untuk

meningkatkan

Hemoglobin pasien

3.4 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.4 Tindakan keperawatan tujuan kasus kepada Ny. K dengan diagnosa

medis TB paru

NO

DX

Tanggal Waktu Tindakan Keperawatan Paraf

01

27-01-2020

16.10

16.10

16.20

16.25

Membina hubungan saling percaya

dengan menggunakan komunikasi

terapeutik kepada pasien

1) Perawat menjelaskan pada

pasien tentang penyebab

penumpukan sekret dan pasien

pun memahami dan dapat

menjelaskan kembali apa yang

sudah dijelaskan oleh perawat

2) Memposisikan pasien semi

fowler

3) Mengajarkan batuk efektif

dengan cara melakukan nafas

dalam 2 kali lalu nafas dalam

57

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

16.35

16.45

16.50

17.00

17.15

yang ke 3 ditahan dan

dibatukkan dengan kuat

4) Melakukan fisioterapi dada

yaitu dengan cara melakukan

clapping tangan perawat

menepuk nepuk punggung

pasien, meminta pasien untuk

melakukan inspirasi dalam dan

tahan sebentar, lalu meminta

pasien untuk ekspirasi pada saat

bersamaan tangan perawat

melakukan vibrasi dan

meminta pasien untuk menarik

nafas, menahan nafas dan

membatukkan dengan kuat

5) menganjurkan pasien untuk

minum air hangat contohnya air

putih hangat atau teh hangat

6) Melakukan pemeriksaan TTV

TTV : TD : 130/80 mmHg

N : 126 ×/menit

S : 36,6oC

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95 %

7) Memberikan terapi oksigen

dengan 10 lpm

8) Berkolaborasi dengan tim medis

lainnya untuk pemberian obat.

a. Memberikan injeksi obat

anbacim (10 cc)

b. Memberikan injeksi obat

santagesik (5 cc)

58

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

02

27-01-2020

17.30

17.35

17.45

17.50

17.55

18.00

c. Memberikan terapi uap dengan

obat pulmicort (1 amp)

1) Perawat menjelaskan pada

pasien tentang penyebab

keletihan saat beraktivitas,

pasien dapat emahami dan

dapat menjelaskan kembali apa

yang sudah dijelaskan oleh

perawat

2) Perawat membantu pasien

untuk memilih aktivitas yang

sesuai dengan kemampuannya

seperti berjalan ke kamar mandi

3) Melatih pasien melakukan

aktivitas ringan seperti berjalan

ke kamar mandi, berjalan di

dalam rumah

4) Memberikan semangat dan

dukungan untuk

mengembangkan kemampuan

aktivitas pasien

5) TTV :

TD : 120/90 mmHg

N : 124 ×/menit

S : 36,7oC

RR : 24 ×/menit

6) Perawat bersama keluarga

pasien mendampingi pasien

saat melakukan aktivitas ringan

59

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

03

01

27-01-2020

28-01-2020

18.10

18.15

18.20

18.25

18.30

16.00

16.00

16.05

1) Perawat menjelaskan pada

pasien tentang penyebab mual

dan tidak nafsu makan, pasien

memahami dan dapat

menjelaskan kembali apa yang

sudah dijelaskan oleh perawat

2) Melakukan oral hygene langsung

bersama pasien dengan cara

berkumur menggunakan obat

kumur dan gosok gigi diatas

tempat tidur

3) Melatih pasien makan sedikit

tapi sering dengan tekstur yang

lunak

4) Memantau cairan pasien yang

masuk dan keluar

5) Memberikan makanan tambahan

seperti buah segar, jus buah dan

atau makanan ringan yang

mengandung banyak gizi dan

memberikan transfusi darah prc

1 kolf pada pasien, Hb : 9,26

Melakukan salam terapeutik

kepada pasien dan keluarga

1) Merapikan tempat tidur pasien

dan memposisikan pasien semi

fowler

2) Mengajarkan batuk efektif

dengan benar yaitu dengan cara

melakukan nafas dalam 2 kali

60

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

16.15

16.20

16.25

16.35

16.40

16.45

lalu nafas dalam yang ke 3

ditahan dan dibatukkan dengan

kuat

3) Melakukan fisioterapi dada

yaitu dengan cara melakukan

clapping tangan perawat

menepuk nepuk punggung

pasien, meminta pasien untuk

melakukan inspirasi dalam dan

tahan sebentar, lalu meminta

pasien untuk ekspirasi pada saat

bersamaan tangan perawat

melakukan vibrasi dan

meminta pasien untuk menarik

nafas, menahan nafas dan

membatukkan dengan kuat

4) Menganjurkan pasien untuk

minum air hangat contohnya air

putih hangat atau teh hangat

5) Melakukan pemeriksaan TTV :

TD : 120/90 mmHg

N : 124 × /menit

S : 36,7oC

RR : 24 × /menit

Spo2 : 95 %

6) menganjurkan pasien untuk

minum air hangat contohnya air

putih hangat atau teh hangat

7) Memberikan terapi oksigen

dengan masker oksigen 10 lpm

8) Berkolaborasi dengan tim medis

lainnya untuk pemberian obat.

61

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

02

28-01-2020

16.50

16.55

17.00

17.10

17.15

a. Memberikan injeksi obat

anbacim (10 cc)

b. Memberikan injeksi obat

santagesik (5 cc)

c. Memberikan terapi uap dengan

obat pulmicort (1 amp)

2) Perawat membantu pasien

untuk memilih aktivitas yang

sesuai dengan kemampuannya

seperti berjalan ke kamar

mandi

3) Mengajarkan pada pasien

melakukan aktivitas ringan

seperti berjalan ke kamar

mandi, berjalan di dalam

rumah.

4) Memberikan semangat dan

dukungan untuk

mengembangkan kemampuan

aktivitas pasien

5) TTV :

TD : 120/90 mmHg

N : 124 ×/menit

S : 36,7 oC

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95 %

6) Perawat bersama keluarga

pasien mendampingi pasien

saat melakukan aktivitas ringan

62

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

03 28-01-2020 17.20

17.25

17.30

17.35

1) Melakukan oral hygene

langsung bersama pasien

dengan cara berkumur

menggunakan obat kumur dan

gosok gigi diatas tempat tidur

2) Melatih pasien makan sedikit

tapi sering dengan tekstur yang

lunak

3) Memantau cairan pasien yang

masuk dan keluar

4) Memberikan makanan

tambahan seperti buah segar,

jus buah dan atau makanan

ringan yang mengandung

banyak gizi.

3.5 Evaluasi Keperawatan

Tabel 3.5 Catatan perkembangan tinjauan kasus pada Ny. K dengan diagnosa

medis TB paru

Tanggal Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi Paraf

28-01-2020

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

berhubungan dengan

penumpukan sekret

S : Pasien mengatakan

sesak nafas, batuk

berdahak dan

terdapat bercak

darah

O :

- Pasien paham

tentang penyebab

penumpukan sekret

63

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

- Posisi pasien

tampak semi

fowler 45o

- Pasien tampak

melakukan cara

batuk efektif

dengan benar

- Pasien dapat

melakukan

fisioterapi dada

- Pasien mau minum

air hangat

- Terpasang masker

oksigen 10 lpm

- TTV :

TD: 120/90 mmHg,

N: 95 ×/menit,

S: 36,6 ,

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95%

- Masih terdengar

ronchi di lobus

dekstra superior

medial, lobus

sinistra superior

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi

dilanjutkan oleh

perawat jaga

64

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

28-01-2020

Keletihan berhubungan

dengan kelemahan fisik

S : Pasien mengatakan

merasa lelah ketika

berjalan dan

beraktivitas.

O :

- Pasien paham

tentang penyebab

keletihan

- Pasien dapat

melakukan

aktivitas sesuai

kemampuannya

- TTV :

TD : 120/90 mmHg

N : 124 ×/menit

S : 36,7oC

RR : 24 ×/menit

Spo2 : 95 %

- Pasien tampak

melakukan

aktivitas ringan

dibantu oleh

keluarganya

- Keluarga pasien

mendampingi

pasien saat

beraktivitas

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi

dilanjutkan oleh

perawat jaga.

65

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

28-01-2020 Mual berhubungan

dengan batuk produktif

S : Pasien mengatakan

masih mual dan

tidak nafsu makan

O :

- Pasien paham

penyebab mual

- Pasien dapat

melakukan oral

hygene secara

mandiri

- Porsi makan pasien

tampak tidak habis

- Hasil lab tanggal

27 januari 2020 Hb

pasien menjadi 12

g/dl

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi

dilanjutkan oleh

perawat jaga

Tabel 3.5 Evaluasi keperawatan tinjauan kasus pada Ny. K dengan diagnosa

medis TB paru

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf

29-01-2020

Ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan

S : Pasien mengatakan

masih batuk dan

sesak berkurang

66

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

29-01-2020

dengan penumpukan

sekret

Keletihan berhubungan

dengan kelemahan fisik

O :

- TTV : TD : 120/80

N : 95 ×/ menit

S : 36,7oC

RR : 23 ×/memit

Spo2 : 96 %

- Pasien melaporkan

sesak berkurang

- Pasien terpasang nassal

kanul 4 lpm

- Batuk berdahak

berwarna putih kental

dan terdapat bercak

darah

- Rochi masih terdengar

di lobus dekstra

superior medial dan

lobus sinistra superior

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi dihentikan

pasien pulang

S : Pasien mengatakan

lelah berkurang saat

berjalan dan saat

beraktivitas ringan

bisa melakukannya

sendiri

O :

- TTV :

67

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

29-01-2020

Mual berhubungan

dengan batuk produktif

TD : 120/80 mmHg

N : 96 %

S : 36,7oC

RR : 23 ×/menit

Spo2 : 96 %

- Pasien melaporkan

lelah berkurang ketika

beraktivitas atau

berjalan

- Pasien tampak

melakukan aktivitas

ringan secara mandiri

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi dihentikan

pasien pulang

S : Pasien mengatakan

nafsu makan

meningkat, dan tidak

mual

O :

- Porsi makan pasien

tampak habis

- Pasien tidak tampak

lemas

- Hemoglobin pasien

menjadi 12 g/dl

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

pasien pulang

68

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini
Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dilakukan pembahasan mengenai asuhan keperawatan

pada pasien Ny. K dengan diagnosa Tuberkulosis paru + anemia di ruang

Teratai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan yang di laksanakan mulai tanggal 27

Januari sampai 29 Januari 2020. Melalui pendekatan studi kasus untuk

mendapatkan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Pembahasan

terhadap proses asuhan keperawatan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

4.1 Pengkajian

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan

karena penulis telah melakukan perkenalan dan menjelaskan maksud

penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sehingga

klien dan keluarga terbuka, mengerti dan kooperatif. Penulis melakukan

pengkajian pada Ny. K dengan melakukan anamnesa pada pasien dan

keluarga, melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan data dari

pemeriksaan penunjang medis. Pembahasan akan dimulai dari :

4.1.1 Identitas

Data yang didapatkan pada Ny. K berusia 43 tahun berjenis kelamin

perempuan, pendidikan terakhir SD, pekerjaan pasien tidak bekerja dan

hanya sebagai ibu rumah tangga. Faktor resiko TB tidak terbatas pada

semua umur tetapi anak anak hingga lanjut usia pun bisa terkena penyakit

69

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

ini. Jenis kelamin laki laki lebih sering terkena karena mempunyai faktor

kebiasaan seperti merokok, pendidikan rendah dan kurangnya pengetahuan

tentang penyakit ini. Jenis pekerjaan di luar ruangan seperti tempat yang

banyak debu, polusi akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran

pernapasan (Kemenkes, RI 2014).

4.1.2 Riwayat kesehatan

4.1.2.1 Riwayat kesehatan sekarang

Pada riwayat kesehatan sekarang pasien tidak terjadi kesenjangan

antara tinjauan pustaka dengan kasus. Pasien datang dengan keluhan batuk

berdahak disertai bercak darah dan sesak nafas selama satu bulan. Pada

penderita Tuberkulosis paru sifat batuk dimulai dari batuk kering (non

produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif

(menghasilkan sputum) ini terjadi lebih dari 3 minggu (Wahid & Suprapto,

2013). Batuk darah atau sputum yang bercampur dengan cairan darah

atau bercak darah, akibat pecahnya pembuluh darah pada saluran nafas

bagian bawah. Berat ringannya batuk darah tergantung besar kecilnya

pembuluh darah yang pecah (Muttaqin, 2014). Sesak nafas timbul pada

tahap lanjut ketika infiltrasi radang sampai setengah paru paru (Somantri,

2012).

4.1.2.2 Riwayat kesehatan dahulu

Pada riwayat kesehatan dahulu terjadi kesenjangan tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus yaitu pasien mengatakan belum pernah menderita

penyakit TB paru dan penyakit lainnya, pada tinjauan pustaka pada

umumnya pasien tuberkulosis yaitu pasien yang dulunya pernah menderita

70

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

penyakit TB paru dan sekarang kambuh lagi dengan hasil pemeriksaan

dahak positif atau biakan positif (Setiati, 2014). Menurut (Burhan, 2012)

keadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh penderita yang

mungkin sehubungan dengan TB paru antara lain ISPA, efusi pleura serta TB

paru yang kembali aktif.

4.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga

Pada riwayat kesehatan keluarga terjadi kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus yaitu pasien mengatakan keluarga tidak

ada yang menderita penyakit menular seperti TB paru ataupun penyakit

lainnya seperti diabetes melitus, hepatitis, hipertensi dan lain lain. Menurut

Muttaqin (2014) secara patologi TB paru bukan penyakit turunan, tetapi

apakah penyakit ini pernah dialami oleh anggota keluarga lainnya sebagai

faktor predisposisi penularan di dalam rumah.

4.1.2.4 Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Pada kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan ada kesenjangan

antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus pasien

mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah mengkonsumsi minuman

penambah energi dan bersoda, jarang bahkan tidak pernah melakukan

olahraga, pasien juga mengatakan anggota keluarga ada yang merokok

yaitu suami pasien. Menurut Wuaten (2010) asap rokok yang dihembuskan

oleh perokok dan terhirup oleh perokok pasif, lebih berbahaya mengandung 5

kali lebih banyak mengandung karbon monoksida dan empat kali lebih banyak

mengandung tar dan nikotin.

71

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.1.2.5 Lingkungan tempat tinggal

Pada lingkungan tempat tinggal ada kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus. Pasien mengatakan posisi rumah berada

dipinggir jalan, lingkungan rumah bersih, ventilasi cukup cahaya matahari

bisa masuk sampai dalam murah dan jauh dari tempat pembuangan

sampah, pasien juga mengatakan rumahnya dekat dengan pabrik dan

bengkel motor. Rumah dengan pencahayaan alami dari sinar matahari yang

masuk kurang dari 60 % mempunyai peluang terkena TB paru 3,273 kali

lebih tinggi dibandingkan seseorang yang menempati rumah dengan

tingkat pencahayaan lebih dari 60 % (Indriyani, et, al 2016).

4.1.3 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik didapatkan beberapa masalah yang bisa digunakan

sebagai data dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang aktual

maupun resiko. Adapun pemeriksaan dilakukan berdasarkan persistem

yaitu :

4.1.3.1 B1 (Sistem Respirasi)

Pada tinjauan pustaka di dapatkan pola nafas tidak teratur

takipnea/dispnea, sesak nafas, batuk produktif, peningkatan frekuensi

pernafasan, pengembangan pernapasan tidak simetris (efusi pleura), perkusi

pekak dan penurunan fremitus, terdapat bunyi nafas tambahan ronchi (Asmat

Burhan, 2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan bentuk dada simetris, susunan ruas

tulang belakang simetris, pola napas tidak teratur jenis takipnea, ada Vocal

Fremitus: sisi kanan lebih bergetar daripada sebelah kiri, retraksi dada

72

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

retraksi otot inter costa, perkusi Thorax: redup di bagian paru paru sebelah

kanan atas dan kiri atas, tengah ( lobus dekstra superior medial, lobus sinistra

superior ). suara nafas tambahan ronchi di lobus dekstra superior medial dan

lobus sinistra superior. Pasien terpasang masker oksigen 10 lpm, batuk

berdahak berwarna putih kental dengan disertai bercak darah.

Pada sistem pernafasan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus ditemukan perkusi

redup dibagian paru paru sebelah kanan atas dan kiri atas, tengah (lobus

dekstra superior medial, lobus sinistra superior), pengembangan pernapasan

simetris karena pasien tidak mengalami efusi pleura. Batuk dengan disertai

bercak darah dan sesak nafas. sifat batuk dimulai dari batuk kering (non

produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif

(menghasilkan sputum) ini terjadi lebih dari 3 minggu (Wahid & Suprapto,

2013). Sesak nafas yang terjadi pada gangguan sistem pernafasan karena

terdapat peningkatan kekakuan paru dan adanya tahanan jalan nafas

(Smeltzer & Bare, 2013).

4.1.3.2 B2 (Sistem Kardiovaskuler)

Pada tinjauan pustaka di dapatkan nadi lebih cepat (takikardia),

terdapat sianosis, tekanan darah berubah ubah (Asmat Burhan, 2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan tidak ada nyeri dada, irama jantung

reguler, pulsasi kuat, bunyi jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara

tambahan, CRT <3 detik, tidak ada sianosis, dan tidak ada clubbing finger,

tekanan darah 130/80 mmHg, dan denyut nadi 126 ×/ menit dan denyutan

kuat (lokasi penghitungan : arteri radialis).

73

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Pada sistem kardiovaskuler tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus, pada tinjauan kasus dan pustaka ditemukan

denyut nadi yang teraba kuat (takikardia).

4.1.3.3 B3 (Sistem Persyarafan)

Pada tinjauan pustaka di dapatkan kesadaran Composmentis, GCS

4,5,6, terjadi syok atau tidak, terdapat kaku kuduk atau tidak, ada nyeri

kepala atau tidak, terdapat ada tidaknya brudzinski dan terdapat kelainan

nervous kranialis atau tidak dan terjadi kejang atau tidak (Asmat Burhan,

2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan kesadaran Composmentis, GCS 4-5-6,

orientasi baik, pasien dapat mengetahui bahwa dirinya sedang berada

dirumah sakit, pasien dapat membedakan waktu siang dan malam dan

pasien. Tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada Brudzinski,

tidak ada nyeri kepala, istirahat/tidur: siang pasien selama di RS 2 jam/hari,

dan malam di RS 4 - 5 jam/hari, di rumah siang 3 jam/hari dan malam

hari 4 – 5 jam/hari, tidak ada kelainan nervus cranialis, pupil isokor, reflek

cahaya normal.

Pada sistem persyarafan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan

kasus dengan tinjauan pustaka sama sama tidak terdapat syok pada pasien,

tidak ada kelainan nervous kranialis, tidak ada kaku kuduk, tidak ada

kejang, reflek cahaya normal, dan tidak terdapat nyeri kepala.

74

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.1.3.4 B4 (Sistem Perkemihan)

Pada tinjauan pustaka di dapatkan frekuensi berkemih teratur/tidak,

warna kuning transparan / tidak, urin berwarna merah karena efek samping

obat TB paru (Burhan, 2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan bentuk alat kelamin normal, kebersihan

alat kelamin : bersih, frekuensi berkemih: kurang lebih 8 ×/24 jam, teratur,

jumlah kurang lebih 800 cc/24 jam, bau: khas, warna: warna urin merah

karena pengaruh dari obat TB, tempat yang digunakan: pempers, alat bantu

yang digunakan: tidak menggunakan alat bantu.

Pada sistem perkemihan terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus

dengan tinjauan pustaka. Pada tinjauan kasus pasien mengalami oliguria

dikarenakan intake cairan tidak adekuat kurang lebih 800 cc/24 jam, warna

urin memiliki kesamaan yaitu warna urin merah karena efek samping

obat Rifampisin yang dikonsumsi pasien. Rifampisin ada yang berbentuk

kapsul atau tablet (juga tersedia dalam bentuk sirup). Diberikan tersendiri atau

dalam kombinasi dengan obat lain, kemasan intravena juga tersedia. Yang

perlu diberitahukan pada pasien adalah bahwa rifampisin meyebabkan urin,

keringat dan air mata menjadi berwarna merah muda (Kemenkes, 2014).

4.1.3.5 B5 (Sistem Pencernaan)

Pada tinjauan pustaka di dapatkan penurunan nafsu makan, tidak dapat

mencerna, penurunan berat badan, mual dan muntah atau tidak, terdapat

nyeri tekan atau tidak, ada pembesaran organ atau tidak, bising usus normal

atau tidak (normalnya 5-35 kali/menit), perkusi normalnya timpani (Burhan,

2012).

75

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Pada tinjauan kasus di dapatkan Kondisi mulut: bersih, mukosa bibir:

lembab, bentuk bibir: normal, kondisi gigi: bersih dan tidak memakai gigi

palsu, kebiasaan gosok gigi 1× sehari selama di RS, tidak ada kesulitan

menelan, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, kebiasaan BAB: 1× sehari

dengan konsisten cair, warna kuning, bau khas, tempat yang digunakan

pempers, peristaltik usus 17 ×/menit, masalah eliminasi alvi: tidak ada

masalah eliminasi alvi, tidak terpasang NGT dan tidak memakai obat

pencahar. Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena batuk terus

menerus dan disertai dengan mual, pola makan 3× sehari 1 porsi tidak

habis, kurang lebih 5 sendok makan, , jenis minuman yang dikonsumsi

oleh pasien air putih kurang lebih 1000cc, berat badan pasien sebelum

sakit 62 kg dan saat sakit 59 kg selama dua bulan. penurunan berat badan

penderita tuberkulosis merupakan akibat dari gejala anoreksia yang

menyebabkan status gizi kurang (IMT T<18,5). Kondisi ini dapat

mengakibatkan terjadinya status gizi buruk apabila tidak di imbangi dengan

diet yang tepat. Malnutrisi yang terjadi akan memperberat penyakit

infeksinya, sehingga status gizi menjadi penyebab utama terjadinya

kegagalan konversi pengobatan pada penderita infeksi tuberkulosis

(Amaliah, 2012).

Pada sistem pencernaan tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan

pustaka dengan tinjauan kasus, yaitu sama sama mengalami penurunan

nafsu makan, mual, muntah, bising usus pasien normal dan mengalami

penurunan berat badan.

76

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.1.3.6 B6 (Sistem muskuloskeletal dan integumen)

Pada tinjauan pustaka di temukan turgor kulit buruk, kulit kering atau

bersisik, hilangnya lemak subkutan dan kelemahan otot (Burhan, 2012).

Pada tinjauan kasus di temukan kemampuan pergerakan sendi dan

tungkai bebas, kekuatan otot : 4/4 4/4, Tidak ada fraktur, tidak ada

dislokasi, tidak ada luka, akral hangat, kulit lembab, turgor elastis, CRT ≤

3 detik, tidak ada oedema, kebersihan kulit: bersih, kemampuan melakukan

ADL: parsial pasien dibantu keluarganya ketika pasien akan ke kamar

mandi dan ketika melakukan aktivitas ringan, saat berjalan ke kamar

mandi dan sesudah dari kamar mandi pasien merasa letih dan ngongsrong,

suhu : 36,6 oC (lokasi pengukuran : axila).

Pada sistem muskuloskeletal dan integumen tidak mengalami

kesenjangan, memiliki kesamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan

kasus, yaitu sama sama mengalami kelemahan otot dikarenakan pasien

sesak nafas ketika beraktivitas sehingga pasien mengalami ngongsrong.

4.1.3.7 B7 (Sistem penginderaan)

Pada tinjauan pustaka biasanya pada mata tidak mengalami gangguan

penglihatan, hidung lembab dan tidak ada sekret, telinga simetris dan

tidak ada gangguan pendengaran, pada indera perasa bisa merasakan pahit,

manis, asam, dan pada indera peraba dapat merasakan sentuhan dan

berfungsi dengan baik (Burhan, 2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan pupil isokor kanan kiri, konjungtiva

tidak anemis kanan kiri, sklera: tidak ikterik kanan kiri, palpebra: tidak ada

edema, tidak ada strabismus, ketajaman penglihatan normal kanan dan kiri,

77

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

reflek cahaya normal kanan dan kiri, alat bantu: tidak menggunakan alat

bantu penglihatan. Bentuk hidung normal, mukosa hidung lembab, tidak

ada sekret, ketajaman penciuman normal, tidak ada kelainan lain. Bentuk

telinga normal simetris kanan kiri, keluhan: tidak ada keluhan, ketajaman

pendengaran normal kanan kiri, tidak menggunakan alat bantu

pendengaran, indra perasa diperoleh data pasien dapat membedakan rasa

manis, pahit, asam, asin, dan pada indra peraba diperoleh data pasien

bisa membedakan kasar dan halus.

Pada sistem penginderaan tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan

kasus dengan tinjauan pustaka. Pada tinjauan kasus tidak ditemukan

adanya gangguan penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa dan peraba.

4.1.3.8 B8 (Sistem endokrin)

Pada tinjauan pustaka adanya pembesaran JVP atau tidak, ada atau

tidaknya pembesaran kelenjar Parotis maupun kelenjar Thyroid (Burhan,

2012).

Pada tinjauan kasus di dapatkan tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid,

tidak ada pembesaran kelenjar Parotis, tidak ada pembesaran kelenjar

limfe, lain lain: tidak ada, tidak ada luka gangren.

Analisa data pada tinjauan pustaka hanya menguraikan teori saja

sedangkan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan nyata yang

dialami pasien karena penulis menghadapi pasien secara langsung.

78

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Nurarif A.H & Kusuma (2015), pada tinjauan pustaka ditemukan

enam diagnosa keperawatan yaitu :

4.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan

sekret yang berlebihan

4.2.2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru

4.2.3 Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi

4.2.4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakadekuatan intake nutrisi

4.2.5 Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen.

4.2.6 Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan batuk produktif

Pada tinjauan kasus hanya ditemukan tiga diagnosa keperawatan yaitu

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan

sekret, keletihan berhubungan dengan kelelahan fisik, dan mual berhubungan

dengan batuk produktif.

Pada diagnosa keperawatan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus tidak ada diagnosa

keperawatan gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru,

tidak ada diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan reaksi

inflamasi, tidak ada diagnosa keperawatan resiko infeksi berhubungan

dengan organisme purulen dan tidak ada diagnosa gangguan pola istirahat

tidur berhubungan dengan batuk produktif.

79

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.3 Intervensi Keperawatan

Pada perumusan perencanaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus ada beberapa kesenjangan karena perencanaan pada tinjauan kasus

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan penumpukan sekret, terjadi kesenjangan antara

tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka. Pada tinjauan kasus ditambahkan

rencana tindakan hubungan saling percaya dan menjelaskan tentang

penyebab penumpukan sekret dan memberikan oksigen tambahan, yang

berguna untuk menambah kepercayaan pasien kepada perawat dan agar

pasien tidak cemas dengan kondisinya.

Pada diagnosa keperawatan keletihan berhubungan dengan kelemahan

fisik, ada kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka. Pada

tinjauan kasus menjelaskan pada pasien tentang penyebab keletihan saat

beraktivitas dan mengajarkan pada pasien untuk melakukan aktivitas

ringan, agar pasien mudah melakukan aktivitas ringan.

Pada diagnosa keperawatan mual berhubungan dengan batuk produktif,

ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Pada

tinjauan kasus menjelaskan pada pasien tentang penyebab mual dan tidak

nafsu makan, agar nafsu makan dan berat badan pasien meningkat.

80

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.4 Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan adalah perwujudan dari perencanaan yang telah disusun.

Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat diwujudkan karena hanya

membahas teori asuhan keperawatan, sedangkan pada tinjauan kasus

pelaksanaan telah disusun dan diwujudkan pada pasien dan ada

pendokumentasian serta intervensi keperawatan.

Pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan penumpukan sekret, semua perencanaan tindakan

keperawatan telah dilakukan seperti membina hubungan saling percaya

(mengucapkan salam dengan sopan, perkenalan diri, menanyakan nama dan

memberitahukan tujuan pertemuan). Menjelaskan penyebab penumpukan

sekret, memposisikan pasien semi fowler 450, mengajarkan cara batuk

efektif dengan cara melakukan nafas dalam 2 kali lalu nafas dalam yang ke 3

ditahan dan dibatukkan dengan kuat, melakukan fisioterapi dada dengan cara

melakukan clapping tangan perawat menepuk nepuk punggung pasien,

meminta pasien untuk melakukan inspirasi dalam dan tahan sebentar, lalu

meminta pasien untuk ekspirasi pada saat bersamaan tangan perawat

melakukan vibrasi dan meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas

dan membatukkan dengan kuat, menganjurkan pasien minum air hangat,

terdengar ronchi di lobus dekstra superior dan lobus sinistra superior (RR:

24×/menit, Spo2: 95%), memberikan terapi oksigen 10 lpm, dan

berkolaborasi dalam pemberian obat injeksi anbacim 10 cc, injeksi

santagesik 5 cc, dan pulmicort 1 ampul.

81

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Pada diagnosa keperawatan keletihan berhubungan dengan kelemahan

fisik, semua perencanaan tindakan keperawatan telah dilakukan seperti

menjelaskan kepada pasien tentang penyebab keletihan saat beraktivitas,

membantu pasien dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan

kemampuannya seperti berjalan ke kamar mandi, mengajarkan pada pasien

untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi dan

berjalan di dalam rumah, memberikan semangat dan dukungan untuk

mengembangkan kemampuan aktivitas pasien dan bersama keluarga pasien

mendampingi pasien saat melakukan aktivitas ringan.

Pada diagnosa keperawatan mual berhubungan dengan batuk produktif,

semua perencanaan tindakan keperawatan telah dilakukan seperti

menjelaskan pada pasien tentang penyebab mual dan tidak nafsu makan,

melakukan oral hygene bersama pasien dengan menggunakan obat kumur,

melatih pasien makan sedikit tapi sering dengan tekstur yang lunak,

memantau cairan masuk dan keluar pasien (cairan masuk : minum 900 cc,

infus 500 cc, injeksi : anbacim 10 cc, santagesik 5 cc, cairan keluar : urin 800

cc, BAB 100 cc), memberikan makanan tambahan seperti buah segar, jus

buah dan atau makanan ringan yang mengandung banyak gizi dan memberikan

transfusi darah prc 1 kolf.

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan tidak ditemukan hambatan

dikarenakan pasien dan keluarga kooperatif dengan perawat, sehingga rencana

tindakan dapat dilakukan.

82

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

4.5 Evaluasi Keperawatan

Kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan pustaka dan tinjauan kasus

yaitu pada tinjauan pustaka membahas tentang evaluasi secara teori.

Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan data pendokumentasian evaluasi

yang mengacu pada hasil tindakan keperawatan yang dilakukan secara

langsung kepada pasien.

Pada saat dilaksanakan evaluasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan penumpukan sekret, masalah pasien teratasi sebagian

pasien melaporkan sesak berkurang dan sekret masih ada, masih

menggunakan alat bantu nafas nassal kanul 4 lpm , masih terdengar suara

nafas tambahan ronchi, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 95 ×/ menit,

suhu 36,7oC, RR 23 ×/ menit dan Spo2 96 %. Hal ini belum tercapai

maksimal dikarenakan pasien masih mengeluh sesak dan masih ada sekret,

dan menurut Nurarif dan Kusuma (2015) bahwa tujuan keperawatan dari

diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

penumpukan sekret yaitu jalan nafas kembali bersih.

Pada saat dilaksanakan evaluasi keletihan berhubungan dengan

kelelahan fisik, masalah pasien teratasi sebagian pasien masih mengeluh

lelah saat berjalan dan saat melakukan aktivitas ringan pasien dapat

melakukannya sendiri, pasien tampak kelelahan dan pasien tampak

melakukan aktivitas secara mandiri. Hal ini tercapai sebagian dikarenakan

pasien masih mengeluh lelah saat berjalan namun sudah bisa melakukan

aktivitas ringan secara mandiri, dan menurut Nurarif dan Kusuma (2015)

83

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

bahwa tujuan keperawatan dari diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan

dengan keletihan yaitu tidak terjadi keletihan saat beraktivitas.

Pada saat dilaksanakan evaluasi mual berhubungan dengan batuk

produktif , masalah pasien teratasi pasien mengatakan sudah tidak ada

mual dan nafsu makan meningkat, porsi makan pasien tampak habis, dan

pasien tidak tampak lemas. Hal ini tercapai maksimal sesuai dengan teori

menurut Nurarif dan Kusuma (2015) yaitu tujuan keperawatan dari

diagnosa mual berhubungan dengan batuk produktif yaitu tidak terjadi

gangguan dalam pemenuhan nutrisi.

Hasil dari evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya

kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, dan tim kesehatan. Hasil

evaluasi dengan Ny. K belum sesuai dengan harapan karena masalah

teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh perawat jaga karena

penulis harus kembali melanjutkan tugas, keadaan Ny. K membaik tidak

seperti sebelumnya sehingga Ny. K dianjurkan untuk KRS.

84

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

BAB 5

PENUTUP

Setelah melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien

dengan kasus Tuberkulosis Paru di ruang Teratai RSUD Bangil Kabupaten

Pasuruan maka penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus saran yang dapat

bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien TB

Paru.

5.1 Simpulan

Dari hasil simpulan yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan

pasien dengan TB Paru, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Fokus pada pengkajian Ny. K yaitu pada sistem pernafasan didapatkan

data sebagai berikut pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak

yang disertai bercak darah dengan sputum berwarna putih kental, RR

24 ×/ menit, Spo2 95 %, suara nafas tambahan ronchi di lobus dekstra

superior medial dan lobus sinistra superior, tekanan darah 120/90 mmHg,

suhu 36,7oC, pola nafas tidak teratur jenis takipnea, terdapat retraksi dada

inter costa, menggunakan masker oksigen 10 lpm, vocal fremitus sisi

kanan lebih bergetar daripada sebelah kiri, perkusi Thorax: redup di

bagian paru paru sebelah kanan atas dan kiri atas, tengah ( lobus dekstra

superior medial, lobus sinistra superior), bentuk dada: normal simetris,

susunan tulang ruang belakang: normal / simetris.

85

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

5.1.2 Masalah keperawatan yang muncul adalah :

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan

sekret, keletihan berhubungan dengan kelemahan fisik, mual berhubungan

dengan batuk produktif.

5.1.3 Pada ketiga diagnosa prioritas yang muncul pada pasien dilakukan

melalui dua tindakan keperawatan yaitu tindakan keperawatan secara

mandiri dan tindakan kolaborasi dengan tim medis lainnya. Beberapa

tindakan mandiri perawatan pada pasien TB Paru membina hubungan

saling percaya kepada pasien dan keluarganya serta menganamnese

pasien. Memposisikan pasien semi fowler, mengobservasi TTV, mencatat

kemampuan pasien untuk batuk efektif. Untuk menyelesaikan masalah

tersebut penulis melibatkan pasien dan keluarganya seara aktif dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan keperawatan

yang memerlukan kerjasama antara perawat, pasien, dan keluarga. Pasien

dan keluarga pasien memahami tentang penyakit pasien, resiko

penularannya dan cara batuk dengan benar serta cara membuang dahak

dengan benar.

5.1.4 Implementasi dilaksanakan selama dua hari dan semua tindakan yang

di implementasikan kepada pasien berdasarkan pada rencana tindakan

keperawatan yang telah ditetapkan oleh perawat.

5.1.5 Dari ketiga diagnosa yang muncul pada pasien di dapatkan satu masalah

teratasi dan dua masalah teratasi sebagian. Kondisi Ny. K sudah cukup

baik sehingga Ny. K dianjurkan untuk KRS.

86

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

5.2 Saran

Mengacu dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berkut

:

1. Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan

hubungan yang baik dan keterlibatan pasien, keluarga dan tim kesehatan.

2. Perawat sebagai petugas keperawatan hendaknya memiliki pengetahuan,

keterampilan yang cukup dan dapat bekerjasama dengan tim kesehatan

lainnya dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

diagnosa TB Paru.

3. Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang profesional alangkah

baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas

tentang masalah kesehatan yang ada pada pasien.

4. Pendidikan dan pengetahuan keperawatan secara berkelanjutan perlu

ditingkatkan baik secara formal maupun informal

5. Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep

manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan baik.

87

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

DAFTAR PUSTAKA

Amaliah R. (2012). Faktor –faktor yang berhubungan dengan kegagalan konversi

penderita TB paru BTA positif pengobatan fase intensif. Diambil tanggal 30-

April 2020. Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20313567-T31309-

faktor-faktor.pdf.

Burhan, Asmat, (2012). Tuberkulosis Paru. Diakses pada tanggal 30 April 2020.

asmatburhan.blogspot.com.

Indriyani, N. Istiqomah, N. & Anwar, M.C. (2016). Hubungan Tingkat Kelembapan

Rumah Tinggal dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes. Journal of Public

Health. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i3.11311.

Kemenkes, RI (2014). Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014).

Muttaqin, Arif (2014). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.

Nurarif, A.H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis dan Nanda NIC – NOC jilid 3. Jogjakarta : Medication.

Setiati, S. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing.

Smeltzer, S. C, & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol

I ( 8th ed). Jakarta : EGC.

Somantri, Irman. (2012). Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Gangguan

Sistem Pernafasan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Wahid, A, Suprapto, I. (2013). Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan Keperawatan

pada Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta : CV. Trans info media.

Wuaten, G. (2010). Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Penyakit TB Paru.

Diakses pada tanggal 28 April 2020, dari http://fkm.unstrat.ac.id/wp-

content/uploads/2012/10/Grace-Wuaten.pdf.

88

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini
Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Lampiran 3

PENGANTAR PENELITIAN

Kepada

Yth. Responden

Ditempat

Dengan hormat

Kami adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

yang sedang mengadakan penelitian. Adapun penelitian ini diadakan sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir program pendidikan judul

dari penelitian ini adalah “Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Diagnosa

Medis Tuberkulosis Paru di Ruang Teratai RSUD Bangil Kabupaten

Pasuruan”. Kami mengharapkan jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara berikan

sesuai dengan pendapat atau jawaban sendiri tanpa dipengaruhi orang lain.

Kami menjamin kerahasiaan atau identitas yang telah Bapak/Ibu/Saudara

berikan.

Informasi yang hanya Bapak/Ibu/Saudara berikan hanya akan dipergunakan

untuk perkembangan ilmu keperawatan dan tidak ada maksud lain. Partisipasi

dari Bapak/Ibu/Saudara dalam penelitian ini bersifat bebas tanpa ada sanksi

apapun apabila Bapak/Ibu/Saudara tidak bersedia, silahkan saudara menanda

tangani lembar persetujuan di lembar berikutnya.

Atas perhatian yang saudara berikan, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Peneliti

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini

Lampiran 4

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilaksanakan oleh saudari

Arina Rif’atur R. Mahasiswi D III Akademi Keperawatan Kerta Cendekia

Sidoarjo yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Diagnosa

Medis Tuberkulosis Paru di Ruang Teratai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

Tanda tangan saya menunjukkan saya telah diberikan informasi dan

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bangil, 27 Januari 2020

Responden

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini
Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini
Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K …eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/178/1/KTI ARINA.pdf · 2020. 7. 3. · ii SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini