IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... -...

23
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Kemang Food Industries atau yang lebih dikenal dengan Kemfood didirikan oleh H. Bob Sadino pada tanggal 16 Januari 1975 di depan notaris Abdul Latief, SH. Izin operasi Kemfood disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesiayang terdapat dalam lembaran Negara Republik No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. PT Kem Food merupakan sebuah perusahaan nasional dengan fasilitas penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pemegang saham tunggal PT Boga Catur Rasa. Kemfood merupakan hasil dari usaha H. Bob Sadino yang mula-mula merintis usaha beternak ayam dengan menerapkan sistem pemasaran door to door (dari rumah ke rumah) yang konsumennya kebanyakan orang asing. Beliau mulai mencoba membuat produk daging olah setelah mendapatkan informasi bahwa kebutuhan konsumennya berkembang, salah satu kebutuhan lainnya adalah produk daging olahan. Selain membuat produk daging olah, H. Bob Sadino mendirikan sebuah toko di jalan Kemang Raya No.3 Jakarta Selatan. Dari pembuatan daging olah yang semakin maju inilah kemudian menjadi sebuah usaha yang diberi nama PT. Kemang Food Industries (Kem Food). Bukan hanya itu, toko yang beliau dirikan juga berkembang pesat dan diberi nama “Kem Chick”. Pemberian nama tersebut didasarkan atas lokasi berdirinya, yaitu di

Transcript of IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... -...

Page 1: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Kemang Food Industries atau yang lebih dikenal dengan Kemfood

didirikan oleh H. Bob Sadino pada tanggal 16 Januari 1975 di depan notaris

Abdul Latief, SH. Izin operasi Kemfood disahkan oleh menteri kehakiman

Republik Indonesiayang terdapat dalam lembaran Negara Republik No. 87

tanggal 30 Oktober 1979. PT Kem Food merupakan sebuah perusahaan nasional

dengan fasilitas penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pemegang saham

tunggal PT Boga Catur Rasa.

Kemfood merupakan hasil dari usaha H. Bob Sadino yang mula-mula

merintis usaha beternak ayam dengan menerapkan sistem pemasaran door to door

(dari rumah ke rumah) yang konsumennya kebanyakan orang asing. Beliau mulai

mencoba membuat produk daging olah setelah mendapatkan informasi bahwa

kebutuhan konsumennya berkembang, salah satu kebutuhan lainnya adalah

produk daging olahan. Selain membuat produk daging olah, H. Bob Sadino

mendirikan sebuah toko di jalan Kemang Raya No.3 Jakarta Selatan. Dari

pembuatan daging olah yang semakin maju inilah kemudian menjadi sebuah

usaha yang diberi nama PT. Kemang Food Industries (Kem Food). Bukan hanya

itu, toko yang beliau dirikan juga berkembang pesat dan diberi nama “Kem

Chick”. Pemberian nama tersebut didasarkan atas lokasi berdirinya, yaitu di

Page 2: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

daerah Kemang, Jakarta Selatan. Pada tahun 1975, lokasi PT Kemfood

dipindahkan ke kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.

PT Kemfood memproduksi daging olahan berbahan dasar daging sapi dan

ayam. Adapun produk olahan daging tersebut seperti sosis, bakso, delicatessen,

burger, dan lain sebagainya dengan berbagai merek dagang, diantarnya Villa

Dorp, Villa, Kemfood. Mulanya PT Kemfood memperoleh pasokan daging ayam

dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) melalui para supplier yang ada di DKI

Jakarta dan Solo. Untuk daging sapi diperoleh dengan mengimpor daging dari

Australia melalui distributor.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan karena adanya penurunan

mutu daging sapi lokal, kini PT Kemfood mengimpor daging sapi dari Australia

dan sebagian dari New Zealand dalam bentuk Fore Quarter. Daging ayam pada

saat itu masih menggunakan produk lokal. PT Kemfood berproduksi menurut

order atau pesanan dari konsumen. Umumnya daging olahan PT Kemfood dijual

ke restoran maupun hotel-hotel berbintang di kawasan Jakarta, untuk konsumen

umum, PT Kemfood mendistribusikan produknya ke pusat perbelanjaan seperti

Retail, Swalayan maupun tempat-tempat perbelanjaan bahan pangan yang lain.

Hingga saat ini PT Kemfood telah mempunyai cabang-cabang pemasaran di

berbagai kota besar di Indonesia diantaranya Bandung, Solo, Semarang, Surabaya,

Palembang, Medan, Lampung, dan Bali. Hal ini dimaksudkan untuk

memepermudah perusahaan dalam memasarkan ataupun mendistribusikan produk

ke konsumen. Setiap cabang memiliki alur distribusi yang sama, peneliti

melakukan penelitian di Kemfood cabang Kota Bandung. PT Kemfood memiliki

pola distribusi yang dibagi menjadi dua, yaitu segmen HOREKA (Hotel,

Page 3: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

restaurant, Bakery dan Katering) dan segmen Retail (supermarket), berikut tabel

distribusi penjualan produk PT Kemfood cabang Kota bandung.

Tabel 3. Distribusi Sosis Produk PT Kemfood Cabang Kota Bandung

No Segmen Jumlah Outlet

Distribusi Tertinggi

Volume kg/bulan

Persentase (%)

1 Hotel 16 Hotel Panghegar 656,50 11 2 Restoran&cafe 62 Ampera 801,00 13 3 Katering 5 CV Usaha Abadi

Rasa 41,25 2

4 Bakery 29 Yogya Bakery 939,06 16 5 Supermarket 65 Yogya & Griya

Group 3.368,58 58

Total 177 5806,39 100

Pada tabel diatas dijelaskan bahwa PT Kemfood memiliki beberapa

segmen diantaranya segmen hotel, restoran & cafe, katering, bakery, dan retail.

Khusus cabang Kota Bandung segmen hotel memiliki jumlah outlet sebanyak 16

buah dan distribusi terbesar dilakukan oleh hotel panghegar dengan volume

656,50 kg/ bulan atau sebesar 11%. segmen restoran & cafe memiliki jumlah

outlet sebanyak 62 buah dan distribusi terbesar dilakukan oleh rumah makan

Ampera dengan volume 801 kg/ bulan atau sebesar 13%. segmen katering

memiliki jumlah outlet sebanyak 5 buah dan distribusi terbesar dilakukan oleh CV

Usaha Abadi Rasa dengan volume 41,25 kg/ bulan atau hanya sebesar 2%.

Segmen Bakery memiliki jumlah outlet sebanyak 29 buah dan distribusi terbesar

dilakukan oleh Yogya Bakery dengan volume 939,06 kg/ bulan atau sebesar 16%.

Terakhir segmen retail memiliki jumlah outlet sebanyak 65 buah dan distribusi

terbesar dilakukan oleh Yogya & Griya Group dengan volume 3.368,58 kg/ bulan

atau sebesar 58%. Dari data diatas dapat dilihat bawa dari semua segmen yang

ada di kota Bandung segmen retail memiliki jumlah distribusi terbesar yaitu

Page 4: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

sebesar 3..368,58 kg/ bulan, 58% dari total volume dan segmen katerng memiliki

jumlah distriusi paling kecil sebesar 41.25 kg/ bulan, hanya 2% dari total volume.

4.1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

4.1.2.1 Visi

Menjadi perusahaan daging olahan terkemuka di Indonesia.

4.1.2.2 Misi

- Memberikan produk yang sehat dan berkualitas kepada pelanggan.

- Selalu berinovasi dalam mengembangkan produk dan kualitas produk melalui

divisi Riset dan Pengembangan.

4.1.2.3 Tata Nilai Perusahaan

- Profesional: Kompeten dalam bidangnya, meningkatkan kemampuan diri setiap

saat dan mengatahui batas kemampuan.

- Etis: Menjalankan bisnis dengan integritas, menerapkan standar etika, mengerti

dan menaati kebijaksanaan perusahaan.

- Inovativ: menumbuhkan rasa selalu ingin menjadi lebih baik, senantiasa mencari

terobosan demi tercapainya hasil dan proses yang lebih baik

- Terbuka: mendorong informalitas dan keterbukaan dalam berkomunikasi,

membangun rasa saling percaya.

Page 5: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

PT.Kemfood cabang Kota Bandung dipimpin oleh Manager/ Branch SPV

untuk lengkapnya berikut bagan struktur organisasi PT. Kemfood cabang Kota

Bandung Indonesia.

Gambar 5. Struktur Organisasi PT. Kemfood cabang Kota Bandung

Perusahaan dipegang oleh manajer, khusus untuk cabang dikepalai oleh

Kepala cabang yang bertugas untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan

perusahaan cabang, tim administrasi cabang bertugas untuk mengontrol kegiatan

administrasi pengiriman barang di perusahaan cabang, tim sales bertugas dalam

hal penjualan, untuk mencari pembeli. Divisi distribusi cabang bertugas untuk

mendistribusikan barang ke pembeli, dan divisi gudang bertugas untuk

penerimaan dan pengiriman barang dalam gudang penyimpanan.

4.1.4 Identitas Informan

Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 6: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

1. Kepala Cabang

Informan pertama yaitu Bapak Edy Susanto, berumur 58 tahun

sebagai kepala cabang kantor Kemfood di Kota Bandung. Beliau

memiliki pendidikan terakhir S1, dan sudah bekerja di PT Kemfood

selama 20 tahun. Dari informan ini diperoleh informasi mengenai hal-hal

umum tentang PT Kemfood dan rantai pasok, distribusi dan segala

kegiatan yang berlangsung di perusahaan.

2. Supervisor

Informan kedua Bapak Kusna B. Ibrahim berumur 44 tahun

sebagai supervisor di PT kemfood cabang Kota Bandung, beliau memiliki

pendidikan terakhir SLTA, beliau sudah bekerja di PT Kemfood selama 12

tahun. Dari informan ini diperoleh informasi mengenai proses distribusi

dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan beserta kualitas barang

dan kualitas pelayanan.

3. Divisi Pergudangan

Informan ketiga yaitu Bapak Jaka, berumur 40 tahun sebagai divisi

gudang di kantor Kemfood cabang Kota Bandung. Pendidikan terakhir

SMA, bekerja di PT Kemfood selama 4 bulan. Dari informan ini

diperoleh informasi mengenai pergudangan, penyimpanan barang, proses

pengiriman dan penerimaan barang, proses pemesanan, waktu pemenuhan

pemesanan, dan komplain pelanggan.

4.2 Aliran Proses Pembelian Produk

Aliran proses pembelian produk terjadi sebagai berikut:

Page 7: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Gambar 6. Aliran Proses Pembelian Produk PT Kemfood

Reservasi atau pemesanan dilakukan oleh konsumen dilakukan kepada tim

sales, kemudian melakukan permintaan ke divisi pergudangan, divisi gudang

mengecek ketersediaan produk di gudang penyimpanan, jika barang tersedia

barang langsung dikirim kepada konsumen, namun jika barang yang di pesan

tidak tersedia, cabang akan meminta produk ke perusahaan pusat. Jangka waktu

pemesanan terpenuhi maksimal 7 hari kerja atau satu minggu, pengiriman produk

dari perusahaan pusat dikirim setiap 2 kali satu minggu. Setelah barang tersedia,

barang akan dikirim.

Proses pembayaran dilakukan dengan melakukan perjanjian antara

perusahaan pemasok (Kemfood) dengan perusahaan pembeli. Setelah pemesanan

barang dan pengiriman barang pesanan, proses pembayaran dilakukan sesuai

jangka waktu yang disepakati, rata-rata jatuh tempo pembayaran dilakukan

selama satu bulan.

Page 8: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

4.3 Rantai Pasokan Pengadaan Produk Sosis PT.Kemfood

Skema aliran rantai pasokan PT. Kemfood Indonesia memiliki tahapan

rantai pasok yang bermula dari suppliers, menuju manufacturer, kemudian ke

customer.

Gambar 7. Skema Aliran Rantai Pasok PT. Kemfood Indonesia Cabang

Kota Bandung

Tahapan supplier dilakukan oleh PT. Kemfood Pusat yang memasok

produk Kemfood ke beberapa segmen di cabang Kota Bandung. Tahap

manufacturer dan customer dijalankan oleh PT. Kemfood Pusat. Penerimaan

produk dari PT. Kemfood ke beberapa segmen (Retail dan HOREKA)

memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya:

1. Pengecekan bukti pemesanan, untuk memastikan pesanan sesuai dengan

permintaan atau tidak.

2. Pengecekan bukti tanda barang diterima, untuk penagihan pesanan sesuai

dengan permintaan.

Page 9: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

3. Pengecekan kondisi fisik barang yang di pesan, dengan metode acceptance

sampling yaitu dengan mengadakaninspeksi terhadap sampel penerimaan

barang.

Produk yang dipesan oleh konsumen, akan diletakkan di gudang tempat

dimana produk diproduksi, setelahnya barang dikirim ke gudang cabang untu

memenuhi permintaan konsumen. Transportasi yang digunakan dapat melalui

darat, laut, dan udara disesuaikan dengan tingkat kepentingan. Ruanglingkup

rantai pasok dalam pengadaan produk PT.Kemfood:

- Production

Tahap produksi ini lebih diperhatikan oleh PT. Kemfood Pusat, tepatnya

bagian Research &Develpoment yang berfokus pada proses produksi

dalam mendukung kegiatan operasional PT. Kemfood Indonesia.

- Inventory

Persediaa barang, atau proses penyimpanan/ pergudangan demi memenuhi

kebutuhan konsumen dengan baik.

- Location

Penempatan geografis rantai pasok tersebar merata.

- Transportation

Perpindahan produk dari gudang pusat ke gudang cabang untuk

penyimpanan barang. Moda transportasi yang digunakan bisa

menggunakan transportasi darat, laut dan udara yang disesuaikan dengan

tikat kebutuhan dan kepentingannya. Semua akses menggunakan frozen

untuk menjamin kualitas barang tetap terjaga dengan baik.

- Information

Page 10: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Informasi membantu keputusan mengenai aspek-aspek rantai pasok

lainnya. Proses aliran informasi dilakukan PT. Kemfood diberikan secara

langsung kepada segmen dan customer.

4.4 Scorecard PT.Kemfood Indonesia

Menurut Brewer dan Speh (2000), pengukuran kinerja rantai pasok diukur

menggunakan kuesioner ditinjau dari prespektif Balanced Scorecard yang

mencakup empat prespektif, yaitu:

1. Prespektif Proses Bisnis Internal

Prespektif ini, manajemen perusahaan mengidentifikasi proses-proses

penting yang terjadi guna memuaskan konsumen. Dikenal tiga proses dalam

prespektif Balanced Scorecard yaitu proses inovasi, layanan purna jurnal dan

operasi. Proses inovasi produk sosis PT.Kemfood terlihat jelas, karena

PT.Kemfood selalu mengeluarkan inovasi-inovasi dalam produknya seperti

sosis, seperti contoh ketika bulan juli 2011 PT.Kemfood meluncurkan produk

baru, yaitu sosis kapal selam yang rasanya lebih mirip pempek. Proses inovasi

yang dilakukan PT.Kemfood ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan

konsumen dan menyikapi persaingann di dunia industri pangan.

Kegiatan purna jurnal merupakan proses pelayanan kepada konsumen

setelah penjualan selesai, seperti permintaan konsumen atas penggantian

barang yang cacat atau tidak sesuai dengan permintaan. Kegiatan operasi

perusahaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan produk.

Berdasarkan data yang terkumpul, dapat diidentifikasi tujuan pada

prespektif tujuan proses bisnis internal kedalam dua strategic objective yang

Page 11: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

mewakili prespektifproses bisnis internal sistem rantai pasok pengadaan dan

pengelolaan produk sosis PT,Kemfood, yaitu:

a. Utilisasi Kapasitas

Utilisasi Kapasitas merupakan indikasi dari naik turunnya biaya rantai

pasok, semakin tinggi utilisasi kapasitas maka semakin rendah biaya yang

harus ditanggungperusahaan, dan sebaliknya. Manajemen rantai pasok

perusahaan harus tanggap atas biaya rantai pasok yang cenderung

fluktuatif atau dinamis yang berpengaruh pada biaya total rantai pasok.

Indikator dari utilitas kapasitas adalah realisasi biaya rantai pasok produk

PT.Kemfood yang diminimalisir setiap tahunnya.

b. Efisiensi Operasi

Efisiensi perusahaan berpengaruh pada tingkat produktivitas, kualitas,

kepuasan konsumen, waktu, dan biaya rantai pasok keseluruhan. Indikator

dari efisiensi operasi, meliputi:

- Efisiensi siklus rantai pasok

- Rata-rata waktu respon

- Efisiensi waktu penyediaan produk

- Efisiensi tenaga kerja

- Klaim produk cacat/ tidak sesuai

- Jumlah pengadaan barang

Dari uraian di atas, maka scorecard untuk prespektif proses bisnis internal

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 12: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Tabel 4. Scorecard prespektif Proses Bisnis Internal Rantai Pasok PT.

Kemfood

No Tujuan Ukuran Target

1 Utilisasi Kapasitas Realisasi biaya

rantai pasok

Meminimalisir

semaksimal

mungkin

2 Efisiensi Operasi Efisiensi siklus

rantai pasok

Menekan biaya

rantai pasok

Rata-rata waktu

respon

1 hari kerja

Efisiensi waktu

penyediaan

barang

Maksimal 7 hari

kerja

Efisiensi tenaga

kerja

masing-masing

pekerja dapat

menangani seluruh

pesanan

Klaim produk

cacat/ tidak

sesuai

5 %

Jenis pengadaan

sosis

Terdapat 5 jenis

sosis

Tabel diatas menjelaskan mengenai target-target yang dicapai oleh PT

Kemfood. Target realisasi biaya rantai pasok diminimalisir semaksimal mungkin,

efisiensi siklus rantai pasok dengan menekan biaya rantai pasok, rata-rata waktu

respon 1 hari kerja, efisiensi waktu penyediaan barang maksimal 7 hari hari kerja,

efisiensi tenaga kerja yaitu masing-masing pekerja dapat menangani seluruh

pesanan, klaim produk cacat sebesar 5%, dan terdapat 5 jenis sosis dalam proses

pengadaan diantaranya Villa Beef Red Hot, Kemfood Sosis Sapi, Kemfood Beef

Franks, Kemfood Bockwurst, dan Kemfood Beef Sausage.

2. Prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Tujuan yang ditetapkan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

Page 13: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

rantai pasok ditinjau dari prespektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan

menyediakan infrastruktur yang mendukung tercapainya tujuan dari prespektif

lainnya. Faktor-faktor yang terlibat dalam kinerja prespektif ini berkaitan

dengan SDM, sistem infoormasi dan prosedur organisasi. Faktor-faktor

tersebut yang mengarahkan produktivitas sehingga adanya pertumbuhan usaha.

Kaitannya dengan pengukuran kinerja rantai pasok PT.Kemfood,

bedasarkan data yang terkumpul dapat diindikasi strategic objective yang

mewakili prespektif pertumbuhan dan pembelajaran dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

a. Kapabilitas Sumber Daya Manusia

Ukuran kapabilitas SDM adalah tingkat produktivitas yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memerdayakan

seluruh aset atau tenaga kerja yang dimiliki guna mencapai hasil yang

ditetapkan. Produktivitas SDM yang tinggi berdampai terhadap

tercapainya target perusahaan, baik dari segi kuantitatif dan kualitatif,

indikator dari faktor ini adalah pelatihan karyawan, peningkatan

kualitas, peningkatan biaya dan peningkatan respon

b. Kapabilitas Sumber Informasi

Tujuan mengukur kapabilitas sumber informasi ini untuk mengetahui

perkembangann perusahaan, tingka persaingan, keberadaan supplier

dan konsumen, serta siklus rantai pasok yang terlaksana. Indikator

dari fsktor ini adalah aliran informasi.

c. Pengembangan Usaha

Produktivitas yang tinggi dapat dilakukan perusahaan dengan

melakukan berbagai upaya dalam mewujudkannya dengan selalu

Page 14: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

memperhatikan prosedur-prosedur organisasi . tujuannya agar

aktivitas rantai pasok perusahaan dapat berkembang secara

berkesinambungan. Hal ini dilakukan dengan peningkatan

kemampuan mengantisipasi perkembangan teknologi. Indikator untuk

faktor ini adalah antisipasi teknologi.

Berdasarkan uraian di atas, maka scorecard untuk prespectif pembelajaran

dan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Scorecard Prespektif Pembelajaran & Pertumbuhan Rantai Pasok PT.

Kemfood

No Tujuan Ukuran Target

1 Kapabilitas SDM Pelatihan

karyawan

Diadakan 1 atau

2 tahun sekali

Peningkatan

kualitas

Diadakan 1

kali/thn

Efisiensi Biaya Tidak melebihi

anggaranan

tahunan

Responsiveness 1 hari kerja

2 Kapabilitas sistem

Informasi

Aliran Informasi Informasi

diberikan melalui

online dan

hubungan

langsung.

3 Pengembangan usaha Kesiapan

teknologi

Selalu

menerapkan

teknologi yang

sesuai dalam

meningkatkan

fungsi kontrol,

efektifitas dan

efisiensi

Tabel di atas menjelaskan mengenai prespektif pembelajaran dan

pertumbuhan, yang pertama Kapabilitas Sumber Daya Manusia diantaranya ada

Page 15: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

pelatihan karyawan, PT Kemfood menargetkan adanya pelatihan karyawan ini

diadakan selama 1 atau 2 tahun sekali namun sejauh ini hampir belum dilakukan

pelatihan karyawan, hanya sekedar training untuk pegawai baru dan beberapa

pengajaran secara informal kepada karyawan. Peningkatan kualitas diadakan satu

tahun sekali karena kualitas ini menjad salah satu yang penting untuk memenuhi

kepuasan konsumen, efisiensi biaya diusahakan tidak melebihi anggaran tahunan,

namun penggunaan biaya perusahaan ini setiap tahunnya mengalami peningkatan,

seperti pada Tahun 2014 anggaran biaya PT Kemfood sebesar Rp1,4 Miliyar dan

pada Tahun 2015 Rp 1,7 Milliyar. Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi

perusahan selama berpengaruh kepada nilai pemasukan yang turut serta

mengalami kenaikan. Kemudian responsiveness yaitu waktu respon terhadap

pemesanan dengan 1 hari kerja, jadi apabila ada pemesanan hari ini dan barangnya

ada di gudang pesanan tersebut akan segera dikirim. Selain kapabilitas SDM ada

kapaabilitas sistem informasi yaitu aliran informasi kepada pelanggan

menyangkut pemesanan atau menyangkut informasi terbaru yang dimiliki

perusahan dengan target perusahaan informasi diberikan melalui online degan

website yang dimiliki perusahan atau pun secara langsung dengan menghubungi

pelanggan atau persahaan yang bersangkutan. Terakhir ada pengembangan usaha,

dapat dilihat dari kesapan teknologi dan terget perusahaan selalu menerapkan

teknologi yang sesuai dalam meningkatkan fungsi kontrol, efektifitas dan efisiensi

produksi.

3. Prespektif Pelanggan

Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced

scorecard yang mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan

Page 16: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

dengan pelanggan, yaitu kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diterapkan

perusahaan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan dalam strategic

objectives prespektif pelanggan dalam rantai pasok, yaitu:

1. Kualitas Produk

Kualitas produk sangat mempengaruhi kepuasan konsumen, oleh

karena itu kualitas produk menjadi patokan penting dalam upaya

memuaskan konsumen, adapun indikator dari faktor ini adalah kualitas

produk, daya tahan produk, reputasiproduk dan tingkat kerusakan

produk.

2. Kualitas Layanan

Selain kualitas produk, faktor kualitas dari pelayanan upaya

memuaskan konsumen merupakan faktor pentingbyang perlu

diperhatikan, indikator dari faktor ini adalah waktu respon pesanan,

keluhan pelanggan, keterlambatan pemenuhan pesanan, ketepatan

waktu pngiriman, dan ketepanan order.

Dari uraian di atas maka scorcard untuk prespektif pelanggan dapat

dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 menunjukan target perusahan mengenai prespektif

pelanggan, prespektif ini terbagi menjadi 2 yaitu kualias material dan

kualitas layanan. Kualitas material terdiri dari kualitas produk dengan

target sesuai standar yang diberikan SNI dan HACCP, reputasi prodk

sesuai yang diinta dalam artian kualitas disesuaikan dengan kuantitas

maka dari itu PT Kemfood memiliki range harga yang berbeda,

Page 17: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

kerusakan produk sekitar 5% karena sangat jarang ada keluhan

pelanggan atas adanya kerusakan produk, namun apabila kerusakan

produk secara fisik terjadi pada saat proses produksi, akan dilakukan

rework atau pengulangan produksi akan barang yang kurang

sempurna.

Tabel 6. Scorecard Prespektif Pelanggan Rantai Pasok PT. Kemfood

No Tujuan Ukuran Target

1 Kualitas material Kualitas produk Sesuai standar

SNI dan HACCP

Daya tahan produk 6 bulan

Reputasi produk Sesuai standar

yang diminta

Kerusakan produk 5 %

2 Kualitas layanan Waktu respon

pesanan

1 hari kerja

Keluhan pelanggan 5 % rapat

evaluasi 2

kali/bulan

Keterlambatan

pemenuhan

pesanan

Maksimal 7 hari

kerja

Ketepatan waktu

pengiriman

Pengadaan barang

rata-rata 1 hari

kerja

Ketepatan order Sesuai dengan

permintaan

konsumen

Kualitas layanan terdiri dari waktu respon pesanan yaitu sau hari

kerja, keluhan pelanggan sebeesar 5%, apabila ada keluhan pelanggan hal

tersebut akan dinegosiasikan dengan pihak perusahaan apakah akan

diganti atau dikurangi jumlah pesanannya. Keterlambatan pemenuhan

pemesanan, target 7 hari kerja. Keterlambatan pesanan ini terjadi apabila

Page 18: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

barang yang di pesan tidak tersedia digudang cabang, maka dari itu perlu

dilakukan pemesanan kepada perusahaan pusat agar dilakukan produksi

dan masa peroduksi sosis ini 2 kali dalam satu minggu, pengiriman

dilakukan setiap hari kamis maka dari itu hal tersebut dibicarakan kepada

konsumen mengenai ketersediaannya, dan maksimal pemenuhan

pemesanan dilakukan selama 7 hari kerja. Kemudian ketepatan waktu

pengiriman dan ketepatan order, dilakukan sesuai pesanan dan

kesepakatan dengan konsumen.

4. Prespektif keuangan

Tingkat profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam

meraiih laba atau keuntungan dari aktivitas usaha yang dilakukannya,

indikator faktor ini adalah profit margin, pertumbuhan profit margin,

produktivitas modal dna ketepatan alokasi modal.

Tabel 7, menjelaskan terdapat target perusahaan mengenai

prespektif keuangan, pada prespektif ini terdapat 2 hal yaitu tingkat

profitabilitas dan tingkat likuiditas. Tingakt profitabilitas terdiri dari profit

margin dan pertumbuhan profit margin dengan terget perusahan

mengantisipasi penurunan jumlah laba kotor dengan meningkatkan jumlah

penjualan setiap tahunnya. Produktivitas modal, perusahaan menargetkan

untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan biaya penjualan dan biaya

langsung, dan ketepatan alokasi modal menargetkan untuk meningkatkan

efisiensi biaya dengan menurunkan tingkat beban penjualan, umum, dan

administrasi.

Page 19: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Tabel 7. Sorecard Prespektif Keuangan Rantai Pasok PT. Kemfood

No Tujuan Ukuran Target

1 Tingkat

profitabilitas

Profit margin Mengantisipasi penurunan

jumlah laba kotor

Pertumbuhan

profit margin

Mengantisipasi terjadinya

penurunan margin laba

kotor

Produktivitas

modal

Mengantisipasi terjadinya

peningkatan biaya

penjualan dan biaya

langsung

Ketepatan alokasi

modal

Meningkatkan efisiensi

biaya dengan menurunkan

tingkat beban penjualan,

umum, dan administrasi

2 Tingkat likuiditas Siklus cash-to-

cash

Mengantisipasi

keterlambatan cost

recovery

Likuiditas Meningkatkan

kemampuan memenuhi

kewajiban

Tingkat likuiditas, terdapat siklus cash-to-cash menargetkan dengan

mengantisipasi keterlambatan pembayaran, maka dari itu PT Kemfood selalu

melakukan perjanjian secara tertulis dengan konsumen perantara mengenai proses

distribusi barang, dengan beberapa segmen biasanya dilakukan pengambilan

barang dahulu dan pembayaran dilakukan maksimal satu bulan dari proses

pengiriman pesanan. Likuiditas meningkatkan pemenuhan kawajiban apabila

perusahaan memiliki pinjaman.

4.5 Kinerja Rantai Pasok Sosis PT.Kemfood Indonesia

Pengolahan data penilaian responden terhadap kinerja rantai pasok produk

sosis PT. Kemfood cabang Kota bandung ini dilakukan untuk mengukur kinerja

Page 20: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

rantai pasok,ditinjau dari masing-masing prespektif Balanced Scorecard.

Kuesioner digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data yang disebar kepada

responden diantaranya pimpinan cabang, supervisor dan divisi gudang

dengan total sampel sebanyak 3 orang. Hasil penilaian responden berskala likert

yang mengacu pada tabel 8. Hasil penilaian responden terhadap kinerja rantai

pasok sosi produk PT. Kemfood dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Rata-rata Skor Kinerja Rantai Pasok PT. Kemfood

No Prespektif Pertanyaan Skor Kriteria

1 Internal Process

Business

Prespective

Realisasi biaya rantai pasok 2,3 Baik

Kesesuaian antara realisasi pasokan

material dari supplier dengan

permintaan target yang ditetapkan

2,6 Baik

Kecepatan supplier terhadap order

yang diterima

3 Baik

Kemampuan perusahaan untuk

meminimalisir terjadinya

keterlambatan pengadaan produk

2,6 Baik

Perbandingan antara jumlah tenaga

kerja dengan jumlah pekerjaan

2,3 Baik

Sedikitnya jumlah produk yang

tidak sesuai

2,6 Baik

Total Average

Performance in

group

2,56 Baik

2 Learning &

Growth

Prespective

Pelatihan karyawan 2 Kurang

Baik

Kualitas produk yang dihasilkan 3 Baik

Kemampuan perusahaan untuk

menekan biaya pengadaan

2,3 Baik

Peningkatan respon pengiriman

produk

3 Baik

Alur informasi antara perusahaan

dengan pemasok hingga konsumen

2,6 Baik

Kemammpuan perusahaan untuk

mengantisipasi kemajuan teknologi

2,6 Baik

Page 21: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

No Prespektif Pertanyaan Skor Kriteria

Total Average

Performance in

group

2,58 Baik

3 Indikator

Customer

Prespective

Kualitas produk 3 Baik

Daya tahan produk 2,3 Baik

Citra produk dimata konsumen 3 Baik

Rendahnya tingkat kerusakan

produk, dilihat dari sedikitnya

produk cacat atau tidak sesuai

3 Baik

Kecepatan perusahaan dalam

menanggapi permintaan konsumen

3 Baik

Kecilnya presentasi keluhan dari

konsumen

3 Baik

Keterlambatan pemenuhan

pengadaan permintaan konsumen

2,6 Baik

Ketepatan waktu pengiriman

barang ke konsumen

2,6 Baik

Pemenuhan janji terhadap

permintaan konsumen

3 Baik

Kepuasan konsumen terhadap

pengadaan produk sosis yang

diminta

3 Baik

Penjadwalan proses produksi dan

distribusi

2,3 Baik

Total Average

Performance in

group

2,52 Baik

4 Indikator

Financial

Prespective

Profitmargin 3 Baik

Pertumbuhan profit margin 3 Baik

Peningkatan jumlah pelanggan

pada dua tahun terakhir

3 Baik

Produktivitas modal 3 Baik

Ketepatan alokasi modal 3 Baik

Waktu kembali modal 3 Baik

Siklus cash-to-cash 3 Baik

Likuiditas 3 Baik

Total Average

Performance in

group

3 Baik

Total Value Performance 2,66 Baik

Page 22: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Berdasarkan hasil penelitian informan terhadap keempat prespektif, proses

bisnis internal dengan skor 2,56 atau dikategorikan baik, dimana perusahaan

mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Prespektif pertumbuhan dan

pembelajaran dengan penilaian 2,58 atau dikategorikan baik, dimana perusahaan

berusaha untuk melakukan perubahan atau inovasi terhadap produknya agar terus

tumbuh berkembang guna memuaskan konsumen. Namun ada indikator yang

perlu lebih diperhatikan, yaitu pelatihan karyawan dengan skor 2 atau

dikategorikan kurang baik, karena di PT. Kemfood ini jarang sekali dilakukan

pelatihan karyawan, sehingga perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan

dikemudian hari agar setiap karyawan semakin matang dalam keahlian yang

dimiliki masing-masing individu.

Prespektif pelanggan memiliki total skor 2,52 atau dikategorikan baik,

peningkatan kualitas produk selalu dilakukan, serta rapat rutin yang dilakukan

guna evaluasi terhadap pelayanan dilakukan rutin, 1 sampai 2 kali dalam satu

tahun. Pelayanan selalu dilakukan dengan sigap atau cepat tanggap karena respon

terhadap pesanan dilakukan selama 24 jam, untuk melayanin keluhan pun selalu

direspon secara baik sebagai evaluasi guna memaksimalkan kualitas layanan yang

diberikan, sehingga segala kekurangan dapat di atasi secepatnya. Rata-rata waktu

penyediaan barang apabila barang yang dipesan tidak ada digudang yaitu 7 hari

kerja, karena proses produksi yang dilakukan PT. Kemfood satu minggu 2 kali

dan pengiriman dilakukan pada hari kamis.

Prespektif keuangan memiliki skor 3 yang dikategorikan baik, dimana

perusahaan harus berupaya menekan laju penurunan rasio-rasio profitabilitas dan

likuiditas. Laba kotor perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2014 ke 2015.

Page 23: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran ... - …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120209_4_4439.pdf · IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kemfood Indonesia 4.1.1

Ketepatan alokasi modal dilihat dari efisiensi biaya dari tingkat penjualan.

Tingkat penggunaan biaya PT. Kemfood tahun 2014 sebesar 2 Milliar Rupiah dan

tahun 2015 sebesar 4 Milliar Rupiah, namun laba yang diperoleh pun lebih besar

karena biaya dikeluarkan untuk meningkatkan penjualan dan menjalin kerjasama

dengan perusahaan atau bermitra dengan perusahaan. Tingkat lukuiditas dapat

dilihat dari siklus cash-to-cash atau aliran dana antar perusahaan, pemasok dan

pelanggan, dimana tidak ada keterlambatan pembayaran.

Total keseluruhan dari kinerja rantai pasok PT. Kemfood memperoleh

nilai 2,6 atau dikategorikan baik, dapat dikatakan bahwa kinerja rantai pasok PT.

Kemfood berfungsi dengan baik karena setiap komponen dari proses bisnis

interal, pelatihan dan pertumbuhan, pelanggan dan keuangan memiliki hubungan

satu sama lain dan masing-masing berkategori baik.