KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik...

83
KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU BUATAN BAPAK AZIS MANDRI CHANIAGO DI KELURAHAN MABAR, KECAMATAN MEDAN DELI, MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : GOHANNA SIAGIAN NIM : 100707054 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2016

Transcript of KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik...

Page 1: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK

MINANGKABAU BUATAN BAPAK AZIS MANDRI CHANIAGO DI

KELURAHAN MABAR, KECAMATAN MEDAN DELI, MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

NAMA : GOHANNA SIAGIAN

NIM : 100707054

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2016

Page 2: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK

MINANGKABAU BUATAN BAPAK AZIS MANDRI CHANIAGO DI

KELURAHAN MABAR, KECAMATAN MEDAN DELI, MEDAN

SKRIPSI SARJANA

NAMA : GOHANNA SIAGIAN

NIM : 100707054

Disetujui Oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Heristina Dewi, M.Pd. Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.

NIP 196605271994032001 NIP 196308141990031004

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2016

Page 3: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk

melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin

Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan

Hari :

Pada Tanggal :

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP 195110131976031001

PANITIA UJIAN : Tanda Tangan

1. Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( )

2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. ( )

3. Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. ( )

4. Drs. Bebas Sembiring, M.Si. ( )

5. Drs. Fadlin, M.A. ( )

Page 4: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196512211991031001

Page 5: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

i

ABSTRAKSI

Tulisan ini berjudul “Kajian Organologis Alat Musik Sarunai Tanduak Minangkabau Buatan Bapak Azis Mandri Chaniago di Mabar, Medan.” Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dihasilkan oleh udara. Alat musik ini terdiri dari dua potong bambu yang tidak sama besarnya, sepotong bambu yang kecil dapat disambungkan ke potongan bambu yang lebih besar dengan fungsi sebagai penghasil nada. Alat musik ini memiliki empat lubang nada yang menghasilkan bunyi melodis dan dimainkan pada lagu-lagu dengan tempo cepat. Di jaman sekarang ini, Sarunai Tanduak sudah terbilang jarang dijumpai karena proses pembuatannya yang terbilang cukup sulit. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti dan mengkaji alat musik Sarunai Tanduak Minang dengan bantuan narasumber yang bernama Bapak Azis Mandri Chaniago yang ada di kelurahan Pajak Sore Mabar, kecamatan Medan Deli, Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur, proses, teknik pembuatan, fungsi dari Sarunai Tanduak, serta menjadi karya tulis bagi Etnomusikologi. Teori yang digunakan penulis adalah teori struktural dan fungsional oleh Susumu Khasima, kemudian menggunakan teori oleh Curt Sachs dan Hornbostel mengenai sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar bunyi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan dan terlibat dalam pembuatan Sarunai Tanduak. Penulis juga melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap paham oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, juga melakukan rekaman yang dianggap penting untuk mempermudah mengingat hasil wawancara tersebut kedalam tulisan. Dari penelitian ini, diperoleh informasi mengenai proses pembuatan Sarunai Tanduak Minang secara terperinci dan menjadi suatu sumber informasi yang penting bagi masyarakat. Serta mengetahui proses pembuatan Sarunai Tanduak Minang buatan Bapak Azis Mandri Chaniago.

Page 6: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas

berkat dan penyertaan-Nya yang telah memberikan kekuatan juga kemampuan

kepada penulis, sehingga tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan sebagai salah

satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada program studi Etnomusikologi di

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini yang berjudul Kajian

Organologis Alat Musik Sarunai Tanduak Minangkabau Buatan Bapak Azis

Mandri Chaniago di Mabar, Medan, tidak terlepas dari berbagai kendala

ataupun masalah yang penulis hadapi selama proses pengerjaan skripsi ini. Namun

berkat doa, motivasi, dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat, dengan

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

seluruh pihak yang terlibat.

Terimakasih banyak penulis sampaikan kepada kedua orangtua penulis P.

Siagian dan A. Tampubolon atas kasih, pengorbanan, dan memberikan dorongan

dalam bentuk doa, moril maupun materi, mulai dari masa pendidikan penulis

hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku rektor di Universitas Sumatera

Utara dan kepada Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku dekan di Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum, Ph.D, selaku ketua program studi di

departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd dan Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum

selaku pembimbing penulis selama pengerjaan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf administrasi Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada informan penulis, Bapak Azis Mandri Chaniago beserta keluarga yang

telah memberikan informasi selama penulis melakukan penelitian, kepada Bapak

Page 7: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

iii

Zul Alinur, Rony Sinaga, Jasrel Harianja, dan Khairil yang telah mengenalkan

penulis kepada informan.

6. Kepada sahabat yang setia membantu, Blessta C Hutagaol, S.Sn, Sity Aisyah

Saragih, S.Sn, Verawaty Simbolon, S.Sn, Catherine Samosir, S.S, Roy Hutabarat,

David Siregar.

7. Kepada sahabat penulis di UKM Paduan Suara Mahasiswa USU.

8. Kepada Etnomusikologi 2010, selaku sahabat penulis selama mengikuti

perkuliahan.

9. Kepada Pemuda/i GKPI Pamen, Ondy Yohan Tambunan, Pebrina Siburian,

Jhohannes Purba yang telah mendukung penulis selama penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk skripsi ini

dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya.

Terimakasih.

Medan, Februari 2016

Penulis

Gohanna Siagian

Page 8: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................... . i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ . vii

DAFTAR TABEL ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................... ...... 1 1.2 Pokok Permasalahan ............................................................... 6 1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian .................... ............................ 6 1.3.1 Tujuan penelitian.............................................................. 6

1.3.2 Manfaat penelitian ........................................................... 7 1.4 Konsep dan Teori.................................................................... 7

1.4.1 Konsep .......................................................................... 7 1.4.2 Teori ............................................................................. 9

1.5 Metode Penelitian ................................................................... 11 1.5.1 Studi kepustakaan .......................................................... 13 1.5.2 Kerja lapangan ............................................................... 13 1.5.3 Wawancara .................................................................... 14 1.5.4 Kerja laboratorium ......................................................... 14

BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT MINANGKABAU DAN SEJARAH SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

2.1 Asal-usul Masyarakat Minangkabau .......................................... 16 2.2 Masuknya Masyarakat Minangkabau di kota Medan ................. 19 2.3 Agama dan Kepercayaan ................................................ ............ 23 2.4 Sistem Kesenian ............................................. ............................ 24 2.4.1 Seni musik ....................................................................... 24 2.4.2 Seni tari ......................................... ................................... 25

2.4.3 Seni rupa ....................................................................... 25 2.4.4 Seni bangunan ................................................................. 25 2.5 Sistem Kekerabatan ................................................................... 26 2.5.1 Suku-suku Minangkabau ............................................ 29

2.6 Sarunai Tanduak Minangkabau ................................................ 30 BAB III KAJIAN STRUKTURAL SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

3.1 Klasifikasi Sarunai tanduak..................................................... 32

Page 9: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

v

3.2 Konstruksi Sarunai tanduak .................................................... 33 3.3 Ukuran Bagian-bagian sarunai tanduak ................................... 34 3.3.1 Bagian anak sarunai tanduak ......................................... 34 3.3.2 Bagian induk sarunai tanduak........................................ 35

3.3.3 Lubang nada ............................................................... 36 3.3.4 Bagian corong/tanduak ................................................... 36 3.4 Teknik pembuatan sarunai tanduak Minangkabau ................... 37 3.4.1 Bahan baku yang digunakan ........................................... 37

3.4.1.1 Talang ............................................................ 37 3.4.1.2 Tanduk kerbau .................................................... 38 3.4.2 Peralatan yang digunakan ............................................... 39 3.4.2.1 Kertas pasir ......................................................... 39 3.4.2.2 Gabus .................................................................. 39 3.4.2.3 Penggaris ............................................................ 40 3.4.2.4 Pensil .................................................................. 40 3.4.2.5 Pisau ................................................................... 40 3.4.2.6 Gergaji ................................................................ 41 3.4.2.7 Solder ................................................................. 41 3.5 Proses pembuatan .................................................................... 41 3.5.1 Tahap pertama ................................................................ 43 3.5.1.1 Pemilihan talang ................................................. 43 3.5.1.2 Pembentukan dan pemotongan pola .................... 43 3.5.1.3 Tahap akhir pembuatan induk sarunai ................. 45 3.5.2 Tahap kedua ................................................................... 46 3.5.2.1 Pemilihan tanduk kerbau ..................................... 46 3.5.2.2 Pembentukan dan pemotongan pola .................... 46 3.5.2.3 Pengikisan tanduk ............................................... 47 3.5.2.4 Tahap akhir pembuatan tanduk kerbau ................ 48 3.5.3 Tahap ketiga ................................................................... 48 3.5.3.1 Pemilihan talang lidah (reed) .............................. 48 3.5.3.2 Pembentukan dan pemotongan pola lidah (reed) . 49 3.5.3.3 Tahap akhir pembuatan anak sarunai tanduak ..... 51

3.5.4 Ukiran ......................................................................... 51

BAB IV KAJIAN FUNGSIONAL SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

4.1 Kajian Fungsional .................................................................... 52 4.1.1 Proses belajar................................................................... 52 4.1.2 Sistem pelarasan .............................................................. 53

4.1.3 Cara memainkan sarunai tanduak ............................... 54 4.1.4 Teknik memainkan ........................................................ 54 4.1.5 Nada yang dihasilkan sarunai tanduak ............................. 55 4.1.6 Sampel lagu ..................................................................... 57 4.2 Fungsi dan penggunaan sarunai tanduak .................................. 59 4.2.1 Fungsi .............................................................................. 60 4.2.1.1 Fungsi pengungkapan emosional .......................... 61

Page 10: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

vi

4.2.1.2 Fungsi hiburan ..................................................... 61 4.2.1.3 Fungsi komunikasi ............................................... 62 4.2.1.4 Fungsi perlambangan ........................................... 63 4.2.1.5 Fungsi reaksi jasmani ........................................... 63 4.2.2 Penggunaan ..................................................................... 63

4.2.2.1 Estetika ............................................................... 63 4.2.3 Nilai ekonomi sarunai tanduak ........................................ 64 4.2.4 Fungsi sarunai tanduak pada ensambel ............................ 65

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .............................................................................. 66

5.2 Saran ..................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 68

DAFTAR INFORMAN ......................................................................... 70

Page 11: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Konstruksi Sarunai Tanduak ………………………........ 33 Gambar 2 Ukuran Sarunai Tanduak ................................................. 34 Gambar 3 Ukuran bagian anak ........................................................ 34 Gambar 4 Ukuran bagian induk ................... .................................... 35 Gambar 5 Ukuran lubang nada .......................................................... 36 Gambar 6 Ukuran bagian corong/tanduak ........................................ 36 Gambar 7 Talang ................................................................. ............. 38 Gambar 8 Tanduk kerbau .................................................................. 38 Gambar 9 Kertas pasir .................. ................................................... 39 Gambar 10 Gabus ........................................................................ ........ 40 Gambar 11 Pisau........................................................... ....................... 41 Gambar 12 Gergaji....................................... ....................................... 41 Gambar 13 Menetukan titik lubang nada 1 ......................................... 44 Gambar 14 Menentukan titik lubang nada 2 ....................................... 44 Gambar 15 Menentukan titik lubang nada 3 ...................................... 45 Gambar 16 Menentukan titik lubang nada 4 ................... ................... 45 Gambar 17 Membuat lubang nada dengan pisau runcing ................... 46 Gambar 18 Pemotongan pangkal tanduk ............................................ 47 Gambar 19 Pengikisan bagian luar tanduk ......................................... 47 Gambar 20 Pengikisan bagian dalam tanduk....................................... 48 Gambar 21 Perataan sisi luar tanduk .................................................. 48 Gambar 22 Menyesuaikan ujung anak sarunai dengan ujung badan sarunai ............................................................................. 49 Gambar 23 Pemotongan ujung anak sarunai ..................................... 50 Gambar 24 Penipisan talang sebagai lidah (reed) ............................... 50 Gambar 25 Pembentukan lidah (reed) ................... ............................. 50 Gambar 26 Penutupan lubang atas anak sarunai ................................. 51 Gambar 27 Pengukuran tepi lubang nada ........................................... 51 Gambar 28 Tabulasi lubang nada Sarunai Tanduak .......................... 56 Gambar 29 Transkrip lagu 1 ................................................................ 58 Gambar 30 Transkrip lagu 2 ................................................................ 58

Page 12: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

viii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman Tabel 2.1 Jumlah penduduk kota Medan berdasarkan suku dari

hasil sensus penduduk tahun 2000 ................................ 22 Tabel 3.1 Tahap pengerjaan dalam pembuatan sarunai tanduak ... 42

Page 13: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnis

Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut

kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara

Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan

juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minangkabau

seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibu kota

provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini biasanya akan

menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak, yang bermaksud sama

dengan orang Minangkabau itu sendiri.

Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam kesenian, seperti seni

tari, seni musik, seni pantun, dan seni bela diri yang biasa ditampilkan dalam

pesta adat maupun perkawinan. Di antara tari-tarian tersebut misalnya tari

pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan

selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru

saja sampai, selanjutnya tari piriang merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat

dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing

yang diiringi oleh alat musik. Alat musik Minangkabau dibagi menjadi 4 bagian

dalam memainkannya, yaitu alat musik pukul, alat musik gesek, alat musik petik,

dan alat musik tiup. Alat musik pukul terdiri dari Talempong, Canang, Tambur,

Rabano, Gandang, dan Adok. Alat musik gesek terdiri dari Rabab, Rabab Pasisia,

Page 14: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

2

dan Rabab Darek. Alat musik petik satu-satunya yaitu genggong. Sedangkan alat

musik tiup terdiri dari Bansi, Pupuik Batang Padi, Saluang, Pupuik Tanduak, dan

Sarunai Minang. Sarunai Minang terbagi menjadi beberapa bagian menurut cara

pembuatannya, yakni ada yang hanya terbuat dari bambu saja (Sarunai Darek),

ada yang terbuat dari bambu dengan lilitan daun kelapa dan batang padi (Sarunai

Batang Padi), ada yang terbuat dari bambu dengan batang cempedak (Sarunai

Sungai Pagu), ada yang terbuat dari bambu dengan batang padi dan kayu

cempedak (Sarunai Pasisia), dan ada juga yang terbuat dari bambu dengan tanduk

kerbau (Sarunai Tanduak). Dalam tulisan ini penulis berfokus pada alat musik

tiup yaitu Sarunai Minang yang menggunakan bambu dan tanduk, yang pada

dasarnya disebut sebagai Sarunai Tanduak Minang atau ada juga yang

menyebutnya sebagai Pupuik Tanduak.

Sarunai Tanduak adalah alat musik yang tergolong dalam klasifikasi

aerofon yang artinya alat musik yang sumber bunyi dihasilkan oleh udara. Secara

spesifik, alat musik ini termasuk pula kedalam kelompok single reed aerophone

(aerophone berlidah tunggal) karena alat ini memiliki reed tunggal.

Sarunai Tanduak itu sendiri berasal dari 2 kata yakni, Sarunai yaitu alat

musik yang terbuat dari talang dan tanduak yaitu tanduk kerbau yang dijadikan

sebagai alat pembesar suara pada alat musik. Sarunai terbuat dari talang1 yang

ukurannya relatif kecil dan berasal dari talang untuk jemuran kain, kemudian

ujung talang terbuat dari tanduak, yaitu tanduk kerbau yang layak potong dan

1Talang adalah sejenis bambu (Schizostachyum brachycladum Kurz) yang mempunyai ruas

yang panjang dan tipis. (www.budayaindonesia.net)

Page 15: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

3

memiliki ruas yang panjang untuk diambil ujung tanduknya, yang secara alamiah

telah berbentuk lancip mengembang.

Sarunai Tanduak memiliki 2 ruas bambu yang terdiri dari badan, anak, dan

corong. Kedua ruas ini disambung secara berurutan sebagai pangkal sarunai

tersebut, kemudian dibagian corong sarunai disambung dengan tanduak untuk

memperbesar volume suara.

Menurut Bapak Azis Mandri Chaniago, salah seorang budayawan Minang

di kota Medan, Sarunai Tanduak merupakan perkembangan dari Pupuik Tanduak

dan masih menamai alat ini dengan sebutan Pupuik Tanduak ditinjau dari

perbedaan daerah dan bahasa.

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Drs. Hajizar, ada pemahaman yang

berbeda mengenai alat musik Sarunai Tanduak. Beberapa orang ada yang

menyebutkan alat ini yaitu Pupuik Tanduak mengingat pengertian Pupuik adalah

Sarunai. Bapak Drs. Hajizar sendiri menamai alat ini sebagai Sarunai Tanduak

dan mengatakan bahwa Sarunai Tanduak merupakan hasil kreasi dari alat musik

Sarunai Darek.

Dari hasil kedua wawancara kepada Bapak Azis Mandri Chaniago dan

Bapak Drs. Hajizar, penulis dapat menyimpulkan bahwa nama Sarunai Tanduak

merupakan nama yang lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat karna

merupakan hasil kreasi dari alat musik Sarunai Darek. Penulis juga berpendapat

bahwa Sarunai Tanduak bukan hasil kreasi Pupuik Tanduak ditinjau dari

fungsinya yang berbeda.

Page 16: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

4

Ditinjau dari segi kegunaan, Sarunai Tanduak di dalam masyarakat

Minangkabau berfungsi sebagai hiburan, iringan pengantin dalam acara baralek

(pesta), dan mengiringi pertunjukan pencak silat Minang. Sedangkan Pupuik

Tanduak yaitu sebagai pemberi tanda bahaya seperti kebakaran, kemalingan,

pengumuman untuk gotong royong, dan pemberitahuan ada yang kemalangan.

Pada saat awal melihat dan mendengarkan alat musik Sarunai Tanduak ini

dimainkan oleh dosen praktek Minangkabau di Universitas Sumatera Utara yaitu

Bapak Zul Alinur (bang Koboy) saat kelas praktek musik Minangkabau

Etnomusikologi USU, penulis merasa tertarik baik dari sisi ilmu maupun konteks

budaya.

Dalam hal ini, disiplin ilmu Etnomusikologi mempelajari bagaimana

konteks dan aspek-aspek musikal Sarunai Tanduak dalam peradaban masyarakat

Minangkabau. Dari sisi konteks budaya, digunakan untuk apa saja alat musik ini,

seterusnya bagaimana fungsinya. Tetapi penulis lebih tertarik untuk mengkaji

aspek organologis alat musik Sarunai Tanduak, untuk itu penulis harus mencari

siapa pembuat Sarunai Tanduak Minangkabau ini.

Bapak Azis Mandri Chaniago selain mahir memainkan Sarunai Tanduak,

Saluang, Bansi,serta tari pencak silat, beliau juga bisa membuat alat musik

Sarunai Tanduak, Saluang, dan Bansi Minangkabau. Ketertarikan beliau pada alat

musik Sarunai Tanduak ini adalah karena beliau ingin melestarikan budayanya

serta kecintaannya terhadap budayanya. Hingga saat ini Bapak Azis Mandri

Chaniago masih aktif di dalam dunia kesenian Minangkabau. Salah satunya ia

menjadi seniman Taman Budaya Medan yang berlokasi di jalan Perintis

Page 17: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

5

Kemerdekaan, Medan dan gedung BM3 (Badan Musyawarah Masyarakat

Minangkabau) di jalan Adinegoro, Medan.Beliau juga mempunyai grup yang

dinamakan Pitunang Rantau. Pitunang Rantau pernah tampil pada acara

penyambutan Gubernur Sumatera Utara pada tahun 2013.

Terdapat ukiran di badan Sarunai Tanduak yang biasa di buat oleh Bapak

Azis Mandri Chaniago yang merupakan hasil idenya sendiri dan mempunyai

makna dalam budaya Minangkabau. Seperti ukiran yang terinspirasi dari bunga

atau tumbuhan, hewan, dan benda. Ukiran ini pada umumnya terdapat di dinding

Rumah Adat Minangkabau yang disebut dengan nama Rumah Gadang. Makna

dari ukiran tersebut yaitu menggambarkan keselarasan dalam kehidupan

masyarakat Minangkabau dengan alamnya, dan lingkungan pergaulan antar

masyarakat.

Bapak Azis Mandri Chaniago sudah banyak membuat Sarunai Tanduak

hingga saat ini dengan berdasarkan kebutuhan, permintaan atau pemesanan, baik

dari daerah Medan, maupun luar Medan.

Dalam proses pembuatannya, Bapak Azis Mandri Chaniago masih tetap

menggunakan alat-alat yang masih tergolong sederhana, yaitu berupa pisau,

gergaji, dan solder. Bahan-bahan yang digunakan, yaitu berupa talang, tanduk

kerbau, kertas pasir, gabus, kertas yang sudah diukur, dan pensil. Secara

keseluruhan hanya menggunakan tenaga manusia, tanpa bantuan mesin.

Menurut bapak Azis Mandri Chaniago, ada kesulitan dalam pembuatan

Sarunai Tanduak, yaitu pada proses pembuatan lidah (reed). Untuk itu harus terus

mencoba hingga mendapatkan lidah yang menghasilkan suara yang tidak

Page 18: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

6

berbayang dan tidak putus-putus. Hal ini diakui pula oleh para pemusik tradisional

Minang seperti Bapak Zul Alinur dan Bapak Drs. Hajizar.

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

meneliti, serta menuliskannya dalam sebuah tulisan ilmiah dengan judul :

“Kajian Organologis Alat Musik Sarunai Tanduak Minangkabau Buatan

Bapak Azis Mandri Chaniago Di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli,

Medan.”

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan

sebelumnya, maka pokok permasalahan yang menjadi topik bahasan dalam tulisan

ini adalah :

1. Bagaimana struktur organologis Sarunai Tanduak Minangkabau buatan

Bapak Azis Mandri Chaniago dari segi struktural maupun fungsional?

2. Bagaimana proses dan teknik pembuatan Sarunai Tanduak buatan Bapak

Azis Mandri Chaniago?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terhadap Sarunai Tanduak Minangkabau adalah :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana struktur organologis Sarunai Tanduak

Minangkabau buatan Bapak Azis Mandri Chaniago baik dari segi struktur

maupun fungsi.

Page 19: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

7

2. Untuk mendeskripsikan proses dan teknik pembuatan Sarunai Tanduak

Minangkabau buatan Bapak Azis Mandri Chaniago.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan dokumentasi untuk menambah referensi mengenai Sarunai

Tanduak Minangkabau di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan Sarunai Tanduak Minangkabau.

3. Sebagai suatu proses pengaplikasian ilmu yang diperoleh penulis selama

perkuliahan di Departemen Etnomusikologi.

4. Sebagai suatu upaya untuk memelihara dan melestarikan musik tradisional

daerah sebagai bagian dari budaya Nasional.

5. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi program S-1 di

Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera

Utara.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep merupakan rangkaian ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

peristiwa kongkrit (Kamus besar bahasa indonesia, Balai Pustaka, 1991:431).

Studi disebut juga dengan kajian (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Page 20: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

8

Kajian merupakan kata jadian dari kata “kaji” yang berarti mengkaji,

mempelajari, memeriksa, mempertimbangkan secara matang, dan mendalami.Dari

keterangan di atas dapat diketahui bahwa pengertian kata “kajian” dalam hal ini

adalah suatu penelitian atas pemeriksaaan yang dilakukan dengan teliti (Badudu.

1982:132).

Sedangkan ‘organologi’ merupakan bagian dari etnomusikologi yang

meliputi semua aspek diantaranya adalah ukuran dan bentuk fisiknya termasuk

hiasannya, bahan dan prinsip pembuatannya, metode dan teknik memainkan,

bunyi dan wilayah nada yang dihasilkan, serta aspek sosial budaya yang berkaitan

dengan alat musik tersebut.

Seperti yang dikemukakan oleh Mantle Hood (1982:124) bahwa organologi

yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik itu sendiri.Istilah tersebut

mempunyai tendensi untuk dijadikan batasan dalam mendeskripsikan penampilan

fisik, properti akustik, dan sejarah alat musik. Menurut beliau organologi adalah

ilmu pengetahuan alat musik, yang tidak hanya meliputi sejarah dan deskripsi alat

musik, akan tetapi sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dari alat musik itu

sendiri, antara lain : teknik pertunjukan, fungsi musikal, dekoratif, dan variasi

sosial budaya.

Dari konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa studi organologis Sarunai

Tanduak Minangkabau buatan Bapak Azis Mandri Chaniago adalah penelitian

secara mendalam mengenai sejarah dan deskripsi instrumen, juga mengenai

teknik-teknik pembuatan, cara memainkan, dan fungsi dari alat musik Sarunai

Tanduak tersebut.

Page 21: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

9

Selanjutnya, istilah aerofon adalah klasifikasi alat musik yang ditinjau

berdasarkan penggetar utamanya sebagai penghasil bunyi, yaitu berasal dari udara

(klasifikasi alat musik oleh Curt Sach, 1961). Berdasarkan konsep diatas, maka

dalam tulisan ini penulis mengkaji mengenai proses pembuatan instrumen Sarunai

Tanduak Minangkabau buatan Bapak Azis Mandri Chaniago, termasuk juga

teknik pembuatan, proses pembuatan, juga mengenai teknik-teknik dalam

memainkan, fungsi musik, ornamentasi, dan beberapa pendekatan sosial

budayanya.

1.4.2 Teori

Teori merupakan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu peristiwa

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Sebagai acuan berpikir dalam penelitian

ini penulis mempergunakan teori-teori yang relevan, yang sesuai untuk

permasalahan penelitian penulis.

Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dan dapat

meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan

menjadi keterangan-keterangan empiris yang berpencar (Moh. Nazir, 1983:22-

25).

Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang pendeskripsian alat musik

Sarunai Tanduak Minangkabau yang mengacu pada teori yang dikemukakan oleh

Susumu Khasima di dalam APTA (Asia Performing Traditional Art,1978:74),

yaitu dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk membahas alat musik, yakni

teori struktural dan fungsional. Secara struktural yaitu: aspek fisik instrumen

Page 22: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

10

musik, pengamatan, mengukur, merekam, serta menggambar bentuk instrumen,

ukurannya, konstruksinya, dan bahan yang dipakai. Di sisi lain, secara fungsional,

yaitu fungsi instrumen sebagai alat untuk memproduksi suara, meneliti,

melakukan pengukuran dan mencatat metode, memainkan instrumen, penggunaan

bunyi yang diproduksi (dalam kaitannya dengan komposisi musik) dan kekuatan

suara.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Hornbostel (1961)

yaitu sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama

bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat, yaitu :

1. Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri,

2. Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara,

3. Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah membran atau kulit,

4. Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai.

Mengacu pada teori tersebut, maka Sarunai Tanduak Minangkabau adalah

instrumen musik aerofon, dimana penggetar utama bunyinya melalui udara.

Berkenaan dengan penggunaan dari fungsi Sarunai Tanduak dalam

Masyarakat Minangkabau, penulis melihatnya berdasarkan teori yang ditawarkan

oleh Alan P. Merriam (1964 : 223- 226) dalam bukunya The Antropology Of

Music sebagai berikut: penggunan (use) dan fungsi (function) merupakan salah

satu masalah yang terpenting dalam Etnomusikologi. Penggunaan musik meliputi

bagaimana musik itu digunakan. Sedangkan fungsi musik berkaitan dengan tujuan

musik tersebut. Secara umum terdapat sepuluh fungsi musik, yaitu: 1. fungsi

pengungkapan emosional (the function of emotional), 2. fungsi penghayatan

Page 23: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

11

estetis (the function of aesthetic enjoyment), 3. fungsi hiburan (the function of

entertainment), 4. fungsi komunikasi (the function of communication), 5. fungsi

perlambangan (the function of symbolic representation), 6. fungsi reaksi jasmani

(the function of physical response), 7. fungsi yang berkaitan dengan norma-norma

sosial (the function of enforcing coformity to social norms), 8. fungsi pengesahan

lembaga sosial dan upacara agama (the function of validation of social institution

and religious rituals), 9. fungsi kesinambungan budaya (the function of

contribution to the continuity and stability of culture), 10. fungsi pengintegrasian

masyarakat (the function of contribution the integration of society).

Berkaitan dengan Sarunai Tanduak, penulis mengemukakan beberapa

fungsi saja dari teori di atas, yaitu: fungsi pengungkapan emosional, fungsi

hiburan, fungsi komunikasi, fungsi perlambangan, dan fungsi reaksi jasmani.

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan

agar hasil dari pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan dikehendaki

melalui cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan

guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Balai Pustaka: 2005). Sementara penelitian merupakan kegiatan dalam

mengumpulkan, mengolah, menganalisis serta menyajikan data yang dilakukan

secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji

suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: 2005).

Page 24: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

12

Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1997:16). Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (Kirk dan Miller dalam

Moleong, 1990:3) yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Untuk memahami

permasalahan yang terdapat dalam pembuatan alat musik Sarunai Tanduak

Minang, diperlukan tahap-tahap, yaitu tahap sebelum kelapangan (pra lapangan),

tahap kerja lapangan, analisis data, dan penulisan laporan (Moleong, 2002:109).Di

samping itu, untuk mendukung metode penelitian yang dikemukakan oleh

Moleong, penulis juga menggunakan metode penelitian lainnya, yaitu kerja

lapangan (field work) dan kerja laboratorium (laboratory work). Hasil dari kedua

disiplin ini kemudian digabungkan menjadi satu hasil akhir (a final study),

(Meriam, 1964:37).

Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penulisan

ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang umumnya ada dua

macam, yakni: menggunakan daftar pertanyaan (questionnaires) dan

menggunakan wawancara (interview). Untuk melengkapi pengumpulan data

dengan daftar pertanyaan maupun wawancara tersebut dapat pula digunakan

pengamatan (observation) dan penggunaan cacatan harian (Djarwanto, 1984:25).

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan tiga tahap, yaitu : (1)

studi kepustakaan; (2) kerja lapangan; dan (3) kerja laboratorium.

Page 25: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

13

1.5.1 Studi kepustakaan

Pada tahap sebelum kelapangan (pra lapangan) dan sebelum mengerjakan

penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan membaca serta mempelajari buku-

buku, tulisan-tulisan ilmiah, literatur, majalah, situs internet, dan catatan-catatan

yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi pustaka ini diperlukan untuk

mendapatkan konsep-konsep dan teori, juga informasi yang dapat digunakan

sebagai pendukung penelitian pada saat melakukan penelitian dan penulisan

skripsi ini.

1.5.2 Kerja lapangan

Dalam hal ini, penulis langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan tiga

hal yang telah diketahui sebelumnya, yaitu observasi, wawancara, pemotretan

(pengambilan gambar), dan langsung melakukan wawancara bebas dan

wawancara mendalam antara penulis dengan informan, yaitu dengan mengajukan

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, walaupun saat melakukan

penelitian terdapat juga hal-hal baru yang menjadi bahan pertanyaan yang

dianggap mendukung dalam proses penelitian ini. Semua ini dilakukan untuk

tetap memperoleh keterangan-keterangan dan data-data yang dibutuhkan dan juga

data yang benar untuk mendukung proses penelitian.

Page 26: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

14

1.5.3 Wawancara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian wawancara adalah

proses tanya-jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan

atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Dalam proses melakukan wawancara, penulis beracuan pada metode

wawancara yang dikemukakan oleh Koenjaraningrat (1985:139), yaitu wawancara

berfokus (focused interview), wawancara bebas (free interview), dan wawancara

sambil lalu (casual interview). Dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan

daftar pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara. Pertanyaan yang penulis

ajukan bisa beralih dari satu topik ke topik lain secara bebas. Sedangkan data yang

terkumpul dalam suatu wawancara bebas sangat beraneka ragam, tetapi tetap

materinya berkaitan dengan topik penelitian.

Menurut Harja W. Bachtiar (1985:155), wawancara adalah untuk mencatat

keterangan-keterangan yang dibutuhkan dengan maksud agar data atau keterangan

tidak ada yang hilang. Untuk pemotretan dan perekaman wawancara, penulis

menggunakan kamera dan handphone sebagai alat rekam. Sedangkan untuk

pengambilan gambar (foto), digunakan handphone bermerek Sony, disamping

tulisan atas setiap keterangan yang diberikan oleh informan.

1.5.4 Kerja laboratorium

Keseluruhan data yang telah terkumpul dari lapangan, selanjutnya diproses

dalam kerja laboratorium. Data-data yang bersifat analisis disusun dengan

sistematika penulisan ilmiah. Data-data berupa gambar dan rekaman diteliti

Page 27: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

15

kembali sesuai ukuran yang telah ditentukan kemudian dianalisis seperlunya.

Semua hasil pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian

berbentuk skripsi (Merriam, 1995:85).

Page 28: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

16

BAB II

TINJAUAN UMUM MASYARAKAT MINANGKABAU DAN SEJARAH

SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

2.1 Asal-Usul Masyarakat Minangkabau

Berdasarkan asal-usul suku kata, Minangkabau berasal dari dua kata, yaitu

minang dan kabau. Nama tersebut dikaitkan dengan suatu legenda yang dikenal di

dalam tambo 2 . Dari tambo tersebut, konon pada suatu masa ada peristiwa

perselisihan antara kerajaan Minangkabau dengan seorang putera dari Jawa yang

meminta pengakuan kekuasaan di Melayu. Untuk mengelakkan diri mereka dari

berperang, rakyat Minangkabau mengusulkan untuk mengadakan pertandingan

adu kerbau di antara kedua pihak. Putera tersebut setuju dan mengadukan seekor

kerbau yang besar badannya dan ganas. Sedangkan rakyat setempat hanya

mengandalkan seekor anak kerbau yang lapar tetapi dengan memberikan pisau

pada tanduknya. Sewaktu peraduan, si anak kerbau yang kelaparan dengan tidak

sengaja menyerudukkan tanduknya diperut kerbau besar itu karena ingin mencari

puting susu untuk menghilangkan lapar dan dahaganya. Kerbau yang ganas itu

mati, dan rakyat setempat berhasil menyelesaikan pergelutan tersebut dengan cara

yang aman (http://ms.wikipedia.org/wiki/Minangkabau).

Keterkaitan masyarakat Minangkabau dengan hewan kerbau ini dapat

dilihat dari berbagai identitas budaya orang Minangkabau, seperti atap rumah adat

mereka yang berbentuk seperti tanduk kerbau. Begitu juga dengan pakaian adat

2Tambo artinya sebuah cerita yang dipercayai oleh rakyat (www.kamus daerah.com)

Page 29: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

17

perempuan Minangkabau yang disebut dengan baju tanduak kabau.

Namun beberapa sumber lain menyebutkan bahwa nama Minangkabau

sudah ada jauh sebelum peristiwa adu kerbau itu terjadi, dimana istilah yang lebih

tepat sebelumnya adalah “Minangkabwa,” “Minangakamwa,” “Minangatamwan,”

dan “Phinangkabhu.” Istilah Minangakamwa atau Minangkamba berarti Minang

(sungai) Kembar yang merujuk pada dua Sungai Kampar yaitu Kampar Kiri dan

Sungai Kampar Kanan. Sedangkan istilah Minangatamwan yang merujuk kepada

Sungai Kampar memang disebutkan dalam prasasti Kedukan Bukit, dimana

disebutkan bahwa pendiri Kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang

melakukan migrasi massal dari hulu Sungai Kampar (Minangatamwan) yang

terletak di sekitar daerah Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

(http://roezyhamdani.blogspot.com/p/suku-minangkabau.html).

Menurut para ahli kebudayaan, suku bangsa Minangkabau ini merupakan

bagian dari bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda). Mereka melakukan migrasi

dari dataran China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2500-2000 tahun yang lalu.

Diperkirakan bahwa kelompok masyarakat Minangkabau ini masuk dari arah

timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar sampai ke daratan tinggi

yang disebut dengan darek (kampung halaman orang Minangkabau). Kemudian

suku Minang menyebar ke daerah pesisir di pantai barat pulau Sumatera, yang

terbentang dari Barus bagian utara hingga Kerinci bagian selatan. Migrasi tersebut

terjadi ketika pantai barat Sumatera menjadi pelabuhan alternatif perdagangan

selain Malaka, saat jatuh ke tangan Portugis.

Dalam buku Dasar-dasar adat Minangkabau (Idrus Hakimi, 1980),

Page 30: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

18

disebutkan bahwa nenek moyang masyarakat Minangkabau berasal dari keturunan

Raja Iskandar Zulkarnain. Keturunannya menyebar kemana-mana mencari tanah-

tanah baru untuk dibuka. Beberapa kawasan yang menjadi Darek 3 tersebut

membentuk semacam konfederasi yang disebut mereka dengan nama Luhak.

Sesuai dengan pembagian kawasannya, Luhak tersebut disebut mereka menjadi

Luhak Nan Tigo.

Luhak Nan Tigo ada tiga bagian di daerah Minangkabau yang membawahi

daerah rantau, yaitu: (1) Luhak Agam berpusat di Bukit Tinggi dengan Rantau

Pasaman, (2) Luhak Tanah Data berpusat di Batusangkar dengan Rantau Solok,

dan (3) Luhak Lima Puluah Koto berpusat di Paya Kumbuh dengan Rantau

Kampar.

Daerah rantau terbagi atas, ke utara Luhak Agam; Pasaman, Lubuk

Sikaping, dan Rao. Ke selatan dan tenggara Luhak Tanah Data; ada Solok, Silayo,

Muaro Paneh, Alahan Panjang, Muaro Labuah, Alam Surambi Sungai Pagu,

Sawah Lunto Sijunjung, sampai keperbatasan Riau dan Jambi. Selanjutnya rantau

sepanjang hiliran sungai besar; Rokan, Siak, Tapung, Kampar, Kuantan/Indragiri,

dan Batang Hari. Sedangkan daerah pesisir terbagi atas, dari utara ke selatan;

Meulaboh, Tapak Tuan, Singkil, Sibolga, Sikilang, Aie Bangih, Tiku, Pariaman,

Padang, Bandar Sapuluh, Air Haji, Balai Salasa, Sungai Tunu, Punggasan,

Lakitan, Kambang, Ampiang Parak, Surantiah, Batang Kapeh, Painan (Bungo

Pasang), dan seterusnya Bayang nan Tujuah, Indrapura, Kerinci, Muko-muko, dan

Bengkulu.

3Darek (bahasa Indonesia : darat)

Page 31: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

19

Tiap-tiap luhak dibentuk dari beberapa kelarasan, dan pada kelarasan

dibentuk suku, dimana setiap suku Minangkabau diatur menurut garis keturunan

ibu (matrilineal). Untuk mengesahkan suku, ada harta pusaka dari nenek

diwariskan kepada ibu, dan dari ibu diwariskan kepada anak perempuan.

Dalam etnik Minangkabau terdapat banyak klan4, dimana mereka sendiri

yang menyebutnya dengan istilah suku. Awalnya suku mereka ada empat suku,

yaitu suku Bodi, Caniago, Koto, dan Piliang. Sekarang seiring jalannya waktu,

berkembang sampai sudah mencapai ratusan suku, diantaranya suku Gudam,

Pinawan, Padang Laweh, Salo, Tanjung, Sikumbang, Panai, dan lain-lain.

2.2 Masuknya Masyarakat Minangkabau di Kota Medan

Merantau merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang

Minangkabau sejak lama. Pada awalnya merantau didorong oleh kebutuhan

perluasan wilayah karena tempat asal pedalaman Sumatera Barat tidak lagi

memadai luasnya untuk menunjang kehidupan mereka. Kegiatan merantau etnis

Minangkabau ini terus berlanjut bukan hanya ke wilayah Sumatera Barat tetapi

menuju ke kota-kota besarterutama Batavia dan Sumatera, khususnya Jambi,

Pekanbaru, Palembang, dan Medan (Niam, 1982 dalam Nasution, 2002).

Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadi tujuan

perantau beberapa suku di Indonesia. Pada tahun 1909, Medan menjadi kota yang

penting diluar Jawa. Terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan

perkebunan secara besar-besaran. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20

4Klan merupakan kesatuan geneologis (kesatuan keturunan) atau suku.

Page 32: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

20

terdapat dua gelombang migrasi besar ke kota Medan. Gelombang pertama

kedatangan dari orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan.

Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing, dan Aceh.

Kedatangan mereka ke kota Medan dan sekitarnya bukan untuk bekerja sebagai

buruh perkebunan, tetapi umumnya untuk berdagang, menjadi guru dan alim

ulama (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota Medan).

Etnis Minangkabau datang ke kota Medan bertujuan untuk meningkatkan

keadaan kehidupan mereka agar lebih baik dari yang sebelumnya dan keinginan

untuk merantau sangatlah tinggi, hal ini dilihat dari hasil studi yang pernah

dilakukan pada tahun 1973 lalu. Pada tahun 1961 terdapat sekitar 32% orang

Minang yang berdomisili di luar Sumatera Barat, tetapi pada tahun 1971,

jumlahnya semakin meningkat menjadi 44% yang berdomisili di luar Sumatera

Barat. Dalam hal ini berarti lebih dari separuh orang Minang berada diluar

Sumatera Barat. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa keinginan

merantau orang Minangkabau begitu besar dibanding dengan suku lainnya yang

ada di Indonesia, keinginan merantau orang Minangkabau cukup besar, sebab

menurut sensus pada tahun 1930, suku perantau tertinggi di Indonesia adalah suku

Bawean (35,9%). kemudian suku Batak (14,3%), selanjutnya suku Banjar

(14,2%), setelah itu suku Minang sebesar (10,5%) (Ahmad Yunus, 1985:4).

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan masyarakat Minangkabau

merantau, baik itu faktor budaya maupun ekonomi. Salah satu penyebab terhadap

fenomena budaya adalah sistem kekerabatan matrilineal mereka. Dengan sistem

tersebut, penguasaan harta dipegang oleh kaum wanita, sedangkan kaum lelaki

Page 33: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

21

cukup kecil. Selain itu, setelah masa akil baligh5, lelaki tidak lagi dapat tidur

dirumah orangtuanya, karna rumah hanya ditujukan untuk kaum wanita beserta

suaminya dan anak-anaknya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan banyaknya

kaum lelaki semangat untuk mengubah nasib dengan merantau untuk mencari

kekayaan dengan berdagang dan meniti karir, serta melanjutkan pendidikan.

Begitu juga penjelasan pada faktor ekonomi, dimana pertumbuhan penduduk yang

tidak sesuai dengan pertambahan sumber daya alam yang dapat diolah, yang

akibatnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bersama. Faktor-faktor inilah

yang mendorong orang Minang pergi merantau.

Masyarakat Minang mendorong para pemuda dan anak-anak mereka untuk

merantau dan membawa hasil sebagai tanda bahwa mereka telah mengadu nasib

di negeri orang. Semua itu akan digunakan untuk membangun dan memperbaiki

rumah mereka masing-masing dikampung halamannya. Selain itu, mereka

membeli tanah ataupun memberikan contoh atau pemikiran mereka demi

kemajuan daerah mereka.

Kota Medan sendiri memiliki penduduk yang heterogen, baik itu dari segi

budaya, agama, profesi, dan lain-lain. Masuknya berbagai suku masyarakat

membawa budaya tradisi mereka masing-masing. Begitu juga masyarakat

Minangkabau yang merupakan salah satu suku yang merantau ke kota Medan ini

memberikan keberagaman seni dan budaya yang ada di kota Medan dari tradisi

budaya mereka sendiri.

5Akil baligh merupakan istilah yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan.

Page 34: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

22

Di kota Medan itu sendiri, kelompok masyarakat Minangkabau ini hampir

menempati seluruh kawasan kota Medan. Tercatat masyarakat Minang paling

banyak bermukim di daerah Medan Denai dan Sukaramai. Lokasi-lokasi ini juga

merupakan daerah yang strategis dalam melakukan perdagangan. Namun,

informan penulis dalam hal ini tidak tinggal dilokasi-lokasi tersebut, melainkan

tinggal didaerah yang bukan kawasan umumnya orang Minang dikota Medan.

Menurut data statistik kota Medan tahun 2000, suku Minangkabau di

Sumatera Utara berjumlah 306.550 jiwa. Meskipun suku Minangkabau berada

pada urutan ke-9, akan tetapi suku Minangkabau dan kebudayaannya cukup

umum dikenal karena kemampuan mereka memperkenalkan diri dari segi

perdagangan, seperti banyaknya usaha rumah makan Minang, pedagang sate

Padang, dan lainnya.

Tabel 2.1:

Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Suku

Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000

Suku Persentase Jumlah Penduduk

Melayu 5,89% 674.112 jiwa

Karo 5,09% 585,173 jiwa

Simalungun 2,04% 234.515 jiwa

Toba 25,62% 2.948.264 jiwa

Mandailing 11,27% 1.296.518 jiwa

Pakpak 0,73% 83,866 jiwa

Page 35: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

23

Nias 6,36% 731.620 jiwa

Jawa 33,40% 3.843.602 jiwa

Minang 2,66% 306.550 jiwa

Cina 2,71% 311.779 jiwa

Aceh 0,97% 111.686 jiwa

Lainnya 3,29% 379.113 jiwa

Sumber : Badan Pendataan Statistik Provinsi Sumatera Utara

2.3 Agama dan Kepercayaan

Awal sebelum agama Islam masuk di Minangkabau, agama Hindu dan

Budha telah muncul di Minangkabau. Tetapi kedua agama ini hanya berkembang

di sekitar istana saja. Diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-7 agama Islam

masuk dibawa oleh para pedagang, akan tetapi mulai berkembang sekitar abad ke

tiga belas.

Hingga saat ini agama Islam satu-satunya agama yang berkembang di

Minangkabau dan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari identitas

masyarakat Minangkabau. Pengaruh agama Islam kuat di dalam adat

Minangkabau, seperti yang tercatat di dalam pepatah mereka, adat basandi

syara’, syara’ basandi Kitabullah, yang artinya, adat (Minangkabau) bersendi

hukum Islam dan hukum Islam bersendi Al Qur’an. Sehingga nyata bahwa adat

Minangkabau dengan agama Islam memiliki suatu kesatuan yang saling

menunjang dalam membina masyarakatnya.

Page 36: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

24

Setiap orang yang menjalankan adat Minangkabau haruslah beragama Islam

karena adat mereka sejalan dengan agama Islam. Terdapat banyak persamaan di

antara paham Islam dengan paham orang Minangkabau. Ciri-ciri Islam begitu

mendalam dalam adat Minangkabau, sehingga mereka yang tidak mengamalkan

agama Islam dianggap telah terkeluar dari masyarakat Minangkabau.

2.4 Sistem Kesenian

Kesenian merupakan ekspresi manusia terhadap keindahan, dalam

kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat deskriptif

(Koenjaraningrat, 1982:395-397). Kesenian Minangkabau pada mulanya

merupakan permainan rakyat yang bersifat terbuka dari rakyat untuk rakyat. Oleh

karena sifatnya yang terbuka maka menjadi milik suatu komunitas yang mudah

berubah. Pengertian berubah dalam hal ini yakni dalam konteks sosiobudaya

masyarakat Minangkabau yang dapat diartikan sebagai berkembang, memperkaya,

dan memperbanyak aspek-aspeknya (Nerosti Adnan, 2008). Masyarakat

Minangkabau memiliki berbagai macam bentuk kesenian, yakni seni musik, seni

tari, seni rupa, dan seni bangunan.

2.4.1 Seni musik

Seni musik merupakan suatu bentuk karya seni yang dapat dinikmati

manusia melalui pendengaran, seperti seni instrumental, seni vokal, dan seni

sastra. Dimana seni instrumental terdiri dari Sarunai Tanduak, Saluang, Bansi,

Talempong, Gandang, Pupuik Tanduak, dan lainnya. Seni vokal yang

Page 37: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

25

berkembang pada masyarakat Minangkabau, yaitu berupa dendang (nyanyian),

indang, dan dikie (zikir). Seni sastra terutama sastra lisan, yaitu berupa pantun

yang berupa nasihat dan syair yang paling banyak dikuasai oleh masyarakat

Minangkabau.

2.4.2 Seni tari

Seni tari merupakan gabungan antara seni rupa dan seni suara yang dapat

dinikmati oleh manusia melalui penglihatan dan pendengaran. Seni tari memiliki

gerakan aktif dinamis, namun tetap berada di alur dan tatanan yang khas.

Kekhasan ini terletak pada prinsip tari Minang yang belajar dari alam, oleh karna

itu dinamisme gerakan tari tradisi Minang merupakan lambang dari unsur alam.

Seni tari yang berkembang pada masyarakat Minangkabau, yaitu berupa silat,

randai, tari piring, tari payung, tari pasambahan, dan banyak lagi.

2.4.3 Seni rupa

Seni rupa adalah bentuk kesenian yang dapat dinikmati melalui penglihatan.

Pada masyarakat Minangkabau, hal ini dapat dilihat dari ukiran-ukiran berupa

rumah gadang yang bermotif tumbuh-tumbuhan dan binatang yang menghiasi

tiang dan dinding rumah gadang.

2.4.4 Seni bangunan

Seni bangunan yaitu dapat dilihat dari rumah adat Minangkabau yang

disebut dengan rumah gadang. Yang mana rumah gadang ini terdiri atas biliek

Page 38: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

26

sebagai ruang tidur, dan didieh sebagai ruang tamu. Ciri utama rumah gadang

yaitu bentuk lengkung pada atap yang disebut dengan gonjong yang bermakna

tanduk kerbau.

2.5 Sistem Kekerabatan

Masyarakat Minangkabau menggunakan sistem matrilineal, baik itu di

Medan, daerah perantauan mereka yang lainnya, maupun di kampung halaman

mereka sendiri di Sumatera Barat. Artinya, keluarga yang menganut prinsip

silsilah keturunan yang diperhitungkan melalui garis ibu. Dalam sistem

kekerabatan matrilineal terdapat 3 unsur yang paling dominan, yaitu : Pertama,

garis keturunan “menurut garis ibu.” Kedua, perkawinan harus dengan kelompok

lain, di luar kelompok sendiri, yang sekarang dikenal dengan istilah eksogami

matrilineal. Ketiga, ibu memegang peran sentral dalam pendidikan, pengamanan

kekayaan, dan kesejahteraan keluarga.

Di samping menganut sistem eksogami, yang artinya adalah sistem

perkawinan di luar batas suatu lingkungan tertentu atau dengan kata lainnya

perkawinan di luar kelompoknya, adat Minang juga menganut sistem matrilokal,

yang mana suami tinggal di sekitar rumah kerabat isterinya atau di dalam

lingkungan kekerabatan isterinya. Semua harta dan tanah yang dimiliki

diwariskan kepada anak perempuan.

Masyarakat Minangkabau memiliki kelompok kekerabatan, dimana ikatan

kekerabatan tersebut terbentuk berdasarkan paruik, kampuing, dan suku. Paruik

adalah kelompok kerabat seketurunan menurut garis keturunan ibu yang

Page 39: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

27

merupakan kelompok keluarga terkecil yang terdiri dari ibu, anak laki-laki dan

perempuan, saudara laki-laki ibu, saudara perempuan ibu, serta anak-anaknya dan

cucu-cucu dari anak perempuannya. Dimana dulunya mereka tinggal dirumah

yang disebut dengan rumah gadang (rumah besar). Kumpulan dari paruik

membentuk klan besar, yaitu kampueng yang dipimpin oleh seorang penghulu

andiko atau datuek kampueng. Kemudian gabungan kampueng membentuk suku

yang merupakan satu kesatuan yang sama berdasarkan prinsip matrilineal dan

dipimpin oleh seorang penghulu suku.

Dalam keluarga Minangkabau, ayah tidak termasuk dalam anggota keluarga

istri dan anaknya, akan tetapi ia tetap menjadi anggota kaum warganya masing-

masing, yaitu ibunya. Ayah dipandang sebagai pemberi keturunan. Dimana ayah

atau laki-laki yang menikahi seorang perempuan dari satu paruik atau kampueng

lain disebut dengan urang sumando (orang pendatang). Ada pula keluarga batih

dalam sistem kekeluargaan Minangkabau yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-

anak meskipun tidak begitu dikenal, mengingat ibu dan ayah akan tetap menjadi

anggota dan terlibat dalam keluarga asalnya, yaitu ibunya.

Pada dasarnya anak laki-laki di Minangkabau telah diajarkan untuk hidup

berpisah dengan orangtua dan saudara-saudara perempuannya. Mereka tidak lagi

tinggal dirumah gadang dengan ibunya, melainkan hidup berkelompok di surau-

surau (mushola atau mesjid). Disana mereka belajar mengaji, silat, dan bergaul

dengan kelompok pria dengan segala tingkat usia.

Dalam masyarakat Minangkabau, di beberapa daerah terdapat sebutan atau

nama panggilan yang digunakan keluarga. Panggilan itu juga berlaku pada

Page 40: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

28

sebagian besar masyarakat Minangkabau di kota Medan, seperti seorang adik

memanggil saudara perempuannya (kakak) dengan panggilan uni, dan panggilan

uda untuk saudara laki-laki (abang). Panggilan mande untuk ibu, panggilan

mamak untuk paman, dan buyuang untuk anak laki-laki. Anak memanggil mak

adang kepada saudara perempuan ibu yang lebih tua, dan mak etek kepada

saudara perempuan ibu yang lebih muda. Semua laki-laki dalam pesukuan dan

dalam suku yang serumpun, yang menjadi kakak atau adik dari ibu kita disebut

juga dengan mamak. Jadi mamak tidak hanya sebatas saudara kandung ibu, tapi

kepada semua laki-laki yang segenerasi dengan ibu dalam suku yang serumpun.

Dalam keluarga Minangkabau, mamak memiliki peranan dan tanggung

jawab yang penting. Mamak yang merupakan saudara laki-laki dari ibu

berkewajiban membimbing keponakan, mengatur, dan mengawasi penggunaan

harta pusaka. Untuk itulah mamak dapat dikatakan memiliki kedudukan yang

sejajar dengan ibu. Dalam ikatan perkawinan, mamak memiliki tanggung jawab

dalam kesepakatan yang dilakukan. Jika terjadi ingkar janji, maka mamak lah

yang harus membayar semua hutang tersebut, bukan keponakan yang harus

dikawinkan.

Dalam setiap kelompok orang saparuik (seperut) yang disebut satu suku

dalam sistem kekerabatan Minangkabau mempunyai gelar pusaka kaum sendiri

yang diturunkan dari ninik kepada mamak, dan dari mamak kepada keponakan

laki-lakinya. Gelar ini yang nantinya diberikan turun-temurun kepada para laki-

laki yang akan berumah tangga. Mereka akan lebih dihargai dan dihormati dengan

pemberian gelar tersebut. Gelar yang diberikan kepada laki-laki yang akan

Page 41: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

29

menikah di Minangkabau dapat diberikan kepada siapa saja tanpa suatu acara

khusus. Lain hal nya dengan gelar yang harus disandang oleh seorang penghulu

yang merupakan warisan adat yang hanya bisa diturunkan kepada keponakannya

dalam upacara adat dengan kesepakatan kaum setelah penghulu meninggal dunia.

Perkawinan yang dilakukan menimbulkan tali kekerabatan yang baru, yaitu

kerabat perempuan dari pihak laki-laki disebut pasumandan. Saudara perempuan

dari ayah bagi anak-anaknya disebut bako, sedangkan anak-anak dari saudara laki-

laki bagi saudara perempuannya disebut disebut anak pisang.

Di kota Medan sendiri, sistem kekerabatan ini masih digunakan oleh

masyarakat Minangkabau yang merantau ke kota Medan ini. Akan tetapi peranan

datuek kampueng dan penghulu suku tidak ditemukan disini.

2.5.1 Suku-suku Minangkabau

Dalam etnis Minangkabau terdapat banyak klan, yang oleh orang Minang

sendiri disebut dengan istilah suku. Beberapa suku besar mereka adalah suku

Piliang, Bodi, Caniago, dan Koto, selain itu terdapat pula suku pecahan dari suku-

suku utama tersebut. Sekarang suku-suku dalam Minangkabau berkembang terus

dan telah mencapai ratusan suku, yang terkadang sulit mencari persamaannya

dengan suku induk. Semakin banyak anak perempuan dilahirkan dalam satu suku,

semakin cepat suku itu berkembang dan menjadi besar. Hal ini dikarenakan

ketentuan adat Minangkabau yang menetapkan garis keturunan menurut garis ibu.

(Amir, M.S, 2003:65). Diantara suku-suku tersebut adalah Suku Tanjung, Suku

Sikumbang, Suku Sipisang, Suku Bendang, Suku Guci, Suku Panai, dan lain-lain.

Page 42: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

30

2.6 Sejarah Sarunai Tanduak Minangkabau

Asal mula Sarunai Tanduak ini diperkirakan datang dari nama Shehnai,

yaitu alat musik yang berasal dari Lembah Kashmir di dataran India Utara.

Setelah menyebar dan dikenal luas di Minangkabau, Sarunai Tanduak

menjadi populer sebagai alat musik tiup tradisional Minangkabau. Alat musik

Sarunai Tanduak ini telah dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian

dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Koto, dan

juga di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat. Alat musik ini sejak lama telah

dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah

dikenal sebagai alat musik tradisional di Malaysia dan masyarakat Banjar di

Kalimantan dengan nama yang sama.

Bahan untuk membuat sebuah alat musik tradisional Minang adalah terdiri

dari talang dan tanduk kerbau. Bagian penata bunyi Sarunai Tanduak terbuat dari

talang yang ukurannya relatif kecil. Talang tersebut diberi 4 lubang nada yang

berselisih jarak berbeda-beda ini berfungsi untuk menjadi pembatas antara tinggi

dan rendahnya nada. Nada yang lazim pada alat musik tradisional Sarunai

Tanduak ini adalah nada pentatonis "do-re-mi-fa-sol".

Puput adalah bagian anak pada alat musik Sarunai Tanduak yang terbuat

dari talang yang kecil (lebih kecil dari talang untuk induk). Bagian pangkat puput

tersebut disambungkan ke pangkal induk sarunai dan diberi lidah (reed). Pada

bagian belakang, terdapat resonator yang berbentuk corong. Fungsi bagian ini

adalah untuk memperkeras atau memperbesar volume suara (resonator). Bagian

Page 43: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

31

ini terbuat dari tanduk kerbau yang secara alamiah telah berbentuk lancip

mengembang.

Sarunai Tanduak adalah kreasi dari alat musik sarunai. Awalnya

merupakan alat musik hiburan pribadi bagi masyarakat Minang diwaktu senggang

ketika sedang berladang menggembalakan kerbaunya sehingga tidak difungsikan

sebagai alat musik gabungan. Namun karena alunan dari Sarunai Tanduak

memberikan semangat dan kegembiraan jiwa, maka Sarunai Tanduak

berkembang dan di mainkandalam acara-acara adat yang ramai, seperti upacara

perkawinan, penghulu, pengiringan pertunjukan pencak silat Minang dan

sebagainya. Maka dalam sebuah penampilan Sarunai Tanduak dimainkan secara

gabungan dengan alat musik tradisional lainnya seperti talempong, tambur,

gendang, guna lebih menghasilkan perpaduan bunyi dan irama khas tradisional

Minang.(http://alampedia.blogspot.co.id/2014/09/serunai-alat-musik-tradisional-

minang.html)

Page 44: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

32

BAB III

KAJIAN STRUKTURAL SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

3.1 Klasifikasi Sarunai Tanduak

Dalam mengklasifikasikan Sarunai Tanduak, penulis mengacu kepada teori

yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Erich Von Hornbostel (1914). Sistem

pengklasifikasian alat musik ini berdasarkan sumber penggetar utama bunyi.

Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yang terdiri dari :

a. Idiofon, sumber penggetar utama bunyi adalah badan dari alat itu sendiri.

b. Aerofon, sumber penggetar bunyi adalah udara.

c. Membranofon, sumber penggetar utama bunyi adalah kulit.

d. Kordofon, sumber penggetar bunyi adalah senar atau dawai.

Sesuai dengan tinjauan penelitian mengenai organologis alat musik Sarunai

Tanduak, alat musik ini memiliki prinsip kerja hembusan udara yang di golongkan

kepada klasifikasi aerofone, yaitu sumber utama bunyinya berasal dari udara.

Selanjutnya Sachs dan Hornbostel menggolongkan lagi alat musik aerofon

berdasarkan karakteristik bentuknya, yakni: Blown Flute, End Blown Flute, Side

Blown Flute, Rim Blown Flute, Whistle Flute, dan Nose Flute. Dengan mengacu

pada teori diatas, maka Sarunai Tanduak Minangkabau tergolong kedalam

“Whistle Flute”.

Berdasarkan jenis karakteristik yang terdapat pada Sarunai Tanduak, maka

alat musik tersebut di golongkan kedalam single reed, yaitu aerofon yang

Page 45: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

33

memiliki lidah (reed) tunggal. Reed berfungsi sebagai penghasil suara dengan

cara di tiup.

3.2 Konstruksi Sarunai Tanduak

Konstruksi Sarunai Tanduak adalah bagian-bagian yang terdapat pada alat

musik Sarunai Tanduak yang mempunyai fungsi masing-masing.

Gambar 1: Konstruksi Sarunai Tanduak

Keterangan :

1. Anak Sarunai sebagai lidah (reed) yang digunakan sebagai penghasil

suara

2. Induk sarunai adalah bagian yang berfungsi sebagai lubang nada

3. Lubang nada, Sarunai Tanduak memiliki 4 lubang nada

4. Corong atau tanduk kerbau adalah bagian yang berfungsi sebagai

resonator.

1

2

3

4

Page 46: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

34

3.3 Ukuran Bagian-bagian Sarunai Tanduak

Gambar 2: Ukuran Sarunai Tanduak

Menurut Bapak Azis Mandri Chaniago, Sarunai Tanduak Minang pada

umumnya tidak memiliki standar ukuran yang tetap. Ukuran Sarunai Tanduak

tergantung pada pembuatnya, namun tetap relatif kecil. Selain itu faktor utama

penentu ukuran alat musik ini adalah diameter dan panjang talang yang tersedia.

Ukuran dan bagian-bagian alat musik Sarunai Tanduak yang penulis paparkan

berikut adalah sesuai dengan ukuran Sarunai Tanduak buatan Bapak Azis Mandri

Chaniago.

3.3.1 Bagian Anak Sarunai Tanduak

Gambar 3: Ukuran Bagian Anak

25 cm

6 cm

2 cm 0,8 cm

Page 47: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

35

Bagian anak yaitu bagian tempat tiupan yang menghasilkan bunyi. Terbuat

dari talang kecil, setengah lingkaran besar talang untuk induk dengan ukuran :

Panjang anak sarunai secara keseluruhan = 6 cm

Penyambung anak sarunai ke induk sarunai = 0.8 cm

Panjang lidah (reed) = 2 cm

3.3.2 Bagian Induk Sarunai Tanduak

Gambar 4: Ukuran Bagian Induk

Bagian induk berada di posisi tengah antara anak dan corong pada Sarunai

Tanduak. Bagian ini juga terbuat dari talang kecil dan tipis, namun lebih besar

dari ukuran anak.

Panjang induk sarunai secara keseluruhan = 10 cm

Penyambung induk sarunai ke corong = 1.3 cm

10 cm

1,3 cm

Page 48: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

36

3.3.3 Lubang nada

Gambar 5: Ukuran lubang nada

Ukuran besar lubang nada berbeda-beda. Lubang nada 1 dan 2 memiliki

ukuran yang lebih kecil dari lubang nada lainnya. Sedangkan lubang nada 3 dan 4

memiliki ukuran yang sama besar. Jarak lubang nada pada sampel yaitu :

Jarak lubang nada 1 dari ujung sambungan pada anak sarunai = 1.5cm

Jarak lubang nada 1 ke lubang nada 2 = 1.4 cm

Jarak lubang nada 2 ke lubang nada 3 = 1.2 cm

Jarak lubang nada 3 ke lubang nada 4 = 1.6 cm

Jarak lubang nada 4 ke batas sambungan dengan corong = 1 cm

3.3.4 Bagian corong/tanduak

Gambar 6 :Ukuran bagian corong/tanduak

1 cm 1,5 cm

1,4 cm1.2 cm 1.6 cm

11 cm

3.5 cm

Page 49: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

37

Bagian corong yaitu bagian pangkal Sarunai Tanduak yang berfungsi untuk

memperbesar volume suara disamping memperindah bentuk. Corong terbuat dari

tanduk kerbau yang sudah di bersihkan, dikeringkan, dan dibentuk. Ukuran

tanduk kerbau buatan beliau yaitu dapat dilihat dari gambar berikut :

Panjang corong = 11 cm

Diameter = 3.5 cm

3.4 Teknik Pembuatan Sarunai Tanduak Minangkabau

Dalam proses pembuatan Sarunai Tanduak ini, penulis lebih spesifik kepada

teknik pembuatan oleh informan kunci penulis yaitu Bapak Azis Mandri Chaniago

yang pembuatannya sederhana tanpa bantuan mesin dan tanpa adanya ritual

tertentu. Berikut akan dijelaskan mengenai bahan-bahan, peralatan, dan teknik

pembuatan Sarunai Tanduak tersebut.

3.4.1 Bahan baku yang digunakan

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Sarunai Tanduak ini tidak

hanya menggunakan seruas talang (bambu tipis) saja, tetapi juga menggunakan

tanduk kerbau.

3.4.1.1 Talang

Talang adalah sejenis bambu kecil. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah

iklim basah sampai iklim kering (Departemen Kehutanan dan Perkebunan,

1999:78).

Page 50: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

38

Talang digunakan sebagai bahan dasar membuat anak dan induk Sarunai

Tanduak.

Gambar 7: Talang

3.4.1.2 Tanduk kerbau

Bahan dasar selanjutnya adalah tanduk kerbau. Menurut Bapak Azis Mandri

Chaniago, tanduk kerbau yang bagus digunakan untuk Sarunai Tanduak tersebut

adalah tanduk kerbau betina karena memiliki tanduk yang lebih melengkung

dibanding tanduk kerbau jantan.

Gambar 8: Tanduk Kerbau

Page 51: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

39

3.4.2 Peralatan yang digunakan

Merupakan bahan-bahan atau alat-alat yang dipakai untuk proses pembuatan

Sarunai Tanduak. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan Sarunai Tanduak

masih sangat sederhana, yaitu hanya menggunakan kertas pasir, gabus, kertas

yang sudah diukur, pensil, pisau, gergaji, dan solder.

3.4.2.1 Kertas pasir

Kertas pasir adalah kertas yang digunakan untuk menghaluskan permukaan

batang talang, terutama pada bagian lubang nada. Selain itu, kertas pasir

digunakan pula untuk mengasah pisau.

Gambar 9 : Kertas Pasir

3.4.2.2 Gabus

Gabus digunakan sebagai penutup atau penyumbat lubang yang berada

diatas atau diujung anak dari Sarunai Tanduak agar udara yang dihembuskan

sepenuhnya keluar melalui lidah. Alasan beliau menggunakan gabus adalah

karena gabus mudah dibentuk dan jika gabus dibakar akan mengeras.

Page 52: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

40

Gambar 10 : Gabus

3.4.2.3 Penggaris

Penggaris digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang ada pada Sarunai

Tanduak seperti panjang anak, jarak lubang nada, panjang corong tanduk, dan lain

sebagainya.

3.4.2.4 Pensil

Pensil digunakan untuk memberi tanda jarak lubang nada dan memberi garis

pada saat pengukuran pembuatan lubang nada.

3.4.2.5 Pisau

Pisau digunakan untuk memotong talang, membuat lubang nada, dan

membuat lubang lidah (reed). Pisau yang digunakan harus memiliki ujung yang

runcing dan sangat tajam agar lebih mudah untuk pembuatan lubang nada dan

pembuatan lidah (reed).

Page 53: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

41

Gambar 11 : Pisau

3.4.2.6 Gergaji

Gergaji digunakan untuk memotong bagian ujung tanduk untuk dibentuk

dan disesuaikan dengan induk sarunai.

Gambar 12 :Gergaji

3.4.2.7 Solder

Solder digunakan untuk mengukir badan Sarunai Tanduak dengan berbagai

motif yang disesuaikan.

3.5 Proses Pembuatan

Pada proses pembuatan Sarunai Tanduak, setelah bahan-bahan dan

peralatan sudah tersedia, maka selanjutnya adalah proses pembentukan dan

Page 54: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

42

pengukuran bahan. Pada tahap ini, semua cara dipaparkan agar mencapai hasil

yang maksimal.

Tabel 3.1:

Tahap Pengerjaan Dalam Pembuatan Sarunai Tanduak

No. TAHAPAN PENGERJAAN BAGIAN PENGERJAAN

1. Tahap I

Induk Sarunai dan lubang nada

Pemilihan talang

Pembentukan dan

pemotongan pola

Tahapakhir pembuatan

induk Sarunai Tanduak

2. Tahap II

Tanduk kerbau

Pemilihan tanduk kerbau

Pembentukan dan

pemotongan pola

Pengikisan tanduk kerbau

Tahap akhir pembuatan

tanduk kerbau

3. Tahap III

Anak Sarunai Tanduak

Pemilihan talang

Pembentukan dan

pemotongan pola

Tahap akhir pembuatan

anak sarunai

Page 55: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

43

3.5.1 Tahap Pertama

3.5.1.1 Pemilihan talang

Talang merupakan bahan dasar dari alat musik Sarunai Tanduak. Talang

yang digunakan adalah talang yang memiliki ruas yang panjang dan tipis.

Menurut Bapak Azis Mandri Chaniago, pembuatan Sarunai Tanduak yang

baik adalah dengan memilih talang yang kering, yaitu dilihat dari warna talang

yang berwarna kekuning-kuningan. Pemilihan talang yang berkualitas akan

sangat berpengaruh terhadap daya tahan atau kekuatan talang tersebut dan

menghasilkan kualitas suara yang bagus pula. Hal ini dimaksudkan agar talang

tersebut tidak mengalami perubahan fisik. Disamping itu juga menghasilkan alat

musik dengan bobot yang kuat, ringan, dan tidak mudah retak.

Selanjutnya talang dipotong sesuai kebutuhan, dalam hal ini Bapak Azis

Mandri Chaniago memotong talang sepanjang 10 cm untuk induk sarunai.

3.5.1.2 Pembentukan dan pemotongan pola

Tahap ini merupakan tahap menentukan titik lubang nada. Hal yang pertama

harus dilakukan adalah menentukan posisi bagian ujung tempat anak sarunai dan

bagian ujung tempat corong tanduk kerbau. Setelah menentukan kedua bagian

tersebut, selanjutnya menentukan posisi lubang nada pertama. Dilakukan dengan

cara mengukurnya yaitu mulai dari bagian ujung tempat anak Sarunai Tanduak

(tempat sambungan antara anak sarunai ke induk sarunai) ke lubang nada

pertama berukuran satu lingkaran besar talang. Setelah itu diberi tanda pada posisi

lubang nada pertama tersebut.

Page 56: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

44

Gambar 13 :Menentukan titik lubang nada pertama

Setelah menentukan posisi lubang nada pertama, tahap selanjutnya yaitu

menentukan lubang nada kedua, ketiga, dan keempat dengan menggunakan cara,

yaitu dengan mengukur jarak dari lubang yang satu dengan yang lainnya, dari satu

sampai empat adalah setengah diameter dengan jarak yang biasa dibuat oleh

beliau.

Gambar 14 :Menentukan titik lubang nada kedua

Page 57: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

45

Gambar 15 : Menentukan titik lubang nada ketiga

Gambar 16 :Menentukan titik lubang keempat

Setelah menentukan posisi lubang nada pertama hingga keempat, tahap

selanjutnya adalah menentukan jarak dari lubang nada keempat ke ujung tempat

corong tanduk (tempat sambungan antara induk sarunai ke corong tanduk) dengan

ukuran satu lingkaran talang.

3.5.1.3 Tahap akhir pembuatan induk sarunai

Setelah membentuk pola pada lubang nada, selanjutnya adalah proses

pembuatan lubang nada dengan cara melubangi pola yang sudah ditandai tersebut

Page 58: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

46

dengan perlahan-lahan, dengan menggunakan pisau yang tajam dan ujung pisau

yang runcing agar lebih mudah untuk pembuatan lubang.

Gambar 17 : Membuat lubang nada dengan pisau runcing

3.5.2 Tahap kedua

3.5.2.1 Pemilihan tanduk kerbau

Tanduk yang menjadi pilihan informan adalah tanduk kerbau betina yang

usianya layak potong. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya

bahwa tanduk kerbau betina memiliki ujung yang runcing dibanding tanduk

kerbau jantan.

Mengenai tanduk kerbau, informan memesan langsung ke rumah

pemotongan hewan. Dalam hal ini, informan mendapatkan tanduk kerbau yang

sudah terlebih dahulu dibersihkan, direndam, dan dikeringkan oleh pihak

pemotongan rumah hewan yang bertujuan untuk menghilangkan bau busuk.

3.5.2.2 Pembentukan dan pemotongan pola

Langkah selanjutnya yaitu membentuk kerangka dengan memotong bagian

ujung tanduk dengan menggunakan pisau tajam. Bagian ujung tanduk dipotong

Page 59: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

47

yaitu pada bagian pangkal tanduk yang memiliki lubang yang besar dan

mengambil bagian tanduk yang melengkung.

Gambar 18 : Pemotongan pangkal tanduk

3.5.2.3 Pengikisan tanduk

Berhubung tanduk tersebut masih memiliki kulit yang tebal dan keras, maka

langkah selanjutnya yaitu mengikis tanduk kerbau yang sudah dibentuk hingga

tipis dan ringan. Tujuan pengikisan tersebut yaitu agar suara yang dihasilkan oleh

corong semakin jernih dan berat corong tanduk juga seimbang dengan sarunai.

Gambar 19 :Pengikisan bagian luar tanduk

Page 60: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

48

Gambar 20 :Pengikisan bagian dalam tanduk

3.5.2.4 Tahap akhir pembuatan tanduk kerbau

Pada tahap ini, corong tanduk tersebut kemudian dikikis hingga

permukaannya rata saat di pilox.

Gambar 21 :Perataan sisi luar tanduk

3.5.3 Tahap ketiga

3.5.3.1 Pemilihan talang lidah (reed)

Talang yang dipilih oleh informan merupakan talang yang tidak terlalu

kering dan tidak terlalu basah. Hal ini supaya talang yang akan dijadikan sebagai

Page 61: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

49

anak sarunai tersebut akan mudah untuk dikikis. Talang yang digunakan harus

disesuaikan dengan besar talang induk sarunai, dalam artian apabila anak sarunai

dimasukkan ke dalam bagian ujung penyambung pada induk sarunai adalah

cocok.

Gambar 22 :Menyesuaikan ujung anak sarunai dengan ujung badan sarunai

3.5.3.2 Pembentukan dan pemotongan pola lidah (reed)

Langkah selanjutnya yaitu memotong talang sesuai ukuran, dalam hal ini

informan memotong talang sebagai anak sarunai yaitu dengan ukuran 5 cm.

Sebelum mengikis lidah, terlebih dahulu memotong ujung anak sarunai.

Kemudian menipiskan sisi tempat yang akan dijadikan lidah (reed) agar ukuran

lidah yang akan dikikis tidak membesar. Selanjutnya membuat lidah dengan

ukuran 2 cm.

Page 62: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

50

Gambar 23 : Pemotongan ujung anak Sarunai

Gambar 24 : Penipisan bambu sebagai lidah (reed)

Gambar 25 : Pembentukan lidah (reed)

Page 63: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

51

3.5.3.3 Tahap akhir pembuatan anak sarunai tanduak

Setelah lidah terbentuk, maka tahap akhir yang dilakukan yaitu dengan

menutup lubang pada bagian ujung atas anak sarunai tanduak dengan cara

menyumbat lubang tersebut dengan gabus yang telah disesuaikan ukurannya.

Setelah gabus menyumbat lubang bagian atas anak sarunai, selanjutnya

dipanaskan dengan api agar gabus menjadi kering, keras, dan padat.

Gambar 26 : Penutupan lubang atas anak sarunai

3.5.4 Ukiran

Tahap selanjutnya yaitu tahap pengukiran dibadan induk Sarunai Tanduak.

Dalam tahap ini digunakan solder sebagai alat ukir.

Gambar 27 : Proses pengukiran sarunai

Page 64: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

52

BAB IV

KAJIAN FUNGSIONAL SARUNAI TANDUAK MINANGKABAU

4.1 Kajian Fungsional

Studi fungsional memperhatikan fungsi dari alat dan komponen yang

menghasilkan suara, antara lain membuat pengukuran dan pencatatan terhadap

metode memainkan alat musik tersebut, metode pelarasan dan keras lembutnya

bunyi, nada, warna nada, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik

tersebut (Susumu, 1978:174).

Dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji tentang kajian fungsional terhadap

proses belajar, sistem pelarasan, cara memainkan, nada yang dihasilkan, dan

teknik memainkan Sarunai Tanduak.

4.1.1 Proses belajar

Menurut wawancara penulis dengan Bapak Azis Mandri Chaniago, proses

yang harus dilakukan sebelum memainkan alat musik Sarunai Tanduak adalah

dengan terlebih dahulu memperhatikan seorang pemain Sarunai Tanduak

memainkan alat musik tersebut, mendengarkan permainannya, menghafal bunyi

instrumennya, kemudian meniru atau mempraktekkan apa yang dilihat, didengar,

dan dihafal.

Menurut beliau, proses belajar alat musik Sarunai Tanduak beliau pelajari

ketika beliau masih duduk di kelas 4 (empat) Sekolah Dasar.

Page 65: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

53

4.1.2 Sistem pelarasan bunyi

Sistem pelarasaan nada sarunai tanduak tidak terlepas dari peran nada-nada

standart yang ada pada piano maupun alat musik lain yang memiliki nilai

standartisasi bunyi atau nada. Jarak antara lubang-lubang nada yang ada pada

talang (induk sarunai) sangat berpengaruh terhadap nada yng dihasilkan. Wilayah

nada (range) yang terdapat pada sarunai tanduak juga dibedakan menurut besar

kecilnya diameter dan panjang talang. Apabila diameter talang memiliki ukuran

yang besar, maka akan menghasilkan bunyi dengan jangkauan nada yang rendah.

Sebaliknya, apabila diameter talang memiliki ukuran yang kecil, maka otomatis

akan menghasilkan bunyi dengan jangkauan nada yang tinggi. Selain ukuran

diameter dan ukuran talang, faktor lain yang menentukan tinggi rendahnya nada

sarunai tanduak adalah besar kecilnya lubang nada pada induk sarunai dan lidah

pada anak sarunai.

Mengenai pelarasaan nada pada sarunai tanduak, belum ada ilmu atau

metode tertentu yang dapat menjamin secara pasti penentuan kunci atau nada

dasar dari sarunai tanduak yang akan dihasilkan. Sebab sarunai tanduak termasuk

alat musik yang bersifat alami yang secara teknis tidak sama dengan alat musik

tiup barat yang ada pada umumnya.

Dalam melaraskan nada dasar, Bapak Azis Mandri Chaniago tidak

menggunakan alat yang bisa mengetahui atau mendeteksi setiap nada yang

dikeluarkan sarunai tanduak, beliau hanya mengandalkan feeling untuk

mengetahui nada-nada dari alat musik yang dibuatnya telah harmonis. Untuk

menentukan nada dasar sarunai tanduak yang telah dibentuknya, maka yang

Page 66: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

54

harus dilakukan adalah menyelaraskan nada piano dengan sarunai tanduak.

Caranya adalah dengan menekan atau memilih salah satu dari nada pada tuts

piano, kemudian sesuaikan nada yang dihasilkan tersebut pada sarunai tanduak

hingga menghasilkan nada yang selaras. Apabila nada yang dihasilkan adalah

nada C pada tuts piano, maka nada dasar sarunai tanduak tersebut adalah C = do.

4.1.3 Cara memainkan Sarunai Tanduak

Sarunai Tanduak dimainkan dengan cara menghembuskan udara melalui

mulut. Posisi memainkannya dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Posisi memainkannya dapat dilakukan dengan cara duduk, berdiri, maupun

sambil berjalan.

2. Di mainkan dengan kedua tangan. Jari telunjuk kiri pada lubang nada 1 dan jari

tengah kiri pada lubang nada 2. Sedangkan jari telunjuk kanan pada lubang

nada 3 dan jari tengah kanan pada lubang nada 4.

3. Posisi lidah (reed) berada sepenuhnya didalam mulut.

4.1.4 Teknik Memainkan

Teknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara

membuat sesuatu, cara yang terkait dalam sebuah karya seni. Menurut Banoe

(2003:409) teknik permainan merupakan cara atau teknik sentuhan pada alat

musik atas nada tertentu sesuai petunjuk atau notasinya. Teknik permainan yang

dimaksud dalam tulisan ini adalah teknik yang terdapat pada permainan Sarunai

Tanduak.

Page 67: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

55

Menurut Bapak Azis Mandri Chaniago dan Bapak Drs. Hajizar, ada

beberapa teknik memainkan Sarunai Tanduak, yaitu:

1. Gerenek

Yaitu teknik improvisasi yang khas pada musik Minang. Teknik ini

memperhatikan teknik penjarian, yaitu dengan cara membuka dan menutup

lubang nada dengan cepat pada alat musik yang dimainkan. Teknik ini digunakan

untuk memperindah melodi atau alunan musik yang dimainkan.

2. Saik

Sama hal nya seperti gerenek, saik merupakan teknik improvisasi, yaitu

dilakukan dengan cara menutup setengah lubang nada dengan menggeser jari

dengan cepat dan dilakukan berulang sehingga menghasilkan nada dendang.

3. Kalorok

Yaitu sebuah teknik keras atau lembutnya tiupan nada yang dimainkan.

Biasanya dimainkan secara spontanitas oleh pemusik yang sudah mahir.

4.1.5 Nada yang dihasilkan alat musik Sarunai Tanduak

Nada yang terdapat pada Sarunai Tanduak buatan Bapak Azis Mandri

Chaniago menghasilkan nada tonal yaitu nada C. Alat musik ini merupakan alat

musik melodis yang menghasilkan lima nada (pentatonis), yaitu nada : do-re-mi-

fa-sol. Maka nada berikutnya mengikuti teori tangga nada barat, yaitu jarak nada I

ke nada II berjarak 1 laras, nada II ke nada III berjarak 1 laras, nada III ke nada IV

berjarak ½ laras, dan nada IV ke nada V berjarak 1 laras. Dengan mengikuti pola

jarak tersebut, maka nada kedua pada Sarunai Tanduak adalah nada D, nada

Page 68: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

56

ketiga adalah nada E, nada keempat adalah nada F, dan nada kelima adalah nada

G.

Semua lubang nada Sarunai Tanduak jika ditutup akan menghasilkan nada

C yang menjadi nada tonal, kemudian jika lubang nada ke 4 dibuka akan

menghasilkan nada D, jika lubang nada ke 3 dibuka akan menghasilkan nada E,

selanjutnya jika lubang nada ke 2 dibuka akan menghasilkan nada F, dan jika

semua lubang nada dibuka akan menghasilkan nada G.

C D E F G

Gambar 28 : Tabulasi lubang nada Sarunai Tanduak

Lubang nada terbuka :

Lubang nada tertutup :

Page 69: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

57

4.1.6 Sampel lagu

Disini penulis menyertakan materi lagu yang hasilnya dapat dilihat dalam

bentuk visual. Lagu yang dimaksud adalah repertoar lagu Tak Tong-tong dan

Laruik Sanjo. Alasan penulis memilih lagu ini adalah karena kedua lagu ini

merupakan lagu yang sangat populer di Minangkabau. Disamping itu, lagu ini

merupakan salah satu lagu yang memiliki karakter yang cocok untuk dimainkan

pada Sarunai Tanduak, yaitu memiliki tempo cepat. Berikut adalah hasil

transkripsi lagu Tak Tong-tong dan Laruik Sanjo yang ditranskrip oleh Blessta C

Hutagaol. S.Sn dan penulis. Lagu ini dimainkan pada Sarunai Tanduak oleh

Bapak Azis Mandri Chaniago menggunakan Sarunai Tanduak buatannya sendiri.

Page 70: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

58

TAK TONG-TONG

Gambar 29 : Transkripsi Lagu 1

LARUIK SANJO

Gambar 30 : Transkripsi Lagu 2

Page 71: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

59

4.2 Fungsi dan Penggunaan Sarunai Tanduak di Tengah Masyarakat

Minangkabau

Musik dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya

saling melengkapi. Manusia membutuhkan musik sebagai media hiburan dan

pengungkapan perasaan. Sementara itu, musik ada karna kehadiran manusia.

Musik adalah sarana manusia untuk mencurahkan perasaannya melalui

suara. Musik mengungkapkan apa yang manusia rasakan yang tidak dapat di

ungkapkan melalui perkataan dan perbuatan. Oleh karena itu, musik adalah

kesenian yang mempergunakan suara sebagai media ekspresi, baik suara manusia

maupun instrumen. Di dalam suara tersebut terkandung melodi, birama, harmoni,

dan warna suara.

Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, musik memiliki peranan yang

sangat penting. Adapun penggunaan dan fungsi seperti yang dikemukakan oleh

Merriam (1964 : 210) yaitu:

“Use then, refers to the situation on in which music is employed in human action;

“Function” concerns the reson for it employment and particularly the broader

purpose which it serves”.

(Penggunaan, berkenaan terhadap suatu keadaan bagaimana musik tersebut

dipakai dalam kegiatan manusia; Fungsi, meliputi alasan pemakaian dan terutama

dalam lingkup yang luas, sejauh mana musik itu dapat memenuhi kebutuhan

manusia tersebut.)

Penggunaan dan fungsi di dalam musik merupakan suatu pembahasan yang

sangat penting. Hal tersebut dikarenakan musik memiliki aspek-aspek di dalam

Page 72: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

60

kehidupan manusia dan efeknya terhadap suatu masyarakat. Dengan kata lain,

penggunaan menyangkut konteks permainan musik, sementara fungsi menyangkut

kepada bagaimana dan untuk apa musik tersebut disajikan. Dalam hal ini penulis

akan melihat penggunaan dan fungsi dari hasil kultur kesenian masyarakat

Minangkabau dengan fokus objek penelitian penulis Sarunai Tanduak

Minangkabau.

4.2.1 Fungsi

Menurut Alan P. Merriam (1964:219-226) fungsi dapat dibagi dalam 10

kategori, yaitu:

1. Fungsi pengungkapan emosional

2. Fungsi penghayatan estetis

3. Fungsi hiburan

4. Fungsi komunikasi

5. Fungsi perlambangan

6. Fungsi reaksi jasmani

7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial

8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan

9. Fungsi kesinambungan budaya

10. Fungsi pengintegrasian masyarakat

Dalam penyajian Sarunai Tanduak Minangkabau, penulis hanya

menggunakan beberapa fungsi di atas yaitu, fungsi pengungkapan emosional,

Page 73: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

61

fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi perlambangan, dan fungsi reaksi

jasmani.

4.2.1.1 Fungsi pengungkapan emosional

Musik mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan

rasa atau emosi (misalnya rasa sedih, rindu, bangga, tenang, dan rasa kagum pada

dunia hasil ciptaan Tuhan) bagi para pendengarnya (Merriam, 1964:223). Reaksi

tersebut bisa berupa ekspresi langsung seperti menyanyi mengikuti lagu yang

dimainkan atau mendengarkan secara tenang dan seksama tanpa banyak

pengungkapan suasana hati yang terlihat secara langsung.

Dalam pengungkapan emosional, pemain Sarunai Tanduak dapat merasakan

sesuatu di dalam dirinya, sebab pemain Sarunai Tanduak seolah-seolah ikut

masuk ke dalam melodi yang dimainkannya tersebut. Sehingga dalam hal ini

musik dapat ditunjukkan untuk mewujudkan kehidupan emosional.

4.2.1.2 Fungsi hiburan

Pada setiap masyarakat di dunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan

karena musik dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan tertentu

kepada yang mendengar (Merriam 1964 : 224).

Hiburan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi seseorang maupun

publik. Dalam hal ini, musik merupakan media yang memiliki fungsi

menyenangkan hati. Pendengar bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia

Page 74: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

62

cukup merasa puas atau terhibur hatinya dengan pola-pola melodi atau pola-pola

ritme dalam irama musik tertentu.

Sarunai Tanduak awalnya dimainkan untuk menghibur diri sendiri maupun

orang lain diwaktu senggang saat pergi menggembala kerbau atau berladang

didaerah Minangkabau. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa bosan

maupun lelah. Namun sekarang berkembang menjadi hiburan dalam mengiringi

acara pernikahan maupun mengiringi pertunjukan pencak silat.

4.2.1.3 Fungsi komunikasi

Musik mampu menyampaikan suatu pesan kepada siapa yang akan dituju

yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan yag membentuk musik tersebut (Merriam,

1964:224). Merriam berpendapat bahwa kemungkinan yang paling jelas ialah

komunikasi dihadirkan dengan cara menanamkan makna-makna simbolis ke

dalam musik yang secara tidak disadari diakui oleh para warga komunitas

tersebut. Penanaman makna-makna simbolis dapat terjadi dalam salah satu dari

kedua macam cara berikut: secara sadar atau secara bawah sadar.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Drs. Hajizar, apabila Sarunai

Tanduak dipadukan dengan ensambel gabungan, maka yang mendengar akan

diberi tanda atau makna sedang ada acara kegembiraan.

Page 75: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

63

4.2.1.4 Fungsi perlambangan

Sarunai Tanduak merupakan alat musik Minangkabau yang

menggambarkan kegembiraan jiwa, ditinjau dari karakter melodi yang dihasilkan

yaitu melodi gembira atau dinamis.

4.2.1.5 Fungsi reaksi jasmani

Fungsi Sarunai Tanduak sebagai reaksi jasmani sejalan dengan fungsinya

sebagai pengungkapan emosional. Sebab reaksi jasmani muncul ketika adanya

penghayatan yang menghasilkan emosional. Emosional tersebut kemudian

diungkapkan melalui reaksi jasmani. Yang mana pada saat Sarunai Tanduak

dimainkan, semua penonton atau penikmat tari akan terlibat dengan ikut menari

mengikuti lagu.

4.2.2 Penggunaan

Menurut Herkovits (1964: 217-218) dalam Merriam, penggunaan musik

dapat dibagi menjadi lima kategori unsur-unsur budaya yaitu : Kebudayaan

Material, Kelembagaan Sosial, Hubungan Manusia dengan Alam, Estetika, dan

Bahasa. Berdasarkan kelima kategori tersebut, penggunaan Sarunai Tanduak

dalam konteks unsur-unsur budaya dapat diuraikan kedalam kategori estetika.

4.2.2.1 Estetika

Estetika mengacu pada nilai keindahan yang berasal dari ekspresi hasrat

manusia akan keindahan yang dinikmati melalui mata dan telinga. Musik

Page 76: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

64

merupakan suatu karya seni yang menjadi media pengungkapan perasaan

seseorang yang di ungkapkan melalui alunan nada atau melodi, baik dalam bentuk

vokal maupun instrumental.

Melalui musik dapat terlaksana dengan baik, ketika seseorang ingin

menyampaikan gagasan atau ide tanpa mengharapkan respon secara langsung.

Pesan-pesan yang ingin disampaikan dituangkan kedalam sebuah lagu ataupun

kedalam alunan musik yang kemudian dapat dinikmati diri sendiri maupun orang

lain. Berdasarkan hal tersebut maka alat musik Sarunai Tanduak termasuk

kedalam penggunaan estetika dikarenakan Sarunai Tanduak dipakai sebagai

penyalur perasaan gembira sipemain.

4.2.3 Nilai ekonomi pada alat musikSarunai Tanduak

Seperti yang dikemukakan oleh Merriam (1964) kebudayaan material musik

dalam etnomusikologi, nilai ekonomi alat musik juga penting yang berkaitan

dengan distribusi penjualannya.

Selain Sarunai Tanduak tersebut dapat digunakan dalam kebudayaannya,

ternyata Sarunai Tanduak tersebut dibutuhkan dimasyarakat pendukungnya.

Sarunai Tanduak juga memiliki nilai jual yang dapat membantu memperoleh

penghasilan kepada pengrajinnya. Dengan adanya bahan baku, alat-alat maupun

hasil dari kreativitas yang dihasilkan oleh beliau, Sarunai Tanduak buatan beliau

mempunyai nilai jual yang cukup untuk dipasarkan kebeberapa daerah sekitarnya

seperti daerah Sumatera Utara, Aceh, Minangkabau. Untuk menjual sebuah alat

musik Sarunai Tanduak yang sudah jadi dan siap pakai, biasanya Bapak Azis

Page 77: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

65

Mandri Chaniago menjual dengan harga sekitar Rp. 100.000,- sampai Rp.

150.000,-.

Sistem penjualan yang dilakukan beliau adalah dengan cara bertemu

langsung dengan pembeli. Beliau hanya akan membuat alat musik Sarunai

Tanduak apabila melalui pemesanan.

4.2.4 Fungsi Sarunai Tanduak pada ensambel

Masyarakat Minangkabau mempunya jenis ensambel yang merupakan

gabungan dari berbagai jenis alat-alat musik Minang. Jenis ensambel tersebut

adalah ensambel talempong. Ensambel talempong terdiri dari alat musik

talempong (talempong khusus atau disebut sebagai talempong melodi, talempong

dasar, dan talempong tinggi), Sarunai Tanduak, tambua (gendang), dan gendang

rapa’i (gendang katindik).

Sarunai Tanduak dan talempong melodi merupakan kedua alat musik yang

fungsinya sebagai pembawa melodi secara bergantian.

Page 78: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

66

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasaan,

peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil kajian organologi sarunai tanduak.

Pembuatan sarunai tanduak dilakukan oleh seseorang yang ahli, yaitu dari seruas

talang sebagi bahan utama. Sesuai tinjauan penelitian mengenai organologis alat

musik Sarunai Tanduak. Klasifikasi alat musik ini termasuk kedalam kelompok

aerofone. Aerofone ada beberapa jenis yaitu, blown flute, end blown flute, side

blown flute, rim blown flute, whistle flute, nose flute. Alat musik sarunai tanduak

tergolong kedalam klasifikasi whistle flute. Sarunai tanduak dengan panjang 25

cm dan diameter 3,5 cm menghasilkan nada tonal C.

Pada dasarnya untuk kegiatan aktivitas budaya, instrumen Sarunai Tanduak

ini memiliki fungsi yang minim untuk mendukungnya. Tapi alat musik Sarunai

Tanduak ini memiliki peran tersendiri dalam penggunaannya yaitu dimainkan

secara improvisasi (dendang). Dari hal ini maka kita dapat memperhatikan

sesungguhnya peran suatu kesenian berasal dari manusia dan karyanya. Demikian

juga dengan Sarunai Tanduak ini akan setiap upacara minangkabau.

Demikian bagaimana keberadaan alat musik Sarunai Tanduak ini yang

terdapat dalam kebudayaan masyarakat minangkabau selalu terkait dengan

penggunannya secara fungsional dan kebutuhan masyarakat tersebut dengan

Page 79: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

67

memperhatikan kesenian manusia yang turut mendukung terciptanya alat musik

Sarunai Tanduak tersebut.

5.2 Saran

Penelitian yang penulis lakukan masih dalam tahap kecil namun bermanfaat

bagi masyarakat pendukung kebudayaan serta pihak departemen pemerintah yang

mengemban tugas menjaga dan melestarikan Budaya Nusantara. Kiranya

penelitian ini dapat membuka jalan untuk penelitian berikutnya. Adapun saran

yang penulis kemukan adalah : sebagai pemuda-pemudi haruslah melestarikan

alat-alat musik tradisional, mulai mencintai kebudayaan sendiri agar alat-alat

musik dan kebudayaan kita tidak terkikis oleh perkembangan teknologi yang

semakin pesat dan bagi peneliti berikutnya, peneliti berharap agar skripsi ini

dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya agar penelitian ini tidak sampai

disini saja. Hal ini bertujuan agar alat-alat musik kebudayaan tersebut dapat

terlindungi.

Page 80: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

68

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Boestanoel Arifin, 1986/1987.Talempong Musik Tradisi Minang

Depdikbud, 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta.

Erizal, 1990.Instrument Tiup Karawitan Minangkabau. Padang Panjang: Aski Padang Panjang.

Hood, Mantle, 1982. The Ethnomusicologist, New Edition Kent.The Kent State, University Press.

Hornbostel, Erich M. Von dan Curt Sach, 1961.Classification of Musical Instrument.Translate From Original Jerman by Anthoni Brims and Klons P. Wachman 1961.

Khasima, Susumu, 1978. Asia Performing Traditional Art.(Terjemahan Rizaldi Siagian, 1986).

Koentjaraningrat, 1985.Metode-metode Penelitian Masyarakat.Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat, 1997.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Akasara Baru.

Lumbantoruan Yulyati, Reny. Hubungan Struktur Tari, Musik Iringan, dan Fungsi Tari Galombang Yang Dipertunjukkan Sanggar Tigo Sapilin Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Minangkabau di Kota Medan, Skripsi Sarjana S-1, Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Merriam, Alan P, 1995. Antropology of Music.Bloomington, Indiana: University Press.

Merriam, Alan P, 1964. The Antropology of Music.North Western: University Press.

Moleong, 1990.Penelitian Metodologi Kualitatif, Jakarta, Rosda Karya.

Navis, A.A. 1986. Alam Terkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: PT.Temprint.

Nettle, Bruno, 1964.Theory and Method in Ethnomusicology.New York: The Free Press of Glenco.

Purba Syahputra, Tribudi. Studi Organologis Saligung Simalungun Buatan Bapak Ja Huat Purba di Desa Tengkoh Kecamatan Panombean Pane, Kabupaten

Page 81: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

69

Simalungun, Skripsi Sarjana S-1, Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Manurung, Ardy. Kajian Organologis Sarune Mandailing Buatan Bapak Ridwan Aman Nasution di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Pusat Pembinaan Bahasa, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta, Penerbit Balai Pustaka.

Tobing Oktora, Jackry. Kajian Organologis Alat Musik Gambus Buatan Bapak Syahrial Felani, Skripsi Sarjana S-1, Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

(http://alampedia.blogspot.co.id/2014/09/serunai-alat-musik-tradisional-minang.html)

WWW.BUDAYAINDONESIA.NET

Page 82: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

70

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Azis Mandri Chaniago

Alamat : Jalan Rumah Pemotongan Hewan, Kelurahan

Pajak Sore Mabar, Kecamatan Medan Deli, Medan

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pengalaman seni : Seniman, Budayawan Minang

2. Nama : Zul Alinur

Alamat : Jalan Merpati II No. 9 Perumnas Mandala, Medan

Umur : 49 tahun

Pekerjaan : Dosen praktek musik Minangkabau di fakultas

Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Seni : Seniman

3. Nama : Drs. Hajizar Koto

Alamat : Jalan Rumah Potong Hewan No. 23 Rt. 09

Kelurahan Silaiking Bawah, Padang Panjang

Usia : 60 tahun

Pekerjaan : Dosen ISI Padang Panjang

Pengalaman Seni : Seniman

Page 83: KAJIAN ORGANOLOGIS ALAT MUSIK SARUNAI TANDUAK · Sarunai Tanduak adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang masuk dalam klasifikasi aerofon, yaitu alat musik yang sumber

71

4. Nama : Arifni Netrirosa

Alamat : Kompleks UNIMED Lau Dendang No. 33,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Dosen Etnomusikologi USU

Pengalaman Seni : Dosen Etnomusikologi USU