jawaban tekno.docx

25
Nomor 1 Alasan formula tersebut diatas dibuat dalam bentuk sediaan suspensi Karena kelarutan bahan aktif obat praktis tidak larut dalam air. Dasar formulasi pada suspensi dari bahan obat dengan pembawa air ataupun minyak antara lain untuk memberikan sistem pengantaran yang aksi kerjanya lama/panjang saat suntikan pertama kali diberikan (Lachman, 160). Selain itu kortison asetat memiliki lebih dari 1 bentuk Kristal, sehingga menjadi pertimbangan untuk mengubahnya dari bentuk metastabil ke dalam bentuk stabil, yaitu dengan cara membuatnya menjadi sediaan suspensi (Ansel, 152). Nomor 2 Rute pemberian yang tepat untuk formula di atas adalah intramuskular. Sediaan suspensi injeksi kortison tidak boleh diberikan secara intravena karena pada rute pemberian intravena, sediaan injeksi volume kecil harus mengandung bahan obat yang larut. Obat yang diberikan lewat intravena biasanya harus berupa larutan air, bercampur dengan darah dan tidak mengendap. Karena apabila tidak larut maka dapat menimbulkan terjadinya trombus dan kemudian menghalangi aliran darah (Ansel, 402) Nomor 17 faktor faktor yang mempengaruhi ukran globul dan ketidakstabilan emulsi 1. Tegangan antarmuka rendah 2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka

Transcript of jawaban tekno.docx

Nomor 1Alasan formula tersebut diatas dibuat dalam bentuk sediaan suspensi Karena kelarutan bahan aktif obat praktis tidak larut dalam air. Dasar formulasi pada suspensi dari bahan obat dengan pembawa air ataupun minyak antara lain untuk memberikan sistem pengantaran yang aksi kerjanya lama/panjang saat suntikan pertama kali diberikan (Lachman, 160). Selain itu kortison asetat memiliki lebih dari 1 bentuk Kristal, sehingga menjadi pertimbangan untuk mengubahnya dari bentuk metastabil ke dalam bentuk stabil, yaitu dengan cara membuatnya menjadi sediaan suspensi (Ansel, 152).

Nomor 2Rute pemberian yang tepat untuk formula di atas adalah intramuskular. Sediaan suspensi injeksi kortison tidak boleh diberikan secara intravena karena pada rute pemberian intravena, sediaan injeksi volume kecil harus mengandung bahan obat yang larut. Obat yang diberikan lewat intravena biasanya harus berupa larutan air, bercampur dengan darah dan tidak mengendap. Karena apabila tidak larut maka dapat menimbulkan terjadinya trombus dan kemudian menghalangi aliran darah (Ansel, 402)Nomor 17 faktor faktor yang mempengaruhi ukran globul dan ketidakstabilan emulsi 1. Tegangan antarmuka rendah2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka3. Tolakkan listrik double layer4. Relatifitas phase pendispersi kecil5. Viskositas tinggi

Nomor 3Syarat suspensi menurut FI IV 1995 hal 181. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal2. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat antimikroba3. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan4. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapatFII, 1979 hal 321. Zat terdispesi harus halus dan tidak boleh mengendap2. Jika dikocok harus segera terdispersi kembali3. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi4. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang5. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel tetap konstan untuk penyimpanan pada waktu yang lamaNomor 4Microfine cortison merupakan glukokortikoid yang tidak larut air. Bahan yang digunakan adalahbentuk asetat dari kortison karena kortison asetat memiliki kelarutan lebih baik dalam air sehingga lebih mudah melarut dalam air meskipun masih termasuk praktis tidak larut.Ukuran partikel terbesar adalah kurang dari 5-10 mikronmetere. Cortison asetat partikelnya kristalin

Nomor 5Surfaktan : Tween 80Alasan pemilihannya Tween 80 dapat menurunkan tegangan antarmuka antara obat dan medium sekaligus membentuk misel sehingga molekul obat akan terbawa oleh misel larut ke dalam medium. Tween 80 termasuk kedalam golongan surfaktan non ionic dimana tidak terionisasi dalam larutan, surfaktan ini biasanya tidak toksik, netral, stabil terhadap elektrolit dan stabil dengan zat ionic.contoh lain lechitin, polisorbat 80, emulphor EL 620, Pluronic F 60sumber : Raymond,et al.2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Ed. Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association : UK

Nomor 6Dalam formula ini Na CMC digunakan sebagai suspending agent dengan alasan Na-CMC memiliki aliran pseudoplastik yang paling umum digunakan dalam suspensi parenteral. Na CMC kompatibel dengan sebagian besar polimer nonionik dan anionik yang larut dalam air serta memiliki sifat suatu suspending agent yang baik karena ia membentuk mucilago dengan penampilan baik atau lebih jelasnya ia membentuk mucilago gel bening yang tidak terlalu mengganggu warna sediaan serta digunakan dalam konsentrasi yang rendah agar dapat bercampur dengan darah dan tidak menghambat aliran darah. (International Journal of Current Pharmaceutical Research Vol 2, 2010 ) NaCl 0,9 % digunakan sebagai pengisotonis dengan alasan pada konsentrasi tersebut tekanan osmosisnya seimbang dengan cairan fisologi, selian itu ditambahkan untuk menghindari kosolven dalam mengikat membrane sel darah merah dan melisis sel darah merah.Nomor 7Benzyl alkohol yang berguna sebagai pengawet karena sediaan merupakan sediaan dosis berulang dan dapat pula berfungsi sebagai anestesi saat penyuntikan untuk menghilangkan rasa sakit.Selain itu benzyl alkohol digunakan sebagai pelarut.

Nomor 8Penggunaan structure vehicle tidak diizinkan dalam formulasi sediaan suspensi parenteral karena structure vehicle sendiri adalah larutan berair alami dan sintesis yang digunakan untuk meningkatkan viskositas supensi sehingga tidak diizinkan untuk formulasi sediaan suspensi parenteral dimana dapat menimbulkan masalah dalam proses penyutikkan karena viskositas yang tinggi.

Nomor 9Dalam sistem deflokulasi partikel terdispersi tetap sebagai unit tersendiri dan karena laju sedimentasi tergantung pada ukuran dari masing-masing unit, maka partikel akan mengendap secara lambat. Lambatnya laju pengedapan dari suatu cairan untuk tersedimentasi sehingga menjadi padatan dan sangat sulit untuk terdispersi kembal.Hal tersebut dinamakan caking dan merupakan masalah yang paling serius dari stabilitas fisik yang dihadapi dalam suatu formulasi suspensi. Gaya tolak menolak diantara 2 partikel menyebabkan masing-masing partikel menyelip diantara sesamanya pada waktu mengendap

Agregasi partikel dalam sistem flokulasi akan menyebabkan sedimentasi lebih cepat karena terdiri dari partikel individu dengan ukuran yang besar. Laju pengendapan akan bergantung pada porositas agregat, karena media dispersi dapat mengalir melalui pori maupun disekitar setiap agregat karena tersedimentasi Sifat sedimen dari sistem flokulasi juga agak berbeda darisistem deflokulasi. Volume sedimen akhir akan menjadi besar dan akan dengan mudah terdispersi kembali. Dalam sistem flokulasi supernatan yang terdiri dari bongkahan besar dari semua ukuran partikel akan segera menetap dengan cepat.

Dengan demikian, sistem deflokulasi memiliki keuntungan yaitu memiliki tingkat sedimentasi lambat, sehingga memungkinkan dosis yang akan di ambil dari wadah menjadi seragam, tapi ketika tidak terjadi pengendapan, sedimen akan menjadi padat dan sulit untuk terdispersi kembali. redisperse. Sedangakan sistem flokulasi membentuk sedimen yang mudah untuk terdispersi kembali tetapi tingkat sedimentasinya cepat dan terdapat bahaya dosis administrasi yang tidak akurat, juga produk akan terlihat tidak elegant.(Aulton, 338)

Nomor 10Bahan padat dan harus memiliki partikel kecil tidak kurang dari 5 mikrometer untuk pemberian I.M dan S.C. Pembuatan antibiotik tertentu misalnya Prokain Penicilin G dapat berisi hingga 30% bahan padat. Suspensi parenteral dengan bahan padat tinggi lebih sulit diformulasikan karena dengan kandungan bahan padat yang tinggi dapat terjadi cake dan sulit untuk diredispersikan saat digunakan. Floculating agents ditambahkan untuk mengurangi kekuatan listrik pada konsentrasi tertentu yang mengakibatkan dominasi dari gaya tarik menarik yang menyebabkan pembentukan agregat yang longgar. Agregat ini tidak terikat erat satu sama lain sehingga mudah di redispersikan. (Patel, Rajesh M. 2010. PARENTERAL SUSPENSION: AN OVERVIEW. International Journal of Current Pharmaceutical Research Vol 2, Issue 3)Nomor 11Ukuran partikel berpengaruh terhadap absorpsi obat serta duration of action obat dalam tubuh. Jika ukuran partikel suatu obat semakin kecil, maka luas permukaan obat tersebut untuk terabsorpsi akan semakin besar. Jika obat yang terabsorpsi cepat maka onset of action akan cepat, sehingga duration of action obat tersebut juga akan lebih cepat di dalam tubuh. Pada sediaan parenteral, obat dibuat dalam partikel yang sangat kecil, hal ini untuk menghindari terjadinya emboli saat diberikan, karena obat langsung masuk ke jaringan darah dan otot, sehingga kecilnya ukuran partikel ini menyebabkan Injeksi procaine penisiline G yaitu suatu antibiotic yang diinjeksikan secara intravena, maka menyebabkan duration of action dan absorpsinya cepat karena tergantung dari ukuran partikel. Dan injeksi insulin yang diberikan secara subcutan, dimana duration of actionnya dengan larutan dalam air akan lebih cepat daripada sediaan suspensi. Hal ini juga dikarenakan sediaan dalam pelarut air akan lebih cepat kontak partikel obatnya dengan cairan tubuh.nomor 12Suspensi parenteral dengan bahan padat tinggi lebih sulit diformulasikan karena dengan kandungan bahan padat yang tinggi dapat terjadi cake dan sulit untuk diredispersikan saat digunakan. Floculating agents ditambahkan untuk mengurangi kekuatan listrik pada konsentrasi tertentu yang mengakibatkan dominasi dari gaya tarik menarik yang menyebabkan pembentukan agregat yang longgar. Agregat ini tidak terikat erat satu sama lain sehingga mudah di redispersikan.nomor 13

Sediaan suspensiKelarutan : tdk larut dalam air, larut dalam etanol dan kloroform(penggunaan pelarut atau membawa memperhatikan toksisitas dan sifat fisika kimia pelarut/pembawa utk sediaan parenteral)pH stabil : 5-7.5(pengaruh pH pd sediaan suspensi pd pmbentukan flokulasi terutama pada potensial zeta)Stabilitas:Penambahan asam, basa, & oxidizing agent menyebabkan inaktivitas procaine penicillin GProcaine Penicillin GIni hasil analisis y akawan, klo jwaban dr bnr2 referensi gag ada

Nomor 14Dapat mempengaruhi karena dari kandungan yang terdapat didalamnya dan bentuk sediaannya.

Insulin reguler berbentuk larutan memiliki kerja cepat, suspensi insulin bekerja lambat. Insulin reguler diberikan scara IV,yg lainny biasanya secra subkutan;

Human insulin (humulin) ada 2: Netral regular human insulin(humulin R) terdiri dari insulin kristal zinc dalm larutan, kerja cepat, duration of action pendek 6-8 jam NPH human insulin (humulin N), kerja sedang namun aksi awal lambat tapi memiliki duration on action yg panjang 16-20 jam dibanding reguler insulin

Insulin lispro, terdiri ata kristal zink insulin lispro yg larut dalm clear aquoes fluid, bentuk larutan cepat diabsorbsi setelah pemberian subkutan; kerja cepat dengan duration 3-4 jam

Insulin aspart merupakan terapi alternatif untuk pasien yang menggunakan insulin secara teratur, kerja cepat,duration of action 3 jam

Insulin glulisine(apidra): insulin kerja cepat, diberikan secara subkutan, duration of action pendek, bisa diberikan secara IV melalui infus namun dengan pengawasan medis dan memantau kadar glukosaNPH insulin: suspensi yg terdiri atas kristal insulin, zink dan protamin; kerja sedang, di berikan secara subkutanInsulin glargine: kerja panjang(24 jam) diberikan secara subkutan sekali sehari Insulin detemir: kerja sedang sampai panjang, diberikan secara subkutan 1 atau 2 kali sehari, duration of actionny bergantung dgn dosis (ansel)

Nomor 15IV Tipe emulsi: o/wContoh obat: injeksi antibiotik ampisilin, injeksi strikinin NO3, injeksi diazepam, injeksi propanolol, injeksi digoksin

IM Tipe emulsi: o/w dan dapat juga w/o jika obat larut air

SCTipe emulsi: w/o(Aulton, 2001)

Nomor 16Diameter ukuran globul pada sediaan emulsi untuk pemberian intravena tidak boleh melebihi 5 m. Globul yang lebih besar dari 4-6 m diketahui meningkatkan kejadian emboli dan dapat menyebabkan perubahan dalam tekanan darah. Sedangkan partikel lipid yang lebih besar dari 7,5 m dengan mudah dapat melewati pembuluh darah dan dapat merusak. Secara umum, emulsi yang mengandung globul dengan ukuran 200-500 nm cenderung lebih stabil secara fisik (Modern Pharmaceutics 4th, 277).

Nomor 17Faktor faktor yang mempengaruhi ukran globul dan ketidakstabilan emulsi Tegangan antarmuka rendah Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka Tolakkan listrik double layer Relatifitas fase pendispersi kecil Viskositas tinggi Peningkatan ukuran partikel secara progresif Perluasan distribusi ukuran partikel

Nomor 18Bahan emulsifying: Letisin telur Letisin kedelai Fosfatidilkolin Gliserol Propilen glikol Glyceryl fatty acid esters Pluronic F68, 88, 108 Poloxamer 401 (Pluronic L121) Polisorbat 80Stabilizer: Tokoferol Asam oleat(Modern Pharmaceutics 4th, 277)

Nomor 19PH produk emulsi dimulai dari yang terendah 3,5 hingga mencapai 8,5. Tentu saja, kapasitas buffer harus dipertimbangkan juga dengan baik. Formulasi yang menyimpang dari pH fisiologis dengan kapasitas buffer yang besar akan lebih mengiritasi dibandingkan dengan kapasitas buffer rendah.pH Sistem dapar

3,5-5,7Asam asetat asetat

2,5-6,0Asam sitrat sitrat

6,0-8,2Asam fosfat fosfat

8,2-10,2Asam glutamate - glutaman

Nomor 20Isotonis ialah keadaan dimana tekanan osmotik emulsi intravena sama dengan tekanan osmotik cairan tubuh. Alasan pembuatan sediaan emulsi intravena isotonis dengan plasma darah ialah karena cairan yang diinjeksikan secara intravena akan langsung memasuki pembuluh darah sehingga tekanan osmosis harus setimbang. Bila larutan yang diinjeksikan memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi dari tekanan osmotik tubuh (hipertonis) memiliki kecenderungan menarik cairan dari jaringan tubuh menuju larutan yg diinjeksi untuk mencapai kesetimbangan dan menyebabkan penyusutan (krenasi) sel darah merah. Sedangkan pada kondisi hipotonis akan menyebabkan hemolisis sel darah merah. Contoh bahan tambahan yang dapat digunakan untuk mendapat cairan yang isotonis ialah sodium klorida, Thallous-201 klorida, dan gliserol (Ansel, 534)

No 21. Penambahan elektrolit dapat mempengaruhi stabilitas sebuah emulsi, baik mengurangi energi interaksi antara gelembung-gelembung yang berdekatan, ataupun pengendapan. Dalam beberapa kasus, fase inversi dapat terjadi daripada demulsifikasi. Jika, misalnya, sabun natrium digunakan untuk menstabilkan o / w emulsi, maka penambahan dari elektrolit divalen seperti kalsium klorida dapat membentuk sabun kalsium, yang akan menstabilkan w / o emulsi.(aulton,354) page 357Pada sediaan emulsi intravena dapat ditambahkan bahan obat maupun elektrolit dengan konsentrasi sesuai. Biasanya untuk parenteral nutrition.Hal yang perlu diperhatikan ialah pada saat penambahan elektrolit, walaupun konsentrasi telah sesuai terjadinya pengendapan terkadang tidak dapat dihindarkan. Elektrolit monovalen seperti kalium dan natrium tidak menimbulkan masalah secara signifikan. Creaming dapat terjadi tergantung dari konsentrasi ion. Masalah pengendapan lebih sering terjadi pada elektrolit divalen dan trivalen khususnya pada kalsium dan fosfat.Bahan obat yang dapat ditambahkan : aminophyllin 1 g dalam 10% baseChloramfenicol sodium succinate 2 g dalam 10% baseCyclosporine 400mg dalam 10% baseFamotidine 20mg dalam 10% base

Fat Emulsion, Intravenous AHFS Class: 40:20 - Caloric Agents (http://www.interactivehandbook.com/monographs/a582082.htm)

Nomor 22Steriliasi dapat mempengaruhi stabilitas emulsi karena sediaan emulsi mengandung fase air dan fase minyak dimana air merupakan media pertumbuhan bakteri. Ketika akan disterilisasi sebaiknya memperhatikan jenis sterilsasi yang akan digunakan, untuk sediaan emulsi dengan basis minyak tidak cocok disterilisasi dengan panas uap dengan suhu yang tinggi, karena akan menyebabkan minyak terhidrolisis dan terbentuknya globul-globul. Selain itu uap air yang menetes dapat menyebabkan terjadinya koalesen pada sediaan dan terbentuknya 2 lapisan yang memisah pada sediaan.23. Berikan alasan kenpa sediaan parenteral emulsi tertentu (Kecuali TPN) dibuat dalam bentuk single dose dan tidak boleh disimpan untuk pemberian berikutnya, berikan contohJawab : alasanya kenpa sediaan parenteral emulsi tertentu (Kecuali TPN) dibuat dalam bentuk single dose adalah karena sediaan parenteral emulsi ini ditujukan untuk penggunaan obat yang lepas lambat. Dengan single dose ini biovaibilitas obat tinggi didalam tubuh. Sehingga efek teraupetik lebih efektif.Alas an tidak boleh disimpan untuk pemberian berikutnya biasanya wadah dosis tunggal berupa ampul tertutup rapat dengan melebur gelas dalam kondis aseptis. Sekali dibuka ampul tidak dapat ditutup kembali dan digunakan lagi untuk suatu waktu kemudian, kerena sterilitas isinya tidak dapat dipertanggung jawabkan lagi (Ansel, 1989 hal 426).Contohnya: methotrexate 3mg/Kg(Becher, paul 1983. Encyclopedia of emulsion technology vol 2. Marcel Dekker INC: new York.Klu mau cek pustaka ni alamatnya : http://books.google.co.id/books?id=IC3fOJTFdXQC&pg=PA201&lpg=PA201&dq=examples+of+single-dose+parenteral+emulsion&source=bl&ots=gIK3PzJxxl&sig=s-OJbaDTZpfoxSXAWyowppFeVXQ&hl=id&sa=X&ei=kC4uU8LJI4aNrgebnIHgAg&ved=0CHgQ6AEwCQ#v=onepage&q=examples%20of%20single-dose%20parenteral%20emulsion&f=false

Nomor 24Tipe campuran TPN1. Makronutrien Dicampur antara protein (asam amino) dengan karbohidrat Dicampur antara karbohidrat (dekstrosa) dengan lemak Dicampur antara protein (asam amino) dengan lemak2. Mikronutrien Dicampur antara elektrolit dengan vitamin Dicampur antara vitamin dengan mineral Dicampur antara elektrolit dengan mineral

Nomor 25Buat bagan ya teman soalnya disuruh gambarkan :PencampuranTPN membutuhkan air (30 sampai 40 mL / kg / hari), energi (30 sampai 45 kkal / kg / hari, tergantung pada pengeluaran energi), asam amino (1,0 sampai 2,0 g / kg / hari, tergantung pada tingkat katabolisme) , asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Anak-anak yang membutuhkan TPN mungkin memiliki kebutuhan cairan yang berbeda dan membutuhkan lebih banyak energi (hingga 120 kkal / kg / hari) dan asam amino (hingga 2,5 atau 3,5 g / kg / hari).TPN formulasi biasanya dimulai antara 1700 dan 1800 jam, namun pasien dengan kebutuhan gizi yang tinggi ditentukan tingkat yang lebih tinggi dari 100ml/hr akan menyelesaikan kantong dalam waktu kurang dari 24 jam. Farmasi dan ahli gizi akan menyarankan staf rejimen administrasi yang cocok untuk pasien tersebut Dua perawat, setidaknya satu dari mereka memegang sertifikasi produk tpn IV, harus memeriksa resep DAN solusi TPN. Setiap formulasi TPN harus diperiksa untuk tanda-tanda kontaminasi partikel kotor, perubahan warna, pembentukan partikulat dan pemisahan fasa. Jika ada masalah apapun, hubungi Farmasi untuk saran sebelum digunakan Jika tidak ada aditif telah dilakukan untuk perumusan TPN, kantong pra-campuran standar disediakan oleh Farmasi. Hal ini memerlukan aktivasi SEBELUM administrasi, oleh seorang perawat yang terlatih dan percaya diri dalam melakukannya Jika ada penambahan telah dilakukan untuk perumusan TPN oleh Farmasi, tas sudah akan diaktifkan dan akan disimpan di lemari es. Keluarkan tas dari lemari es 60 menit sebelum pemberian Formulasi TPN ditutupi oleh tas plastik perakSebuah filter TPN (Pall TNA1E) melekat pada set memberi dan garis yang prima Jika kateter multi-lumen digunakan, yang terbesar (distal) lumen didedikasikan semata-mata untuk administrasi TPN. Produk darah, obat-obatan dan cairan lainnya IV harus TIDAK diberikan melalui lumen digunakan untuk TPN, baik sampel darah diambil Mei Glukosa darah harus dipantau 2 jam untuk 4 jam pertama, 6 jam sampai stabil, kemudian pemantauan berkelanjutan setiap 8 jam (lihat 8.00 di bawah). Jika kadar glukosa darah meningkat, insulin harus diberikan sesuai dengan jadwal di bagian belakang grafik Resep Parenteral Nutrition(agak ragu tentang pencampuran soalnya yang ku dapat jenisnya kayak gini juga )

Penyimpananlarutan TPN pre-mix Standard (bag triple) stabil untuk penyimpanan pada suhu kamar sampai tanggal kadaluwarsa pada label tas larutan TPN pre-mix Standard (bag triple) HARUS diaktifkan sebelum pemberian oleh anggota staf yang terlatih dan percaya diri dalam proses (lihat Lampiran 6) kantong TPN yang memiliki penambahan yang dibuat di Farmasi akan tiba di bangsal sudah diaktifkan, yaitu dengan tiga kamar sudah dicampur. Tas tersebut harus disimpan pada suhu 2-8oC (yaitu di lemari es) dan digunakan sesegera mungkin (kadaluwarsa maksimum adalah 72 jam) kantong TPN disimpan di lemari es harus disimpan jauh dari daerah manapun di lemari es di mana bentuk es Kantong TPN disimpan di lemari es harus dihapus 60 menit sebelum pemberian Kantong TPN harus ditutupi dengan tutup pelindung cahaya perak yang disediakan

Nomor 26 R/ Propofol 2,5 mg Minyak kedelai 10% Gliserol 2,25% Lesitin telur 1,2% Lodokain 1%a.Injeksi b.Minyak kedelai sebagai fase minyak Lesitin sebagai zat pengemulsi c.Intravena*lidokaind. Injeksi propofol sebaiknya disimpan pada suhu 40 220C, jangan simpan di frizer, dan hindarkan dari cahaya. Jika dipindahkan ke syringe sebelum diberikan, gunakan selama 6 jam. Tetapi jika digunakan langsung dari vial/ prefilled syringe gunakan selama 12 jam. Kocok dulu sebelum digunakan dan jangan gunakan bila fase emulsi pecah.

Nomor 27-Produk

Nama produk nutrisi enteral di apotikKegunaan Kandungan nutrisi

PeptisolNutrisi pada ibu hamil (protein tinggi)KarbohidratLemakProteinVitamin Vitamin Vitamin B2Niacin Folic acidVitamin B6Vitamin B12Vitamin CVitamin ECalcium Phosphorus MagnesiumIronZinc Iodine Sodium ChloridePotassium

Viostin Ds Nutrisi tulang rawan sendiGlukosaminKondroitinMangan (Mn)

L-glutaminCocok pada perbaikan sel-sel pada jaringan kulit dan pembentukan kolagen fosfolipid lutamin terdiri dari 60 persen (19,5 mmol/cairan intraseluler) dari total asam amino bebas yang terdapat dalam tubuh.

Vitamin B-kompleks

Nutrisi untuk tubuh Vitamin B1,B2,B3,B6,B12

Cerebrofit excelNutrisi otak-Asam L-Glutamat 200 mg Vitamin B1 5 mg Vitamin B6 2 mg Vitamin B12 1,5 mg Vitamin C 60 mg Vitamin E 30 mg Zinc 15 mg Selenium 50 mg Asam Folat 150 mg

Nourish skinMemelihara kesehatan kulit(nutrisi untuk kulit)Vitamin A,C,ESuperoksida dismutaseAsam amino

Thermolyte plusMelangsingkan tubuhGreen teaCarciniaVit.B1,B3,B5

Rute pemberiaan nutrisi enteral : Bolus feedingDapat dilakukan di rumah sakit maupun di rumah. Bolus feeding Pemberian formula enteral dengan cara bolus feeding dapat dilakukan dengan menggunakan NGT/OGT Continuous drip feeding Diberikan pada penderita yang dirawat di rumah sakit. Dilakukan dengan menggunakan infuse pump.Nomor 28di rumah sakit dan perawatan di rumah, pasien menerima kebutuhan nutrisi/gizi mereka melalui enteral tidak melalui parenteral. produk nutrisi enteral dapat diberikan secara oral, baik melalui pipa nasogatrik, gastrotomy maupun melalui jarum kateter. produk2 ini diformulasikan dgmn mngandung brbagai vitamin, mineral , krbohidrt, protein, lmak, dan kalori untuk memenuhi persyaratan kebutuhan spesifik pasien. sementara secara parenteral digunakan sesuai untuk penggunaaan jangka pendek dlm rumh sakit, atau perwatan jangka panjang, atau ketika saluran pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi, sehingga secara enteral lebih disukai. selain itu, enteral efektif sebagai sumber nutrisi, harga lebih murah dibandingkan parenteral, dan memiliki potensi yang rendah untuk menyebabkn trjadinya komplikasi yg serius

Nomor 29Phosphate, citrate, acetate sebagai bufferSucrose, trehalose, glycine sebagai stabilizer Mannitol, lactose sebagai bulking agents Polymers, sugars sebagai collapse temperature modifiers (Remington, 526)No.30 Alasan NaCl dalam bentuk tunggal tidak boleh sebagai filler karena: kation dan anion dari senyawa ionik adalah monovalen, gaya tarik menarik antar zat-zat terlarut biasanya mudah diatasi sehingga senyawa ini umumnya larut dalam air. Selain itu Natrium clorida merupakan larutan steril dalam air untuk injeksi dan tidak mengandung agen antimikroba, dapat digunakan sebagai larutan pembawa atau suspensi obat pada pemberian parenteral sehingga tidak boleh sebgai filler(pengisi) (Ansel, 335 dan 438)

Nomor 31 metode sterilisasi panas kering yang ku baca serbuk kering dapat disterilkan dengan cara pemanasan kering atau cara lain yang cocok dengan partikel" obat. baru satu metode

Nomor 32 Tidak stabil terhadap panas/radiasiMetode ini digunakan untuk produk yang tidak bisa dikeringkan dengan metode panas lainnya. Ini termasuk produk biologi, misalnya beberapa antibiotik, produk darah, vaksin (seperti BCG, demam kuning, cacar), preparat enzim (seperti hyaluronidase). Dalam pengeringan beku, terdapat tiga tahap proses. Pertama adalah pembekuan larutan untuk suhu biasanyasekitar -35 sampai -40 C , diikuti dengan sebuah fase sublimasi dengan suhu sekitar -35oC dan tekanan rendah untuk menghilangkan air beku (fase 2) , dan tahap pengeringan sekunder akhir untuk menghilangkan sebagian air sisa. Tekanan harus tetap rendah , tetapi suhu bisa naik sampai sekitar 20 C (Aulton, 396). Tidak stabil dalam larutanJika obat memiliki degradasi yang signifikan dalam larutan, maka freeze dried atau bentuk sediaan padat steril lainnya harus dikembangkan. Banyak obat parenteral, khususnya biofarmasetika, yang tidak terlalu stabil dalam larutan akan tersedia sebagai bentuk sediaan cair. Obat-obatan tersebut tetap dapat dipenuhi sebagai larutan, diletakkan dalam ruang/chamber, di mana efek gabungan atau kombinasi dari freeze dried dan pengeringan di bawah tekanan rendah akan menghilangkan pelarut dan residu dari komponen zat terlarut, sehingga menghasilkan serbuk kering yang memiliki stabilitas jangka panjang yang cukup (Remington, 525).

33. Masalah yang dapat muncul saat bahan mudah menguap digunakan sebagai bakterisida dalam sedian freezed dried yaitu dimana kadar pengawet dapat berkurang dan massa penyimpanan akan lebih sebentar. Pengawet akan terpisah dari sediaan karena telah kering duluan menjadi padatan daripada sediaannya (merusak penampilan karena menjadi terliat 2 lapisan).

Nomor 34Serbuk injeksiNo.Nama ObatMerk Dagang

1AmoksisilinAmoxil, Amoxsan, Clanexi, Clavamox, Danoxilin, Nufamox injeksi, Opimox, Silamox, Viaclav injeksi

2AmpicilinCinam, Decapen, Kulpicilin, Parpicilin, Penbiotic, Sanpicillin, Standacillin, Viccilin

3StreptomisinStreptomycin

4Tiopental NatriumThiopenton, Penthotal Transfarma, Penthotal Sodium i.v

5SeftriaksonBetrix, Broadced, Brospec, cefaxon, cefriex, ceftriavone, ceftrox, cefxon, cephaflox, criax, erocef, elpicef, ecotricon, foricef, gracef, ichepin, inchepin, intricef, intrix, renxon, rocephin, socef,starxon, terfacef, termicef, tricefin, trijec, tyacon,zeftrix

6Sefuroksim Anbacim, cefurox, celocid, celocid ferron, cethixim, cocefin, oxtercid, sefure, sharox, soxime, zinacef, zinnat

Freeze driedNo.Nama ObatMerk Dagang

1gemcitabinegemcikal

2OxaliplatinRexta

3Multivitamin Cernevit

4Korionik gonadotrofinBrevactid

(ISO)