4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

88
52 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran Penelitian Pada bab ini, peneliti akan membahas berbagai hal. Hal-hal tersebut adalah sejarah perusahaan, visi dan misi, serta, penjelasan logo Hanwha Life Insurance dan lembaga Wahana Visi Indonesia. Karena kedua lembaga ini berkaitan langsung dengan program CSR “Youth Entrepreneurship by Hanwha Life” YEAH 2016. 4.1.1. Sejarah Sasaran Penelitian Sebuah perusahaan asuransi milik Bangsa Korea didirikan pada tanggal 9 September 1946.Perusahaan tersebut merupakan awal sejarah Hanwa Life, yang dulu dikenal dengan nama Korea Life. Perusahaan Hanwha Life Insurance adalah salah satu perusahaan asuransi yang berasal dari Korea. Hanwha Life Insurance menjadi anggota Hanwha Group pada 12 Desember 2002 yang merupakan salah satu Grup usaha terbesar di Korea Selatan. Hanwha Life memiliki banyak bidang usaha seperti energi karena memproduksi alat Solar Cell di dunia, manufaktur, konstruksi, jasa hiburan dan pariwisata, serta finansial seperti asuransi. Hanwha Life telah membuktikan keberhasilannya menjadi salah satu perusahaan asuransi terbaik di Korea Selatan dengan slogannya yaitu Financial Solution for Tomorrow. Hanwha Life Korea juga merupakan salah satu dari 10 bisnis grup terbaik di Korea yang sudah berdiri sejak tahun 1952 dan berpusat di Korea Selatan. Hanwha Life mampu berkembang dengan berpijak pada nilai-nilai dasarnya, yaitu Challenge, Dedication, dan Integrity, perusahaan Hanwha Life Insurance merupakan salah satu perusahaan asal Korea yang berdomisili di Indonesia dan juga merupakan perusahaan asuransi pertama yang berasal dari Korea. Memasuki pasar Indonesia, pada 20 Desember 2012 Hanwha Life mengakuisisi PT Multicor Life dan mengubah namanya menjadi PT Hanwha Life Insurance Indonesia pada tanggal 23 juli 2013. Hanwha Life Insurance Indonesia secara resmi diluncurkan tanggal 24 Oktober 2013 untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan melalui kompetisi inovatif dalam bisnis asuransi di Indonesia. (Wawancara Andrew, Manager Distrik Hanwha Life Insurance Surabaya, 22 November 2016)

Transcript of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

Page 1: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

52 Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Pada bab ini, peneliti akan membahas berbagai hal. Hal-hal tersebut adalah

sejarah perusahaan, visi dan misi, serta, penjelasan logo Hanwha Life Insurance dan

lembaga Wahana Visi Indonesia. Karena kedua lembaga ini berkaitan langsung

dengan program CSR “Youth Entrepreneurship by Hanwha Life” YEAH 2016.

4.1.1. Sejarah Sasaran Penelitian

Sebuah perusahaan asuransi milik Bangsa Korea didirikan pada tanggal 9

September 1946.Perusahaan tersebut merupakan awal sejarah Hanwa Life, yang

dulu dikenal dengan nama Korea Life. Perusahaan Hanwha Life Insurance adalah

salah satu perusahaan asuransi yang berasal dari Korea. Hanwha Life Insurance

menjadi anggota Hanwha Group pada 12 Desember 2002 yang merupakan salah

satu Grup usaha terbesar di Korea Selatan. Hanwha Life memiliki banyak bidang

usaha seperti energi karena memproduksi alat Solar Cell di dunia, manufaktur,

konstruksi, jasa hiburan dan pariwisata, serta finansial seperti asuransi. Hanwha

Life telah membuktikan keberhasilannya menjadi salah satu perusahaan asuransi

terbaik di Korea Selatan dengan slogannya yaitu Financial Solution for Tomorrow.

Hanwha Life Korea juga merupakan salah satu dari 10 bisnis grup terbaik di

Korea yang sudah berdiri sejak tahun 1952 dan berpusat di Korea Selatan. Hanwha

Life mampu berkembang dengan berpijak pada nilai-nilai dasarnya, yaitu

Challenge, Dedication, dan Integrity, perusahaan Hanwha Life Insurance

merupakan salah satu perusahaan asal Korea yang berdomisili di Indonesia dan juga

merupakan perusahaan asuransi pertama yang berasal dari Korea. Memasuki pasar

Indonesia, pada 20 Desember 2012 Hanwha Life mengakuisisi PT Multicor Life

dan mengubah namanya menjadi PT Hanwha Life Insurance Indonesia pada

tanggal 23 juli 2013. Hanwha Life Insurance Indonesia secara resmi diluncurkan

tanggal 24 Oktober 2013 untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan

melalui kompetisi inovatif dalam bisnis asuransi di Indonesia. (Wawancara

Andrew, Manager Distrik Hanwha Life Insurance Surabaya, 22 November 2016)

Page 2: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

53 Universitas Kristen Petra

4.1.2. Logo Hanwha Life Insurance

Gambar 4.1. Logo Hanwha Life Insurance

Sumber: www.hanwhalife.co.id/2017

Logo Hanwha, "TRIcircle," adalah kombinasi lingkaran dinamis dalam 3

warna yang berbeda. "TRIcircle" adalah elemen penting dari merek identitas

korporat Hanwha untuk secara jelas mengekspresikan dan secara simbolis

menggambarkan identitas merek korporatnya. Selain itu, dengan menyampaikan

citra "Unlimited Growth" Melalui ekspresi energi yang dinamis, Hanwha

memperoleh ekuitas visualnya dengan cara yang efektif.

Gambar 4.2. Komponen Logo Hanwha Life Insurance

Sumber: www.Hanwhacompany.co.id/2017

Logo Hanwha Life Insurance dibentuk dari beberapa komponen. Setiap

komponen memiliki arti tersendiri, berisi atas nilai dan dasar dari korporat

perusahan Hanwha. Terdapat tiga komponen yang membentuk lingkaran logo

Hanwha yaitu, komposisi (composition), arti (meaning), dan ekspresi (expression).

Page 3: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

54 Universitas Kristen Petra

Dalam lingkaran tersebut terdapat komposisi yang menyatakan bahwa Hanwha

terus menerus berkembang, berevolusi, memulai perubahan, dan selalu berinovasi.

Arti tiga lingkaran dari logo tersebut adalah nilai dasar, visi-misi, bisnis-bisnis

dibawah nauangan korporat. Logo tersebut juga memvisualisasi dimana Hanwha

menjadi perusahaan korporat kelas dunia yang memberikan kontribusi kepada

konsumen, masyarakat, bahkan umat manusia. Komponen ketiga

merepresentasikan ekpresi harmonis yang terus berkembang dimana semangat

tricircle terus berkembang.

4.1.3. Visi dan Misi Hanwha Life Insurance

Visi dari Hanwha Life Insurance Indonesia adalah “Menjadi

perusahaan Asuransi Jiwa terkemuka di Indonesia.” Sedangkan misi-misi

dari Hanwha Life Insurance Indonesia yaitu menyediakan produk yang

inovatif, memberikan pelayanan prima dengan menjunjung tinggi etika

bisnis dan integritas, dan memberikan nilai tambah kepada seluruh

pemangku kepentingan.

4.1.4. Sejarah Wahana Visi

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan sejarah asal mula Wahana Visi

dibentuk, bagaimana lembaga Wahana Visi memulai operasinya di Indonesia, serta

bagaimana perkembangan yayasan Wahana Visi Indonesia. Selain sejarah Wahana

Visi Indonesia, peneliti juga akan menjelaskan bagaimana yayasan WVI

berkembang di kota Surabaya.

4.1.4.1. Awalnya Operasi World Vision di Indonesia

Berdirinya Yayasan Wahana Visi Indonesia tidak terlepas dari operasi

World Vision di Indonesia. World Vision International (WVI) berdiri pada bulan

Agustus 1950 dengan Nama awal adalah World Vision Incorporated. Di kemudian

hari seiring dengan perkembangan dunia, Nama World Vision International

disingkat menjadi hanya World Vision. Bob Pierce adalah tokoh yang mendirikan

organisasi ini dan menjadi presiden World Vision yang pertama. Kegiata awal

Page 4: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

55 Universitas Kristen Petra

World Vision yang cukup dikenal adalah sewaktu menyalurkan bantuan darurat

ketika terjadinya perang saudara di Korea.

Pada tanggal 28 Oktober 1965, World Vision International secara resmi

memulai operasinya di Indonesia. Pada tanggal tersebut didirikan sebuah organisasi

lokal bernama Lepki untuk memayungi kegiatan-kegiatan yang dilakukan World

Vision International di Indonesia. Kantor resmi pertama World Vision Indonesia

(Lepki) adalah di Malang (Jalan Bromo 2).

Pada tahun 1970-an kegiatan World Vision Indonesia mulai mengayomi

kegiatan pengembangan masyarakat. Dengan makin banyaknya dibutuhkan

pengembang masyarakat (motivator) untuk berbagai wilayah di maka pada tahun

1980-an dibuka program National Development Training Center (NDTC). Pusat

pelatihan para motivator ini dibuka di Jakarta dengan program pelatihan 4 bulan

penuh bagi para calon motivator yang akan menjadi agen perubahan di berbagai

wilayah.

Ternyata program pelatihan ini sangat diterima dan tingkat kepercayaan

terhadap World Vision Indonesia semakin meningkat sehingga dibukalah beberapa

cabang NDTC di berbagai tempat yaitu di NTT (Rote, Belu, dan Ende) serta di

Kalimantan Barat (Samalantan dan Tebang Banua). Dengan mempertimbangkan

jarak dan luasnya wilayah Indonesia, NDTC sendiri akhirnya dibuka juga di Sentani

(Papua).

Salah satu program yang cukup dikenal masyarakat waktu itu adalah

Program Pengembangan Keluarga. Melalui program yang diperkenalkan oleh para

motivator lulusan NDTC ini, para keluarga di wilayah yang didampingi mendapat

pembekalan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga. Banyak keluarga

dibantu untuk membuka warung kebutuhan sehari-hari, memproduksi barang-

barang kebutuhan rumah tangga, menjahit, mengembangkan usaha kecil di bidang

pertanian dan perkebunan dan berbagai usaha lain.

Sementara itu anak-anaknya dibantu kebutuhan sekolahnya sehingga

orangtuanya dapat lebih berkonsentrasi mengembangkan sumber daya dan dana

untuk mengembangkan usaha. Secara berkala, anak-anak ini juga dipantau melalui

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bekerjasama dengan Puskesmas dan dokter

di wilayah setempat.

Page 5: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

56 Universitas Kristen Petra

Untuk memastikan agar program bantuan dilaksanakan secara bertanggung-

jawab, World Vision Indonesia memperkuat tim auditornya untuk melakukan

verifikasi pemanfaatan dana bantuan di lapangan. Mereka secara ketat memeriksa

apakah laporan pemanfaatan dana sesuai dengan apa yang terjadi pada masyarakat

yang dilayani.

4.1.4.2. Awal Berdirinya Wahana Visi Indonesia

Pelayanan pada tahun 1990-an diwarnai

dengan meningkatnya kepercayaan pemerintah dan

donor kepada World Vision untuk melaksanakan

berbagai program di bidang kesehatan ataupun

pendidikan. Itu sebabnya pada masa itu, selain

hubungan yang sangat baik dengan Departemen

Sosial sebagai mitra pelayanan World Vision,

hubungan dengan Departemen Kesehatan dan

dinas-dinas kesehatan di lapangan juga sangat baik.

Sementara itu, di periode 1990-an tersebut

juga, Indonesia mengalami kemajuan ekonomi

yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan makin

banyaknya kelompok kelas menengah yang lebih

kuat secara finansial.

Melihat perkembangan ini, sejumlah pimpinan World Vision Indonesia

mulai memikirkan bagaimana agar masyarakat Indonesia juga dilibatkan dalam

mendukung program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di

daerah-daerah yang masih sangat tertinggal. Langkah awal yang dilakukan adalah

mengajak para staf dan keluarga untuk menjadi sponsor atau penyantun anak.

Waktu itu, seratus anak yang berada di desa Patriot di Merauke Papua merasakan

manfaat tersebut.

Inisiatif ini kemudian berkembang dengan baik seiring dengan semakin

banyaknya anak-anak di Merauke Papua yang disantuni melalui program anak

asuh/ penyantunan lokal tersebut. Oleh karena itu, pimpinan World Vision

Indonesia kemudian mengambil inisiatif untuk menawarkan program penyantunan

lokal ini kepada masyarakat yang lebih luas di luar staf yang ada.

Gambar 4.3. Pekerjaan WVI Untuk

memberdayakan anak-anak

Sumber: http://www.wahanavisi.org/id

Diakses tanggal 10 Mei 2017

Page 6: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

57 Universitas Kristen Petra

Untuk mewadahi hal ini, maka pada tanggal 22 Maret 1995 didirikan

Yayasan World Vision Indonesia – yang beberapa tahun kemudian (16 Februari

1999) direstrukturisasi menjadi Yayasan Wahana Visi Indonesia. Sejak saat itu

Yayasan Wahana Visi Indonesia menjadi salah satu penyalur dana bantuan World

Vision yang ada di Indonesia.

Program santunan anak tersebut dikenal juga dengan sebutan “program

sponsorship lokal” karena donornya adalah perorangan yang merupakan warga

negara Indonesia sendiri. Untuk itu, Yayasan Wahana Visi Indonesia secara rutin

mengadakan sosialisasi untuk mengajak para donatur untuk berpartisipasi

menanggulangi kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat di

berbagai wilayah pedalaman di Indonesia. Salah satu sosialisasi yang dilakukan saat

itu adalah melalui pagelaran seni bertajuk “Gema Pantai Kasuari” di tahun 1999.

Saat itu, sejumlah artis termasuk Henny Purwonegoro turut mengisi acara dan ikut

mengambil bagian menjadi orang tua sponsor (donatur tetap) dengan menyantuni

seorang anak di wilayah Pantai Kasuari Papua.

Dengan semakin banyaknya sponsor lokal, Yayasan Wahana Visi Indonesia

mulai menyebar dan memiliki beberapa kantor perwakilan di berbagai wilayah di

Indonesia antara lain: Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah,

dan wilayah urban seperti di Jakarta dan Surabaya. Program-program yang

dilakukan juga semakin berkembang menjadi 3 (tiga) besaran program yaitu:

Pengembangan masyarakat (pengembangan transformatif), tanggap darurat

(tanggap bencana), dan advokasi (bekerjasama dengan pemerintah setempat

melalui pembuatan kebijakan yang berfokus pada anak).

Sejak saat itu pula, visi Yayasan Wahana Visi Indonesia disusun dan mulai

diperkenalkan secara luas sejak tahun 2002 yaitu: “Visi kami untuk setiap anak

hidup utuh sepenuhnya, doa kami untuk setiap hati, tekad untuk mewujudkannya”.

Melalui visi ini, Yayasan Wahana Visi Indonesia dalam setiap programnya selalu

identik dengan anak. Apapun program yang dirancang atau disusun bersama

masyarakat selalu berfokus pada anak dan sebesar-besarnya memberikan manfaat

bagi anak-anak.

Page 7: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

58 Universitas Kristen Petra

4.1.4.3. Yayasan Wahana Visi Indonesia di Surabaya

Gambar 4.4. Pekerjaan WVI Untuk memberdayakan anak-anak

Sumber: Dokumentasi Kegiatan Wahana Visi Surabaya, 2017

Diakses Tanggal 10 Mei 2017

Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dengan keunikan dan

permasalahannya sendiri. Di kota ini, Yayasan Wahana Visi Indonesia

mengimplementasikan program-programnya selaku mitra kerja World Vision

Indonesia sejak tahun 1999 melalui Surabaya Emergency OperationProgram.

Program ini adalah program yang bersifat padat karya dengan lingkup pekerjaan

antara lain: peningkatan sanitasi (MCK), perbaikan jalan, perbaikan sekolah, dan

perbaikan balai pertemuan. Program ini dilakukan di wilayah kelurahan Kapasari,

Embong Kaliasin, Wonorejo, Peneleh, dan Genteng. Program ini kemudian

berakhir di tahun 2000 dan digantikan dengan program Surabaya Transition

Activities Program yang berjalan dari tahun 2000 – 2004 dengan fokus program

antara lain: penyuluhan kesehatan, perbaikan ekonomi keluarga, pelatihan

keterampilan, dan beberapa perbaikan infrastruktur.

Page 8: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

59 Universitas Kristen Petra

Seiring dengan berakhirnya

program tersebut maka

diimplementasikan pula program

Surabaya Development

Assistance Program/ Food

Security and Nutrition Program

dari tahun 2004 hingga 2007

dengan fokus kegiatan:

pendampingan ibu hamil,

Posyandu, pos baduta, dan

kampanye kesehatan. Pada tahun

yang sama, dilakukan juga

program Surabaya Education

Enhancement Project yang melakukan pendampingan sekolah di bidang MBS-

PAKEM pada tahun 2005 – 2007. Kedua program tersebut dilakukan di wilayah:

Kelurahan Gading, Ploso, Simolawang, Sidotopo Wetan, Banyu Urip, dan Putat

Jaya. Selain program-program khusus dengan durasi yang singkat, Yayasan

Wahana Visi Indonesia juga mengimplementasikan program jangka panjang

dengan durasi 10 – 15 tahun yang disebut sebagai Area Development Program.

Area Development Program (ADP) adalah sebuah program pemberdayaan

masyarakat jangka panjang yang meliputi upaya perbaikan gizi balita, menciptakan

lingkungan yang aman bagi anak dan pengembangan ekonomi masyarakat. Di

Surabaya, program ADP dilakukan di wilayah Kecamatan Genteng, Tegalsari, dan

Sawahan. Di tiga wilayah ini program ADP berjalan sejak tahun 2001 hingga 2016.

Pada tahun 2014, program ADP yang baru dibuka di Kecamatan Simokerto dengan

wilayah dampingan di Kelurahan Sidodadi dan Simolawang.

Pada saat diimplementasikannya program jangka panjang tersebut, Yayasan

Wahana Visi Indonesia juga melakukan program khusus yang melakukan studi

tentang pendekatan terbaik di perkotaan melalui prinsip pengembangan masyarakat,

partisipasi anak serta kemitraan melalui UHEALTH program yang di

Gambar 4.5. Anak-anak dampingan Wahana

Visi dalam belajar

Sumber: http://www.wahanavisi.org/id

Diakses Tanggal 10 Mei 2017

Page 9: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

60 Universitas Kristen Petra

implementasikan dari tahun 2009 – 2014 di kelurahan Pegirian kecamatan

Semampir.

4.1.5. Nilai Dasar Lembaga Wahana Visi

Lembaga Wahana Visimerupakan yayasan sosial kemanusiaan berbasis

Kristen yang bekerja untuk membuat perubahan yang berkesinambungan pada

kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. WVI

mendedikasikan diri untuk bekerja sama dengan masyarakat yang paling rentan

tanpa membedakan agama,ras, etnis, dan gender. Yayasan Wahana Visi juga

merupakan salah satu cabangdari lembaga sosial internasional World Vision.

Dengan mengadopsi visi dan misi dari World Vision, Lembaga Wahana Visi

Indonesia memiliki sebuah Core Values yaitu“We have identified certain values

that are the fundamental principles that determine our commitment to each other

and to the poor.”Core Values inilah yang menjadi bukti komitmen Wahana Visi

dalam mewujudkan tujuan mereka.

Selain dari core values, lembaga sosial masyarakat ini juga memiliki

beberapa nilai lainnya seperti we are Christian -- From the abundance of God's

love, we find our call to ministry. We are committed to the poor -- We are called

to relieve their suffering and to promote the transformation of their condition of

life. We value people -- We regard all people as created and loved by God. We give

priority to people before money, structure, and systems. We are stewards -- We

are faithful to the purpose for which resources are given and manage them in a

manner that brings maximum benefit to the poor. We are partners -- We are

members of an international World Vision Partnership that transcends legal,

structural, and cultural boundaries. We are responsive -- We are responsive to the

life-threatening emergencies where our involvement is needed and appropriate.

4.1.6. Visi dan Misi Wahana Visi

Visi lembaga sosial Wahana Visi adalah“Untuk Setiap Anak Hidup Utuh

Sepenuhnya.” Dan doa untuk publiknya adalah “Untuk Setiap Hati Tekad Untuk

Mewujudkannya” Sedangkan Misi mereka adalah Tanggap bencana,

pengembangan dan advokasi yang dilakukan Wahana Visi Indonesia didasarkan

Page 10: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

61 Universitas Kristen Petra

atas visi dunia yang berkomitmen untuk kesejahteraan anak. Wahana Visi Indonesia

berusaha untuk membangun masyarakat yang kuat di mana perdamaian dan

keadilan akan merata serta keamanan, peluang dan kepuasan dapat dinikmati.

4.1.7. Logo dan Struktur Organisasi Wahana Visi Urban Surabaya

Gambar 4.6. Logo Wahana Visi Indonesia

Sumber: http://indokasih.com/charities/wahana-visi, 2017

Struktur Organisasi Wahana Visi Urban Surabaya

Gambar 4.7. Struktur organisasi Wahana Visi Urban Surabaya

Sumber: File HRD Wahana Visi Surabaya

Page 11: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

62 Universitas Kristen Petra

4.1.8. Profil Lembaga Wahana Visi

Lembaga Wahana Visi Urban Surabaya merupakan salah satu cabang dari

yayasan sosial wahana Visi Indonesia. Berlokasi di Jl. Margorejo Indah 3/C-116,

Surabaya 60238. Informasi mengenai Kantor Urban Surabaya adalah nomor

telepon Kantor 031-8471335, E-mail [email protected], dan facebook

account Wahana Visi Indonesia. Mereka juga memiliki Instagram dan Twitter Account

@wahanavisi id, dan youtube channel WahanaVisi. Dapat dilihat dari profil perusahaan ini,

bahwa lembaga Wahana Visi aktif mempublikasi kegiatan sosial mereka. Media sosial

teraktif yang mereka gunakan adalah youtube, email, dan facebook.

4.2.Program “Youth Entrepreneurship Academy by Hanwha Life” YEAH

4.2.1. Awal Terbentuknya Program YEAH

Awal mula terbentuknya program CSR ini, dimulai dari kesadaran dari

pihak Wahana Visi Surabaya. Para staf WVI melihat bahwa program-program yang

dilakukan di Surabaya hanya menargetkan anak-anak dan orang tua. Bidang yang

difokuskan adalah kesehatan dan kesejaterahan anak-anak dan orang tuanya. WVI

Surabaya juga tidak dapat melewatkan fakta bahwa di area bimbingan mereka,

banyak sekali anak-anak muda yang putus sekolah. Melihat fakta tersebut, WVI

Surabaya mencetuskan ide tentang sebuah program bimbingan untuk anak-anak

muda (Youth Entrepreneur Program). Ide tersebut diberikan kepada project officer

(PO) di WVI pusat di Jakarta. Saat di Jakarta ide program tersebut disebar dan

disiarkan mencari ketertarikan pihak-pihak lain. Enam bulan kemudian, World

Vision Korea menunjukan ketertarikan kepada program ini.

World Vision Korea pada saat itu bekerja sama dengan Hanwha Life Korea

untuk melakukan program CSR. Dari situlah program Youth Entrepreneurship

Academy by Hanwha Life dibentuk. Menurut hasil wawancara peneliti program ini

dibentuk bedasarkan berbagai tujuan dari tiga institusi yang berbeda. Tujuan besar

dan jangka panjang Hanwha Life Korea adalah branding, promosi, memberikan

kontribusi kepada masyarakat Indonesia, dan memperoleh kerjasama dengan

pemerintah Indonesia.

“Hanwha reason utama branding. Branding bahwa dia tidak cuma

perusahaan yang cari untung saja, tapi jua memperhatikan social life

gitu. Memperhatikan pembangunan sosial dalam hal ini anak-anak muda.

Nah selain itu dia membantu Hanwa yang disini untuk punya

Page 12: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

63 Universitas Kristen Petra

semacamruang promsi juga gitu. Karena lewat YEAH ini ada banyak

event-event yang sifatnya itu kota gitu kan. Ada pameran, ada kompetisi

wirausaha, ada macam-macam gitu kan, ada kerjasama dengan pihak-

pihak pemerintah”(Wawancara Rachmat Willy Sitompul 15 Mei 2017)

Sedangkan World Vision Korea bertujuan untuk menambah project yang

dilakukan di Indonesia. World Vision Korea memiliki beberapa project di Indonesia,

namun semua itu berlokasi di rural area. Menurut program manager project YEAH,

Melalui program ini WorldVision Korea dapat mengekspansi project mereka

sampai ke perkotaan atau urban area.

“Project-project mereka sangat sedikit di Indonesia. Kalau Korea itu

kan kita hanya mungkin cuma 1. Cuma 1 wilayah yang dibiayai Korea.

Kalau ga salah itu di NTT ada 1. Jadi masih sangat sedikit ini mereka di

Indonesia. Yang kedua mereka ingin menyasar wilayah atau daerah,

yang sifatnya itu urban. Urban itu perkotaan. Perkotaan gitu kan. Nah

jadi ketika program ini goal, mereka minta juga, program yang mirip-

mirip tuh, bisa ga dilakukan di Jakarta gitu. Maka di Jakarta, munculah

program namanya program SOBIPUR. Dan dapatlah mereka akhirnya

punya 3 site kan mereka punya site yang rural di NTT saya lupa entah

di Sumba atau dimana, dan mereka punya 2 site urban sekarang di Jakarta

dan Surabaya. Ketika dia promote keluar, World Vision Koreanya bisa

ngomong tuh. Kami tidak hanya ada di rural, tapi kami juga ada di

lingkup urban.”.(Wawancara Rachmat Willy Sitompul 15 Mei 2017)

Sedangkan Tujuan untuk Wahana Visi sendiri adalah mengimplementasi program

baru yang menyasar Youth, serta membantu mengurangi anak muda yang putus

sekolah.

“Karena ini wilayah kita gitu ya. Dan kebetulan di wilayah kita ini tidak

ada program sebelumnya yang menyasar ke youth itu kita terbantu

disitu. Jadi benefit yang diterima oleh masyarakat, itu lebih banyak

jadinya”(Wawancara Rachmat Willy Sitompul 15 Mei 2017)

Dengan munculnya ketertarikan itu, ketiga institusi ini mulai bekerja sama

untuk membuat sebuah program CSR. Konsep untuk programnya didasari dari ide

awal Youth Entrepreneur program. Dibutuhkan waktu satu bulan untuk

memantangkan konsep, perencanaan, dan kesepakatan untuk membuat program

CSR ini. Akhir dari diskusi tersebut membentuk sebuah program dengan nama

“Youth EntrepreneurshipAcademy by Hanwha Life”

Page 13: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

64 Universitas Kristen Petra

4.2.2. Perencanaan Program CSR YEAH 2016

Proses perencanaan program YEAH sebagian besar dilaksanakan oleh

lembaga Wahana Visi Indonesia dan Surabaya. Telah disepakati oleh ketiga pihak,

bahwa program ini akan dijalankan di Surabaya dengan menyasar target peserta

dari Area Development Program (ADP) WVI Surabaya. Target peserta harus

berkisaran usia 17-24 tahun dan program ini akan berjalan selama tiga tahun.

Dinyatakan tiga tahun karena menurut teori dan tim perencanaan WVI, bahwa

membutuhkan waktu minimal tiga tahun untuk merubah suatu perilaku.

Untuk menjalankan special program ini, WVI Surabaya memutuskan untuk

menggandeng beberapa organisasi lain untuk membantu menjalankannya.

Alasannya dikarenakan keterbatasan tim pelaksana dan tidak bisa dikerjakan oleh

WVI sendiri. Staf pelaksana dari WVI, tidak memiliki materi tentang

kewirausahaan dan skill tentang entrepreneurship untuk mengkomunikasikan

pesan program kepada peserta.

“Output-output tertentu yang memang kita tidak bisa kerjakan sendiri.

Satu kan WVI tidak punya bukan berarti orang-orang WVI ini ahli dalam

semua hal, kan engga. Pasti harus menggandeng banyak pihak gitu.”

Organisasi yang disasar adalah mereka yang memiliki visi yang sama dan

tidak hanya sekedar mencari keuntungan. Organisasi yang dicari juga harus

memiliki pengalaman dalam membimbing anak muda, mengerti tentang

kewirausahaan, bagaimana proses pembuatan produksi, dan proses produksi itu

sendiri. WVI akhirnya menentukan organisasi tersebut yaitu Universitas Widya

Mandala untuk membantu menyeleksi peserta. Prestasi Junior Indonesia (PJI) yang

bertanggungjawab mengajarkan tentang kewirausahaan, Yuyun Anwar Institute

(YHI) yang mengajarkan bagaimana cara berproduksi, dan organisasi lainnya.

Tujuan akhir yang diinginkan adalah terbentuknya satu perusahaan kecil atau

student company yang bisa berlanjut meskipun program sudah berakhir.

Proses pembentukan kerjasama juga dilakukan semua oleh pihak WVI

Surabaya, dengan izin dan persetujuan dari pihak Hanwha Life. Pihak pelaksana

harus bisa memberikan alasan dan mengapa hal tersebut diperlukan, sehingga pihak

perusahaan tetap dapat memonitoring perkembangan perencanaan program ini.

Page 14: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

65 Universitas Kristen Petra

“Karena mereka menyerahkan sepenuhnya pada kita. Hanya mereka

dari Koreanya meminta kita harus bisa menjelaskan ke Korea mengapa

kita memilih dia. Nah kita harus jelaskan latar belakangnya.”

Setelah semua disetujui, proses selanjutnya adalah membuat perjanjian kerja. Pada

tahap ini, tim WVI Surabaya bertemu dengan perwakilan lembaga lainnya. Tim

pelaksana memberikan surat penawaran atau proposal yang menjelaskan

bagaimana garis besar program ini, dan apa saja yang ingin dicapai dari program

ini. Kedua belah pihak membuat berbagai penawaran dan persetujuan yang juga

disesuaikan dengan tujuan masing-masing lembaga. Proses ini membutuhkan

waktu kurang lebih 2 minggu. Dengan perundingan sudah selesai, proses

dilanjutkan dengan pembuatan kontrak kerja. Kontrak kerja ini merupakan hasil

akhir dari pembuatan perjanjian kerja.

“Penawarannya kita pelajari kita diskusikan, dengan mereka tawar

menawar dan sebagainya, akhirnya kemudian tercapailah kesepakatan, dan

itu tertuang dalam perjanjian kerjasama, atau apa namanya ya? MOU

kalau ga salah. Perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak.”

4.2.3. Prosedur Monitoring Program YEAH 2016

Karena program YEAH 2016 ini merupakan program hasil kerja sama dari

tiga lembaga yaitu Hanwha Life Korea, World Vision Korea, dan Wahana Visi

Indonesia. Maka dari itu, proses pengawasan yang dilakukan juga dilaksanakan

dengan ketat dan terstruktur. Dalam pengawasannya, seorang program manajer

akan bertanggung jawab penuh di program ini. Program manajer akan memonitor

bagaimana kinerja tim kerja, pendamping lapangan, dan pendamping dari lembaga

luar. Menerima berbagai laporan yang terjadi dilapangan, rencana keuangan,

kendala yang terjadi dan bagaimana progress pendampingan peserta.

Jenis yang dilakukan ada tiga jenis yaitu yang pertama, sesi pembelajaran

atau lesson learn yang dilakukan satu bulan sekali. Di sesi pelaporan ini, pihak

pelaksana dan kader masyarakat membahas mengenai bagaimana menanggulangi

kendala-kendala yang terjadi dilapangan. Contoh kendala tersebut adalah

bagaimana cara membuat para peserta tetap termotivasi untuk menjalankan

program ini. Untuk jenis pelaporan ini, program manajer akan berkumpul bersama

dengan tim kerja dan pendamping lainnya untuk bersama-sama berdikusi

menemukan solusi yang tepat.

Page 15: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

66 Universitas Kristen Petra

Jenis pelaporan kedua, adalah pelaporan kepada stakeholder. Laporan jenis

ini memberikan informasi ter-update untuk mereka yang mendukung program ini.

Stakeholder yang dimaksud adalah tingkat kecamatan, pemerintah lokal, dan

lainnya. Dilakukan tiga bulan sekali, memberikan bagaimana kabar anak-anak

bimbingan, dan bagaimana progress program yang sedang berjalan. Dalam proses

pelaporan ini juga dipakai pihak penyelenggara untuk bisa mendapat saran dan

pendapat dari para stakeholder.

“Apa yang mau diperbaiki bulan depan. Itu ada pertemuan sebulan sekali

kader, ada pertemuan minimal 3 bulan sekali untuk stake holder. Jadi

kalau kader itu pasti sebulan sekali ketemu. Kalau stake holder, yang level

lurah camat itu, itu minimal 3 bulan sekali. Nah disitu mereka

menyampaikan apa saja ga cuma proyek, tetapi soal yang lain juga, yang

terkait dengan pendampingan anak visi di wilayah itu.”

Jenis pelaporan ketiga adalah kepada pihak sponsor Hanwha Life Korea dan

World Vision Korea. Pelaporan jenis ini dilakukan secara rutin dengan berbagai

waktu yang berbeda. Jangka waktunya terdapat satu bulan sekali, Quarter atau 3

bulan, 6 bulan atau laporan pertengahan, dan laporan akhir tahun atau annual report.

Isi jenis laporan ini berisi mulai dari perkembangan peserta, pengelolahan budget,

laporan situasi lapangan per ADP, dan kelancaran program. Demikian skema alur

dan proses komunikasi antar lembaga Wahana Visi dan Perusahaan di Korea.

Page 16: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

67 Universitas Kristen Petra

Alur komunikasi antara Lembaga Wahana Visi, World Vision Korea, dan Hanwha

Life Korea:

Diagram 4.1. Alur sistem komunikasi Manajemen Program YEAH 2016

Sumber: Olahan Peneliti, 2017

Alur komunikasi diatas menjelaskan bahwa terdapat beberapa tahap yang

harus dilaksanakan untuk menyampaikan laporan maupun memberikan update

informasi. Ketua tim pelaksana dan program manajer menyampaikan informasi

kepada project officer yang ada di Jakarta. Peran project officer (PO) disini sebagai

pengawas, penyaring, dan jalur komunikasi antara WVI Surabaya ke WVI Jakarta.

Setelah informasi sampai ke Jakarta, pihak Jakarta akan menyampaikan informasi

tersebut kepada Hanwha Life Korea dan World Vision Korea. Pihak Korea akan

membalas pesan atau informasi yang didapat juga melewati jalur yang sama. Media

penyampaiannya melalui email dan sosial media seperti Whatsapp. Pada saat proses

Saling Berkoordinasi

World Vision

Korea

Hanwha

Life Korea

Wahana Visi

Indonesia

Melapor

Kepada/

memberi

feedback

Melapor

Kepada

Melapor

Kepada/

memberi

feedback

Project Officer

WVI Indonesia

Saling berkoordinasi,

melaporkan

perkembangan di lap.

Melapor Kepada / memberi Feedback

Program Manajer

Wahana Visi Sby

Tim Kerja

Program YEAH

Tim Monitoring

dan Evaluasi

WVI Surabaya

Melapor Kepada

Page 17: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

68 Universitas Kristen Petra

pembuatan, laporan harus masuk ke tim Monitoring dan evaluasi WVI Surabaya

sendiri.

World Vision Korea bekerja sama dengan lembaga Wahana Visi Indonesia

(WVI) dalam perencanaan dan pelaksanaan program CSR dari Hanwha Life ini.

Selain itu, World Vision Korea berperan sebagai perantara komunikasi antara

Hanwha Life Korea dengan WVI Indonesia. Mereka berperan sebagai pengawas

program ini, dijelaskan pula bahwa mereka memberikan laporan rutin kepada pihak

Hanwha Life Korea. Komunikasi WVI dengan world vision Korea dilakukan

melalui berbagai media, seperti Skype Call, Line, Whatsapp, dan langsung datang

secara langusng ke Indonesia. Pihak Korea tidak melakukan program ini secara

langsung, namun mereka tetap berinteraksi dengan peserta YEAH. (Wawancara,

Noval Arif Prabowo, Panitia pelaksana YEAH 2016, 20 September 2016)

4.2.4. Kriteria Pemilihan Tim Kerja Program YEAH 2016

Program YEAH 2016 merupakan program CSR milik perusahaan Hanwha

Life Insurance. Melihat pentingnya program ini, proses pembentukan organisasi

dilaksanakan dengan cermat dan terstruktur. Untuk proses pembentukan organisasi

pun tidak dilakukan dengan sembarangan. Untuk menjadi pendamping lapangan

maupun ketua panitia pelaksana, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Kriteria-Kriteria tersebut adalah paling tidak pernah mendampingi masyarakat, baik

berprofesi maupun mengajarkan masyarakat. Syarat ini adalah syarat paling penting

karena pihak sponsor maupun pihak WVI tidak akan melaksanakan program ini jika

pengajar tersebut akan berhadapan dengan target peserta yang masih dalam usia

muda dan mudah berubah pikiran. Pendamping akan terus berkomunikasi dengan

peserta selama program berlangsung, maka dari itu tim seleksi akan benar-benar

menunjuk orang yang tepat.

“Mereka harus ada background pernah mendampingi masyarakat, bisa di LSM.

Pendampingan di masyarakat. Ya, punya pengalaman di situ.

Selain dari itu, mereka paling tidak harus berpendidikan S1 dengan jurusan

yang berkaitan dengan bisnis seperti ekonomi, manajemen bisnis, Entrepreneurship,

dan paling tidak memiliki pengalaman 2 tahun bekerja dalam manajemen tim.

Untuk menjadi pendamping program ini, tidak ada batasan usia, ini dikarenakan

Page 18: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

69 Universitas Kristen Petra

pihak WVI juga ingin melatih para staf lainnya untuk berpartisipasi dengan anak-

anak di dalam usia lebih tua dibandingkan anak-anak dampingan WVI. Staf juga

bisa mendapat pengalaman bekerja dalam “special program” WVI. Orang tersebut

harus komunikatif dan dapat bekerja fleksibel. Hal ini dikarenakan sifat dari

program CSR ini, yang mengharuskan untuk menyesuaikan dengan jadwal peserta.

“Backgroundnya harus S1. Kalau bisa jurusan ekonomi atau enterpreuner atau

lainnya. Kita juga lihat dia punya pengalaman. Paling tidak dua tahun untuk jadi

project coordinator, manajemen kelompok, manajemen tim.bisa komunikatif,

trus dia bisa giat bekerja malam hari juga, kerjanya fleksibel”

Pemilihan panitia ini disesuaikan dengan budget yang didapat dari sponsor.

Perlu disesuaikan agar manajemen dan tim kerja dapat bekerja dengan efisien,

efektif, dan yang paling utama yaitu terkontrol. Terkontrol dalam arti lingkungan

belajar peserta bisa tetap dipantau, dan tidak ada konflik antara pendamping dengan

peserta. Syarat penting lainnya adalah penandatanganan form perlindungan anak.

Melalui prosedur itu, pendamping berkomitmen untuk menjaga etika dan sikap

selama program berjalan. Memastikan tidak ada tindakan kekerasan selama

program berlangsung, serta meminimalisir konflik.

4.2.5. Prosedur Pemilihan Tim Kerja Program YEAH 2016

Jika semua syarat tersebut sudah terpenuhi, terdapat prosedur yang perlu

diselesaikan. Dimulai dengan interview, dilanjutkan dengan psikotes, tes kesehatan,

dan syarat-syarat administrasi lainnya. Pihak manajemen dan sponsor juga

membuka kesempatan kepada tokoh-tokoh rekomendasi masyarakat ADP untuk

berpartisipasi dengan melamar menjadi pendamping peserta selama program

YEAH berlangsung.

“Ada lamaran, ada proses interview kita, psikotest, test kesehatan. Trus ada

syarat-syarat administrasinya dan harus ditandatangani, minta rekomendasi dari

tokoh agama, tokoh masyarakat.”

Proses seleksi tidak dilakukan dengan sembarangan pula. Dari pihak WVI

Surabaya dan pusat membuat sebuah tim khusus untuk menyeleksi tim kerja yang

akan menjadi pendamping peserta. Tim seleksi terdiri dari pihak manajemen WVI

Surabaya dan pihak HRD dari WVI pusat. Terkhusus untuk jabatan project

coordinator, terdapat interview dan seleksi khusus dari WVI pusat. Proses

Page 19: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

70 Universitas Kristen Petra

memenuhi syarat-syarat dan seleksi berlangsung kurang lebih 1 bulan. Setelah tim

kerja di bentuk, tim pengawas juga dibuat melalui proses pengawas harian lepas

(PHL) untuk pembentukan tim ini membutuhkan waktu 1-3 bulan. Tugas dari tim

pengawas adalah memonitor kinerja tim pelaksana serta memberikan hasil laporan

tim kerja kepada pihak manajemen maupun sponsor.

4.2.6. Struktur Organisasi Tim Pelaksana YEAH 2016

Berikut ini struktur organisasi tim kerja panitia pelaksana YEAH 2016.

Diagram 4.2. Struktur organisasi tim kerja panitia pelaksana YEAH 2016.

Sumber: Olahan Peneliti, 2017

Dengan terbentuknya tim kerja YEAH 2016, pihak manajemen dan pusat

juga sudah memberikan job descriptions untuk para panitia pelaksana. Secara

general, tim pelaksana harus memastikan terdapat jadwal bimbingan rutin dari para

peserta dan memastikan proses pendampingan berjalan dengan lancar.

Penyampaian materi melalui fasilitator luar juga sudah sesuai dengan apa yang ada

di rencana kerja. Karena jika terjadi penyimpangan, baik dalam pemberian materi

maupun pendampingan, maka pihak manajemen, tim pengawas memiliki hak untuk

membenahi proses kegiatan tersebut. Tim kerja juga diberikan wewenang untuk

mengelolah budget yang ada. Oleh karena itu setiap anggota pendamping rutin

harus membuat perencanaan anggaran paling tidak seminggu sebelum kebutuhan.

WVI Pusat dan Sponsor

Melapor Kepada/ memberi feedback

Program Manager

Pendamping lapangan I

Fasilitator

Luar Senior field facilitator (SSF)

Pendamping lapangan II

Berkoordinasi

Kader dari

Masyarakat

Melapor Kepada/ memberi feedback

Page 20: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

71 Universitas Kristen Petra

Memastikan bahwa budget tersebut digunakan dengan baik dan tidak untuk

kepentingan pribadi.

Kegiatan wajib lainnya yang harus diikuti adalah ibadah Christian

Commitment. Ibadah ini dilakukan setiap pagi di kantor sebelum bekerja. Dimulai

pada pukul 8 pagi. Setiap anggota diwajibkan ikut untuk tetap bisa menjaga

komitmen awal yang sudah diberikan, serta dapat saling memotivasi anggota

lainnya. Alasan utama adanya kegiatan ini adalah untuk mengingatkan tujuan besar

yang ingin dicapai melalui program ini. Semua prosedur pekerjaan maupun job

description ini disusun oleh pihak HRD WVI pusat.

Selama pelaksanaan program, kinerja dan pelaksanaan kegiatan diawasi

oleh pihak sponsor dan support office. Pada tiap akhir minggu, para pendamping

lapangan diwajibkan mengumpulkan laporan mingguan tentang pelaksanaan

kegiatan. Laporan tersebut berisi bagaimana penyampaian materi dilaksanakan,

kendala apa saja yang terjadi, dan rencana penggunaan anggaran yang diperlukan

untuk kedepannya. Laporan tersebut diberikan kepada senior project facilitator dan

diteruskan kepada pihak manajemen dan sponsor. Melalui laporan tersebut, pihak

manajemen dan sponsor dapat memberikan feedback, serta beberapa adjustment

untuk meminimalisir adanya kendala. Kegiatan ini juga melibatkan WVI pusat,

melalui Valentia Manoro sebagai wakil Jakarta dan juga pihak Korea. Tindakan

pengawasan yang dilakukan adalah melihat perkembangan peserta, meminimalisir

kendala, dan control budget.

4.2.7. Pengelolaan Budget Program YEAH 2016

Setiap pekerjaan pasti memiliki aturan yang wajib dilaksanakan. Bagi

program YEAH, tata tertib tersebut tidak dibuat secara khusus. Tata tertib yang

harus dilaksanakan berupa tata tertib yang bersifat umum, seperti menjadi contoh

di masyarakat, dan bertindak sesuai etika.

Selain proses tata tertib, pelaporan, dan prosedur kerja, hal lain yang perlu

diperhatikan yaitu proses pengelolahan anggaran. Program CSR YEAH ini

memiliki Annual Operation Plan (AOP) yang berisi rencana kerja untuk keuangan.

Terdapat juga Detail Implementation Program (DIP) yang berisi detail akan

keperluan-keperluan apa saja yang akan diberi anggaran. Kedua dokumen ini dibuat

Page 21: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

72 Universitas Kristen Petra

oleh pihak tim pelaksana dan diawasi bagian keuangan WVI untuk mengontrol

proses keluarnya anggaran. Pengeluaran anggaran diberikan secara periodik dan

sesuai kebutuhan, terdapat prosedur yang perlu dilaksanakan yaitu:

Ada funding request: minimal harus diajukan 1 bulan sebelum pelaksanaan

kegiatannya. Paling lambat H-10 sebelum anggaran tersebut dibutuhkan

Funding request disetujui: Disetujui oleh pihak sponsor, dan bagian

keuangan WVI

Pembuatan proposal yang berisi rincian anggaran yang akan digunakan.

Membuat cash advance: Setelah proposal dibuat, panitia pelaksana

membuat cash advance untuk meminta dana

Pelaksanaan kegiatan YEAH

Membuat laporan berupa Laporan pertanggung jawaban.

Proses diatas tetap diawasi oleh bagian Accounting, mereka juga tetap mengawasi

penggunaan anggaran selama pelaksanaan kegiatan.

4.2.8. Proses Rekruitmen Peserta Program

Sebelum pelaksanan program YEAH terdapat berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh tim manajemen dan tim kerja. Kegiatan pertama yang dilakukan

adalah survei lokasi pendampingan. Telah disetujui pihak sponsor maupun

manajemen bahwa peserta program YEAH akan diambil dari tiga Area

Development Program (ADP). ADP yang dipakai adalah ADP 1 Putat Jaya, ADP

2 Embong Kaliasin, dan ADP 3 Simolawang kelurahan Simokerto.

Pada tahap ini selain pemilihan lokasi rekruitmen peserta, ada juga

perkenalan WVI dan rencana program. Perkenalan dan pemaparan rencana kerja

adalah pemberitahuan kepada masyarakat dan stakeholder mengenai program CSR

ini. Stakeholder yang dimaksud adalah pemerintah seperti camat, kelurahan, kepala

desa, kepala karang taruna, RW, LKMK, dan stakeholder terkait lainnya. Proses

perkenalan ini dilakukan secara on the spot yaitu berupa kunjungan lapangan.

Bahan-bahan yang digunakan berupa Materi publikasi WVI, seperti proposal, dan

handout. Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan waktu kurang lebih 30-45 menit

untuk masing-masing stakeholder.

Kegiatan sosialisasi adalah kegiatan dimana pihak WVI melakukan

presentasi kepada para stakeholder, berupa sesi presentasi, diskusi, dan sesi tanya

Page 22: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

73 Universitas Kristen Petra

jawab. Di kegiatan ini, stakeholder yang dimaksud adalah camat, kepala desa, RT,

RW, karang taruna, kader masyarakat (PKK, posyandu, pendidikan anak usia dini

(PAUD), tokoh agama, tokoh masyarakat), ketua adat, orang tua calon peserta

program, serta calon peserta program. Pada kegiatan ini WVI menjelaskan tujuan

program, hal-hal yang akan dicapai, serta keuntungan yang didapat stakeholder

dalam program ini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti kegiatan

pertama. Tujuan kegiatan ini untuk menerangkan kepada stakeholder dengan tujuan

mempersuasi untuk memberi dukungan mereka untuk kelancaran program CSR ini,

serta menyusun rencana program rekruitmen dengan para stakeholder. Sosialisasi

ini dilakukan pada awal tahun setelah evaluasi program sebelumnya selesai.

Dilakukan oleh tim kerja program CSR YEAH. Kegiatan ini memerlukan waktu

30-60 menit. Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaannya seperti materi

publikasi WVI, materi sosialisasi yang berisi tentang tujuan kegiatan, sasaran dan

peserta, bentuk program, waktu pelaksanaan, dan testimony dari peserta-peserta

sebelumnya.

Dengan selesainnya kegiatan sosialisasi, kegiatan selanjutnya adalah

presentasi lisan. Dilakukan oleh masing-masing pendamping ADP bersama dengan

senior field facilitator. Kegiatan ini terkesan lebih santai dibandingkan sosialiasi

sebelumnya, karena pihak WVI akan berbincang-bincang dengan warga di ADP

tersebut. Melalui kegiatan ini WVI dapat mengetahui bagaimana keadaan warga,

situasi di daerah kelurahan, dan kebutuhan yang perlu dipenuhi di masyarakat

tersebut. Dengan kegiatan ini pihak WVI dan Hanwha Life bisa merencanakan

bagaimana pelaksanaan program akan berjalan nantinya. Pada saat ini, pihak WVI

juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan terus berusaha mempersuasi

masyarakat untuk mendukung program ini. Kegiatan presentasi lisan ini

berlangsung kurang lebih 1-3 bulan karena setiap ADP memiliki timeline yang

berbeda.

Dengan berakhirnya kegiatan perkenalan program hingga pendekatan lisan,

pihak pelaksana akhirnya melakukan sosialisasi kepada orang tua dan calon peserta

program. Target peserta kegiatan ini adalah para orang tua dan calon peserta

program. Bertujuan untuk memperkenalkan WVI dan program CSR YEAH

langsung kepada peserta. Untuk kegiatan ini, WVI menggunakan undangan resmi

Page 23: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

74 Universitas Kristen Petra

yang dibuat bersama dengan kader masyarakat, RT, maupun RW. Maka dari itu

target peserta akan berinisiatif untuk datang ke acara sosialisasi ini. Pihak WVI

menerangkan berbagai hal dengan menggunakan presentasi power point, lembar

hardcopy untuk para peserta, absensi, dan dokumentasi program sebelumnya. WVI

juga menyiapkan lembar komitmen untuk orang tua dan juga formulir pendaftaran

untuk anak, bagi mereka yang berminat berpartisipasi di program ini. Susunan acara

ini dimulai dengan pembukaan dan doa oleh MC, sambutan stakeholder, sambutan

WVI, presentasi WVI, diskusi dan tanya jawab, dilanjutkan dengan penutup, serta

penyerahan lembar komitmen dan formulir pendaftaran. Waktu pelaksanaannya

membutuhkan kurang lebih 60-120 menit, dan dilakukan di lembaga pemerintahan

daerahnya.

Proses rekruitmen peserta dilakukan menggunakan 2 metode. Cara pertama,

dilakukan melalui sosialisasi program kepada orang tua dan calon peserta program.

Jika cara pertama kurang efektif, WVI akan melakukan proses rekruitmen door to

door. Dilakukan dengan bekerja sama dengan stakeholder yang sudah memahami

kegiatan ini. Melalui metode ini, WVI juga mempertimbangkan pendapat dan

rekomendasi masyarakat untuk calon perserta yang pantas mengikuti program ini.

Saat semua peserta sudah terkumpul, proses selanjutnya adalah tes untuk seleksi

peserta.

Dengan berakhirnya proses seleksi, WVI akan mengumumkan peserta-

peserta yang lolos seleksi dan secara resmi menjadi peserta program CSR YEAH

2016. Pengumuman mengenai siapa saja yang berhasil lolos seleksi dilakukan

melalui surat tertutup. Surat tersebut akan ditujukan kepada peserta melalui orang

tua masing-masing. Pengumuman diberikan kepada mereka yang lolos seleksi

maupun tidak lolos seleksi. Terkhusus bagi mereka yang berhasil menjadi peserta,

pada pengumuman tersebut, terdapat juga undangan untuk mengikuti pembukaan

program. Acara dalam pembukaan program disusun sebagai berikut:

1. Ucapan selamat kepada peserta yang telah berhasil dalam seleksi

2. Seminar motivasi dengan menghadirkan pelaku usaha / entrepreneur muda

yang telah berhasil dalam usahanya.

3. Orientasi dan penjelasan program

Page 24: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

75 Universitas Kristen Petra

4.2.9. Pra Pelaksanaan Program YEAH 2016

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam menyeleksi peserta adalah uji

psikotes. Untuk psikotes, WVI bekerja sama dengan pihak luar yaitu program studi

psikologi dari Universitas Widya Mandala. Kegiatan ini dilakukan dengan

mengumpulkan semua calon peserta di venue yang sudah ditentukan dan mengikuti

psikotes. Setelah tes, pihak dari Universitas Widya Mandala memproses hasilnya

selama kurang lebih 1-2 minggu. Hasil yang sudah keluar dapat dilihat dalam

bentuk ranking. Setelah mengetahui potensi para calon peserta, pihak WVI

menyeleksi anak-anak yang “pantas” dijadikan peserta YEAH, peserta yang

diambil adalah anak-anak usia 17-24 tahun sebanyak 25 orang dari setiap ADP.

(Wawancara, Noval Arif Prabowo, Panitia pelaksana YEAH 2016, 20 September

2016)

Gambar 4.8. Kegiatan seleksi Psikotes di Universitas Widya Mandala

Sumber: http://yeahprojects.com/index.php/events/batch-2/110-personality-test

Diakses tanggal 29 Oktober 2016

Kelanjutan proses seleksi program CSR ini adalah workshop. Setelah peserta

sudah ditentukan, pihak WVI menyelenggarakan workshop untuk menginspirasi

peserta untuk menjadi seorang entreprenuership. Panita pelaksana mendatangkan

beberapa wirausahawan muda dari berbagai institusi. Pada tahun 2015, WVI

mengundang pengusaha pemilik pentol gila dan raja abon, sedangkan pada tahun

2016 ini pembicaranya berasal dari perusahaan Bukalapak dan Hipme. Alasan

mereka memilih perusahaan ini karena sudah memiliki hubungan baik dengan

Page 25: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

76 Universitas Kristen Petra

pemiliknya. Untuk Bukalapak dan Hipmi, WVI memilih kedua perusahaan ini

karena bisnis online sedang booming dan merupakan kesempatan baik untuk

berwirausaha. Dilaksanakan pada bulan Mei di BG Junction. Selain para peserta,

WVI juga mengundang para stakeholder program CSR ini. Dengan menggunakan

undangan resmi, WVI mengundang pihak kelurahan, keluarga, WVI pusat sampai

kepada pihak World vision Korea, dan Hanwha Life Korea. (Wawancara, Noval

Arif Prabowo, Panitia pelaksana YEAH 2016, 20 September 2016)

Setelah pelaksanaan kedua kegiatan ini, para peserta dikumpulkan di kelas

untuk pertama kalinya, untuk jadwalnya disesuaikan dengan pembimbing dan ADP

masing-masing. Hari pertama dimulai dengan brainstorming untuk menentukan

produk apa yang ingin dibuat. Para peserta dibimbing oleh panitia pelaksana selama

proses ini. Setelah menentukan produknya, para peserta mengikuti pelatihan

mengenai proses productionhouse. Seluruh peserta program diajak ke perusahaan

untuk melihat langsung. Perusahaan yang dipilih untuk production house tahun

2016 adalah pabrik Bogasari. Pada pelatihan ini, peserta belajar tentang apa saja

yang diperlukan untuk membuat sebuah produk, pemilihan bahan baku, quality

control, pemilihan rasa, dan masih banyak lagi. (Wawancara, Noval Arif Prabowo,

Panitia pelaksana YEAH 2016, 20 September 2016)

4.2.10. Pelaksanaan Program YEAH 2016

Dengan berakhirnya kegiatan-kegiatan tersebut, pendampingan rutin

bersama panitia mulai berjalan. Sebelumnya panitia juga membeli alat-alat untuk

proses produksi produk yang disetujui tim. Selain pendamping dari pihak panitia

pelaksana, WVI juga bekerja sama dengan berbagai lembaga-lembaga untuk

membantu membimbing para peserta untuk mendirikan badan usaha mereka

sendiri. Lembaga seperti Prestasi Junior Indonesia (PJI), Yuyun Anwar Institute,

dan Cartenz HRD. Stakeholder lainnya yang mendukung acara ini adalah

kelurahan, orang tua, dan media-media seperti MNC TV dan Nusantara

News.(Wawancara, Noval Arif Prabowo, Panitia pelaksana YEAH 2016, 20

September 2016).

Selama proses bimbingan ini peserta diajari berbagai hal dalam membuat

sebuah usaha. PJI sebagai fasilitator dengan materi-materi bagaimana seorang anak

Page 26: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

77 Universitas Kristen Petra

muda bisa menjadi seorang wirausahawan. Salah satu materi yang diberikan adalah

bagaimana membuat brand usaha mereka. Brand sudah termasuk logo perusahaan,

visi dan misi perusahaan, struktur bisnis, dan bagaimana system perusahaan akan

berjalan nantinya. Pemateri akan datang sesuai dengan jadwal para peserta, namun

proses pendampingan biasanya dilakukan pada hari-hari weekend yakni, sabtu dan

minggu. Pendamping dari PJI memiliki rencana kerja sendiri dalam bentuk modul

yang berisi apa saja isi materi yang akan diberikan kepada peserta. Pada modul itu

juga terdapat keterangan berapa lama sebuah topik materi akan diberikan. Topik-

topik yang diberikan kepada peserta terdapat berbagai macam seperti,

Mengembangkan inovasi serta menciptakan produk dan layanan yang unggul,

karakter wirausaha sukses, Ayo jadi pengusaha, dan masih banyak lagi. (Modul

Program YEAH 2015)

Proses bimbingan dilakukan dengan berbagai metode yang berbeda-beda.

Metode yang sering dipakai adalah bentuk kelas atau seminar. Disini peserta diajari

materi dengan system seperti di sebuah kelas. Pendamping akan memberikan materi

pertemuan dengan membagikan handout dan menjelaskan kepada peserta seperti

layaknya sebuah kelas. Pada awal bimbingan materi-materi yang diberikan masih

bersifat ringan, karena selain memberikan materi, penting juga untuk memotivasi

dan memberi semangat kepada peserta. Untuk melakukan hal tersebut pendamping,

memakai games. Metode games dilakukan sebelum kelas dan setelah kelas

berakhir. Contoh games yang dipakai adalah bermain “Ini yang saya inginkan”.

Tujuannya untuk mengetahui arah minat dan bakat peserta. Pada permainan ini

pendamping akan mengajak perserta untuk memilih sebuah kostum sesuai dengan

profesi yang mereka inginkan. Kostum seperti dasi yang melambangakan seorang

pegawai, topi yang melambangkan sesuatu yang bersifat outdoor, celemek yang

melambangkan wirausahawan. Secara bergantian peserta akan memilih kostum

tersebut, dan ditanya alasan memilih kostum tersebut. Contoh pertanyaannya:

Profesi apa yang dia (peserta) pilih, Alasan memilih profesi tersebut, dan usaha apa

yang akan dia lakukan untuk mencapai profesi itu? Setiap games memiliki

tujuannya sendiri dan metode ini digunakan agar peserta tidak merasa bosan dan

bisa mengetahui passion dan minat masing-masing peserta. (Modul Program

YEAH 2015)

Page 27: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

78 Universitas Kristen Petra

Setiap proses bimbingan memiliki tujuan untuk memandu para peserta untuk

menjadi seorang wirausahawan. Dijelaskan bahwa seorang wirausahawan harus

memiliki pemikiran yang kritis, inovatif, berdedikasi, kreatif, dan pantang

menyerah. Untuk mencapai hal ini, pendamping menggunakan metode group

discussion. Melalui cara ini pendamping dapat mengajak peserta untuk

brainstorming tentang bagaimana mereka akan membuat dan menjalankan usaha

ini. Pendamping berperan sebagai inisiator, mengajak peserta untuk berpikir kritis

dan mengembangkan inovasi baru dalam usaha ini. Inovasi seperti bagaimana

inovasi produk unggulan, program kerja, businessplan usaha mereka nantinya.

(Modul Program YEAH 2015)

Setelah menentukan apa yang ingin mereka gunakan sebagai produk, para

peserta mulai proses percobaan produk. Pada tahap ini, pendamping dan peserta

bersama-sama membuat sebuah produk yang unggul dan inovatif. Proses percobaan

berlangsung kurang lebih selama satu bulan, melalui banyak trial and error. Setiap

percobaan peserta akan belajar dan terus mencoba hal-hal baru untuk

menyempurnakan produk mereka. Pembimbing disini berperan sebagai pengawas,

pemberi motivasi dan saran untuk para peserta. Di tahap ini peserta akan belajar

membuat standart operation procedure (SOP) untuk proses produksi. Seperti apa

saja bahan dan alat yang diperlukan, kondisi ruangan, proses pengolahan dan masih

banyak lagi (Modul program YEAH 2015)

Gambar 4.9. Proses produksi Produk Kriwols Tim Simolawang

Sumber: Dokumentasi Peneliti, November 2016

Page 28: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

79 Universitas Kristen Petra

Setelah beberapa berhasil menentukan produk mereka, peserta akan belajar

bagaimana cara membuat pengemasan yang bagus. Untuk itu, pihak pendamping

seperti WVI, YHI, dan PJI mengajak para peserta untuk ikut ke Mojokerto untuk

kunjungan ke suatu usaha. Mereka akan belajar bagaimana cara pengemasan,

quality control (QC) sebuah produk usaha. Ini mereka belajar secara langsung

dengan melihat dari pabrik atau usaha yang dikunjungi. Melalui metode ini, peserta

merasa termotivasi dan tidak bosan dengan materi-materi yang pernah disuguhkan.

Gambar 4.10. Kunjungan Sigquel ke Mojokerto

Sumber: Instagram Sigquel Company, 2017

Diakses tanggal 20 Mei 2017

Untuk membuat suatu student company (SC) dibutuhkan berbagai macam

factor seperti struktur organisasi, business plan, program, dll. Setelah produk sudah

di tentukan, peserta akan diajak untuk menentukan divisi-divisi apa saja yang akan

di perusahaan mereka. Setelah menentukan struktur, pendamping akan

mengajarkan materi-materi spesifik. Materi seperti manajemen perusahaan,

menangani finance, networking, membuat program setiap divisi. Materi pembuatan

organisasi terdiri dari Pembentukan organisasi, Analisa ide bisnis, Rencana bisnis,

persiapan launching dan kapitalisasi, Implementasi bisnis, pelaporan akhir dan

likuidasi. Materi-materi ini bertujuan untuk melatih para remaja untuk peka

terhadap kebutuhan lingkungannya dan menjadikannya sebagai peluang usaha yang

dapat direalisasikan dalam wadah model perusahaan. Sebagai wadah

pengembangan system usaha yang mandiri dan perkembangan skill masing-masing

Page 29: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

80 Universitas Kristen Petra

peserta. (Modul program YEAH 2015) Berikut contoh struktur organisasi dari tim

Putat Jaya:

Gambar 4.11. Stuktur Organisasi Tim SiQuel ADP Putat Jaya

Sumber: Laporan Akhir SiQuel SC, 15 Mei 2017

Bimbingan lainnya adalah bagaimana cara membuat sebuah tim kerja yang

solid. Peserta diajak dan dihimbau untuk bisa mengembangkan berbagai program

untuk membentuk hal ini. Berikut ini adalah salah satu program HRD dari SiQuel

demi membuat sebuah tim kerja yang solid.

“Program Kerja, Inovasi (system), tantangan dan solusi, serta

pengembangan Program Kerja. Pada akhir bulan September kami melaksanakan

kegiatan “Gathering & sharing with SIGQuEL SC” yang berupa kegiatan

refreshing motivasi melalui 2 games yang menarik. Kemudian pada akhir bulan

oktober tepatnya tanggal 23 oktober 2016 lalu kami mengadakan kegiatan

pelatihan dengan judul “Make dream come true” merupakan penggabungan dua

kegiatan yaitu “Make it real” dan “make it right” dimana kegiatan ini

mempunyai 3 sesi acara yaitu motivasi kerja, pelatihan pembukuan dan

keuangan, serta pelatihan marketing. Dengan pemateri yang dibawakan oleh

anggota SIGQuEL SC sendiri yang merupakan Mahasiswi aktif UNESA dan

peserta pelatihan yang diadakan oleh UNAIR.” (Laporan Akhir SiQuel SC, 15 Mei

2017)

Di program ini, peserta mempelajari berbagai materi untuk menjadi sebuah

student company yang bisa beroperasi. Proses bimbingan berlangsung selama tiga

Page 30: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

81 Universitas Kristen Petra

bulan, mulai dari Juni sampai Agustus. Pada bulan September setiap tim SC akan

me-launching perusahaan mereka. Disini mereka menyiapkan berbagai hal untuk

menarik perhatian para investor untuk memberikan dana kepada mereka.

Pemberian dana dilakukan dengan menjual saham, yang kurang lebih seharga

10.000-50.000 rupiah. Investor yang dituju adalah berasal dari stakeholder seperti

RT, RW, pemerintah lokal, camat, dan masih banyak lagi. Setelah dana masuk,

peserta mulai mengembangkan usaha ini. Dilakukan melalui business plan,

corporate social responsibility (CSR), dan penjualan produk melalui online

maupun door to door. Salah satu kegiatan pengembangan tersebut adalah dari divisi

PR:

“Public Relations memiliki dua program kerja yaitu kegiatan Public Relations

(PR) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Rangkaian kegiatan keduanya

telah dilaksanakan denganmengambil tema besar yaitu SIGQuEL SC Goes to

School. Seperti tema yang diambil, keseluruhan program dirancang dengan

menyasar sekolah khususnya SMA/SMK di Surabaya. Pada kegiatan Public

Relations terdapat enam program kerja yang telah dilaksanakan.” (Laporan Akhir

SC Sigquel, 2017)

Gambar 4.12. Sigquel Goes to School

Sumber: Instagram Sigquel Company, 2017

Diakses tanggal 20 Mei 2017

Pelaksanaan pengembangan perusahaan ini terus berjalan sampai bulan

November akhir. Pada akhir tahun 2016, ketiga tim YEAH ini akan mengikuti

proses liquidasi, dimana mereka akan memberikan presentasi kepada para

Page 31: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

82 Universitas Kristen Petra

pendamping, investor, stakeholder, orang tua, bahkan pihak sponsor tentang apa

saja yang sudah mereka capai selama program ini berlangsung. Mereka juga

mengembalikan modal yang pernah diterima sebelumnya.

4.2.11. Pasca Pelaksanaan

Proses bimbingan rutin terus berjalan selama 3 bulan, setelah proses tersebut

selesai. Peserta menyiapkan untuk pembuatan laporan akhir, berisi identitas

perusahaan, laporan kegiatan yang sudah dilakukan, dan bagaimana hasilnya.

Laporan tersebut dipakai oleh pihak penyelenggara sebagai indikator apakah

perusahaan yang dibuat sudah sesuai dengan ekspetasi yang diinginkan. Setelah

laporan akhir selesai, peserta akan mengikuti kompetisi YEAH. Kompetisi ini ingin

melihat dan menguji hasil pendampingan yang sudah dilaksanakan sebelumnya dan

bagaimanakah peserta yang sudah mengikutinya. Ketiga tim ADP tersebut diadu

untuk melihat siapakah tim terbaik. Terdapat banyak kategori penilaian, dan jurinya

terdiri dari perwakilan Hanwha Life, PJI, dan yang lainnya. Disini peserta juga

berkesempatan menjual produk mereka di booth-booth yang sudah disediakan.

Gambar 4.13. Booth Sigquel

Sumber: Instagram Sigquel Company, 2017

Diakses tanggal 20 Mei 2017

Kompetisi YEAH 2016 merupakan acara akhir sekaligus penutupan

program YEAH 2016. Dengan selesainya acara ini, pihak WVI membuat annual

report kepada pihak Hanwha Life dan World Vision Korea. Annual report ini akan

Page 32: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

83 Universitas Kristen Petra

menentukan apakah program YEAH ini tetap berlangsung ataupun berhenti sampai

tahun 2016 saja. Tim pelaksana dan manajemen juga mengikuti evaluasi dari tim

monitoring dan evaluasi dari WVI Surabaya dan Indonesia. Selain pemberian

laporan, WVI tetap mendampingi peserta walaupun program sudah selesai. Peserta

yang terus didampingi, paling tidak selama tiga bulan sampai bisa benar-benar

mandiri dan bisa menjalankan usahanya sendiri.

4.3. Profil Informan

Wawancara dilaksanakan dengan 5 orang informan. Empat diantara orang-

orang tersebut adalah informan utama yang dipakai peneliti sebagai sumber data.

Sedangkan sisanya merupakan sumber untuk Triangulasi data.

4.3.1. Angela Slamet Saputri

Jabatan : Pendamping lapangan ADP Putat Jaya

Usia : 26 tahun

Status : Belum Menikah

Informan pertama yang dipilih peneliti adalah pendamping lapangan ADP

Putat Jaya atau tim SiQuel pada YEAH tahun 2016. Tim SiQuel adalah tim ADP

Putat Jaya yang terdiri dari 18 orang dengan produk keripik kebab dengan berbagai

rasa, seperti rasa balado, pedas, original, dan lain-lain. Nama informan adalah

Angela Slamet Saputri tetapi lebih dikenal dengan panggilan Ella. Dia memulai

pelayanannya di WVI pada bulan Maret tahun 2015 dan bekerja bersama sebagai

pendamping ADP Simokerto WVI Surabaya , terutama di bidang kesehatan.

Sebelum menjadi pendamping lapangan ADP Putat Jaya Tahun 2017 ini,

keseharian mbak Ella adalah menjalin hubungan baik dengan masyarakat ADP

WVI dan melihat bagaimana kondisi kesehatan anak-anak dampingan WVI.

Melalui pekerjaan wanita usia 26 tahun ini, WVI Surabaya bisa membuat program

yang sesuai dengan keperluan masyarakat dampingan tersebut. Program

peningkatan gizi anak seperti mengajarkan

Ella memiliki passion di bidang kesehatan, hal itu dapat dilihat dari

pendidikan dan pengalaman kerjanya selama ini. Wanita kelahiran Sidoarjo ini

mengayomi pendidikannya di Universitas Brawijaya Malang. Jurusan yang diambil

Page 33: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

84 Universitas Kristen Petra

Ella adalah ilmu gizi. Pada saat kuliah, dia mempelajari ilmu gizi terutama untuk

ibu-ibu dan anak-anak. Pada akhir masa kuliahnya, dia juga banyak berpartisipasi

dalam penelitian-penelitian bidang kesehatan, seperti:

Tahun 2013: Penelitian DBD dengan pendekatan ekosistem

dibawah Kementerian Kesehatan

Tahun 2014: Penelitian SDT dibawah Kementerian Kesehatan

Tahun 2015: Penelitian dengan judul “Efektivitas penurunan angka

gizi buruk ibu dan anak” Dibawah lembaga PPKUI

Setelah mendapat pengalaman di bidang kesehatan, mbak Ella ingin bekerja

di sebuah komunitas sebagai seorang ahli gizi. Karena ada dorongan dari teman,

akhirnya wanita kelahiran tahun 1991 ini memutuskan untuk bekerja di lembaga

WVI Surabaya. Pada tahun 2016, akhirnya mbak Ella memutuskan untuk

berpartisipasi pada program YEAH 2016 sebagai pendamping lapangan ADP Putat

Jaya.

4.3.2. Purwono Budi Rahmadi

Informan kedua yang dipilih peneliti bernama Purwono Budi Rahmadi.

Lebih akrab dengan panggilan Pur, beliau adalah pendamping lapangan program

YEAH 2016 ADP Simokerto tim Kriwols pada tahun 2016 dan kembali menjabat

sebagai Project Coordinatorpada tahun 2017. Untuk tim Simokerto produk yang

dibuat tim ini adalah keripik wortel dengan rasa pedas, balado, dan original. Pada

awalnya pendamping ADP simokerto ini adalah Noval Arif Prabowo, namun

karena terdapat kendala, Noval akhirnya digantikan oleh Pur.

Pria usia 35 tahun ini, mendalami pendidikannya di Universitas Widya

Mandala mengambil jurusan psikologi. Sebelum bekerja di lembaga WVI, pria

ayah 2 anak ini punya pengalaman kerja seperti:

Tahun 2006-2008: Event Organizer dibawah Cliché Production

Tahun 2008-2010: Kepala toko PT. BPK Gunung Mulia Surabaya

Tahun 2010- sekarang: Staf lapangan dan Senior field facilitator

lembaga WVI Surabaya

Sebelum menjadi pendamping lapangan YEAH, pria lulusan Universitas

Widya Mandala ini bekerja sebagai Project coordinator ekonomi di Singkalang dan

Page 34: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

85 Universitas Kristen Petra

Sambas. Pekerjaan ini membantu masyarakat untuk mengelolah perekonomian

mereka, dan bagaimana bisa menjalankan suatu usaha dengan baik. Pekerjaan ini

dilakukannya dari tahun 2014-2016, tepat sebelum bergabung menjadi panitia

pelaksana program YEAH 2016.

4.3.3. Rachmat Willy Sitompul

Informan ketiga yang dipilih peneliti bernama Rachmat Willy Sitompul.

Lebih dikenal dengan panggilan Willy, beliau merupakan program manager yang

bertanggungjawab menjalankan, mengawasi, dan memantau laporan kegiatan yang

sudah dilaksanakan oleh tim pelaksana program YEAH. Pria berusia empat puluh

tahun ini memiliki passion dalam bidang kesehatan. Willy menumbuhkan passion

itu dengan mengemban pendidikan terakhirnya di Universitas Airlangga, di

program S2 jurusan Kesehatan. Di WVI urban Surabaya, Willy menjabat sebagai

program manager kantor urban Surabaya. Jabatan tersebut merupakan jabatan

tertinggi di kantor WVI urban Surabaya. Dikarenakan beliau memegang tanggung

jawab manajemen untuk semua program WVI yang dilaksanakan di Surabaya,

mulai dari program jangka panjang seperti program pembinaan Area Development

Program (ADP) sampai special program seperti program YEAH.

Sebelum berkecimpung di lembaga Wahana Visi, lebih tepatnya pada tahun

2002-2004, pria kelahiran tahun 1977 ini pernah bekerja sebagai kepala puskesmas

di Kabupaten Alor NTT. Pada tahun 2004, pria kelahiran kota Pekanbaru ini mulai

masuk dan bekerja di lembaga Wahana Visi. Perkembangan karir Willy di Wahana

Visi adalah sebagai berikut:

Tahun 2004-2006: Distrik coordinator di kabupaten Alor, provinsi NTT

Tahun 2006-2012: Project Manajer di Wamena, Papua

Tahun 2012-2016: Program Manajer ADP Simokerto

Tahun 2016-sekarang: Program Manajer kantor urban Surabaya

4.3.4 Setting Penelitian Informan 1 (Angela Slamet Saputri)

Hari Sabtu tanggal 23 April 2017, peneliti menemui para peserta tim SiQuel

ADP Putat Jaya. Lokasi pertemuan tersebut ada di rumah produksi di jalan putat

jaya gang lebar B/27, pada pukul 11.00 WIB. Peneliti tiba di lokasi rumah produksi

Page 35: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

86 Universitas Kristen Petra

pada pukul 10.45 WIB, dan disambut oleh para peserta YEAH 2016. Peneliti

berkenalan dengan seluruh peserta yang hadir saat proses produksi. Sempat

bertanya-tanya dan berinteraksi, peneliti mulai mendekatkan diri dengan mereka.

Untuk itu, peneliti juga ikut membantu proses produksi. Disana Kebetulan pada hari

itu juga, informan hadir untuk membantu proses pembuatan produk. Peneliti

membantu peserta dengan menggiling, memanggang, dan menggoreng produk.

Proses wawancara dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari informan

untuk bertanya-tanya tentang proses komunikasi saat menjadi pendamping

lapangan tim SiQuel. Waktu menunjukan pukul 14.05, peneliti memulai proses

wawancara. Sebelum itu, peneliti diminta untuk mengisi data hadir untuk pelaporan

kepada WVI. Proses wawancara dilaksanakan di toko penjualan rumah produksi.

Toko saat itu ditutup karena ada proses produksi. Suasana ruangan saat proses

wawancara antara peneliti dan informan pada saat itu cukup ramai, karena suasana

diluar cukup ramai. Namun walaupun suasananya ramai, proses wawancara

berjalan dengan lancar. Peneliti memulai dengan menanyakan data informan,

seperti pendidikan terakhir, usia, pengalaman, dan lain-lain. Proses wawancara

berlangsung selama kurang lebih 1 jam, dari situ, peneliti dapat mengetahui

bagaimana pendeketan, metode, dan solusi yang dipakai informan untuk

menyampaikan pesan kepada peserta. Setelah wawancara selesai peneliti

mengambil foto informan, berterima kasih, dan kembali membantu proses produksi.

4.3.5. Setting Penelitian Informan 2 (Purwono Budi Rahmadi)

Proses wawancara informan purwono, pertama-tama peneliti membuat janji

H-2 sebelum pelaksanaan. Akhirnya informan memperbolehkan wawancara pada

tanggal 27 April 2017, pukul 13.00 di kantor WVI Surabaya. Namun karena

informan terkena kendala akhirnya lokasi wawancara diganti di rumah produksi tim

SiQuel. Informan ada rapat di lokasi tersebut dengan dinas pertanian untuk rencana

kerjasama dengan tim SiQuel kedepannya.

Pada pukul 12.00 peneliti berangkat dari kampus ke lokasi wawancara, dan

tiba pada pukul 13.10. Disana peneliti ditunggu oleh salah satu anggota tim SiQuel

dan pergi bersama ke rumah produksi. Setibanya di rumah produksi, rapat antara

pendamping, peserta, dan dinas pertanian masih berlangsung. Akhirnya peneliti

Page 36: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

87 Universitas Kristen Petra

menunggu rapat sampai selesai. Satu setengah jam kemudian, setelah rapat selesai,

informan bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan

peneliti. Proses wawancara dimulai pada pukul 15.00, di ruang tunggu rumah

produksi tim SiQuel. Suasana ruangan pada saat itu cukup sepi dan panas. Proses

wawancara dimulai dengan peneliti menanyakan tentang latar belakang informan.

Pertanyaan seperti pengalaman kerja, pendidikan terakhir, usia, dan masih banyak

lagi. Informan sangatlah komunikatif dan membantu peneliti untuk bisa memahami

bagaimana proses pembentukan organisasi program CSR YEAH. Proses

wawancara berlangsung kurang lebih satu jam, setelah wawancara selesai, peneliti

berterimakasih dan berpamitan kepada informan, peserta, dan pendamping.

4.3.6. Setting Penelitian Informan 3 (Rachmat Willy Sitompul)

Sebelum proses wawancara dilakukan, peneliti terlebih dahulu membuat

janji dengan informan. Pada tanggal 11 Mei, Peneliti membuat janji dengan

berkunjung ke kantor WVI Surabaya. Tujuan peneliti berkunjung adalah untuk

mendapatkan informasi tambahan dan untuk menyerahkan surat izin penelitian

kepada pihak WVI Surabaya. Pada saat itu juga peneliti bertemu tatap muka dengan

informan, dan bertanya apakah informan bisa meluangkan waktu untuk wawancara

dengan peneliti. Informan mengatakan beliau bisa diwawancarai pada tanggal 12

Mei, pukul 15.00. Setelah mendapat konfirmasi tersebut peneliti berterima kasih

dan berpamitan dengan informan dan staf-staf WVI lainnya.

Keesokan harinya, pada tanggal 12 Mei, peneliti sampai di kantor WVI

Surabaya pada pukul 14.45. Sebelum bertemu dengan informan, peneliti bertemu

dengan bapak satpam, menerangkan bertemu dengan siapa dan ada keperluan apa.

Setelah peneliti menjelaskan, satpam menjelaskan bahwa informan bapak Willy

sedang keluar, dan tidak diketahui kapan akan kembali ke kantor. Walaupun

diberitahukan seperti itu, peneliti tetap menunggu informan. Sambil menunggu,

peneliti bertemu dengan Pur dan berbincang-bincang sebentar. Dalam perbincangan

tersebut, peneliti mendapat kontak informan, dan mulai berkomunikasi via

Whatsapp. Lima belas menit kemudian, informan membalas dia tidak bisa

diwawancarai hari ini, karena acara baru akan selesai malamnya. Setelah itu peneliti

membuat janji lagi yaitu wawancara pada hari senin pukul 15.00.

Page 37: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

88 Universitas Kristen Petra

Pada hari Senin, peneliti datang tepat waktu, dan langsung disambut oleh

informan. Tepat pada jam 15.00, proses wawancara dimulai. Proses wawancara

berlangsung kurang lebih satu setengah jam, dan berkaitan dengan aspek

manajemen di program YEAH. Informan sangat terbuka, jadi data didapatkan

dengan baik.

4.4. Temuan Data

Untuk menggambarkan proses evaluasi program CSR “Youth

Entrepreneurship Academy by Hanwha Life” YEAH 2016, peneliti mengamati

tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. Pihak-pihak

tersebut antara lain Hanwha Life selaku pemberi dana dan sponsor program CSR,

lembaga Wahana Visi Surabaya selaku fasilitator yang sepenuhnya melaksanakan

program CSR YEAH 2016. Peneliti akan melihat beberapa aspek yaitu manajemen,

organisasi, dan komunikasi dari program CSR YEAH 2016.

Audit mini komunikasi mencakup pada 4 aspek utama, yaitu aspek

manajemen, organisasi, komunikasi, dan umpan balik. Namun karena ada

keterbatasan kemampuan dan waktu penelitian, peneliti hanya meneliti 3 aspek

yakni manajemen, organisasi, dan komunikasi. Peneliti memilih tiga aspek untuk

diteliti karena aspek feedback dalam audit mini komunikasi memiliki metode dan

cara pengambilan data tersendiri. Untuk mendapat temuan data yang mendalam,

peneliti memerlukan waktu, tempat, dan fasilitas yang mendukung, namun faktanya

peneliti tidak memiliki ketiga hal tersebut. Terdapat juga kendala yaitu narasumber

yang sulit ditemui. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti tiga aspek

dari audit mini komunikasi. Penjelasan mengenai ketiga aspek tersebut antara lain:

1. Aspek manajemen mengacu pada pandangan dan kebijakan. Hal ini

berkaitan dengan pembentukan tujuan organisasi, kebijakan-kebijakan, nilai

dalam organisasi, yang dilaksanakan oleh pihak manajemen. Selain itu,

sejauh mana pandangan dan kebijakan yang dibuat mempengaruhi program

YEAH 2016

2. Aspek organisasi mengacu kepada prosedur kerja, sistem, dan sumber daya.

Berkaitan dengan setiap individu yang ada didalam organisasi beserta setiap

Page 38: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

89 Universitas Kristen Petra

tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Peneliti akan melihat sistem kerja

yang dirancang pada awalnya sudah berjalan sesuai dengan ekspetasi.

3. Aspek komunikasi terdiri dari bagaimana pesan yang disampaikan baik

secara internal, eksternal, dalam bentuk tertulis dan lisan.

4.4.1. Aspek Manajemen

Manajemen dalam sebuah merupakan dimana perusahaan dan lembaga-

lembaga menentukan kebijakan dan bagaimana program tersebut dibuat.

Manajemen dalam sebuah program CSR berperan penting dalam proses

perencanaan dan bagaimana pembuatan prosedur kerja lainnya. Program CSR

merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan

keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana

biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre).

Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya

pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pada program YEAH ini

hal ini sudah tercapai dengan baik karena perencanaan sudah dibuat dengan tujuan

yang jelas dengan tujuan yang jelas dari ketiga organisasi yang membuatnya.

Terdapat juga komitmen dari perusahaan Hanwha Life Korea untuk memberikan

kontribusi kepada negara Indonesia. Perusahaan yang baru masuk ke Indonesia

pada tahun 2013 ini sudah menyadari pentingnya kontribusi kepada masyarakat dan

bekerja sama dengan lembaga sosial seperti WVI untuk mencapai tujuan tersebut.

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari

konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku

pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan

seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi

secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi

korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki

dengan segera.

Aspek profit menjadi tujuan utama dan terpenting dalam setiap kegiatan

usaha. Tidak heran bila fokus utama dari seluruh kegiatan dalam perusahaan adalah

mengejar profit. Menurut program manajer WVI urban Surabaya, Dalam program

Page 39: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

90 Universitas Kristen Petra

YEAH ini, Hanwha Life Korea lebih mencari keuntungan dalam bentuk yang

berbeda yaitu branding nama perusahaan yang baru masuk ke Indonesia. Melalui

program branding nama perusahaan, Nama asuransi Hanwha Life akan lebih

dikenal masyarakat. Secara tidak langsung nama yang sudah dikenal tersebut akan

menghasilkan profit ke Hanwha Life.

“Untuk Hanwha reason utama branding. Branding bahwa dia tidak

cuma perusahaan yang cari untung saja, tapi juga memperhatikan

social life gitu. Memperhatikan pembangunan sosial dalam hal ini

anak-anak muda.” (Wawancara Program Manajer Willy, 2017)

Hanwha Life Korea memiliki dana CSR, namun belum memiliki program

CSR yang mampu membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Nama brand

Hanwha Life relatif baru dibandingkan brand asuransi lainnya, Oleh sebab itu,

melalui program CSR ini nama Hanwha Life bisa tersebar ke berbagai kalangan

masyarakat di Indonesia dan Surabaya. Tidak hanya menarget orang tua namun

juga anak muda untuk bisa lebih mengerti bahwa Hanwha Life peduli terhadap

kebutuhan mereka. Dana program YEAH ini berasal dari anggaran program CSR

yang belum dipakai.

Program yang dimulai pada tahun 2015 ini berorientasi kepada people atau

masyarakat. Menyasar anak-anak muda untuk dapat berkembang diluar apa yang

sudah dipelajari di sekolah. Program CSR ini secara nyata memberikan layanan

pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui bentuk konsep membina anak

muda untuk menjadi seorang wirausaha yang unggul, dilakukan pembelajaran

secara teoritis dan praktik. Dalam pelaksanannya, tim pelaksana diwajibkan untuk

tetap beretika dan menjaga keselamatan para peserta. Pendamping diwajibkan

menandatangani form perlindungan anak. Dengan adanya prosedur ini, terdapat

perlindungan bagi peserta yang berpartisipasi dalam program ini. Pengembangan

anak muda merupakan tujuan utama dari program ini.

Dalam aspek people terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah

satu syarat tersebut “Adanya program-program nyata pelayanan sosial dan

pemberdayaan masyarakat.” Syarat ini sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini

dapat dilihat dengan bagaimana program ini sudah melayani masyarakat dengan

mengajarkan anak-anak muda untuk berkembang menjadi seorang pengusaha.

YEAH memberdayakan masyarakat di lokasi pemberdayaan Wahana Visi

Page 40: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

91 Universitas Kristen Petra

Surabaya. Dasar program YEAH itu sendiri adalah memberdayakan anak-anak

muda yang putus sekolah.

“Program untuk anak-anak muda yang putus sekolah sebenarnya

awalnya. Nah yang putus sekolah itu diapain nih gitu kan. Nah

kemudian dibuatlah suatu proposal dari kita. Waktu itu kan karena ini

menyasar anak muda, Youth Enterpreneur gitu sebenarnya awalnya.

Cuma ketika diminta nama pastinya supaya ada istilahnya bahwa ini

adalah tempat pembelajaran gitu, bukan untuk membuat orang

menjadi pengusaha gitu. Walaupun kita bisa saja menjadi pengusaha

setelah itu. Nah kita bilang ini Academy lah istilahnya. Mirip academy.”

(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Manager Program YEAH)

Syarat keberhasilan CSR lainnya adalah “adanya sistem perlindungan sosial

terhadap kelompok-kelompok rentan, termasuk penghargaan terhadap kearifan

lokal.” Hal ini sudah tercapai dengan baik, dilakukan dengan berbagai prosedur

baik dalam pembentukan tim kerja yang membutuhkan komitmen dan

penandatanganan form perlindungan anak. WVI Surabaya juga memberikan

kesempatan pada tokoh masyarakat lokal maupun sukarelawan untuk berpartisipasi

dalam program pemberdayaan anak-anak muda ini. Pihak masyarakat seperti camat

dan kelurahan juga diajak untuk memonitor bagaimana perkembangan peserta

program. Program ini memberikan dampak positif yang meningkatkan kualitas

hidup, mata pencaharian, dan kemandirian masyarakat. Sudah tercapai, melalui

hasil-hasil akhir dan sustainability program YEAH.

Sustainability yang diharapkan adalah perusahaan yang didirikan oleh para

peserta, tetap berjalan dan menjadi dampak bagi masyarakat disekitar mereka. Hal

tersebut sudah tercapai di batch satu maupun dua, karena terdapat usaha yang sudah

berjalan dengan baik, hingga akhirnya ditarik oleh pemerintah lokal untuk

membantu perkembangan daerah mereka. Usaha tersebut juga sudah membantu

peserta untuk berkembang. Melalui program ini, peserta dapat belajar banyak hal

yang tidak diajari di sekolah. Materi yang tidak hanya secara teoritis namun terdapat

juga sarana untuk praktik dan mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari.

Ilmu yang diajarkan di program ini terbukti bermanfaat karena usaha para peserta

berjalan dengan baik, dan juga membantu peserta untuk berkembang, baik secara

pengetahuan maupun kepribadian.

Page 41: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

92 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.14 Sustainability Program YEAH 2016

Sumber: Instagram Sigquel Company

Setiap kegiatan pasti memiliki dampak positif dan negatif, keberhasilan

suatu program dapat dilihat dari dampak positif yang diberikan dan bagaimana cara

meminimalisir dampak negatifnya. Pada YEAH 2016, pihak WVI dan organisasi

lainnya tidak memiliki prosedur untuk mengantisipasi adanya krisis atau konflik

yang besar. Kedua belah pihak sudah berpengalaman dan professional, sehingga

tidak ada konflik negatif besar yang terjadi. Jika terjadi hal-hal yang tidak

mendukung, Para pendamping, panitia pelaksana, serta manajemen akan

berkoordinasi dengan Hanwha Life untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kalau misal terjadi seperti itu, kita akan komunikasikan ke

donornya biasanya. Nah kemudian donornya akan tanya “apa opsi-

opsinya?” kemudian kita kasih opsinya. Jadi semua situasi

apapun dikomunikasikan ke donornya gitu. Biasanya kita kasih

opsi. “Apa opsi-opsinya?” setelah itu mereka pilih atau mereka

gabungkan opsi-opsi yang sudah kita berikan atau mereka buat opsi

lagi yang baru.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Manajer

Program YEAH 2016)

Kontrol dampak negatif benar-benar dipantau secara ketat melalui laporan-

laporan sehari-hari maupun dari perbincangan pihak pelaksana. Jika terjadi masalah

saat pelaksanaan, maka langsung diperbincangkan dan solusinya langsung

dijalankan. Dapat dilihat dari fakta tersebut bahwa dampak negatif program YEAH

Page 42: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

93 Universitas Kristen Petra

sudah relatif kecil. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan salah satu peserta

program batch 2 yang mengatakan bahwa konfik yang tidak bisa dikontrol.

“Kalau negatifnya, saat program ini, negatifnya ga ada sih

ya.Belum ada. Kalau ini sih kayanya ga ada.Nah kalau yang

negatif banget. Itu ga ada sih. . Kalau konflik ada, negatifnya

disitu. Kalau selama proses konflik ya pasti ada lah. Konflik kaya

misalkan apa ya dulu ya? Ehmm oh ini, marketing yang kurang

gencar. Akhirnya pendapatannya itu kurang.” (Wawancara

Wahyu Aji Prakoso; PR Manajer Tim SigQuel Putat Jaya; peserta

program YEAH 2016)

Program YEAH ini merupakan program yang melatih dan mengembangkan

pengetahuan serta kepribadian peserta. Kegiatan ini tidak terlalu berhubungan

dengan pelestarian lingkungan dan dampaknya pada lingkungan. Target program

ini juga tidak menyasar lingkungan serta tujuan dari tiga organisasi penyelenggara

tidak berorientasi pada lingkungan.

Kategori Planet merujuk kepada bagaimana suatu kegiatan CSR

memberikan dampak kepada lingkungan. Untuk YEAH, dasar dari program ini

berbasis memberdayakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat dalam arti

membantu mengembangkan kemampuan masyarakat dalam berkarya maupun

untuk membuat suatu usaha. Pada program ini, aspek lingkungan tidak terlalu

ditonjolkan baik dari awal pembentukan program sampai proses evaluasi. Dampak

untuk lingkungan seperti Adanya program-program nyata pelestarian lingkungan,

terdapat sarana pengelolaan dampak lingkungan (misalnya limbah), dan adanya

program yang berdampak positif bagi lingkungan tidak menonjol di program

YEAH. Program CSR ini, tidak memenuhi semua kategori planet karena program

ini tidak bergerak untuk lingkungan.

Eksekusi program YEAH tidak dilakukan dengan sembarangan. Program

ini memiliki rencana kerja, SOP, Struktur organisasi yang sudah direncanakan dan

disepakati dengan baik. Program YEAH dikerjakan oleh lembaga Wahana Visi

Surabaya dan diawasi oleh pihak Hanwha Life Korea, World Vision Korea, dan

Wahana Visi Indonesia pusat. Program yang menyasar anak muda ini dilaksanakan

oleh lembaga LSM yang berdiri “terpisah” dari perusahaan menyandang dana.

Hanwha Life Korea bekerja sama dengan lembaga Wahana Visi untuk mencapai

goals yang diinginkan dan melalui kerja sama tersebut, kedua lembaga dapat

Page 43: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

94 Universitas Kristen Petra

mencapai tujuannya masing-masing. Wahana Visi dapat mendapat support

keuangan untuk menjalankan program, sebaliknya perusahaan asuransi yang berdiri

di Indonesia pada tahun 2013 ini dapat branding nama perusahaan ke seluruh

kalangan masyarakat Indonesia.

Mengetahui keterbatasan panitia pelaksana, pihak manajemen dan sponsor

memberi kebijakan untuk menggandeng organisasi lain untuk membantu

pelaksanaan program. Organisasi yang ditargetkan juga memiliki kriteria seperti,

ahli dan professional dalam bidang mendidik anak muda, memiliki visi yang sama

dengan program CSR YEAH, memiliki rencana kerja dan materi pengajaran yang

jelas. Prosedur tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, karena lembaga Prestasi

Junior Indonesia (PJI) dan Yuyun Anwar Institute (YHI) sudah melaksanakan

pendampingan peserta dengan baik. Program YEAH tidak hanya mendapat

dukungan dari Korea, tetapi juga dari pemerintah lokal dan kota Surabaya. Di setiap

ADP terdapat kader dan tokoh masyarakat yang mewakili daerah masing-masing.

Disini mereka berperan sebagai pengawas dan perantara komunikasi antara pihak

pelaksana dengan stakeholder. Pihak pemerintah menunjukan dukungan mereka

dengan menyediakan tempat untuk produksi, pertemuan dan bimbingan rutin,

sampai memberikan biaya untuk mengembangkan usaha para peserta YEAH

diakhir program.

Pada batch kedua tahun 2016 jumlah peserta yang berbagi pengetahuan

tentang entrepreneur tinggi karena CSR yang mereka lakukan umumnya di sekolah

sehingga peserta yang bertugas sosialisasi di sekolah bisa menyampaikan materi

entrepreneur muda.

Perubahan positif lain yang juga di alami oleh anggota SC adalah mulai

munculnya kepedulian mereka kepada keluarga maupun lingkungan tempat mereka

tinggal. Bentuk kepedulian umumnya dengan cara berbagi. Ada kalanya peserta

membeli sendiri produk mereka dan dibagikan kepada keluarga maupun teman-

teman sekolah baik sebagai uji coba maupun dimakan bersama dengan harapan

mendapatkan customer atau pelanggan untuk produk mereka. Ada pula yang

memberikan sebagian dari pendapatan mereka di SC untuk uang saku adiknya.

Peserta mendapatkan pengalaman yang tidak biasa dan tidak bisa didapatkan

Page 44: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

95 Universitas Kristen Petra

melalui sekolah. Berikut terdapat beberapa feedback dari peserta batch 2 yang

sudah mengikuti program ini.

“Pengalaman yang luar biasa menguras tenaga dan pikiran, belajar untuk

koordinasi dan management diri. Terpenting, memacu diri untuk professional dan

berani dalam bertindak” (Wahyu Aji Prakoso, dari Siqguel SC; 24 Mei 2017)

“Kegiatan ini cukup bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan juga ilmu

pengetahuan. Terutama dibidang bisnis , bisa bertemu dengan teman-teman baru.

17 Cukup kembali diadakan, karena cukup bermanfaat untuk para remaja dari

pada sekedar nongkrong dan keluyuran ga jelas” (Devi Sari, 23 tahun, dari YES

SC; 27 Mei 2017)

Dapat dilihat dari uraian diatas bahwa penerapan 3P, profit, people, dan

procedure sudah dijalankan. Tujuan ketiga organisasi sudah jelas, terdapat rencana

kerja yang paten dan solid, sampai sustainability yang sudah dicapai. Pelaksanaan

program juga dilakukan oleh mereka yang sudah ahli dalam bidangnya dan

professional dalam pekerjaan membina masyarakat. Kriteria 3P pada program

YEAH 2016 sudah tercapai dengan baik.

4.4.2. Aspek Organisasi

Pada aspek ini peneliti membahas mengenai prosedur kerja, sistem, dan

sumber daya. Organisasi merupakan aspek yang bekerja dan menjalankan program

ini. Tim kerja Wahana Visi menjadi pemeran utama dalam aspek ini. Organisasi

terdiri atas beberapa kriteria seperti prosedur rekruitmen, Standart Operation

Procedure (SOP), Job Description panitia pelaksana, Alur Komunikasi, Etika

prosedur kerja, Materi program, dan timetable.

Tabel 4.1. Tabel Kriteria Organisasi dalam CSR

Kriteria Organisasi Pemenuhan Kriteria pada

Program YEAH 2016

Alasan Pemenuhan

Kriteria

Prosedur rekruitmen Ada Untuk program YEAH,

sudah terdapat prosedur

dan syarat-syarat yang

perlu dipenuhi untuk bisa

menjadi panitia pelaksana

di program YEAH.

Page 45: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

96 Universitas Kristen Petra

Pelatihan Panitia Tidak Ada Tidak ada proses pelatihan

karena panitia secara

langsung dipilih melalui

proses rekruitmen

Sumber Daya

Manusia (SDM)

Ada Anggota tim pelaksana

sudah mencukupi untuk

menjalankan program ini

Standart Operation

Procedure (SOP)

Ada Terdapat SOP program

YEAH dalam bentuk

modul

Timetable Ada Terdapat Timetable

program YEAH dalam

modul program YEAH

Materi Program Ada Terdapat materi program

YEAH dalam modul

program YEAH. Materi

program sudah disusun

dengan mitra kerja WVI

lainnya.

Job Description Ada Job Description sudah

dibuat dengan rapat pihak

sponsor, HRD, dan manajer

in charge Wahana Visi.

Alur Komunikasi Ada Alur komunikasi antara

panitia pelaksana dengan

manajer maupun pihak

sponsor sudah dibuat

dengan prosedur dan

sistematis

Peralatan dan

perlengkapan

Ada Terdapat daftar peralatan

dan perlengkapan yang

diperlukan untuk program

YEAH dalam modul

program YEAH

Pelaporan Ada Di program YEAH,

terdapat sistem pelaporan

yang sudah disepakati,

seperti laporan mingguan,

bulanan, sampai tahunan

Sumber: Olahan Peneliti, 2017

Melalui tabel diatas, peneliti ingin menunjukan elemen-elemen yang ada di

sistem kerja program YEAH 2016. Kelengkapan elemen-elemen dalam suatu

sistem kerja, menunjukan bahwa sistem dibuat dengan sedemekian rupa untuk

memfasilitasi sumber daya manusia yang melaksanakan. Diperincian setiap elemen

memberikan peran penting agar organisasi bisa berjalan dengan lancar, dengan

keberadaannya, sistem kerja organisasi lebih mudah dilihat dan diinterpretasi.

Page 46: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

97 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan tabel diatas, sistem kerja tim pelaksana program YEAH sudah

dibuat dengan perencanaan yang matang. Menurut Purwono selaku senior field

facilitator, proses pemilihan panitia disesuaikan dengan budget yang diberikan dan

pas untuk tiga orang.

“Berdasarkan budget. Yang disediakan sponsor cuma untuk 3 orang.”

(Wawancara Purwono, senior field facilitator)

Proses seleksi juga dilakukan dengan ketat dengan berbagai ketentuan yang

harus dipenuhi. Proses dimulai dengan kebutuhan administrasi, kesehatan,

komitmen, pengalaman kerja, dan rekomendasi dari pihak atasan.

“Proses seleksinya, ya itu ada form penilaian sendiri dari atasan nanti;

khususnya bagian seleksi itu kan tingkat koordinator tim itu mereka punya

range ada yang pakai studi kasus, ada yang apa, ada soal-soal.”

(Wawancara Purwono, senior field facilitator)

Salah satu kejadian saat YEAH 2016 adalah salah satu panitia pelaksana

berhenti untuk kepentingan pribadi. WVI mengantisipasi peristiwa ini dengan

prosedur tersendiri. Prosedurnya tidak memakan waktu dan cepat ditangani, karena

peserta program tidak bisa ditinggal pendamping terlalu lama. Diawali dengan

pembukaan lowongan dan dilanjutkan dengan interview, psikotes, tes kesehatan,

dan syarat-syarat administrasi lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk prosedur ini

kurang lebih 1 minggu, seperti yang dijelaskan Purwono:

“Penggantiannya tetap sesuai prosedur. Ada lowongan ada

lamaran; di-interview; ada proses interview kita; psikotes; tes

kesehatan; syarat-syarat administrasi ada dan harus ditanda

tangani; minta rekomendasi dari tokoh agama, tokoh masyarakat.

Kalau waktu selesainya hmm.. kira-kira yaa.. 1 mingguan.”

(Wawancara Purwono, senior field facilitator)

Program YEAH tidak menyediakan kegiatan pelatihan bagi panitia

pelaksananya. Panitia pelaksana tidak diberikan materi untuk bisa membimbing dan

memberikan materi kepada pesertanya. Mereka dipilih berdasarkan pengalaman

masing-masing, namun tidak ada seorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang

entrepreneur yang merupakan dasar dari program YEAH. Hal ini diperkuat dari

pernyataan Purwono:

“Terus punya pengalaman ya. Tadi sudah punya pengalaman

paling tidak 2 tahun untuk jadi Project Coordinator. Pengalaman

2 tahun manajemen kelompok, manajemen tim. Terus dia bisa

komunikatif, dia bisa bekerja malam hari, fleksibel.

Page 47: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

98 Universitas Kristen Petra

Backgroundnya harus S1.” (Wawancara Purwono, senior field

facilitator)

Syarat-syarat tersebut kurang spesifik karena panitia WVI kekurangan

pengetahuan untuk bidang program YEAH. Hal ini menyebabkan ketergantungan

kepada pemateri lainnya. Selain dari itu tidak ada seorang pun dari pihak WVI yang

bisa memberikan materi “untuk bisa menjadi seorang entrepreneur” Kepada

peserta program. Sehingga membuat batch 2 ini tidak terlalu berbeda dengan batch

1. Panitia dari WVI tidak siap menjalani program ini di tahun 2016, oleh karena itu

tidak ada banyak perubahan pada batch 2.

Program YEAH 2016 merupakan program yang dibuat dengan hasil

kerjasama berbagai lembaga. Wahana Visi melihat terdapat keterbatasan pada tim

pelaksana seperti kurangnya pengetahuan tentang produksi, prosedur pembuatan

struktur perusahaan, dan masih banyak lagi. Untuk itu Wahana Visi menggandeng

organisasi NGO lainnya seperti Prestasi Junior Indonesia (PJI), Yuyun Anwar

Institute (YAI). Organisasi ini memiliki prosedur kerja sendiri dan materi yang

sudah dipatenkan. Terlebih lagi, program YEAH sebagian besar menggunakan

materi dari organisasi-organisasi lainnya. Hal ini diperkuat dari peserta yang sudah

selesai menjalani program ini.

“Karena sudah dibagi sendiri-sendiri. Kan pada setiap ininya.

Produksi dari Yuyun Anwar. Kalau PJI kan sistem pengajarannya

student companynya kan dari dia begitu.” (Wahyu Aji, 23 tahun,

dari Siqguel SC)

Dari pernyataan diatas peneliti melihat bahwa pihak WVI tidak memiliki

materi program sendiri. Semua materi program YEAH disediakan oleh organisasi

lainnya. Materi yang sama dipakai dari tahun 2015-2016, tidak ada perubahan dan

inovasi.

4.4.3. Aspek Komunikasi

Komunikasi merupakan tujuan utama program CSR ini. Perusahaan

Hanwha Korea bertujuan untuk menyebarkan niat baik atau good will kepada

masyarakat Indonesia terutama mereka yang ada dikalangan anak muda. Tujuan

utama Hanwha Korea adalah “Mengembangkan anak muda Indonesia untuk

menjadi orang entrepreneur yang handal” sekaligus mendorong masyarakat

Indonesia untuk bisa lebih aware tentang bagaimana pentingnya asuransi. Program

Page 48: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

99 Universitas Kristen Petra

CSR ini merupakan hasil kerja sama dari tiga lembaga yaitu Hanwha Life Korea,

World Vision Korea, dan Wahana Visi Indonesia. Pada program ini Hanwha Life

dan World Vision Korea berperan sebagai pengawas dan sponsor program ini,

sedangkan Wahana Visi Indonesia dan Surabaya sebagai pelaksana dan facilitator

program.

4.4.3.1. Komunikasi CSR

Penyampaian pesan dalam program CSR memerlukan banyak

pertimbangan. Karena sebagian besar komunikasi CSR biasanya berfokus pada

keterlibatan perusahaan dalam berbagai masalah sosial, dan bukan pada penyebab

masalah sosial itu sendiri. Pesan CSR perusahaan dapat berkaitan dengan penyebab

sosial itu sendiri atau keterlibatan spesifik perusahaan dalam masalah sosial.

Dalam konteks ini, ada beberapa faktor yang dapat ditekankan oleh

perusahaan dalam komunikasi CSR-nya, seperti komitmennya terhadap suatu

masalah, dampak yang diberikan terhadap masalah tersebut, mengapa hal itu

melibatkan inisiatif sosial tertentu (yaitu motif CSR), dan kesesuaian antara

masalah dan bisnis perusahaan antara penyebab dan bisnis perusahaan. Pesan yang

ingin disampaikan dan cara penyampaiannya merupakan faktor yang penting agar

program CSR berhasil, memberikan dampak kepada masyarakat, dan mencapai

tujuan yang diinginkan lembaga yang menyelenggarakan. Komunikasi CSR dibagi

menjadi dua bagian yaitu isi pesan (message content) dan media penyampaian

pesan (message channel)

Tabel 4.2. Kriteria Message Content dalam Program CSR

Kriteria

Message

Content

Definisi Kriteria Pemenuhan

Kriteria pada

Program

YEAH 2016

Alasan Pemenuhan

Kriteria

Issues Permasalahan sosial

yang terjadi di

masyarakat. Fakta yang

terjadi di masyarakat

Terpenuhi Program YEAH dibuat

berdasarkan masalah

bahwa anak-anak muda

yang putus sekolah tidak

memiliki kegiatan dan

tidak memiliki ilmu

yang diperlukan untuk

mencari pekerjaan

Importance

(Kepentingan)

Pesan kepada

masyarakat bahwa

lembaga peduli

terhadap masalah yang

Terpenuhi Komitmen Hanwha Life

dan Wahana Visi

terhadap anak-anak

yang putus sekolah,

Page 49: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

100 Universitas Kristen Petra

terjadi. Bahwa terdapat

kepentingan untuk

berkontribusi agar

masalah bisa

terselesaikan

menunjukan bahwa

terdapat kepentingan

dalam menyelesaikan

masalah tersebut

Inisiatif Terdapat inisiatif

perusahaan untuk

terlibat dalam

membantu

menyelesaikan masalah

sosial yang terjadi di

masyarakat

Terpenuhi Hanwha Life Korea

berinisiatif memberikan

dana CSR mereka

kepada program yang

sudah disiapkan oleh

lembaga Wahana Visi

Komitmen

dan Impact

Komitmen para

penyelenggara program

dan dampak yang di

dapatkan target publik

yang dituju

Terpenuhi Perencanaan, persiapan,

serta profesionalitas

pihak penyelenggara

menunujukan komitmen

dalam pelaksanaan

program. Dampak yang

dicapai sudah mencapai

perubahan pola pikir

para peserta program

yang berpartisipasi

Motif Tujuan yang ingin

dicapai oleh perusahaan

maupun lembaga

lainnya yang terlibat

Terpenuhi Motif dan tujuan pihak

penyelenggara sudah

ada dengan jelas dan

saling mendukung

Sumber: International Journal of Management Reviews (2010)

Pesan CSR perusahaan dapat berkaitan dengan penyebab sosial itu sendiri

atau keterlibatan spesifik perusahaan dalam masalah sosial.Ketika pesan CSR

didominasi oleh masalah sosial (bukan tentang perusahaan atau produknya),

konsumen cenderung curiga terhadap motif tersembunyi, karena iklan semacam itu

tidak sesuai dengan perencanaan mereka (Friestad dan Wright: 1994). Oleh karena

itu, perusahaan harus menekankan pentingnya isu sosial dan mengkomunikasikan

kurangnya kepentingan pribadi dengan memilih isu-isu yang tidak terkait secara

logis dengan bisnis perusahaan, untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen

tentang motif tersembunyi dan untuk meningkatkan kredibilitas penyebaran pesan.

(Menon dan Kahn 2003).Namun, kebanyakan komunikasi CSR biasanya berfokus

pada keterlibatan perusahaan dalam berbagai sebab sosial, dan bukan pada

penyebab sosial itu sendiri. Dalam konteks ini, ada beberapa faktor yang dapat

ditekankan perusahaan dalam komunikasi CSR-nya, seperti komitmennya terhadap

Page 50: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

101 Universitas Kristen Petra

suatu sebab, dampaknya terhadap penyebabnya, mengapa hal itu melibatkan

inisiatif sosial tertentu (yaitu motif CSR), dan kesesuaian antara penyebab dan

bisnis perusahaan.

Setiap kegiatan public relations mengandung tujuan serta pesan yang ingin

disampaikan, baik untuk tujuan perusahaan maupun untuk kepentingan masyarakat.

Pesan yang akan disampaikan paling tidak harus memiliki dasar, tujuan, dan impact

untuk penyelenggara dan target publiknya. Pesan paling tidak diharapkan dapat

memenuhi kriteria-kriteria diatas, karena dapat diartikan bahwa pesan yang

diberikan tidak dibuat secara sembarangan dan memang terdapat kepentingan-

kepentingan didalam pesan tersebut. Dibuat berdasarkankan issue yang terjadi

dimasyarakat, jadi terdapat sumber masalah yang butuh diberikan solusi. Issue yang

menjadi dasar dibuatnya program YEAH adalah tidak adanya kegiatan untuk anak-

anak muda yang putus sekolah di Surabaya. Wahana Visi Surabaya berkomunikasi

interpersonal dengan masyarakat di masing-masing ADP, menemukan masalah ini.

Ditemukan juga bahwa selama ini belum ada program dari Wahana Visi yang

menyasar Youth, melainkan masih anak-anak. Dari isu inilah, WVI mulai mencoba

membuat solusi dengan membuat sebuah program yang bisa membantu anak-anak

muda untuk mendapat ilmu yang berguna untuk kedepannya.

Pesan harus didasari oleh kepentingan, mengapa masalah tersebut penting

untuk disasar. Bagi program CSR ini, terdapat kepentingan yang harus dipenuhi,

baik untuk masyarakat, lembaga Wahana Visi, dan korporat Hanwha Life sendiri.

Ketiga organisasi ini menaruh kepentingan mereka dalam program ini agar bisa

menggapai suatu tujuan. Diawali dengan inisiatif Hanwha Life yang memberikan

dana CSR mereka kepada Wahana Visi, terlihat bahwa pesan yang ingin diberikan

dari program YEAH ini didasari oleh inisiatif dan kepentingan.

“Kalau yang kedua itu ini, menimbulkan sense enterpreneur di masyarakat.

Kan program ini sebenarnya jarang. Atau bahkan belum pernah ada. Di Surabaya

pun belum pernah ada. Jadi mereka itu lihat masyarakat. “oh, ternyata anak-anak

kita itu juga bisa jadi pengusaha kecil-kecilan gitu”. Jadi kedepan dia tidak hanya

tertarik jadi karyawan, tapi juga bisa membuka wirausaha sendiri.” (Wawancara

Rachmat Willy Sitompul; Program Manajer YEAH 2016)

Page 51: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

102 Universitas Kristen Petra

Unsur pesan lainnya, komitmen dan impact terlihat dari bagaimana ketiga

organisasi penyelenggara ini merencanakan dan menjalani program ini dari awal

sampai selesainya. Perencanaan yang detail dilakukan sebelum program dimulai.

Upaya-upaya yang terlihat seperti bagaimana lembaga Wahana Visi

memperhitungkan setiap langkah-langkah yang diperlukan. Seperti materi apa yang

akan disampai, bagaimana cara berkomunikasi dengan peserta agar mau menjalani

program ini dari awal hingga selesai, bagaimana cara menjalin hubungan baik

dengan peserta maupun mitra kerja, dan bagiaman cara penyampaiannya sampai

peserta merasa terbantu melalui program ini. Program YEAH juga mengandung

motif para penyelenggara. Dalam proses bimbingan dan pemberian materi,

komunikasi dilakukan secara tatap muka, dimana peserta bisa secara langsung

mengerti apa yang ingin diberikan. Mereka memilih pendekatan ini karena peserta

yang ada terbatas dalam teknologi dan koneksi internet, sehingga bimbingan secara.

Tabel 4.3. Kriteria Message Channel dalam Program CSR

Kriteria

Message

Channel

Definisi Kriteria Pemenuhan

Kriteria pada

Program

YEAH 2016

Alasan Pemenuhan

Kriteria

Korporat Korporat perusahaan

digunakan untuk

menyalurkan informasi

program CSR kepada

public

Tidak

terpenuhi

Penyaluran informasi

program YEAH

semuanya dilakukan oleh

lembaga LSM Wahana

Visi, tidak melalui

korporat Hanwha Life

Korea. Korporat Hanwha

Life Indonesia juga

kurang terlibat dalam

pelaksanaan program ini.

Laporan

CSR

Laporan dipakai sebagai

penyalur informasi baik

secara internal maupun

eksternal

Terpenuhi Terdapat laporan CSR

untuk program YEAH

yang dilakukan secara

rutin. Dari mingguan

sampai tahunan, semua

laporan dipakai pihak

penyelenggara sebagai

media komunikasi antara

lembaga WVI dengan

Hanwha Life, maupun

antara WVI dengan

public program YEAH

Page 52: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

103 Universitas Kristen Petra

Website

Korporat

Website Korporat dipakai

sebagai media komunikasi

program CSR

Terpenuhi Terdapat website khusus

program YEAH di

http://yeahprojects.com

menonjolkan event,

produk serta informasi

program YEAH itu

sendiri dari batch 1

sampai sekarang

Public

Relations

PR sebagai media

komunikasi program CSR

Terpenuhi Peran PR di program

YEAH dijalankan oleh

panitia pelaksana dan

program manajer.

Dilakukan sebagai

penyalur informasi dari

peserta kepada pihak

manajemen maupun

pihak pendukung lainnya

Advertising Advertising digunakan

sebagai media komunikasi

penyalur informasi

program CSR

Tidak

terpenuhi

Iklan tidak digunakan

sebagai penyalur

informasi di program

YEAH, karena lembaga

Wahana Visi terjun

langsung ke lapangan dan

bertatap muka dengan

publiknya untuk

memberikan informasi.

Pemberian materi juga

melalui presentasi dan

sosial media, iklan jarang

digunakan karena biaya

yang mahal.

Point of

Purchase

Tidak

terpenuhi

Tidak ada point of

purchase di program

YEAH 2016

Independent Penyaluran pesan

dilakukan secara personal

dan mandiri,

menggunakan sumber

daya pihak penyelenggara

sendiri

Terpenuhi Penyaluran informasi

programYEAH dilakukan

oleh lembaga Wahana

Visi melalui tatap muka

dan presentasi. Jadi

lembaga WVI

menggunakan sumber

dayanya sendiri sebagai

media penyalur pesan

program YEAH

Media

Coverage

Terdapat peliputan oleh

media massa, baik cetak

maupun peliputan dari

media TV dan radio

Terpenuhi Program YEAH sudah

mendapat beberapa

peliputan media,

membahas bagaimana

anak-anak muda

Page 53: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

104 Universitas Kristen Petra

mengembangkan suatu

perusahaan dari nol.

Seperti dari media TV

MNC TV, dan media

cetak koran Jawa Pos

Word-of

Mouth

Penyaluran pesan

dilakukan melalui

pembicaraan dari mulut

ke mulut. Baik dari pihak

penyelenggara maupun

masyarakat.

Terpenuhi Sudah tercapai, karena

selain dari pihak

penyelenggara, para

peserta program, serta

lingkungan sekitar

mereka juga mengetahui

tentang program ini.

Melalui word of mouth,

pemerintah lokal daerah

masing-masing tim sadar

bahwa terdapat program

CSR ini

Sumber: International Journal of Management Reviews (2010)

Ada berbagai saluran komunikasi yang melaluinya, informasi tentang

kegiatan atau catatan CSR perusahaan dapat disebarluaskan. Perusahaan dapat

mengkomunikasikan kegiatan CSR melalui dokumen resmi, seperti laporan

tanggung jawab perusahaan tahunan atau siaran pers, dan mendedikasikan bagian

dari situs resmi perusahaan untuk CSR; Iklan juga dapat menggunakan iklan TV,

iklan majalah atau papan reklame, dan kemasan produk untuk mengkomunikasikan

prakarsa CSR-nya. Laporan tanggung jawab perusahaan telah menjadi mainstream:

hampir 80% dari 250 perusahaan terbesar di seluruh dunia menerbitkan laporan

tanggung jawab perusahaan, naik dari sekitar 50% di tahun 2005 (KPMG

International Survey for Corporate Responsibility Reporting: 2008). Penolakan

jalur komunikasi CSR yang dikendalikan oleh perusahaan adalah jumlah besar dan

meningkatnya jumlah komunikator eksternal CSR (misalnya media, konsumen,

kelompok pemantauan, forum konsumen / blog) yang tidak sepenuhnya dikuasai

oleh perusahaan, namun sebuah perusahaan dapat mengendalikan isi komunikasi

CSR melalui saluran komunikasi perusahaannya sendiri

Selain dasar mengapa pesan diperlukan, bagaimana cara menyampaikannya

juga merupakan faktor penting untuk keberhasilan program. Message channel

adalah media-media yang digunakan untuk menyalurkan pesan tersebut. Bagi

program CSR, terdapat berbagai macam media yang bisa dipakai untuk

Page 54: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

105 Universitas Kristen Petra

mengutarakan pesan mereka. Media-media seperti dari korporat, periklanan, sosial

media, online media, dan masih banyak lagi. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat

bahwa untuk program YEAH media komunikasi yang dipakai sebagaian besar

melalui komunikasi interpersonal, media massa, dan sosial media.

Komunikasi melalui koporat tidak dilakukan karena program ini

menggandeng beberapa organisasi, dan tidak hanya organisasi korporat saja

melainkan terdapat organisasi non profit. Sebagian aksi komunikasi dilaksanakan

oleh lembaga non profit, pihak korporat hanya sebatas pembuat kebijakan dan

decision maker. Disini pihak korporat tidak berkomunikasi secara langsung dengan

peserta target, mereka hanya sebagai pihak yang memberi dana dan menerima

laporan dari pelaksana. Korporat Hanwha Life Indonesia dan Surabaya tidak

terlibat dalam mengkomunikasikan pesan selama program dilaksanakan, disini

mereka hanya berperan sebagai pengawas saja. Cara mereka berkomunikasi melalui

laporan yang dibuat secara rutin. Laporan yang dibuat dengan jangka waktu satu

minggu sekali, satu bulan, dan satu tahun sekali berisi rincian tentang program.

Rincian seperti bagaimana perkembangan dan respon peserta terhadap program,

masalah yang terjadi di lapangan, pengolahan budget, dan lain-lain. Sistem

pelaporan inilah merupakan media komunikasi utama antara Wahana Visi Surabaya

dengan pihak sponsor. Melalui laporan resmi ini, Hanwha Life mengetahui kondisi

program mereka, dan berdasarkan laporan itu adjustment dibuat.

Advertising dan point of purchase tidak terpakai karena lembaga Wahana

Visi tidak menggunakan pendekatan periklanan untuk menyebarkan pesan. Alasan

mengapa tidak menggunakannya karena penghematan budget. Sebagian besar yang

dipakai adalah komunikasi interpersonal dan tatap muka. Dikarenakan melalui

komunikasi interpersonal, hubungan baik dapat terjalin sampai mencapai sebuah

kepercayaan. Wahana Visi Surabaya datang langsung ke komunitas, mempersuasi,

serta menampilkan bagaimana program CSR ini bisa memberikan dampak positif

untuk perkembangan anak-anak muda. Komunikasi melalui advertising tidak

dilakukan karena untuk program CSR, menyampaikan pesan iklan akan kurang

karena program bertujuan untuk meyakinkan masyarakat, bukan hanya sekedar

publikasi pesan dan kepedulian. Komunikasi periklanan adalah penyampaian pesan

penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khayalak (konsumen)

Page 55: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

106 Universitas Kristen Petra

melalui media massa dan media lainnya yang dibayar untuk mempengaruhi

khayalak sehingga menggunakan produk, jasa atau ide yang ditawarkan. Karena

komunikasi melalui iklan memerlukan biaya yang cukup besar, maka tidak dipakai

karena tidak cocok dengan cara kerja WVI.

Penyampaian pesan dilaksanakan juga secara independent karena WVI

menggunakan sumber daya manusia sendiri untuk mengerjakan program ini. Dalam

proses bimbingan, komunikasi antara pendamping dan peserta dilakukan secara

tatap muka. Dengan begitu peserta bisa secara langsung mengerti apa yang ingin

disampaikan. Peserta juga dapat menjalin hubunga dekat dengan pembimbing

mereka. Pendamping selain bertugas menyampaikan materi, pada akhirnya menjadi

teman peserta, sampai teman curhat. Mereka memilih pendekatan ini karena peserta

yang ada terbatas dalam teknologi dan koneksi internet, sehingga bimbingan secara

interpersonal memberikan dampak baik kepada peserta. Peserta terdorong untuk

terus berpartisipasi dalam program sampai ada rasa keterbukaan dengan

pendamping mereka. Penyebaran pesan lainnya didapat melalui word-of mouth,

dimana orang-orang yang mengetahui tentang program ini membicarakannya

kepada orang lain. Penyaluran melalui word of mouth terbukti paling ampuh karena

mereka yang mendengarkan pesan berasal langsung dari orang yang kredibel dan

terpercaya. Orang-orang yang berpengaruh seperti RT dan lurah membantu

menyebarkan pesan program YEAH ini.

“Karena kan di awal-awal rekrutnya anak-anak yang terlibat di YEAH ini

kan sudah melibatkan dari masyarakat juga melibatkan dari pak RT pak RW.

Camat lurah dan sebagainya. Jadi ketika target ini berjalan dan ada masukan dan

saran, itu tertuang kalau misal itu dibulatkan dalam sebulan sekali pertemuan. Jadi

sebulan sekali itu ga cuma YEAH doang. Ga cuma YEAH saja gitu. Tapi semua

program Wahana Visi yang terintergrasi di wilayah itu itu ada pertemuannya

sebulan sekali.” (Wawancara Willy Rachmat Sitompul; Program Manajer YEAH

2016)

Peran public relations sangatlah berdampak karena setiap kegiatan

komunikasi selama program ini sudah dipilih dan diperhitungkan dengan baik.

Mengapa memakai komunikasi interpersonal karena bertujuan menjalin hubungan

dan trust, tidak hanya promosi saja. Kegiatan program YEAH 2016 mendapat

Page 56: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

107 Universitas Kristen Petra

media coverage dari berbagai media. Media cetak seperti koran Jawa Pos, media

televisi MNC TV. Media coverage ini tidak dimulai dari media relations, namun

pihak media massa dengan sendirinya meliput kegiatan yang terjadi program

YEAH. Melalui peliputan ini, program yang berbasis di Surabaya ini mendapat

publikasi dengan sendirinya tanpa mengeluarkan biaya.

4.4.3.2. Outcome Komunikasi

Tabel 4.4. Kriteria Internal Outcome dalam Program CSR

Kriteria

Internal

Outcome

Pemenuhan Kriteria

pada Program YEAH

2016

Alasan Pemenuhan Kriteria

Awareness Terpenuhi Peserta yang mengikuti program YEAH

mendapat banyak ilmu, serta menyadari

bahwa untuk mendapat ilmu tidak hanya bisa

dicapai melalui pendidikan formal, namun

bisa dari program seperti ini juga

Atribusi Tidak Terpenuhi Tidak ada atribusi dalam program YEAH

2016

Perilaku,

identifikasi

Tidak Terpenuhi Peserta, panitia pelaksana, mengalami

perubahan perilaku maupun perubahan sudut

pandang bagaimana cara menjalani kehidupan

dengan cara-cara seorang entrepreneur,

namun hanya berlangsung sebentar dan tidak

secara jangka panjang

Trust Terpenuhi Terjalin kepercayaan antara pendamping

dengan para peserta program. Terjalin trust

juga antara lembaga WVI dengan Hanwha

Life Korea dan Indonesia, serta antara para

peserta dengan pemerintah lokal.

Sumber: International Journal of Management Reviews (2010)

Setiap kegiatan komunikasi pada akhirnya akan mengeluarkan dampak.

Dampak dapat berupa jangka panjang (outcome) dan jangka pendek (output).

Dalam kegiatan CSR dampak yang diinginkan terdapat macam-macam, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Program YEAH menginginkan dampak jangka

pendek yang tercapai adalah peserta program dapat menjadi seorang entrepreneur

yang sukses di dunia kerja dan usaha yang mereka kembangkan selama program

dapat terus berkembang meskipun program sudah berakhir. Untuk outcome

terdapat dua kategori yaitu internal dan eksternal. Di dalam outcome internal,

kriteria yang sudah tercapai adalah peserta, masyarakat sekitar, dan panitia

pelaksana memperoleh awareness dan trust. Awareness dicapaikan karena melalui

Page 57: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

108 Universitas Kristen Petra

komunikasi interpersonal yang terus menerus, membuat peserta lebih sadar bahwa

penting untuk membekali diri untuk dunia kerja, dan kesempatan memulai usaha

dapat dimulai dari diri sendiri. Peningkatan awareness dari program YEAH ini

didapatkan dari pernyataan dari salah satu peserta yang mengatakan:

“Selama mengikuti program ini banyak ilmu yang saya dapatkan khususnya

di bidang wirausaha. Saya belajar tentang bagaimana membuat produk, menjual

produk, yang terpenting bisa belajar tentang financial”(Pernyataan Loerendy

Andikatama, peserta program YEAH batch 2, dari Space SC.)

Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan dari beberapa peserta lainnya

yang mengatakan bahwa selama ia mengikuti program ini, dia memberikan

kesannya untuk program ini menyatakan bahwa dia belajar banyak hal dan bisa

menjadi bagian dalam suatu usaha yang dibangun bersama-sama:

“Sangat menakjubkan, belum pernah saya merasakan menjadi bagian

penting dari suatu perusahaan dan saya bisa belajar banyak dari Program ini

maupun dari teman-lainnya. (Pernyataan Jihad Hakiki; Peserta Program YEAH

batch 2, dari SC Sigquel)

“Semenjak mengikuti SC banyak perubahan dalam diri pribadi saya sendiri.

Thanks SC.” (Pernyataan Nimas Mery Saputri; Peserta Program YEAH batch 2,

dari SC Sigquel)

Kepercayaan terbentuk antara WVI dan Hanwha Life karena program ini

berlangsung dengan sukses, trust antara peserta dengan pendamping mereka karena

pendamping disini pada akhirnya menjadi kakak yang dipercaya untuk bisa

membantu mereka. Komunitas mereka juga menjalin hubungan baik dengan

pemerintah kota, karena melalui program ini, komunitas bisa menawarkan solusi

untuk mengembangkan masyarakat di daerah mereka. Contoh yang terlihat secara

langsung adalah hasil observasi peneliti yang melihat usaha daerah Putat Jaya

(daerah dolly) yang pada akhirnya usaha mereka dipakai pemerintah kota untuk

mempromosikan perubahan yang terjadi di daerah mereka. Peserta program

menjalin hubungan melalui presentasi kepada pemerintah lokal, menunjukan

produk dan usaha mereka dapat mendukung perkembangan daerah mereka.

“Sekarang usaha kita udah berkembang, terus dapat dukungan lagi dari

pemerintah seperti dari dinas pertanian sama perikanan. Tempat kita sekarang ini

Page 58: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

109 Universitas Kristen Petra

aja disediain sama mereka untuk produksi dan pemasaran. Perusahaan kita juga

digabung sama usaha lainnya, isinya ibu-ibu yang buat produk lain sih. Ini tambah

bagus kan ya beda kan daripada sebelumnya.” (Wawancara Wahyu Aji Prakoso;

Peserta Program YEAH 2016 dari SC Sigquel)

Pernyataan diatas didukung dengan pernyataan dari Purwono SSF YEAH

2017, mengatakan bahwa SC Sigquel termasuk salah satu SC yang berhasil

berkembang untuk yang batch 2.

“Yang termasuk berhasil ya salah satunya yang Sigquel ini kan, sekarang

aja kita ada di rumah produksinya mereka yang baru ini biayanya dari pemerintah

lokal lo. Dulu di kelurahan sekarang disini nih, peralatannya juga ada semua kan.”

(Wawancara Purwono; Pendamping Lapangan YEAH 2016 ADP Simokerto;

senior field facilitator YEAH 2017)

4.5. Analisis dan Intepretasi Data

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membangun

hubungan yang positif antara perusahaan dan publiknya. Menurut Cutlip, Center,

& Broom (2009) dalam membentuk hubungan dengan publiknya, Public Relations

dapat membentuk program aksi dan komunikasi yang terencana (p.6). Public

RelationsSociety of America (dalam Cutlip, Center, & Broom, 2009) mencatatkan

bahwa Public Relations sebagai fungsi manajemen mencakup beberapa hal, salah

satunya adalah meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara rutin program-

program aksi dan komunikasi untuk mendapat pemahaman public yang dibutuhkan

untuk kesuksesan tujuan perusahaan ataupun organisasi lainnya (p.7). Program

tersebut antara lain program marketing, finansisal, pengumpulan dana, karyawan,

komunitas, hubungan dengan pemerintah, dan program-program lainnya (Cutlip,

Center, & Broom, 2009, p.7). Hal inilah yang diterapkan oleh Hanwha Life

Insurance dan Wahana Visi Surabaya, dimana kedua institusi ini telah melakukan

perancangan dan pelaksanaan program untuk komunitas, berupa program CSR

yang bernama Youth Entrepreneurship Academy by Hanwha Life (YEAH).

Sebagai salah satu bentuk program public relations program YEAH juga

mengalami proses evaluasi. Gregory (2004) mengatakan meskipun evaluasi

dianggap sebagai pekerjaan yang membosankan dan dapat mempertaruhkan

Page 59: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

110 Universitas Kristen Petra

reputasi, public relations harus melakukan evaluasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban, serta memudahkan public relations dalam mengendalikan

kegiatan lainnya. Dikarenakan evaluasi dapat menangkap tanda-tanda bahaya

sebelum masalah itu sendiri berkembang, serta membuktikan nilai yang dimiliki

(p.139). Dalam hal ini peneliti melakukan evaluasi program CSR YEAH 2016

batch 2 dengan mengunakan metode audit mini komunikasi.

4.5.1. Analisis Aspek Manajemen dan Titik Rawan Aspek Manajemen

Untuk aspek manajemen, unit analisis yang diambil peneliti berupa

penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Rachmat Willy Sitompul, atau lebih

akrab dipanggil Willy, selaku program manajer serta pimpinan tertinggi di WVI

Surabaya. Sebagai pimpinan tertinggi, peneliti melihat Willy sebagai perwakilan

manajemen yang bisa menjawab pertanyaan terkait dengan aspek manajemen.

Dalam aspek ini peneliti melihat bagaimana program CSR ini berkaitan dengan

corporate values dan kebijakan-kebijakan dalam perusahaan. Selain dari Willy,

peneliti juga mengambil pernyataan dari pihak lain seperti peserta, dan p

Carroll (1979) dalam Solihin (2009 p.21) menjelaskan komponen-

komponen tanggung jawab sosialperusahaan ke dalam empat kategori, yatiu

economic responsibilities, ethicalresponsibilities, legal responsibilities, dan

discretionary responsibilities.

Pada program ini, perusahaan Hanwha Life Korea berinisiatif untuk

melakukan program CSR. Konsep awal berasal dari lembaga WVI Surabaya,

namun Hanwha Life memiliki kesadaran untuk memberikan dana CSR-nya kepada

program ini. Bedasarkan teori diatas, perusahaan Hanwhal Life Korea melakukan

dua dari empat kategori diatas. Pertama, Ethical Responsibilities, yang menyadari

adanya kebutuhan di masyarakat. Merupakan bentuk tanggung jawab yang telah

yang telah masuk dalam kategori etika, dimana perusahaan melakukan menjalankan

program dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan untuk masyarakat. Hal ini di

Kedua, Hanwha Life melakukan discretionary responsibility, dimana mereka

melakukan aksi filantropis. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari program

manajer yang menyatakan bahwa Hanwha Life tidak hanya mencari keuntungan

saja namun juga terdapat kepedulian untuk masyarakat.

Page 60: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

111 Universitas Kristen Petra

“Branding bahwa dia tidak cuma perusahaan yang cari untung saja, tapi juga

memperhatikan social life gitu. Memperhatikan pembangunan sosial dalam

hal ini anak-anak muda. Nah selain itu dia membantu Hanwa yang disini

untuk punya semacamruang promsi juga gitu. Karena lewat YEAH ini ada

banyak event-event yang sifatnya itu kota gitu kan. Ada pameran, ada

kompetisi wirausaha, ada macam-macam gitu kan, ada kerjasama dengan

pihak-pihak pemerintah. Nah setiap kali ada kerjasama, ada event pasti kan

ada pertanyaan tuh “ini siapa yang membiayai?” dan lain-lain. Akhirnya

mereka yang terangkat kan. “Oh, ini Hanwa.” “Apa itu Hanwa?” “Hanwa

life asuransi.” “kantornya dimana?” “ada di pakuwon di sini-sini-sini.” Dan

setiap ada event besar pasti kan kita ajak mereka juga untuk buka booth atau

dana yang lain. Mungkin kita bisa ada ruang menyampaikan informasi

tentang perusahaan mereka.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul;

Program Manajer YEAH 2016)

Pernyataan dari Willy diperkuat dengan penjelasan dari Felix, sebagai salah

satu pendamping ADP wilayah Simokerto. Felix menjelaskan bahwa Hanwha Life,

memberikan dana CSR mereka sebagai dana sponsor untuk membiayai program

YEAH yang konsepnya berasal dari Wahana Visi. Felix juga menjelaskan bahwa

di Korea, perusahaan diwajibkan untuk melakukan CSR oleh Negara, membuat

motif Hanwha Life Korea didasarkan untuk kepentingan etika dan filantropis.

“Jadi pada awalnya.. Hanwha Life itu punya dana untuk CSR yang nggak

kepakek, tapi karena mereka nggak punya program, makanya tertarik untuk

melakukan CSR dengan World Vision. Kebetulan mereka itu sudah sering

bekerjasama dengan World Vision Korea, nah dari situ mereka dikasih tau nih

tentang program Youth ini. Hanwha sama World Vision Korea akhirnya setuju

kerjasama untuk mendanai program ini. Di Korea juga kan ada kewajiban untuk

ngelakuin CSR, jadi yaa dari situlah program ini jadi punyanya Hanwha.”

(Wawancara Felix, pengurus ADP Simokerto,).

Page 61: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

112 Universitas Kristen Petra

Perusahaan asuransi asal Korea ini memiliki dana CSR, namun tidak

memiliki program CSR itu sendiri. Konsep program Youth Entrepreneurship

Academy by Hanwha Life (YEAH) berasal dari lembaga Wahana Visi Surabaya.

Awal konsep program ini berasal dari banyaknya anak-anak muda di Surabaya yang

putus sekolah. Dan tidak ada kegiatan yang bisa membantu anak-anak tersebut

untuk berkembang. Maka lembaga WVI Surabaya membuat program dengan

konsep yang menyasar youth itu sendiri. Setelah dipublikasikan, Hanwha Life

Korea menunjukan ketertarikan terhadap konsep ini. Hal ini disebabkan oleh karena

Hanwha Life Korea menyadari bahwa pengembangan anak-anak muda merupakan

hal yang penting untuk membantu perkembangan di masyarakat. Bedasarkan hal

tersebut, perusahaan asal Korea Selatan ini bersedia memberikan dana CSR-nya

untuk menjalankan program ini. Pihak Korea Selatan juga ikut berpartisipasi untuk

melihat dan mengalami jalannya program ini secara langsung. Dapat dilihat melalui

foto dokumentasi ini:

Gambar 4.15. Kunjungan Pihak Korea Selama pelaksanaan program

Sumber: Instagram perusahaan Sigquel, 2017

Menurut Anderson dan Hadley, penyusunan objektivitas public relations

harus berkaitan dengan (Anderson & Hadley 1997 p.99) paling tidak ada

memfasilitasi dan mendukung objektivitas bisnis dan menunjukan akuntabilitas,

sedangkan Objektif public relations harus terdapat beberapa kriteria seperti pertama,

menyebutkan secara spesifik dampak apa yang diinginkan, kedua, ditujukan secara

Page 62: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

113 Universitas Kristen Petra

spesifik kepada satu atau beberapa khalayak sasaran, Dapat diukur, secara praktis

maupun konseptual, Mengacu pada “tujuan” bukan pada “sarana”. Bila objektif

yang dibuat mengacu pada “sarana” untuk melakukan sesuatu, berarti yang sedang

dibuat adalah strategi bukanlah objektif, Menyebutkan batas waktu pencapaian

objektif tersebut. Ketertarikan Hanwha Life dan World Vision Korea didasari oleh

objektif public relations. Objektivitas PR yang ada di program YEAH adalah

branding nama perusahaan yang pada akhirnya mendukung objektivitas bisnis dan

Program YEAH juga sudah menunjukan akuntabilitas, karena program ini

menunjukan kepedulian perusahaan kepada masyarakat tempat ia berdomisili.

Syarat-syarat objektivitas PR sudah terpenuhi karena setiap organisasi

menyebutkan secara spesifik dampak apa yang diinginkan. Dalam hal ini Hanwha

Life ingin branding nama perusahaan, World Vision Korea ingin ekspansi ke

wilayah perkotaan(urban) untuk program di Indonesia, dan Wahana Visi untuk

mengembangkan youth di Surabaya. Ada khalayak spesifik yaitu anak-anak muda

yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan, mengacu pada tujuan yaitu

mendorong anak-anak muda untuk menjadi seorang entrepreneur.

Manajemen pada suatu program, merupakan bagian yang berkuasa sebagai

pembuat kebijakan, rencana, dan tujuan apa yang ingin dicapai. Manajemen

program YEAH memiliki pandangan bahwa pengembangan anak muda perlu

dilakukan. Pandangan tersebut dimulai dari fakta yang terjadi di masyarakat. WVI

Surabaya melihat adanya kebutuhan untuk membantu anak-anak putus sekolah

untuk berkembang. Konsep awal WVI yaitu Menjadikan mereka menjadi calon-

calon usahawan muda. Melalui program ini, diharapkan usaha yang dibuat oleh

peserta tetap bisa berjalan, menjadi perusahaan yang mandiri. Pandangan inilah

yang menjadi dasar Program YEAH 2016.

“Proposalnya dari kita tuh sebenarnya belum ada nama programnya. Nah

mungkin awalnya itu. Oh, kalau kita, waktu itu memang sudah kita kasih

nama duluan sih. Dari kita usulan namanya sebenarnya. Waktu itu kan

karena ini menyasar anak muda, Youth Enterpreneur gitu sebenarnya

awalnya.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Program Manajer YEAH

2016)

Hanwha Life memiliki berbagai nilai-nilai perusahaan, terdiri dari Terbaik

– Excellent, Handal – Reliable, dan inovatif-Innovative. Program YEAH dibuat

Page 63: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

114 Universitas Kristen Petra

berdasarkan nilai ini, memberikan yang terbaik, handal dalam pelaksanaan, dan

terdapat inovasi. Kebijakan dan keputusan yang dibuat dilakukan untuk bisa

memenuhi nilai tersebut. Perwujudan visi dan misi perusahaan kepada publiknya

merupakan salah satu bentuk strategi penyampaian pesan yang dilakukan melalui

kegiatan PR. Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),

strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan

utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah

pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan

prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan,

serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi

tersebut. Program YEAH buatan tiga organisasi ini mengandung nilai-nilai dasar

dari ketiganya. Nilai excellent dan reliable sudah tercapai karena masyarakat publik

target program YEAH merasakan program YEAH sudah membangun keahlian

mereka, dan memberikan bekal kepada peserta, seperti pernyataan dari salah satu

peserta:

“Kalau saya sih puas. Kalau bisa dikatakan dari 1-10 ya 8,5. Hampir 9. Ya

9 lah. Masih belum maksimal untuk yang 2 hal tadi itu. Pemasaran sama

ininya. Karena kita ya memang dilepas. Cuma belum ada yang enaknya

gimana gitu untuk yang inovasi penjualnnya itu belum ada. Hanya sebatas

materi. Itu saja sih. Kalau segi pembiayaan bagus, amat sangat baik. Untuk

kita butuh apa alat apa, kalau ada langsung dikasih. Tidak menjadi masalah

uang dan barang.” (Wawancara Wahyu Aji Prakoso; Peserta Program YEAH

2016; 24 Mei 2017)

Namun salah satu nilai Hanwha Life innovative belum tercapai, karena dari

pergantian tahun 2015 ke 2016, tidak ada inovasi signifikan yang dilakukan.

Perubahan yang terjadi hanyalah perubahan teknis saja seperti pergantian usia

perserta, sedangkan materi dan cara penyampaiannya masih sama seperti tahun

2015. Peserta merasa bahwa kegiatan bimbingan banyak berisi tentang materi

dibandingkan praktiknya dilapangan. Inovasi tidak tercapai karena ada terdapat

beberapa kendala, seperti panitia pelaksana yang tidak diberi pembekalan untuk

program batch selanjutnya dan terdapat kendala dilapangan juga.

“Karena yang di lapangan itu ya kita tidak bicara “muluk-muluk” lah. Kan

targetnya kelompok berjalan. Lah kelompoknya tidak berjalan, tapi mereka

sudah dapat kerja masing-masing. Kan goalnya mereka punya small business

juga, tapi memang harapannya di kelompok itu mereka dapat kerja. Dapat

Page 64: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

115 Universitas Kristen Petra

uang. Kita tidak bisa menikap.” (Wawancara Purwono; Pendamping

lapangan YEAH 2016 ADP Simokerto; Senior Field Facilitator YEAH 2017

Komunikasi dalam program YEAH dilaksanakan oleh berbagai pihak.

Setiap aspek mulai dari manajemen sampai penyampaian pesan ke peserta

dilaksanakan melalui berbagai macam cara komunikasi.

Pada aspek manajemen pihak Wahana Visi berkomunikasi dengan koporat

Hanwha Life Korea dan world vision Korea. Berikut ini alur komunikasi antara

Lembaga Wahana Visi, World Vision Korea, dan Hanwha Life Korea:

Bagan 4.3. Alur sistem komunikasi Manajemen Program YEAH 2016

Sumber: Olahan Peneliti, 2017

Aliran pesan dalam komunikasi organisasi dapat terjadi dari atasan ke

bawahan (downward communication), yaitu informasi yang mengalir dari jabatan

berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah (Pace &Faules,

Saling Berkoordinasi World Vision

Korea

Hanwha

Life Korea

Wahana Visi

Indonesia

Melapor

Kepada/

memberi

feedback

Melapor

Kepada

Melapor

Kepada/

memberi

feedback

Project Officer

WVI Indonesia

Saling berkoordinasi,

melaporkan

perkembangan di lap.

Melapor Kepada / memberi Feedback

Program Manajer

Wahana Visi Sby

Tim Kerja

Program YEAH

Tim Monitoring

dan Evaluasi

WVI Surabaya

Melapor Kepada

Page 65: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

116 Universitas Kristen Petra

2002:184). Komunikasi dalam organisasi terutama downward communication

berhubungan dengan pencapaian tujuan kinerja organisasi. Komunikasi antara

pihak Hanwha Life dan Wahana Visi Surabaya memiliki prosedur dan aliran yang

terstruktur. Pihak Wahana Visi Surabaya melakukan koordinasi dengan sponsor

melalui project officer perwakilan dari kantor pusat. Peran project officer (PO)

disini sebagai pengawas, penyaring, dan jalur komunikasi antara WVI Surabaya ke

WVI Jakarta. Setelah informasi sampai ke Jakarta, pihak Jakarta akan

menyampaikan informasi tersebut kepada Hanwha Life Korea dan World Vision

Korea.

“Kita kan nge-reportnya ke atas PO gitu kan. Nah PO ini ke World Vision

Korea. Nah World Vision Koreanya ke Hanwha Korea. Pertama program

managernya yang menyampaikan. Sekarang yang membuat draft reportnya

adalah program coordinatornya. Program coordinator membuat draftnya

kemudian direview oleh program manager dan bagian monitoring dan evaluasi.

Setelah itu final pelaporannya baru kita kirim ke PO, PO menyampaikan ke

Sponsor atau ke donornya.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Program

Manajer YEAH 2016)

Atasan dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Hanwha Life Korea,

karena mereka pemilik dana dan program CSR YEAH. Membantu Hanwha Life

mengawasi dan memonitor program, World Vision Korea juga terlibat dalam

komunikasi di tahap manajemen. Kedua organisasi ini berkomunikasi dengan

Wahana Visi Indonesia melalui perwakilan yaitu project officer. Dari Wahana Visi

pusat barulah pesan disampaikan kepada Wahana Visi Surabaya selaku pelaksana

program. Komunikasi yang dilakukan dalam program YEAH antara sponsor adalah

in-direct communication. Komunikasi tidak langsung karena tidak ada pertemuan

tatap muka antara sponsor dan Wahana Visi. Dikarenakan pihak sponsor Hanwha

Life Korea dan world vision Korea juga tidak memiliki perwakilan di Indonesia,

maka seluruh komunikasi langsung dilakukan dari Korea dan Indonesia.

Komunikasi ke bawah (downward communication) yaitu suatu

penyampaian informasi baik lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tak

langsung, berupa perintah atau penjelasan umum dari atasan kepada bawahannya.

Komunikasi ke bawah ini dapat diberikan secara lisan, tertulis, dengan gambar atau

simbol-simbol, dalam bentuk edaran, pengumuman atau buku-buku pedoman

karyawan/anggota (Muhammad, 2009 p.107). Media yang dipakai untuk saling

Page 66: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

117 Universitas Kristen Petra

berkomunikasi adalah melalui email. Konten email berisi laporan resmi tentang

bagaimana program telah berlangsung. Email ditulis secara resmi dan terstruktur

karena setiap email berisi urusan professional antar organisasi. Pelaku komunikasi

dari Wahana Visi adalah program manajer yang langsung berurusan dengan pihak

Hanwha Life. Pihak dari Hanwha Life memakai perwakilan dari departemen

pengurus CSR. Disini terdapat komunikasi antara pihak pelaksana dan mereka yang

membuat kebijakan dan keputusan. Selama proses pertukaran pesan, Hanwha Life

memberikan pendapat, kritik, sampai adjustment kepada WVI untuk mengatasi

masalah yang ada. Hanwha Life diberikan update tentang program melalui via

email. Dokumentasi komunikasi antar kedua pihak ini pun disimpan di laporan

dengan cara diprint. Pernyataan yang dicetak tersebut menunjukan bukti dasar dari

mana perubahan dilakukan.

“Email. Email-email itu sudah bisa jadi dasar sebenarnya bagi kita untuk

melakukan perubahan-perubahan. Biasanya si sponsor bilang silahkan gunakan

email ini sebagai acuan untuk melakuakan perubahan-perubahan. Ya sudah. Jadi

kalau misal terkait dana, kita print emailnya, kita masukkan di proposalnya. Atau

ketika kita bikin perubahan target email ini disertakan sebagai acuan, “Oh ini

sudah disetujui oleh donornya.”(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Program

Manajer YEAH 2016)

Pernyataan ini dipertegas dengan pernyataan dari Purwono, pendamping

wilayah Simokerto program YEAH 2016 dan sekarang menjadi ketua panitia

YEAH 2017. Dia yang mengatakan bahwa setiap ada perubahan, terdapat

koordinasi dari sponsor dan Wahana Visi sendiri. Acuan dari setiap langkah yang

dilaksanakan sudah didasari oleh keputusan dari sponsor.

“Kalau pelaporan itu memang kami di lapangan melaporkan selalu kan

langsung ke support office yang di Jakarta. Jadi dia yang melaporkan ke sponsor.

Ke donornya dia. Jadi kalau perubahan tidak besar kalau iya kan ini jalan harus

sesuai. Harus sesuai prosedr itu. Alurnya ini harus dilakukan rekruit dulu, ini dulu,

itu dulu, harus sesuai. Kalau tidak sesuai, kondisi khusus ya harus kita laporkan

dulu. Kalau sana approve baru kita lakukan.”(Wawancara Purwono; Pendamping

lapangan YEAH 2016 ADP Simokerto; Senior Field Facilitator YEAH 2017)

Page 67: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

118 Universitas Kristen Petra

Hanwha Life Korea berperan sebagai sponsor yang mendanai program

YEAH. Pemberian dana sponsor dari Hanwha Life Korea dilakukan berdasarkan

perencanaan anggaran yang sudah ada di proposal program YEAH. Jumlah dana

yang diberikan tidak diketahui karena merupakan data perusahaan yang tidak bisa

diakses oleh peneliti. Dana yang diberikan dipakai untuk seluruh kebutuhan

program, baik untuk peralatan produksi hingga pendamping dari WVI maupun dari

organisasi lainnya. Perincian dana yang dipakai dimasukan ke laporan rutin dan

tahunan, pada akhirnya diberikan kepada Hanwha Life Korea. Hanwha Life sempat

ikut berpartisipasi melalui salah satu yayasan dari Korea Selatan. Melalui yayasan

“Hanwha Life Happy Friends Youth Corp”, sukarelawan dari Korea Selatan datang

ke Surabaya untuk mengikuti program ini.

Gambar 4.16. Happy Friends Youth Corps' operational life of Hanwha recently

found in Indonesia has supported the independence of the youth

Sumber: Korea gimmingyeong financial newspaper reporter;

http://koreafntimes.blogspot.co.id; February 22, 2017

Dilihat dari uraian diatas peneliti menemukan beberapa titik rawan pada

aspek manajemen. Titik rawan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan program YEAH sebagian besar dibuat oleh lembaga Wahana

Visi, partisipasi pembuatan kebijakan Hanwha Life Korea kurang.

Page 68: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

119 Universitas Kristen Petra

Meskipun program YEAH dimiliki dan disponsori oleh Hanwha Life

Insurance.

2. Karena komunikasi yang dipakai adalah in-direct communication, dan harus

melalui beberapa tahap birokrasi, keputusan untuk adjustment

membutuhkan waktu lama, meskipun masalah yang terjadi harus segera

diselesaikan. Penyampaian keputusan pihak sponsor kepada pihak

pelaksana berlangsung lama dan tidak konsisten.

3. Tidak ada komunikasi antara lembaga Wahana Visi dan Hanwha Life

Indonesia ataupun Surabaya. Melalui hal tersebut, partisipasi Hanwha Life

Indonesia sangatlah minim saat program YEAH dilaksanakan. Menunjukan

kepada publik di Indonesia, bahwa kepedulian berasal dari Hanwha Korea.

4.5.2. Analisa Aspek Organisasi dan Titik Rawan Aspek Organisasi

Menurut teori excellence, public relations bukan lagi sekedar berperan

sebagai alat persuasif atau sebagai teknisi komunikasi untuk menyebarluaskan

komunikasi. Namun public relations dianggap sebagai ahli yang melaksanakan

peran sebagai manajer yang menggunakan penelitian dan dialog untuk membangun

hubungan yang sehat dengan publiknya.Banyak kritik dari pakar yang menilai

model normatif ini sulit ditemukan dalam praktik public relations. Pakar-pakar

tersebut adalah Cameron, dkk. (2001), Cancel, dkk. (1997), Reber & Cameron

(2003).Pengkritik tersebut menilai sulit bagi organisasi yang hanya berfokus

menerapkan model two-way symmetric dan menawarkan teori baru yaitu

contingency theory of accommodation in public relations (teori CA), yang

berpendapat bahwa two-way symmetric dan win-win solution sulit diterapkan

sebagai bentuk ideal. Karena dalam kenyataan faktor aturan atau legal sering tidak

memungkinkan public untuk menang. Sebaliknya, organsasi yang memosisikan

dirinya pada suatu kontinum antara bersikap akomodasi dan bersikap advokasi saat

berhadapan dengan publiknya.

Teori ini menunjukkan bahwa public relations berkontribusi dalam

membangun hubungan yang baik dengan lingkungannya. Dan kualitas public

relations dapat diukur dengan cara mengevaluasi kualitas hubungan antara

organisasi dan publiknya yaitu serial terus-menerus yang secara perlahan membuat

Page 69: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

120 Universitas Kristen Petra

kedua pihak terintegrasikan sehingga sulit menentukan titik awal dan akhir

hubungan. (Kriyantono, 2014, p.105-110). Dalam pelaksanaan program YEAH,

fungsi PR dilakukan oleh seluruh anggota organisasi, mulai dari program manajer

selaku pimpinan tertinggi, panitia pelaksana Wahana Visi Surabaya, dan

pendamping lainnya dari mitra kerjasama. Setiap jabatan memiliki peran dan

kewajibannya masing-masing, namun semuanya telah melakukan peran public

relations. Dalam hal ini, program manajer bergerak sebagai teknisi komunikasi

yang membantu menyebarluaskan pesan yang ingin diberikan. Program manajer

juga berperan dalam mempersuasi Hanwha Life Korea untuk menjadi sponsor salah

satu program YEAH. Untuk mencapai persetujuan tersebut, pihak WVI Surabaya

bekerja sama dengan WVI pusat di Jakarta untuk mempublikasikan proposal

program.

“Proposalnya disusun, disampaikan, ke namanya Project Officer di Jakarta.

Disampaikan ke Project Officer di Jakarta. Nah Project Officer inilah yang

bertugas menawarkan proposal itu ke pihak-pihak yang interest, yang

tertarik.Kurang lebih waktu totalnya itu 6 bulan. 6 bulan setelah itu disupport,

dimasukkan ke PO, itu ada jawaban bahwa ada yang tertarik dari World Vision

Korea. Nah World Vision Korea ini tertarik, karena dia sudah mengajukan

proposal itu juga, ke cooperation namanya, HanwhaLife itu asuransi ya.”

(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Program Manajer YEAH 2016)

Dalam melakukan program untuk mengembangkan masyarakat, seorang

public relations harus melaksanakan salah satu perannya yaitu public affairs. Public

Affairs adalah salah satu bagian khusus dari public relations yang membangun dan

mempertahankan hubungan dengan komunitas lokal dan pemerintah dalam rangka

mempengaruhi kebijakan pemerintah (Cutlip, Center, Broom, 2006 p.20). Selama

pelaksanannya, pihak WVI terus menerus menjalin hubungan dengan komunitas

lokal yang ada di di Area Development Program (ADP). Didalam public affairs

Terdapat delapan aktivitas di Public Affairs (Black, 2005 p.31) yaitu: Issue

management, media relations, government relations, community relations (social

responsibility dan pemberian dana bantuan), investor relations, publication,

corporate advertising / advocacy advertsing, employee relations.

Kegiatan public affairs yang dilakukan selama program adalah Media

Relations dimana terdapat publikasi dari media cetak dan televisi. Kegiatan YEAH

sempat diliput di koran Jawa Pos. Dimana membahas tentang bagaimana sebuah

Page 70: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

121 Universitas Kristen Petra

usaha dibuat dari nol, sampai berkembang hingga sekarang. Government relations,

dimana mereka menjalin hubungan dengan pemerintah kota dan lokal untuk

mendukung kegiatan ini. Seperti pernyataan dari program manajer Willy

mengatakan:

“Karena lewat YEAH ini ada banyak event-event yang sifatnya itu kota gitu

kan. Ada pameran, ada kompetisi wirausaha, ada macam-macam gitu kan, ada

kerjasama dengan pihak-pihak pemerintah.”(Wawancara Rachmat Willy

Sitompul; Program Manajer YEAH 2016)

Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari salah satu peserta program dari

wilayah Putat Jaya. Batch 2 asal Putat Jaya sekarang bekerja sama dengan dinas

pertanian untuk memasarkan produk-produk lokal buatan daerah Putat Jaya.

“Sekarang kita ini bekerja dengan dinas pertanian, habisnya lomba itu

ternyata dinas pertanian kok tertarik terus kita mulai dibiayai operasinya. Dulu

waktu kita produksi tempatnya di kantor kelurahan. Sekarang udah pindah disini,

tempatnya juga udah dibiayai sama pemerintah lokalnya sini.” (Wawancara

Wahyu Aji Prakoso; Peserta YEAH 2016; PR SC Sigquel)

Kegiatan community relations dilakukan karena program ini menjalin

hubungan dengan komunitas lokal di Surabaya terutama di daerah ADP Wahana

Visi Surabaya. Investor relations dilakukan dengan terus menjalin hubungan

dengan pihak sponsor Hanwha Life dan World vision Korea, baik untuk monitoring

dan pelaporan. Publikasi dilakukan dengan menggunakan metode tatap muka

dengan WVI datang dan presentasi dihadapan para stakeholder. Media sosial dan

website juga dipakai untuk update kegiatan dan perkembangan peserta. Sayangnya

kegiatan public affairs tidak dilaksanakan sepenuhnya. Corporate advertising tidak

dilakukan karena pihak WVI tidak memakai iklan untuk menyebarkan pesan.

Sayangnya kegiatan Issue management dan employee relations tidak dilaksanakan,

sehingga menimbulkan beberapa masalah.

Program yang berkonsep sekolah ini memiliki tahap-tahap dari perencanaan

sampai pasca pelaksanaan. Menurut Lindenmann, evaluasi public relations adalah

setiap dan semua penelitian yang dirancang untuk menentukan efektivitas suatu

program, kegiatan, strategi public relations dengan mengukur keluaran (output)

atau dampak (outcome) program, kegiatan, atau strategi itu berdasarkan tujuan

(objective) yang sebelumnya sudah ditetapkan. (Lindenmann 1997 p.2). Dalam

program public relations, evaluasi program diartikan sebagai upaya sistematis

Page 71: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

122 Universitas Kristen Petra

untuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan

tujuan yang dicapai. Jadi, secara garis besar yang ingin dinilai ada dua hal, yaitu

proses pelaksanaan program dan hasil apa yang dicapai. Proses perencanaannya

sudah dilakukan dengan sistematis dan teratur. Program YEAH memiliki panitia

pelaksana yang disesuaikan dengan budget, materi untuk peserta, hingga timetable

yang berisi detail akan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama program

belangsung. Berdasarkan observasi peneliti, proses perencanaan program YEAH

sudah baik, karena semua kriteria yang diperlukan sudah dipenuhi. Dari penjelasan

diatas, dapat dilihat bahwa evaluasi tahap perencanaan sudah dilaksanakan dengan

baik.

Pelaksanaan program YEAH dimulai dari bagaimana pihak panitia dapat

mempersuasi masyarakat untuk berpartisipasi. Setelah peserta dipilih, pihak

Wahana Visi serta mitra kerja lainnya memulai proses bimbingan rutin. Pada

awalnya materi yang digunakan didapat dari modul Prestasi Junior Indonesia (PJI)

untuk bimbingan pembuatan student company danYuyun Anwar Institute untuk

produksi. Materi yang dipakai ini sama dengan tahun 2015 sebelumnya. Panitia

pelaksana dari Wahana Visi tidak terlalu berperan aktif dalam pemberian materi.

Hal ini terlihat dari pernyataan dari salah satu peserta batch 2:

“Kalau dari WVI karena sebagai pelaksana dia materi yang disampaikan

itu hanya sebatas informasi bisnis. Terus habis gitu bagaimana anak muda

berperan dalam bisnis. Terus kemudian untuk kita batch 2 ya, jadi dia juga

memberi contoh dari batch yang pertama, itu seperti apa operasionalnya gitu.”

(Wawancara Wahyu Aji Prakoso; Peserta YEAH 2016; PR SC Sigquel)

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Felix selaku

pendamping ADP Simokerto yang mengatakan bahwa dari tahun 2015 ke tahun

2016, pihak panitia pengurus tidak bisa menyampaikan materi. Dikarenakan panitia

WVI tidak siap untuk menyampaikan materi terkait entrepreneur kepada para

peserta. Sehingga pada akhirnya WVI bergantung pada PJI dan mitra kerja lainnya

untuk mengajarkan peserta menjadi seorang pengusaha.

“Sebenarnya lo ya, WVI itu mau menyampaikan materinya sendiri setelah

batch 1. Kita rencananya udah nggak mau pakai PJI lagi, kalo untuk produksi

masih perlu, tapi untuk materi membuat membuat perusahaannya seharusnya udah

dari kita. Tapi karena panitia yang ngurusin itu nggak siap.. ya akhirnya terpaksa

make modulnya PJI lagi.” Ya terus gara-gara ini juga akhirnya harus dimundurin

Page 72: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

123 Universitas Kristen Petra

ke tahun depannya. Sekarang yang tahun ketiga ini baru kita nggak make PJI, tapi

materinya dari kita sekarang.” (Wawancara Felix; pengurus ADP Simokerto,).

Dapat dilihat dari uraian diatas, meskipun perencanaan program YEAH

sudah matang, sistematis, dan terstruktur terdapat kekurangan yang berdampak

cukup besar. Pendamping dari Wahana Visi memang memiliki pengalaman

mendampingi kelompok, namun karena mereka kekurangan pengetahuan dalam

bidang entrepreneur, pada akhirnya mereka hanya berperan sebagai pendamping

lapangan saja. Menurut Lindennman, salah satu aspek yang menentukan

keberhasilan suatu program adalah bagaimana berlangsungnya program tersebut.

Dapat dilihat bahwa selama pelaksanaannya, program YEAH memiliki kekurangan

karena tidak melatih panitianya untuk bisa menyampaikan materi kepada para

peserta.

Kekurangan lainnya selain ketergantungan pihak penyelenggara terhadap

pendamping dari luar adalah tidak adanya materi tersendiri. Materi dari PJI

seharusnya dipakai pada tahun 2015 saja. Pihak WVI seharusnya sudah memiliki

gambaran tentang apa saja yang akan disampaikan kepada peserta. Paling tidak

garis besarnya, namun pada akhirnya WVI tidak membuat materinya sendiri, tetapi

tetap memakai materi tahun sebelumnya. Fakta ini menunjukan bahwa selain

perbaikan teknis seperti perubahan umur peserta, tidak ada evaluasi dan inovasi

baru untuk tahun berikutnya.

Tim pelaksana dari WVI memiliki peran dan kewajiban mereka masing-

masing. Setiap anggota panitia bekerja sama dengan pihak manajemen maupun

dengan perwakilan mitra kerja mereka. Komunikasi yang dilakukan di dalam

organisasi yaitu secara langsung dan melalui sosial media. Senior field facilitator

(SSF) bertugas sebagai pemimpin tim pelaksana program YEAH, sedangkan

anggota tim lainnya melaksanakan tugas mereka membimbing para peserta.

Komunikasi dalam tim berbentuk direct dan secara langsung. Tim pendamping

lapangan berkoordinasi dan melaporkan kepada SSF melalui tatap muka maupun

melalui media telepon.

Devito berpendapat bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan

penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi-di dalam kelompok formal maupun

informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

Page 73: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

124 Universitas Kristen Petra

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara-

cara kerja dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus

dilakukan dalam organisasi; memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers dan surat-

surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara social.

Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri tetapi lebih pada para anggotanya

secara individual. (Joseph A.Devito, 1997 p.340).

Dalam organisasi program YEAH ini komunikasi didalam tim pelaksana

dipimpin langsung oleh SSF dalam bentuk rapat kecil. Rapat kecil ini dilakukan

setiap minggunya dimana para pendamping lapangan memberikan update

perkembangan program kepada SSF. Rapat kecil ini salah satu komunikasi formal,

karena urusan resmi dibahas, dan melalui rapat ini bawahan bisa memberikan

pendapat untuk para atasan, serta atasan akan mendorong bawahannya untuk bisa

terbuka dengan segala masalah yang terjadi. Dalam rapat ini terjadi komunikasi

upward dan downward karena atasan dan bawahan membahas mengenai perkara

perkerjaan dan apa saja yang terjadi di lapangan.

Setelah rapat tersebut selesai, SSF akan mengadakan pertemuan dengan

program manajer, melaporakan perihal-perihal yang dibahas di rapat tadi. Melalui

pertemuan dua mata ini, program manajer mengetahui permasalahan yang terjadi

dan melaporkannya kepada Hanwha Life via email. Rapat-rapat resmi ini diadakan

setiap ada pelaporan dan jangka waktu pelaporan terdapat bulanan, 3 bulanan, 6

bulanan, sampai annual.

“Sponsor itu menerima laporan bulanan. Menerima laporan kuarter,

quarteral report. Terus menerima laporan semester dan annual. Jadi dia banyak

sekali yang diterima.Kuarter, kuarter itu 3 bulanan. Jadi sebulan, 3 bulan 6 bulan

itu semester. Terus annual report yang tiap tahun.”(Wawancara Rachmat Willy

Sitompul; Program Manajer YEAH 2016)

Bentuk komunikasi formal lainnya adalah saat rapat tahunan, dimana

seluruh pihak Wahana Visi yang terlibat dalam program YEAH berkumpul dan

membahas bagaimana program sudah terselesaikan. Rapat ini dipimpin oleh

program manajer, diikuti oleh panitia pelaksana, dan tim monitoring dan evaluasi

(Monev). Pembahasan yang dirapatkan adalah bagaimana hasil perkembangan

peserta, apakah evaluasi yang harus diperbaiki untuk kedepannya, serta evaluasi

Page 74: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

125 Universitas Kristen Petra

panitia pelaksana. Rapat ini juga didokumentasikan melalui notulen, dan hasil

rapatnya akan dimasukan dalam laporan tahunan yang akan diberikan kepada

sponsor. Penyampaian hasil rapat ini dilakukan oleh program manajer melalui email.

“Wahh banyak ya kita mbahas apa aja ya. pokoknya hasil-hasil yang udah

dicapai, bagaimana pendapat peserta, terus apa yang mau diganti untuk

kedepannya. Intinya membahas evaluasi panitia yang ngerjain, terus kedepannya

program ini mau diapain lagi. Didokumentasikan apa ndak yaa ada dong

dokumentasinya pake notulen. Perbaikan apa aja contohnya kayak misalnya

perubahan usia peserta yang dulunya usia 15-24, yang sekarang jadi 17-24 gituu..”

(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Program Manajer YEAH 2016)

Selain dari rapat yang diadakan setiap minggu, bulanan, dan tahunan.

Komunikasi organisasi juga dilakukan secara informal. Komunikasi informal

dilakukan melalui media telepon dan sosial media. Tim pelaksana YEAH memiliki

grup Whatsapp, dimana disana mereka bisa saling berkomunikasi, bercanda,

sampai curhat. Disini komunikasi informal berfungsi sebagai alat untuk saling

mengenal dan memberikan pendapat kepada rekan kerja. Laporan sehari-hari

tentang pekerjaan biasanya dilakukan melalui komunikasi informal ini.

Komunikasi informal yang menggunakan sosial media ini lebih efektif

dibandingkan rapat formal. Dikatakan lebih efektif karena anggota tim pelaksan

lebih terbuka di sosial media dibandingkan di rapat kerja. Fakta ini terjadi karena

anggota tim kerja lebih nyaman memberitahukan masalahnya dengan anggota tim

lainnya, dibandingkan dengan atasan dan tim Monev.

Page 75: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

126 Universitas Kristen Petra

“Kalau tentang pesan di WA sih kita bahasnya macem-macem, ada yang tentang

kerjaan, ya ada yang soal masalah lain. Kadang pernah sampai ngerasani kok

(ketawa kecil), sama mas ifal pak charles juga. ya begitulah kalo di sosial media,

lebih santai dan nggak usah terlalu kaku gitu.” (Wawancara Ella; Pendamping

lapangan tim Putat Jaya)

Gambar 4.17. Chat Peneliti dengan Ella Saat Komunikasi Via Sosial Media

Sumber: Wawancara Ella. 3 Mei 2017

Dalam Komunikasi organisasi program YEAH ini, terdapat beberapa

hambatan juga, salah satunya adalah adanya birokrasi yang ketat didalam tahapan

organisasi. Anggota hanya bisa menyalurkan pendapat dan aspirasinya melalui SSF

saja, tidak bisa langsung ke program manajer. Disini SSF memilah dan

berkewajiban untuk memberitahukan masalah yang terjadi ke program manajer.

Prosedur ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dan pemberitahuan hasil

diskusi dengan sponsor juga melalui SSF tidak langsung ke anggota lapangan.

Untuk mengantisipasi hal ini, SSF sebagai penyalur pesan dari pihak manajemen

Page 76: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

127 Universitas Kristen Petra

ke anggota tim lainnya, lebih sering menggunakan komunikasi informal

dibandingkan komunikasi formal.

Dari penjelasan diatas, peneliti menemukan beberapa titik rawan pada aspek

organisasi. Titik-titik rawan aspek organisasi tersebut adalah:

1. Materi program YEAH disediakan oleh organisasi lainnya, tidak oleh

Wahana Visi sendiri. Menyebabkan ketergantungan kepada pemateri dari

organisasi lainnya seperti Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Yuyun Anwar

Institute (YAI.)

2. Tidak ada pelatihan untuk karyawan Wahana Visi, menyebabkan

terdapatnya keterbatasan pengetahuan dan skill selama periode bimbingan

peserta. Pihak WVI pada akhirnya tetap bergantung pada SOP dan skill

pendamping diluar WVI.

3. Pendamping WVI tidak siap untuk menjadi pemateri pada waktu batch 2.

Sehingga tidak ada perubahaan yang signifikan di batch 2.

4. Tidak ada inovasi dari pihak WVI maupun sponsor. Padahal seharusnya

setiap tahun WVI harus memberikan satu atau dua inovasi untuk

mengembangkan program tersebut.

5. Prosedur penyampaian pesan harus melalui beberapa tahapan jabatan,

sehingga penyaluran pesan terkesan lama dan kurang efektif

6. Anggota tim pelaksana lebih nyaman menggunakan komunikasi informal

dibandingkan komunikasi formal, karena melalui komunikasi informal

mereka bisa lebih terbuka dibandingkan saat rapat.

4.5.3. Analisis Aspek Komunikasi dan Titik Rawan Aspek Komunikasi

Dalam aspek Komunikasi ini membahas mengenai komunikasi yang terjadi

secara internal, eksternal, media komunikasi baik secara lisan dan tertulis. Peneliti

memilih salah satu pendamping dari WVI, yaitu pendamping tim SiQuel Ella.

Menurut Hunt & Grunig (1994), pada dasarnya kegiatan public relations dapat

dibagi menjadi 3 bentuk yaitu kampanye, event, dan program. Salah satu kegiatan

tersebut adalah kampanye yang diadakan dalam jangka waktu yang lebih panjang,

dan dapat terdiri dari beberapa event (Putra, 1999 p.13).

Page 77: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

128 Universitas Kristen Petra

Publik target adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhitungkan

untuk bisa menyampaikan pesan dengan baik. Di Surabaya terdapat daerah yang

masih miskin dan dalam tahap perkembangan, dimana banyak anak-anak muda

yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya untuk meneruskan pendidikan. Di

daerah-daerah ini, lembaga Wahana Visi Urban Surabaya berpartisipasi dalam

memberdayakan masyarakat, terutama anak-anak. Lembaga Wahana Visi memiliki

daerah bimbingan yaitu Embong Kaliasin, Putat Jaya, dan Simokerto. Gambaran

umum demografi SC sasaran evaluasi di area YEAH proyek, dikelompokkan

menjadi tiga sasaran evaluasi yaitu (1). SC Kecamatan Genteng, (2). SC Kecamatan

Sawahan, dan (3). SC Kecamatan Simokerto. Fokus evaluasi pada aspek

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang marketing dan business.

Sasaran evaluasi yang lain adalah RW dan Kepala Kelurahan di masing-masing SC

dengan fokus evaluasi dukungan, integrasi program pemerintah dan keberlanjutan

kegiatan.

Peserta SC umumnya berada pada usia remaja, dengan usia 17-23 tahun.

Beberapa masih duduk dibangku sekolah setingkat SMP, SMA, dan beberapa sudah

lulus SMA namun belum bekerja dan ada yang sudah bekerja namun bukan di

sektor formal. Umumnya peserta yang sudah lulus SMA akan membantu

mengembangkan peserta lainnya dengan mengajarkan cara berorganisasi dan

mengatur jadwal kegiatan, mengingat peserta usia sekolah mempunyai banyak

kegiatan baik untuk kepentingan disekolah maupun ektrakurikuler dan pengajian.

Jam kegiatan SC yang bersamaan dengan kegiatan sekolah membuat beberapa

peserta SC tidak hadir dalam pertemuan SC maupun saat kegiatan produksi.

Setiap SC yang didampingi, baik dari batch 1 dan batch 2 melakukan

produksi di rumah produksi yang sudah disiapkan. Umumnya rumah produksi

mereka berada di balai RW ataupun di salah satu ruang milik kelurahan. Rumah

produksi tersebut sudah direnovasi sedemikian rupa sehingga peserta SC bisa

melakukan produksi dengan baik. Perlengkapan untuk produksipun sudah

diberikan oleh YEAH proyek untuk produksi bagi batch 1 dan batch 2.

Page 78: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

129 Universitas Kristen Petra

Nama SC Batch Kelurahan Rumah Produksi

Victory 1 Embong Kaliasin Balai RW XI

Jayamahe 2 Embong Kaliasin Balai RW XI

Space 1 Putat Jaya Kelurahan Putat

Jaya

Seqguel 2 Putat Jaya Kelurahan Putat

Jaya

GPM 1 Simolawang Kelurahan

Simolawang

YES 2 Simolawang Kelurahan

Simolawang

Menurut Devito, Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi

antara dua orang yang telah menjalin hubungan, orang dengan suatu cara

“terhubung”. Komunikasi ini juga terjadi di antara kelompok kecil orang,

dibedakan dari public dan komunikasi massa. komunikasi sifat pribadi, dibedakan

dari komunikasi yang bersifat umum; komunikasi di antara atau diantara orang-

orang yang terhubung atau mereka terlibat dalam hubungan yang erat (Devito, 2007

p. 334). Pendekatan komunikasi interpersonal digunakan oleh pihak Wahana Visi

untuk menjalin hubungan dengan komunitas yang ditarget. Cara interpersonal

dipakai karena pihak Wahana Visi ingin mempersuasi dan meyakinkan public

targetnya untuk mendukung program ini. Panitia pelaksana seperti ketua panitia

atau senior field facilitator (SSF) bersama field facilitator berinteraksi dengan

perwakilan masyarakat seperti RT, RW, lurah, dan camat memberitahukan adanya

program ini. Pada proses ini SSF bersama rekannya menjalin hubungan baik dengan

para perwakilan sekaligus membangun trust. Bentuk komunikasi mereka dilakukan

secara langsung tatap muka. Media komunikasi mereka berbentuk presentasi

sosialisasi program dan briefing secara langsung menjelaskan bagaimana program

YEAH bisa membantu memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di

lapangan.

“Setelah itu, aku kan presentasi waktu itu sama tim tentang program ini,

waktu, pertama sih lisan dulu, tapi setelah itu presentasi yang pake power point,

jadi ada, apa ya, rangkaian kegiatan selama setahun ke depan itu apa aja isinya,

tujuannya apa, sasarannya siapa, itu ke stakeholder dulu, itu tadi, jadi awalnya

pertama itu rapat biasa kayak gini pertemuan lisan yang diomong-omongan,

Page 79: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

130 Universitas Kristen Petra

setelah itu yang resmi pake ppt itu ngundang RW.” (Wawancara Ella; Pendamping

Lapangan ADP Putat Jaya)

Proses komunikasi interpersonal ini terus dilakukan sampai pada akhirnya

semua pihak mendukung program ini. Pendekatan ini terus dipakai sampai pada

proses bimbingan pula. Karena Wahana Visi bertujuan untuk membangun trust juga

dengan para peserta yang ikut program. Bentuk komunikasi ini dipakai karena

tujuan organisasi bukan hanya sekedar mempromosikan program melainkan bisa

sampai menjalin hubungan yang dalam dengan peserta. Pada pendekatan

penyaluran pesan (message channel) program ini tidak menggunakan iklan dan

bantuan korporat untuk menyalurkan pesan mereka. Hal ini dikarenakan pemberian

pesan tidak hanya sekedar untuk promosi dan branding, tetapi juga menunjukan

kepedulian Wahana Visi dan Hanwha Life akan kebutuhan yang ada di masyarakat.

“Pada waktu pendampingan itu sistemnya kayak sekolah gitu, intinya nggak

ngikat gitu. Kita juga terus ngasih pengarahan biar mereka ngerti kita, emang

nggak gampang motivasi mereka untuk terus ikutan, tapi ya mau nggak mau kita

yang harus sabar ama terus mbantuin mereka.” (Wawancara Ella; Pendamping

Lapangan ADP Putat Jaya)

Pernyataan ini diperkuat dari pernyataan yang sudah tertulis dalam laporan

tim evaluasi YEAH, yang menyatakan bahwa program WVI ini juga mendukung

program pemerintah kota Surabaya, maka dari itu tidak hanya sekedar promosi saja.

““Iya ini sangat mendukung dari program pemerintah kota tentang

utamanya anak-anak muda karena sekarang ini anak-anak muda yang ada di

Surabaya itu sangat-sangat memprihatinkan terutama dengan peredaran narkoba.

Banyak anak-anak muda yang terjerat narkoba. Dan kegiatan ini sangat

mendukung pemerintah kota untuk kita bisa memberikan kegiatan-kegiatan positif

kepada anak-anak muda. Mereka jadi lupa melakukan kegiatan negatif ketika

mereka melakukan kegiatan ini. Tentunya juga membutuhkan bimbingan dan

arahan dari kita semua supaya mereka yang sudah terbekali kegiatan ini tidak

berhenti di mereka saja tapi bisa mengajak yang lain untuk ikut terlibat.”(Bambang

Hartono; kepala Kelurahan Putat Jaya)

Proses pendampingan pembuatan usaha dilakukan oleh WVI dan kedua

mitra kerja kerjanya yaitu Prestasi Junior Indonesia (PJI), Yuyun Anwar Institute

Page 80: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

131 Universitas Kristen Petra

(YAI). Komunikasi yang digunakan sepanjang proses bimbingan adalah

komunikasi kelompok, dimana pendamping mengajarkan materi sambil mengajak

peserta untuk berinteraksi dan berpikir bersama-sama. Media komunikasi yang

digunakan adalah presentasi dan pemberian handout. Untuk tetap membuat peserta

semangat, proses dilengkapi dengan games agar peserta tidak bosan. Dengan cara

demikian peserta akan menjalin hubungan dan trust dengan pendampingnya.

“Setiap anak mendapatkan handout. Dari setiap pemateri. Misalkan PJI

hari ini materinya adalah pemasaran, strategi pemasaran. Setiap anak

mendapatkan handout ppt. Yuyun Anwar materinya hari ini adalah mengenai

produksi, proses sanitasi. Satu anak dikasih berlembar-lembar sendiri materinya

terus ada tugasnya juga. Apa yang kira-kira nanti buat perusahaan sendiri, mau

dibikin seperti apa peraturannya.” (Wawancara Wahyu Aji Prakoso; Peserta

YEAH 2016; PR SC Sigquel)

Kegiatan PR yang terjadi di program YEAH ini yaitu media relations.

Untuk publikasi dan menggapai tujuan organisasi. Yosal Iriantara mengartikan

media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina

dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana

komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.

Pada kegiatan ini, media massa seperti media cetak dan televisi meliput program

YEAH sebagai bentuk perkembangan dan kontribusi anak muda di Surabaya.

Tanpa notifikasi ataupun pemberitahuan, pihak media dengan inisitif sendiri

meliput kegiatan program YEAH. Melalui penjelasan itu, dapat dilihat bahwa

program ini sempat menjadi topik atau penarik perhatian media, sehingga terjalin

hubungan antara YEAH dengan media.

Page 81: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

132 Universitas Kristen Petra

4.18. Berita Liputan dari Jawa Pos tentang Perusahaan Sigquel

Sumber: Dokumentasi perusahaan Sigquel

Menjalin komunikasi dengan stakeholder merupakan salah satu faktor

penting untuk keberhasilan program. Salah satu aspek penting yang mendukung

keberhasilan implementasi program CSR adalah sinergitas yang positif antara

seluruh stakeholders terkait, yakni dalam hal ini Soemanto (2007)

mengkategorikannya ke dalam empat kelompok, diantaranya adalah pemerintah

(government), sektor privat (private sector), lembaga swadaya masyarakat (LSM)/

Non-Governmental Organizations (NGOs), dan masyarakat (Community).

Komunikasi terkait government relations dilakukan oleh panitia pelaksana

dan peserta, dimana mereka berinteraksi secara interpersonal menjelaskan kegiatan

mereka selama program berlangsung. Interaksi yang dilakukan menjelaskan

mengenai proses produksi, standart operation procedure (SOP) Student Company

(SC) sampai marketing and business plan yang dibuat oleh segenap personel

perusahaan. Komunikasi ini dilakukan paling tidak tiga bulan sekali, dengan

pemerintah lokal daerah masing-masing. Melalui interaksi ini, peserta program

belajar untuk membangun jaringan (networking) dengan berbagai pihak, salah

satunya pemeritah. Pendamping WVI dan peserta melalui komunikasi ini menjalin

hubungan baik dengan pemerintah, membangun trust dengan mereka hingga pihak

pemerintah mau mendukung usaha yang sudah dibuat oleh peserta. Government

relations dalam program YEAH termasuk berhasil karena pada akhir program salah

satu SC dari daerah Putat Jaya mendapat dukungan pemerintah dari dinas pertanian

dan perikanan untuk terus mengembangkan usaha mereka.

Page 82: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

133 Universitas Kristen Petra

Stakeholder pendukung yang tidak kalah penting dalam implementasi

dalam program CSR adalah masyarakat (community). Masyarakat pendukung

terdiri dari berbagai pihak, seperti orang tua peserta, kader masyarakat, sampai

masyarakat daerah itu sendiri. Komunikasi dengan komunitas berjalan hanya pada

awal program saja, diwaktu para panitia pelaksana memperkenalkan program ini.

Panitia pelaksana menjalin hubungan melalui komunikasi tatap muka dengan media

presentasi kepada anggota komunitas. Karena peserta program dipilih dari

masyarakat, dukungan dan rekomendasi masyarakat dimasukan dalam perhitungan

siapa saja yang cocok menjadi peserta program ini. Awal program berjalan, relasi

dengan komunitas berjalan gencar, dengan keterlibatan banyak pihak. Dimulai

dengan sosialisasi perkenalan program YEAH, pengambilan data, pertemuan

dengan orang-orang tua, sampai pertemuan tatap muka membahas tentang program

CSR.

“He’eh, setelah sosialisasi sama ketua RW sama LPMK tadi, kan ada to

yang lisan, sama kayak rapat yang resmi pake PPT, dapat datanya anak-anak kita

rekap 2 minggu, persiapan sosialisasi ke remaja sama orang tuanya itu di balai

kelurahan. Jadi ada tiga tahap sih waktu itu, sosialisasinya. Baru pertemuan sama

remaja, sama orang tua itu dihadiri kelurahan, LPMK, semua hadir. Jadi gak

murni cuman ke orang tua, ke warganya tok, enggak. Di kelurahan waktu itu

sosialisasinya.” (Wawancara Ella; Pendamping Lapangan Wilayah Simokerto)

Jalinan komunikasi ini terus dilakukan sampai selesainya pra pelaksanaan

program. Masuknya periode bimbingan rutin, komunikasi dengan community mulai

berkurang. Keterlibatan masyarakat sekitar, orang tua peserta, dan komunitas lokal

lainnya mulai berkurang. Berita perkembangan peserta program hanya

diberitahukan kepada pihak-pihak yang memiliki kuasa, seperti pihak pemerintah.

Hubungan yang terjalin dengan masyarakat mulai berkurang. Salah satu fungsi PR

adalah tetap menjalin komunikasi dengan stakeholdernya, namun pada realitanya,

fungsi PR dalam menjalin relasi dengan komunitas tidak konsisten.

Komunikasi pendamping dari organisasi lain berjalan dengan lancar, karena

organisasi tersebut sudah memiliki prosedur kerja dan langkah pendampingan

mereka masing-masing. Komunikasi organisasi di Wahana Visi terdapat beberapa

Page 83: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

134 Universitas Kristen Petra

masalah, seperti banyaknya birokrasi yang menghambat kecepatan penyaluran

pesan.

Feedback merupakan salah satu hal yang diperhitungkan untuk

pengembangan peserta dan program. Merupakan salah satu sarana komunikasi yang

bisa menyampaikan aspirasi peserta kepada organisasi dan manajemen. Feedback

bisa bersifat positif yaitu tanggapan atau response atau reaksi komunikan yang

menyenangkan komunikator sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan

feedback negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan

komunikator sehingga tidak mau melanjutkan komunikasi.Salah satu feedback

peserta adalah lebih banyak praktik dilapangan

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menemukan beberapa titik rawan

dari aspek komunikasi:

1. Feedback dari peserta tidak terlalu diterapkan dalam pengembangan untuk

program batch selanjutnya.

2. Kebanyakan materi dibandingkan praktik dilapangan

3. Komunikasi dengan komunitas tidak konsisten, padahal komunitas

termasuk stakeholder penting. Jika komunitas tidak lagi mendukung

program CSR ini, maka peserta bisa keluar dari program karena faktor orang

tua.

Page 84: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

135 Universitas Kristen Petra

Page 85: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

136 Universitas Kristen Petra

4.6. Rekomendasi Peneliti Untuk Program CSR YEAH 2016

4.6.1. Rekomendasi Aspek Manajemen

Berdasarkan temuan data dan analisis data diatas, peneliti menemukan

beberapa titik rawan pada aspek manajemen. Titik rawan tersebut adalah

manajemen Hanwha Life hanya berperan sebagai sponsor dan tidak terlibat

langsung dalam proses komunikasi program YEAH itu sendiri. Hanwha Life

Indonesia dan Surabaya tidak berperan aktif dalam mendukung program CSR ini,

dan komunikasi antara publik target dengan korporat Hanwha Life kurang sekali.

Dapat dilihat dari titik rawan tersebut peneliti memberikan beberapa

rekomendasi untuk program YEAH kedepannya:

1. Manajemen Hanwha Life Korea maupun dari Indonesia dan Surabaya turut

berperan aktif dalam mendukung program YEAH ini, tidak hanya berlaku

sebagai sponsor dan pengawas saja. Hal ini dapat dilakukan dengan

membuat suatu program dalam korporat Hanwha Life sendiri, bertujuan

yaitu mendukung keaktifan personel Hanwha sendiri untuk aktif

mendukung program CSR-nya.

2. Komunikasi dengan publiknya sendiri itu penting dilakukan, tidak hanya

bergantung kepada mitra kerja sama WVI. Peneliti memberikan

rekomendasi untuk pihak Hanwha Life bisa ikut kegiatan YEAH itu sendiri

untuk bisa menjalin hubungan dengan peserta program, bahkan bisa belajar

dari kegiatan ini. Bukan hanya hadir pada event besarnya saja seperti

opening dan closing program

Kedua rekomendasi peneliti tentang keterlibatan manajemen

Hanwha Life Surabaya dan Indonesia perlu dipertimbangkan. Dikarenakan

hubungan antara sponsor dan Wahana Visi sepenuhnya dilaksanakan oleh

Hanwha Korea, Wahana Visi tidak bisa menuntut untuk korporat Hanwha

Indonesia dan Surabaya untuk aktif berpartisipasi. Karena hal tersebut

diluar kuasa WVI, dan tergantung oleh kebijakan dari korporat Hanwha

sendiri. Pada akhirnya Wahana Visi tetap hanya bisa memberikan undangan

resmi kepada Hanwha Life, keterlibatan mereka tetap ditentukan oleh

kebijakan mereka sendiri.

Page 86: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

137 Universitas Kristen Petra

“Sebenarnya rekomendasi ini bagus, tapi kita WVI juga nggak

punya kuasa untuk itu. Mereka mau ikut partisipasi atau nggaknya kan

terserah mereka. Pokoknya mereka sudah kasih dana ya udah terserah

mereka mau gimana selanjutnya. Kita nggak bisa maksa mereka ikut. Tapi

paling nggak kita tetap minta partisipasi mereka lewat undangan

misalnya.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; program manajer YEAH

2016)

3. Untuk memperlancar proses komunikasi antara manajemen, organisasi dan

pihak pelaksana, peneliti merekomendasikan adanya sistem komunikasi

khusus untuk program CSR YEAH. Salah satu caranya adalah pembuatan

server atau website khusus untuk pihak-pihak penyelenggara program

YEAH, dimana pihak manajemen maupun organisasi bisa mengakses

informasi maupun update terbaru dan aksesnya dan dipermudah.

Rekomendasi untuk sistem komunikasi ini dipertimbangkan oleh

WVI karena memang ada faktor kebutuhan, namun tidak bisa semudah

dikatakan saja, diperlukan tenaga ahli dan dana untuk membuat sistem

komunikasi tersebut. Jika ada persetujuan dari pihak sponsor, rekomendasi

ini bisa diimplementasikan.

“Rekomendasi ini bole juga, memang sepertinya kita butuh yang

seperti ini, tapi ya nggak semudah itu juga mbuatnya. Butuh ahli IT terus

dana juga, persetujuan sponsor juga tapi ya bisa digunakan sih ini.”

(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; program manajer YEAH 2016)

4.6.2. Rekomendasi Untuk Aspek Organisasi

Aspek Organisasi meruapakan salah aspek penting yang memastikan

program berjalan dengan baik. Membahas tentang sistem kerja dan sumber daya

manusia yang terlibat, komunikasi dalam organisasi sangatlah penting untuk

dijalankan. Berdasarkan temuan dan analisis data yang peneliti lakukan, peneliti

menemukan beberapa titik rawan dalam aspek organisasi. Titik rawan dalam

organisasi terdapat beberapa seperti ketergantungan pihak WVI dengan

pendamping lainnya dalam pemberian materi, tidak ada materi dari pihak WVI

sendiri, dan tim pelaksana WVI tidak siap menjadi pemateri karena tidak ada

Page 87: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

138 Universitas Kristen Petra

pemberkalan ataupun pelatihan untuk pengembangan karyawan. Sedangkan dalam

komunikasi organisasi, terdapat titik rawan juga yaitu pertama, komunikasi antar

pihak manajemen dan tim pelaksana cenderung lama karena terdapat birokrasi yang

ketat. Kedua, tim pelaksana cenderung menyukai komunikasi informal

dibandingkan komunikasi formal, karena komunikasi informal cenderung lebih

santai dan bisa lebih terbuka dibandingkan komunikasi formal. Berdasarkan fakta

yang terjadi, peneliti memberikan beberapa rekomendasi untuk aspek organisasi:

1. Diadakan pelatihan pembekalan tim pelaksana program. Tujuannya untuk

meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya manusia yang dipakai

untuk program YEAH. Dapat berbentuk seminar atau sosialisasi dengan

bantuan mitra kerja, dapat belajar mengenai materi kewirausahaan, serta

jadi pemateri.

2. Pihak WVI paling tidak harus menyiapkan materi sendiri, tidak tergantung

dengan apa yang disediakan oleh organisasi lain. Dapat dilakukan dengan

cara research dan observasi, dan membuat materi sendiri dari contoh

pemateri yang sudah dilihat sebelumnya.

3. Birokrasi komunikasi antar manajemen dan tim pelaksana dikurangi, karena

menghambat komunikasi dikarenakan terdapat banyak langkah dan

prosedur yang harus dilalui. Komunikasi paling tidak, lebih dibebaskan

untuk meningkatkan efektivitas kerja.

Untuk rekomendasi peneliti yang pertama dan kedua, tentang punya

materi tersendiri dan pendamping dari WVI yang bisa menjadi pemateri,

sudah dilakukan. Pada tahun ketiga 2017, sekarang program YEAH tidak

lagi bermitra kerja dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) untuk materi

membuat student company. Pada tahun ketiga, perubahan yang tidak bisa

dilakukan pada pada tahun 2016, diimplementasikan di tahun ini.

“ohh kalo rekomendasi yang ini sudah kita lakukan mbak. Dulunya

kita 2 tahun pakai punyanya PJI, sekarang udah nggak lagi. Yang tahun ini

udah kita tangani sendiri, dibantu sama para ahli lainnya gitu.”

(Wawancara Rachmat Willy Sitompul; program manajer YEAH 2016)

Page 88: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sasaran ...

139 Universitas Kristen Petra

4.6.3. Rekomendasi Untuk Aspek Komunikasi

Aspek komunikasi merupakan aspek terpenting, karena melibatkan public

dan peserta program. Dari hasil temuan dan analisis data peneliti, aspek komunikasi

sudah berjalan dengan baik, dengan sedikit titik rawan. Titik rawan yang ditemukan

peneliti adalah sistem Feedback dari peserta tidak terlalu diterapkan dalam

pengembangan untuk program batch selanjutnya, dan Kurang cepatnya adjustment

datang dari pihak atasan, menyebabkan masalah terlambat untuk diselesaikan,

kurangnya komunikasi dengan pihak luar seperti orang tua peserta. Dari titik-titik

rawan diatas peneliti menyimpulkan rekomendasi yang diberikan adalah:

1. Organisasi seharusnya membuat sistem feedback yang baik, yang dapat

memancing keterbukaan peserta program.Feedback peserta lebih

diperhitungkan, dengan membuat kuisioner ataupun wawancara personal

untuk mengetahui perasaan dan insight yang didapat peserta selama

program, tidak hanya pre dan post test saja

2. Pentingnya dukungan dari orang tua, masyarakat sekitar dan stakeholder

setempat menjadi sebuah kondisi yang cukup menentukan keberhasilan

program ini. Untuk itu perlu melibatkan orang tua, masyarakat dan

stakeholder sedari awal proyek sehingga orang tua mengetahui maksud

kegiatan yang diadakan dan memberikan dukungan penuh. Pihak

stakeholder ini seharusnya diberikan sosialisasi rutin untuk program ini.

Rekomendasi dari peneliti mengenai sistem feedback yang baik akan

dipertimbangkan oleh tim monitor dan evaluasi (Monev). Menurut Ocha dari tim

monev WVI Surabaya sebenarnya sistem feedback mereka sudah tidak bermasalah,

namun rekomendasi peneliti dipertimbangkan. Sementara untuk terus berhubungan

dengan stakeholder lainnya, hal tersebut memang perlu ditingkatkan, dan untuk

tahun 2017 terdapat sosialisasi rutin untuk orang tua dan masyarakat lainnya.

“Boleh saja sih ada peningkatan untuk umpan balik, tapi kira-kira perlu

nggak ya? Feedback kita nggak bermasalah sih selama ini, jadi ya bisa

dipertimbangkan yaa. Untuk yang komunikasi sama orang tua, memang kita

kurang rutin tapi sekarang kita mulai terus berinteraksi lewat sosialisasi biasanya”

(Wawancara Ocha; Supervisor tim monitoring dan evaluasi WVI Surabaya)