KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik...

126
KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS BUATAN BAPAK SYAHRIAL FELANI Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H JACKRY OCTORA TOBING NIM: 100707027 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Transcript of KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik...

Page 1: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS BUATAN

BAPAK SYAHRIAL FELANI

Skripsi Sarjana

Dikerjakan

O

L

E

H

JACKRY OCTORA TOBING

NIM: 100707027

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 2: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

ii

KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS BUATAN BAPAK SYAHRIAL FELANI Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H

JACKRY OCTORA TOBING NIM: 100707027 Disetujui Oleh: Pembimbing I Pembibing II Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Drs. Fadlin, M.A NIP 196512211991031001 NIP196102201989031003

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Page 3: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

iii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Kajian Organologi Alat Musik Gambus Melayu Buatan Bapak Syahrial Felani.” Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui struktur, proses, teknik pembuatan, teknik memainkan, fungsi dari gambus, serta menjadi karya tulis bagi Etnomusikologi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian dan terlibat dalam pembuatan gambus. Lalu penulis melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap paham oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, juga melakukan rekaman yang dianggap penting untuk mempermudah mengingat hasil wawancara kedalam tulisan tersebut. Gambus adalah salah satu alat musik tradisional Melayu yang masuk dalam klasifikasi kordofon yaitu bunyi yang dihasilkannya melalui senar (dawai) yang digetarkan dengan cara dipetik. Alat musik ini terbuat dari batang pohon (biasanya pohon nangka) dan memiliki lubang resonator yang dilapisi berupa membrane yang terbuat dari kulit sapi/kambing.

Kata kunci: gambus, organologi, struktur, fungsi

Page 4: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

iv

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa,

atas kasih dan kemurahanNya yang begitu besar untuk semua umat manusia. Penulis

berterimakasih atas segala berkat, kekuatan, penghiburan, pertolongan dan

perlindungan Tuhan yang tidak pernah berhenti dalam penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih karena Engkau selalu ada ketika saya membutuhkan sahabat untuk

berbagi suka dan duka.

Skripsi ini berjudul “Kajian Organologi Alat Musik Gambus Melayu

Buatan Bapak Syahrial Felani”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak hambatan

yang penulis rasakan. Begitu juga dengan kejenuhan yang membuat penulis bosan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat orang-orang yang ada di sekitar

penulis, membuat penulis kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan

mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang sangat saya cintai, Ayahanda Janes

Tobing dan Ibunda Meryda Br Tambunan. Terimakasih buat segala cinta kasih serta

ketulusan kalian sehingga saya bisa seperti sekarang, terimakasih buat perhatian yang

tak pernah putus-putus khususnya selama pengerjaan skripsi ini, terimakasih buat

motivasi-motivasi yang kalian berikan sehingga saya tetap semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih buat doa-doa yang kalian panjatkan sehingga

saya mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan. Penulis juga mengucapkan

rasa terimakasih kepada kakak-kakak dan abang-abang penulis yang penulis sayangi

Page 5: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

v

Lona Br Tobing, Hendrik Tobing, Ganda Simanjuntak, Andika Sembiring.

Terimakasih buat doa dan semangat yang kalian berikan kepada saya.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat Bapak Dr.

Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak Drs. Muhammad Takari,

M.Hum, Ph.D, sebagai Ketua Jurusan Etnomusikologi. Kepada yang terhormat Ibu

Drs. Heristina Dewi, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Etnomusikologi.

Kepada yang terhormat Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D.

dosen pembimbing I saya, sekali gus dosen pembimbing akademik, yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih untuk nasehat-nasehat, ilmu serta pengalaman yang telah bapak berikan

selama saya berkuliah. Kiranya Tuhan selalu membalas semua kebaikan yang bapak

berikan.

Kepada yang terhormat Bapak Drs. Fadlin, M.A. dosen pembimbing II yang

telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terimkasih untuk perhatian, ilmu dan semua kebaikan yang bapak

berikan. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan bapak.

Kepada seluruh dosen di departemen Entomusikologi, Bapak Prof. Mauly

Purba, M.A.,Ph.D, Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony

Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Kumalo Tarigan, M.A., Ibu Arifni Netrosa, SST,M.A.,

Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si, Bapak Drs. Prikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs.

Dermawan Purba, M.Si, terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak-ibu

sekalian yang telah membagikan ilmu dan pengalaman hidup bapak-ibu sekalian.

Sungguh ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan karena telah

belajar dari orang-orang hebat seperti bapak-ibu sekalian. Biarlah kiranya ilmu yang

Page 6: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

vi

saya dapatkan dari bapak-ibu sekalian bisa saya aplikasikan dalam kehidupan dan

pendidikan selanjutnya. Biarlah Tuhan membalaskan semua jasa-jasa bapak-ibu

sekalian.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Syahrial Felani dan keluarga

yang banyak memberikan informasi dalam tulisan skripsi ini serta bersedia menjadi

informan kunci, sehingga data yang diperoleh mendukung penulisan skripsi ini, dan

kepada Bapak Retno Ayumi dan Bapak Nazri Effas yang telah memberikan banyak

informasi dan saran yang membangun selama penulis melakukan penelitian.

Terimakasih juga penulis sampaikan teman-teman sekampung saya yang

selalu memberikan nasihat-nasihat baik kepada penulis sehingga membuat penulis

semakin semangat dalam pengerjaan tulisan skripsi ini, serta menjadi teman dalam

suka maupun duka.

Kepada teman-teman seangkatan penulis yakni Etno ‘010, Tribudi Purba,

Ayu Triana Matondang, Riska Pricilia, Kezia Purba, Chandra Marbun, Rican

Sianturi, Lido Hutagalung, Luhut Simarmata, Benny Yogi Purba, Andi Farhan,

Khairil Amri, Supriadi Tampubolon, Tumpak Sinaga, Fendri Marbun, Agus

Tampubolon, Bang Mario 08, Bobby Situmorang, dan teman-teman yang lain yang

tak bisa penulis jabarkan satu-satu, terimakasih telah menjadi bagian hidup penulis,

kebersamaan yang kita jalin selama ini menjadi memori indah yang tak terlupakan

bagi penulis. Terimakasih teman-teman.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari masih belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan dalam bidang Etnomusikologi. Semoga saja disiplin etnomusikologi

Page 7: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

vii

akan terus berkembang, baik itu di tingkat Sumatera Utara, Indonesia, dan juga

dunia.

Page 8: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

viii

DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ................................................................................ 6 1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 6

1.3.1 Tujuan .......................................................................................... 6 1.3.2 Manfaat ........................................................................................ 6

1.4 Konsep dan Teori yang digunakan ............................................................ 7 1.4.1 Konsep yang digunakan ................................................................ 7 1.4.2 Teori yang digunakan ................................................................... 8

1.5 Metode Penelitian..................................................................................... 12 1.5.1 Studi Kepustakaan ........................................................................ 13 1.5.2 Kerja Lapangan (Field Work) ....................................................... 13 1.5.3 Wawancara ................................................................................... 13 1.5.4 Kerja Laboratorium ...................................................................... 14 1.5.5 Lokasi Penelitian .......................................................................... 14

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN, BIOGRAFI

RINGKAS SYAHRIAL FELANI SEBAGAI WARGA MASYARAKAT MELAYU DAN SENIMAN MUSIK MELAYU ............ 16 2.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten Deli Serdang ............................................. 16 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Deli Serdang ....................................... 18 2.1.2 Letak Lokasi Penelitian.................................................................. 19 2.2 Latar Belakang Budaya Melayu ................................................................ 20

2.2.1 Agama ......................................................................................... 20 2.2.2 Bahasa ........................................................................................ 24 2.2.3 Mata Pencaharian ........................................................................ 25 2.2.4 Pendidikan .................................................................................. 26 2.2.5 Teknologi .................................................................................... 27 2.2.6 Kesenian ..................................................................................... 28 2.2.7 Sistem organisasi ......................................................................... 30

2.3 Pengertian Biografi .................................................................................. 31 2.3.1 Alasan Dipilihnya Syahrial Felani Sebagai Fokus Kajian ................ 33 2.4 Biografi Syahrial Felani ........................................................................... 34 2.4.1 Latar Belakang Keluarga ................................................................. 34 2.4.2 Latar Belakang Pendidikan .............................................................. 35 2.4.3 Keluarga Syahrial Felani.................................................................. 36 2.4.4 Latar Belakang Syahrial Felani Sebagai Seniman Melayu ................ 36 2.4.5 Syahrial Felani Sebagai Pembuat Alat Musik ................................... 41

BAB III KAJIAN ORGANOLOGI GAMBU ........................................................... 43

3.1 Klasifikasi Gambus .................................................................................. 44 3.2 Sejarah Singkat Masuknya Gambus DiIndonesia ...................................... 46 3.3 Konstruksi Gambus .................................................................................. 48

Page 9: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

ix

3.4 Ukuran Bagian – bagian Gambus ................................................................. 49 3.4.1 Bagian Kepala .................................................................................... 50 3.4.2 Bagian Leher ...................................................................................... 51 3.4.3 Bagian Perut ....................................................................................... 51 3.4.4 Bagian Ekor........................................................................................ 52 3.4.5 Jarak Senar ......................................................................................... 52 3.5 Teknik Pembuatan Gambus ......................................................................... 53 3.5.1 Teknik Pembuatan Gambus ................................................................. 53 3.5.1.1 Bahan Pembuat Badan Gambus ............................................... 53

3.5.1.2 Bahan Pembuat Tutup Gambus ................................................ 54 3.5.1.3 Bahan Pembuat Setelan ............................................................ 56 3.5.1.4 Bahan Pembuat Senar .............................................................. 56 3.5.1.5 Bahan Pembuat Pick ................................................................ 57 3.5.2 Bahan Tambahan ................................................................................ 57 3.5.2.1 Lem Kayu ................................................................................ 57 3.5.2.2 Melamin dan Thiner ................................................................. 58 3.5.2.3 Cat Pilox .................................................................................. 58 3.6 Peralatan yang Digunakan .......................................................................... 59 3.6.1 Senso Atau Gergaji Mesin ............................................................... 59 3.6.2 Pahat ............................................................................................... 59 3.6.3 Gergaji ............................................................................................ 60 3.6.4 Ketam .............................................................................................. 60 3.6.5 Amplas ............................................................................................. 61 3.6.6 Palu Kayu ......................................................................................... 61 3.6.7 Penggaris Dan Meteran .................................................................... 62 3.6.8 Gerinda Listrik ................................................................................. 62 3.6.9 Bor Listrik ........................................................................................ 63 3.6.10 Gergaji Besi .................................................................................... 63 3.6.11 Kampak .......................................................................................... 64 3.6.12 Pisau Dan Spidol ............................................................................ 64 3.6.13 Mal/Maltras .................................................................................... 65 3.6 14 Kuas ............................................................................................... 65 3.7 Proses Pembuatan ...................................................................................... 66 3.7.1 Tahap I ............................................................................................. 67 3.7.1.1 Pemilihan Pohon ................................................................... 67 3.7.1.2 Pembentukan Pola Dasar ....................................................... 69 3.7.1.3 Proses Pemotongan Pola ....................................................... 70 3.7.2 Tahap II ........................................................................................... 71 3.7.2.1 Proses Pembentukan Dasar.................................................... 71 3.7.2.2 Proses Pembuatan Lubang Resonator .................................... 74 3.7.2.3 Proses Merapikan Lubang ..................................................... 75 3.7.2.4 Proses Pengikisan.................................................................. 77 3.7.2.5 Membuat Bahan Penutup ...................................................... 78 3.7.3 Tahap III........................................................................................... 80 3.7.3.1 Proses Pembuatan Lubang pada bagian kepala dan ekor ....... 80 3.7.3.2 Memasang Penutup Bagian Perut, Leher, Dan Kepala ........... 81 3.7.3.3 Proses Penghalusan/Pengamplasan ........................................ 83 3.7.4 Tahap IV ......................................................................................... 85 3.7.4.1 Proses Pendempulan .............................................................. 85 3.7.4.2 Proses Pengecatan .................................................................. 86

Page 10: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

x

3.7.4.3 ProsesPembuatan Lubang Suara ............................................. 87 3.7.4.4 Tahap Akhir .............................................................................. 88 BAB IV KAJIAN FUNGSIONAL GAMBUS ........................................................... 91

4.1 Proses Belajar........................................................................................... 91 4.2 Posisi Tubuh Dalam Memainkan Gambus ................................................ 95 4.3 Teknik Memainkan Gambus ..................................................................... 97 4.4 Penyajian Gambus Yang Baik................................................................... 97 4.5 Perawatan Gambus ................................................................................... 97 4.6 Nada Yang Dihasilkan Gambus ................................................................ 98 4.7 Wilayah Nada ........................................................................................... 98 4.8 Ekstensi Alat Musik Gambus Melayu Di Deli Serdang ............................. 101 4.9 Fungsi Musik Gambus .............................................................................. 105

4.9.1 Fungsi Pengungkapan Emosional ..................................................... !06 4.9.2 Fungsi Hiburan ............................................................................... 107 4.9.3 Fungsi Per lambangan ...................................................................... 107 4.9.4 Fungsi Kesinambungan Budaya ....................................................... 107 4.9.5 Fungsi Reaksi Jasmani ..................................................................... 108 4.9.6 Fungsi Penghayatan Estetis .............................................................. 108

4.10 Nilai Ekonomi Pada Alat musik Gambus .................................................... 108 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 110

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 110 5.2 Saran ........................................................................................................ 111

Page 11: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Pertunjukan Musik DiSingapura ........................................................ 39 Gambar.2 Piala Piala Penghargaan Bidang Seni Untuk syahrial Felani ................ 39 Gambar.3 Piagam Penghargaan di Tahun 2010 di TMMI .................................... 40 Gambar.4 Sertifikat Penghargaan Tahun 2010 di Singapura ................................ 40 Gambar.5 Beberapa Koleksi Alat-alt Musik Syahrial Felani ................................ 43 Gambar.6 Demonstrasi Pembuatan Gambus di Singapura ................................... 43 Gambar.7 Konstruksi Gambus ............................................................................ 48 Gambar.8 Ukuran Panjang Gambus .................................................................... 50 Gambar.9 Ukuran Bagian Kepala Gambus .......................................................... 50 Gambar 10. Ukuran Bagian Leher Gambus ......................................................... 51 Gambar. 11 Ukuran Bagian Perut ........................................................................ 51 Gambar.12 Ukuran Baggian Ekor ...................................................................... 52 Gambar.13 Ukuran Jarak Senar .......................................................................... 53 Gambar.14 Batang Kayu Nangka ....................................................................... 54 Gambar.15 Bahan Penutup Lubang Kulit Kambing ............................................ 55 Gambar.16 Kayu Nangka Yang Telah Diukur .................................................... 55 Gambar.17 Kupingan (setelan) ........................................................................... 56 Gambar.18 Senar Nilon Untuk Gambus ............................................................. 56 Gambar.19 pick ................................................................................................. 57 Gambar.20 Lem kayu ......................................................................................... 57 Gambar.21 Melamin Dan Thiner ........................................................................ 58 Gambar.22 pilox ................................................................................................ 58 Gambar. 23 Senso .............................................................................................. 59 Gambar.24 Pahat................................................................................................ 59 Gambar.25 Gergaji............................................................................................. 60 Gambar.26 Ketam .............................................................................................. 60 Gambar.27 Amplas ............................................................................................ 61 Gambar.28 Palu Kayu ........................................................................................ 61 Gambar.29 Penggaris Dan Meteran .................................................................... 62 Gambar.30 Gerinda Listrik ................................................................................ 62 Gambar.31 Bor Listrik ....................................................................................... 63 Gambar.32 Gergaji Besi ..................................................................................... 63 Gambar.33 Kampak ........................................................................................... 64 Gambar.34 Pisau Dan Spidol ............................................................................. 64 Gambar.35 Mal/Maltra....................................................................................... 65 Gambar.36 kuas ................................................................................................. 65 Gambar.37 Gudang Tempat Penyimpanan Kayu Nangka ................................... 68 Gambar.38 Pengambilan Kayu Dari Penyimpanan ............................................. 68 Gambar.39 Proses Pembuatan Kerangka Gambus .............................................. 69 Gambar.40 Proses Pemotongan Berdasarkan Bentuk Mal .................................. 70 Gambar.50 Bentuk Pola Gambus ....................................................................... 71 Gambar.51 Proses Pembentukan Bagian leher atas Dan Bawah .......................... 72 Gambar.52 Proses Pembentukan Bagian kepala ................................................. 72 Gambar.53 Proses Pembentukan Bagian Perut .................................................... 73 Gambar.54 Proses Pembentukan Bagian ekor ..................................................... 73 Gambar.55 Bentuk Kasar Gambus ...................................................................... 74 Gambar.56 Membuat Lubang Resonator ............................................................. 75

Page 12: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

xii

Gambar.57 Proses Merapikan Lubang Resonator ................................................ 76 Gambar.58 Ukuran Lubang Resonator ................................................................ 76 Gambar.59 Proses Pengikisan ............................................................................. 77 Gambar.60 Bentuk Dasar Gambus Tampak Atas ................................................. 77 Gambar.61 Bentuk Bagian Dasar Gambus Bagian samping dan belakang ........... 78 Gambar.62 Penutup Kepala ................................................................................. 78 Gambar.63 Penutup Leher................................................................................... 79 Gambar.64 Kulit Sebagai Penutup Lubang Resonator ......................................... 80 Gambar.65 Tampak Lubang Bagian Kepala ........................................................ 81 Gambar.66 Tampak Lubang Pada Bagian Ekor ................................................... 81 Gambar.67 Pemasangan Bagian Penutup Bagian Kepala, leher, dan Perut........... 82 Gambar.68 Bagian Penutup Yang Telah Dirapikan ............................................. 83 Gambar.67 Proses Penghalusan Menggunakan Mesin ......................................... 84 Gambar.68 Proses Penghalusan Secara Manual ................................................... 84 Gambar.69 Proses Pendempulan ......................................................................... 85 Gambar.70 Proses Pengamplasan ........................................................................ 86 Gambar.71 Proses Pengecatan Pemberian Warna ................................................ 87 Gambar.72 Proses Pengeringan ........................................................................... 87 Gambar.73 Bentuk Lubang Suara8 ...................................................................... 88 Gambar.74 Pengecatan dan Diberi Lubang Pada Kupingan ................................. 89 Gambar.75 Kuda-kuda Sebagai Pembatas Senar ................................................. 89 Gambar.76, 77 Proses Pemasangan Senar Dan Gambus Yang Telah Siap .......... 90 Gambar.78 Bagian Senar Untuk Mendapatkan Nada .......................................... 94 Gambar.79 Posisi Duduk Memainkan Gambus ................................................... 96 Gambar.80, 81 Posisi Tangan Kiri Dan Kanan .................................................... 96 Gambar.82, 83 Penulis Bersama Informan Dan Rumahnya ................................. 112 TABEL I. Tahapan Pengerjaan .................................................................................... 66 LAMPIRAN I ................................................................................................................ 112 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 113 DAFTAR INFORMAN ................................................................................................. 114

Page 13: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia.

Berdasarkan penyebaran dan perpindahannya, asal mula penduduk sebagian besar

di Asia Tenggara dan Polinesia adalah Melayu. Ini dapat ditinjau dari sejarah

persebarannya yang disebut Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu

(Melayu Muda). Etnik Melayu mendiami beberapa negara, seperti Malaysia,

Filipina (bagian selatan), Singapura, Pattani Thailand, Myanmar, Brunei

Darussalam, dan Indonesia (Muhamamad Husein, 2011:2).

Di Indonesia, etnik Melayu terdapat dibeberapa daerah, yaitu: daerah

Tamiang di Nanggroe Aceh Darussalam, Pesisir Timur Sumatera Utara, Riau

Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Di Pesisir Sumatera Utara,

dahulu masuk wilayah Timur, wilayah budaya etnik Melayu berdasarkan

pemekarannya meliputi kabupaten/kota: Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang,

Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, Batubara, Labuhan Batu

(termasuk Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batun Selatan), dan Siak Sri

Indrapura (Muhammad Husein, 2011: 3).

Dalam suatu kebudayaan pastilah ditemui unsur kesenian, yang didukung

oleh musik dan tari, yang mana fungsinya adalah sebagai media pendukung

terbentuknya suatu kebudayaan. Pada prinsipnya, musik terdiri dari wujud

gagasan, seperti konsep tentang ruang: tangga nada, wilayah nada, nada dasar,

interval, frekuensi nada, sebaran nada-nada, kontur, formula melodi, dan lain-

lainnya. Dimensi ruang dalam musik ini merupakan organisasi suara. Sementara

Page 14: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

2

di sisi lain, musik juga di bangun oleh dimensi waktu, yang terdiri dari: metrum

atau birama, nilai not (panjang pendeknya durasi not), kecepatan (seperti lambat,

sedang, cepat, sangat cepat). Kedua dimensi pendukung musik ini, kadang juga

berhubungan dengan seni tari yang diiringinya. Dalam konteks budaya Melayu

sendiri, integrasi musik dengan tari terwujud dalam konsep begitu begitu pula

tarinya. Dengan demikian, budaya musik menjadi bagian yang tak terpisahkan

dengan kebudayaan Melayu pada umumnya (Muhammad Takari dan Heristina

Dewi, 2008:113).

Dalam suatu ensambel musik Melayu, biasanya alat-alat musik atau

instrumen yang digunakan ialah gendang (gendang anak, gendang induk),

marwas, biola, akordion, tamburin, rebana, dan gambus. Dalam tulisan ini penulis

berfokus mengkaji aspek organologis alat musik gambus. Alat musik gambus

Melayu ini biasa dimainkan untuk mengiringi pertunjukan zapin, yang secara

fungsional musi adalah sebagai pembawa melodi. Gambus Melayu ini merupakan

alat musik petik yang masuk dalam klasifikasi kordofon (salah satu klasifikasi alat

musik yang proses bunyinya berasal dari getaran senar atau dawai).Alat musik ini

juga termasuk pula ke dalam kelompok lute berleher panjang karena alat musik

gambus ini mempunyai leher yang panjang dan bentuk badannya seperti buah pir

yang dibelah dua.

Pada saat awal melihat dan mendengarkan alat musik ini dimainkan,

penulis merasa tertarik baik dari sisi ilmu maupun konteks budaya. Dari segi ilmu

etnomusikologi adalah bagaimana konteksnya dalam peradaban masyarakat

Melayu. Dari sisi konteks budaya, digunakan untuk apa saja alat musik ini,

seterusnya bagaimana fungsinya. Tetapi penulis lebih tertarik untuk mengkaji

Page 15: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

3

aspek organologis alat musik gambus, untuk itu penulis harus mencari siapa

pembuat gambus Melayu ini.

Pada tanggal 10 Februari 2014 di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli

Serdang, yang beralamat Jalan Perintis kemerdekaan Nomor 204, Dusun IV,

penulis bertemu dengan seorang pembuat alat musik gambus Melayu yang

bernama Bapak Syahrial Felani. Ketika penulis mengemukakan maksud akan

mengkaji organologis gambus buatan beliau, maka ia sangat menyambut niat baik

penulis.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa teman beliau, termasuk ia

sendiri, Syahrial Felani juga mahir memainkan gambus, gendang ronggeng,

menarikan tarian Melayu juga tarian Minangkabau. Hingga sampai saat ini Bapak

Syahrial Felani masih aktif di dalam dunia kesenian Melayu. Salah satunya ia

menjadi pengelola seni dan seniman pada sanggar tari yang bernama Tamora 88

yang berlokasi di alamat rumahnya.

Pada saat itu penulis banyak berbincang tentang alat musik gambus,

seperti bagaimana struktur organologis gambus yang dibuat oleh Bapak Syahrial

Felani. Menurut sejarahnya, beliaumengatakan masuknya gambus di Sumatera

Utara melalui penyebaran Islam oleh orang-orang Arab di Sumatera Utara di

pesisir pantai timur. Salah satunya adalah dengan melalui media kesenian yang

datangnya dari luar, khususnya zapin, telah banyak mempengaruhi masyarakatnya

seperti salah satu alat musik yaitu gambus. Alat musik gambus yang berasal dari

Arab ini dikenal dengan nama ‘ud.Tetapi, gambus Melayu ini lebih dikenal

dengan gambus belalang karena berbentuk seperti belalang.

Pada tahun 1976 Bapak Syahrial Felani mulai belajar berkesenian

Melayu dan di tahun 1982 tertarik dengan alat musik gambus tersebut dan untuk

Page 16: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

4

belajar memulai memainkannya serta ditahun 1986 berdasarkan pengamatannya

saja, ia tertarik untuk mencoba membuat sendiri alat musik gambus tersebut

dengan apa adanya. Ternyata hasil karyanya memiliki ciri khas dari mulai bentuk

dan ukuran maupun suara yang dihasilkannya. Bapak Syahrial Felani mengatakan1

bahwa gambus Melayu biasanya memiliki 7 senar tetapi dengan didasari faktor

kreativitas, gambus yang dibuatnya memiliki 9 senar. Rinciannya adalah dengan

susunan 5 baris, posisi senar 1 hingga 4 berlapis dua, dan senar kelima tidak

berlapis.

Terdapat ukiran yang dihasilkannya adalah hasil idenya sendiri yang

mempunyai arti simbol yang menandakan hasil karyanya, penuh dengan makna-

makna dalam budaya Melayu. Seperti ukiran berbentuk bunga adalah simbol dari

alam dalam budaya Melayu. Demikian pula pucuk rebung, simbol dari kehidupan,

dan lain-lainnya.

Sampai saat ini, Bapak Syahrial Felani sudah membuat gambus lebih

kurang sebanyak 300 buah hingga tahun 2014 berdasarkan kebutuhan permintaan

pemesanan. Menurut informasi yang penulis dapatkan, ada beberapa pemain

gambus di Sumatera Utara, seperti: Nasri Effas, Hendrik Perangin-angin, Rubino,

dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang telah memakai gambus buatan

Bapak Syahrial Felani. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Rubino bahwa gambus

yang di buat oleh Syahrial Felani memiliki kualitas yang baik. Apalagi gambus

buatan Syahrial Felani memiliki 9 senar untuk mempermudah memainkannya

pada nada yang tinggi. Bapak Rubino juga mengatakan bahwa Syahrial Felani

sudah menjadi penyalur alat musik gambus di kota Medan. Gambus yang ia

gunakan, sudah dimainkannya hingga ke beberapa wilayah Asia Tenggara seperti,

Singapura, Thailand, Australia, hingga Eropa seperti Prancis dan Inggris. Bahan

1Hasil wawancara penulis dengan Bapak Syahrial Felani pada tanggal 15 Maret 2014

Page 17: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

5

utama untuk membuat alat musik gambus adalah kayu nangka (Artocarpus

Integra Sp.). Dipilih kayu tersebut karena tekstur kayu yang lebih lunak dan

mudah dipahat, selain itu juga jenis kayu tersebut cukup kuat,bobotnya yang

relative ringan, dan tidak berubah bentuk atau retak ketika kering. Dibutuhkan

kayu nangka yang berusia rata-rata 20 tahun dan memiliki ukuran berdiameter 36

cm. Selanjutnya, kayu tersebut dipotong dengan ukuran panjang 99 cm dan

dibelah menjadi 2 bagian. Gambus juga memiliki lubang resonator, dibuat dengan

cara melakukan pemahatan dan dibutuhkan kulit kambing untuk melapisi atau

menutup pada bagian depan lubang resonator.

Gambus ini menurut wawancara saya dengan beliau, dalam proses

pembuatannya dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan keuletan tangan dan

dikerjakan dengan peralatan yang sederhana, seperti gergaji, kampak, martil, serta

berbagai alat pahat dari ukuran kecil hingga besar, juga chinshaw (geraji mesin)

untuk mempermudah pemotongan atau membelah kayu.

Dibutuhkan waktu 2 minggu untuk menyelesaikan 1 buah alat musik

gambus. Menarik untuk dibahas dari uraian di atas karena pembuatannya

membutuhkan proses yang memiliki ciri khas gambus yang dibuat oleh Bapak

Syahrial Felani dan bagaimana struktur organologis gambus baik dari segi

struktural maupun fungsional. Dengan demikian penulis memilih judul untuk

penelitian ini yaitu: “Kajian Organologis Alat Musik Gambus Buatan Bapak

Syahrial Felani.”

Page 18: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

6

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, pokok

permasalaan yang menjadi topik bahasan didalam tulisan ini adalah sebagai

berikut ini.

1. Bagaimana struktur organologis gambus Melayu buatan Bapak Syahrial

Felani baik dari segi struktural maupun fungsional?

2. Bagaimana proses pembuatan gambus Melayu buatan Bapak Syahrial

Felani?

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian alat musik gambus adalah:

1. Untuk mengetahui dengan cara meneliti langsung di lapangan dan

mendeskripsikan bagaimana struktur organologis gambus Melayubuatan

Bapak Syahrial Felani baik dari segi struktur maupun fungsi (musikal).

2. Untuk menganalisis dan memahami proses pembuatan gambus Melayu

buatan Bapak Syahrial Felani.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terhadap aspek organologis alat musik gambus Melayu

buatan Bapak Syahrial Felani adalah sebagai berikut.

1. Sebagai bahan dokumentasi untuk menambah refrensi mengenai

gambus di Departemen Etnomusikologi

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan gambus.

Page 19: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

7

3. Sebagai suatu proses pengaplikasian ilmu yang di peroleh penulis

selama perkuliahan di Departemen etnomusikologi.

4. Memberikan informasi tentang alat musik gambus kepada masyarakat

umum khususnya Melayu diSumatera Utara.

5. Untuk memenuhi syarat memnyelesaikan studi progam S-1 di

Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Ada beberapa konsep dan teori yang dibutuhkan dalam membicarakan

permasalahan terhadap objek penelitian ini, studi organologi yang dimaksud

adalah sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mantle Hood (1982:124),

bahwa organologi yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik. Istilah

tersebut mempunyai tendensi untuk dijadikan batasan dalam mendeskripsikan

penampilan fisik, properti akustik, dan sejarah alat musik. Selanjutnya menurut

beliau organologi adalah ilmu pengetahuan alat musik, yang tidak hanya meliputi

sejarah dan deskripsi alat musik, akan tetapi sama pentingnya dengan “ilmu

pengetahuan’’ dari alat musik itu sendiri antara lain: teknik pertunjukan, fungsi

musikal, dekoratif, dan variasi dari sosial budaya.

Dari konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa kajian organologis gambus

di Tanjung Morawa buatan Bapak Syahrial Felani, adalah penelitian secara

mendalam mengenai sejarah dan deskripsi instrumen, juga mengenai teknik-

teknik pembuatan, cara memainkan, dan fungsi dari alat musik gambus tersebut.

Selanjutnya, istilah chordopone adalah klasifikasi alat musikyang ditinjau

berdasarkan penggetar utamanya sebagai penghasil bunyi yaitu berasal dari senar

Page 20: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

8

(klasifikasi alat musik oleh Curt Sachs dan Hornbostel, 1961). Berdasarkan

konsep di atas, maka dalam tulisan ini penulis mengkaji mengenai proses

pembuatan instrumen gambus Melayu, termasuk juga teknik pembuatan, proses

pembuatannya, di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

tepatnya di Desa Tanjung Morawa B, juga mengenai teknik-teknik dalam

memainkan, fungsi musik, ornamentasi (hiasan yang dibedakan dengan

konstruksi),dan beberapa pendekatan sosial budayanya.

1.4.2 Teori

Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dapat

meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan

menjadi keterangan-keterangan empiris yang berpencar (Moh. Nazir, 1983:22-25)

Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang pendeskripsian alat musik

gambus Melayu yang mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Susumu

Khasima di dalam APTA (Asia Performing Traditional Art, 1978 :74), yaitu dua

pendekatan yang dapat dilakukan untuk membahas alat musik, yakni teori

struktural dan fungsional. Secara struktural yaitu: aspek fisik instrumen musik,

pengamatan, mengukur, merekam, serta menggambar bentuk instrumen,

ukurannya, konstruksinya, dan bahan yang dipakai. Di sisi lain, secarafungsional,

yaitu fungsi instrumen sebagai alat untuk memproduksi suara, meneliti,

melakukan pengukuran dan mencatat metode, memainkan instrumen, penggunaan

bunyi yang diproduksi, (dalam kaitannya dengan komposisi musik) dan kekuatan

suara.”

Page 21: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

9

Menurut teori yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Hornbostel (1961)

yaitu sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama

bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu:

1. Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu

sendiri,

2. Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara,

3. Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah membran atau kulit,

4. Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai.

Mengacu pada teori tersebut, maka gambus Melayu adalah instrumen

musik kordofon dimana penggetar utama bunyinya melalui senar atau dawai.

Untuk gambus digolongkan kepada jenis lute, pada prinsipnya berarti gambus

menggunakan kotak resonator suara. Selain itu jenis lute mempunyai leher (neck)

yang berfungsi sebagai papan jari (fingerboard)atau juga sebagai penyangga

dawai (string bearer).

Dalam tulisan ini juga dibahas mengenai gambus yang merupakan proses

hasil perkembangan secara akulturasi dalam Dunia Islam. Oleh karena itu, maka

penulis mengacu pada teori akulturasi dalam kebudayaan, seperti yang

dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1986:247).

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia

dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu

kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan

asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Selain itu juga digunakan teori difusi atau persebaran.Proses penyebaran

manusia yang membawa unsur kebudayaan, dalam hal ini berkaitan dengan

Page 22: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

10

pengaruh ajaran Islam yang disampaikan melaui permainan gambus adalah

merupakan proses difusi. Penulis mengacu pada teori difusi yang dikemukakan

oleh Koentjaraningrat (1986:244), yaitu: difusi adalah penyebaran dan migrasi

kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan ke

seluruh penjuru dunia.

Kajian organologi atau kebudayaan material musik dalam etnomusikologi

telah dikemukakan oleh Merriam (1964) sebagai berikut. Wilayah ini meliputi

kajian terhadap alat musik yang disusun oleh peneliti dengan klasifikasi yang

biasa digunakan, yaitu: idiofon, membranofon, aerofon, dan kordofon. Selain itu

pula, setiap alat musik harus diukur, dideskripsikan, dan digambar dengan skala

atau difoto; prinsip-prinsip pembuatan, bahan yang digunakan, motif dekorasi,

metode dan teknik pertunjukan, menentukan nada-nada yang dihasilkan, dan

masalah teoretis perlu pula dicatat. Selain masalah deskripsi alatmusik, masih ada

sejumlah masalah analitis lain yang dapat menjadi sasaran penelitian lapangan

etnomusikologi. Apakah ada konsep untuk memperlakukan secara khusus alat-

alat musik tertentu di dalam suatu masyarakat? Adakah alat musik yang

dikeramatkan? Adakah alat-alat musik yang melambangkan jenis-jenis aktivitas

budaya atau sosial alain selain musik? Apakah alat-alat musik tertentu merupakan

pertanda bagi pesan-pesan tertentu pada masyarakat luas? Apakah suara-suara

atau bentuk-bentuk alat musik tertentu berhubungan dengan emosi-emosi khusus,

keberadaan manusia, upacara-upacara, atau tanda-tanda tertentu?

Nilai ekonomi alat musik juga penting. Mungkin ada beberapa spesialis yang

mencari nafkahnya dari membuat alat musik. Apakah ada atau tidak spesialis

pada suatu masyarakat? Apakah proses pembuatan alat musik melibatkan waktu

pembuatnya? Alat musik dapat dijual dan dibeli, dapat dipesan; dalam keadaan

Page 23: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

11

apa pun, produksi alat musik merupakan bagian dari kegiatan ekonomi di dalam

masyarakatnya secara luas. Alat musik mungkin dianggap sebagai lambang

kekayaan; mungkin dimiliki perorangan; jika memilikinya mungkin diakui secara

individual akan tetapi untuk kepentingan praktis diabaikan; atau mungkin alat-alat

musik ini menjadi lambang kekayaan suku bangsa atau desa tertentu. Penyebaran

alat musik mempunyai makna yang sangat penting di dalam kajian-kajian difusi

dan di dalam rekonstruksi sejarah kebudayaan, dan kadang-kadang dapat memberi

petunjuk atau menetukan perpindahan penduuduk melalui studi alatmusik.

Sesuai pendapat Merriam tersebut, gambus Melayu, termasuk kajian budaya

material musik. Alat musik ini termasuk ke dalam klasifikasi kordofon.

Selanjutnya adalah music lute. Dipetik dengan plectrum yang diapit jari telunjuk

dan ibu jari tangan kanan, dan jari-jari tangan kiri sebagai penghasil nada-nada

yang berfungsi sebagai modus penjarian (asabi). Alat musik ini akan penulis

ukur, difoto, baik bagian eksternal maupun internalnya. Seterusnya penulis akan

memperhatikan dekorasi, pengecatan, warna, dan seterusnya. Selain itu, penulis

akan bertanya bagaimana persepsi pemain musik, seniman musik Melayu, dan

masyarakat Melayu mengenai gambus ini. Apakah ia memiliki lambang? Semua

yang dipertanyakan Merriam mengenai alat musik akan penulis teliti dalam

penelitian ini. Aspek kedua adalah mengenai sisi ekonomi dalam alat musik,

dalam hal ini gambus Melayu. Penelitian tentang hal ini berkaitan dengan

distribusi dan penjualannya, terutama di Tanjung Morawa, Medan, Lubuk Pakam,

Sumatera Utara, dan sekitarnya. Apakah bapak SyahrialFelani mengutamakan sisi

ekonomi atau mengutamakan sisi budaya, atau gabungan keduanya dalam konteks

pembuatan gambus Melayu ini.

Page 24: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

12

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1997:16). Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (Kirk dan Miller dalam

Moleong,1990:3) yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentudalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang dalam bahasanyadan dalam peristilahannya. Untuk memahami

permasalahan yang terdapat dalam pembuatanalat musik gambus Melayu

diperlukan tahap-tahap, yaitu tahap sebelum kelapangan (pra lapangan), tahap

kerja lapangan, analisis data, dan penulisan laporan(Maleong, 2002:109). Di

samping itu, untuk mendukung metode penelitian yangdikemukakan oleh

Moleong, penulis juga menggunakan metode penelitian lainnya, yaitu kerja

lapangan (field work) dan kerja laboratorium (laboratory work). Hasil dari

keduadisiplin ini kemudian digabungkan menjadi satu hasil akhir (a final study)

(Meriam, 1964 :37).

Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penulisan

ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data, umumnya ada dua macam,

yakni: menggunakan daftar pertanyaan (questionnaires) dan menggunakan

wawancara (interview). Untuk melengkapi pengumpulan data dengan daftar

pertanyaan maupun wawancara tersebut dapat pula digunakan pengamatan

(observation) dan penggunaan catatan harian (Djarwanto, 1984:25). Dalam

melakukan penelitian, penulis menggunakan tiga tahap yaitu: (1) studi

kepustakaan; (2) kerja lapangan; dan (3) kerja laboratorium.

Page 25: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

13

1.5.1 Studi Kepustakaan

Pada tahap sebelum ke lapangan (pra-lapangan), dan sebelum mengerjakan

penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan membaca serta mempelajari buku-

buku, tulisan-tulisan ilmiah, literatur, majalah, situs internet, dan catatan-catatan

yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi pustaka ini diperlukan untuk

mendapatkan konsep-konsep dan teori juga informasi yang dapat digunakan

sebagai pendukung penelitian pada saat melakukan penelitian dan penulisan

skripsi ini.

1.5.2 Kerja Lapangan

Dalam hal ini, penulis langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan tiga

hal yang telah diketahui sebelumnya yaitu, observasi, wawancara, dan pemotretan

(pengambilan gambar) dan langsung melakukan wawancara bebas dan juga

wawancara mendalam antara penulis dengan informan yaitu dengan mengajukan

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, walaupun saat melakukan

penelitian terdapat juga hal-hal baru, yang menjadi bahan pertanyaan yang

dianggap mendukung dalam proses penelitian ini, semua ini dilakukan untuk tetap

memperoleh keterangan-keterangan dan data-data yang dibutuhkan dan data yang

benar, untuk mendukung proses penelitian.

1.5.3 Wawancara

Dalam proses melakukan wawancara penulis beracuan pada metode

wawancara yang dikemukakan oleh Koenjaraningrat (1985:139), yaitu wawancara

berfokus (focused interview), wawancara bebas (free interview), dan wawancara

sambil lalu (casual interview).

Page 26: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

14

Dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang

akan ditanyakan saat wawancara, pertanyaan yang penulis ajukan bisa beralih dari

satu topik ke topik lain secara bebas. Sedangkan data yang terkumpul dalam suatu

wawancara bebas sangat beraneka ragam, tetapi tetap materinya berkaitan dengan

topik penelitian. Menurut Harja W. Bachtiar (1985:155), wawancara adalah untuk

mencatat keterangan-keterangan yang dibutuhkan dengan maksud agar data atau

keterangan tidak ada yang hilang. Untuk pemotretan dan perekaman wawancara

penulis menggunakan kamera dan handphone bermerk blackberry sebagai alat

rekam Sedangkan untuk pengambilan gambar (foto) digunakan kamera digital

bermerk Canon x-3s, di samping tulisan atas setiap keterangan yang diberikan

oleh informan.

1.5.4 Kerja Laboratorium

Keseluruhan data yang telah terkumpul dari lapangan, selanjutnya diproses

dalam kerja laboratorium. Data-data yang bersifat analisis disusun dengan

sistematika penulisan ilmiah. Data-data berupa gambar dan rekaman diteliti

kembali sesuai ukuran yang telah ditentukan kemudian dianalisis seperlunya.

Semua hasil pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian

berbentuk skripsi (Meriam, 1995:85).

1.5.5 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di lokasi yang

merupakan tempat tinggal narasumber yaitu Bapak Syahrial Felani di Desa

Tanjung Morawa B, Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 204 Dusun IV,

Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang yang juga merupakan lokasi bengkel

Page 27: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

15

instrumen beliau. Selain di kediaman beliau, penulis melakukan penelitian pada

hari senin, tanggal 13 januari 2014 di pantai cermin dirumah kediaman Bapak

Nasri Effas, pada hari kamis tanggal 26 juni 2014 di Taman Budaya dan Pada hari

kamis 23 September 2014 di Taman Budaya.

Page 28: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

16

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN, BIOGRAFI RINGKAS

SYAHRIAL FELANI SEBAGAI WARGA MASYARAKAT MELAYU

DAN SENIMAN MUSIK MELAYU

Pada bab ini penulis akan menjelaskan gambaran umum tentang lokasi

penelitian dan biografi ringkas tentang beliau, yang menyatakan dirinya sebagai

orang Melayu, yang pada dasarnya secara keturunan (darah) beliau adalah

keturunan Jawa dan Mandailing. Ini juga menjadi salah satu fenomena menarik

tentang identitas etnik di dalam kebudayaan Melayu. Beliau, karena lama berada

dilingkungan masyarakat Melayu mulai dari bahasa, adat istiadat dan apalagi

berbagai kesenian yang Beliau pelajari dari tari-tariannya, membuat instrumen

musik, dan memainkan lat musik tersebut.

2.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini, sebelum Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan dua wilayah

pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang

berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan (lebih

kurang 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi). Dalam masa

pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatra Timur

mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar

Negara Sumatera Timur yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda)

dibubarkan dan wilayah Sumatera Timur kembali masuk Negara Republik

Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se

Page 29: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

17

Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat Sumatera Timur yang dibentuk oleh

Front Nasional. Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di

Indonesia kemudian bergabung dengan Negara Republik Indonesia (NRI),

sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST)

tidak bersedia. Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia

Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST

dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara

Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan

yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang

Dasar 1945.

Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat

dalam sejarah bahwa Sumatera Timur dibagi atas 5 (lima) afdeling, salah satu di

antaranya adalah Deli en Serdang. Afdeling ini dipimpin oleh seorang Asisten

Residen beribukota di Medan serta terbagi atas 4 (empat) Onder Afdeling yaitu

Beneden Deli beribukota Medan, Bovan Deli beribukota Pancur Batu, Serdang

beribukota Lubuk Pakam, dan Padang Bedagei beribukota Tebing Tinggi.

Masing-masing afdeling ini dipimpim oleh seorang kontelir.

Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Timur

tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatera Timur dibagi menjadi 6 (enam)

Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) kewedanaan, yaitu: Deli Hulu, Deli Hilir,

Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagei, Padang (Kota Tebing Tinggi) pada waktu

itu ibukota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara

tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibukota

Medan, meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang, dan

Bedagei.

Page 30: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

18

Pada tanggal 14 November 1956, Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan

menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang

sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-undang

Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun

1956. Untuk merealisasinya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) dan Dewan Pertimbangan Daerah (DPD). Namun, tahun demi tahun terus

berlalu merubah perjalanan sejarah dan setelah melalui berbagai usaha penelitian

dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah

Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah Kabupaten Deli

Serdang), akhirnya disepakati penetapan Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang

tanggal 1 Juli 1946.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibukota

Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan

lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera

Utara tanggal 23 Desember 1986.

2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2°57’ - 3°16’

Lintang Utara dan antara 98°33’ - 99°27’ Bujur Timur, merupakan bagian dari

wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah

2.497,72 km2. Dari luas Propinsi Sumatera Utara, dengan batas sebagai berikut:

(a) Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera,

(b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo,

(c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, dan

Page 31: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

19

(d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten

Langkat.

Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Deli Serdang, secara administratif terdapat dua puluh dua (22)

Kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang salah satunya adalah Kecamatan

Tanjung Morawa.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2013, penduduk Kabupaten Deli

Serdang mayoritas bersuku bangsa Jawa (51,77 %), Karo (10,84 %), Toba (10,78

%), Mandailing (6,71%), Melayu (6,22 %), Minangkabau (2,91%) Simalungun

(1,68 %), dan lain lain (1,24 %). Sedangkan Agama yang dianut oleh masyarakat

Deli Serdang beragama Islam paling besar (78,22%), Kristen (19,30 %), Budha

(2,03 %), Hindu (0,17 %), dan lainnya (0,29 %).

2.1.2 Letak Lokasi Penelitian

Kecamatan Tanjung Morawa merupakan tempat tinggal Bapak Syahrial

Felani, secara administratif kecamatan Tanjung Morawa mempunyai luas wilayah

13.175 ha yang terdiri atas 26 Desa. Adapun batas-batas wilayah kecamatan

Tanjung Morawa adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang

Kuis, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan STM Hilir, sebelah Barat

berbatasan dengan Kecamatan Patumbak, sebelah Timur berbatasan dengan

Kecamatan Lubuk Pakam. Dari 26 desa tersebut, beliau tinggal di Desa

Tanjung Morawa B, tepatnya berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 204

Dusun IV. Di lokasi tersebutlah beliau membuka bengkel instrumen gambus,

membuka sanggar tari bernama Tamora 88 dan tinggal bersama keluarganya.

Page 32: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

20

2. 2 Latar Belakang Budaya Melayu

Deskripsi Melayu bisa dilihat kedekatannya dengan agama Islam. Melayu

memang sangat erat hubungannya dengan Islam, sehingga adapun sebuah

ungkapan ataupun gagasan adat yang bersendikan syarak syarak besendikan

kitabbulah, yang artinya asas kebudayaan Melayu adalah hukum Islam (syarak).

Sehinnga untuk menjadi orang Melayu harus mengikuti adat isriadat Melayu dan

beragama Islam (Takari dan Fadlin, 2009).

Syahrial Felani adalah seorang seniman Melayu yang asalnya bukan dari

Melayu asli. Beliau adalah keturunan Jawa dan Mandailing, akan tetapi dia

menyatakan bahwa dirinya adalah orang Melayu, dengan kemampuannya bisa

berbahasa Melayu, beradat istiadat Melayu dan beragama Islam.

Di samping itu identitas Melayu juga dapat dilihat melalui unsur-unsur

kebudayaan Melayu. Secara antropologis, unsur-unsur mencakup : agama,

bahasa, organisasi, mata pencaharian hidup, kesenian, pendidikan, dan teknologi.

Di bawah ini terdapat tujuh unsur berikut.

2.2.1 Agama

Islam adalah kepercayaan setiap warga masyarakat Melayu, karena

Melayu sendiri pun berlandaskan Islam. Untuk itu saya akan menjelaskan

bagaimana proses masuknya agama islam ke peradaban Melayu. Jika di Indonesia

Islam berkembang pada Zaman kerajaan Hindu-Budha berkat hubungan dagang

dengan Negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok,

dan wilayah Timur Tengah. Agama hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada

awal Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya,

yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para

Page 33: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

21

musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahien. Pada abad IV di Jawa Barat

terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Budha, yaitu kerajaan Taruma Negara

yang dilanjutkan dengan kerajaan Sunda sampai abad XVI (Luckman Sinar,

1986).

Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan

Majapahit. Pada masa abad VII hingga abad XIV,kerajaan Budha Sriwijaya

berkembang pesat di Sumatera. Hal ini di deskripsikan oleh seorang penjelajah

Tiongkok yang bernama I-Tsing, yang mengunjungi ibukotanya Palembang

sekitar tahun 670. Pada saat puncak kejayaannya Sriwijaya menguasai daerah

sejauh Jawa Tengah, dan Kamboja (Luckman Sinar, 1986:65).

Di abad XIV juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di

Jawa Timur, yaitu Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada

berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah

Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari Gajah Mada

termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang

terlihat dari Wiracarita Ramayana(sejarah dari Ramayana).

Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke XII, melahirkan kerajaan-

kerajaan bercorakan Islam, seperti Samudra Pasai di Sumatera dan Demak di

Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri

kejayaan Sriwijaya dan Majapahit sekaligus menandai akhir dari era ini (Takari

dan Fadlin 2009).

Di samping itu ada pendapat dari yang Mansur menyatakan: “Besar

kemungkinannya bahwa Islam dibawah oleh para wirausahawan Arab ke Asia

Tenggara pada abad pertama dari tarikh Hijriyah atau abad ke VII-M. hal ini

menjadi lebih kuat, menurut Arnold dalam The Preaching of Islam sejarah

Page 34: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

22

dakwah Islam dimulai pada abad II Hijriah, yaitu para pedagang Islam melakukan

perdagangan dengan sailan atau Srilangka. Pendapat yang sama juga

dikemukakanoleh Burger dan Prajudi (2004). Mansur menambahkan Van leur

dalam bukunya Indonesian Trade and Society (2003), menyatakan pada 674 di

pantai Barat Sumatera telah terdapat perkampungan (koloni) Arab Islam.

Perkampungan perdagangan ini dimulai dibicarakan lagi pada 618 dan

626. Tahun-tahun berikutnya perkembangan perdagangan ini dimulai

mempraktekan ajaran agama Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan

Arab yang terdapat disepanjang jalan perdagangan di Asia Tenggara. Mansur juga

mengkritik keras adanya upaya sebagian sejarawan yang menyatakan bahwa Islam

baru masuk ke Indonesia setelah runtuhnya Kerajaan Hindu Majapahit (1478) dan

ditandai berdirinya kerajaan Demak.

Pada umumnya keruntuhan Kerajaan Hindu Majapahit sering

didongengkan akibat serangan dari kerajaan Islam Demak. Pada hal realitas

sejarahnya yang benar adalah Kerajaan Hindu Majaphit runtuh akibat serangan

raja Girindrawirdhana dari kerajaan Hindu Kediri pada tahun 1478 M. al-Atts

mengatakan sarjana Barat melangsungkan penelitian ilmiah terhadap sejarah dan

kebudayaan Kepulauan Melayu-Indonesia telah lama menyebarkan bahwa

masyarakat kepulauan ini seolah-olah merupakan masyarakat penyaring, penapis,

serta penyatu unsur-unsur berbagai kebudayaan.

Banyak pertanyaan mengatakan kenapa Melayu sangat erat hubungan

dengan Islam? Atau apa pengaruh yang diberikan Islam kepada masyarakat

Melayu harus berdasarkan Islam. Al-Attas menguraikan bahwa ajaran Islam selalu

memberikan keterangan dan memiliki sifat asasi insan itu ialah akal, dan unsur

hakikat inilah yang menjadi perhubungan antara dia dan hakikat semesta.

Page 35: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

23

Sebagaimana kegelapan lenyap dipancari sinar surya yang membuat setiap umat

Islamselalu mencari kebenaran berdasarkan akal. Demikian juga kedatangan Islam

dikepulauan Melayu di Indonesia yang membawa Rasionalisme dan pengetahuan

akhlakserta menegaskan suatu sistem masyarakat yang terdiri rari individu-

individu. Jadi Islam membawa peradaban yang mudah diterima, intelektualitasme,

dan ketinggian budi insane ditanah Melayu. Al-Attas juga menunjukan bukti

bahwa dari tangan ulama-ulama Islam lahirlah budaya sastra, tulisan, falsafah,

buku, dan lain-lain,yang tidak dibawa peradaban sebelumnya. Islam memang

tidak meninggalkan kebudayaan patung (candi) sebagaimana kebudayaan Pra-

Islam (sumber: www.wikipedia.com).

Disisi lain ada juga disebut dengan ras Proto-Melayu pedalaman, yaitu

orang Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, yang memiliki kepercayaan

adat istiadat sendiri. Memang pada dasarnya orang luar mengenal sebagian orang

Asia itu adalah orang Melayu, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan

lain sebagainya. Tetapi pada kenyataannya mereka tidak mengatakannya mereka

sebagai orang Melayu, karena mereka memiliki agama, bahasa dan kebudayaan

yang tidak sama dengan konsep kebudayaan Melayu.

Seperti contoh penulis. saya beragama Kristen Protestan, saya berasal dari

suku Batak Toba, saya menggunakan bahasa Batak dan bercampur dengan bahasa

Indonesia, dan saya juga melakukan adat istiadat suku saya sendiri. Namun

demikian, jika orang luar menyatakan saya orang Melayu saya pasti akan

menjawab saya juga orang Melayu, karena pada dasarnyabahasa Indonesia berasal

dari bahasa Melayu. Begitu juga dengan objek penelitian saya, Syahrial Felani

adalah seorang yang bukan berasal dari Melayu asli melainkan suku Jawa, akan

tetapi beliau memyatakan dirinya Melayu, karena beliau menggunakan adat

Page 36: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

24

istiadat Melayu, beragama Islam, dan juga paham betul tentang kesenian budaya

Melayu.

2. 2.2 Bahasa

Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional dan bahasa pengantar di semua

lembaga publik di sebagian Asia, seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Bahasa Melayu yang menjadi lingua franca penduduk Nusantara sejak sekian

lama. Bahasa Melayu juaga telah dipergunakan oleh mayarakat Indonesia,

termasuk etnik Melayu.

Akan tetapi dalam kebudayaan Melayu penggunaan bahasa khususnya

dialek memiliki perbedaan dari lima kabupaten, jika orang Melayu di pesisir

Timur, Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung

Balai, memakai bahasa Melayu dengan mengalihkan huruf vokal “o” di ujung

kosa-kosa kata yang baku menggunakan vocal “a,” sebagai contoh kemano

(kemana), siapo (siapa). Di Langkat dan di Deli mengalihkan hurufvokal “a”

menjadi “e” di ujung kosa-kosa katanya, seperti contoh, kemane (kemana), siape

(siapa).

Dari sini kita bisa melihat meskipun akar kebudayaan etnik Melayu itu

satu rumpun, namun ada juga perbedaan-perbedaan kecil yang membedakan

etnik Melayu. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut dikarenakan adanya

kebiasaan yang sudah dibawa dari nenek moyang yang pada saat itu mereka

memiliki satu pengelompokan yang berbeda-beda (Zein, 1975:89).

Bahasa yang digunakan dan difungsikan oleh Syahrial Felani adalah

bahasa Indonesia. Biarpun beliau sendiri orang Jawa, akan tetapi dia lebih

senang menggunakan dalam pergaulan sehari-hari.Beliau juga dalam berkesenian

Page 37: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

25

selalu menggunakan bahasa Melayu dialek Deli dan Serdang, terutama untuk

pertunjukan teater.

2.2.3 Mata Pencaharian

Bagi orang Melayu yang tingal di desa, mayoritas mereka menjalankan

aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian termasuk mengusahakan tanaman padi,

karet, kelapa sawit, kelapa, dan tanaman campuran (mixed farming). Dikawasan

pesisir pantai, umumnya orang Melayu bekerja sebagai nelayan, yaitu

menangkap ikan dilaut dengan menggunakan alat-alat penangkap ikan. Orang

Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya bekerja dalam sektor dinas, sebagai

pekerja disektor perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan lain-lain.

Penguasaan ekonomi dikalangan orang Melayu perkotaan relatif masih

rendah dibandingkan dengan penguasaan ekonomi oleh penduduk non-pribumi,

terutama orang Tionghoa. Banyak yang tinggal di kota-kota besar dan mampu

hidup berkecukupan. Selain itu banyak orang Melayu yang mempunyai

pendidikan yang tinggi, seperti di universitaas di dalam maupun di luar negeri.

Di samping itu menurut Metzger (dalam Takari dan Fadlin 2009)

kelemahan orang Melayu dalam ekonomi adalah kurangnya mayarakat Melayu

menghargai budaya lama, pemalas, dan kurangnya sifat ingin tahu. Untuk itu,

sekarng ini tidak semua masyarakat Melayu hidup bertani, berkebun dan menjadi

nelayan saja. Banyak juga orang Melayu yang profesinya menjadi guru, dosen,

musisi, dan pejabat-pejabat tinggi. Orang Melayu di Sumatera Utara mempunyai

pola hidup untuk mengejar ilmu setinggi-tingginya, bersaing dengan kelompok

etnik lain. Bahkan ada juga yang belajar ke luar negeri, karena orang Melayu

menjunjung tinggi pendidikan. Mereka ini ingin pintar dan cerdas, untuk dapat

Page 38: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

26

membantu semua orang. Bagi sebahagian besar orang Melayu, mereka

mengamalkan ajaran agama Islam untuk terus mencari ilmu, yang sangat berharga

yang tidak bisa hilang sampai mati.

Syahrial Felani sebelumnya pernah terjun ke dunia transportasi sebagai

supir ataupun kernek. Namun pada saat ini, mata pencaharian Syahrial Felani

adalah seorang musisi, selain seorang musisi beliau juga mengajar sebagai guru

tari di Binjai, pembuat alat musik gambus, dan menjual beberapa asesoris seperti

pakaian perlengkapan pertunjukan kesenian Melayu.

2.2.4 Pendidikan

Sebelum penjajahan Belanda, orang Melayu mendapat pendidikan Agama.

Selama penjajahan, peluang pendidikan ala Eropa terbatas untuk orang

Melayu di pedesaan, dan terpusat di daerah perkotaan, Pendidikan gaya Eropa

sendiri hanya di kembangkan setelah Indonesia merdeka.

Orang Melayu mengalami sebuah perkembangan yang pesat dalam

dunia pendidikan. Karena seperti kita ketahui, orang Melayu sangat

menjunjung tinggi yang namanya pendidikan ataupun ilmu. Inilah yang

mereka bisa maju ke depan lebik baik, karena mereka juga ingin di hormati

bukan dilecehkan.

Dalam pendidikan formal, Syahrial Felani sendiri menyatakan nasibnya

kurang baik, dikarenakan hanya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD) saja. Namun

beliau mempunyai alasan yang cukup kuat untuk tidak melanjutkan tingkat

pendidikan selanjutnya, demi kebutuhan ekonomi dalam keluarga.

Page 39: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

27

2.2.5 Teknologi

Etnik Melayu pada dasarnya ingin terus berusaha menguasai teknologi,

yang di antaranya bisa kita lihat dari pemakaian alat musik keyboard yang

mereka gunakan dalam memainkan lagu-lagu Melayu. Sama halnya dengan

teknologi-teknologi lainnya seperti alat komunikasi yang dikenal dengan

hanphone yang lazim digunakan semua masyarakat di Indonesia termasuk suku

Melayu.

Kemudian ada lampu sebagai alat penerang dirumah, kebanyakan mereka

tidak menggunakan lampu teplok yang digunakan pada zaman dahulu untuk

menerangi rumahnya. Kemudian ada komputer sebaagai alat untuk

mempermudah dalam menyimpan data, dan terkadang laptop juga dipakai atau

alat yang lebih canggih di bandingkan dengan komputer dipergunakan pada saat

bersekolah, karena alat ini mudah untuk di bawa.

Kendaraan juga sebagai teknologi yang sudah ada pada masyarakat

Melayu. Untuk mempermudah perjalanan seperti sepeda motor, yang dulunya

mereka menggunakan sepeda sebagai alat kendaraan untuk mencapai tujuan.

Tetapi sekarang mereka sudah beralih ke sepeda motor atau yang lebih dikenal

dengan “kereta,’’ bahkan ada juga yang menggunakan transportasi kendaraan

mobil yang mempermudah perjalanan serta memiliki fasilitas yang baik untuk

menepuh perjalanan jauh.

Televisi juga sudah dimiliki oleh masyarakat Melayu untuk mengetahui

berita-berita dari luar daerah dan dapat mengetahui keadaan Negara. Radio juga

menjadi salah satu yang sudah ada dimiliki oleh masyrakat Melayu bahkan ada

radio yang sudah memiliki kaset sehingga mereka tinggal memasukan kasetnya

saja dan didengarkan.

Page 40: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

28

Jika musisi Melayu sudah dari dulu diperkenalkan alat rekam, seperti

merekam suara penyanyi, bunyi instrument musik Melayu, Syarial Felani sudah

menggunakan teknologi yang cukup canggih. Beliau menggunakan laptop

untuk mengolah untuk mencoba hal-hal yang baru dalam proses pembahaasan

lagu-lagu. Beliau juga membuat suatu alat bantu seperti spull guitar untuk

membantunya agar suara yang dihasilkannya cukup kuat untuk didengar. Karena

suara alat musik gambus yang begitu lembut, sulit untuk didengar jika tidak

menggunakan alat bantu. Pada saat proses pembuataan alat musik gambus,

dulunya beliau menggunakan gergaji manual untuk pemotongan pada kayu.

Akan tetapi, sekarang ini beliau sudah menggunakan gergaji mesin (senso,

chinshaw) untuk mempermudah pemotongan kayu. Jika dilihat kondisi saat ini

beliau sudah mengikuti perkembangan zaman dan sudah menikmati teknologi

yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari serta alat-alat

rekaman yang digunakannya untuk kepentingannya sebagai seniman Melayu.

2.2.6 Kesenian

Kesenian yaitu sebuah hasil karya yang diciptakan oleh penciptanya

sendiri untuk menghasilkan sebuah keindahan. Adapun seni musik yaitu salah

satu media ungkapan hati (sumber: www. wikipedia.com). Untuk itu kesenian

ini menjadi warisan yang diturunkan secara turun-temurun, agar masyarakat

Melayu dapat dikenal dan memiliki identitas untuk diperkenalkan pada

masyarakat lain.

Musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya, didalam

musik terkandung nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari

pada proses enkulturasi juga yang terjadi dalam musik kebudayaan masyarakat

Page 41: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

29

Melayu Sumatera Utara. Pertunjukan musik tradisisonal megikuti aturan-

aturan tradisional. Pertunjukan ini, selalu berkaitan dengan penguasaan alam,

mantera (jampi) yang tujuannya menjauhkan bencana, mengusir hantu atau

setan. Musik tradisi Melayu berkembang secara improvisasi berdasarkan

transmisi.

Berdasarkan sistem klasifikasi yang ditawarkan oleh Curt Sachs dan

Eric M. Von Horn bostel (1914), maka keseluruhan alat-alat musik Melayu

Sumatera Utara dapat dikelompokan kedalam klasifikasi (1) idiofon penggetar

utamanya badannya sendiri, (2) membranofon, penggetar utamanya membrane,

(3) kordofon, penggetar utamanya senar, (4) aerofon, penggetar utamanya

kolom udara. Instrument musik Melayu itu sendiri ialah gendang ronggeng,

gendang rebana (hadrah, taar), kompang, gendang silat (gendang dua muka),

gedombak, tabla, dan baya (membranofon). Tetawak, gong, canang, calempong,

ceracap (kesi), dan gambang (idiofon). Ud, Gambus, biola, dan rebab

(kordofon). Akordion, bangsi, seruling, nafiri, dan puput batang padi (aerofon).

Dalam sistem klasifikasi diatas, gambus merupakan alat musik Melayu

yang berpengaruh pada masa masuknya Islam terjadinya kontak budaya, yang

dianggap musik dari luar menjadi bagian dari tradisi musik Melayu. Gambus

merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik

ini identik dengan bernafaskan Islam, alat musik ini juga memiliki fungsi

sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta

pernikahan atau acara syukuran. Begitu juga dengan bapak Syahrial Felani yang

merupakan musisi Melayu juga pembuat alat musik gambus.

Page 42: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

30

2.2.7 Sistem Organisasi

Sistem politik Melayu adalah musyawarah, yang dijalankan konteks

kebudayaan. Musyawarah yang dijalankan, biasanya membahas mengenai

berbagai hal seperti pengelolaan sistem tanah adat berdasarkan budaya dan

adat setempat. Sehingga sistem musyawarah yang dijalankan akan memiliki

corak dan karakter yang berbeda antara daerah yang lain. Di sini kita dapat

melihat bahwa suku Melayu telah mengenal system politik yang mengakar

kepada kebudayaan.

Tidak mengherankan bahwa suku Melayu mempunyai ikatan

persaudaraan yang kuat, sebab musyawarah memaknakan adanya tolong

menolong dan kesetiakawanan social, sebagai suatu pemufakatan.

Musyawarah juga merupakan sarana, dimana rakyat dapat diposisikan untuk

membangun aturan-aturan dasar dalam kehidupannya yang bersumber kepada

adat hukum setempat.

Sama halnya dengan organisasi ataupun perkumpulan yang sudah

dibuat oleh orang Melayu itu sendiri. Mereka selalu mengutamakan yang

namanya musyawarah yang bertujuan untuk menghargai adanya pendapat-

pendapat, dan masukan-masukan yang ingin disampaikan oleh anggota-

anggota dalam organisasi tersebut. Salah satu organisasi yang dibentuk oleh

masyarakat Melayu adalah MABMI yaitu Majelis Adat Budaya Melayu

Indonesia.

Organisasi ini bukan semata-mata hanya sebuah kumpulan orang-

orang Melayu yang hanya duduk saja, akan tetapi organisasi ini memiliki

tujuan untuk melestarikan budaya Melayu. Sehingga organisasi ini tidak

Page 43: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

31

sungkan-sungkan mengeluarkan biaya sebesar apapun yang namanya

melestarikan kebudayaan.

2.3 Pengertian Biografi

Dalam disiplin sejarah biografi dapat didefinisikan sebagai sebuah riwayat

hidup seseorang. Sebuah tulisan biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat

saja, namun juga dapat berupa tulisan yang lebih dari satu buku. Perbedaannya

adalah biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta kehidupan

seseorang dan peranan pentingnya dalam masyarakat. Sedangkan biografi yang

lengkap biasanya memuat dan mengkaji informasi-informasi penting, yang

dipaparkan lebih detail dan tentu saja dituliskan dengan penulisan yang baik dan

jelas.

Sebuah biografi biasanya menganalisis dan menerangkan kejadian-

kejadian pada hidup seorang tokoh yang menjadi objek pembahasannya. Dengan

membaca bografi, pembaca akan menemukan hubungan keterangan dari tindakan

yang dilakukan dalam kehidupan seseorang tersebut, juga mengenai cerita-

ceritaatau pengalaman-pengalaman selama hidupnya.

Suatu karya biografi biasanya bercerita tentang kehidupan orang terkenal

dan orang tidak terkenal, dan biasanya biografi tentang orang yang tidak terkenal

akan menjadikan orang tersebut dikenal secara luas, jika didalam biografinya

terdapat sesuatu yang menarik untuk disimak oleh pembacanya. Namun demikian

biasanya biografi hanya berfokus pada orang-orang atau tokoh-tokoh terkenal

saja.

Tulisan biografi biasanya bercerita mengenai seorang tokoh yang sudah

meninggal dunia, namun tidak jarang juga mengenai orang atau tokoh yang masih

Page 44: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

32

hidup. Banyak biografi yang ditulis secara kronologis atau memiliki suatu alur

tertentu, misalnya memulai dengan menceritakan masa anak-anak sampai masa

dewasa, namun ada juaga beberapa biografi yang lebih berfokus pada suatu topik-

topik pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung, bahan

utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, kliping atau

Koran. Sedangkan bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku,

refrensi atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi tertentu.

Beberapa aspek yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi

antara lain sebagai berikut. (a) Pilih seseorang yang menarik perhatian anda; (b)

Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut; (c) Mulailah

dengan ensiklopedia dan catatan waktu; (d) Pikirkan, hal apalagi yang perlu anda

ketahui mengenai orang tersebut, bagian mana dari cerita tentang beliau yang

ingin lebih banyak anda utarakan dan tuliskan.

Sebelum menuliskan sebuah biografi seseorang, ada beberapa pertanyaan

yag dapat dijadikan pertimbangan, misalnya: (a) Apa yang membuat orang

tersebut istimewa atau menarik untuk dibahas; (b) Dampak apa yang telah beliau

lakukan bagi dunia atau dalam suatu bidang tertentu juga bagi orang lain; (c) Sifat

apa yang akan sering penulis gunakan untuk menggambarkan orang tersebut; (d)

Contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tertentu;

(e) Kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang tersebut; (f)

Apakah beliau memilkiki banyak jalan keluar untuk mengatasi masalah dalam

hidupnya; (g) Apakah beliau mengatasi masalahnya dengan mengambil resiko,

atau nkarena keberuntugannya; (h) Apakah dunia atau suatu hal yang terkait

Page 45: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

33

denagn beliauakan menjadi lebih buruk atau lebih baik jika orang tersebut hidup

ataupun tidak hidup, bagaimana, dan mengapa demikian.

Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari studi

perpustakaanatau internet untuk membantu penulis dalam menjawab serta menulis

dalam menjawab serta menulis biografi orang tersebut dan supaya tulisan si

peneliti dapat dipertanggungjawabkan, lengkapdanmenarik(terjemahanAry(2007)

pada (www.Infoplease.com/homework/wsbiography.html).

2.3.1 Alasan Dipilihnya Syahrial Felani sebagai Fokus Kajian

Dalam tulusan ini, penulis memilih Syahrial Felani sebagai objek

penelitian, dikarenakan beliau mampu memiankan dan membuat alat musik

gambus Melayu, diantaranya adalah sebagai berikut/

a. Beliau adalah salah-satu dari segelintir orang Melayu di Sumatera yang dapat

membuat alat musik gambus.

b. Selain itu, menurut keterangan para informan, beliau dapat memiankan alat

musik gambus dengan sangat baik, beliau juga dapat menari tari-tarian

Melayu dan tarian Minangkabau dengan bukti hingga saat ini beliau masih

mengelolah seni yang bernama Tamora 88 yang berada di alamat rumahnya.

c. Gambus hasil buatan Bapak Syahrial Felani banyak dipakai oleh para musisi

pemain alat musik gambus yang berada diSumatera Utara.

d. Hasil karya beliau juga dikirim kedaerah luar Sumatera Utara seperti Riau

dan Kepulauan Riau.

e. Beliau yang merupakan seorang keturunan Jawa dan Mandailing yang

memiliki jiwa berkesenian Melayu dikarenakan berada dilingkungan etnis

Melayu .

Page 46: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

34

Hal-hal tersebut penulis ketahui dari hasil percakapan dan wawancara dengan

Bapak Syahrial Felani. Peranan dan pengalaman beliau yang banyak ini menjadi

alasan ketertarikan penulis menemukan fakta-fakta mengenai kenidupan beliau,

dalam hal ini penulis lebih fokus kepada kehidupan beliau sebagai pembuat alat

musik dan lebih dikhususkan instrumen musik gambus buatan beliau.

Melalui wawancara penulis akan mencatat kehidupannya berdasarkan

dimensi waktu, ide-ide kreatif beliau dalam pembuatan instrumen musik

tradisional Melayu, dalam hal ini gambus adalah salah satu instrumen musik

Melayu. Penulis juga membahas bagaimana pengalaman hidup beliau, tanggapan

masyarakat khususnya masyarakat Melayu mengenai bentuk instrument musik

Melayu yang dibuat oleh beliau.

2. 4 Biografi Syahrial Felani

Biografi Syahrial Felani yang akan dideskripsikan dalam tulisan ini,

mencakup aspek-aspek latar belakang keluarga, pendidikan beliau, kehidupan

sebagai pemusik, dan kehidupan sebagai pembuat alat musik.

2. 4. 1 Latar Belakang Keluarga

Syahrial Felani lahir di Medan pada tanggal 15 November 1959, anak dari

Bapak Muhammad Suhud dan Ibu Hafni boru Harahap.Sementara asal-usul

keluaraga Bapak Syahrial Felani berasal dari Purwokerto di Pulau Jawa dan

Ibunya lahir di Tapanuli Selatan. Ketika itu Ayah beliau berprofesi sebagai

pekerja perkebunan sebagai buruh mempunyai dua orang anak, dan orang tua

beliau pindah profesi sebagai pegawai di perusahaan kereta api di Tanjung Pura

dengan nama PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). Setelah itu orang tua beliau

Page 47: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

35

pindah tugas ke kompleks perumahan PJKA (Titi Gantung/ Lapangan Merdeka,

yang berada di kawasan pusat kota medan. Ibu beliau berprofesi sebagai guru

ngaji di daerah tersebut dikenal dengan nama Wak Idah. Di kawasan itulah

keluarga beliau sangat di kenal karena profesi Ibu beliau sebagai guru ngaji.

Beliau sering duduk bersama di bawah pohon dengan sahabat karibnya, di

gang buntu namanya, sambil bermain gitar dan temannya yang bernyanyi. Di

situlah jiwa seni beliau mulai tertuangkan dan awal mula ketertarikannya dalam

dunia seni.

Syahrial Felani merupakan anak ke 5 (lima) dari 9 (sembilan) bersaudara,

yang masing–masing adalah sebagai berikut:

1. Zulkarnain(laki-laki)

2. Suyitno(laki-laki)

3. Zuraidah (perempuan)

4. Dahlan Efendi (laki-laki)

5. Syahrial Felani (laki-laki) sebagai Informan

6. Masrin (perempuan)

7. Masrun (laki-laki)

8. Masita (perempuan)

9. Maswan (laki-laki)

2. 4. 2 Latar Belakang Pendidikan

Syahrial felani menyelesaikan pendidikannya hanya sampai tamat di

bangku SD (sekolah Dasar) pada tahun 1972. Beliau tidak dapat melanjutkan

pendidikannya dikarenakan faktor ekonomi yang tidak cukup untuk mencukupi

kebutuhan sekolah. Beliau harus merelakan pendidikannya agar saudara-

Page 48: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

36

saudaranya bisa melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi dibandingkan

dengan beliau. Jadi beliau hanya sampai disitu saja. Diantara ke-9 saudaranya,

hanya kakak tertuanya lah yang menempuh pendidikan tertinggi pada tingkat

SMA. Ketika itu kakaknya sedang melanjutkan ke Perguruan Tinggi ternyata

tidak dapat menyelesaikan studinya alasan karena terkena gangguan jiwa.

2. 4. 3 Keluarga Syahrial Felani

Syahrial Felani berumah tangga pada tanggal 6 bulan Mei tahun 1990

dengan istrinya yang bernama Rida Safitri di Tanjung Morawa. Rida Safitri juga

seorang seniman, dimasa mudanya ia adalah seorang penari. Saat ini Rida Safitri

berstatus sebagai guru, ia mengajar di Sekolah Dasar (SD) yang berada di Tanjung

Morawa. Beliau dikaruniakan seorang anak perempuan bernama Ferita, lahir pada

tanggal 12 Februari 1991.

Di masa kecilnya, anak beliau telah mengeluarkan bakat seni yang terlahir

dari darah kedua orang tuanya, prestasi yang di sumbangkannya telah banyak Ia

hasilkan mulai dari menyanyi, menari, teater dan lain-lain. Pada tanggal 10

Januari di tahun 2010 anak perempuan beliau menikah dengan seorang laki-laki

yang bernama Rudi Prawira.

2. 4. 4 Latar Belakang Syahrial Felani Sebagai Seniman Melayu

Awalnya beliau mulai berkesenian hanya berada di pekarangan rumahnya

atau istilahnya ia sebut gang buntu namanya. Di gang buntu tersebut, mereka

mempunyai (dikatakan istilah ikatan senior junior) di daerahnya. Kemudian ada

salah seorang temannya mengajak untuk belajar berkesenian bermusik di Taman

Page 49: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

37

Budaya Medan pada Tahun 1976. Di Taman Budaya tersebut beliau menggeluti

berbagai kesenian dibidang musik, teater,dan tari.

Pada tahun 1977 beliau mengikuti pertunjukan di Malaysia dalam bidang

kesenian dalam acara silat, orkes, dan menari. Disaat itulah beliau pertamakali

melakukan perjalanan ke luar negeri. Hingga sampai tahun 1981 beliau masih

melakukan berbagai kegiatan kesenian yang berada di Taman Budaya Medan.

Di tahun 1982 beliau dikirim dari Taman Budaya untuk bergabung dan

belajar lagi di Lembaga Studi Tari Patria (LSTP) dengan Yose Rizal Firdaus,

S.H., di Perbaungan (dulunya Deli Serdang sekarang Serdang Bedagai). Di sinilah

beliau mulai sangat di khususkan untuk belajar kesenian Melayu walaupun di

Taman Budaya juga sudah belajar.

Melalui lembaga inilah beliau banyak mengikuti segala kegiatan acara

yang diadakan oleh berbagai daerah seperti di Binjai, Langkat, Asahan dan Deli

Serdang karena lembaga studi ini mempunyai dana yang besar. Jadi segala bentuk

tarian Melayu sudah dilatih dan siap dipertunjukan dalam kegiatan acara apapun,

seperti kegiatan acara Pesta Budaya Melayu. Melalui lembaga inilah beliau untuk

pertama kali berangkat ke Jakarta pada tahun 1984 mengikuti festival dalam acara

pertunjukan Nusantara yang di ikuti 27 provinsi, dikirim 2 grup secara seleksi

yaitu Grup Deli Serdang dan Group Asahan kemudian digabung menjadi satu.

Pada tahun 1985 beliau mengikuti acara festival teater di Padang dan di

saat itulah beliau bertemu dengan istrinya. Pada tahun 1986 hingga 1987 beliau

membentuk sebuah grup yang masih dibawah Lembaga Studi Tari Patria (LSTP)

karena Patria mempunyai cabang-cabang atau diistilahkan dengan studio.

Page 50: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

38

Pada tahun 1988 beliau mendirikan sanggar tari yang bernama Tamora 88

yang beralamatkan di Tanjung Mulia dan hingga tahun 1996 sudah membuat

karya tari seperti tari Zapin Nguncah I dan II.

Tahun 2000 Hijrah ke Jakarta bergabung dengan Rizaldi Siagian dengan

kelompok Grenek yang dipimpin Rinto Harahap mengisi acara ulang tahun TVRI

(Televisi Republik Indonesia). Tahun 2001 bersama Grenek mengisi acara Salam

Mesra Ramadhan di Rajawali Citra Televisi Indonesia(RCTI) sebagai pemain

musik (perkusi). Beliau juga bergabung dengan para seniman di Taman Mini

Indonesia Indah (TMII), dan ikut diberbagai event dan komunitas musik.

Selanjutnya, tahun 2005 ikut acara merayakan Ulang Tahun Kompas ke-40

yang bertajuk “Megalitikum Kuantum” di Jakarta Convention Center (JCC) pada

tanggal 28 sampai 29 Juni 2005. Pada tahun 2010 sebagai penata musik unggulan

Parade Tari Mas Merah Zapin Nusantaradi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tahun 2011 ke Belanda (Den Haag) membawa misi seni tarian daerah

pada acara penggalangan dana korban gempa di Padang. Di tahun 2012 masih

membina lembaga kesenian Tamora 88 yang didirikannya hingga sampai saat ini.

Page 51: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

39

Gambar 1. Pertunjukan Musik di Singapura sebagai Pemain Rebab Melayu

(Dokumentasi:Syahrial Felani, 2010)

Gambar2: Piala-piala Penghargaan Bidang Seni

Untuk Syahrial Felani (Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 52: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

40

Gambar3: Piagam Penghargaan di Tahun 2010 Dari Taman Mini Indonesia Indah

(Dokumentasi: Syahrial Felani, 2010)

Gambar 4. Sertifikat penghargaan Tahun 2010 di Singapura

(Dokumentasi: Syahrial Felani, 2010)

Page 53: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

41

2.4.5 Syahrial Felani Sebagai Pembuat alat Musik

Awal mulanya ketertarikan beliau dengan alat musik gambus pada tahun

1982, ada seorang musisi pemain alat musik gambus bernama Bapak Hasan.

Bapak Hasan adalah seorang musisi pemain orkes yang berasal dari Binjai. Ketika

itu, Bapak Hasan sedang memainkan alat musik gambusnya. Permainan yang

dilakukan beliau membuat Syahrial Felani jatuh hati mulai dari bentuk dan suara

yang dihasilkannya. Setiap beliau memainkan alat musik gambus, Syahrial Felani

mulai tertarik untuk belajar memainkannya, dengan cara memperhatikan teknik-

teknik yang dimainkan beliau. Bapak Hasan inilah yang menjadi inspirasi Syahrial

Felani untuk menjadi seorang musisi pemain gambus.

Hingga beberapa tahun kemudian Syahrial Felani belajar bagaimana

memainkan alat musik gambus. Di saat itulah Syahrial Felani merasa jiwanya

sudah menjadi seorang Melayu, karena kehidupannya yang selalu berada didalam

masyarakat Melayu mulai dari bahasa, makanan hingga kebudayaan yang

dijalankan oleh masyarakat Melayu. Padahal Syahrial Felani adalah seorang yang

berketurunan Jawa.

Setelah beliau memahami bagaimana cara memainkan gambus, beliau

sudah berani mencoba dan untuk pertamakali mempertunjukaannya di Taman

Budaya Medan di tahun 1986. Inilah sebagai langkah pertama ia menjejakkan diri

sebagai musisi alat music gambus dalam kehidupannya.

Seterusnya pada waktu tahun 1987 Syahrial Felani mencoba untuk

membuat alat musik gambus, dengan mengamati gambus yang dimiliki Bapak

Hasan, Syahrial Felani mencoba untuk membuat gambus dengan pengamatannya

saja tanpa penelitian. Gambus yang dibuat Syahrial Felani dengan menggunakan

bahan yang sederhana, senar yang dibuatnya secara berlapis-lapis dan suara yang

Page 54: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

42

dihasilkannya dengan apa adanya. Gambus ini dibuat atas dasar kreativitasnya

untuk mengikuti suatu program dalam bentuk ujian di Lembaga Studi Tari Patria,

karya tari bernama tari Nguncah. Beliau disitu mempunyai posisi sebagai pemain

musik gambus. Alat musik gambus yang dimainkan beliau adalah gambus yang

telah beliau ciptakan sendiri dengan apa adanya.

Ternyata atas dasar kreativitas beliau, beliau mendapatkan hasil positif dari

hasil karyanya sendiri. Saat itu gambus yang dibuat beliau belum berdasarkan

ukuran yang akurat, sebagaimana layaknya gambus dalam tradisi musik Melayu.

Beliau membuatnya berdasarkan fillingnya saja.Namun demikian, setelah

melakukan beberapa pengamatan terhadap cara kerja pembuatan gambus yang

dilakukan oleh Bapak Rizaldi Siagian di tahun 1996, mulailah beliau membuatnya

berdasarkan ukuran, mulai dari panjang, tinggi, lebar, dan aspek akustik lainnya,

agar beliau mudah untuk mengerjakan tidak lagi berdasarkan ukuran

pengamatannya saja tetapi sudah memiliki ukuran dan bentuk yang akurat.

Page 55: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

43

Gambar5: Beberapa Koleksi Alat-alatMusik Syahrial Felani

(Dokumentasi:Penulis, 2014

Gambar6: Demonstrasi Pembuatan Gambus di Singapura, 2010

(Dokumentasi Foto Album Syahrial Felani)

Page 56: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

44

BAB III

KAJIAN ORGANOLOGIS GAMBUS

3. 1 Klasifikasi Gambus

Curt Sachs dan Erich Von Hornbostel adalah dua ahli organologi alat

musik (instrumentenkunde) berkebangsaan Jerman, yang telah mengembangkan

satu sistem pengklasifikasian atau penggolongan alat-alat musik. Sistem

penggolongan alat musik Sahcs dan Hornbostel berdasarkan pada sumber

penggetar utama dari bunyi yang dihasilkan oleh sebuah alat musik. Selanjutnya

Sahcs-Hornbostel menggolongkan berbagai alat musik atas empat golongan besar,

yaitu:

A. Kordofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah dawai yang

direngangkan. Contoh adalah gitar dan biola.

B. Aerofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah udara.

Sebagai contoh adalah suling, terompet, atau saksofon.

C. Membranofon, di mana pengetar utama penghasil bunyi adalah

membrane atau kulit. Contoh adalah gendang dan drum.

D. Idiofon, di mana penggetar utama bunyi adalah badan atau tubuh dari

alat musik itu sendiri. Contoh adalah gong, symbal, atau alat perkusi.

Dari sistem pengelompokan yang mereka lakukan, selanjutnya Sahcs dan

Hornbostel menggolongkan lagi alat musik kordofon menjadi lebih terperinci

berdasarkan karakteristik bentuknya yakni: (1) jenis busur; (2) jenis lira; (3) jenis

harpa; (4) jenis lute; dan(5) jenis siter.

Page 57: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

45

Berdasarkan jenis karakteristik yang terdapat pada gambus dapat

digolongkan kedalam jenis chordophone, maka penulis akan melihat dari fisik alat

musik tersebut, sehingga gambus tersebut diklasifikasikan menjadi:

1. Chordophone, one or more strings are stretched between fixed points

Kordopon yang memiliki satu senar atau lebih yang direnggangkan antara

dua bidang batas yang sudah ditentukan.

2. Composite chordophone, a string bearer and a resonator are organically

united and can not be separted without destroying the instrument.

Kordopon gabungan yang memiliki sebuah tempat senar dan sebuah

resonator yang secara organologis disatukan dan tidak dapat dipisahkan

tanpa merusak alat musiknya.

3. Lutes, yaitu rancangan senarnya paralel ataupun sejajar dengan kotak

suaranya.

4. Handle lute, yaitu lute yang dipegang. Gambus ini dimainkan dengan

menggunakan tangan.

5. Long neck lute, yaitu lute yang berleher. Secara fisik gambus ini memiliki

leher panjang, dimana leher sebagai papan jari (finger board) dengan letak

senarnya sejajar dengan kotak resonatornya.

6. Plucked instrument, yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik

dan secara teknis dipetik dengan menggunakan jari tangan kanan dan

terkadang menggunakan claver.

7. Fretless, yaitu alat musik gambus ini tidak memiliki batas pemisah pada

papan jari penghasil nadanya (fret).

Page 58: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

46

3.2 Sejarah Singkat Masuknya Gambus di Indonesia

Dari beberapa informasi yang telah penulis temukan diantanranya adalah

bapak Syahrial Felani (pembuat gambus), beberapa refrensi berupa buku, dan

media internet bahwa asal usul alat musik gambus berasal dari negeri Timur

Tengah. Melalui proses penyebaran agama Islam memberikan pengaruh terhadap

bentuk keseniannya. Menurut Hamka (1963:87-88, dalam Hasjmy, 1990:3),

Agama Islam masuk ke Indonesia secara berangsur- angsur dan dimulai pada abad

ketujuh Masehi. Agama Islam datang ke Indonesia dengan dibawa oleh saudagar-

saudagar Islam. Saudagar-saudagar tersebut bukan hanya dari Arab saja,

melainkan ada yang berasal dari Persia dan Gujarat.

Islam yang masuk ke Asia Tenggara diperkirakan melalui baik langsung

dari orang-orang Arab atau India. Msuknya Islam yang beridentitas padat ke Asia

Tenggara yang tercatat adalah pada abad ke tiga belas. Marcopolo mencatat

bahwa tahun 1292 di Sumatera Utara telah berdiri kerajaan bernama Perlak (Hill

1963). Dalam abad-abad ini Islam menyebar ke daerah lainnya. Pada awal abad ke

lima belas kerajaan Aru dipesisir Timur Sumatera Utara merupakan suatu kerajaan

merupakan suatu kerajaan yang rakyatnya sebagian besar beragama Islam (Coedes

1968:235), sehingga Islam berpengaruh kuat sejak saat ini.

Di pesisir Timur Sumatera Utara pada abad ke-15 dan ke-16 terdapat tiga

kesultana Islam yang besar, yaitu: Langkat, Deli dan Serdang- yang berada

dikawasan bekas kerajaan Aru pada masa sebelumnya. Kesultanan ini merupakan

kerajaan Islam yang penting di Sumatera. Paa abad ke 16 dan 17, Aru menjadi

rebutan antara Aceh dan Johor. Kerajaan Aru berada di Deli Tua, berdiri abad ke

16. Sesudah tahun 1612, kerajaan ini dikenal dengan kerajaan Deli. Kemudian

Serdang memisahkan diri dari Kesultanan Deli tahun 1720 (Lukman

Page 59: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

47

Sinar,1986:67). Kemungkinan besar seni zapin masuk di era kesultanan-

kesultanan Islam di pesisir Timur Sumatera Utara ini. Bagaimana pun selain

ajaran Islam, masyarakat Melayu juga menerima seni-seni Islam seperti zapin,

yang diperkenalkan oleh para penyiar agama Islam sebagai sarana dakwah jadi

abad ke- 17 ini kemungkinan berdasar fakta sejarah masuknya seni-seni Islam

dikawasan Sumatera Timur.

Pengaruh yang diberikan Islam kepada masyarakat, memberikan

keterangan dan memiliki sifat asasi insan itu ialah akal, dan unsur hakikat inilah

yang menjadi perhubungan antara dia dan hakikat semesta. Demikian juga

kedatangan Islam dikepulauan Melayu di Indonesia yang membawa rasionalisme

dan pengetahuan akhlak serta menegaskan suatu system masyarakat yang terdiri

dari individu-individu. Jadi Islam membawa peradaban yang mudah diterima,

intelektualitasme, dan ketinggian budi insan di Tanah Melayu.

Unsur-unsur kesenian Islam yang terdapat di kebudayaan Melayu salah

satunya adalah alat musik Gambus, di Arab dikenal dengan nama ‘ud.Gambus

tersebut sudah beradaptasi dengan wilayah setempat. Di Indonesia sendiri terdapat

ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Walaupun bentuk ukurannya berbeda,

tetapi suara yang dihasilkannya tetap bernuansa Timur Tengah. Jadi, alat musik

tersebut berasal dari Arab, hasil dari adaptasi dan proses akulturasi pada awal

abad ke-18 yang dibawa ke Tanah Melayu (wawancara dengan Syahrial Felani,

Mei 2014).

Page 60: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

48

3.3 Konstruksi Gambus

Untuk membahas bagian konstruksi ini, penulis mengacu pada gambus

buatan Syahrial Felani. Instrumen ini memiliki bagian-bagian yang mempunyai

fungsi masing-masing, antara lain sebagai berikut.

Gambar7: Konstruksi Gambus

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Keterangan: 1. Kepala gambus adalah bagian paling atas tempat telinga gambus/penutup

bagian depan. Bentuk kepala inilah yang melambangkan bahwa gambus

tersebut berbentuk seperti belalang.

2. Telinga gambus adalah bagian untuk pengatur nada senar gambus pada

gambus buatan beliau memiliki 9 telinga gambus, karena gambus

buatannya memiliki 9 senar.

3. Leher gambus adalah bagian yang digunakan untuk memainkan nada

gambus ( finger board ).

Page 61: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

49

4. Lubang suara berfungsi menyerap suara dari petikan gambus dan

memantulkan suara dari bagian kulit gambus yang terbuat dari kulit

kambing.Bentuk, jumlah maupun ukuran lubang berdasarkan buatan

beliau.

5. Kulit merupakan bahan penutup bagian depan yang terbuat dari kulit

kambing, mempunyai lebar 25 cm dan panjang 29 cm.

6. Cedak/kuda-kuda merupakan penyangga senar bagian bawah. Berguna

untuk mengatur posisi senar supaya berada diatas kulit kambing, sehingga

senar gambus dapat diatur ketegangannya.

7. Ekor merupakan bagian paling ujung bagian gambus untuk mengikat

senar-senar gambus.

8. Perut merupakan bagian tempat beradanya lubang resonator.

3.4 Ukuran Bagian-bagian Gambus

Menurut beliau, gambus Melayu pada umumnya tidak memiliki standar

ukuran yang tetap. Ukuran gambus tergantung pada pembuatnya. Selain itu faktor

utama penentu ukuran gambus adalah diameter dan panjang kayu yang tersedia.

Menurut penjelasan Syahrial felani, zaman dahulu, ukuran gambus "distandarkan"

dengan ukuran jengkal. Karena tidak adanya kesamaan panjang jengkal pada

setiap tukang, maka saat ini kita dapat menemukan gambus dengan bermacam-

macam ukuran. Ukuran dan bagian-bagian gambus yang penulis paparkan berikut

ini adalah sesuai dengan ukuran gambus buatan Bapak Syahrial Felani.

Page 62: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

50

Gambar 8: Ukuran Panjang Gambus

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.4.1 Bagian Kepala

Bagian kepala memiliki panjang 26 cm, pada bagian penutup kepalanya

mempunyai panjang 21 cm, lebar 7,5 cm dan ketebalannya 1 cm. untuk

bagian kepala (dilihat dari samping) ketinggiannya memiliki variasi yang

berbeda seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 9: Ukuran Bagian Kepala Gambus

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 63: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

51

3.4.2 Bagian Leher

Pada bagian leher terdapat papan jari (finger board) seperti pada bagian

gitar, hanya saja yang membedakan pada papan jari gambus tidak terdapat fret

yaitu jarak nada dan terdapat lubang suara di papan jari (finger board). Untuk

ukuran papan jari dari pada permukaan dan ketebalan bagian atas hingga ke

bawah memiliki ukuran yang berbeda seperti yang terlihat pada gambar.

Gambar10: Ukuran Bagian Leher

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.4.3 Bagian Perut

Bagian perut gambus memiliki ukuran panjang 29 cm dan lebar 25

cm yang dilapisi oleh kulit kambing dan tinggi perut mempunyai panjang

15 cm. Pada bagian tengah terdapat cedak yang berfungsi sebagai

penyangga senar bagian bawah.

Gambar 11: Ukuran Bagian Perut

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 64: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

52

3.4.4 Bagian Ekor

Bagian ekor adalah bagian yang paling bawah yang terdapat pada

gambus ini. Pada bagian ekor beliau membentuknya seperti bentuk kubah

rumah ibadah (mesjid). Ukuran ekor buatan beliau memiliki panjang 9 cm,

lebar 8 cm dan ketebalannya 2 cm.

Gambar 12: Ukuran Bagian Ekor

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.4.5 Jarak Senar

Pada bagian senar mempunyai jarak yang berbeda dalam

penyusunannya. Terdapat 5 baris senar. Untuk bagian atas jarak senar

memiliki jarak masing-masing 1 cm, dan untuk ukuran 4 senar yang

berlapis memiliki jarak 0,3 cm.

Untuk bagian bawah jarak senar memiliki jarak senar masing-

masing 1, 5 cm dan untuk ukuran 4 senar yang berlapis memiliki jarak 0,3

cm. Pada bagian cedak/kuda-kuda memiiliki panjang 9 cm dan

ketinggiannya 2,8 cm sebagai pengatur posisi senar agar tidak menempel

pada kulit kambing.

Page 65: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

53

Gambar 13: Ukuran Jarak Senar

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.5 Teknik Pembuatan Gambus

Pembuatan gambus seluruhnya dilakukan dengan cara buatan tangan

(hand made), meskipun seiring perkembangan waktu dan tentunya perkembangan

teknologi yang semakin maju saat ini sudah menggunakan beberapa peralatan

mesin untuk membantu meringankan dalam proses pembuatannya agar lebih cepat

dan efesien dalam waktu pengerjaannya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

bahan bahan, peralatan, dan teknik pembuatan gambus tersebut.

3.5.1 Bahan Baku yang Digunakan

3.5.1.1 Bahan Pembuat Badan gambus

Kayu digunakan sebagai bahan baku untuk membuat badan gambus.

Menurut Bapak Syahrial Felani kayu nangka menjadi kayu yang menjadi pilihan

utama untuk membuat gambus karena daya tahan maupun suaranya

menghasilkan kualitas yang bagus. Kelebihan kayunya menurut beliau seperti

bobotnya yang ringan, kuat, tidak mudah retak ketika kering dan mudah dipahat

ataupun diolah di dalam pengerjaannya, hasilnya tidak menimbulkan serabut

serabut di permukaan (berbulu). Bukan berarti kayu mahoni ataupun jati tidak

dapat dipakai untuk menjadi bahan dasar membuat gambus hanya saja jenis kayu

Page 66: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

54

tersebut sulit dalam pengerjaannya. Dibutuhkan usia kayu nangka yang berusia

rata-rata 20 tahun dan sudah berdiameter 36 cm. Beliau peroleh dengan cara

memesan/membeli kepada orang yang biasa menjual kayu. Biasanya kayu yang

beliau pesan sudah mempunyai ukuran untuk membuat gambus dengan potongan

yang berukuran panjang 1 meter dan berdiameter 36 cm. kayu yang mempunyai

ukaran tersebut dibelah menjadi dua dan bisa membuat 2 alat musik gambus.

Proses pengeringan kayu terjadi secara alami (dikeringkan dalam ruang

terbuka atau diletakan didalam gudang). Tetapi, kayu tersebut memiliki

kelemahan jika terlalu kering dibiarkan lama akan memperlambat dalam proses

pengerjaannya, kayu akan semakin keras. Kira-kira jika sudah kelihatan kering

sebaiknya bahan langsung dikerjakan.

Gambar 14: Batang Kayu Nangka

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

3.5.1.2 Bahan Pembuat Tutup Gambus

Untuk membuat penutup gambus dibutuhkan bahan yang berbeda, karena

bahan penutup gambus terdapat 2 macam lubang resonator yaitu : lubang

Page 67: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

55

resonator pada badan gambus dibutuhkan bahan penutupnya memakai kulit

Kambing dan lubang resonator pada bagian leher gambus bisa juga

menggunakan bahan kayu yang sama atau kayu tersebut adalah sisa potongan

yang bisa digunakan untuk membuat penutupnya.

Gambar 15: Bahan Penutup Lubang,

Kulit kambing (Dokumentasi: Penulis, 2014)

Gambar 17: Kayu nangka yang telah di ukur.

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

Page 68: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

56

3.5.1.3 Bahan pembuat setelan (tuning peg)

Bahan ini terbuat dari kayu, dibentuk berdasarkan ciri khas yang dimiliki

gambus, yang dapat dibedakan dengan tuning peg pada gitar. Alat ini berfungsi

untuk menyetel senar tinggi rendahnya senar gambus yang dipasang.

Gambar18: Kupingan (Setelan)

(Dokumentasi:Penulis, 2014)

3.5.1.4 Bahan Pembuat Senar

Bahan ini dahulunya terbuat usus kambing, tetapi sekarang menggunakan

senar nilon, seperti yang ada pada senar gitar.

Gambar 19: Senar Nilon untuk Gambus

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

Page 69: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

57

3.5.1.5 Bahan pembuat pick

Bahan ini terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk mempermudah

memetik senar pada gambus.

Gambar 20: Pick

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

3.5.2. Bahan Tambahan

3.5.2.1 Lem Kayu

Lem kayu ini berfungsi sebagai alat perekat, yang akan menempelkan

bahan penutup pada permukaan bagian depan gambus.

Gambar21: Lem kayu

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

Page 70: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

58

3.5.2.2 Melamin dan Thiner

Bahan ini digunakan untuk menutup bagian pori-pori yang terdapat pada

kayu dan memperkuat kayu agar dapat bertahan lama.

Gambar 22:

Melamin dan Thiner (Dokumentasi: Penulis, 2014)

3.5.2.3 Cat Pilox

Cat ini sebagai pemberian warna pada gambus, agar gambus terlihat lebih

menarik, digunakan cat semprot agar cepat kering dan tidak memerlukan waktu

yang lama.

Gambar22: Cat Pylox

(Dokumentasi: Penulis, 2014)

Page 71: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

59

3.6 Peralatan yang Digunakan

3.6.1 Senso atau Gergaji Mesin

Digunakan untuk memotong pohon nangka yang akan digunakan untuk

bahan pembuatan gambus. Senso ini digunakan dalam tahap kasar, dimana

kondisi kayu nangka dalam keadaan masih berbentuk gelondongan/bulat.

Gambar 23: Senso

( Dokumentasi Penulis) 3.6.2 Pahat

Pahat adalah alat berupa bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk

melubangi resonator. Untuk melubangi lubang yang kecil dibutuhkan pahat yang

berbentuk lurus.

Gambar 24: Pahat

( Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 72: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

60

3.6.3 Gergaji

gergaji ini digunakan untuk memotong bagian bagian gambus yang sudah

dibentuk.

Gambar 25: Gergaji

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.6. 4 Ketam

Ketam berfungsi untuk membentuk, meratakan, dan menghaluskan

permukaan kayu. Dengan menggunakan ketam, proses untuk membentuk,

meratakan, dan menghaluskan akan lebih mudah dalam pengerjaannya.

Gambar 26: Ketam

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 73: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

61

3.6.5 Amplas

Amplas (disebut juga kertas pasir) adalah sejenis kertas yang digunakan

untuk membuatpermukaan benda-benda menjadi lebih halus dengan cara

menggosokkan salah satupermukaan amplas yang telah ditambahkan bahan yang

kasar kepada permukaan bendatersebut. Amplas atau kertas pasir dipakai pada

tahap kerja halus pada pembuatan gambus.

Gambar 27: Amplas

(Dokumentasi Penulis, 2014) 3.6.6 Palu Kayu

Palu kayu digunakan untuk memukul pahat untuk melubangi kayu nangka

sebagai lubang resonator pada gambus. Palu kayu terbuat dari batang kayu jambu

kelutuk (Guavva), digunakan palu kayu agar permukaan pada pahat tidak mudah

rusak pada saat pemukulannya karena pahat pahat yang digunakan terbuat dari

besi.

Gambar 28: Palu Kayu

( Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 74: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

62

3.6.7 Penggaris dan Meteran

Untuk mengukur bagian bagian gambus sehingga sesuai dengan

kerangkanya, maka digunakan rol meteran. Rol yang digunakan adalah rol yang

berukuran 50 cm dan meteran yang digunakan berukuran 5 m, ataupun

disesuaikan dengan ukuran kulcapi yang akan ditempah.

Gambar29: Penggaris dan meteran

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.6.8 Gerinda lisrik

Mesin gerinda berfungsi juga untuk meratakan permukaan kayu. Dengan

menggunakan mesin tersebut akan mempermudah dalam proses penghalusannya.

Gambar30: Gerinda Listrik

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 75: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

63

3.6.9 Bor Listrik

Bapak Syahrial Felani sudah menggunakan bor listrik yang digunakan

untuk membuat lubang pada bagian kepala gambus sebagai tempat

setelan/kupingan gambus, dengan menyesuaikan diameter dan ukuran mata bor

yang digunakan.

Gambar 31: Bor Listrik

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.6.10 Gergaji Besi

karena pada ukuran tuning/kuping pengatur nada yang berukuran relatif

kecil, jadi digunakan gergaji berukuran kecil untuk memotongnya.

Gambar 32: Gergaji Besi Ukuran Kecil

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 76: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

64

3.6. 11 Kampak

Kampak digunakan untuk tahap awal proses pengikisan dalam

pembentukan dasar pada gambus. Kampak ini mempermudah/mempercepat

proses kerja yang awalnya permukaan gambus masih kasar.

Gambar33: Kampak

( Dokumentasi Penulis, 2014)

3.6.12 Pisau dan Spidol

Pisau berfungsi untuk memotong kulit yang sudah diberi tanda dengan

ukuran yang sudah ditentukan. Spidol alat untuk memberi tanda replika ataupun

letak dimana ukuran dalam proses pengerjaan.

Gambar 34: Pisau dan Spidol

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 77: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

65

3.6.13 Mal/matras

Berfungsi untuk mengukur ketepatan jarak antara kepala hingga ekor. Alat

ini dibuat sendiri oleh Bapak syahrial felani. Alat ini digunakan untuk

mempermudah dalam proses pemotongan pada tahap awal.

Gambar 35: Mal/Matras

(Dokumentasi Penulis, 2014) 3.6.14 Kuas

kuas ini berfungsi untuk proses pengolesan melamin yang sudah tercampur

dengan thiner, agar kayu semakin kuat dan pori-pori yang terdapat pada lapisan

kayu tertutup.

Gambar36: Kuas

( Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 78: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

66

3.7 Proses Pembuatan

Dalam pembuatan gambus tersebut setelah bahan-bahan sudah tersedia

semua maka selanjutnya adalah proses pembentukan bahan dan dibentuk sesuai

desain kerangka, konstruksi pada bagian gambus. Penting diketahui, sebuah

gambus terdiri dari atas satu rangkaian yang padu mulai dari kepala hingga ekor,

tidak ada bagian yang terpisah. Penulis memberi informasi berdasarkan bentuk

dan ukuran sebuah gambus yang Beliau buat. Biasanya gambus beliau memiliki

ukuran panjang 99 cm yang terbagi kedalam ukuran, seperti ukuran kepala

mempunyai panjang 26 cm, panjang leher 35 cm, panjang badan 29 cm, panjang

ekor 9 cm. Penghitungan jarak antara kepala hingga badan gambus juga

menentukan warna nada yang akan dihasilkan gambus.

Proses pembuatan gambus dilakukan secara manual dan di bantu dengan

menggunakan mesin, dari proses pembentukan kasar pada gambus, proses

pemahatan pada lubang resonator, hingga proses penghalusan.

Tabel 1:

Tahapan Pengerjaan Dalam Pembuatan Gambus NO TAHAPAN

PENGERJAAN BAGIAN

PENGERJAAN

1

2

Tahap I Tahap II

Pemilihan Pohon Pembentukan Pola Dasar Proses Pemotongan Pola Pembentukan Dasar Gambus Proses Pembuatan Lubang

Resonator Proses Merapikan Lubang Proses Pengikisan Membuat Bahan Penutup

Page 79: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

67

3 4

Tahap III Tahap IV

Proses Membuat Kupingan Pada Bagian Kepala Dan Ekor

Memasang Penutup Bagain Perut, Leher, Dan Kepala

Proses Penghalusan / Pengamplasan

Proses Pendempulan Proses Pengecatan Proses Pembuatan lubang suara Tahap Akhir

3.7.1 Tahap Pertama

3.7.1.1 Pemilihan Pohon

Pemilihan pohon untuk pembuatan Gambus yang dilakukan oleh Bapak

Syahrial Felani sangat diperlukan, biasanya pohon yang dibutuhkan adalah pohon

nangka. Pada proses penebangannya, biasanya beliau memesan kepada tukang

penebang pohon, jadi beliau tinggal menunggunya saja. terkadang beliau sudah

memesan beberapa potongan kayu, jadi apabila ada pesanan untuk membuat

sebuah gambus beliau tidak harus mencarinya lagi, sudah ada bahan baku untuk

membuatnya. Pohon tersebut sudah memiliki ukuran yang disesuaikan oleh

beliau dengan ukuran panjang 1 m, usia yang sudah tua berumur lebih dari 20

tahun dan mempunyai diameter minimal 36 cm.

Berdasarkan alasan yang dijelaskan diatas, menurut beliau dengan cara

memesannya dengan ukuran yang tersedia dapat menghemat waktu dan

mempermudah dalam proses pencarian kayu dan proses pemotongannya. Dan

dengan usia kayu tersebut, bahan sudah memiliki kualitas yang baik, dari segi

kualitas suara yang dihasilkan ataupun daya tahan gambus tersebut.

Page 80: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

68

Gambar 37: Gudang TempatPenyimpanan Kayu Nangka

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 38: Pengambilan Kayu dari Penyimpanan

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 81: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

69

3.7.1.2 Pembentukan Pola Dasar

Karena bahan dasar utamanya sudah tersedia yaitu, kayu yang sudah

terbelah menjadi dua bagian. Maka, pada bagian yang terbelah akan membentuk

suatu permukaan yang datar. Di permukaan tersebut perajin akan membuat pola

yang terukur dengan menggunakan mal/matras yang tersedia dengan berbentuk

gambar sebuah gambus. Alat seperti penggaris dan spidol digunakan dalam proses

ini untuk memberikan suatu tanda, agar proses pemotongan pola berdasarkan

bentuk yang telah tersedia.

Gambar 39:

Proses Pembuatan Kerangka Gambus (Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 82: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

70

3.7.1.3 Proses Pemotongan Pola

Setelah bentuk gambus sudah tergambar, maka perajin menggunakan

gergaji mesin untuk memotong sisi pada bagian kiri dan kanan. Pada bagian

tersebut di buang untuk mempermudah/mempercepat proses pembentukan kasar

pada gambus.

Gambar40:

Proses Pemotongan Berdasarkan Bentuk Mal (Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 83: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

71

Gambar 41: Bentuk Pola Gambus

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.2 Tahap II

3.7.2.1 Proses Pembentukan Dasar

Pada tahap selanjutnya, setelah pola dan ukuran ditemukan, perajn gambus

mulai membentuk sebuah gambus yang padu, yakni mulai dari kepala hingga

badan gambus. Seperti disebutkan di atas, sebuah gambus terdiri dari satu

rangkaian yang tak terpisahkan, maka perajin membentuk sebuah pola dan

langsung membentuk sebuah gambus. Pada proses ini, perajin gambus akan

memotong kayu membentuk pola gambar yang sudah dibuatnya di atas kayu

bahan dengan menggunakan kampak. Pertama perajin akan membentuk bagian

leher, karena pada bagian leher proses pembuatannya tidak terlalu sulit lebih

mudah membentuknya. Kemudian lanjut ke kepala hingga bagian perut dan ekor.

Kelihaian menggunakan kampak serta ketelitian dibutuhkan dalam proses ini,

menurut beliau menggunakan kampak lebih mudah dibandingkan menggunakan

parang. Bagian-bagian kayu dikikis secara bolak balik dengan perlahan sehingga

membentuk sebuah gambus yang masih kasar. Ketidak telitian akan menyebabkan

Page 84: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

72

pola yang sudah dibangun akan rusak dan cacat, sehingga perajin akan mengulang

dari proses awal lagi untuk membuat sebuah gambus yang sempurna secara fisik.

Gambar 42: Proses Pembentukan Leher Bagian Atas dan Bawah

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar43: Proses Pembentukan Bagian Kepala

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 85: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

73

Gambar44: Proses Pembentukan Bagian Perut

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 45: Proses Pembentukan Bagian Ekor

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 86: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

74

Gambar 46: Bentuk Kasar Gambus

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.2.2 Proses Pembuatan Lubang Resonator

Setelah bentuk kasar sebuah gambus didapat, pada langkah selanjutnya

perajin memulai pengerjaan yang membutuhkan kesabaran. Perajin akan membuat

lubang resonator pada bagian perut, leher dan kepala. Dalam membuat lubang

resonator, diperlukan teknik agar pahat yang digunakan tidak mudah patah, proses

pembuatan lubang dengan cara menggunakan pahat besi yang dipukul dengan

menggunakan palu kayu. Untuk menghasilkan bentuk lubang yang sempurna,

perajin membutuhkan ketelitian dan kecermatan. Langkah pertama dalam

pembentukan dan pembuatan lubang resonator pada bagian perut, leher, dan

kepala adalah dengan membuat garis pola di bagian atas permukaan gambus.

Biasanya, lubang resonatornya memiliki ketebalan berukuran yang berukuran 1,5

cm dari bagian perut hingga bagian leher. Setelah pola terbentuk, perajin mulai

memahat kayu mengikuti garis pola yang sudah dibuat. Dalam proses

pemahatannya perajin terkadang merasakan kesulitan yang di akibatkan kayu

yang sudah terlalu kering, di butuhkan pahat yang memiliki ketajaman agar proses

pemahatannya berjalan dengan cepat. Pada proses inilah yang di butuhkan tehnik

Page 87: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

75

pemahatan agar pahat yang digunakan tidak mudah patah dan rusak. Kemudian,

untuk selanjutnya, kayu yang sudah terpahat sesuai dengan garis pola itu dicungkil

hingga memiliki kedalaman tertentu.

Gambar 47: Membuat Lubang Resonator (Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.2.3 Proses Merapikan Lubang

Pada proses ini, lubang resonator yang ditelah di pahat akan dirapikan

kembali dengan menggunakan pahat yang berbeda dengan ukuran yang lebih

kecil. Pada bagian lubang resonator bagian leher dan kepala, memiliki ukuran

lubang yang berbeda, sehingga di butuhkan pahat yang lebih kecil. Untuk bagian

Page 88: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

76

lubang resonator perajin mengikis ketebalannya dengan ukuran tertentu, sehingga

memiliki ketebalan yang sesuai dan sangat berpengaruh terhadap suara yang

dihasilkannya.

Gambar 48: Proses Merapikan Lubang Resonator

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 49: Ukuran Lubang Resonator

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 89: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

77

3.7.2.4 Proses Pengikisan

Pada proses ini, Bapak Syahrial Felani mengikis bagian perut dan leher

gambus dengan menggunakan alat ketam. Proses pengikisan ini beliau lakukan

secara manual. Menurut beliau, jika menggunakan mesin hasil yang didapat tidak

maksimal dan body pada gambus tidakterbentuk secara rapi. Proses pengikisannya

dapat dirasakan melalui pandangan mata. Tujuan pengikisan ini agar nantinya

proses penghalusan mudah untuk dilakukan.

Gambar 50: Proses pengikisan

(dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 51:

Bentuk Dasar Gambus Tampak Atas (Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 90: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

78

Gambar 52: Bentuk Dasar Gambus Tampak Bagian Belakang dan Samping

( Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.2.5 Membuat Bahan Penutup

Setelah bentuk dasar gambus selesai dilaksanakan, proses selanjutnya

adalah membuat bahan penutup gambus yang terdiri dari lubang resonator bagian

perut, bagian leher dan kepala.

Pada bagian kepala biasanya menggunakan kayu yang sama dari sisa

potongan. Untuk bagian kepala dipotong yang berbentuk persegi panjang dengan

ukuran panjang 21 cm, lebar 7,5 cm dan ketebalannya 1 cm. Proses pembuatannya

tidak memerlukan waktu yang lama.

Gambar 53: Penutup Kepala

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 91: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

79

Pada bagian penutup bagian leher juga menggunakan kayu yang sama dari

sisa potongan karena kayu tersebut berkualitas baik, yang digunakan sebagai

papan jari (finger board). Tetapi papan jari tersebut berbentuk goblet, dimana

bagian pangkal hingga ujung ukurannya semakin melebar. Untuk panjangnya

berukuran 35 cm, lebar pangkal 4,5 cm hingga ujungnya semakin melebar hingga

berukuran 11 cm dan memiliki ketebalan 0,5 cm. Proses pembuatannya tidak

memerlukan waktu yang lama.

Gambar 54: Penutup Leher

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Untuk membuat penutup lubang resonator yang terdapat di bagian perut

digunakan bahan kulit kambing yang berusia 1 tahun keatas yang kemudian

dikeringkan. Tetapi bahan kulit kambing untuk penutup lubang resonator yang

dibuat oleh beliau/gambus yang penulis teliti menggunakan kulit kambing dari

gendang ronggeng yang tidak dipakai lagi. Alasan dipilihnya kulit tersebut karena

memiliki kualitas lebih baik lagi, menghasilkan suara yang lebih nyaring dan tidak

memerlukan waktu yang lama untuk meneringkannya. Bagian kulit tersebut

mempunyai panjang lebih dari 30 cm dan lebar dari 27 cm

Page 92: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

80

.

Gambar 55: Kulit sebagai Penutup Lubang Resonator

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.3 Tahap III

3.7.3.1 Proses membuat lubang kupingan bagian kepala dan ekor

Pada tahap ini, adalah proses membuat lubang untuk tempat senar pada

bagian kepala dan ekor. Menurut beliau ukuran jarak lubang tempat pengikat

senar sangat berpengaruh pada susunan senar. Agar petikan dan suara yang

dihasilkan saat dimainkan susuai dengan jari yang tidak terlalu jauh karena sudah

memiliki jarak. Lubang dibuat dengan menggunakan mata bor yang berbeda

sesuai dengan ukurannya. Lubang pada bagian kepala berfungsi sebagai pengatur

nada atau tempat penyeteman nada pada gambus. Di buat dengan cara mengebor

pada bagian samping kepala hingga tembus, membuat 4 lubang besar dan 5

lubang kecil pada bagian sisi kanan, 5 lubang besar dan 4 lubang kecil pada

bagian sisi kiri. Masing – masing ukuran lubang besar dan kecil yang mempunyai

jarak 4 cm. Pada bagian ekor dibuat lubang dengan jarak 1, 5 cmdan terdapat 5

lubang sebagai tempat pengikat senar. Sedangkan pada bagian pangkal terdapat

sebuah lubang yang berfungsi sebagai pengikat/tempat gantungan gambus pada

saat pemain gambus dalam keadaan berdiri.

Page 93: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

81

Gambar 56: Tampak Lubang BagianKkepala

(Dokumentasi Penulis, 2014)

0,8cm 1, 5 cm

1,5 cm

Depan Belakang

Gambar 57:

Tampak Lubang Pada bagian ekor ( Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.3.2 Memasang Penutup Bagian Perut, leher dan Kepala

Pada tahap selanjutnya, bahan penutup yang sudah tersedia akan

ditempelkan pada bagian perut, leher dan kepala. Untuk menutup pada bagian

kepala dan leher, dibutuhkan alat perekat berupa lem untuk menempelkan bagian

tersebut. Setelah ditempel, lalu dipress dengan menggunakan karet ban, agar

bahan penutupnya menempel dengan baik. Sebaiknya pada proses penempelan ini

dibiarkan hingga dalam waktu satu malam.

Page 94: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

82

Setelah selesai memasang penutup bagian kepala dan leher, selanjutnya

adalah bagian perut gambus atau lubang resonatornya. Pada proses

pemasangannya menggunakan bahan seperti kulit kambing yang sudah

dikeringkan. Pada tahap ini, digunakan juga alat perekat seperti lem. Sebaiknya

pada pemasangannya dilakukan 2 orang, karena dibutuhkan tenaga yang kuat

dalam proses penarikan kulit pada bagian lubang resonatornya. Sehingga kulit

tersebut benar-benar terpasang dengan baik, tidak bergelombang dan tersusun

secara rapi, sebab berpengaruh pada suara yang dihasilkannya. Sebaiknya ukuran

kulit harus memiliki ukuran yang lebih panjang, agar lebih mudah dalam proses

penarikannya. Dibutuhkan waktu satu malam agar menempel dengan baik, setelah

terpasang dengan baik dan sudah menempel, kemudian perajin merapikannya.

Gambar 58: Pemasangan Pada Bagian Penutup

Kepala, Leher, dan Perut ( Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 95: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

83

Gambar 59: Bagian Penutup yang Telah Dirapikan

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.3.3 Proses Penghalusan/Pengamplasan

Pada proses ini, setelah bahan penutup sudah terpasang, tahap selanjutnya

adalah proses penghalusan pada bagian luar gambus. Pada proses penghalusannya

perajin menggunakan mesin grenda untuk mempermudah proses penghalusannya,

dari bagian kepala, leher, perut, hingga ekor secara bolak balik sampai permukaan

gambus terlihat lebih halus. Cara kerja yang dilakukan harus secara hati – hati,

apalagi proses penghalusan pada papan jari (finger board) harus terlihat rata

jangan sampai terlalu tipis karena berpengaruh terhadap senar. Tetapi perajin

mengatakan, proses penghalusan dengan penggunaan mesin sebaiknya digunakan

pada proses tahap awalnya saja, proses akhirnya harus menggunakan dengan

tangan atau secara manual dengan menggunakan kertas pasir. Dengan alasan, agar

lebih mudah untuk mengamatinya bagian mana yang belum terlihat halus

permukaannya, karena dibutuhkan pengamatan yang tepat dan butuh kesabaran

agar hasilnya terlihat maksimal.

Page 96: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

84

Gambar 60: Proses Penghalusan Menggunakan Mesin

Tampak pada Bagian Luar ( Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 61: Proses Penghalusan secara Manual

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 97: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

85

3.7.4 Tahap IV

3.7.4.1 Proses Pendempulan

Pada tahap ini, setelah proses penghalusan selesai, tahap selanjutnya

adalah proses pendempulan menggunakan bahan cat melamine. Cat melamin

tersebut dicampur dengan bahan cairan berupa thiner, dengan menggunakan kuas

sebagai alat untuk mengoleskan pada permukaan kayu yang berfungsi untuk

menutup bagian pori-pori yang ada pada bagian permukaan gambus.

Setelah selesai pengecatan dengan menggunakan melamin, sebaiknya

gambus dikeringkan pada sinar matahari selama 15 menit. Kemudian, cat melamin

yang sudah kering digosok dengan menggunakan kertas pasir hingga merata, akan

kelihatan serbuk berwarna putih yang keluar dari proses penghalusan dengan

menggunakan kertas pasir tersebut. Sehingga permukaan pori-pori kecil benar-

benar tertutup dan terasa lebih halus pada permukaan kayunya. Proses

penggunaannya dilakukan oleh beliau, dengan cara tersebut dilakukan sebanyak

2X.

Gambar 62: Proses Pendempulan

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 98: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

86

Gambar63: Tampak Proses Pengamplasan pada

Bagian Depan dan Belakang (Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.4.2 Proses Pengecatan

Pada tahap ini, Setelah selesai pendempulan dengan menggunakan

melamin dan proses penghalusan selesai, maka dilanjutkan proses finishing

dengan menggunakan cat semprot bermerk pilox. Pemberian cat warna pada

gambus akan memberikan warna yang akan terlihat lebih menarik. Kesempurnaan

hasil finishing dan pengecatan sangat bergantung pada ketelitian dalam proses

pendempulannya yang akan menutup bagian pori-poriatu lubang –lubang kecil,

sehingga hasilnya permukaan gambus akan tampak halus, rata, dan mengkilap

pada hasil akhirnya. Proses pengeringannya tidak memakan waktu yang cukup

lama, hanya dicat berlangsung 30 menit

.

Page 99: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

87

Gambar 64: Proses Pengecatan/Pemberian Warna

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 65:

Gambus Dikeringkan (Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.4.3. Proses Pembuatan Lubang Suara

Pada proses ini, setelah cat sudah kering selama 30 menit, beliau membuat

lubang yang terletak dipapan jari (finger board) gambus. Keberadaan lubang

tersebut berfungsi sebagai penyerap bunyi dan dipantulkan melalui kulit.

Berdasarkan bentuk lubangnya selain berfungsi sebagi penyerap bunyi, beliau

membentuk lubang tersebut berbentuk matahari yang bersinar yang juga bisa

sebagai salah satu bentuk ornamentasi gambus buatan beliau. Gambus tersebut

Page 100: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

88

hanya memiliki 1 buah lubang besar dengan beberapa lubang-lubang kecil yang

berada dipinggir lubang besar tersebut. Lubang tersebut mempunyai ukuran

berdiameter 3,5 cm dengan bantuan alat bor, agar proses pengerjaannya rapi.

Gambar66: Bentuk Lubang Suara

(Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.4.4 Tahap Akhir

Proses ini merupakan bagian akhir dari proses pembuatannya, tetapi

sebelum pemasangan dilakukan, keseluruhan organ organ pendukung gambus

harus sudah disiapkan, diantaranya adalah pengatur nada/kupingan, cedak/kuda-

kuda, dan pemasangan senar. Untuk kupingan perajin membentuknya sendiri

dengan karyanya sendiri seperti berbentuk kupingan yang ada pada gitar.

Kupingan tersebut terbuat dari bahan kayu nangka, kayu tersebut merupakan sisa

potongan kayu pada bagian gambus yang terbuang. Kupingan tersebut mempunyai

ukuran yang berbeda-beda, terdapat 9 buah kupingan yang terdiri dari ukuran 8

cm sampai dengan 12 cm yang secara bertingkat ukuran jaraknya 0,5 cm. Perajin

memberikan warna hitam pada kupingan sebagai bentuk warna yang dapat

Page 101: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

89

memperindah gambus buatannya. Kemudian pada bagian tengah diberi lubang

untuk tempat pengikat pada senar.

Sementara untuk kuda-kudanya/cedak sebagai pembatas senar dibagian

resonatornya memiliki ukuran panjang 9 cm dan tinggi 2,8 cm.

Gambar67: Pengecatan dan Diberi Lubang pada Kupingan

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 68: Kuda-kuda/Cedak sebagai Pembatas Senar

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Proses inilah yang akan menjadikan bentuk sebuah gambus buatan Bapak

Syahrial Felani. Menempatkan posisi atau bagian dimana letak masing-masing

organ pendukung yang tersedia diletakan. Senar dipasang berdasarkan urutannya

sehingga organologi pada gambus sudah lengkap menjadi sebuah alat musik yang

siap untuk dimainkan.

Page 102: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

90

Gambar 69:

Proses Pemasangan Senar (Dokumentasi Penulis)

Gambar 70: Gambus yang Telah Siap

( Dokumentasi Penulis, 2014)

Page 103: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

91

BAB IV

KAJIAN FUNGSIONALGAMBUS

Pada bab ini, penulis mendiskusikan kajian dari gambus. Penulis akan

membahas proses belajar, posisi memainkan, teknik memainkan, penyajian

gambus, perawatan gambus, nada yang dihasilkan, eksistensi alat musik Gambus,

fungsi musik gambus, Nilai ekonomi pada alat musik Gambus.

4.1 Proses Belajar

Menurut wawancara saya dengan Bapak Syahrial Felani proses yang

harus dilakuan sebelum memainkan gambus adalah dengan cara melihat

permainan, mendengarkan permainan, menghafalkan bunyi instrument, yang

kemudian menirukan apa yang dilihat, didengarkan, dan dihafalkan khususnya

musik melayu ataupun musik zapin yang mana didalamnya paling dominan yaitu

alat musik gambus.

Menurut beliau proses belajar alat musik gambus, beliau pelajari dari dari

seorang pemain alat musik gambus yang bernama Bapak Hasan (Alm). Tetapi

beliau memiliki beberapa tahap dalam proses pembelajarannya yakni teknik dasar,

teknik bermain melodi dan teknik pengembangan melodi. Teknik dasar

merupakan sebuah untuk bermain gambus sebelum selanjutnya bermain dengan

nada yang dihasilkan gambus, adapun teknik dasar yang dimaksud adalah posisi

tangan kanan memainkan kelima senar gambus dengan menggunakan jari telunjuk

tangan kanan atau menggunakan alat petik (pick). Biasanya untuk memetik

gambus paling dominan dengan cara memetik kebawah (Down Picking)

Page 104: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

92

dibandingkan ke atas (up). Teknik ini adalah teknik dasar dalam menghasilkan

bunyi gambus yang tepat.

Setelah teknik dasar sudah dapat dilakukan, maka tahapan selanjutnya

adalah teknik menghasilkan nada. Nada-nada yang dihasilkan oleh sebuah gambus

didapatkan dengan cara menekan senar pada papan jari (finger board). Hanya saja

untuk alat musik gambus tidak memiliki fret seperti yang ada pada alat musik

gitar, jadi si pemain harus mengingat jarak senar yang ditekan untuk

menghasilkan nada berikutnya. Tahapan ini adalah tahapan yang membutuhkan

waktu lama bagi seorang pelajar, apalagi orang tersebut sebagai pemula. Akan

tetapi lebih mudah lagi mempelajarinya, apabila seorang pemain dapat

memainkan melodi alat musik gitar.

Setelah mengetahui letak dari masing-masing nada, maka selanjutnya

proses latihan sangat dibutuhkan untuk memperlancar jari si pemain dalam

memainkan seluruh nada yang dihasilkan oleh gambus. Proses belajar yang

dilakukan oleh beliau agar mempelancar gerak jari, dibutuhkan teknik penjarian

(fingering) dengan tangga nada yang ada pada gambus. Proses ini agar si pemain

nantinya mudah untuk mengingat dimana letak – letak nada pada saat memainkan

sebuah lagu.Alat musik gambus juga memiliki tangga nada Mayor dan Minor

sama halnya dengan alat musik petik pada gitar.

Setelah pemain sudah mengenal tangga nada ataupun nada-nada yang

terdapat pada gambus. Tahap selanjutnya dalam proses belajar gambus adalah

menghafal lagu dan menaplikasikannya kedalam gambus. Pada proses ini

dibutuhkan penghayatan lagu, agar reportoar yang dimainkan akan lebih indah.

Didalam permainan sebuah ensambel musik zapin, penyajian suatu

komposisi dimulai dengan lagu pembuka (taqsim) adalah permainan suatu pola

Page 105: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

93

melodi yang bertujuan untuk menyelaraskan irama dan tempo dengan instrumen

lainnya dan sebagai pengantar untuk memainkan lagu pokok. Sementara lagu

pokok adalah isi dari sebuah reportoar lagu yang didalamnya berisikan syair atau

pantun yang berisikan nasehat-nasehat. Dan selanjutnya, pola salam penutup

(taqtum) merupakan pertanda bagian akhir dari sebuah reportoar lagu.

Menurut Beliau, Walau pun nada pada gambus terdapat tangga nada

Mayor tetapi pada umumnya, reportoar lagu Zapin mempunyai tangga nada Minor

harmonis. Berikut penulis akan mendeskripsikannya dengan posisi jari yang

diletakkan di senar gambus untuk melihat nada nada yang terdapat di senar

tersebut.

Untuk itu penulis mendeskripsikan posisi pengambilan titik nada dari

senar Gambus tersebut dengan mengikuti pola nada dasar A minor Harmonis yaitu

: A – B – C – D – E – F – Gis – A’

Untuk menjelaskannya perhatikan gambar di bawah ini :

Untuk mendapatkan nada yang semakin tinggi maka senar ditekan

mengarah pada bagian papan jari (finger board) ujung mendekati lubang suaradan

sebaliknya untuk mendapatkan nada yang lebih rendah maka senarnya ditekan

mengarah ke kepala Gambus. Seperti penjelasan di atas bahwa alat musik Gambus

tidak memiliki fret atau disebut dengan fretless, sehingga nada-nada yang diambil

tidak memiliki kaeakuratan tetap. Seperti pernyataan informan penulis, bahwa

dalam pengambilan nada ataupun terlebih dalam hal penyeteman senar yang

dibutuhkan hanya kemampuan nilai rasa musikal atau feeling. Tetapi penyeteman

juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan nada dengan menggunakan sebuah

ukuran seperti halnya dalam notasi barat.

Page 106: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

94

Gambar 71: Bagian Senar Untuk Mendapatkan Nada

Untuk itu penulis akan mencoba mendeskripsikan proses pengambilan nada-nada

dalam Gambus dengan keterangan di atas berdasarkan senar yang di beri nomor

dan tanda, kemudian penulis mengukurnya dengan alat penggaris berdasarkan

jaraknya.

Keterangan :

1. Posisi untuk menghasilkan nada A adalah memetik senar V yang

mempunyai nada E, untuk menghasilkan nada A dengan menekan senar V

dengan jaraknya 14 cm.

6. Senar atas ditekan nada F (Fa)

7. Senar atas ditekan nada G#(si)

8. Senar atas ditekan nada A oktaf (la)

Senar I lepas nada D (Re)

Senar II lepas nada A (La)

3. Senar atas

ditekan nada C (Do)

4. Senar atas ditekan nada D (Re)

1. Senar atas ditekan nada A (La)

Senar Vdilepas nada E (Mi)

3. Senar IV dilepas nada B (Si)

5. Senar III dilepas nada E (Mi)

Page 107: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

95

2. Posisi untuk menghasilkan nada B adalah memetik senar IV yang

mempunyai nada B, untuk menghasilkan nada B cukup memetiknya saja

(open String).

3. Posisi untuk menghasilkan nada C adalah memetik senar IV yang

mempunyai nada B, untuk menghasilkan nada C dengan menekan senar IV

dengan jaraknya 5,5 cm.

4. Posisi untuk menghasilkan nada D adalah memetik senar IV yang

mempunyai nada B, untuk menghasilkan nada D dengan menekan senar

IV dengan jaraknya 10,5 cm.

5. Posisi untuk menghasilkan nada E adalah memetik senar III yang

mempunyai nada E untuk menghasilkan nada E cukup memetiknya saja

(Open String).

6. Posisi untuk menghasilkan nada F adalah memetik senar III yang

mempunya nada E, untuk menghasilkan nada F dengan menekan senar III

dengan jarak 6 cm.

7. Posisi untuk menghasilkan nada Gis adalah memetik senar III yang

mempunyai nada E, untuk menghasilkan nada Gis dengan menekan senar

3 dengan jarak 9 cm.

8. Posisi untuk menghasilkan nada A oktaf adalah dengan menekan senar II

yang mempunyai nada A cukup memetiknya saja (open String).

4.2 Posisi Tubuh dalam Memainkan Gambus

Gambus diletakan tegak lurus dengan badan, tangan kiri di posisikan

dileher gambus, jari (kecuali ibu jari) menekan senar leher gambus pada bagian

depan. Sedangkan ibu jari menekan leher bagian belakang gambus, tangan kanan

Page 108: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

96

diletakkan di perut gambus, siku tangan kanan bersandar di bagian ekor gambus,

jari telunjuk dan ibu jari memegang pick (sejenis alat bantu pada gitar yang

berfungsi untuk memetik senar gambus) sedangkan jari yang lain diposisikan di

bawah badan gambus. Dalam memainkan gambus, si pemain gambus dapat duduk

dilantai/dikursi, berdiri dengan posisi badan tegak atau pun tergantung pada posisi

yang diinginkan si pemain.

Gambar 72: Posisi Duduk Memainkan Gambus

Gambar 73: Gambar 74: Posisi Tangan Kiri Posisi Tangan Kanan

Page 109: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

97

4.3 Teknik Memainkan Gambus

Untuk memainkan gambus tentunya mempunyai teknik agar si pemain

gambus bisa bermain dengan maksimal. Teknik memainkan gambus tidak jauh

berbeda dengan bermain gitar pada umumnya yaitu jari kiri menekan leher

gambus untuk memainkan melodi dan jari kanan untuk memetik senar.

4.4 penyajian Gambus Yang Baik

Berdasarkan informasi Beliau, permainan gambus yang baik tidak hanya

kemampuan si pemain gambus dan penghafalan lagu, tetapi penghayatan ataupun

naluri musical si pemain gambus juga sangat penting. Apabila perasaan si pemain

membawakan lagu dengan penghayatan, maka semakin sempurnalah rasa yang

dituangkan dalam lagu tersebut. Faktor instrument gambus yang digunakan cukup

berpengaruh dalam penyajian permainan, semakin baik kualitas instrument

gambus yang digunakan, maka faktor tersebut sangat mendukung dalam

permainan gambus yang baik.

4.5 Perawatan Gambus

Agar gambus dapat bertahan lama dan awet, di perlukan proses perawatan

yang baik terhadap instrument ini. Perawatan gambus yang baik adalah dengan

menyimpan pada tempat yang kering dan dibungkus dengan kain, karena

berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan apabila bagian kulit gambus

lembab, bagian kuda-kuda/cedak sebagai pembatas senar di bagian perut

sebaiknya diturunkan, agar kulit tidak mengembang. Agar kayu tetap kuat ,

sebaiknya gambus di oleskan minyak kayu putih selain kayu tetap kuat minyak

kayu putih juga memberi aroma yang baik pada gambus.

Page 110: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

98

4.6 Nada Yang Dihasilkan Gambus

Sebagai informasi perlu saya beritahukan bahwa penjelasan nada yang

akan penulis jelaskan merupakan penjelasan berdasarkan informasi yang saya

dapat dari beliau. Karena gambus yang beliau buat memiliki 9 senar, yang terdiri

dari 5 baris senar diantaranya 4 baris berlapis 2 sementara 1 senar tidak berlapis

yang mempunyai nada terendah. Nada yang dihasilkan pada setiap senar lepas 1

hingga 5 mempunyai nada yaitu :

Senar 1 nada dasar D (paling bawah)

Senar 2 nada dasar A

Senar 3 nada dasar E,

Senar 4 nada dasar B

Senar lima nada dasar E rendah (paling atas)

Penyeteman nada pada setiap senar gambus buatan beliau dapat dilihat

pada gambar tersebut :

open string E senar 5 B senar 4 E senar 3 A senar 2 D senar 1 4.7 Wilayah Nada Wilayah nada adalah jangkauan nada dari nada terendah sampai nada

tertinggi.untuk mengetahui nada-naa yang dihasilkan gambus buatan beliau ini,

penulis akan menyertakan materi lagu yang hasilnya dapat dilihat dalam bentuk

(visual) berikut. Lagu yang dimaksud adalah repetoar lagu Zapin anak Ayam.

Alasan penulis memilih lagu ini adalah karena lagu ini adalah lagu yang sering

Page 111: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

99

dimainkan untuk tujuan pengiring tarian dan lagu ini merupakan lagu tradisi yang

popular pada masyarakat Melayu khususnya di Medan Labuhan ataupun Di Deli

Serdang.

Berikut adalah hasil transkripsi lagu Zapin Anak Ayam yang ditranskrip

oleh Penulis dan Mario. Lagu ini dimainkan pada gambus oleh Syahrial Felani, di

rumahnya 4 Mei 2014 yang lalu, menggunakan gambus buatannya sendiri.

Page 112: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

100

Page 113: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

101

4.8 Eksistensi Alat Musik Gambus Melayu di Deli Serdang

Berbicara tentang eksistensi gambus pada budaya musikal Melayu, penulis

menjadikan hasil wawancara sebagai patokan untuk melihat bagaimana

perkembangan serta keberadaan alat musik ini dalam kehidupan masyarakat

Melayu. Hal ini dikarenakan kurangnya literatur yang menggambarkan tentang

sejarah dan keberadaan gambus pada kebudayaan Melayu Khususnya Sumatera

Utara.

Menurut bapak Nazri Effas (seorang pemain alat musik gambus, penari),

beliau adalah informan pangkal (wawancara 25 september 2014), mengatakan

nama gambus merupakan kumpulan dari para pemain musik dan penari zapin.

Beliau lahir di Tahun 1965, orang tua Beliau bernama Alm. Ahmad Sa’ari Efendi

dan Alm. Nur Kamah adalah seorang Seniman. Ayahnya seorang pemain musik

marawis dan ibunya adalah seorang penari, orang tuanya mempunyai group

kesenian bernama ” group gambus”. Masyarakat sekitar lebih mengenal group

gambus, tetapi didalam pertunjukannya alat pembawa melodi tersebut sangat khas

terdengar sehingga alat tersebut dinamakan petikan gambus. . Petikan gambus

tersebutlah yang dinamakan oud,oud adalah alat musik petik (kordofon) yang

memiliki senar ganda tanpa menggunakan fret, instrument ini menjadi instrument

utama dalam ensambel musik zapin. Jadi sekitar era tahun 60-an alat musik ini

sudah cukup populer di masyarakat khususnya Deli Serdang, karena alat musik

tersebut mengiringi pertunjukan Zapin dalam acara pesta perkawinan, khitanan

dan upacara-upacara lainnya.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masuknya Zapin ke Tanah Deli

yang sangat berkaitan erat dengan alat musik gambus . Balai kajian sejarah dan

Budaya Melayu (Sultan serdang / Kepala Adat Kesultanan Negeri Serdang)

Page 114: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

102

Tuanku Lukman Sinar, SH, dalam tulisannya Zapin/Gambus Melayu di wilayah

Kabupaten Deli Serdang (1998 ). Masuknya kerajaan Islam Haru di Sumatera

Timur terjadi awal aabad ke 13, menurut batu nisannya Sultan Malikusaleh

Mangkat 1297 M. kerajaan Haru yang meliputi dari wilayah Tamiang (masuk

aceh Timur) sampai ke tepi sungai Rokan, beibukota di pinggir sungai Deli, sudah

sejak abad ke 13 M mengirimkan misi dagang/lebih dikenal dengan ke kota cina (

dekat Labuhan Deli). Selain kota tersebut juga pulau kampai (Teluk Haru di

Langkat), Bedagai (dulunya pusat kerajaan Batak Nagur), kota Arakat (Rantau

Parapat) yang dipedalamannya ada pusat kerajaan Pannai bekas reruntuhan candi-

candi di Padang Lawas.

Untuk menguasai hegemoni perdagangan rempah-rempah disepanjang

selat Malaka, Haru sempat menguasai Pasi dan kemudian selalu berperang dalam

Malaka. Tetapi dengan direbutnya Malaka oleh Portugis ditahun 1511 M dan

bangkitnya kerajaan Aceh sebagai kekuatan baru di Selat Malaka, maka sultan

Husin dari Haru membantu ex-Sultan Malaka Sultan Mahmud Shah di Bintan dan

kawin dengan Puteri kesayangan Raja itu, Raja Putih, ditahun 1520 M dan

dibawalah mengiringi Puteri itu ke Haru berdiam orang Melayu Malak/Riau

mempercepat proses Melayunisasi Haru. Kerajaan Aceh yang baru bangkit dengan

dibantu ahli ahli meriam dan kapal perang dari Gujarat, Turki, India Moghul,

menjadi kerajaan yang terkuat di Nusantara, dan dibawah Sultan Alauddin Riayat

Shah-I yang mempersatukan seluruh Aceh, lalu menyerang dan menaklukan

kerajaan Haru, tetaapi janda Sultan Haru, Ache Sinny lolos minta bantuan

Portugis Malaka. Lalu ditahun 1540 pasukan Armada yang dipimpin oleh

Laksmana Hang Nadim berhasil merebut haru serta mengusir pasukan Aceh dari

Sana. Dengan hancurnya kerajaan Haru itu maka pada pertengahan abad ke 17

Page 115: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

103

lahirlah kerajaan-kerajaan Melayu dipesisir Timur Sumatera Utara dimana yang

besar adalah Langkat, Deli Serdang, Asahan. Kesltanan ini merupakan kerajaan

Islam yang penting di Sumatera, kemudian Serdang memisahkan diri dari

Kesultanan Deli Tahun 1720 (sinar 1986:67). Kemungkinan besar seni Zapin

masuk di era kesultanan-kesultanan Islam dipesisir Timur Sumatera Utara ini,

selain ajaran Islam masyarakat Melayu juga menerima seni-seni Islam seperti

Zapin yang diperkenalkan oleh para penyiar agama Islam sebagai Sarana Dakwah.

Arti Zapin dalam Wikipedia Indonesia dalam tulisannya Zapin Melayu

Dalam Peradaban Islam oleh Bapak Muhammad Takari : 11), secara etimologis

Zapin berasal dari bahasa Arab, yang memiliki berbagai makna yaitu kata “Zafn”

yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan. Zapin

merupakam Khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat Pengaruh dari Arab.

Tarian tersebut bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai

media dakwah islamiyah melalui syair lagu-lagu Zapin yang didendangkan.

Sebagai alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik

tabuh gendang kecil yang disebut dengan marwas. Sebelum tahun 1960, Zapin

hanya di tarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa di tarikan oleh

penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Tari

zapin sangat banyak ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar

Zapinnya sama, di tarikan oleh rakyat di pesisir Timur dan Barat Sumatera,

Semenanjung Malaysia, Sarawak, Kepulauan Riau, Pesisir Kalimantan, dan

Brunei Darussalam.

Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat dikatakan bahwa istilah zapin

berasal dari bahasa Arab. Kemudian Zapin adalah salah satu tari Melayu yang

diadopsi dari arab. Zapin adalah media enkulturasi dakwah Islam. Ensambel

Page 116: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

104

musik terdiri dari dua peran yaitu yang membawa melodi alat musik petik (

gambus atau ‘ud) dan pembawa ritme yaitu 3 buah alat pukul kecil (gendang

marwas).

Menurut bapak Retno Ayumi adalah seorang seniman juga penulis tentang

kebudayaan khususnya melayu sebagai salah satu informan pangkal penulis, dari

hasil wawancara Beliau (25 september 2014), alat musik ini sudah ada sejak

perkembangan islam masuk ke pesisir yang lebih dikenal dengan nama oud. Oud

tersebut adalah nama alat musik petik yang berasal dari arab. Alat musik tersebut

adalah hasil dari akulturasi dari daerah lain yang kemudian beradaptasi dengan

wilayah setempat sehingga masyarakat/ pemain alat musik tersebut terinspirasi

untuk membuat alat musik tersebut. Pada era tahun 70 an group gambus bernama

al watta adalah salah satu group yang terkenal didaerah medan labuhan. Menurut

beliau alat musik tersebut semakin dikenal, apalagi alat musik tersebut sebagai

pembawa melodi dalam pertunjukan zapin.misalnya dalam acara pesta

perkawinan, sunatan, acara hiburan dll. Di era 80 an alat musik ini sudah mulai

pudar/kehadirannya tidak begitu popular. Di era 90 an alat musik tersebut sudah

mulai lagi ditampilkan dengan berbagai acara hiburan hingga sampai saat ini,

gambus sudah bergabung dengan alat musik elektrik seperti Keyboard. Beliau

mengatakan untuk pemain alat musik gambus yang cukup baik untuk saat ini

adalah Nasri effas, Syahrial Felani, Anton sitepu, Irwansah, Robinho, dll. , Di

Deli serdang terdapat beberapa orang yang dapat membuat alat musik gambus

yaitu Syahrial Felani, Bambang, dan Budi. Beliau mengatakan di tahun era 80-an

gambus buatan yang salah satunya adalah bapak Syahrial Felani merupakan

bentuk – bentuk perkembangan gambus yang sudah ada yang dikenal, dengan

bentuk gambus belalang.

Page 117: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

105

Bapak Syahrial Felani mengatakan gambus sudah sangat dikenal pada

tahun 1940-an didaerah Deli Serdang, karena pada masa itu zapin sudah

berkembang didaerahnya masing-masing. Gambus tersebut sudah dibawakan

kedalam acara-acara seperti pesta perkawinan, menjamu tamu, sunatan. Pada saat

itu ensambel musik yang digunakan hanya gambus, Marawis (membranophon)

dan vocal, belum bergabung dengan alat musik lainnya seperti biola, akordion.

Pada masa itu, pemain gambus cukup banyak, karena ketika pemain gambus dari

Binjai/langkat bisa dipanggil untuk diundang memainkannya diDeli serdang, beitu

juga sebaliknya. Pada Tahun 1950 an gambus sudah masuk penggabungan

dengan biola, akordion, gendang ronggeng dalam suatu ensambel musik melayu

menjadikan gambus sebagai pembawa melodi memberikan warna baru. Beliau

sendiri mulai belajar bermain gambus pada Tahun 70 an dan ditahun 80 an beliau

mencoba untuk berkreasi untuk membuat alat musik gambus dalam mengikuti

suatu perlombaan.

Hingga saat ini gambus sudah menjadi alat musik sebagai pembawa

melodi untuk mengiringi tarian Zapin, dengan penggabungan alat-alat musik

seperti biola, akordion, untuk memberikan warna musik dalam pertunjukannya.

4.9 Fungsi Musik Gambus Dalam menuliskan fungsi gendang galang, maka penulis mengacu pada

teori Alan P.Merriam, yaitu: “...use then refers to the situation in which is

employed in human action:function concern the reason for its employment and

particulary the brodaderpurpose which is serves...” (1964:210).

Dari kalimat di atas, dapat diartikan bahwa use (penggunaan)

menitikberatkan pada masalah situasi atau cara yang bagaimana musik itu

digunakan, sedangkan function (fungsi) yang menitikberatkan pada alasan

Page 118: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

106

penggunaan atau menyangkut tujuan pemakain musik itu mampu memenuhi

kebutuhan manusia itu sendiri. Penulis juga menuliskan beberapa fungsi gambus

sebagai tujuan dan akibat yang timbul dari penggunaan yang telah disebutkan di

atas, maka dapat ditelusuri melalui fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut.

Menurut Allan P. Merriam (1964:219-226) fungsi music dapat dibagikan

dalam 10 kategori yaitu :

1. Fungsi Pengungkapan Emosional

2. Fungsi penghayatan Estetis

3. Fungsi Hiburan

4. Fungsi Komunikasi

5. Fungsi Perlambangan

6. Fungsi Reaksi Jasmani

7. Fungsi yang berkaitan dengan reaksi sosial

8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan

9. Fungsi kesinambungan budaya

10. Fungsi Pengintegrasian masyarakat

4.9.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Fungsi pengungkapan perasaan dapat dituangkan dengan berbagai cara

sebagai pengungkapan emosional karena dapat dilakukan sebagai hiburan pribadi.

Jika meminkan lagu-lagu sedih pemian gambus dapat ikut merasa sedih, atau

ketika rindu terhadap sesorang gambus dapat dipakai untuk membayangkan orang

yang dimaksud.

Page 119: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

107

4.9.2Fungsi Hiburan

Gambus juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, dikarenakan gambus

juga dapat dimainkan secara bersama pada ensambel musik melayu yaitu gendang

(gendang anak, gendang induk), marwas, biola, akordion, tamburin, rebana.

Gambus yang sering difungsikan untuk mengiringi pertunjukan Zapin, acara

pesta, sunatan dan nyanyian yang sering ditampilkan dalam pertunjukan yang

bersifat hiburan pada masyarakat.

4.9.3 Fungsi Perlambangan

Gambus adalah alat musik petik yang terdapat pada masyarakat melayu,

khususnya alat musik gambus yang dibuat oleh Bapak Syahrial yang memiliki

karateristik tersendiri. Dari bentuk kepala dilambangkan seperti bentuk belalang,

bentuk badan seperti buah pir yang di belah dua, ornament yang terdapat pada

fret/leher terukir sepert bunga yang melambangkan symbol dari alam dan bentuk

ekor yang melambangkan kubah mesjid.

4.9.4 Fungsi Kesinambungan Budaya

Ensambel musik melayu/gambus merupakan kesenian masyarakat melayu

yang sampai saat ini tetap dipertahankan penggunaannya pada setiap pertunjukan

dan terpelihara di tengah-tengah masyarakat pemiliknya terutama di daerah Deli

Serdang. Dengan mengikutsertakan gendang ini dalam setiap upacara, misalnya:

upacara perkawinan, khitanan, dan hiburan lainnya yang akan menjadikannya

tetap terpelihara.

Page 120: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

108

4.9.5 Fungsi Reaksi Jasmani

Gambus dalam ensambel musik melayu yang digunakan untuk mengiringi

tarian zapin yang sebagian gerakannya adalah gerakan yang dinamis yang kerap

membuat para penarinya bergerak indah. Apalagi alat musik tersebut sebagai

pembawa melodi yang khas. Kesinambungan antara bunyi musikdapat

menimbulkan reaksi jasmani dari si penari sehingga dapat menggerakkan

tubuhnya dengan indah.

4.9.6 Fungsi Penghayatan Estetis

Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan

dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam ensambel musik melayu, yang

tertuang melalui permainan ritem maupun melodi yang dapat dinikmati oleh

pemusik itu sendiri maupun pendengarnya. Selain itu, pengunkapan emosional

yang dilakukan oleh seorang pemain gambus pada saat menghibur diri dapat

terjadi ketika si pemain gambus dapat mengahayati permainannya

4.10 Nilai Ekonomi Pada Alat Musik Gambus

Seperti yang dikemukakan oleh Merriam (1964) kebudayaan material

musik dalam etnomusikologi, nilai ekonomi alat musik juga penting yang

berkaitan dengan distribusi penjualannya.

Selain gambus tersebut dapat digunakan dalam kebudayaannya, ternyata

gambus tersebut dibutuhkan dimasyarakat pendukungnya. Gambus juga memiliki

nilai jual yang dapat membantu memperoleh penghasilan kepada perajinnya.

Dengan adanya bahan baku, alat-alat maupun hasil dari kreativitas yang di

hasilkan oleh beliau, gambus buatan beliau mempunyai nilai jual yang cukup

Page 121: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

109

untuk dipasarkan kebeberapa daerah sekitarnya seperti daerah Sumatera Utara,

Riau dan beberapa daerah lainnya. Untuk menjual sebuah gambus yang sudah jadi

dan siap pakai, biasanya Syahrial Felani menjual dengan harga minimal Rp

1.500.000,- kepada pembeli. Dan harga tersebut akan lebih mahal apabila gambus

yang ditawarkanya memiliki kelengkapan penambahan asesoris yang terdapat

pada gambus. Misalnya gambustersebut memakai soft case (tas pembungkus

Gambus), spull (alat bantu pengeras suara) yang apabila digunakan dapat

memberikan efek suara yang keras (sound), apabila digabungkan dengan alat

musik seperti keyboard yang merupakan alat musik elektronik. Dengan

kelengkapan yang tersedia, Beliau biasanya Mematok harga Rp 2.500.000,-.

Sistem penjualan yang dilakukan beliau adalah dengan cara bertemu

langsung dengan pembeli, Beliau akan membuat sebuah gambus apabila ada

seseorang yang memesan kepadanya, pada saat itu beliau akan langsung

membuatnya. Dengan harga yang di tawarkan oleh beliau, tentunya sudah

diperhitungkan hasil kerja yang ia dapat, sehingga beliau memperoleh keuntungan

yang sesuai dari harga gambus yang dijual, dengan proses pembuatan yang cukup

rumit dan memerlukan kesabaran dalam proses pengerjaannya.

Page 122: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

110

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang Telah penulis jelaskan pada bab-bab

sebelumnya maka pada bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dari

hasil penelitian yang penulis lakukan dan sebagai langkah terakhir penulis akan

membuat saran sebagai penutup tulisan ini.

5.1 Kesimpulan

Peranan Etnomusikologi sangat peting mengangkat suatu konsep dalam

sisitem musical di setiap etnis di dunia ini. Dalam pendekatan Curt Sach dan

Hornbostel pengklasifikasian alat musik gambus, dapat diklasifikasikan golongan

chordophone dan disebut sebagai long neck lute yang terbuat kayu yaitu alat

musik yang mempunyai leher yang panjang. Terdapat lubang resonator yang

ditutup dengan kulit kambing. Tujuan dari pengklasifikasian alat musik tersebut

untuk mempermudah permuseuman dalam pengklasifikasian alat musik tersebut.

Gambus melayu tersebut adalah hasil akulturasi dari negeri Timur Tengah yang

datang ke Tanah Melayu, melalui penyebaran agama Islam mempengaruhi sistem

kemasyarakatannya salah satunya media kesenian seperti alat musik tersebut. Di

Indonesia sendiri terdapat beragam jenis bentuk dan ukuran gambus yang tersebar

di wilayah Nusantara, akan tetapi penulis hanya mengacu pada kajian Organologis

yang terdapat di Sumatera Utara salah satunya adalah gambus buatan Bapak

Syahrial Felani yang tinggal di Tanjung Morawa, Deli Serdang.

Dalam proses pembuatan gambus, bapak Syahrial Felani masih

menggunakan tenaga dan kemampuan keahlian yang beliau punya. Mulai dari

pemilihan bahan baku utama yaitu kayu nangka yang digunakan dalam pembuatan

Page 123: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

111

gambus tersebut, beliau sangat telaten dan lebih mementingkan kualitas suara dan

ketahanan gambus yang beliau kerjakan dengan teliti dan penuh kesabaran. Beliau

mempunyai kiat – kiat tersendiri dalam membuat sebuah gambus.

Dalam proses belajar, seorang peminat ingin belajar gambus dapat

bermain dengan memainkan teknik dasar gambus seperti yang dijelaskan

sebelumnya, dan untuk menguasai teknik cepat dalam memainkan melodi, dengan

cara memainkan tangga nada secara berulang-ulang. Agar jari-jari yang digunakan

cepat dalam mengambil posisi pemindahan misalnya, dari senar satu kesenar

berikutnya dan dari tangga nada awal ke tangga nada berikutnya.

5.2 Saran

Penelitian yang penulis lakukan masih dalam tahap kecil namun

bermanfaat bagi masyarakat pendukung kebudayaan serta pihak departemen

pemerintah yang mengemban tugas menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara.

Kiranya penelitian ini dapat membuka jalan untuk penelitian berikutnya. Adapun

saran yang penulis kemukakan adalah : perlu diadakan pelatihan penelitian

gambus agar semakin maraknya industry musik tradisional Melayu, Pemasaran

dan management yang jelas agar gambus yang dihasilkan bisa terus

berkesinambungan khususnya untuk kegiatan ekonomi pengrajin, pertunjukan

kesenian tradisonal secara berkesinambungan. Maksudnya ada festival atau

karnaval Budaya Pemerintah yang menjadi wadah bagi para seniman-seniman

daerah lainnya untuk lebih menyemangati para pelaku seni. Hal ini bermanfaat

untuk kontuinitas dan kelestarian budaya kita Indonesia.

Page 124: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

112

Lampiran I

Gambar 75: Penulis bersama dengan Bapak Syahrial Felani

(Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 76: Rumah Kediaman Bapak Syahrial Felani

(Dokumentasi Penulis)

Page 125: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

113

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Irwansyah.2004. Alat Musik Dawai. Medan : Lembaga Pendidikan Seni

Nusantara. Heristina, Dewi dan Takari Muhammad. 2008. Budaya Musik dan Tari Melayu

Sumatera Utara. Medan : USU Press. Hood, Mantle, 1982. The Etnomusikologist, New Edition Kent. The Kent State

Universitity Press. Hornbostel, Erich M. Von And curt sach. 1961. Clasifikation of Musical

Instrument. Translate from original German by Antonie Banes and Klaus P. Wachsman.

Husein, Muhammad,2011.Musik Zapin. Tesis S-2. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Khasima, Susumu. Asia Performing Art Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Koentjaraningrat (ed), 1997. Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta:

Gramedia. Koenjaraningrat, 1980. Sejarah Teori antropologi I. Jakarta: Gramedia. Merriam, Alan P. 1964. The Antropology of Music. Illionis : North-western

University Press. Moleong, L.J, 1990. Penelitian Metodologi Kualitatif, Jakarta, Rosda Karya. Mulyadi, Drs.1984. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. Yogyakarta. BPFE. Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York : The

Free Press of Glencoe. Nor, Mohd Anis Md (ed). 2000. Zapin Melayu di Nusantara. Johor Baru : yayasan

warisan Johor. Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumut, 1996. Potensi Etnik Sumatera

Utara. Suansri, Nuari Silitonga. 2011. Skripsi. Nur’ Ainun sebagai penyanyi Melayu

Sumatera Utara Biografi dan analisis struktur lagu-lagu rentak senandung dan mak inang dua lagu yang dinyayikan. USU.

Simanjuntak, Herman. 2014. Produksi Gitar Bona Pasogit Sipoholon Buatan Bapak Albert Hutagalung di Desa Lumban Baringin Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara: Kajian Terhadap Teknik Pembuatan dan Pemasaran. Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.

Simbolon, Welly. 2010. “Kajian Organologis Garantung Buatan Bapak Junihar Sitohang di Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Helvetia Kota Medan.” Skripsi Sarjana Etnomusikologi. FS. USU. Tidak Diterbitkan.

Takari, dan Fadlin, 2009. Sastra Melayu Sumatera Utara. Medan : Bintang Jaya. Tengku Lukman Sinar,1994. Jati Diri Melayu: Majelis Adat Melayu Indonesia. www. Wikipedia.com

Page 126: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK GAMBUS … · Gambar.30 Gerinda Listrik .....62 Gambar.31 Bor Listrik ...

114

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Syahrial Felani (informan Kunci) Nama Panggilan : Makyal Usia : 55 Tahun Pekerjaan : Pembuat Gambus, Guru, pelaku dalam Kesenian Melayu Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no.204 Dusun IV Tj. Morawa

2. Nama : Rida safitri Nama Panggilan : Ida Usia : 48 Tahun Pekerjaan : Guru Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no.204 Dusun IV TJ. Morawa

3. Nama : Roy Usia : 31 Tahun Alamat : Lubuk Pakam Pekerjaan : Seniman, Penari, Anggota personil Tamora 88

4. Nama : Robino Usia : 47 Tahun Alamat : Dusun 4 Lorong Mulia. Percut sei tuan Pekerjaan : PNS, pemain gambus/ salah satu orang yang memakai gambus beliau.

5. Nama : Retno Ayumi Usia : 49 Tahun

Alamat : jalan platina III Lk. X gang Mitra, Medan Pekerjaan : praktisi tari, musik, penulis tentang kebudayaan Melayu

6. Nama : Nazri Effaz TTL : kp. Besar, Labuhan Deli. 5 juni 1965

Alamat : Jln. Tengku Rizal Nurdin, Dusun II, Pantai Cermin kanan, Sergai

Pekerjaan : pemain Gambus, seniman, pengajar. 7. Nama : Ahmad Fauzi

Alamat : Jln. Gaharu no.34 A Medan Tanggal Lahir : 1 Juni 1960 Pekerjaan : Pengajar dan pelaku seni