ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Adanya energi listrik dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dapat memanfaatkan listrik sebagai salah satu sumber energi utama dalam setiap kegiatan, baik rumah tangga, bisnis, industri, teknologi, pendidikan, dan lain sebagainya. Sensus penduduk menunjukkan bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Kuswartojo (2005) menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia meningkat sekitar 1,2 juta atau 3,15% per tahun. Peningkatan jumlah rumah tangga akan menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, karena listrik merupakan kebutuhan pokok bagi setiap rumah tangga. Perkembangan teknologi juga mendorong munculnya produk-produk baru yang menggunakan energi listrik. Kebutuhan akan energi listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap dapat melayani kebutuhan energi listrik dari para pelanggan, maka sistem energi listrik haruslah dikembangkan seiring dengan kenaikan kebutuhan akan energi listrik dari para pelanggan. PT. PLN sebagai perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengelola energi listik harus memberikan pelayanan yang baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi listrik, menjamin keamanan, kenyamanan dan kehandalan pengoperasiannya baik masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, pembangunan bidang kelistrikan harus dapat mengimbangi kebutuhan energi listrik yang terus menerus naik setiap tahun. Oleh karena itu, untuk membangkitkan dan menyalurkan energi listrik secara ekonomis maka harus dibuat peramalan konsumsi listrik jauh sebelum listrik tersebut dibutuhkan.

description

jhja

Transcript of ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

Page 1: ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Adanya energi listrik dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dapat memanfaatkan listrik sebagai salah satu sumber energi utama dalam setiap kegiatan, baik rumah tangga, bisnis, industri, teknologi, pendidikan, dan lain sebagainya. Sensus penduduk menunjukkan bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Kuswartojo (2005) menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia meningkat sekitar 1,2 juta atau 3,15% per tahun. Peningkatan jumlah rumah tangga akan menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, karena listrik merupakan kebutuhan pokok bagi setiap rumah tangga. Perkembangan teknologi juga mendorong munculnya produk-produk baru yang menggunakan energi listrik.

Kebutuhan akan energi listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap dapat melayani kebutuhan energi listrik dari para pelanggan, maka sistem energi listrik haruslah dikembangkan seiring dengan kenaikan kebutuhan akan energi listrik dari para pelanggan. PT. PLN sebagai perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengelola energi listik harus memberikan pelayanan yang baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi listrik, menjamin keamanan, kenyamanan dan kehandalan pengoperasiannya baik masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, pembangunan bidang kelistrikan harus dapat mengimbangi kebutuhan energi listrik yang terus menerus naik setiap tahun. Oleh karena itu, untuk membangkitkan dan menyalurkan energi listrik secara ekonomis maka harus dibuat peramalan konsumsi listrik jauh sebelum listrik tersebut dibutuhkan.

Page 2: ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

2

Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk sebanyak 37.687.622 jiwa (BPS Jatim, 2011), perkembangan akan kebutuhan energi listrik salah satunya ditunjukkan dalam besarnya tingkat konsumsi listrik dan jumlah pelanggan listrik. Berdasarkan data statistik PT. PLN Distribusi Jawa Timur (2011), pertumbuhan konsumsi energi listrik di Jawa Timur didominasi oleh kelompok industri. Dengan kontribusi pada kelompok sosial sebesar 622.223 MWh (2,59%), kelompok rumah tangga sebesar 9.085.445 MWh (37,83%), kelompok bisnis sebesar 2.775.075 MWh (11,55%), kelompok industri sebesar 10.611.356 MWh (44,18%), dan kelompok publik sebesar 771.878 MWh (3,21%). Sedangkan komposisi jumlah pelanggan listrik pada kelompok sosial sebesar 2,28%, kelompok rumah tangga sebesar 92,84%, kelompok bisnis sebesar 4,24%, kelompok industri sebesar 0,15%, dan kelompok publik sebesar 0,49%.

Berdasarkan data BPS Jawa Timur dalam Bank Indonesia (2012) kinerja perekonomian Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 7,27%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 (7,22%) serta pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di tingkat 6,23%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dalam kurun waktu delapan tahun terakhir cenderung lebih tinggi dibandingkan nasional. Jika diukur lebih lanjut, kinerja perekonomian Jawa Timur terus meningkat, sedangkan nasional mulai mengalami perlambatan di tahun 2012. Dari sisi penawaran, tingginya laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terutama didukung oleh pertumbuhan pada sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 6,21% dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,08%. Sedangkan dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi kedua dan tumbuh cukup signifikan yakni sebesar 6,15% dengan sumber pertumbuhan sebesar 4,32%. Membaiknya konsumsi rumah tangga di Jawa Timur turut didukung oleh meningkatnya beberapa indikator konsumsi, diantaranya konsumsi listrik rumah tangga. Berdasarkan data PT. PLN dalam Bank Indonesia (2012) indikator konsumsi listrik

Page 3: ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

3

rumah tangga menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi, yaitu dari 843,2 juta Kwh menjadi 906,7 juta Kwh atau sama dengan meningkat dari 109,72 menjadi 115,39 Kwh per pelanggan. Peningkatan konsumsi listrik rumah tangga turut dipicu oleh peningkatan jumlah rumah tangga yang dilayani dari 7,68 juta menjadi 7,86 juta, atau meningkat sebesar 2,24%. Selain itu, momentum perayaan hari besar keagamaan serta persiapan menyambut tahun baru turut mendorong jumlah konsumsi seiring makin maraknya kegiatan rumah tangga dalam merespon ketiga momentum tersebut. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik jumlah konsumsi listrik dan jumlah

pelanggan listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur?

2. Bagaimana model ARIMA yang sesuai untuk jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur?

3. Bagaimana model fungsi transfer yang sesuai untuk jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur?

4. Bagaimana perbandingan akurasi antara model ARIMA dan fungsi transfer untuk peramalan jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur?

Page 4: ITS Undergraduate 28926 1311105001 Chapter1

4

1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui karakteristik jumlah konsumsi listrik dan jumlah

pelanggan listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur.

2. Mendapatkan model ARIMA terbaik untuk peramalan jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur.

3. Mendapatkan model fungsi transfer terbaik untuk peramalan jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur.

4. Mendapatkan model peramalan terbaik untuk prediksi jumlah konsumsi listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini bisa memberi manfaat bagi beberapa pihak, antara lain : 1. Dapat memberikan informasi hasil prediksi jumlah konsumsi

listrik untuk setiap kelompok di Jawa Timur pada periode Januari 2013 hingga Desember 2013, sebagai bahan pertimbangan PT. PLN (Persero) dalam perencanaan penyediaan energi listrik.

2. Manfaat bagi peneliti adalah bisa mempelajari dan menerapkan metode peramalan fungsi transfer.

1.5 Batasan Penelitian

Peramalan jumlah konsumsi listrik dengan metode fungsi transfer pada penelitian ini hanya dibatasi dengan menggunakan variabel input pertumbuhan jumlah pelanggan listrik pada masing-masing kelompok di Jawa Timur. Data yang digunakan mulai periode Januari 2001 hingga Desember 2012.