jawaban fisbat
-
Upload
supri-yanto -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
Transcript of jawaban fisbat
-
SEMANGAT EAAAAAA
1
BAB 2
Nomor 6
1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan
satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif
kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke
kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di
California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng
bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah
contoh batas divergen
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng
bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng
bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng
mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana
potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga
kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan
pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan
Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc).
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
1. Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
2. Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
3. Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta
tahun yang lalu)- Lempeng benua
4. Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
5. Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng benua
6. Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benua
7. Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng
Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng
Scotia.
Nomor 7
Yang menggerakkan adalah arus konveksi dari mantel. Arus konveksi (pergerakan lempeng bumi)
terjadi pada mantel bumi akibat adanya suhu yang tinggi dan perbedaan tekanan antara kerak dan
inti bumi (Gambar 2). Energi sirkulasi ini dihasilkan dari peluruhan unsur radioaktif pada batuan.
Arus konveksi ini mengakibatkan sirkulasi massa bumi, lava panas keluar, dan massa batuan dingin
masuk ke dalam bumi yang kemudian meleleh dibawah suhu dan tekanan yang tinggi dan menjadi
bagian dari mantel, dan suatu saat proses ini akan terjadi lagi pada lokasi lainnya. Sirkulasi lokal
dibawah permukaan bumi dengan arah yang berbeda mengakibatkan arah pergerakan yang berbeda
pula pada sepanjang permukaan bumi.
-
SEMANGAT EAAAAAA
2
Nomor 8
Ada hubungannya. Lempeng tektonik terdiri dari material batuan elastic yang rapuh. Energy
regangan elastik disimpan di dalamnya selama deformasi relatif yang terjadi karena pergerakan pada
lempeng. Namun, ketika batuan sepanjang interface lempeng mencapai kekuatannya, maka akan
terjadi patahan dan gerakan yang terjadi secara mendadak disertai dengan pelepasan energi
regangan elastik yang besar (Gambar 5). Sebagai contoh, energi yang dilepas pada Gempa Bhuj
tahun 2001 setara dengan 400 kali energy yang dilepas pada bom atom Hiroshima. Slip pada pada
patahan menyebabkan gempa bumi. Guncangan keras dan energy yang dilepas kemudian menyebar
dalam bentuk gelombang seismik yang menjalar sepanjang permukaan bumi. Setelah gempa selesai
proses pergerakan antar lempeng kembali terjadi, dan begitu seterusnya.
Nomor 9
Bataun beku terbentuk dari pembekuan magma. Batuan sedimen terbentuk dari pelapukan batuan,
lalu tertransportasi ke tempat yang lain, lalu terendapkan dan tercipta batuan sedimen. Batuan
metamorf terbentuk akibat perubahan bentuk dari batuan yang ada sebelumnya karena pengaruh
suhu dan tekanan pada waktu skala geologi.
Nomor 10
Siklus batuan.
Nomor 11
1. Kuarsa: ( SiO2 )
2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8 )
3. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)
4. Mika Muskovit: (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2
5. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2
6. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
8. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4
FELDSPAR
Nomor 12
Kandungan silica nya
Basa 45 52 %
Intermediet 53 65%
Asam >65%
Nomor 13
Jika suhunya panas sekali, maka mineral yang dihasilkan akan besar, tetapi terbentuk cukup
lama.jika suhunya rendah, makan akan terbentuk mineral yang kecil kecil, dan terbentuk dalam
waktu yang cepat.
-
SEMANGAT EAAAAAA
3
Nomor 14
Boulder (bongkah) >256 mm
Cobble (berangkal) 64 256 mm
Pebble (kerakal) 4 64 mm
Granule (kerikil) 2 4 mm
Sand (pasir) 1/16 2 mm
Silt (lanau) 1/256 1/16
Clay (lempung)
-
SEMANGAT EAAAAAA
4
BAB 3 PARAMETER PETROFISIS BATUAN
21. Apa yang disebut dengan parameter petrofisis ?, bagaimana cara mengukur parameter tersebut?
Parameter petrofisis merupakan analisis batuan menggunakan pendekatan pengukuran yang
dilakukan dengan mengukur besaran dan kemudian dihitung melalui hubungan- hubungan yang
melibatkan parameter mikro yang berkaitan dengan fisika, kemudian parameter petrofisis yang
dominan mempengaruhi kecepatan gelombang seismik seperti, densitas, permeabiltas, saturasi air,
dan porositas.
22. Bagian ruang yang ada pada batuan (pori) memberikan tiga pengertian sifat fisis yang berkaitan
dengan ruang pori tersebut, yaitu porositas, permukaan internal spesifik dan permeabilitas. Jelaskan
ketiga sifat fisis tersebut apa maksudnya? Porositas, merupakan perbandingan antara volume semua
ruang (termasuk pori, rekahan (fracture), retakan (cracks), celah, lubang, dll) terhadap volume total
suatu massa batuan atau medium. Permukaan internal spesifik, adalah besarnya luas permukaan
pori yang berkaitan dengan volume pori atau massa batuan. Permukaan ini menggambarkan
morphologi-dalampermukaan pori dan mengontrol efek antarmuka pada batas antara butiran
penyusun massa batuan dengan cairan yang mengisi pori. Permeabilitas, adalah kemampuan untuk
meloloskan cairan melalui pori-pori yang ada.
23. Secara asal-usul petrography porositas dapat dibedakan menjadi porositas intergranular,
porositas intragranular, porositas rekahan dan porositas vugular. Jelaskan apa bedanya !
Porositas intergranular, yaitu ruang pori yang terbentuk antar butiran partikel atau fragmen material
klastik akibat batuan yang memiliki kemas lepas (looses packing), terkompaksi atau
tersementasi.Porositas intragranular atau interkristalin, terbentuk akibat adanya shrinking (
lenyapnya butiran akibat reaksi kimia ) atau kontraksi butiran. Porositas rekahan, diakibatkan oleh
adanya proses mekanik atau proses kimiawi secara parsial terhadap batuan yang masiv pada
awalnya, seperti batu gamping. Porositas jenis ini merupakan porositas sekunder.Porositas vugular,
adalah porositas yang dibentuk oleh organisme dan bersamaan dengan terjadinya proses/ reaksi
kimia pada tahapan selanjutnya. Porositas ini merupakan jenis porositas primer dan sekunder.
24. Untuk keperluan teknis, porositas dapat dibedakan menjadi porositas total, porositas
interkoneksi, porositas potensila dan porositas efektif. Jelaskan apa bedanya! Porositas total tot ,
adalah porositas yang berkaitan dengan semua ruang pori, lubang, retakan dan lainnya. Porositas
total merupakan jumlahan dari porositas primer dan porositas sekunder. Porositas interkoneksi,
adalah porositas yang hanya berkaitan dengan ruang yang saling berhubungan saja. Ruang pori-pori
dipandang saling berhubungan bila dapat mengalirkan arus listrik atau fluida di antara dinding-
dinding pori tersebut. Perbedaan mengalirkan arus listrik atau fluida di antara dinding-dinding pori
tersebut. Perbedaan porositas total dengan porositas interkoneksi dapat diberikan contoh dengan
batu pumice. Pumice mempunyai porositas total 50 %, tetapi porositas interkoneksinya 0 %, karena
pori-pori yang ada masing-masing terisolasi sehingga tidak membentuk suatu kanal untuk
mengalirkan fluida. Porositas potensial, adalah bagian dari porositas interkoneksi yang mempunyai
diameter saluran koneksi cukup besar untuk meloloskan/ mengalirkan fluida. Porositas potensial ini
memiliki batas diameter minimum agar dapat berfungsi sebagai saluran koneksi (> 50 m untuk
minyak, dan > 5 m untuk gas). Porositas efektif, adalah porositas yang tersedia untuk fluida dapat
bergerak bebas. Porositas ini yang sering digunakan dalam analisis log.
25. Seberapa jauh pengaruh ukuran butir penyusun batuan terhadap porositas yang dibentuk ?
Perhitungan porositas dengan asumsi butir berbentuk bola dalam suatu kubus akan menghasilkan
porositas besar, dan untuk kemasan hexagonal memiliki nilai porositas yang lebih kecil yaitu 25,9 %.
-
SEMANGAT EAAAAAA
5
26. Seberapa besar pengaruh kemas (packing), kompaksi dan sementasi terhadap pembentukan
porositas suatu batuan ? Nilai porositas berpengaruh dari kemas (packing) butir partikelnya. Untuk
butir berbentuk bola yang terkemas dalam kubus berbeda dengan yang terkemas dalam bentuk
hexagonal. Bentuk kemas tersebut sering digunakan untuk memodelkan batu pasir yang
takterkompaksi.
27. Bagaimana hubungan besar porositas terhadap tekanan dan kedalaman di dalam bentuk
logaritmik dan eksponensial ? dengan hubungan Metode langsung: V dan Vs ditentukan secara
langsung. Dengan persamaan = 1 -(Vs-V) porositas rata-rata batuan dapat diperoleh. Pengukuran
ini meliputi semua ruang pori walau tidak berhubungan dengan bagian luar batuan 2.Metode
imbibisi: 2.Metode imbibisi: Pada prinsipnya batuan direndam pada suatu fluida selang waktu
tertentu hingga fluida mengisi semua ruang pori yang terhubung dengan bagian luar batuan.
28. Berikan contoh hubungan porositas dengan permeabilitas !, jelaskan arti persamaan hubungan
tersebut ! Contoh hubungan porositas dengan permeabilitas adalah pada Semua jenis tanah yang
bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang
ada di antara butiran-butiran tanah. Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan
permukaan lapisan tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah
atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya
tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta
unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan
permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
29. Berikan contoh hubungan porositas dengan factor formasi !, jelaskan arti persamaan hubungan
tersebut ! sebagai contoh dalam hubungan Log listrik yang merupakan suatu plot antara sifat-
sifat listrik lapisan yangditembus lubang bor dengan kedalaman. Sifat-sifat ini diukur dengan
berbagaivariasi konfigurasi elektrode yang diturunkan ke dalam lubang bor. Untuk batuanyang pori-
porinya terisi mineral-
mineral air asin atau clay maka akanmenghantarkan listrik dan mempunyai resistivity yang rendah di
bandingkandengan pori-pori yang terisi minyak, gas maupun air tawar. Oleh karena itulumpur
pemboran yang banyak mengandung garam akan bersifat konduktif dansebaliknya.
Untuk formasi clean sand yang mengandung air garam, tahananformasinya dapat dinyatakan dengan
suatu faktor tahanan formasi (F), yangdinyatakan dengan persamaan :Ro= F x Rw
30. Persamaan densitas suatu batuan dituliskan sebagai
, apa arti fisisnya batuan tersebut ?
Untuk densitas batuan berpori, maka sebagian volumenya adalah volume pori yang dinyatakan
dalam porositas , densitas bulknya merupakan jumlahan dari densitas matrik materi padatnya m
medan densitas pori p. Kemudian batuan yang berisi gas dan air akan mempunyai densitas
gabungan ketiga materi tersebut, yaitu materi matrik padat, fluida dan gas
31. Medan magnet (H) adalah daerah yang masih terpengaruh oleh kekuatan suatu magnet.
Induksi magnet (B) adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yangmengalir dalam
konduktor
Magnetisasi (M) adalah suatu proses yang menyebabkan suatu bahan memiliki sifat magnet
-
SEMANGAT EAAAAAA
6
32. Suatu bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut memiliki
spin electron yang tidak berpasangan.
33. Suseptibilitas magnet atau bisa disebut kerentanan magnet adalah ukuran dasar bagaimana
sifat kemagnetan suatu bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan
dengan adanya respon terhadap induksi medan magnet yang merupakan rasio antara
magnetisasi dengan intensitas medan magnet.
34. Diamagnetik = nilai k (suseptibilitasa) kecil dan negative, atom tidak punya magnetic
moment
Paramagnetic = nilai k kecil dan positif, atomnya punya sifat magnetic yang random
Ferromagnetic = nilai k besar dan positif, atomnya memiliki sifat magnetic yang parallel
teratur
Antiferromagnetik = nilai k kecil dan positif, atomnya segaris tapi sifatnya parallel dan anti
parallel bercampur
Ferrimagnetik = nilai k besar dan positif, atomnya segaris dan sifatnya anti parallel
35. Magnetisasi spontan
- Total magnetisasi yang terdapat di dalam elemen volume seragam meskipun jika tidak
ada medan magnet luar. Medan magnet yang kuat, menyebabkan arah momen magnet
menjadi searah dan menjadi kuat
- Suatu bahan ferromagnet mempunyai nilai medan magnet yang besar dan kuat,
sehingga ketika di sekitarnya terdapat suatu bahan yang berpotensi dapat menangkap
induksi magnet, maka secara spontan benda tersebut akan bersifat magnet
Sifat kemagnetan tentu saja bergantung pada suhu. Kekuatan magnet suatu bahan akan
hilang ketika dia berada pada kondisi suhu yang sangat tinggi, partikel partikel magnet di
dalam suatu bahan akan hilang.
36. Suhu curie adalah temperature dimana ferromagnetic atau ferrimagnetik materi menjadi
paramagnetic pada pemanasan. Maksudnya adalah titik suhu dimana suatu bahan
kehilangan sifat magnetiknya. Efeknya reversible.
37. Ketika kuat medan magnetnya nol ternyata induksi magnetnya tidak serta merta menjadi
nol. Pada system magnet, histerisis adalah suatu kecenderungan pada bahan untuk
mempertahankan sifat kemagnetannya setelah gaya magnet yg mempengaruhi
keferromagnetikannya dijauhkan atau dibalik polaritasnya.
Buat lebih jelasnya tentang histerisis monggo ke http://elkaasik.com/permeabilitas-
elektromagnet-dan-medan-magnet/
-
SEMANGAT EAAAAAA
7
38. Umumnya fluida bersifat diamagnetic dan memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap kemagnetan batuan. Untuk cairan, Kabronova (1989) meberikan nilai suseptibiliasnya : Kair = -0.9 . 10-5 dan Kminyak = -1.04 . 10-5 Mineralisasi memiliki efek yang kecil terhadap fluida, umumnya garam bersifat diamagnetic. Gas juga bersifat diamagnetic kecuali oksigen yang bersifat paramagnetic. Untuk itu udara memiliki nilai suseptibilitas yang positif sebesar 0.04 . 10-5. Sedangkan hydrocarbon harga suseptibilitasnya berkisar (-10-8).
39. SIfat kemagnetan batuan: 1. Bergantung pada ketidak homogenan kimiawi, pengendapan, dan atau kristalisasi, dan
kondisi post-formasi. 2. Tidak sepenuhnya bergantung pada litologi batuan (nama geologi batuan).
40. Untuk batuan dengan ukuran butir yang lebih besar, suseptibilitas ditentukan oleh efek demagnetisasi. (BAB 4 halaman 43).
BAB 5 RADIOAKTIVITAS
41. Atom tersusun atas inti atom yang terdiri dari proton (bermuatan positif) dan neutron (netral).
Inti atom ini dikelilingi oleh electron yang bermuatan negatif
42. Radioaktivitas merupakan proses peluruhan secara spontan dari atom yang memiliki isotop
tertentu ke isotop lainnya
43. Peluruhan dikarakterisasi oleh emisi partikel alfa, atau partikel beta, atau radiasi
elektromagnetik
44. Sifat sifat sinar alfa, sinar beta, sinar gamma :
- Sinar alfa
1. dihasilkan oleh pancaran partikel
2. mempunyai daya penetrasi atau tembus terlemah dibandingkan dengan sinar dan g
3. memiliki daya ionisasi paling kuat sebab muatannya paling besar dibelokkan oleh
medan magnetik dan medan listrik
Sinar
1. dihasilkan oleh pancaran partikel
2. mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar , tetapi lebih
kecil dari sinar g
3. dibelokkan dengan kuat oleh medan magnetik dan medan listrik karena massanya
sangat kecil
Sinar g
1. mempunyai daya tembus yang paling besar namun daya ionisasi paling lemah.
2. Tidak dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik
3. Sinar g merupakan radiasi EM dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar g
tidak bermuatan dan tidak bermassa
4. Sinar radioaktif pada suatu medan listrik
45.
46. Peluruhan adalah proses transformasi dari keadaan inti tidak stabil ke kondisi stabil
47. Persamaan peluruhan N (t) = N0 exp (-.t)
-
SEMANGAT EAAAAAA
8
48. Waktu paruh adalah lama waktu yang diperlukan oleh suatu bahan radioaktif untuk meluruh
sampai tinggal dari semula
49. Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai banyaknya peluruhan per satuan waktu. Aktivitas
sebanding dengan banyaknya bahan radioaktif. Apabila setelah peluruhan 1 inti induk radioaktif
kemudian menghasilkan 1 inti anak yang yang masih bersifat radioaktif dan begitu seterusnya
sampai ke n anak inti yang stabil.
50. efek fotolistrik, hamburan Compton, dan efek produksi pasangan
BAB 6
6. Elastisitas batuan
66. Apa yang disebut dengan media yang isotrop dan homogen ? Media yang isotrop adalah memiliki sifat fisis yang sama dan memiliki arah yang sama disegala arah. Media yang homogen adalah memiliki sifat fisis yang sama dan segala tempat. 67. Apa pula yang disebut dengan tidak isotrop dan tidak homogen ? Media yang tidak isotrop adalah memiliki sifat fisis yang sama dan namun tidak memiliki arah yang sama disegala arah. Media yang tidak homogen adalah memiliki sifat fisis yang sama dan namun tidak sama pada segala tempat. 68. Bagaimana sifat elastisitas fluida ? adakah persamaan empiris yang diperoleh para saintis ?, tuliskan contohnya ! Kecepatan gelombang Kompresi (P) dan sonic dari fluida bergantung pada komposisi kimia, temperatur dan tekanan
69. Bagaimana pula sifat elastisitas gas ? adakah persamaan empiris yang diperoleh para saintis ?, tuliskan contohnya ! Perambatan gelombang elastik pada gas dapat dianggap sebagai proses adiabatik. Kecepatan gelombang kompres atau sonik:
-
SEMANGAT EAAAAAA
9
70. Bagaimana pula sifat elastisitas campuran fluida dan gas di dalam suatu batuan? adakah persamaan empiris yang diperoleh para saintis ?, tuliskan contohnya !
Jika pori atau celah mengandung fluida dan gas maka efek dari medium pada sifat elastik batuan bergantung: a) sifat elastik dan densitas dua elemen atau lebih b) fraksi volume c) distribusi atau susunan pori atau fraksi ruang dan efek gaya di bidang batas
BAB 7
71. Simmons, Todd & Baldridge (1975) menuliskan Sifat fisika batuan efektif pada tekanan rendah
dengan porositas yang retakannya sangat kecil. Jika batuan magmatik dan metamorf terdiri dari pori-
pori, patahan atau retakan, mereka memiliki kecepatan yang lebih kecil daripada batuan yang sama
pada keadaan yang tak terganggu (sedikit berpori). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
semakin besar porositas dari suatu batuan, kecepatan gelombangnya akan semakin kecil atau
berbanding terbalik.
-
SEMANGAT EAAAAAA
10
72. Secara umum, semakin tinggi temperatur suatu batuan maka semakin tinggi pula kecepatan
gelombangnya.
73. Idem nomor 2.
74. Semakin tinggi densitas, semakin tinggi kecepatan gelombangnya.
75. idem nomor 1
76. Velocity hysterisis adalah suatu gejala seismik dimana kecepatan rambat seismik akan semakin besar saat terjadi penurunan tekanan atau unloading dibandingkan pada proses penambahan tekanan atau loading. Ini terjadi akibat beberapa faktor seperti perubahan kontak antar butiran, penambahan retakan mikro juga pengurangan celah selama proses pressurization depressurization cycle. 77. Untuk batuan sedimen tak kompak, persamaan kecepatan gelombang bergantung pada masing masing jenis batuan sedimen tersebut contohnya :
-
SEMANGAT EAAAAAA
11
78. Rasio Vp/Vs tidak bisa ditentukan pada masing masing jenis gas minyak maupun air, karena keberadaan zat zat berikut bergantung pada letak zat tersebut berada seperti di batuan apa, berapa besar porositasnya, saturasinya dll. Namun secara umum rasio Vp/Vs Udara>air>minyak
79. Anisotropi (Anisotropy) adalah : sifat (permeabilitas) material yang tidak seragam pada arah
aliran rembesan yang berbeda. Misalnya, rembesan pada media berupa tanah, permeablilitas arah
mendatar berbeda dengan arah vertical.
80.