JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN...

21
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU-IBU PKK DI DESA BULIAN TERHADAP BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KOSMETIKA DALAM RANGKA PROMOSI KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DESA BULIAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Oleh: Gede Agus Beni Widana, S.Si., M.Si., Apt NIP. 198005062006041002 Dr. I Made Gunamantha, ST., M.MT NIP. 19680828200212001 Ni Wayan Yuningrat, ST., M.Sc NIP. 197601192003122001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 242/UN48.15/LPM/2015 JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015

Transcript of JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN...

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU-IBU PKK DI DESA BULIAN TERHADAP

BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KOSMETIKA DALAM RANGKA PROMOSI

KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DESA BULIAN KECAMATAN

KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

Oleh:

Gede Agus Beni Widana, S.Si., M.Si., Apt

NIP. 198005062006041002

Dr. I Made Gunamantha, ST., M.MT

NIP. 19680828200212001

Ni Wayan Yuningrat, ST., M.Sc

NIP. 197601192003122001

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 242/UN48.15/LPM/2015

JURUSAN ANALIS KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

ii

iii

KATA PENGANTAR

Kegiatan P2M dengan topik “Peningkatan Pemahaman Ibu-Ibu PKK di Desa Bulian

terhadap Bahan Kimia Berbahaya pada Kosmetika dalam Rangka Promosi Kesehatan bagi

Masyarakat Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng” dapat berjalan

dengan baik berkat dukungan berbagai pihak, oleh karena itu tim pelaksana menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha, atas ijin

dan pengesahan dukungan dana kegiatan;

2. Kepala Desa Bulian, atas ijin pelaksanaan kegiatan di Desa Bulian, Kecamatan

Kubutambahan,

3. Sekretaris Desa beserta Staf atas dukungan fasilitas di Balai Desa Bulian,

4. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bulian atas dukungan dan waktu untuk sosialisasi

kegiatan ini,

5. Pihak lain, atas dukungan moralnya

Saran dan kritik membangun juga diperlukan oleh tim pelaksana kegiatan demi

kesempurnaan kegiatan berikutnya juga demi kesempurnaan laporan kegiatan.

Singaraja, 7 Agustus 2015

Penulis

iv

DAFTAR ISI

Halaman Muka ..................................................................................................................... i

Pengesahan .......................................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................................ iv

Daftar Tabel .........................................................................................................................v

Daftar Gambar ................................................................................................................... vi

Bab I Pendahuluan ...............................................................................................................1

a. Analisis Situasi ....................................................................................................1

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...................................................................2

c. Tujuan Kegiatan ..................................................................................................3

d. Manfaat Kegiatan ................................................................................................3

Bab II Metode Pelaksanaan .................................................................................................5

Bab III Hasil dan Pembahasan .............................................................................................6

Bab IV Penutup ..................................................................................................................11

a. Simpulan ............................................................................................................11

b. Saran .................................................................................................................11

Daftar Pustaka ....................................................................................................................12

Lampiran

a. Absensi peserta kegiatan

b. Foto-foto kegiatan

c. Peta lokasi

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta .................................................................................7

Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner .......................................................................8

Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber .....................................................10

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik asal peserta kegiatan .............................................................................7

Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner ................................................................................8

1

BAB I

PENDAHULUAN

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu sasaran

pembangunan bangsa Indonesia yang menjadi prioritas pemerintah Republik

Indonesia. Banyak upaya telah dilakukan, baik melalui penyuluhan maupun iklan

layanan masyarakat. Melalui penyuluhan, banyak informasi penting yang diterima

oleh masyarakat yang berhubungan dengan promosi kesehatan, peningkatan

maupun pengembangan nilai kesehatan masyarakat. Pada saat sekarang juga

banyak terdapat iklan layanan masyarakat di bidang kesehatan, seperti bahaya

merokok, pencegahan dan penanggulangan penyakit AIDS akibat virus HIV,

bahaya flu burung, dan sebagainya.

Akan tetapi, informasi mengenai bahan-bahan berbahaya dalam makanan,

minuman, obat tradisional maupun kosmetika sebagai salah satu bahan kebutuhan

masyarakat masih belum cukup, bahkan belum menyentuh masyarakat pengguna

aktif makanan, minuman, obat tradisonal maupun kosmetika di tingkat atau

lapisan masyarakat menengah ke bawah atau kelompok masyarakat dengan akses

transportasi yang minim, jarak yang jauh dengan pusat layanan kesehatan maupun

akses informasi berbasis web yang minim pula.

Penyampaian informasi mengenani kesehatan masyarakat secara pasti di

dominasi oleh dinas kesehatan di pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, termasuk pula informasi bahan

berbahaya dalam makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Sampai

saat sekarang, hanya Badan POM yang menyampaikan informasi secara resmi

dalam web resmi melalui public warning mengenai bahan kimia berbahaya yang

ditemukan pada makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Apabila

akses informasi berbasis web (internet) suatu individu ataupun kelompok

masyarakat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, maka informasi yang

penting ini tidak akan tersampaikan sama sekali. Hal ini menurut pandangan

2

penulis, akan memberikan efek kesehatan yang tidak baik secara

berkesinambungan atau tingkat kualitas kesehatan masyarakat dalam jangka

waktu tertentu akan menurun secara signifikan apabila ternyata menggunakan atau

mengkonsumsi makanan, minuman, obat tradisional dan kosmetika yang

mengandung bahan kimia berbahaya.

A. Analisis Situasi

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, bahwa ada sejumlah warga

Desa Bulian yang mengalami perubahan kulit wajah seperti iritas kulit dengan

tampilan fisik memerah seperti udang rebus yang beberapa hari kemudian timbul

flek flek hitam pada wajah setelah menggunakan sediaan kosmetika bentuk krim

dengan tujuan sebagai pemutih kulit wajah. Hal tersebut merupakan salah satu

indikasi terjadinya toksisitas merkuri sebagai salah satu bahan kimia yang

berbahaya dan terlarang digunakan dalam sediaan kosmetika. Sediaan tersebut

menggunakan Bahasa Asing, bukan Bahasa Indonesia pada wadah dan etiketnya.

Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng merupakan

desa asal tempat lahir penulis (ketua pelaksana). Jarak tempuh dari Kota Singaraja

kurang lebih 20 Km kearah Kintamani, Bangli. Penulis mengetahui betul bahwa

akses informasi tentang bahan berbahaya dalam kosmetika tidak ada sama sekali,

sementara itu akses internet sangat terbatas. Keberadaan puskesmas pembantu

masih belum cukup membantu karena tidak pernah memajang informasi

mengenai bahaya bahan kimia yang dilarang digunakan dalam kosmetika.

Penyuluhan yang pernah dilaporkan telah dilakukan hanya sebatas bahayadan

penanganan rabies, flu burung, HIV/AIDS, narkoba. Sedangkan bahaya dari

bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika tidak pernah dilakukan sama

sekali.

Penyampaian informasi dan edukasi mengenai bahan kimia berbahaya

yang terkandung dalam kosmetika menjadi sangat penting dilakukan terhadap

masyarakat Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, khususnya di wakilkan

kepada Tim Penggerak PKK Desa Bulian. Tim ini akan membantu menyebarkan

secara luas setiap kesempatan kepada masyarakat lainnya.

3

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Ada masalah yang sangat penting yang harus diketahui dan dipecahkan

bahwa masih ada peredaran kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang

cukup banyak digunakan oleh sejumlah warga Desa Bulian. Hal tersebut mungkin

erat hubungannya dengan terbatasnya akses informasi baik berupa tulisan, lisan

maupun bentuk elektronik lainnya tentang beberapa sediaan kosmetika yang

beredar di masyarakat yang berbahaya bagi kesehatan.

Akses informasi mengenai bahan kimia berbahaya dalam kosmetika bagi

beberapa kelompok masyarakat masih sangat terbatas atau boleh disampaikan

tidak memperolehnya sama sekali. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh akses

informasi berbasis web atau internet masih belum terjangkau oleh berbagai faktor

seperti mahal atau frekuensi yang belum menjangkau daerah tertentu. Selain itu,

kemampuan dan waktu tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah tertentu masih

kurang atau bahkan tidak ada. Sosialisasi melalui media elektronik, misal radio

juga masih terbatas. Sehingga program pengabdian masyarakat untuk

menyampaikan informasi serta memberikan edukasi sangat diperlukan dan

diharapkan program pemerintah dalam bidang kesehatan yaitu menjamin

kesehatan dan keberlanjutan kualitas hidup warganegara dapat terwujud dan

tercapai khususnya tentang pemakaian kosmetika.

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan dapat

dirumuskan dalam dua hal:

a. Memberikan informasi kepada sasaran tentang bahan kimia berbahaya

yang mungkin ada dalam sediaan kosmetika kecantikan.

b. Memberikan edukasi tentang pengenalan bahan kimia berbahaya dalam

kosmetika serta penanganan pertama pada gejala-gejala gangguan

kesehatan yang dapat timbul setelah penggunaan kosmetika yang

mengandung bahan kimia berbahaya.

D. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diharapkan dapat diterima oleh sasaran program adalah:

4

a. Informasi tambahan mengenai bahan kimia berbahaya yang mungkin

terkandung dalam kosmetika

b. Masyarakat dapat mengenali jenis kosmetika yang mengandung bahan

kimia berbahaya

c. Masyarakat dapat mengenali akibat medis dari penggunaan kosmetika

berbahaya

d. Masyarakat dapat melakukan penanganan awal bila terjadi gangguan

kesehatan karena menggunakan kosmetika berbahaya.

5

BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Khalayak Sasaran

Sasaran pelaksanaan program adalah kelompok masyarakat yang

memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) Pengguna aktif kosmetika jenis kecantikan,

(b) Kader promosi kesehatan dalam kelompok PKK dan (c) Kelompok

masyarakat yang tidak banyak dapat mengakses informasi (internet maupun

brosur tentang kesehatan masyarakat) mengenai kosmetika yang berbahaya.

Berdasarkan kriteria tersebut maka khalayak sasaran strategis pengabdian adalah

ibu-ibu PKK yang ada di wilayah pedesaan. Daerah yang terpilih adalah Desa

Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Metode yang akan diterapkan selama pelaksanaan kegiatan melalui: (a)

penyebaran kuisioner, (b) presentasi, meliputi jenis sediaan kosmetika, jenis

bahan berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi

kesehatan manusia, dan (c) pelatihan singkat tentang cara akses situs BPOM RI di

www.pom.go.id untuk mendapatkan informasi tentang Public Warning BPOM RI

tentang nama produk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang beredar

di masyarakat serta menggali informasi tentang suatu sediaan kosmetika yang

aman dan yang telah melalui inspeksi BPOM RI sehingga dinyatakan layak edar.

6

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 26

Juni 2015 di Balai Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang di

mulai pada pukul 11.00 WITA. Tahapan kegiatan P2M yaitu (1) kegiatan dibuka

oleh Kepala Desa Bulian, (2) penyebaran kuisioner oleh anggota tim pelaksana,

(3) pemaparan materi oleh Gede Agus Beni Widana, S.Si., Apt., M.Si, (4) diskusi

tentang materi kosmetika dengan konten jenis sediaan kosmetika, jenis bahan

berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi kesehatan

manusia, (5) pelatihan penggunaan internet yaitu cara akses situs BPOM RI di

www.pom.go.id untuk identifikasi nomor registrasi sediaan kosmetika yang di

bawa oleh peserta dan (6) kegiatan ditutup oleh Bapak Kepala Desa Bulian.

B. Pembahasan

Data peserta pelaksanaan P2M

Desa Bulian memiliki lima dusun yang menjadi wilayah tempat tinggal

para kader PKK yaitu Dusun Dangin Margi, Dauh Margi, Lod Guwuh, Banyu

Buah dan Dusun Bantes. Komposisi asal peserta pada kegiatan pengabdian

masyarakat ini dapat disusun dalam Gambar 3.1. Peserta kegiatan pengabdian

kepada masyarakat sejumlah 22 orang (Lampiran 2) dengan rincian nama dan asal

peserta seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.1. Rendahnya tingkat partisipasi

peserta P2M, mungkin disebabkan oleh jarak tempuh lokasi dusun ke Balai Desa

Bulian yang lumayan jauh, padahal sosialisasi kegiatan telah disampaikan oleh

pelaksana dua minggu sebelum kegiatan dilaksanakan dan dipertegas lagi oleh

ketua tim penggerak PKK tiga hari sebelumnya.

Selanjutnya, sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertanyaan

pendahuluan berupa kuisioner. Peserta yang mengisi kuisioner sebanyak 16 orang

7

atau sekitar 72,72% dari total peserta yang hadir (lebih lengkap daftar hadir dapat

dilihat pada Lampiran 3). Kami curigai bahwa mereka dengan sengaja tidak

menuliskan jawabannya pada lembar kuisioner. Tabulasi data pengisian kuisioner

ditunjukkan dalam Tabel 3.2 dan Gambar 3.2.

Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta

NO. NAMA PESERTA ASAL

1 Ni Putu Ayu Budi Parianing Dusun Dangin Margi

2 Ni Made Supariastini Dusun Dangin Margi

3 Luh Rentami Dusun Dangin Margi

4 Luh Eka Dwijayanti Dusun Dangin Margi

5 Ketut Kartini Dusun Dangin Margi

6 Kadek Darmiasih Dusun Dangin Margi

7 Luh Sudarsini Dusun Dangin Margi

8 Made Suparni Dusun Dangin Margi

9 Ni Luh Budiari Dusun Dauh Margi

10 Ni Putu Ayu Nita Ismayanti Dusun Dauh Margi

11 Trisna Dewi Mariyani Dusun Dauh Margi

12 Antari Widindasari Dusun Dauh Margi

13 Ketut Sudasmini Dusun Dauh Margi

14 Komang Widiani Dusun Dauh Margi

15 Luh Ratna Sari Dewi Dusun Lod Guwuh

16 Kadek Sukerasti Dusun Lod Guwuh

17 Kadek Darmiasih Dusun Banyu Buah

18 Ayu Sri Nadi Dusun Banyu Buah

19 Komang Margini Dusun Banyu Buah

20 Luh Vera Suryani Dusun Banyu Buah

21 Ketut Sukarini Dusun Bantes

22 Luh Radeni Dusun Bantes

Gambar 3.1. Grafik asal peserta kegiatan

0

2

4

6

8

10

dusundanginmargi

dusun dauhmargi

dusun lodguwuh

dusunbanyu buah

dusunbantes

8

Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner.

No. Pertanyaan Jawaban

ya

Jawaban

tidak

Total

A Tahukah saudara/i cara menggunakan

kosmetika yang benar, misalnya

penggunaan sediaan krim?

8 8 16

B Pernahkah mendengar tentang bahan kimia

berbahaya pada kosmetika? 16 0 16

C Tahukah saudara efek yang dapat

ditimbulka bila menggunakan kosmetika

yang mengandung bahan kimia berbahaya?

11 5 16

D Pernahkah mengupdate informasi

mengenai bahan berbahaya pada

kosmetika?

5 1

1 16

E Pernahkan melihat dan memperhatikan

dengan seksama berita mengenai

keberadaan bahan kimia berbahaya pada

kosmetika, misalnya melalui tontonan TV,

radio?

12 4 16

F Tahukah saudara penanganan pertama

apabila ditemukan? 1

1

5 16

G Tahukah saudara/i kemanakah mencari

informasi mengenai legalitas produk

kosmetika?

0 1

6 16

H Tahukah saudara/i tentang internet? 12 4 16

I Apakah saudara/i pernah mengakses suatu

website (www)? 5

1

1 16

J Pernahkah melihat brosur atau poster

mengenai kosmetika yang berbahaya? 8 8 16

Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

A B C D E F G H I J

9

Berdasarkan data kuisioner yang disampaikan oleh pelaksana kegiatan

diperoleh informasi awal sebelum penyampaian materi dilaksanakan, yaitu bahwa

hampir sebagian besar peserta tidak tahu cara menggunakan kosmetika yang

benar, seperti penggunaan sediaan krim, juga jarang melakukan update informasi

mengenai bahan berbahaya pada kosmetika, tidak tahu cara menangani keadaan

berbahaya setelah menggunakan kosmetika yang ternyata mengandung bahan

kimia berbahaya. Selain itu, cara untuk mengetahui informasi mengenai produk

kosmetika yang aman dengan ukuran bahwa produk terebut legal atau terdaftar di

Balai Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia hampir semua peserta

tidak mengetahuinya. Informasi menarik lainnya bahwa tidak semua peserta tahu

atau pernah mengakses suatu website (www) juga pernah melihat brosur atau

poster mengenai kosmetika yang berbahaya.

Informasi awal yang digali melalui kuisioner menjadi hal penting untuk

menjadi patokan dalam penyampaian informasi mengenai kosmetika dan

kandungan bahan kimia berbahaya yang mungkin ada di dalam kosmetika. Pada

sesi akhir penyampaian materi, dilakukan diskusi mengenai materi yang telah

diterima peserta dan ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Pelatihan penggunaan internet dan mengakses website juga dilaksanakan

dengan tujuan www.pom.go.id/registrasi. peserta menyerahkan suatu produk dan

diperiksa legalitasnya melalui website tersebut dan merupakan produk legal,

karena produk yang dibawa merupakan produk terkenal. Harapan pelaksana

kegiatan bahwa peserta membawa produk-produk buatan lokal maupun produk

yang menggunakan bahasa asing, karena informasi yang beredar bahwa ada

beberapa yang menggunakan produk kosmetika dengan menggunakan bahasa

asing, tetapi tidak dibawa oleh peserta karena alasan yang disampaikan setelah

dilakukan pembicaraan terbatas adalah malu kalau ketahuan oleh peserta lain dan

disarankan kepada mereka untuk berhati-hati menggunakan kosmetika tersebut

dan waspada terhadap beberapa jenis efek samping yang mungkin timbul.

10

Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber

No. Pertanyaan Jawaban narasumber

1. Penanya memiliki anak perempuan

masih duduk di bangku SMP, kapan

waktu yang tepat bagi anaknya

menggunakan kosmetika?

Sebaiknya diijinkan menggunakan

kosmetika setelah beranjak

dewasa, khusunya kalau

perempuan setelah berumur 17

tahun dengan asumsi proses

pertumbuhannya sudah optimal

sehingga tidak akan terjadi

gangguan hormonal akibat bahan

aktif yang terkandung dalam

kosmetika.

2. Bagaimanakah cara konfirmasi

nomor registrasi produk kosmetika

agar dapat dipastikan bahwa

kosmetika yang digunakan aman

dan bermutu?

Cara konfirmasi melalui akses

website http//

www.pom.go.id/registrasi.

dilaksanakan setelah proses diskusi

selesai

3. Bagaimanakah cara mengantisipasi

munculnya produk asli tapi palsu?

Dengan cara menghancurkan

kemasan primer maupun sekunder

produk kosmetika, dengan cara

digunting kecil kecil atau dibakar

sebelum dibuang ke tempat

sampah

11

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bulian dengan topik bahan

berbahaya kosmetika dengan sasaran anggota PKK berjalan dengan baik. Akan

tetapi jumlah peserta yang datang tidak sesuai dengan harapan. Peserta mengamati

pemaparan materi dengan baik dan proses diskusi berjalan dengan baik.

Diharapkan peserta telah mengenal dengan baik cara penggunaan kosmetika

dengan baik, mengetahui berbagai jenis bahan berbahaya kosmetika, jenis bahaya

yang ditimbulkan, penanganan pertama apabila mengalami gejala-gejala tertentu.

B. Saran

Saran yang bisa disampaikan antara lain:

1. Dilakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai topik bahan berbahaya

kosmetika karena kosmetika merupakan kebutuhan dasar masyarakat,

khususnya di Desa Bulian,

2. Penjaringan peserta bisa dilakukan lebih baik dengan melibatkan beberapa

komponen,

3. Kegiatan ini kedepannya mungkin disandingkan dengan program dari

pemerintah daerah khususnya dari dinas kesehatan,

4. Kepada peserta dan diharapkan disampaikan kepada masyarakat yang

lebih luas lagi agar selalu memperhatikan mutu atau kualitas kosmetika

melalui pemeriksaan legalitas produk yang dipakai ke website

ww.pom.go.id/registrasi serta selalu menghancurkan produk kosmetika

untuk mencegah produk asli tapi palsu.

12

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2006), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.3352 Tanggal 7

September 2006 tentang Kosmetika yang Mengandung Bahan dan Zat

Warna Yang Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia.

Anonim. (2007), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.432.6081

Tanggal 1 Agustus 2007 tentang Kosmetika Mengandung Bahan

Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat

dan Makanan Republik Indonesia.

Anonim. (2009), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.43.2503 Tanggal

11 Juni 2009 tentang Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya/Bahan

Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia.

Anonim. (2010), “Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika”,

Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

13

Lampiran 1 Daftar hadir peserta

14

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1 Pemaparan oleh Gambar 2. Peserta P2M

Gambar 3. Pertanyaan dari peserta Gambar 4. Diskusi nara sumber dengan peserta

15

Lampiran 3 Peta Lokasi

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di desa Bulian. Desa ini

terletak disisi tenggara desa Kubutambahan atau sekitar ±5 km dari pusat

administrasi kantor kecamatan Kubutambahan dan ± 17 km dari Kota Singaraja

sebagai pusat barang konsumsi untuk wilayah Kabupaten Buleleng

.

Desa Bulian,

Kecamatan

Kubutambahan

Kabupaten Buleleng