Jurnal Reading Granuloma Piogenikum

33
JURNAL READING GRANULOMA PIOGENIIKUM

description

Granuloma Piogenikum

Transcript of Jurnal Reading Granuloma Piogenikum

Jurnal Reading Granuloma Piogeniikum

Jurnal ReadingGranuloma PiogeniikumDefinisiGranuloma piogenik adalah hyperplasia vascular pada kulit dan mukosa yang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Dengan tempat predileksi tersering ialah wajah, badan dan ekstremitas. Granuloma piogenik biasanya soliter namun ada kemungkinan untuk munculnya lesi satelit multiple.G.P diidentifikasi lebih dari satu abad yang lalu dan telah dikaitkan dengan trauma ringan, iritasi kronis, faktor hormonal, dan infeksi virus. Hingga saat ini tidak ada hubungan yang signifikan dengan penyebab telah diverifikasi.Penggunaan istilah granuloma piogenik ini kurang tepat digunakan karena tidak terdapat gambaran suatu granuloma (peradangan) maupun adanya proses piogenik.Granuloma piogenik adalah merupakan tumor kapiler jinak pada kulit dan mukosa akibat gangguan proliferasi kapiler. Lesi tampak sebagai papul atau nodul eritem dengan pembesaran cepat dan mudah terjadi perdarahan atau ulserasi.

SinonimHipotesis etiologi telah menyebabkan sejumlah istilah yang digunakan untuk menggambarkan G.P yang menunjukan agen penyebab; hal ini termasuk botryomycosis hominis, telangiectodes granuloma, dan granuloma pediculatum.Istilah granuloma piogenik diadopsi pada tahun 1925 karena dianggap mendeskriptifkan proses yang mendasari. Baru-baru ini istilah hemangioma kapiler lobular telah disarankan karena penampilan histologis lesi.EpidemiologiG.P umum terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Pada anak-anak, usia rata-rata adalah 6-7 tahun; 42% kasus terjadi dengan usia 5 tahun, 12% terjadi sebelum usia 1 tahun, dan 1,1% yang hadir pada saat lahir. G.P pada kulit tidak memiliki kecenderungan gender dan muncul sekitar 0,5% dari seluruh nodul kulit pada anak-anak. Insiden nodul pada mukosa mulut memuncak pada dekade kedua atau ketiga kehidupan; nodul mukosa mulut terjadi dengan rasio 2:1 pada perempuan : laki-laki berhubungan dengan kehamilan dan penggunaan kontrasepsi oral. G.P mulitpel biasanya terjadi pada usia dewasa muda, tetapi saat ini telah didapatkan laporan terjadi pada usia anak-anak.Etiologi & PatogenesisEtiologi G.P tidak diketahui, tetapi karena G.P mengalami regresi ketika rangsangan awal menghilang, itu menjadikannya sebagai hiperplasia vaskular.Faktor predisposisi yang mungkin ialah Trauma, Iritasi kronis, Peningkatan kadar hormon seks wanita, Infeksi bakteriOnkogen virus Anastamoses arteriovenosa mikroskopis. Delesi cytogenetic clonal yang abnormalPengaruh pengobatan (retinoid, protease inhibitor, dan kemoterapi)Etiologi & Patogenesis50% dari individu dengan G.P memiliki riwayat trauma lokal. Bahkan G.P multiple berkembang setelah adanya manipulasi bedah pada nodul utama.Telah diduga bahwa produksi berlebihan faktor angiogenik pada trauma menjadi faktor untuk terjadinya hyperplasia. vaskular, beberapa studi melaporkan sedikit hubungan antara trauma dan G.P.

Etiologi & PatogenesisHormon seks wanita juga mungkin memainkan peran dalam patogenesis G.P. Nodul pada mukosa mulut terjadi peningkatan frekuensi pada wanita hamil dan pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. Peningkatan kejadian ini diduga disebabkan ketidakseimbangan antara enhancer angiogenesis dan inhibitor. Sebuah studi baru-baru menunjukkan bahwa hormon seks wanita meningkatkan ekspresi faktor angiogenik, termasuk faktor pertumbuhan endotel vaskular, faktor pertumbuhan fibroblast dasar, interleukin 1, dan tingkat penurunan apoptosis sel endotel. Kekambuhan dari nodul yang dipotong tidak jarang selama kehamilan, dan sebaliknya, lesi cenderung menghilang setelah melahirkan. Tidak ada hubungan antara hormon seks dan kulit PG.Namun, beberapa penelitian melaporkan sedikit hubungan antara trauma dan PG.8Etiologi & PatogenesisInfeksi bakteri adalah penyebab lain yang diduga penyebab G.P, namun belum ada agen etiologi pasti yang telah ditemukan. Infeksi Bartonella dapat bermanifestasi sebagai lesi, mulai dari G.P soliter ke angiomatosis basiler yang luas. Ada hubungan yang signifikan secara statistik antara G.P dan seropositif untuk Bartonella. Basil Gram-positif juga telah terlihat dan diamati pada pemeriksaan mikroskopik dari contoh jaringan G.P.Onkogen virus dapat mengakibatkan pertumbuhan mendadak dan tidak terkoordinasi dari papila dermal, sehingga terjadi G.P. Ini berdasarkan hipotesis bahwa infeksi virus menyebabkan disregulasi represi gen dalam fibroblas papiler.Beberapa pengobatan seperti penggunaan sistemik atau topikal retinoid, indinavir protease inhibitor, 5-fluorouracil, capeciabine (flouropyrimidine), mitoxantrone, docetaxel, faktor pertumbuhan reseptor inhibitor epidermal, dan erythropoietin dilaporkan dapat menyebabkan terbentuknya GP namun mekanisme terjadinya belum dapat dijelaskan.

Etiologi & PatogenesisNodul G.P mungkin memiliki kecenderungan untuk berkembangkan di daerah anastomosis arteriovenosa secara mikroskopis. Berdasarkan pengertian tersebut telah diamati bahwa frekuensi G.P lebih sering pada daerah dengan kepadatan vaskularisasi kulit paling padat seperti di kepala dan leher, diikuti oleh batang dan tungkai.Trauma, pengaruh hormonal, onkogen virus, malformasi mikroskopik dari arteriovenous yang mendasari, produksi faktor pertumbuhan angiogenik, dan kelainan cytogenetic semuanya telah dilaporkan memiliki peranan. Adanya ekspresi berlebih dari faktor transkrips P-ATF2 dan STAT3 juga berperan dalam pembentukkan tumor.(dengan vaskularisasi yang lebih besar di tungkai atas daripada di bawah). Selain itu, PG telah terjadi dalam flammeus nevus (port-wine stain), jenis malformasi vaskular11

Gejala KLinisVarian G.P yang telah diketahui secara umum termasuk :Pada kulitMukosa mulut (granuloma gravidarum)SatelitSubkutanIntravenakongenitalGejala KLinisG.P kulit sering muncul sebagai papula tidak nyeri, merah, dan berkrusta atau ulserasi pada permukaan kulit. Diameter rata-rata dari G.P kulit adalah 6.5 mm. Lesi berkembang selama beberapa minggu, dan pertumbuhan menetap selama beberapa bulan akhirnya menyusut menjadi fibrotik "angioma.G.P kulit soliter biasanya terletak pada kepala dan leher (62,5%), tubuh (19,7%), atau ekstremitas (17,9%).Beberapa nodul spontan infark dan rumit. dengan tungkai atas melibatkan lebih sering daripada yang lebih rendah.14Gejala KLinisNodul P.G pada mukosa mulut muncul hingga 70% terutama pada wanita. Lesi ini dapat berkembang pada gingiva, bibir, atau mukosa bukal. Lesi sering muncul selama trimester kedua atau ketiga kehamilan atau dengan penggunaan kontrasepsi oral. G.P pada mukosa mulut memiliki tingkat kekambuhan lebih tinggi dari pada G.P kulit jika dipotong terutama selama masa kehamilan dan sering menghilang secara spontan setelah melahirkan. G.P mukosa juga telah dilaporkan terjadi di lidah, di laring, dan pada glans penis.

Gejala KLinisG.P tipe satelit sangat jarang terjadi, biasanya terjadi setelah pengobatan atau manipulasi terhadap nodul soliter awal. Tipe satelit tidak pernah atau bahkan sangat jarang untuk terjadi secara spontan. Terbentuknya lesi satelit yang halus, merah, papula yang berdiameter dari 1 sampai 10 mm. Tidak seperti G.P soliter, G.P satelit yang paling sering muncul di badanGejala KLinisG.P subkutan juga jarang terjadi dan muncul sebagai nodul subkutan nonspesifik. Karena penampilan klinis tumor ini cukup berbeda dari G.P pada kulit, G.P subkutan seringkali sulit untuk didiagnosa berdasarkan gambaran klinis. Kadang-kadang terjadi kekeliruan dengan hemangioma atau kista epidermis. Oleh sebab itu dapat digunakan biopsy karena dari hasil biopsi mudah dibedakan sumber kelainan berasal dari jaringan granulasi atau dari entitas vaskular.Gejala KLinisG.P intravena mungkin muncul sebagai nodul subkutan dengan fitur nonspesifik, paling sering berkembang pada daerah ekstremitas. Diagnosis klinis G.P intravena termasuk sulit, karena bisa dikira sebagai kumpulan thrombus.G.P kongenital adalah perluasan variasi yang jarang terjadi. Dengan gambaran lesi multipel mirip dengan gambaran G.P pada kulit, namun bedanya ialah hadir pada saat lahir. Kondisi ini termasuk kondisi yang jinak, dimana akan mengalami resolusi spontan saat usia lebih dari 6 sampai 12 bulan.G.P intravena juga menjadi bukti jelas polyp red brown18

Differential diagnosisDiagnosis banding G.P dapat berupa melanoma amelanotic, angiosarcoma, karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, kaposi sarcoma, hemangioma, angiomatosis basiler, keganasan visceral metastatik, dan jaringan granulasi. Sebuah kasus metastase hepatoseluler untuk gingiva meniru PG juga telah dilaporkan20Bacillary AngiomatosisBA biasanya terjadi pada pasien yang mengalami mengalami penurunan sistem imun. BA timbul akibat infeksi dari Bartonella sp yang didapat dari kucing. Lesinya mirip dengan GP yaitu papul vaskular berukuran 1mm-1cm, berwarna merah agak pucat, dikelilingi skuama dan terdapat lesi satelit disekitarnya. Lesi berbatas tegas, mudah berdarah, dan biasanya tidak keras.

Lesi multipel, berkelompok, berwarna merah pucat21Basal Cell CarcinomaBCC merupakan keganasan kulit yang sering pada manusia, biasanya mengenai usia muda. BCC disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet yang menyebabkan terjadinya mutasi tumor suppressor gen. Pasien dengan BCC datang dengan keluhan adanya lesi kulit yang mudah berdarah lalu sembuh secara berulang.

Cherry hemangioma Tumor jinak yang terbentuk akibat pembentukkan pembuluh darah vena kecil yang berlebih. Lesi cherry hemangioma ditandai dengan timbulnya bintik kecil kemerahan seperti petechie biasanya muncul di bagian badan.

Melanoma Maligna Keganasan yang cukup jarang ditemui, namun sering menjadi penyebab kematian oleh karena itu diteksi dini perlu dilakukan. Melanoma malignan adalah keganasan sel melanosit yang tidak hanya terdapat di kulit, tapi di mata, telinga, saluran penceranaan, mukosa oral dan genital. Gambarannya nodul asimetri dengan batas tidak jelas dan warnanya bervariasi

Squamous Cell Carcinoma10SCC merupakan tumor ganas tersering kedua setelah BCC yang berasal dari sel keratinosit epidermis suprabasal. Lesi awal SCC biasanya adanya riwayat ulcer yang tidak sembuh sembuh atau tumbuh secara abnormal di daerah yang terpapar sinar matahari.

histologiGambaran histopatologi pada semua subtipe granuloma pyogenic serupa. Gambaran histologis G.P pada fase awal sangat identik dengan jaringan granulasi, beserta jaringan ikat yang memiliki vaskularisasi kapiler dan venula yang banyak dalam matriks yang edema. Semakin lesi matang, stroma fibromyxoid memisahkan lesi menjadi lobulus mengandung agregat kapiler dan venula dengan sel endotel besar. Pada titik ini, edema telah terjadi.Penampakan tumbuhnya epidermis ke arah dalam di dasar lesi, membentuk apa yang disebut epidermis collarette dan menyebabkan sedikit pedunkulasi. Fibrosis yang luas menandakan tahap akhir regresi.

Gambaran Histologi terdapat ektravasasi pembuluh darah27Pengobatan dan prognosisBerbagai modalitas pengobatan telah banyak digunakan untuk menghilangkan G.P. Cara yang efektif meliputi eksisi, eksisi shave, operasi laser, sclerotherapy, electrodesiccation, kuretase, ligasi, atau kombinasi dari beberapa metode. Eksisi dengan penutupan linear memiliki tingkat kekambuhan terendah dan memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan histologis dari sampel jaringan. Namun bagaimanapun, meninggalkan bekas luka eksisi.Eksisi shave diikuti oleh laser argon yang memiliki kemampuan fotokoagulasi merupakan alternatif terapi yang efektif yang meminimalkan pembentukan bekas luka sambil menjaga jaringan yang diambil untuk mengkonfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan histologis.Pengobatan dan prognosisMetode konservatif lainnya seperti operasi laser 585-nm flashlamp-pumped pulsed-dye termasuk bermanfaat tetapi memerlukan beberapa kali pengobatan dan hanya dapat digunakan untuk lesi kecil. Angka kesembuhan 100% diamati pada terapi dengan etanolamin oleat skleroterapi yang dapat dilakukan pada lesi besar dan kecil. Tingkat kekambuhan dengan eksisi shave ditambah kauterisasi atau kauterisasi sendiri telah dilaporkan mencapai 43,5%.Tak satu pun dari metode ini dapat mempertahankan jaringan untuk memungkinkan pemeriksaan histologis. Kurangnya konfirmasi histologis tidak akan menimbulkan masalah bagi dermatologists berpengalaman atau dalam kasus klinis yang jelas. Namun 18% dari kasus G.P salah didiagnosis.Pengobatan dan prognosisBedah dari lesi kulit diikuti oleh kauterisasi dengan perak nitrat telah dianjurkan sebagai pengobatan yang efektif namun murah. Tindakan harus dilakukan berulang beberapa kali setiap seminggu. Hasilnya tindakan ini memiliki resolusi sekitar 85%. G.P Peduncular dapat diligasi di dasar menggunakan jahitan yang absorbable. Tumor diangkat dengan tang dan diikat di dasar dengan simpul jahitan ketat. Tumor akan menjadi nekrotik dan jatuh selama beberapa hari. Prosedur ini atraumatic dan murah dan tidak memerlukan anestesi atau peralatan khusus.Kegigihan atau kekambuhan dapat diobati dengan eksisi atau operasi laser. Namun, prosedur ini tidak memungkinkan pemeriksaan histologis.KomplikasiPerdarahan merupakan komplikasi tersering dibandingkan komplikasi lainya. Penyebab utamanya adalah traumadari luar maupun ruptur spontan pembuluh darah akibat tipisnya kulit di atas permukaan, sedangkan pembuluh darah di dalamnya terus menerus tumbuh.Ulkus terjadi lanjutan akibat adanya ruptur yang menimbulkan ulserasi.Anemia biasanya terjadi akibat komplikasi dari perdarahan yang masif.

kesimpulanG.P adalah neoplasma vaskuler yang didapat. Kerapuhannya sering memerlukan peningkatan perhatian klinis. G.P perlu dibedakan dari Kaposi sarcoma, melanoma, dan kanker metastatik, serta infeksi bakteri sistemik penting, angiomatosis basiler.Penyebab terjadinya granuloma piogenik masih belum dapat dipastikan namun dikaitkan dengan trauma, kehamilan atau penggunaan obat kontrasepsi oral, dllPenanganan pada Granuloma Piogenik diindikasikan untuk mencegah perdarahan, kurang nyaman, kepentingan kosmetika dan ketidakpastian diagnosis. Beberapa keganasan muncul dengan gambaran granuloma piogenik, untuk memastikan gambaran yang atipikal diperlukan pengecekan secara histopatologi.Terima Kasih