karbohidrat

7
BAB I ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT 1. TUJUAN 1.1 Untuk mengetahui kadar karbohidrat di dalam larutan uji yang telah ditentukan 1.2 Untuk mengetahui reaksi yang akan terjadi dalam larutan uji 2. LANDASAN TEORI Dalam pemeriksaan Analisis kualitatif karbohidrat,maka dapat disimpulkan bahwa apakah dalam larutan uji yang telah disediakan tersebut memiliki kandungan karbohidrat atau tidak dengan cara melihat reaksi yang terjadi dalam pemeriksaan yang telah diketahui prosedurnya. 3. ALAT DAN BAHAN 3.1 alat yang digunakan Tabung reaksi Pipet Ukur Pipet tetes Penangas air ( Waterbath) Karet penghisap 3.2 Bahan yang digunakan Larutan Glukosa 1% Larutan Laktosa 1% Larutan Maltosa 1% Larutan Galaktosa 1% Larutan Sukrosa 1% Larutan Amylum 1% Reagen Molisch Reagen benedict Reagen Barfoed Reagen Seliwanof Reagen Iodin HCL 0,6 N NaOH 6 N 4. PROSEDUR KERJA 4.1 Uji Molisch 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Isi tabung reaksi maing-masing 2 ml larutan glukosa, maltosa, sukrosa, galaktosa dan amilum kedalam tabung reaksi 3. Tambahkan 2 tetes reagen molisch kedalam masing-masing tabung tersebut 4. Aduk dengan baik sampai tercampur rata 5. Tambahkan dengan perlahan-lahan melalui dinding tabung dengan asam sulfat pekat sebanyak 5 ml. 6. Perhatikan perubahan yang terjadi 4.2 Uji Benedict 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Isi tabung denagn reagen benedict sebanyak 5 ml ke masing-masing tabung 3. Tambahkan delapan tetes setiap larutan karbohidrat kedalam tabung yang telah berisi reagen benedict 4. Semua tabung dipanaskan kewaterbath selama 3 menit 5. Amati perubahan yang terjadi 4.3 Uji Barffoed 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Isi tabung reaski masing-masing 3 ml reagen barffoed 3. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat kemasing-masing tabung

description

ini menjelaskan tentang karbohidrat sebagai dasar teori

Transcript of karbohidrat

Page 1: karbohidrat

BAB IANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

1. TUJUAN1.1 Untuk mengetahui kadar karbohidrat di dalam larutan uji yang telah ditentukan1.2 Untuk mengetahui reaksi yang akan terjadi dalam larutan uji

2. LANDASAN TEORIDalam pemeriksaan Analisis kualitatif karbohidrat,maka dapat disimpulkan bahwa apakah dalam larutan uji yang telah disediakan tersebut memiliki kandungan karbohidrat atau tidak dengan cara melihat reaksi yang terjadi dalam pemeriksaan yang telah diketahui prosedurnya.

3. ALAT DAN BAHAN3.1 alat yang digunakan Tabung reaksi Pipet Ukur Pipet tetes Penangas air ( Waterbath) Karet penghisap3.2 Bahan yang digunakan Larutan Glukosa 1% Larutan Laktosa 1% Larutan Maltosa 1% Larutan Galaktosa 1% Larutan Sukrosa 1% Larutan Amylum 1% Reagen Molisch Reagen benedict Reagen Barfoed Reagen Seliwanof Reagen Iodin HCL 0,6 N NaOH 6 N

4. PROSEDUR KERJA4.1 Uji Molisch1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Isi tabung reaksi maing-masing 2 ml larutan glukosa, maltosa, sukrosa, galaktosa dan amilum kedalam tabung reaksi3. Tambahkan 2 tetes reagen molisch kedalam masing-masing tabung tersebut4. Aduk dengan baik sampai tercampur rata5. Tambahkan dengan perlahan-lahan melalui dinding tabung dengan asam sulfat pekat sebanyak 5 ml.6. Perhatikan perubahan yang terjadi

4.2 Uji Benedict1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Isi tabung denagn reagen benedict sebanyak 5 ml ke masing-masing tabung3. Tambahkan delapan tetes setiap larutan karbohidrat kedalam tabung yang telah berisi reagen benedict4. Semua tabung dipanaskan kewaterbath selama 3 menit5. Amati perubahan yang terjadi

4.3 Uji Barffoed1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan2. Isi tabung reaski masing-masing 3 ml reagen barffoed3. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat kemasing-masing tabung4. Masukkan dalam waterbath selama 1 menit5. Amati perubahannya

4.4 Uji Seliwanof1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Isi masing-masing 3 ml reagen seliwanof3. Tambahkan 3 tetes disetiap tabung dengan larutan karbohidrat4. Panaskan didalam penangas air sampai terlihat warna didalam tabung tersebut5. Amati perubahannya4.5 Uji Iodin1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Pipet masing-masing 3 ml larutan amylum3. Kemudian tabung pertama ditambahkan 2 tetes air

Page 2: karbohidrat

4. Tabung kedua ditambahkan 2 tetes larutan HCL 6 N5. Pada tabung ketiga ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 6 N

5. HASIL

5.1 Uji MolischNo Sampel Reagen Mollisch H2SO41 Glukosa 1% Endapan hitam dipermukaanya Cincin Ungu2 Laktosa 1% Jernih Cincin Ungu3 Amylum 1% Endapan hitam dipermukaanya Cincin Ungu4 Galaktosa 1% Jernih Cincin Ungu5 Sukrosa 1% Endapan hitam dipermukaanya Cincin Ungu6 Maltosa 1% Jernih Cincin Ungu

5.2 Uji BenedichNo Sampel Reagen Benedict Dipanaskan1 Glukosa 1% Biru Jernih Hijau kecoklatan 12 Laktosa 1% Biru Jernih Hijau 43 Amylum 1% Biru Jernih Hijau 64 Galaktosa 1% Biru Jernih Hijau 35 Sukrosa 1% Biru Jernih Hijau 26 Maltosa 1% Biru Jernih Hijau 5

5.3 Uji BarffoedNo Sampel Reagen Barfoed Setelah dipanaskan1 Glukosa 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan2 Laktosa 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan3 Amylum 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan4 Galaktosa 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan5 Sukrosa 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan6 Maltosa 1% Biru Jernih Tidak ada perubahan

5.4 Uji SeliwanofNo Sampel Reagen seliwanof Setelah dipanaskan1 Glukosa 1% Pink Jernih Orange 32 Laktosa 1% Pink Jernih Tidak berubah3 Amylum 1% Pink Jernih Orange 24 Galaktosa 1% Pink Jernih Orange 45 Sukrosa 1% Pink Jernih Orange tua 16 Maltosa 1% Pink Jernih Tidak berubah

5.5 Uji IodinNo Sampel Amylum&Iodin Setelah dipanaskan1 Air Biru Tua Biru Gelap2 HCL Biru Tua Biru Hilang3 NaOH Biru tua Biru hilang

6. PEMBAHASAN6.1 Uji MolischUji molisch adalah uji umum untuk karbohidrat,uji ini sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furtural atau senyawa furtural yang tersubsidi seperti hidroksimetil furtural .6.2 Uji BeneditctUji benedict berdasarkan reduksi CU++ menjadi CU+.pada proses kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambah zat pengkompleks seperti citrate pada larutan benedict atau larutan fehling untuk mencegah pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam natrium hidroksida.6.3 Uji BarffoedDengan menggunakan reagen berfoed yang mengandung koper acetate di dalam asam acecate maka karbohidrat membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi-kondisi seperti pH dana waktu pemanasan.6.4 Uji SeliwanofReaksi spesifik lainnya untuk karbohidrat tertentu adalah uji seliwanof.reaksi seliwanof disebabkan perubahan fruktosa oleh asam chlorida panas menjadi levulinat dan hidroksimetil fultural,selanjutnya kondensasi hikroksimetil dengan resersinal akan menghasilkan senyawa. Sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa akan memberikan reaksi yang positif.6.5 Uji IodinUji Iodium untuk membedakan amylum dan glikogen7. KESIMPULAN7.1 Uji Molisch

Page 3: karbohidrat

Dari percobaan uji molisch dapat disimpulkan bahwa setelah larutan tersebut diberi reagen molisch dan H2SO4 (P) maka larutan tersebut mengandung karbohidrat7.2 Uji BenedichDari percobaan uji benedich maka dapat disimpulkan bahwa kelima larutan tersebut dapat mereduksi karena memiliki gugus aldehid.7.3 Uji BerffoedDalam uji ini tidak ditemukan reaksi spesifik yang terjadi7.4 Uji SeliwanofUji seliwanof digunakan untuk membedakan zat karbohidrat sukrosa dan fruktosa dimana akan menghasilkan warna orange.7.5 Uji IodinDengan Penambahan amylum pada air,HCL dan NaOH lalu ditambah dengan iodine akan terjadi warna biru tua.jadi dapat disimpulkan bahwa sample tersebut memiliki amylum (bersifat spesifik) yang sangat kuat.

8. PENGESAHAN

Pembimbing I

Nur Adi S,Si.M.Kes Pembimbing II

Dra. Hj.Suryaningsih Soeleman Apt

DAFTAR PUSTAKA

Nur Adi,S.Si M.Kes 2008/2009 :” Penuntun Praktikum Biokimia”. Poltekkes Makassar

LAMPIRANA. UJI MOLISCH1. warna yang terlihat diantara permukaan dua larutan adalah warna ungu,sehingga membentuk sebuah cincin ungu.2. Banyak protein memberikan uji molisch yang posistif karena memiliki senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furtural atau senyawa furtural yang tersubsitusi seperti hidroksimetil furtural.B. UJI BENEDICT1. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau,kuning atau merah bata2. Senyawa selain koper yang dapat dipakai yaitu natrium citrat karena berfungsi sebagai pengkompleks3. Fungsi natrium citrate adalah untuk mencegah pengendapanCuCO3 dalam larutan Natrium Carbonat.4. Reagen benedict adalah larutan pereaksi yang mengandung kuprisult,Natrium Carbonat dan Natrium Citrat sedangkan Reagen Fehling adalah pereaksi yang dapat direduksi selain karbonat yang mempunyai sifat mereduksi yang dpaat direduksi oleh reduktor lainnya.5. Senyawa dalam urine yang dapat mengganggu uji fehling adalah senyawa yang memiliki gugug aldehid atau gugug keton bebas dan biasanya nerupa asam urat dan creatinine.C. UJI BARFOED1. Larutan yang muda dioksidasi yaitu galaktosa (akan teroksidasi menjadi asam galaktonat) dan glukosa (akan Menjadi asam glukonat ).2. Bila terlalu dipanaskan maka akan terjadi perubahan warna sehingga hasil yang didapat bisa menjadi positif palsu.3. Reagen berffoed adalah pereaksi yang terdiri dari kuprisulfat dan asam acetate dalam air dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida,sedangkan reagen benedict adalah pereaksi yang mengandung kuprisulfat,natrium carbonat,dan natrium citrate.4. Uji barffoed dan uji benedict dapat digunakan untuk penentuan hula urine karena keduanya memiliki dasar reduksi dari Cu ++ menjadi Cu+

D. UJI SELIWANOF1. Larutan yang memberi uji posistif pada uji seliwanof adalah sukrosa karena jika sukrosa dihidrolisis maka akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.2. Uji seliwanof dapat membedakan sukrosa dan fruktosa karena druktosa akan diakibatkan oleh asam chlorida panas menjadi asam levulinat dan hidroksimetil fultural,sedangkan sukrosa mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa memberikan reaksi yang positif3. Bila larutan glukosa dan maltosa yang mengandung reagen seliwanof dipanaskan secara berlebihan maka akan mengakibatkan aldosa-aldosa yang terkandung akan diubah leh HCL menjadi Laktosa.

E. UJI IODIN1. Zat yang memberi warna dengan iodine adalah suatu zat berada dalam susana asam2. Keampuhan /ketelitian uji iodine dibandingkan dengan uji antron ialah untuk membedakan amylum dan glikogen.

BAB IIANALISA KUALITATIF PROTEIN

Page 4: karbohidrat

1. TUJUAN1.1 Untuk mengidentifikasi kandungan tirosin pada protein1.2 Menunjukkan adanya inti indol dari triptophan1.3 Untuk Menunjukkan adanya asam amino1.4 Untuk mengetahui adan ikatan peptida dalam protein1.5 Untuk penetralan muatan

2. LANDASAN TEORIDalam pemeriksaan Analisis kualitatif protein,maka dapat disimpulkan bahwa apakah dalam larutan uji yang telah disediakan tersebut memiliki kandungan protein atau tidak dengan cara melihat reaksi yang terjadi dalam pemeriksaan yang telah diketahui prosedurnya

3. ALAT DAN BAHAN3.1 Alat yang digunakan Erlenmeyer Pepet ukur Tabung reaksi Gelas ukur Waterbath Bulp Pipet tetes

3.2 Bahan yang digunakan Larutan Albumin telur yang telah diencerkan Reagen Millon Reagen Hopkins Cole H2SO4 Pekat Reagen Ninhidrin 0,1 % Reagen NaOH 2,5 N CuSO4 0,01 M Pb Asetat 0,2 M HgCl2 0,2 M

4. PROSEDUR KERJA

4.1 Uji Millon1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan2. Pipet larutan albumin telur sesuia dengan pengenceran kedalam tabung sebanyak 3 ml3. Tambahkan 5 tetes reagen millon4. Lihat perubahan yang terjadi5. Panaskan dalam penangas air dan lihat perubahannnya

4.2 Uji Hoppins Cole1. Sipakan alat dan bahan yang dibutuhkan2. Pipet larutan albumin telur sebanyak 2 ml kedalam tabung sesuai dengan pengencerannya3. Lihat reaksi yang terjadi4. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan H2SO4 pekat sebanyak 5 ml melalui dinding tabung5. Amati warna yang terbentuk pada pertemuan kedua cairan dan lihat cincin yang terbentuk

4.3 Uji Ninhidrin1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan2. Pipet sebanyak 3 ml larutan albumin protein sesuai dengan pengenceran kedalam tabung3. Tambahkan larutan ninhidrin sebanyak 0,5 ml kemasing-masing tabung tersebut4. Panaskan hingga mendidih dan lihat perubahannya

4.4 Uji Biuret1. Siapakan alat dan bahan yang dibutuhkan2. Pipet sebanyak 3 ml larutan albumin protein sesuai dengan pengencerannya kemasing-masing tabung3. Tambahkan 1 ml NaOH 2,5 N kemasing-masing tabung4. Lihat Warna yang terjadi5. Aduk jika timbul warna violet tambahkan lagi setetes atau 2 tetes CuSO46. Lihat perubahan warnanya

4.5 Uji Pengendapan dengan logam1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan2. Pipet sebanyak 3 ml larutan albumin protein sesuai dengan pengencerannya kemasing-masing tabung3. Tambahkan 5 tetes HgCL2 0,2 M

Page 5: karbohidrat

4. Lihat perubahan warnanya5. Ulangi pemeriksaan dengan menggunakan Pb Acetat

5. HASIL5.1 Uji MillonNo Tabung Pengenceran Uji Millon Dipanaskan1 Pengenceran I Endapan Kuning kehijauan Endapan putih &Endapan biru kental2 Pengenceran 2 Endapan Kuning kehijauan keruh Endapan putih kebiru-biruan agak kental

3 Pengenceran 3 Endapan putih Kehijauan keruh Endapan putih kebiru-biruan agak keruh4 Pengenceran 4 Endapan putih keruh Endapan kebiru-biruan dan jernih

5.2 Uji Hopkins ColeNo Tabung Pengenceran Uji Hoppkins H2SO4 Pekat1 Pengenceran I Endapan Putih keruh kental Cincin coklat larutan kuning diatasnya dan dasar bening2 Pengenceran 2 Endapan Putih keruh agak kental Cincin tidak jelas larutan kuning bening

3 Pengenceran 3Endapan putih keruh Larutan kuning jernih4 Pengenceran 4 Endapan putih encerLarutan kuning jernih

5.3 Uji NinhidrinNo Tabung Pengenceran Uji Ninhidrin Dipanaskan1 Pengenceran I Endapan Putih keruh berawan Endapan putih kemerah-merahan2 Pengenceran 2 Endapan Putih Endpaan putih

3 Pengenceran 3Larutan bening endapan sedikit Endpaan putih keruh4 Pengenceran 4Larutan keruh Endapan putih

5.4 Uji BiuretNo Tabung Pengenceran NaOH CuSO41 Pengenceran I Endapan Putih bening Larutan bagian atas ungu bawah bening2 Pengenceran 2 Larutan jernih Larutan bening keunguan

3 Pengenceran 3 Larutan jernih Larutan bagian atas ungu bawah bening4 Pengenceran 4 Larutan jernih Larutan bening keunguan

5.5 Uji Pengendapan dengan logamNo Tabung Pengenceran Uji Pengendapan dengan logam Pb Asetat1 Pengenceran I Endapan Putih keruh dan kental Endapan putih larutan keruh2 Pengenceran 2 Endapan Putih keruh dan kental Larutan keruh

3 Pengenceran 3 Endapan Putih keruh dan kental Larutan agak keruh4 Pengenceran 4 Endapan Putih keruh dan kental Larutan jernih

6. PEMBAHASAN6.1 Uji MillonReagen yang dipanaskan dalam uji millon adalah larutan merkuri dan ion merkuro dalam suasana asam nitrat.Warna merah yang terbentuk mungkin adalah garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi6.2 Uji Hopkins ColeReagen yang digunakan dalam uji hopkins cole mengandung asam glikosilat atau dapat juga diganti dengan formaldehid dengan penambahan asam sulfat pekat sedikit.Karena triptophan berkondensasi dengan aldehid dalam suasana asam sulfat dan membentuk kompleks berwarna.6.3 Uji NinhidrinApabila ninhidrin dipanaskan dengan asam amino,maka akan terbentuk komplek warna.Asam-asam Amino seperti alanin,lisin,leusin,isoleusin,prolin dan hidroksiprolin memberikan warna kompleks yang berbeda warnanya dengan asam amino lainnya.Kompleks berwarna yang terbentuk mengandung dua molekul ninhidrin yang bereaksi dengan amonia setelah asam amino dioksidasi.6.4 Uji BiuretBiuret dihasilkan dengan cara memanaskan urea kira-kira pada suhu 180 O C. Dalam larutan basa biuret akan memberikan warna Violet denagn CuSO4.Pada reaksi ini kemungkinan terbentuk senyawa kompleks antara CU++ dengan pasangan elektron bebas dari gugus –NH ataupun gugus – CO dari rantai polipeptida.Syarat untuk dapat terjadi reaksi ini adalah adanya dua minimal ikatan peptida.Asam-asam amino tidak memberikan uji positif untuk reaksi ini

Page 6: karbohidrat

kecuali asam amino histidin,serin dan treonin.6.5 Uji Pengendapan dengan logamPada pH alkalis dari titik ureulitik,protein bermuatan Negatif dengan adanya ion positif dari logam akan terjadi penetralan muatan dan protein mendekati ureulitik sehingga mengendap.Endapaan akan larut dengan penambahan alkali encer.

7. KESIMPULAN7.1 Uji MillonSemakin sedikit dan semakin encer proteinnya maka waktu untuk bereaksi semakin cepat .7.2 Uji Hopkins ColeSemakin banyak larutan peroteinnya yang terkandung maka semakin kental endapannya.7.3 Uji NinhidrinSemakin Banyak proteinnya maka reaksi semakin cepat terjadi7.4 Uji BiuretSemakin Banyak proteinnya maka reaksi semakin cepat terjadi7.5 Uji Pengendapan dengan logamSemakin sedikit Proteinnya semakin putih warnanya

8. PENGESAHAN

Pembimbing I

Nur Adi S,Si.M.Kes Pembimbing II

Dra. Hj.Suryaningsih Soeleman Apt

DAFTAR PUSTAKA

Nur Adi,S.Si M.Kes 2008/2009 :” Penuntun Praktikum Biokimia”. Poltekkes Makassar