K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

12
PEMERINTAHAN KABUPATEN LAMONGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG Jl. Raya Babat – Jombang No. 227 Sendangrejo Ngimbang Lamongan Kode Pos 62273 Telp. (0322) 7797611 – 7772343 e-mail. [email protected] WebSite : www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188.2 / /413.216/2015 TENTANG KEWENANGAN KLINIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN, Menimban g : 1. Bahwa pelayanan di Rumah Sakit tergantung pada manjemen ketenagaan yang baik. 2. Manjemen pelayanan merupakan suatu proses perubahan dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu. 3. Bahwa dalam menjalakan proses menejemen perlu pendayagunaan atau pengaturan tenaga sesuai kompetensi dan potensi pengernbangan untuk terlaksananya pelayanan yang bermutu, salah satunya adalah mengatur Tugas Kewenangan Klinis yang ada di RSUD 4. Bahwa agar pengaturan Kewenangan Klinis mempunyai kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan. Menginga : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah 1

description

vvvvvvvvvvvvv

Transcript of K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

Page 1: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

PEMERINTAHAN KABUPATEN LAMONGANRUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG

Jl. Raya Babat – Jombang No. 227 Sendangrejo Ngimbang Lamongan Kode Pos 62273Telp. (0322) 7797611 – 7772343 e-mail. [email protected]

WebSite : www.lamongankab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANGKABUPATEN LAMONGAN

NOMOR : 188.2 / /413.216/2015

TENTANG

KEWENANGAN KLINISRUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANGKABUPATEN LAMONGAN,

Menimbang : 1. Bahwa pelayanan di Rumah Sakit tergantung pada manjemen ketenagaan

yang baik.

2. Manjemen pelayanan merupakan suatu proses perubahan dari sumber

daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan melalui fungsi

perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan,

evaluasi dan pengendalian mutu.

3. Bahwa dalam menjalakan proses menejemen perlu pendayagunaan atau

pengaturan tenaga sesuai kompetensi dan potensi pengernbangan untuk

terlaksananya pelayanan yang bermutu, salah satunya adalah mengatur Tugas

Kewenangan Klinis yang ada di RSUD

4. Bahwa agar pengaturan Kewenangan Klinis mempunyai kekuatan hukum,

perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Permenkes RI No 1691/Menkes/PER/VI11/2011 tentang Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEWENANGAN KLINIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG

KABUPATEN LAMONGAN

Pertama

Kedua

:

:

Memerintahkan kepada bagian terkait di Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang

Kabupaten Lamongan untuk melaksanakan kewenangan klinis sebagaimana

terlampir.

Mengamanatkan kepada bagian terkait di Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang

1

Page 2: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

Ketiga

Keempat

:

:

Kabupaten Lamongan untuk melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi atas

pelaksanaan kewenangan klinis.

Keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal ditetapkannya,

Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka

akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : Lamongan

pada tanggal : 01 Januari 2015

DIREKTURRUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG

KABUPATEN LAMONGAN

dr. TAUFIK HIDAYATPembina Tk I

NIP. 19630702 198903 1 012

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG NOMOR : 188.2 / /413.216/2015 TENTANG

2

Page 3: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

KEWENANGAN KLINIS RSUD NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGESDOKTER SPESIALIS ANESTESI & INTENSIVE CARE

RSUD NGIMBANG

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDokter Spesialis Anestesiologi adalah seseorang dengan bidang spesialisasi kedokteran yang memiliki kemampuan :1. Melakukan penilaian kondisi pasien praanestesi 2. Melakukan pemberian anestesia umum dan atau anestesia lokal/regional

Perhatian ditujukan untuk pasien yang membutuhkan ketidaksadaran, hilang rasa nyeri dan pengelolaan stress emosi selama pembedahan, persalinan, dan prosedur prosedur medik tertentu yang lain.1. Memberikan sedasi untuk mencapai berbagai tingkatan sedasi pada pasien pasien

remaja dan dewasa.2. Melakukan evaluasi post operatif dan pengobatan dan support fungsi organ-organ vital

akibat stess anestesi, bedah, dan prosedur medik yang lain3. Melakukan pelayanan kedokteran gawat darurat (meliputi resusitasi jantung, paru,

emergency care, emergency medicine and disaster medicine) – untuk penilaian, stabilisasi, resusitasi, dan menentukan triage pasien pasien dalam kondisi emergency, konsisten dengan kebijakan staf medik.

4. Pada batas batas tertentu melakukan pelayanan pasien pada unit pelayanan intensif sesuai kebijakan unit.

5. Penanganan nyeri akut dan kronis pasca bedah dan pengelolaan “Klinik Pain”6. Penanganan ketergantungan obat dengan Detoksifikasi Opiat Cara Anesteiogi ( DOCA )

1.2. Dokter Spesialis AnestesiDokter Spesialis Anestesiologi adalah dokter yang memiliki kualifikasi sebagai berikut :1. Lulus pendidikan dokter yang diakui pemerintah Indonesia.2. Lulus pendidikan Spesialisasi Anestesiologi dari Pusat Pendidikan Spesialis

Anestesiologi yang telah diakui di Indonesia.3. Lulus pendidikan School of Intensive Care selama 2 (dua) tahun dengan gelar KIC

(Konsultan Intensive Care) sebagai syarat menjadi dokter penanggung jawab Intensive Care.

4. Lulus pendidikan School of Cardio torasic Anesthesia selama 2 (dua) tahun dengan gelar KAKV (Konsultan Anestesi KardioVaskular) sebagai syarat melakukan tindakan anestesi pada bedah khusus mis bedah jantung.

1.3. Perhimpunan dan Pendidikan/Akademik :1. Perhimpunan dokter Anesthesi dan therapi intensif (PERDATIN) merupakan wadah

profesi dokter spesialis anestesiologi2. Kolegium Anestesilologi dan Reanimasi Indonesia (KARI) yang merupakan badan yang

independent menetapkan kebijakan, menyusun, mengevaluasi kurikulum pendidikan,

3

Page 4: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

modul pendidikan dan kompetesi yang harus dimiliki oleh seorang Spesialis Anestesiologi Indonesia.

BAB IISTANDAR PROFESI

2.1. Standar Kompetensi1. Mampu melakukan anestesia dan analgesia sesuai dengan tandar pelayanan anestesi

yang ditetapkan oleh Perdatin Pusat dan Cabang 2. Mampu melakukan anestesia umum inhalasi, balans, intravena total3. Mampu melakukan anestesia regional, spinal,epidural, blok pleksus saraf4. Mampu mengelola anestesia pada bedah digestif, ortopedi, urologi, plastic, onkologi,

THT, mata, ginekologi.5. Mampu mengelola anestesia obstetric

4

Page 5: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

6. Mampu mengelola anestesia bedah pediatric pada kasus kasus tertentu7. Mampu mengelola anestesi bedah saraf pada kasus kasus tertentu8. Mampu mengelola pasien di ruang pulih9. Mampu mengelola anestesia bedah paru dan bedah jantung tertutup.10. Mengetahui pengelolaan anestesia bedah jantung terbuka11. Mampu mengelola pasien di ICU dan ICCU12. Mampu mengelola anestesia rawat jalan13. Mampu mengelola anestesia pada prosedur di luar kamar operasi ( misal radioterapi,

MRI, CTScan kasus pediatri)14. Mampu mengelola nyeri akut pasca bedah, nyeri membandel

2.2. Standar Keterampilan1. Mampu memasang kanul arteri, kateter vena sentral, pipa nasogastrik2. Mampu melakukan intubasi endotrakeal, pemasangan Lryngeal Mask Airway (LMA),

blok spinal, blok epidural, blok kaudal, dan blok pleksus saraf3. Mampu mengatur posisi pasien4. Mampu melakukan pemeliharaan trias-anestesi selama operasi5. Mampu memasang dan menginterpretasikan hasil monitor fungsi vital6. Mampu mengelola kelaikan mesin anestesia dan ventilator7. Mampu mengelola pernafasan pasien secara manual dan ventilator anestesi

2.3. Standar Mempertahankan & Meningkatkan KompetensiProgram Pendidikan Berkelanjutan ; Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (P2KB) telah disusun oleh IDSAI :1. Mengikuti acara acara ilmiah dan CPD yang diselenggarakan Perdatin atau

Perhimpunan Profesi lain2. Mampu menganalisis makalah ilmiah3. Mampu melakukan penelitian ilmiah4. Mampu membuat tulisan ilmiah

2.4. Standar Etik Medikolegal1. Memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan hukum secara umum dalam

kegiatan sehari–hari.2. Memahami kaitan Sumpah Dokter, Kode Etik Kedokteran Indonesia, UU Kesehatan,

UU Praktik Kedokteran dan Peraturan Kementerian Kesehatan, KUHP, Informed Consent, dll.

3. Beretika saat melakukan kegiatan anamnesis, kerjasama interpersonal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan alat bantu diagnostik, konseling, terapi, memelihara rahasia jabatan, catatan medik dan memelihara kesehatan sendiri.

4. Mampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien atau keluarganya, disiplin lain dan sesama spesialis anestesi..

5

Page 6: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

BAB IIIKEWENANGAN KLINIS

ANESTESIOLOGI DAN INTENSIVE CARE(Disertakan bukti kemampuan dengan latihan dan/atau pengalaman klinis terkini)

DIMINTAKAN

DISETUJUI

ANESTESIA UMUM

Anestesia Umum dengan Teknik Inhalasi & IntravenaDIMINTAKAN

DISETUJUI

ANESTESI REGIONAL

1. Spinal2. Epidural

a. Lumbalb. Kaudalc. Torakald. Cervical

3.Blok Saraf Ekstremitas Atasa. Blok interscalenusb. Blok supraclaviculac. Blok infraclaviculad. Blok aksila

6

Page 7: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

4.Blok Saraf Ektremitas Bawaha. Blok psoasb. Blok sciaticc. Blok femorald. Blok popliteale. Blok ekstremitas bawah yang lain

5. Blok intravena Regional6.Teknik blok dengan Kateter Kontinu (selain epidural) untuk Anestesia

DIMINTAKAN

DISETUJUI

MONITORING SECARA INVASIF

1. Monitoring Tekanan Arterial2. Central Venous System Kanulasi

DIMINTAKAN

DISETUJUI

ANESTESIA PADA BEDAH KHUSUS

1.Bedah Jantung : managemen cardiopulmonary bypass (CPB) *)2. Bedah Thorax non jantung3. Bedah Vascular Mayor4. Bedah Saraf5. Bedah Kebidanan dan Ginekologi6. Bedah Transpalntasi Organ (Selain organ hati)7. Bedah Anak (pediatrik)

a. Umur >1 tahunb. Infants ( umur 1 bulan sampai 1 tahun )c. Neonatus (lahir sampai 1 bulan,atermd. Prematur

8. Prosedur Radiologi (CT Scan,MRI,Kateterisasi jantung )9. Prosedur Diagnostic Khusus

a. Streotaktikb. ERCP

c. EndoskopiDIMINTAKAN

DISETUJUI

ANESTESIA DENGAN TEKNIK KHUSUS

1. Tehnik Hipotensi Terkendali2. Intubasi Endotrakeal dengan Bantuan Panduan alat

a. Intubasi dengan Glidescopeb. Intubasi dengan Bronkoskopi Fiberoptik

3. Intubasi Endotrakeal dengan Double Lumen Tube dan Ventilasi Satu Paru

DIMINTAKAN

DISETUJUI

PERAWATAN INTENSIF/ICU **)

1. Penanganan Kasus dengan Hemodinamik Tidak Stabil **)2.Penanganan Kasus dengan Gangguan Napas dan Pengelolaan Jalan Napas **)

7

Page 8: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

3, Penggunaan Ventilator Mekanik **)4. Penanganan Kasus dengan Gangguan Susunan Saraf Pusat (SSP) **)5. Penanganan Kasus dengan Gangguan Ginjal **)6. Penanganan Kasus dengan Ganngguan Endokrin dan Saluran Cerna **)7. Penanganan Kasus Paska Bedah Mayor **)8. Nutrisi dan Interpretasi Laboratorium **)9.Prosedur Diagnostik denan Panduan USG **)

DIMINTAKAN

DISETUJUI

RESUSITASI JANTUNG PARU EMERGENSI DAN

BERKELANJUTAN1. Resusitasi Jantung Paru2.Terapi Cairan3.Perkutaneus Trakeostomi

DIMINTAKAN

DISETUJUI

NYERI PASCA OPERASI

1.Patient Controlled Analgesia (PCA)2. Blok spinal,Epidural dan Paravertebral3.Blok Ekstremitas Atas4.Blok Ekstremitas Bawah5.Organization of Acute Pain Service (APS)

DIMINTAKAN

DISETUJUI

ANESTESI REGIONAL DAN MANAGEMENT NYERI

1.Ultrasound Guided Anestesia Regionala. Blok Ekstremitas Atasb. Blok Ekstemitas Bawahc. Blok Spinal,Epidural, dan Caudald. Blok dengan kateter kontinu

2.Managemen Nyeria. Diagnosa dan Penanganan Nyeri Akut,

Kronis, dan Nyeri Kanker

b. Injeksi Epidural Cervical untuk Penanganan Nyeri

c. Analgesia Intratekald. Pemasangan Kateter Intratekal/Epidural

Permanene. Thermal/Chemical neurolisis melalui

pendekatan epidural atau subarachnoid

f. Thermal/Chemical neurolisis saraf periferDIMINTAKAN

DISETUJUI

LAIN-LAIN

Detoksifikasi Opiat Cepat dengan Anestesia

Catatan :*) : Memerlukan Pendidikan Khusus KAKV (Konsultan Anestesi Kardio Vaskular)**) : Memerlukan pendidikan khusus KIC (Konsultan Intensive Care)

8

Page 9: K-Klinis Dokter Anestesi & ICU

Nama & Jabatan Tanggal Tanda-tanganDibuat oleh

Ketua KSM Anestesi

Disetujui oleh Ketua Komite Medis

9